Вы находитесь на странице: 1из 46

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena seks bebas dikalangan remaja di indonesi merupakan persoalan
yang sangat serius. Jika permasalahan remaja tersebut tidak segera
diselesaikan dengan maka dapat menyebabkan hancurnya tatanan bangsa
di masa depan. Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia,
sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan
seks. elakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak
ke jenjang perka!inan. "ncaman pola hidup seks bebas remaja secara
umum baik di pondokan atau kos#kosan tampaknya berkembang semakin
serius. $%r. Boyke %ian &ugraha,2011'.
adanya perilaku seks bebas yang tidak aman sebagai salah satu dari
masalah kesehatan yang dihadapi oleh remaja Indonesia de!asa ini.
(ondisi ini semakin rumit dan diperburuk oleh perilaku beresiko remaja
seperti seks pra nikah yang berdampak pada kehamilan, aborsi, terin)eksi
penyakit * penyakit menular seksual dan segala konsekuensinya serta
kecenderungan meningkatnya penyalahgunaan &"+," di kalangan
remaja $http-..!!!.depkes.go.id '
2
Berdasarkan sur/ey yang di lakukan (omisi &asional +erlindungan "nak
sis!a 01+ dan 012 di 13 kota besar di peroleh bah!a, 21,24 remaja
mengaku pernah aborsi, 534 remaja pernah menonton )ilm porno serta
53,34 pernah melakukan adegan intim bahkan hingga melakukan seks
oral $6erlini, 2007'.
6asil catatan +(BI $+erkumpulan (eluarga Berencana Indonesia'
(alimantan 8imur menunjukkan bah!a, sepanjang tahun 2007 terdapat
sekitar 12 persen pelajar $usia 12-17 tahun' di 0amarinda yang sudah
berpengalaman melakukan 9ina bahkan di antaranya ada yang hamil.
kehidupan seks bebas di (altim ini sangat memprihatinkan. 0ekitar 1:
persen pelajar tersebut melakukan per9inaan itu dilingkungan sekolah,
sedangkan 27 persen di rumah.dan sisanya$:24' di tempat-tempat rekreasi
dan hotel. "kti/itas seks bebas tersebut dilakukan tanpa menyimpan rasa
takut bila kelak di ketahui orang lain. 8indakan lanjut berupa
mengabadikan adegan mesum seks bebas dalam bentuk /ideo, di
0amarinda seperti halnya yang terjadi yaitu berupa /ideo mesum 012
0amarinda, dan )oto digital yang direkam menggunakan handphone
kemudian beredar dari handphone ke handphone berjudul )oto-)oto Bugil
$0umadi, 2007'.
3
%i/isi +endidikan dan +enelitian +28+2" Badan +emberdayaan
+erempuan dan keluarga Berencana %aerah &unukan mengatakan dari
hasil obser/asi yang dilakukan persoalan seks bebas di kalangan pelajar
sudah sangat mengkha!atirkan. 1isadi mengungkapkan, seringkali anak-
anak sekolah saat jam istirahat justru mencari makan jauh dari lingkungan
sekolahnya. penga!asan dan proteksi di rumah sangat di perlukan
$1isadi, 2012'
+erilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai masalah diantaranya
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, selain tentunya kecenderungan
untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak
yang tidak diinginkan. perilaku seks bebas juga meningkatkan resiko
kanker mulut rahim, jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia
13 tahun, resiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga
lima kali lipat. seks pranikah akan meningkatkan kasus penyakit menular
seksual, seperti sipilis, ;< $;honorhoe', hingga 6I=."I%0 $>ncik, 2010'.
0eks bebas yang terjadi di lapangan penyebabnya antara lain maraknya
peredaran gambar dan =% porno, kurangnya pemahaman akan nilai#nilai
agama, keliru dalam memaknai cinta.persepsi remaja saat ini, cinta itu
memiliki dan harus berkorban kenyataannya banyak pasangan melakukan
perbuatan yang belum layak mereka lakukan , ta!aran erotisme dan
stimulasi seksual yang seronok yang disuguhkan di media massa
:
Berdasarkan )enomena tersebut di atas penulis tertarik meneliti tentang
)aktor-)aktor yang berhubungan dengan persepsi remaja tentang perilaku
seks bebas di 012 5 ?empake 0amarinda 8ahun 2012
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari +(BI (alimantan 8imur terdapat 12 4 pelajar yang
ada di 0amarinda khususnya pernah melakukan perilaku seks
bebas.perilaku seks bebas ini dapat menimbulkan kehamilan di luar nikah,
aborsi, meningkatnya kasus +10, dari data di atas penulis merumuskan
masalah dengan pertanyaan penelitian $@Faktor-)aktor apa saja yang
berhubungan dengan persepsi remaja tentang perilaku seks bebas di 012
5 ?empake 0amarinda 8ahun 2012AB'
C. Tujuan Penelitian
1. 8ujuan 2mum
1engidenti)ikasi )aktor-)aktor yang berhubungan dengan persepsi
remaja tentang perilaku seks bebas di 012 5 ?empake 0amarinda
tahun 2012.
2. 8ujuan (husus
a. 1engidenti)ikasi pengaruh )aktor pengetahuan dengan persepsi
remaja mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 lempake
0amarinda
C
b. 1engidenti)ikasi pengaruh )aktor sikap dengan persepsi remaja
mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda
c. 1engidenti)ikasi pengaruh )aktor lingkungan dengan persepsi
remaja mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake
0amarinda
d. 1engidenti)ikasi hubungan )aktor pengetahuan remaja dengan
persepsi remaja mengenai perilaku seks bebas di 012& 5
?empake 0amarinda
e. 1engidenti)ikasi hubungan )aktor sikap dengan persepsi remaja
mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda
). 1engidentikasi hubungan )aktor lingkungan dengan persepsi
remaja mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake
0amarinda
D. Manfaat Penelitian
1. 1an)aat teoritis
%engan adanya penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan ilmu
kepera!atan pada umumnya dan ilmu tumbuh dan kembang remaja
pada khususnya.
