Вы находитесь на странице: 1из 28

Laporan Pendahuluan

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


DENGAN TUBERKULOSIS PARU
Oleh :
Pangertian
Penyakit infeksi kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada
paru. Yang biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis (Amin, M.,1999)
uberkolosis yang ter!adi pada paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberkulosis, ter!adi dalam " bulan pertama setelah ter!adi infeksi sebagai akibat
penyebaran limfogen dan atau hematogen, biasanya multipel.
#aktor $esiko
$asial%&tnik group ' Penduduk asli Amerika, &skimo, (egro, )migran dari Asia
enggara.
*lien dengan ketergantuangan alkhohol dan kimia lain yang menimbulkan
penurunan status kesehatan.
+ayi dan anak di ba,ah - tahun.
*lien dengan penurunan imunitas ' .)/ positip, terapi steroid 0 kemoterapi kanker
PATOGENESIS
Inhalasi Droplet Nuclei
Berisi M. Tuberculosis
Tidak Ada Infeksi
Droplet Nuclei > 10 Mukosa
Intak Saluran Nafas Atas
Droplet Nuclei 5
Menebus !apisan
Mukosa Silier Atas
"eaksi Inflaasi Non
Spesifik Al#eolus
Basil TB Dala Makrofa$
Al#eolus
anpa infeksi )nflamasi disebar oleh limfe

#ibrosis imbul !ar. )kat
sifat
&lastik 0 tebal.
*alsifikasi
1 +atuk Ala2eolus tidak
1 3puntum purulen &4udasi kembali saat
1 .emoptisis ekspirasi
1 ++ menurun (ekrosis%perke!uan
5as tidak dapat
*a2itasi berdifusi dgn.
+aik.
3esak
9-6 -6

-6
*uman
)nfeksi primer
3embuh total 3embuh dgn. 3arang *omplikasi
ghon 1 Menyebar ke seluruh
tubuh scr.
+ronkhogen,
limphogen,
hematogen
Infeksi post primer *uman dormant
Muncul bertahun kemudian
7iresorpsi kembali%sembuh Membentuk !ar. ke!u 3arang meluas
8ika dibatukkan sembuh dgn.
membentuk ka2itas. 8ar. #ibrotik
%en&ebaran !ifo$en !okal
%en&ebaran 'eato$en
()10 Min$$u
Sel T Spesifik
"espon Iun Selular
*a$al + Inadekuat
TB Aktif,%en&akit
-!ifadenitis TB)
Makrofa$ Aktif
Mebunuh,Men$habat
Basil TB
TB In Aktif Mun$kin
Masih Ada Basil TB
Iunitas Menurun
Atau *a$al
"eaktifitas

.
*a2itas meluas Memadat 0 membungkus diri +ersih 0
menyembuh
Membentuk sarang tuberkuloma
Patofisiological path,ay
+9
/irus%+akteri masuk 8aringan :tak
Peradangan 7i :tak
&dema Pembentukan
ransudat 0 &ksudat
5angguan Perfusi $eaksi *uman )ritasi *orteks *erusakan
*erusakan
8aringan 9erebral Patogen 9erebral Area 3araf )/ 3araf );
#okal 3ei<ure
3uhu ubuh $esiko rauma 3ulit 3ulit
(yeri Mengunyah Makan
7eficit 9airan 5angguan Pemenuhan
(utrisi
*esadaran .ipo2olemik
3tasis 9airan ubuh 5angguan Mobilitas #isik
5angguan Persepsi 3ensori
Penumpukan 3ekret
5angguan +ersihan 8alan (afas
=esi Pada bc Paru
*elen!ar limfe ' hilus, parantrakeal, mediatinum
Parenkhim ' fokos primer, pnemonia, atelaktis, terkuloma, ka2itas
3aluran pernafasan ' air traping> penyakit endobronkhial , trakeobronkhial, stenosis,
bronkhus, fistula bronkhopleura, bronkhopl, bronkhoektasis, fistula bronkhoesofagus.
Pleura ' efusi, emfisema, pneumothorak, hemothorak, fistula bronkhop?eura
Pembuluh darah ' milier, perdarahan paru.
+entuk klinis +9 Pada Anak
Penyakit + paru '
+9 paru primer (pembesaran kelen!ar hilus dengan atau tanpa kelainan parenkhim)
9 paru progresif (pneumonia, +9 endobronkhial)
+9 milier
&fusi pleura
+9 kronik ' fibrosis, tuberkuloma, ka2itas
7iluar paru '
*elen!ar limfe
:tak dan selaput otak
ulang dan sendi
3aluran cerna termasuk usus, perineum, hepar, kandung empedu, pankreas
3aluran kemih termasuk gin!al
*ulit
Mata
elinga dan mastoid
8antung
Membram serous perineum perikardium)
*elen!ar endokrin (adrenal)
3aluran nafas (tonsil, laring)
anda 7an 5e!ala
untuk itu penting memikirkan adanya +9 pada anak kalau terdapat keadaan atau tanda1
tanda yang mencurigakan '
pada anak harus dicurigai adanya +9 kalau '
kontak erat(serumah dengan penderita +9 dengan sputum +A (@)
terdpat reaksi kemerahan setelah penyuntikan +95 selama A1B hari.
erdapat ge!ala umum
5e!ala1ge!ala yg harus dicurigai +9
5e!ala umu %tidak spesifik
+erat badan turun atau malnutrisis tanpa sebab yg !elas atau tidak naik dalam bulan
dengan penangan gi<i.
(afsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh danberat badan tidak
naik (failure to thiri2e) dengan adekuat
7emam lama %berulang tanpa sebab yg !elas (bukan tifus, malaria atau infeksi
saluran nafas akut), dapat disertai keringat malam
Pembesaran kelen!ar limfe superfisialis yg tidak sakit, biasanya multipel, paling
sering didaerah leher, a4illa dan inguinal.
5e!ala1ge!ala respiratorik '
+atuk lama lebih dari A minggu
anda adanya cairan didada, nyeri dada.
5e!ala gastrointestinal
7iare peristen yg tidak sembuh dengan pengobatan diar e
+en!olan %massa diabdomen
anda1tanda cairan dalam abdomen
5e!ala spesifik
+9 kulit%skrofuloderma.
+9 tulang dan sendi
ulang punggung (spondilitis) ' gibbus
ulang panggul (koksitis) ' pincang
ulang lutut ' pincang dan%atau bengkak
ulang kaki dan tangan
7engagn ge!ala bengkakan sendi.gibbus, pincang, sulit membungkuk
+9 otak dan saraf
Menigitis
7engan ge!ala iritabel kaku kuduk, muntah1muntah dan kesaran menurun
5e!ala mata
9on!ungti2itis phlyctenularis
uberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskofi)
=ain1lain
P&(5*A8)A( *&P&$ACAA(
)dentitas klien' selain nama klien, !uga orangtua? asal kota dan daerah, !umlah keluarga.
*eluhan' penyebab klien sampai diba,a ke rumah sakit.