2. 1an)aat praktis
a. Bagi institusi pendidikan
6asil peneliti dapat dijadikan acuan bagi pengembangan
kepera!atan, khususnya kepera!atan komunitas, dalam
D
meningkatkan pengetahuan pengembangan kepera!atan sis!anya
tentang )aktor-)aktor yang mempengaruhi persepsi Eemaja
terhadap perilaku seks bebas .
b. Bagi pelayanan +uskesmas.
2ntuk meningkatkan pelayanan kesehatan Eemaja yang ada
di masyarakat dan peningkatan pelayanan kesehatan ini salah
satu !ujud nyata sebagai pera!at pro)esional .
c. Bagi masyarakat
%iharapkan bagi masyarakat khususnya orang tua agar lebih
memahami tentang )aktor)aktor yang mempengaruhi
persepsi remaja terhadap perilaku seks bebas dan dapat
memberikan perhatian khusus kepada anak mereka.

3
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
A. Perse#si
$. Pengertian #erse#si
Istilah persepsi merupakan istilah dari bahasa Inggris yakni @ dari
kata perception yang berarti penglihatan, keyakinan dapat melihat
atau mengertiB $1uchtar, 8.F,2003'.
persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan mena)sirkan rangsang dari luar
lingkungan, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku seseorang
$1ulyana,200:'
+ersepsi adalah proses kategorisasi.<rganisme untuk masukan
tertentu $objek-objek di luar, peristi!a dan lain-lain', dan
organism itu berespon dengan menghubungkan masukan itu
dengan salah satu kategori $ golongan' objek objek di luar,
peristi!a dan lain-lain', dan organisme itu berespon dengan
menghubungkan masukan itu dengan salah satu kategori
$golongan' objek-objek atau peristi!a. +roses menghubungkan ini
adalah proses akti) di mana indi/idu yang bersangkutan dengan
sengaja mencari kategorisasi yang tepat, sehingga ia dapat
mengenali atau memberi arti kepada masukan tersebut. dengan
7
demikian persepsi juga bersi)at in)erensial $ mengambil
kesimpulan'B $1ochamad J.",200: '.
%ari penjelasan di atas, dapat di tarik suatu kesamaan pendapat
bah!a pada dasarnya persepsi merupakan suatu pengamatan
indi/idu atau proses pemberian makna sebagai hasil pengamatan
tentang suatu objek, peristi!a, dan sebagainya melalui panca
inderanya, yang di peroleh dengan menyimpulkan in)ormasi dan
pena)siran pesan sehingga seseorang dapat memberikan tanggapan
mengenai baik buruknya atau positi) negati)nya hal tersebut.
%. Ciri #erse#si
a. Eangsangan rangsangan yang di terima harus sesuai dengan
moralitas tiap-tiap indera, $ cahaya untuk penglihatan, bau
untuk penciuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi pendengaran,
si)at permukaan bagi peraba dan sebagainya'.
b. %unia persepsi mempunyai dimensi ruang $ si)at ruang', kita
dapat menyatakan atas-ba!ah, tinggi-rendah, luas-sempit,
depan-belakang, dan lain sebagainya.
c. %imensi persepsi mempunyai dimensi !aktu seperti cepat-
lambat, tua-muda, dan lain sebagainya.
d. <bjek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan
mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya.
0truktur dan kontek ini merupakan keseluruhan yang menyatu,
5
contohnya kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi diruang
tertentu, posisi atau letak tertentu.
e. %unia perpepsi adalah dunia penuh arti, kita cenderung
melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang
mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya $dengan
tujuan yang ada pada diri kita' $ 2mi "malia, 2003'.
&. "arakteristik #erse#si
a. +roses mental yang ber)ikir, yang menimbang hal-hal yang di
anggap paling baik dari beberapa macam pilihan.
b. +erseptor dalam mempersiapkan sesuatu tidak terlepas dari
latar belakang perseptor.
c. +ersepsi dapat di jadikan dasar bagi sesorang untuk
mengseleksi dan mengambil tindakan
d. 0ecara umum dapat mempersepsikan sesuatu, seseorang harus
di bekali pengetahuan, panca indera, dan kesadaran
lingkungan $ 1uchtar, 8.F. 2003 '.
'. Cara #engukuran #erse#si
2ntuk mengungkap sikap seseorang, termasuk persepsi terhadap
suatu objek psikologis, sugiyono $2007' menjelaskan bah!a ada
tiga metode, yaitu skala likert, metode thurstone dan skala
guttman. 0kala likert biasanya menyajikan alternati/e ja!aban
10
kepada responden dalam lima alternati/e. (endati demikian,
dalam kenyataannya dapat di modi)ikasi menjadi dua atau tiga
pilihan. masing masing ja!aban memiliki bobot nilai tertentu
sesuai arah pernyataan sikap atau persepsi.
0ementara itu dalam bentuk 8hurstone, responden di tuntut untuk
memiliki dua atau tiga pernyataan pendiriannya terhadap butir-
butir pernyataan persepsi yang telah disusun menurut intensitas
dari yang paling rendah atau lemah
(. )akt*r +ang mem#engaruhi Perse#si
a. +erhatian yang selekti)
%alam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak
sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun demikian
seseorang tidak harus menghadapi semua rangsangan yang di
terimanya, untuk itu indi/idu harus memusatkan perhatiannya
pada rangsang # rangsang tertentu saja $0aleh G !ahab,200:'.
b. ciri#ciri rangsang
Eangsang yang bergerak diantara yang diam akan lebih
menarik perhatian, demikian juga rangsang yang paling besar
di antara yang kecil, yang latar belakangnya kontras dan
intensitas rangsangnya paling kuat yang akan menarik
perhatian $0aleh G Fahab, 200:'.
c. pengalaman dahulu
11
pengalaman # pengalaman terdahulu merupakan hal yang
sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan
sesuatu $0aleh G Fahab, 200:'.
d. 0ikap
0ikap adalah kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi,
ber)ikir dan merasa dalam objek, Ide, 0ituasi atau nilai
$Eahmat,2000'. sikap akan menentukan apakah seseorang
akan pro atau kontra terhadap sesuatuH menentukan apa yang
di sukai, di harapkan, dan diinginkan H mengesampingkan apa
yang tidak diinginkan, apa yang harus di hindari
$Eahmat,2000'. 0ikap dan perilaku petugas kesehatan,
keluarga, dan tokoh masyarakat tentang perilaku seksual yang
tidak sehat akan mempengaruhi persepsi dan perilaku remaja
$&otoatmodjo, 2003'
e. +endidikan $pengetahuan'
+engetahuan berhubungan dengan jumlah in)ormasi yang di
miliki seseorang, dalam hal ini in)ormasi tentang perilaku
seksual yang sehat, dengan minimnya pengetahuan tentang
seksual yang sehat maka tidak sedikit remaja melakukan
seksual pranikah, di mana dengan adanya sarana dan prasarana
seperti puskesmas, poliklinik, dan Eumah 0akit akan
mempermudah remaja mendapatkan in)ormasi tentang
perilaku seksual yang sehat $&otoatmodjo, 2003'
12
). (epercayaan $keyakinan'
(epercayaan adalah komponen kogniti) dari )actor sosio
psikologis, kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan
hal#hal ghoib tetapi hanya keyakinan bah!a sesuatu itu benar
atau salah, atas dasar bukti sugesti otoritas, pengalaman atau
intuisi $ &otoatmodjo, 200C'.
g. ?ingkungan
+ersepsi kita tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau
mengece!akan kita, akan mempengaruhi perilaku kita dalam
lingkungan itu $Eakhmat, 2000'. lingkungan yang kondusi)
dan di !arnai oleh keagamaan dapat membantu
meminimalkan masalah seksual pada remaja $Fadillah, 2007'.
B. Remaja
$. Pengertian Remaja.
Eemaja merupakan salah satu tahapan pertumbuhan dan
perkembangan dalam siklus kehidupan manusia. Eemaja
merupakan )ase pertumbuhan dan perkembangan ketika seseorang
berada pada usia 11#17 tahun $6urlock, 2007'.
+ertumbuhan adalah bertambahnya ukuran sel dalam tubuh
sehingga tubuh lebih besar atau tinggi. perkembangan adalah
proses bertambahnya kematangan seseorang dalam pengetahuan,
13
!atak, serta, cara pandang seseorang. 0etiap manusia dalam siklus
kehidupannya akan menghadapi proses pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda.seperti tugas perkembangan pada
anak usia sekolah berbeda dengan tugas perkembangan pada
remaja. menurut )reud $15D5 dalam santrock, 2010' remaja akan
mengalami perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual,orang tua dan cita#cita mereka yang mengakibatkan
timbulnya berbagai masalah dalam diri mereka.
%. "lasifikasi #erkem,angan remaja.
Eemaja pada umumnya di bagi menjadi tiga tingkatan yaitu
remaja a!al $11#1C tahun', remaja menengah $1D#17 tahun', dan
remaja akhir $15#20 tahun'. seorang remaja mencapai tugas#tugas
perkembangannya dapat di pisahkan kedalam tiga tahap secara
berurutan ollins, 2002'
(lasi)ikasi perkembangan remaja terbagi tiga yaitu -
a. Eemaja a!al $early adolescence'
Eemaja a!al adalah remaja dengan usia 11#1: tahun. tugas #
tugas perkembangan yang harus di selesaikan pada masa ini
adalah penerimaan terhadap keadaan )isik dirinya dan
menggunakan tubuhnya secara lebih e)ekti). 6al ini karena
Eemaja pada usia tersebut mengalami perubahan#perubahan
)isik yang sangat drastic, seperti pertumbuhan tubuh yang
1:
meliputi tinggi badan, panjang organ#organ tubuh, dan
perubahan bentuk )isik seperti tumbuhnya rambut, panggul,
payudara, dan sebagainya.
+ada masa remaja a!al, memiliki karakteristik sebagai
berikut-
1' lebih dekat dengan teman sebaya
2' ingin bebas
3' lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir abstrak.
b. Eemaja 1adya $middle adolescence'
+ada masa Eemaja menengah atau madya, adalah Eemaja
dengan usia sekitar 1D#17 tahun. 8ugas perkembangan yang
utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari oranng
tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok
sebaya dan mencapai kapasitas keintiman hubungan
pertemanan. (arakterisrik pada remaja menengah adalah
sebagai berikut -
1' 1encari identitas diri
2' 8imbulnya keinginan untuk kencan
3' 1empunyai rasa cinta yang mendalam
:' 1engembangkan kemampuan ber)ikir abstrak - remaja
usia menengah pada umumnya mengembangkan kapasitas
1C
untuk ber)ikir abstrak, menikmati kekuatan intelektual dan
pada )iloso)i, politik, dan masalah social.
C' Berkhayal tentang akti)itas seks
6ubungan antara remaja dengan keluarganya terdapat
kon)lik mengenai kebebasan atau kemandirian dan kontrol.
pertumbuhan dan perkembangan identitas Eemaja usia ini
di modi)ikasikan dengan body image, sangat )okus pada
dirinya dan mempunyai banyak impian.