$i,ayat penyakit sekarang'
7iagnosis
7iagnosis ker!a +9 biasanya dibuat berdasarkan gambaran klinis, u!i tuberkulin
dan gambaran radiologis paru, diagnosis pasti dapat fditemukan basil +9 pada
pemeriksaan yang pd anak karena gambaran klinik dan radiologiktidak selalu spesifik,
sedangkan u!i tuberkulin tidak dapat menentukan adanya +9 yang aktif berbagai usaha
untuk menegakkan diagnosis papsti pada +9 belum ada yang memuaskan , pmeriksaan
laboratorium yg saat ini dilakukan dengan biakan cepat memakai sisitem +A9&9 dengan
tehnik kultur biasa tetapi dengan medium cair yang mengandung asam lemak (palmitat)
yang dilanel dengan <at radioaktif carbo n 1D, kalau M .+9 mencerna asam lemak <at
radioktif 1D 9:E dilepaskakn dan berkumpul diatas tabung dan ini diukur pada istrumen
+A9&9 dan dinyatakan sebagai masker dari pertumbuhan bakteri (gro,th indeks)
*elebihan sisitem +A9&9 ini hasil ya dapat dibaca lebih cepat (B1 1F hari) dibanding
dengan lo,enstein yensen (D1" minggu), harga yg m asih mahal merupakan kendala dari
pemeriksaan ini
G!i serologis fegan cara &=)HA, u!i aglutinasi kaolin, u!i pperoksidase anti peroksidase
(PAP) pada umumnya masih kontro2ersial dan mahal sehingga belum dapat dian!urkan
secara luas. .arapan baru dengan ditemukan P9$ (polymerase chaim reaction) merupakan
pemeriksaan yg sensitif dengan menggunakan 7(A spesifik yg dapat mendeteksi
meskipun hanya ada 1 M.+9 dalam spesimen seperti sputum, bilasan lambung cairan
serebrospinal harapan meskipun perannanny a dalam klinik pada +9 anak belum cukup
diteliti.
Mengingat gambaran klinis danradiologis pada +9 tidak selalu dan !uga
pemeriksaanlaboratorium lain selain mahal !uga hasilnya memerlukan e2aluasi lebih lan!ut
maka ada brbagai usaha untuk membuat pendekatan diagnosis +9 anak
3tegen dkk(19"9) membuat sisitem nilai atau angka diagnosis +9.
Penemuan (ilai
+A positif %+iakan M.+
5ranuloma +9 (PA)
G!in tuberkulin 1F mm atu lebih
5ambaran rontgen sugesif +9
G!i tuberkulin - 19 mm
*on2ersi u!i tuberkulin dari negatif men!adi
positif
5ambaran rontgen tidak spesifik
Pemeriksaan fisis sesuai +9
$i,ayat kontak dengan +9
5ranuloma non spesifik
Gmur kurang dari E tahun
+95 dalam E tahun terakhir
@A
@A
@A
@E
@E
@E
@E
@1
@1
@1
@1
@1
8umlah nilai ' 1 1E sangat tidak mungkin +9
A I D mungkin +9, pmeriksaan lebih lan!ut
- I " sangat mungkin +9
B praktis +9
anda dan ge!ala klinis + serta terdapat ben!olan%bisul pada tempat1tempat kelen!ar
seperti' leher, inguinal, a4illa dan sub mandibula.
$i,ayat penyakit dahulu'
Pernah sakit batuk yang lama dan ben!olan bisul pada leher serta tempat kelen!ar
yang lainnya dan sudah diberi pengobatan antibiotik tidak sembuh1sembuhJ
Pernah berobat tapi tidak sembuhJ
Pernah berobat tapi tidak teraturJ
$i,ayat kontak dengan penderita +9.
7aya tahan yang menurun.
$i,ayat imunisasi%2aksinasi.
$i,ayat pengobatan.
$i,ayat sosial ekonomi dan lingkungan.
$i,ayat keluarga.
+iasanya keluarga ada yang mempunyai penyakit yang sama.
Aspek psikososial.
Merasa dikucilkan.
idak dapat berkomunikasi dengan bebas, menarik diri.
+iasanya pada keluarga yang kurang mampu.
Masalah berhubungan dengan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu ,aktu yang lama
dan biaya yang banyak.
idak bersemangat dan putus harapan.
=ingkungan'
=ingkungan kurang sehat (polusi, limbah), pemukiman yang padat, 2entilasi rumah
yang kurang, !umlah anggota keluarga yang banyak.
Pola fungsi kesehatan.
Pola persepsi sehat dan penatalaksanaan kesehatan.
*eadaan umum' alergi, kebiasaan, imunisasi.
Pola nutrisi 1 metabolik.
Anoreksia, mual, tidak enak diperut, ++ turun, turgor kulit !elek, kulit kering dan
kehilangan lemak sub kutan, sulit dan sakit menelan, turgor kulit !elek.
Pola eliminasi
Perubahan karakteristik feses dan urine, nyeri tekan pada kuadran kanan atas dan
hepatomegali, nyeri tekan pada kuadran kiri atas dan splenomegali.
Pola aktifitas I latihan
3esak nafas, fatiKue, tachicardia,aktifitas berat timbul sesak nafas (nafas pendek).
Pola tidur dan istirahat
)ritable, sulit tidur, berkeringat pada malam hari.
Pola kognitif I perseptual
*adang terdapat nyeri tekan pada nodul limfa, nyeri tulang umum, takut, masalah
finansial, umumnya dari keluarga tidak mampu.
Pola persepsi diri
Anak tidak percaya diri, pasif, kadang pemarah.
Pola peran I hubungan
Anak men!adi ketergantungan terhadap orang lain (ibu%ayah)%tidak mandiri.
Pola seksualitas%reproduktif
Anak biasanya dekat dengan ibu daripada ayah.
Pola koping I toleransi stres
Menarik diri, pasif.
P&M&$)*3AA( #)3)*
7emam' sub fibril, fibril (DF I D1
o
9) hilang timbul.
+atuk' ter!adi karena adanya iritasi pada bronkus? batuk ini membuang% mengeluarkan
produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai batuk purulen (menghasilkan
sputum).
3esak nafas' ter!adi bila sudah lan!ut, dimana infiltrasi radang sampai setengah paru.
(yeri dada' ini !arang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura.
Malaise' ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri otot
dan kering di,aktu malam hari.
Pada tahap dini sulit diketahui.
$onchi basah, kasar dan nyaring.
.ipersonor%timpani bila terdapat ka2itas yang cukup dan pada auskultasi memberi
suara limforik.
Atropi dan retraksi interkostal pada keadaan lan!ut dan fibrosis.
+ila mengenai pleura ter!adi efusi pleura (perkusi memberikan suara pekak)
Pembesaran kelen!ar biasanya multipel.
+en!olan%pembesaran kelen!ar pada leher (ser2ikal), a4illa, inguinal dan sub mandibula.
*adang ter!adi abses.
P&M&$)*3AA( 7)A5(:3)* 7A( P&(5:+AA(
G!i tuberkulin
)nfeksi + imunitas seluler hipersensitifitas tipe lambat u!i tuberkulin @.
G!i tuberkulin dengan cara mantaou4 (penyuntikan intrakutan) dgn semprit tuberkulin
1 cc !arum E".
uberkulin dipakai adalah tuberkulin PP7 $ EA kekuatan E G atau PP713 kekuatan
- G.
Pembacaan dilakukan DL I BE !am setelah penyuntikan, diukur diameter tran2ersal dari
indurasi yg ter!adi ukuran yg dinyatakan dalam milimeter
G!i tuberkulin positif menun!ukkan adanya infeksi +9 dan kemungkinan ada aktif
pada anak.