Eemaja usia menengah juga sangat tergantung pada
penerimaan dirinya di peer group yang sangat di butuhkan
untuk identitas dirinya dalam membentuk gambaran
diri.konsep diri yang impulsi/e dan kebingungan dalam
mencari identitas juga muncul pada remaja usia ini.
c. Eemaja akhir $late adolescence'
1asa remaja akhir adalah masa remaja dengan usia 17#20
tahun.8ugas perkembangan utama pada tahap ini adalah
mencapai kemandirian seperti yang di capai pada remaja
menengah, namun lebih ber)okus pada persiapan diri untuk
terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung
ja!ab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk
ideology pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan
1D
terhadap nilai dan system etik. +ada tahap remaja akhir,
karakteristiknya adalah sebagai berikut-
1' +engungkapan identitas diri
2' ?ebih selekti) dalam mencari teman sebaya
3' 1empunyai citra jasmani dirinya
:' %apat me!ujukan rasa cinta
C' 1ampu berpikir abstrak
&. Taha# #erkem,angan Remaja
Eemaja akan mengalami perkembangan yang berbeda dengan
proses perkembangan anak.hill $1570, dalam 0printhall G ollins,
2002' menyatakan bah!a terdapat dua macam perubahan pada
remaja, yaitu perubahan primer dan perubahan sekunder.
+erubahan primer adalah perubahan yang terjadi akibat
trans)ormasi dari perubahan biologis atau )isik, perubahan kogniti)
dan perubahan psikologis . perubahan primer dan pengaruh setting
serta kondisi lingkungan kerja, dalam hal ini adalah identitas diri.
a. +erkembangan )isik Eemaja
+erubahan )isik pada remaja terjadi dengan cepat. maturasi
seksual terjadi seiring perkembangan karakteristik seksual
primer dan sekunder. (arakteristik primer berupa perubahan
)isik dan hormonal yang penting untuk reproduksi, dan
karakteristik sekunder secara eksternal berbeda pada laki#laki
13
dan perempuan. empat )ocus utama perubahan )isik $potter G
perry, 200C'-
1' +eningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan
/isera.
2' +erubahan spesi)ik seks, seperti perubahan bahu dan lebar
pinggul.
3' +erubahan distribusi otot dan lemak.
:' +erkembangan system reproduksi dan karakteristik seks
sekunder.
b. +erkembangan kogniti) remaja
1enurut piaget, remaja berada dalam tahap operasional
)ormal. +ada tahap ini mulai berkembang kemampuan untuk
ber)ikir perilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah.
pada a!alnya pemikiran tersebut kaku, tapi pemikiran tersebut
bisa beradaptasi dan )leksibel $potterGperry, 200C'
c. +erkembangan moral Eemaja
+erkembangan moral Eemaja berada pada tingkat moralitas
pasca kon/ensional yaitu indi/idu memperoleh nilai moral
yang benar. pengaruh kontrol adalah dari dalam. +encapaian
nilai )ormal yang terjadi setelah di capai )ormal operasional,
dan tidak semua orang mencapai tingkat ini.terdapat orientasi
kontraktual dan logistic yang di cirikan dengan indi/idu
memilih prinsip moral untuk mematuhi aturan dan
17
meninggalkan aturan, indi/idu berhati#hati untuk tidak
melanggar hak#hak dan kehendak orang lain.
d. +erkembangan psikoseksual Eemaja
0igmund )reud menyatakan bah!a Eemaja berada pada )ase
genital. +ada )ase ini alat#alat reproduksi sudah mulai matang,
dan pusat kepuasan berada pada daerah kelamin. energy psikis
di arahkan untuk hubungan heteroseksual. Easa cinta pada
anggota keluarga di alihkan pada orang lain yang berla!anan
jenis.
e. +erkembangan psikososial remaja
>rikson menyatakan remaja berada pada tahap kon)lik antara
identity /s identity con)ussion. Indi/idu mengembangkan
penyatuan rasa diri sendiri. +ada masa ini remaja berusaha
mempunyai identitas diri baik dalam seksual,umur, dan
pekerjaan. hal ini penting dalam usaha adaptasi di lingkungan
masyarakat selanjutnya. Identi)ikasi terhadap tokoh idola
sebelumnya sudah tidak memadai lagi, sehingga perlu mencari
identitas diri baru.
'. Tugas #erkem,angan Remaja
8ugas perkembangan remaja meliputi kemampuan#kemampuan
yang harus di kuasai oleh remaja, agar dapat mengatasi
permasalahan yang akan timbul dalam )ase perkembangan.
15
8ugas *tugas perkembangan yang harus di selesaikan selama masa
remaja, yaitu-
a. 1encapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan
teman sebaya baik pria maupun !anita.
b. 1encapai peran sosial pria maupun !anita
c. 1enerima keadaan )isiknya dan menggunakannya secara
e)ekti)
d. 1encapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang#
orang de!asa
e. 1empersiapkan pernikahan dan berkeluarga
). 1empersiapkan karir ekonomi
g. 1emperoleh perangkat#perangkat nilai dan system etis sebagai
pegangan untuk berperilaku dan mengembangkan ideology
(. "arakteristik Remaja
1enurut 6urlock $2007' seperti halnya dengan semua periode
yang penting selama rentan kehidupan, masa remaja mempunyai
karakteristik tertentu yang membedakannya dengan periode
sebelum dan sesudahnya. (arakteristik tersebut adalah-
a. 1asa remaja merupakan periode penting
20
0egala sesuatu yang terjadi dalam jangka !aktu yang pendek
maupun jangka panjang akan berakibat langsung terhadap
sikap dan perilaku mereka.
b. 1asa Eemaja merupakan periode peralihan
"nak akan beralih menjadi lebih de!asa dan meninggalkan
segala sesuatu yang bersi)at kekanankan serta mempelajari
perilaku baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang
sudah di tinggalkan.
c. 1asa remaja merupakan periode perubahan
+erubahan tersebut meliputi perubahan emosi, perubahan
proporsi tubuh, minat, perilaku dan nilai yang di anut.
+erubahan#perubahan tersebut nantinya akan mempengaruhi
perkembangan psikologis anak, khususnya mengenai cara
pandang diri mereka terhadap diri mereka sendiri.
d. 1asa remaja merupakan masa mencari identitas
6al ini sesuai dengan teori >rikson yaitu masa mencari
identitas diri. +encarian identitas diri dapat di lakukan dengan
usaha untuk menjelaskan siapadirinya, apa peranannya dalam
masyarakat, serta bagaimana orang lain menerima dirinya.
>rikson juga menjelaskan bah!a pembentukan identitas diri
akan mempengaruhi remaja.
C. Perilaku
21
$. Pengertian Perilaku
+erilaku 0emua kegiatan atau akti)itas manusia, baik yang dapat di
amati langsung, maupun yang tidak dapat di amati pihak luar
$ &otoatmadjo, 2003'.
%ari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau akti/itas
organism yang bersangkutan, yang dapat di amati secara langsung
maupun tidak langsung $sunaryo, 200:'.
+erilaku diartikan sebagai suatu aksi reaksi organisme terhadap
lingkungannya. %an dari &otoatmodjo, perilaku baru terjadi
apabila ada sesuatu yang di perlukan untuk menimbulkan reaksi,
yakni yang di sebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi atau prilaku tertentu$sunaryo, 200:'.
%. Ma-am ma-am Perilaku
Di lihat .ari ,entuk res#*ns terha.a# stimulus ini/ maka
#erilaku .a#at .i ,e.akan menja.i .ua 0
a. +erilaku tertutup $co/ert beha/ior'
Eespon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup $co/ert'.respons atau reaksi terhadap
22
stimulus ini terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan .
kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima
stimulus tersebut dan belum dapat di amati secara jelas oleh
orang lain.
b. +erilaku terbuka $ o/ert beha/ior'
Eespon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk dan
tindakan nyata atau terbuka. Eespons terhadap stimulus
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek
$practice', yang dapat mudah dapat di amati atau di lihat oleh
orang lain $&otoatmodjo, 2003'
&. D*main #erilaku
1eskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar organism $orang', namun
dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik
atau )aktor- )aktor lain dari orang yang bersangkutan. hal ini
berarti bah!a meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang,
namun respon tiap-tiap orang berbeda $&otoatmodjo, 2003'
'. )akt*r +ang mem#engaruhi #erilaku sese*rang
(onsep umum yang di gunakan untuk mendiagnosis perilaku
adalah konsep dari ;reen $1570' yang di kutip oleh &otoatmojo
23
2003. ;reen mencoba mengalisis perilaku manusia, selanjutnya
perilaku itu sendiri di tentukan atau terbentuk dari 3 )aktor -
a. )aktor-)aktor predisposisi (predisposing Factors) adalah
)aktor-)aktor yang mempermudah terjadinya perilaku
seseorang, antara lain-
1' pengetahuan
1erupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
seseorang yang melakukan pengindraan terhadap suatu
obyek tertentu. %alam hal ini berupa in)ormasi yang di
dapat dari manapun, seperti sekolah, orang tua, dan
sebagainya. +engetahuan ini sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang
2' 0ikap
Eeaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek.
3' (epercayaan
(epercayaan sering atau di peroleh dari orang tua.
0eseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan
keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu
:' &ilai-nilai
&ilai-nilai di dalam masyarakat akan menghasilkan suatu
pola hidup yang pada umumnya di sebut kebudayaan.
2:
(ebudayaan ini terbentuk dalam!aktu yang lama sebagai
akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
b. )aktor-)aktor pendukung $>nabling Factors' adalah )aktor-
)aktor yang memungkinkan atau mem)asilitasi perilaku atau
tindakan yang ter!ujud dalam lingkungan )isik, tersedia atau
tidak tersedianya )asilitas-)asilitas atau sarana-sarana, seperti
media massa.
c. Faktor-)aktor pendorong $ Eein)orcing Faktors' "dalah )aktor-
)aktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
%alam hal ini pengaruh dari lingkungan luar seperti pengaruh
dari teman.
(. Pr*ses A.*#si Perilaku
dari pengalaman dan penelitian terbukti bah!a perilaku yang di
dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak
di dasari oleh pengetahuan. %ari penelitian mengungkapkan
bah!a sebelum orang mengadopsi perilaku baru $berperilaku
baru', di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni -
a. "!areness $kesadaran', yakni orang tersebut menyadari dalam
arti mengetahui stimulus $objek' terlebih dahulu
b. Interest $tertarik', yakini orang mulai tertarik kepada stimulus
2C
c. >/oluation $menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya'. hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik lagi.
d. 8rial $mencoba', orang telah mulai mencoba perilaku baru.
e. "doption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan siakpnya terhadap stimulus.
). "pabila penerimaan perilaku atau adopsi perilaku melalui
proses seperti ini di dasari oleh pengetahuan, kesadaran, sikap
yang positi), maka perilaku tersebut akan bersi)at langgeng
$long lasting'. 0ebaliknya apabila perilaku itu tidak di sadari
oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung
lama $&otoatmodjo, 2003'.
1. Perilaku seks ,e,as
1enurut 1asland $200:' dan 1uItadin $2002', perilaku seks
bebas meliputi -
a. Kissing
iuman yang di lakukan untuk menimbulkan rangsangan
seksual, seperti di bibir di sertai dengan rabaan pada bagian-
bagian yang sensiti) yang menimbulkan rangsangan seksual.
berciuman dengan bibir tertutup merupakan ciuman yang
umum di lakukan. berciuman dengan bibir dan mulut terbuka
dan termasuk menggunakan lidah yang di sebut dengan French
2D
kiss.kadang - kadang ciuman ini juga dinamakan ciuman
mendalam.soul kiss.
b. Necking
Berciuman biasanya termasuk mencium !ajah dan leher.