7apat mendeteksi +9 secara dini
G!i tuberkulin dapat negatif pd +9 berat dan anergi (malnutrisi,penyakit berat,
imunosupresif,dll).
Postif bila indurasu ' M 1F mm (bila +95 scar 1), bila +95 scar @ M 1- mm,reaksi
cepat +95 ' tampak kemerahan dan indurasi M- mm (dalam A I B hari) maka dicurigai
telah terinfeksi mycobacterium tuberkolosis.
#oto rontgent
$utin' foto pada $N paru.
Atas indikasi' tulang, sendi, abdomen.
$ontgent paru tidak selalu khas.
Paling mungkin kalau ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelen!ar hilu s atau
kelen!ar paratrakeal
Pada foto rotgen bila ada disongkruensi antara gambaran klinis dan gambaran
radiologis, harus dicurigai +9
5ambaran klinis'
anpa ge!ala.
5e!ala umum%tidak spesifik.
7emam lama.
++ turun%tidak naik.
Malnutrisi.
Malaise.
+atuk lama.
7iare berlan!ut%berulang.
5e!ala spesifik, sesuai organ yang terkena.
*elen!ar' kelen!ar membesar skrofulodi2ina.
$espiratorik' batuk, sesak, mengi.
(eurologik' ke!ang, kaku kuduk.
:rtopedik' pincang, gibbus.
5)' diare berlan!ut.
Pemeriksaan mikrobiologis dan serologis
Pemeriksaan langsung +A (mikroskopis) dari sputum (pada anak bilasan lambung
karena sputum sulit didapat pada anak).
+iakam basil +9 memakan ,aktu lama
1 +akteriologis
Memastikan +.
.asil normal' tidak menyingkirkan diagnosa +.
.asil @' 1F I "E6 dengan cara lama.
9ara ' cara lama radio metrik (+actec)? P9*.
3erologis (elisa, PAPA, mycodot, dll)
Pemeriksaan darah tepi
idak khas.
=&7 dapat meninggi.
Pemeriksaan patologik anatomik
*elen!ar, hepar, pleura? atas indikasi.
3umber infeksi
Adanya kontak dengan penderita + menambah kriteria diagnosa.
=ain1lain
G!i faal paru.
+ronkoskopi.
+ronkografi.
3erologi.
dll.
Petun!uk C.: untuk diagnosa uberkolosis Anak
7icurigai tuberkolosis
Anak sakit dengan ri,ayat kontak penderita tuberkolosis pasti
Anak dengan '
*eadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau
batuk re!an
+erat nadan menurun, batuk dan mengi yang tidak membaik
dengan pengobatan antibiotika dan penyakit pernafasan.
Pembesaran kelen!ar superfisialis yang tidak sakit.
Mungkin tuberkolosis
Anak dapat dicurigai tuberkolosis ditambah '
G!i tuberkulin positif (1F mm atau lebih)
#oto rotgen paru sugesif tuberkolosis
$espon histologis biopsi sugetif tuberkolosis
$espon yg baik pad apengobatan dengan :A
Pasti tuberkolosis (confirme +9)
7itemukan basil tuberkolosis pad apemeiksaan langsung at au biakan
)entifikasi mycobakterium tuberkolosis pada karakteristik biakan.
P&(AA=A*3A(AA( 7A( P&(5:+AA(
Penatalaksanaan
Penyuluhan
Pencegahan
Pemberian obat1obatan
:A ( oabat anti tuberkulosa )
+ronchodilator
&4pectoran
:+.
/itamin
Antibiotik
:perasi untuk mengeluarkan kelen!ar yang membesar.
A.AP GM+G. *&M+A(5 A(A*
ahap perkembangan psikososial (sigmund freud)
3uatu proses pertambahan fungsi struktur tubuh serta ke!i,aan yg menimbulkan dorongan
untuk mencari stimulasi dan ke!i,aan yg menimbulkan dorongan untuk mencarai stimulus
dan kesenangan secara umum termasuk didalamnya dorongan untuk men!adai de,asa.
Gsia sekolah ' fase laten (- I 1E tahun)
Anak masuk kepermulaan fase pubertas
Periode integrasi ,dimana anak harus berhadapan dengan berbagai tuntutan sosial
9ontoh ' hubungan kelompok, pela!aran sekolah konsep moral dan etik, hubungan dengan
dunia de,asa.
#ase tenanga
7orongan libido mereda sementara
&rotik <ona berkurang
Anak tertaraik dengan fafse group (kelompok sebaya)
ahap pertumbuhan cepat'
Pertumbuhan cepat pada masa pra1adolesen. erdapat pertumbuhan fisik%!asmani yang
sangat pesat, dimana tubuh anak men!adi cepat besar, ++ naik dengan pesat serta pan!ang
badan (P+) !uga bertambah dengan cepat, anak makan dengan banyak serta aktifitas
bertambah. Pertumbuhan tampaknya mengikuti satu irama tertentu dan berlangsung secara
bergantian.
ahap pertumbuhan otak
Gmur - tahun' sangat lambat (Morley, 7' 19L").
ahap perkembangan psikoseksual menurut 3igmund #reud'
3uatu proses pertambahan pematangan fungsi struktur tubuh serta ke!i,aan yang
menimbulkan dorongan untuk mencari stimulasi dan kesenangan secara umum
termasuk didalamnya dorongan untuk men!adi de,asa.
#ase oedipal%falik (A1- tahun)
Mulai melakukan rangsangan autoerotik.
+ermain dengan anak ber!enis kelamin berbeda.
Aanak pasca oedipal berkelompok dengan se!enis.
:edipus komplek' anak lelaki dekat ibunya karena perasaan cinta%tertarik.
&lektra komplek ' anak perempuan dekat ayahnya karena perasaan cinta% tertarik.
#ase laten (- I 1E tahun)
Masuk ke permulaan fase pubertas.
Periode terintegrasi.
#ase tenang.
7orong libido mereda sementara.
&rotik <ona berkurang.
Anak tertarik dengan per group (kelompok sebaya).
ahap perkembangan manusia ditin!au dari aspek psikososial menurut &rik &rickson'
&rikson percaya bah,a perkembangan adalah sebuah proses continu yang merupakan
karakteristik dari tahap yg berbeda dari prestasinya tu!uan perkembangan yg
mempengarauhi lingkungan sosialnya dan lainnya yg berarti bagi indi2idu
Gsia sekolah ' fase industri 2s interiority (ra!in 2s rendah diri)
Gsia sekolah %school age ' " I 1E tahun
+erfokos pd hasil akhir suatu pencapaian (prestasi O achie2emant)
Anak memperoleh kesenangan dari penyelesaian tuganya %peker!aannya dan menerima
penghargaan untuk usaha kepandaiannya
8ika anak tidak mendapat penerimaan dari teman sebayanya atau tidak dapat memeuhi
harapan orangtuannya ia m erasa rendah diri kurang menghargai dirinya untuk dapat
berkembang
8adi fokos pada anak sekolah adalah pada hsil prestasinya, pengakuannya dan pu!ian dari
keluarganya, guru atau teman sebaya, perkembangan adalah pengertian daripersaingan
.kompetensi dan kera!inananya
Pertumbuhan
++ ? " 11E umur (th) 4 B 1-
E
+ ' " tahun 1,- 4 + setahun
1A tahun A 4 + lahir (E 4 + Eth)
gigi
molar pertama " 1B th
insisor ' B I 9 th
premolar 9 I 11 th
kaninus 1F I 1E th
molar kedua 1E I 1" th
molar ketiga 1E I E- th
!aringan lemak
pertumbuhan !aringan lemak menghambat sampai anak berumur " tahaun !aringa lemak
akan betambah lagi pd anak perempuan umur L tahun dan pada anak laki1laki umur 1F th
perkembangan anak secara intelektual (!ean piaget)
kongkrit operasional ( B 111 th)
mengerti hukum konser2asi
(men!umlah dan mengukur)
mulai berpikir logis dan terarah dan dapat menulis dan mengelengkan
7)A5(:3A P&$ACAA( + PA$G
5angguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya faktor resiko '
+erkurangnya keefektifan permukaan paru, atelektasis
*erusakan membran al2eolar kapiler
3ekret yang kental
&dema bronchial.
$esiko infeksi dan penyebaran infeksi berhubungan dengan '
7aya tahan tubuh menurun, fungsi silia menurun, sekret yang menetap
*erusakan !aringan akibat infeksi yang menyebar
Malnutrisi
erkontaminasi oleh lingkungan
*urang pengetahuan tentang infeksi kuman
*urangnya pengetahuan keluarga tentang kondisi, pengobatan, pencegahan, berhubungan
dengan '
idak ada yang menerangkan
)nterpretasi yang salah, tidak akurat
)nformasi yang didapat tidak lengkap
erbatasnya pengetahuan % kognitif.
Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan '
*elelahan
+atuk yang sering, adanya produksi sputum
7yspnoe
Anoreksia
Penurunan kemampuan finansial (keluarga).
)(&$/&(3) *&P&$ACAA( 7A( $A3):(A=
74. ).
)ndependen
*a!i dyspnoe, takipnoe, bunyi pernafasan abnormal. Meningkatnya respirasi, keterbatasan
ekspansi dada dan fatiKue.
+ paru dapat menyebabkan meluasnya !angkauan dalam paru1paru yang berasal
dari bronchopneumonia yang meluas men!adi inflamasi, nekrosis, pleural efusion
dan meluasnya fibrosis dengan ge!ala1ge!ala respirasi distress.
&2aluasi perubahan tingkat kesadaran, catat tanda1tanda sianosis dan perubahan kulit,
selaput mukosa dan ,arna kuku.
Akumulasi sekret dapat mengganggu oksigenasi di organ 2ital dan !aringan
7emontrasikan%an!urkan untuk mengeluarkan nafas dengan bibir disiutkan, terutama pada
klien dengan fibrosis atau kerusakan parenkhim.
Meningkatnya resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsnya !alan nafas dan
mengurangi residu dari paru1paru
An!urkan untuk bedrest%mengurangi akti2itas
Mengurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi
*olaborasi
Monitor +5A
Menurunnya oksigen ( Pa:E ), saturasi atau meningkatnya Pa9oE
menun!ukkan perlunya penanganan yang lebih adekuat atau perubahan therapi.
Memberikan oksigen tambahan
Membantu mengoreksi hipoksemia yang secara sekunder mengurangi
2entilasi dan menurunnya tegangan paru.
74. )).
)ndependen
$e2ie, patologi penyakit fase aktif%tidak aktif, menyebarnya infeksi melalui bronkhus
pada !aringan sekitarnya atau melalui aliran darah atau sistem limfe dan potensial
infeksi melalui batuk, bersin, terta,a, ciuman atau menyanyi.
Membantu klien agar klien mau mengerti dan menerima terhadap terapi yang
diberikan untuk mencegah komplikasi.
Mengidentifikasi orang1orang yang beresiko untuk ter!adinya infeksi seperti anggota
keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.
Memberitahukan kepada mereka untuk mempersiapkan diri untuk mendapatkan
terapi pencegahan.
An!urkan klien menampung dahaknya !ika batuk
*ebiasaan ini untuk mencegah ter!adinya penularan infeksi.
5unakan masker setap melakukan tindakan
Gntuk mengurangi resiko penyebaran infeksi
Monitor temperatur
#ebris merupakan indikasi ter!adinya infeksi.
7itekankan untuk tidak menghentikan terapi yang di!alani
Periode menular dapat ter!adi hanya E I A hari setelah permulaan kemoterapi tetapi
dalam keadaan sudah ter!adi ka2itas atau penyakit sudah berlan!ut sampai tiga
bulan.
*olaborasi
Pemberian terapi untuk anak
)(., &tambutol, $ifampisin
)(. adalah obat pilihan bagi penyakit + primer dikombinasikan dengan obat1obat
lainnya. Pengobatan !angka pendek )(. dan $ifampisin selama 9 bulan dan
etambutol untuk E bulan pertama.
Pyra<inamid ( PHA ) % aldinamide, Paraamino 3alicyl ( PA3 ), 3ycloserine,
3treptomysin
:bat1obat sekunder diberikan !ika obat1obat primer sudah resisten.
Monitor sputum +A
*lien dengan A kali pemeriksaan +A negatif, terapi diteruskan sampai batas ,aktu
yang ditentukan.
74. ))).
)ndependen
*a!i kemampuan bela!ar klien misalnya ' tingkat kecemasan, perhatian, kelelahan, tingkat
partisipasi, lingkungan yang memungkinkan klien untuk bela!ar, seberapa banyak yang
telah diketahui, media yang tepat dan siapa yang dipercaya.
*emampuan bela!ar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan fisik.
*eberhasilan tergantung pada sebatasmana kemampuan klien.
Mengidentifikasi tanda1tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya ' hemoptisis,
nyeri dada, demam, kesulitan nafas, kehilangan pendengaran, 2ertigo.
Mengindikasikan perkembangan penyakit atau efek samping dari pengobatan yang
membutuhkan e2aluasi secepatnya.
Menekankan pentingnya asupan diet *P dan intake cairan yang adekuat.
Mencukupi kebutuhan metabolik, mengurangi kelelahan, intake cairan yang
memadai membantu mengencerkan dahak.
+erikan informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan untuk klien dan keluarga misalnya '
!ad,al minum obat.
)nformasi tertulis dapat mengingatkan klien tentang informasi yang telah diberikan.
Pengulangan informasi dapat membantu mengingatkan klien.
Men!elaskan dosis obat, frek,ensi, tindakan yang diharapkan dan perlunya therapi dalam
!angka ,aktu lama. Mengulangi penyuluhan mengenai potensial interaksi antara obat
yang diminum dengan obat % subtansi lain.
Meningkatkan partisipasi klien dan keluarga untuk mematuhi aturan therapi dan
mencegah ter!adinya putus obat.
8elaskan tentang efek samping dari pengobatan yang mungkin timbul, misalnya ' mulut
kering, konstipasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah.
7apat mencegah keraguan terhadap pengobatan dan meningkatkan kemampuan
klien untuk men!alani terapi.
Meru!uk pemeriksaan mata saat memulai dan men!alani therpi etambutol.
&fek samping utama etambutol adalah menurunkan keta!aman penglihatan dan
!uga mengurangi kemampuan untuk mempersepsikan ,arna hi!au.
Memberikan dorongan pada klien dan keluarga untuk mengungkapkan
kecemasan%keprihatinannya serta memberikan !a,aban yang !u!ur atas pertayaannya.
8angan berusaha menyangkal pernyataanya.