&ecking adalah istilah yang umumnya untuk menggambarkan
ciuman dan pelukan yang lebih mendalam.
c. Petting
+erilaku menggesek-gesekkan bagian tubuh yang sensiti)
seperti payudara, organ kelamin. merupakan langkah yang
lebih mendalam dari necking. Ini termasuk merasakan dan
mengusap-usap tubuh pasangan termasuk lengan, dada, buah
dada, kaki, dan kadang - kadang daerah kemaluan, entah di
luar atau di dalam pakaian.
d. Intercourse
Bersatunya dua orang secara seksual yang di lakukan oleh
pasangan pria dan !anita yang di tandai dengan penis pria
yang ereksi masuk ke dalam /agina untuk mendapatkan
kepuasan seksual.
23
D. "erangka Te*ri
+roses persepsi
<bjek-0timulus-"lat indra-rangsangan di
teruskan sara) sensorik keotak-indi/idu
menyadari apa yang di lihat, di raba dan di
dengar $sunaryo, 200:'
27
Bagan 2.1 kerangka 8eori
BAB III
"ERAN2"A "3N!EPTUAL/ HIP3TE!A DAN DE)INI!I
3PERA!I3NAL
+erilaku 0eks bebas
1. (issing
2. &ecking
3. +etting
:. Intercourse
$1aslan, 200:'
+ersepsi remaja
-0el) perception -
+ersepsi dalam dari dalam indi/idu.
->ksternal + erception -
+ersepsi dari luar indi/idu $sunaryo, 200:'
)aktor-)aktor yang mempengaruhi
persepsi -
1. +engetahuan
2. 0ikap
3. ?ingkungan
:. (epercayaan
C. perhatian yang selekti)
D. ciriciri rangsang
3. pengalaman terdahulu
$&otoatmodjo,2003'
25
A. "erangka "*nse#tual #enelitian
(erangka konsep merupakan landasan ber)ikir untuk melakukan penelitian
yang di kembangkan berdasarkan kerangka teori yang sudah di bahas dalam
tinjauan pustaka,kerangka konsep menggambarkan hubungan /ariabel
/ariabel yang akan di teliti.kerangka konsep dalam penelitian ini adalah -


(eterangan-
- =ariabel yang diteliti
- =ariabel yang tidak diteliti
0kema3.1 - kerangka konsep penelitian
B. Hi#*tesa
6ipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan
pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima
atau harus ditolak, berdasarkan )akta atau data empiris yang telah di
Input +roses
<utput
Eesponden
=ariabel Independen =ariabel %ependen
0is!a sis!i
012 &egeri 5
?empake
Factor yang diteliti-
1. +engetahuan
2. 0ikap
3. ?ingkungan
:. kepercayaan
C. +erhatian selekti)
D. ciri#ciri rangsang
3. pengalaman terdahulu
+ersepsi remaja
tentang perilaku
seks bebas
positi)
negati)
30
kumpulkan dalam penelitian.rumusan hipotesa yang diajukan dalam
penelitian ini adalah
6ipotesa "lternati)-
1. "da hubungan )aktor pengetahuan dengan persepsi Eemaja mengenai
perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
2. "da hubungan )aktor sikap dengan persepsi Eemaja mengenai perilaku
seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
3. "da hubungan )aktor lingkungan dengan persepsi Eemaja mengenai
perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
6ipotesa &ol-
1. 8idak ada hubungan )aktor pengetahuan dengan persepsi Eemaja
mengenai perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
2. 8idak ada hubungan )aktor sikap dengan persepsi Eemaja mengenai
perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
3. 8idak ada hubungan )aktor lingkungan dengan persepsi Eemaja
terhadap perilaku seks bebas di 012& 5 ?empake 0amarinda.
C. Definisi 3#erasi*nal
%e)inisi operasional adalah mende)inisikan /ariabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang di amati,sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan obser/asi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
31
objek atau )enomena.%e)inisi operasional dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut-
8abel .%e)inisi operasional
&o =ariabel %e)inisi
operasional
ara ukur 6asil ukur 0kala
a pengetahuan +emahaman
responden
tentang
perilaku seks
bebas
(uesioner 8inggi jika ja!aban
responden benar J nilai
mean
Eendah jika ja!aban
responden benar K nilai
mean
<rdinal
b 0ikap 0ikap adalah
kecenderungan
untuk
bertindak,
berpersepsi,
ber)ikir dan
merasa dalam
objek, Ide,
0ituasi atau
nilai
(uesioner B Baik- 6asil presentase 3D4#
1004
2' ukup- 6asil presentase
D04#3C4
3' (urang- 6asil presentase K
D04
$"rikunto 200D'
<rdinal
c lingkungan ?ingkungan
internal dan
eksternal
(uesioner B Baik- 6asil presentase 3D4#
1004
2' ukup- 6asil presentase
D04#3C4
3' (urang- 6asil presentase K
D04
$"rikunto 200D'
<rdinal
d persepsi 1emberikan
pertanyaan
terkait seks
bebas
(uesioner
+ositi) nilai 1ean

&egati) nilai 1ean
<rdinal
32
BAB I4
MET3DE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
33
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripti) yaitu suatu metode penelitian
yang di lakukan dengan tujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
tentang suatu keadaan secara objekti) $ &otoadmodjo, 200C'.
+enelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskri)ti) korelasi dengan
pendekatan cross sectional untuk mengamati analisis hubungan )aktor)aktor
yang mempengaruhi persepsi Eemaja terhadap perilaku seks bebas pada
Eemaja, Eancangan ini di maksudkan untuk mengetahui )aktor)aktor yang
berhubungan dengan persepsi Eemaja mengenai perilaku seks bebas di
012& 5 ?empake 0amarinda 8ahun 2012.
B. Alur Desain
0kema :.1 "lur %esain +enelitian
C. P*#ulasi .an !am#el
1. +opulasi.
L2
L1.1 pengetahuan
L 2.2 sikap
L 1.3 ?ingkungan
+ersepsi Eemaja
mengenai perilaku seks
bebas.