Memberikan kesempatan untuk mengubah pandangannya yang salah dan
meredakan kecemasannya. Penyangkalan terhadap perasaannya akan memperburuk
mekanisme koping yang merugikan kesehatannya.
$e2ie, tentang cara penularan + ( misalnya ' umumnya melalui inhalasi udara yang
mengandung kuman, tapi mungkin !uga menular melalui urine !ika infeksinya
mengenai sistem urinaria ) dan resiko kambuh kembali.
Pengetahuan yang cukup dapat mengurangi resiko penularan % kambuh kembali.
*omplikasi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya penyembuhan + meliputi
' formasi abses, empisema, pneumothorak, fibrosis, efusi pleura, empyema,
bronkhiektasis, hemoptisis, ulcerasi 5), fistula bronkopleural, + laring, dan
penularan kuman.
74. )/.
)ndependen
*a!i dan komunikasikan status nutrisi klien dan keluarga seperti yang dian!urkan '
9atat turgor kulit
imbang berat badan
)ntegritas mukosa mulut, kemampuan dan ketidakmampuan menelan, adanya bising usus,
ri,ayat nausea, 2omiting atau diare.
7igunakan untuk mendefinisikan tingkat masalah dan inter2ensi
Mengka!i pola diet klien yang disukai%tidak disukai
Membantu inter2ensi kebutuhan yang spesifik, meningkatkan intake diet klien.
Meonitor intake dan output secara periodik.
Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan.
9atat adanya anoreksia, nausea, 2omiting, dan tetapkan !ika ada hubungannya dengan
medikasi. Monitor 2olume, frek,ensi, konsistensi +A+.
7apat menentukan !enis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk
meningkatkan intake nutrisi.
An!urkan bedrest
Membantu menghemat energi khususnya ter!adinya metabolik saat demam.
=akukan pera,atan oral sebelum dan sesudah terapi respirasi
Mengurangi rasa yang tidak enak dari sputum atau obat1obat yang digunakan untuk
pengobatan yang dapat merangsang 2omiting.
7)A5(:3A *&P&$ACAA( M&()(5:&(9&PA=))3 +
7iagnosa kepera,atan yang mungkin timbul adalah '
5angguan perfusi !aringan berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
u!uan '
Pasien kembali pada keadaan status neurologis sebelum sakit
Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris
*riteria hasil '
anda1tanda 2ital dalam batas normal
$asa sakit kepala berkurang
*esadaran meningkat
Adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda1tanda tekanan intrakranial
yang meningkat.
$encana indakan '
INTERVENSI RASIONAL
Pasien bed rest total dengan posisi
tidur terlentang tanpa bantal
Perubahan pada tekanan intakranial akan dapat
meyebabkan resiko untuk ter!adinya herniasi otak
Monitor tanda1tanda status
neurologis dengan 593.
7apat mengurangi kerusakan otak lebih lan!t
Monitor tanda1tanda 2ital seperti 7,
(adi, 3uhu, $espirasi dan hati1hati
pada hipertensi sistolik
Pada keadaan normal autoregulasi mempertahankan
keadaan tekanan darah sistemik berubah secara
fluktuatif. *egagalan autoregulasi akan menyebabkan
kerusakan 2askuler cerebral yang dapat
dimanifestasikan dengan peningkatan sistolik dan
diikuti oleh penurunan tekanan diastolik. 3edangkan
peningkatan suhu dapat menggambarkan per!alanan
infeksi.
Monitor intake dan output .ipertermi dapat menyebabkan peningkatan )C= dan
meningkatkan resiko dehidrasi terutama pada pasien
yang tidak sadar serta nausea yang menurunkan intake
per oral
+antu pasien untuk membatasi
muntah, batuk. An!urkan pasien
untuk mengeluarkan napas apabila
bergerak atau berbalik di tempat
tidur.
Aktifitas muntah atau batuk dapat meningkatkan
tekanan intrakranial dan intraabdomen. Mengeluarkan
napas se,aktu bergerak atau merubah posisi dapat
melindungi diri dari efek 2alsa2a
*olaborasi '
+erikan cairan perinfus dengan
perhatian ketat.
Meminimalkan fluktuasi pada beban 2askuler dan
tekanan intrakranial, 2etriksi cairan dan cairan dapat
menurunkan edema cerebral
Monitor A57 bila diperlukan
pemberian oksigen
Adanya kemungkinan asidosis disertai dengan
pelepasan oksigen pada tingkat sel dapat
menyebabkan ter!adinya iskhemik serebral
+erikan terapi sesuai ad2is dokter
seperti' 3teroid, Aminofel,
Antibiotika.
erapi yang diberikan dapat menurunkan
permeabilitas kapiler.
Menurunkan edema serebri
Menurunkan metabolik sel % konsumsi dan ke!ang.
(yeri berhubungan dengan adanya iritasi lapisan otak
u!uan '
Pasien terlihat rasa sakitnya berkurang % rasa sakit terkontrol
*riteria e2aluasi '
Pasien dapat tidur dengan tenang
Mem2erbalisasikan penurunan rasa sakit.
$encana indakan '
INTERVENSI RASIONAL
Independent
Gsahakan membuat lingkungan yang
aman dan tenang
Menurunkan reaksi terhadap rangsangan ekternal atau
kesensitifan terhadap cahaya dan mengan!urkan
pasien untuk beristirahat
*ompres dingin (es) pada kepala dan
kain dingin pada mata
7apat menyebabkan 2asokontriksi pembuluh darah
otak
=akukan latihan gerak aktif atau pasif
sesuai kondisi dengan lembut dan
hati1hati
7apat membantu relaksasi otot1otot yang tegang dan
dapat menurunkan rasa sakit % disconfort
*olaborasi '
+erikan obat analgesik
Mungkin diperlukan untuk menurunkan rasa sakit.
9atatan ' (arkotika merupakan kontraindikasi karena
berdampak pada status neurologis sehingga sukar
untuk dika!i.
$esiko in!uri berhubungan dengan adanya ke!ang, perubahan status mental dan penurunan
tingkat kesadaran
u!uan'
Pasien bebas dari in!uri yang disebabkan oleh ke!ang dan penurunan kesadaran
$encana indakan '
INTERVENSI RASIONAL
)ndependent '
Monitor ke!ang pada tangan, kaki,
mulut dan otot1otot muka lainnya
5ambaran tribalitas sistem saraf pusat memerlukan
e2aluasi yang sesuai dengan inter2ensi yang tepat
untuk mencegah ter!adinya komplikasi.
Persiapkan lingkungan yang aman
seperti batasan ran!ang, papan
pengaman, dan alat suction selalu
berada dekat pasien.
Melindungi pasien bila ke!ang ter!adi
Pertahankan bedrest total selama fae
akut
Mengurangi resiko !atuh % terluka !ika 2ertigo,
sincope, dan ataksia ter!adi
*olaborasi '
+erikan terapi sesuai ad2is dokter
seperti? dia<epam, phenobarbital, dll.
Gntuk mencegah atau mengurangi ke!ang.
9atatan ' Phenobarbital dapat menyebabkan
respiratorius depresi dan sedasi.
5angguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskulaer, penurunan
kekuatan otot, penurunan kesadaran, kerusakan persepsi%kognitif
u!uan '
idak ter!adi kontraktur, footdrop, gangguan integritas kulit, fungsi bo,ell dan bladder
optimal serta peningkatan kemampuan fisik
indakan '
Intervensi Rasional
)ndependen '
$e2ie, kemampuan fisik dan kerusakan
yang ter!adi
Mengidentifikasi kersakan fungsi dan menentukan
pilihan inter2ensi
*a!i tingkat imobilisasi, gunakan skala
ketergantungan dari F 1 D
*emungkinan tingkat ketergantungan (F) hanya
memerlukan bantuan minimal (1)Memerlukan
bantuan moderate (A) Memerlukan bantuan
komplit dari pera,at (D)*lien yang memerlukan
penga,asan khusus karena resiko in!ury yang
tinggi
+erikan perubahan posisi yang teratur
pada klien
Perubahan posisi teratur dapat mendistribusikan
berat badan secara meneyluruh dan memfasilitasi
peredaran darah serta mencegah dekubitus
Pertahankan body aligment adekuat,
berikan latihan $:M pasif !ika klien
sudah bebas panas dan ke!ang
Mencegah ter!adinya kontraktur atau foot drop
serta dapat mempercepat pengembalian fungsi
tubuh nantinya
+erikan pera,atan kulit secara adekuat,
lakukan masasse, ganti pakaian klien
dengan bahan linen dan pertahankan
tempat tidur dalam keadaan kering
Memfasilitasi sirkulais dan mencegah gangguan
integritas kulit
+erikan pera,atan mata, bersihkan mata
dan tutup dengan kapas yang basah
sesekali
Melindungi mata dari kerusakan akibat terbukanya
mata terus menerus
*a!i adanya nyeri, kemerahan, bengkak
pada area kulit
)ndikasi adanya kerusakan kulit
*erusakan sensori persepsi berhubungan dengan kerusakan penerima rangsang sensori,
transmisi sensori dan integrasi sensori
u!uan '
*esadaran klien dan persepsi sensori membaik
indakan '
Intervensi Rasional
&2aluasi secara teratur perubahan*erusakan area otak akan menyebabkan klien
orientasi klien, kemampuan bicara,
keadaan emosi serta proses berpikir
klien.
mengalami gangguan persepsi sensori. 3e!alan
dengan proses peneymbuhan, lesi area otak akan
mulai membaik sehingga perlu die2aluasi
kema!uan klien
*a!i kemampuan menter!emahkan
rangsang sensori misalnya ' respon
terhadap sentuhan, panas atau dingin,
serta kesadaran terhadap pergerakan
tubuh.
)nformasi tersebut penting untuk menentukan
tindak lan!ut bagi klien
+atasi suara1suara bising serta
pertahankan lingkungan yang tenang
Menurunkan kecemasan, dan mencegah
kebingungan pada klien akibat rangsang sensori
berlebihan
etap bicara dengan klien dengan suara
yang tenang, gunakan kata1kata yang
sederhana dan singkat serta pertahankan
kontak mata
$angsang sensori tetap diberikan pada klien
,alaupun dalam keadaan tidak sadar untuk
memacu kemampuan sensori persepsi klien
*olaborasi '
$u!uk ke ahli fisioterapi atau okupasi
Gntuk dapat memberikan penanganan menyeluruh
pada klien
$esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi ' kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan hipermetabolik
u!uan '
(utrisi klien terpenuhi dengan kriteria tidak adanya tanda malnutrisi dengan nilai
laboratorium dalam batas normal
indakan '
Intervensi Rasional
*a!i kemampuan klien dalam menelan,
batuk dan adanya sekret
#aktor1faktor tersebut menentukan kemampuan
menelan klien dan klien harus dilindungi dari
resiko aspirasi
Auskultasi bo,el sounds, amati
penurunan atau hiperakti2itas suara
bpo,ell
#ungsi gastro intestinal tergantung pula pada
kerusakan otak, bo,elll sounds menentukan
respon feeding atau ter!adinya komplikasi
misalnya illeus
imbang berat badan sesuai indikasi Gntuk mege2aluasi efektifitas dari asupan
makanan
+erikan makanan dengan cara
meninggikan kepala
Menurunkan resiko regurgitasi atau aspirasi
Pertahankan lingkungan yang tenang dan
an!urkan keluarga atau orang terdekat
untuk memberikan makanan pada klien
Membuat klien merasa aman sehingga asupan
dapat dipertahankan
DAFTAR PUSTAKA
+runner % 3uddarth, Medical Surgical Nursing, 8+ =ippincot 9ompany, Philadelphia, 19LD
9arpenito, =ynda 8uall. EFF1 !uku Saku "iagnosa #epera$atan, &disi L. &59. 8akarta.
7oengoes, M&. EFFF. %encana Asu&an #epera$atan. &59. 8akarta.
7onna, Medical Surgical Nursing, C+ 3aunders, 1991
)7A) dan PP )7A) G** Pulmonologi. EFFF. Tatalaksana Mutak&ir Penyakit
%espiratorik Pada Anak? 7alam emu Ahli $espirologi Anak1Anak. 8akarta.
(elson. EFFF. Ilmu #ese&atan Anak? /olume E &disi 1-. &59. 8akarta.
(gastiyah. 199B. Pera$atan Anak Sakit. &59. 8akarta.
3oeparman. 1999. Ilmu Penyakit "alam? 8ilid ). #*G). 8akarta.
3taf Penga!ar )lmu *epera,atan Anak #*G). 19L-. !uku #ulia& ' Ilmu #ese&atan Anak
#*G). 8akarta.
PP.. EFFF. "iktat #ulia& Medikal !eda& PSI# (# )nair 3urabaya.
3AGA( A9A$A P&(YG=G.A(
+idang 3tudi ' )lmu *epera,atan Anak
opik ' Pengobatan + pada anak
3ub opik ' An!uran pemberian pengobatan secara intensif 0 tuntas serta benar
3asaran ' *eluarga (ibu 0 ayah), klien
empat ' $uang Anak (+ A), $3G7 7r. 3oetomo 3urabaya
.ari%anggal ' $abu, EF (:P EFFE
Caktu ' 1 4 EF menit
). G8GA( )(3$G*3):(A= GMGM
Pada akhir proses penyuluhan, ibu dan keluarga dapat mengetahui pengobatan + yang
harus diberikan kepada anaknya selama sakit.
)). G8GA( )(3$G*3):(A= *.G3G3
3etelah diberikan penyuluhan ibu dapat'
1. Menyebutkan tu!uan pengobatan + secara umum.
2. Menyebutkan prinsip pengobatan + pada anak.
3. Menyebutkan alternatif pengobatan + pada anak.
4. Menyebutkan obat anti tuberkulosis (:A) .
5. Menyebutkan lama pemberian obat + pada anak.
6. Menyebutkan efek samping obat + pada anak.
))). 3A3A$A(
)bu dan keluarga serta klien, An. (.. yang dira,at di $uang anak (+ A) di $3G7 7r.
3oetomo, 3urabaya.
)/. MA&$)
1. u!uan pengobatan + secara umum.
2. Prinsip pengobatan + pada anak.
3. Alternatif pengobatan + pada anak.
4. :bat anti tuberkulosis (:A) .
5. =ama pemberian obat + pada anak.
6. &fek samping obat + pada anak.
V. M&:7&
1 9eramah
1 anya !a,ab
VI. M&7)A'
1 =eaflet%brosur.
VII. *$)&$)A &/A=GA3)
#riteria proses'
1. )bu dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
2. )bu dan keluarga konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
3. )bu dan keluarga menga!u kan pertanyaan 0 men!a,ab pertanyaan secara benar.