L1
3:
+opulasi adalah !ilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
$0ugiyono, 2005'. populasi obyek dalam penelitian ini adalah sis!a sis!i
01" &egeri 5 ?empake. Jumlah populasinya ::1 0is!a.
2. 0ampel
1enurut "rikunto $2002' 0ampel adalah sebagian atau !akil populasi
yang teliti. "gar sampel yang di ambil dari penelitian, maka perlu adanya
perhitungan besar kecilnya populasi. "rikunto $1557' menyatakan bah!a
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. 0elanjutnya jika subeknya
besar dapat di ambil antara 1041C4 atau 202C4 atau lebih tergantung
setidaktidaknya dari -
a. (emampuan penelitian di lihat dari segi !aktu, keuangan, dan dana
b. (ecil besar luasnya !ilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal
ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang di tanggung peneliti.
1enurut "rikunto $2002', menentukan jumlah sampel dapat dirumuskan
sebagai berikut -
Eumus - n M &
&.dN O 1
::1
::1.$104'N O 1
3C
::1
::1.$0.10'N O 1
::1
::1.0.01 O 1
::1
C.:1
M 71,C
M 72 Eesponden
(eterangan -
n M jumlah sampel
& M Jumlah populasi yang di ketahui
d M +resisi yang di tetapkan 104
1enurut perhitungan rumus ini, populasi sebanyak ::1 sis!a dengan
presisi 104 maka sampel yang sesuai dalam penelitian ini adalah
berjumlah 72 responden.
%alam sampel ada kriteria -
a. (riteria inklusi
"dalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang akan di teliti. kriteria insklusi dalam penelitian ini adalah -
1' 0is!a 01" &egeri 5 lempake yang berusia 1C -17 tahun bersedia
diteliti.
2' 0is!a yang sehat dan hadir pada saat penelitian.
3D
3' 0is!a yang tidak sedang mendapat sanksi dari sekolah.
3. 8eknik 0ampling
0ampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat me!akili populasi $ &ursalam, 2001 dalam setiadi, 2003'. 8eknik
sampling dalam penelitian ini adalah sampling +urposi/e, yaitu 8eknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu $sugiyono, 2005'.
D. L*kasi #enelitian .an 5aktu Penelitian
1. penelitian di laksanakan di 01" &egeri 5 ?empake dengan 0is!a
sebanyak ::1.
2. !aktu penelitian
+enelitian di lakukan mulai proposal * sebelum sidang akhir 2013
E. Alat Pengum#ul Data Penelitian
"lat pengumpul data penelitian merupakan alat yang di gunakan untuk
memperoleh data yang di perlukan. %alam hal ini, peneliti menggunakan
intrumen penelitian yang berbentuk kuisioner. (uisioner diberikan pada sis!a
012& 5 ?empake 0amarinda.
(arena ja!aban pada kuisioner pengetahuan terdiri dari dua ja!aban alternati)
yaitu nilai 1 dan 0 $dikotom' maka uji /aliditas yang dilakukan menggunakan
rumus Point Biserial Correlation .
33
2ntuk (uisioner sikap dan lingkungan ini berikan pertanyaan dengan
menggunakan skala ?ikert. +ertanyaan positi) 00MC, 0M:, EM3, 80M2, 080M
1, pertanyaan negati) 00M1, 0M2, EM3, 80M:, 080MC. 0kala likert di gunakan
untuk mengukur 0ikap, pendapat dan persepsi sesorang atau sekelompok
orang tentang )enomena sosial. %alam penelitian, )enomena sosial ini telah di
tetapkan secara spesi)ik oleh peneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai
/ariabel penelitian. %engan skala likert, maka /ariabel yang akan di ukur
dijabarkan menjadi indikator /ariabel. (emudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item # item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan, banyak kuesioner $ 0ugiyono, 2005'.
Bentuk pertanyaan terdiri dari pertanyaan positi) $ )a/ourable' dan pertanyaan
negati/e $un)a/ourable'.
(arena pernyataan disusun sendiri oleh penulis berdasarkan teori.konsep,
maka sebelum di gunakan untuk penelitian kuesioner tentang )aktor # )aktor
yang berhubungan dengan persepsi Eemaja mengenai prilaku seks bebas di
012& 5 ?empake 0amarinda 8ahun 2012 akan dilakukan uji /aliditas dan
reliabilitas.
8abel :.2 (isi *kisi kuisioner penelitian
&o %imensi.indikator
Item pernyataan
$ Fa/ourable O ' $ 2n)a/ourable - '
1
%e)inisi seks
bebas 5,15
2
(lasi)ikasi
6
37
perkembangan
remaja
3 +enyebab 8
4
+erilaku seks
bebas 7,10,12,13
5 "kibat 9,11
6 "ntisipasi 14
7 0ikap
22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,
32,33,34 20,21
8 ?ingkungan 35,39,40,41,42,43,44,45,46 36,37,38
9 persepsi 49,58,59
47,48,50,51,52,53,54,55,
56,57
1. 2ji /aliditas
2ji /aliditas sikap dan lingkungan , persepsi menggunakan teknik korelasi
pearson product moment pada program computer dengan rumus
$ 0ugiyono, 2010'
r M &$PLQ' * $PL PQ'
RS&PLN#$PL'NT S&PQN#$PQ'NT
keputusan 2ji -
Bila r hitung J r table 6< ditolak $ada hubungan'
Bila r hitung K r table 6< diterima $tidak ada hubungan'
0etiap item pertanyaan di nyatakan /alid jika nilai standar /aliditas
corrected item total correlation lebih dari nilai r table, dengan d) M & 2.
30 2 =28, sehingga di dapatkan nilai r tabelnya adalah .0,3D1.