#riteria &asil'
1. )bu mengetahui tentang tu!uan pengobatan + pada anak.
2. )bu mengetahui tentang'
1) u!uan pengobatan + secara umum.
2) Prinsip pengobatan + pada anak.
3) Alternatif pengobatan + pada anak.
4) :bat anti tuberkulosis (:A) .
5) =ama pemberian obat + pada anak.
6) &fek samping obat + pada anak.
VIII. *&5)AA( P&(YG=G.A(
(o Caktu *egiatan Penyuluh *egiatan Peserta
1. A menit 1. Memperkenalkan diri 0
pembimbing
E. Men!elaskan tu!uan dari
penyuluhan
A. Melakukan kontrak ,ak1tu
D. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
1 Mendengarkan.
1 Mendengarkan.
1 Memperhatikan.
1 Memperhatikan.
E. 1- menit Pelaksanaan'
1 Men!elaskan tentang tu!uan
pengobatan + secara
umum.
1 Men!elaskan tentang prinsip
pengobatan + pada anak.
1 Men!elaskan tentang
alternatif pengobatan +
pada anak.
1 Men!elaskan tentang obat
anti tuberkulosis (:A) .
1 Men!elaskan tentang lama
pemberian obat + pada
anak.
1 Men!elaskan tentang efek
samping obat + pada anak.
1 Mendengarkan 0 memperhatikan.
1 +ertanya 0 men!a,ab pertanyaan
yang dia!ukan.
A. - menit &2aluasi'
1 Menanyakan kepada ibu%
keluarga tentang materi yang
telah diberikan 0
reinforcement kepada ibu%
keluarga bila dapat
men!a,ab%men!elaskan
kembali.
1 Men!a,ab pertanyaan
D. E menit erminasi'
1 Mengucapkan terima ka1sih
1 Mendengarkan 0 bersalaman
kepada ibu 0 keluarga.
1 +ersalaman dengan ibu 0
keluarga.
IX. P&(5:$5A()3A3)A(
Pembicara ' 3ubhan
Pembimbing ' 1 )bu 3ri Cahyuningsih
1 $irin Probo,ati, 3kp,M*es
Materi Penyuluhan'
P&(5:+AA( + PA7A A(A*
A. u!uan Pengobatan +
Adalah selain menyembuhkan !uga mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau
resistensi terhadap obat anti tuberculosis (:A) dan memutus mata rantai penularan.
B. Prinsip Pengobatan +
1. Permulaan intensif.
*emungkinan komplikasi + pada anak sangat luas, maka lebih baik terlalu cepat
mengobati daripada terlambat mengobati. 3etelah diperiksa dengan teliti dan
selengkap mungkin serta dicurigai kemungkinan besar +, maka langsung diobati.
+ila E bulan terlihat perbaikan nyata maka diagnosis + lebih pasti pengobatan di
teruskan. api apabila dalam E bulan tidak ada perbaikan nyata, mungkin bukan +
atau ada resistensi terhadap obat. Perlu diperiksa lebih lan!ut dan lebih teliti.
2. *ombinasi A atau lebih obat anti +.
:bat Anti uberculosis (:A)'
1) )sonia<id ()(.)
2) $ifampisin
3) Pira<inamid
4) 3treptomisin
5) &tambutol
6) =ain1lain' &thionamid, *anamycin, 9ycloserine, 9iploflo4acin.
:bat1obat paling efektif'
1 *a2itas, e4tra sel' )(., $ifampicin, 3treptomycin.
1 Massa ke!u' $ifampicin, )(..
1 7alam makrofag (intra sel)' PHA, $ifampicin, )(..
7iberikan' 1 bulan? E bulan, " bulan, 9 bulan, 1 tahun.
3. eratur dan lama.
7iberikan dalam ,aktu yang lama dan harus diminum secara teratur, !angan sampai
putus ( patuh minum obat). Perlu dia,asi oleh petugas kesehatan, orang yang
disegani atau guru sekolah.
4. Pemberian gi<i yang baik.
Gmumnya klien dengna + berat badannya turun atau malnutrisi tanpa sebab yang
!elas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gi<i, nafsu makan tidak ada
(anoreksia) dengan gagal tumbuh, !adi klien perlu penanganan gi<i secara baik dan
benar untuk menun!ang program pengobatan.
5. Pengobatan dan pencegahan penyakit lain.
3elain pengobatan +, pada paru !uga diperlukan pengobatan dan pencegahan
terhadap komplikasi + diluar paru, sesuai ge!ala yang muncul seperti'
1 + pada kulit%skrofuloderm.
1 + tulang dan sendi.
1 + otak dan saraf.
1 + pada mata.
1 + pada organ1organ lain
C. Alternatif Pengobatan + Paru Pada Anak
1. Pengobatan !angka pan!ang (=ong1erm $egimen)' kombinasi obat murah,
memakan ,aktu 1L I ED bulan.
1. Pengobatan !angka pendek (3hort1erm $egimen)' kombinasi obat mahal, ,aktu "
I 9 bulan.
D. :bat Anti uberculosis Pada Anak
1. )sonia<id%)(. (tablet atau puyer)' diminum 11E4%hari, maksimal AFF mg%hari.
2. $ifampisin%$mp (suspensi)' diminum 11E4%hari saat perut kosong%sebelum makan.
Maksimal "FF mg%hari.
3. Pira<inamid%PHA (tablet%puyer)' diminum 11E4%hari, maksimal E mg%hari.
4. 3treptomisin (3trep)' disuntik tiap hari, maksimal 1 gr%hari.
5. &tambutol (tablet%puyer)' diminum 14%hari. Maksimal E,- gram%hari saat perut
kosong%sebelum makan.
6. =ain1lain' &thionamide, *anamycin, 9ycloserin, 9iproflo4acin.
9atatan' )(., PHA dan =imfapisin tidak dibuat !adi satu suspensi karena mengganggu
daya ker!a%khasiat $ifampisin.
E. =ama Pemberian :bat Pada Anak
a!a" O#a$ Fre%uen&' Pe"#er'an La"a
)(. 7osis tunggal setiap hari " bulan
)(.
$mp
3trep
7osis tunggal setiap hari
" bulan
3trep E bulan
)(.
$mp
3trep
PHA
7osis tunggal setiap hari 9 bulan (3trep 0 PHA E
bulan)
)(.
$mp + tulang
3trep belakang
7osis tunggal setiap hari "19 bulan (3trep E
bulan)
)(.
$mp Meningitis +
3trep dosis berbeda
PHA
7osis tunggal setiap hari 1E bulan (3trep 0 PHA
E bulan)
F. &fek 3amping :bat Pada Anak
IN* +
$adang syaraf tepi
$acun Pada hati
.epatitis
%mp +
.epatitis
Mual
Muntah
(afsu makan menurun
*encing ber,ana merah%orange
P,A '
$acun pada hati
(yeri pada persendian
Strep +
$acun pada syaraf
*eseimbangan
5angguan pendengaran
Etambutol+
$adang pada syaraf mata
*ulit kemerahan dan bengkak
Etionamid+
Mual
Muntah
$acun di hati
PAS -P.+
QQLLQQQQ5astriQQs (maag)QQ $acun di hati.
I. Tu/uan Pengobatan T!+
Adalah selain menyembuhkan !uga mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau
resistensi terhadap obat anti tuberculosis (:A) dan memutus mata rantai penularan.