2ji /aliditas pengetahuan menggunakan rumus Point Biserial Correlation
-
35
$0uharsimi arikunto, 155D'
(eterangan -
r
pb
M (oe)isien korelasi point biserial
1p M 1ean skor dari subjek#subjek yang menja!ab benar itrm yang
dicari korelasinya
1t M 1ean skor total
p M +roporsi subjek yang menja!ab benar item tersebut
U M 1# p
0t M 0impangan baku
0eperti halnya pada perhitungan koe)isien korelasi, hasil perhitungan pada
uji t dikonsultasikan dengan tabel t, jika t hitung J t tabel maka item
dinyatakan /alid, namun jika sebaliknya t hitung K t tabel maka item
dinyatakan tidak /alid.
2. 2ji reliabilitas
Eeliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan
alat tersebut dapat dipercaya. 6al ini di tunjukkan oleh tara) $konsistensi'
skor yang di peroleh oleh para subjek yang di ukur dengan alat yang sama,
atau di ukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. %alam arti
yang paling luas reabilitas alat ukur menunjukkan kepada sejauh mana
perbedaanperbedaan atribut yang sebenarnya. +enelitian ini
menggunakan metode "lpha ronbach untuk melakukan estimasi
r
pb
M
:0
reliabilitas. 8eknik untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dengan
menggunakan rumus sebagai berikut $ Eidu!an, 200:' -
k P 0iN
r M 1
$ k1' 0tN
+engujian reliabilitas instrument kuisioner pengetahuan menggunakan
rumus (E#20, dengan rumus sebagai berikut -

$suharsimi arikunto, 155D-170'
%imana -
r
11
M reabilitas instrument
k M banyaknya item
=t M /arians total
p = proporsi subjek yang menja!ab betul pada suatu item
q M 1# p
selanjutnya mengkonsultasikan harga r
11
dengan criteria pena)siran indeks
korelasi yaitu -
0,7 * 1,0 sangat tinggi
0,D * 0,7 tinggi
r
11
M
:1
0,: * 0,D cukup
0,2 * 0,: rendah
0,0 * 0,2 sangat rendah
$0uharsimi arikunto, 2001-3C'
Jika r hitung J r tabel maka item dinyatakan reliable dan sebaliknya item
dikatakan tidak reliable jika r hitung K r tabel.
). Pr*se.ur Pengum#ulan Data
+engumpulan data dilakukan dengan langkah * langkah sebagai berikut-
0urat permohonan ijin penelitian dari +rodi Ilmu (epera!atan 0tikes Fiyata
6usada 0amarinda
1engurus surat ijin dari (epala %inas pendidikan kota 0amarinda.
1engurus surat ijin dari (epala 0ekolah 012& 5 ?empake 0amarinda.
1eminta persetujuan sis!a untuk berpartisipasi dan mengisi lembar
persetujuan $in)ormed concent'
Eesponden di minta menja!ab pertanyaan yang di ajukan peneliti pada
kuisioner
+ada hari yang sama angket di kumpulkan, selanjutnya data diolah.
:2
2. Analisis Data
"nalisa data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut-
1. Editing
>diting dilakukan untuk memeriksa ulang kelengkapan pengisian,
kesalahan atau ja!aban yang belum diisi, kejelasan, dan kesesuaian
ja!aban responden dari setiap pertanyaan agar dapat diolah dengan baik
dan memudahkan peneliti dalam menganalisa data.
. Coding
0elanjutnya setiap data kuisioner di beri kode dengan cara memberikan
kode pada kolom yang telah di sediakan untuk memudahkan dalam
memasukkan data
3. 1emasukkan data
0etelah sema data diberi kode dan sudah siap untuk diolah, selanjutnya
data dimasukkan pada system pengolahan data dengan menggunakan
aplikasi komputer.
:. +embersihan data
%ata yang telah di masukkan diperiksa kembali untuk memastikan bah!a
data telah lengkap dan benarbenar bersih dari kesalahan serta siap untuk
dianalisis.
a. "nalisis 2ni/ariat - %ilakukan untuk memberikan gambaran dan
penjelasan terhadap mean, median, standar de/iasi dan minimal
:3
maVimal dari /ariabel numerik dan /ariabel kategorik menjelaskan
jumlah dan presentase.
F
+ M L 100 4
&
(eterangan -
+ M persentase
F M Frekuensi dari /ariable yang diteliti
& M Jumlah )rekuensi dari seluruh klari)ikasi
b. "nalisa Bi/ariat - %ilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan
kedua /ariabel $independen dan dependen', yaitu %engan
menggunakan uji chi sUuere derajat kemaknaan 5C4
Eumus -
$<>'N
LN M P
>
%F M $k1) (b1)
(eterangan -
< M )rekuensi obser/asi yaitu )rekuensi yang diperoleh berdasarkan data
obser/asi.
::
> M )rekuensi harapan yaitu )rekuensi yang di peroleh berdasarkan
perhitungan prosentase luas tiap bidang dikalikan dengan n.
"pabila p K 0.0C berarti perhitungan statistik bermakna $0igni)ikan' dan
bila p J 0,0: berarti hasil perhitungan statistic tidak bermakna.
k M Jumlah kolom
b M Jumlah baris
H. Etika Penelitian
0etelah mendapat ijin dari pihak 012& 5 ?empake 0amarinda untuk
melakukan penelitian kemudian peneliti mengumpulkan data dengan
memperhatikan permasalahan etika meliputi -
1. In!or"ed concent $ lembar persetujuan'
In)ormed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden sebelum penelitian dilakukan.tujuan dari in)ormed concent
adalah agar responden mengerti maksud, tujuan dan dampak dari
penelitian.
2. #non$"it$ $tanpa nama'
0esuai dengan prinsip anonymity $tanpa nama', peneliti tidak
mencantumkan nama responden dan pada lembar kuesioner peneliti
hanya mencantumkan kode pada lembar kuesioner.
3. Con!identialit$ $kerahasiaan'
In)ormasi yang di berikan responden benar benar akan di jaga
kerahasiaannya oleh peneliti.
:C
B"B =
6"0I? +>&>?I8I"&
:D

Вам также может понравиться