II. Prinsip Pengobatan + Pada Anak
1. Permulaan intensif
2. *ombinasi A atau lebih obat anti +.
3. eratur dan lama.
4. Pemberian gi<i yang baik.
5. Pengobatan dan pencegahan penyakit lama.
III. Alternatif Pengobatan T! Paru Pada Anak+
2. Pengobatan !angka pan!ang (=ong1erm $egimen)' kombinasi obat murah,
memakan ,aktu 1L I ED bulan.
3. Pengobatan !angka pendek (3hort1erm $egimen)' kombinasi obat mahal, ,aktu "
I 9 bulan.
IV. Obat Anti Tuberculosis -OAT.+
)sonia<id%)(. (tablet atau puyer)' diminum 11E4%hari, maksimal AFF mg%hari.
1. $ifampisin%$mp (suspensi)' diminum 11E4%hari saat perut kosong%sebelum makan.
Maksimal "FF mg%hari.
2. Pira<inamid%PHA (tablet%puyer)' diminum 11E4%hari, maksimal E mg%hari.
3. 3treptomisin (3trep)' disuntik tiap hari, maksimal 1 gr%hari.
4. &tambutol (tablet%puyer)' diminum 14%hari. Maksimal E,- gram%hari saat perut
kosong%sebelum makan.
5. =ain1lain' &thionamide, *anamycin, 9ycloserin, 9iproflo4acin.
9atatan' )(., PHA dan =imfapisin tidak dibuat !adi satu suspensi karena mengganggu
daya ker!a%khasiat $ifampisin.
V. =ama Pemberian :bat + Pada Anak'
a!a" O#a$ Fre%uen&' Pe"#er'an La"a
)(. 7osis tunggal setiap hari " bulan
)(.
$mp
3trep
7osis tunggal setiap hari
" bulan
3trep E bulan
)(.
$mp
3trep
PHA
7osis tunggal setiap hari 9 bulan (3trep 0 PHA E
bulan)
)(.
$mp + tulang
3trep belakang
7osis tunggal setiap hari "19 bulan (3trep E
bulan)
)(. Meningitis
$mp + dosis
3trep berbeda
PHA
7osis tunggal setiap hari
1E bulan (3trep 0 PHA
E bulan)
VI. &fek 3amping Pengobatan + Paru Pada Anak'
IN* +
$adang syaraf tepi
$acun Pada hati
.epatitis
%mp +
.epatitis
Mual
Muntah
(afsu makan menurun
*encing ber,ana merah%orange
P,A '
$acun pada hati
(yeri pada persendian
Strep +
$acun pada syaraf
*eseimbangan
5angguan pendengaran
Etambutol+
$adang pada syaraf mata
*ulit kemerahan dan bengkak
Etionamid+
Mual
Muntah
$acun di hati
PAS -P.+
5astritis (maag)
$acun di hati.
9atatan'
Pengobatan +9 tidak boleh terputus1putus karena akan menyebabkan kuman +9
men!adi resisten%kuman tahan terhadap obat yang diberikan dan resiko kambuh
kembali.

Вам также может понравиться

  • DRH Dedy Baru
    DRH Dedy Baru
    Документ7 страниц
    DRH Dedy Baru
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Komitmen Mutu Edit PDF
    Komitmen Mutu Edit PDF
    Документ181 страница
    Komitmen Mutu Edit PDF
    Dewi Dewin Nurrochmah
    Оценок пока нет
  • Nasionalisme
    Nasionalisme
    Документ235 страниц
    Nasionalisme
    89jon
    Оценок пока нет
  • MODUL Kesiapsiagaan Bela Negara PDF
    MODUL Kesiapsiagaan Bela Negara PDF
    Документ289 страниц
    MODUL Kesiapsiagaan Bela Negara PDF
    Sofar Alfredo Sinaga
    Оценок пока нет
  • Spo Asesmen Terintegrasi
    Spo Asesmen Terintegrasi
    Документ1 страница
    Spo Asesmen Terintegrasi
    tiara17
    Оценок пока нет
  • Tugas Binaan Penyuakit Kulit Dani
    Tugas Binaan Penyuakit Kulit Dani
    Документ6 страниц
    Tugas Binaan Penyuakit Kulit Dani
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Bela Negara
    Bela Negara
    Документ4 страницы
    Bela Negara
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Jurnal Bu Feni
    Jurnal Bu Feni
    Документ6 страниц
    Jurnal Bu Feni
    Eldi Prathama
    Оценок пока нет
  • Daftar Staff Rumah Sakit Telaga Bunda Bireun Yang Membutuhkan Pelatihan
    Daftar Staff Rumah Sakit Telaga Bunda Bireun Yang Membutuhkan Pelatihan
    Документ1 страница
    Daftar Staff Rumah Sakit Telaga Bunda Bireun Yang Membutuhkan Pelatihan
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Tugas Individu Rencana Aksi Bela Negara Vovi Nurma Da PDF
    Tugas Individu Rencana Aksi Bela Negara Vovi Nurma Da PDF
    Документ6 страниц
    Tugas Individu Rencana Aksi Bela Negara Vovi Nurma Da PDF
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Jurnal Bu Feni
    Jurnal Bu Feni
    Документ5 страниц
    Jurnal Bu Feni
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Rancangan Penilaian1
    Rancangan Penilaian1
    Документ35 страниц
    Rancangan Penilaian1
    roni_rbg
    Оценок пока нет
  • DRH Dedy Baru
    DRH Dedy Baru
    Документ7 страниц
    DRH Dedy Baru
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • LP Cidera Kepala
    LP Cidera Kepala
    Документ20 страниц
    LP Cidera Kepala
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • SAP Pasien Safety
    SAP Pasien Safety
    Документ6 страниц
    SAP Pasien Safety
    Deryck Webley
    0% (1)
  • Data Diagram Yang Diperbaiki
    Data Diagram Yang Diperbaiki
    Документ73 страницы
    Data Diagram Yang Diperbaiki
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny S G1P0A0 DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny S G1P0A0 DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS
    Документ49 страниц
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny S G1P0A0 DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS
    Madinatul Munawaroh
    Оценок пока нет
  • Data DBD
    Data DBD
    Документ4 страницы
    Data DBD
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Penyakit Kulit Leaflet
    Penyakit Kulit Leaflet
    Документ2 страницы
    Penyakit Kulit Leaflet
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Halusinasi 242
    Halusinasi 242
    Документ5 страниц
    Halusinasi 242
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Nutri Si
    Nutri Si
    Документ10 страниц
    Nutri Si
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Halusinasi 240
    Halusinasi 240
    Документ5 страниц
    Halusinasi 240
    Gusti Agung Eka Pridayanti
    Оценок пока нет
  • Ispa
    Ispa
    Документ2 страницы
    Ispa
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Valent. - Keperawatan Gawat Darurat
    Valent. - Keperawatan Gawat Darurat
    Документ7 страниц
    Valent. - Keperawatan Gawat Darurat
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Leaflet Todler
    Leaflet Todler
    Документ2 страницы
    Leaflet Todler
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Pathway Infeksi Mata
    Pathway Infeksi Mata
    Документ1 страница
    Pathway Infeksi Mata
    Shofi H Udin
    Оценок пока нет
  • Leaflet Hipotensi
    Leaflet Hipotensi
    Документ3 страницы
    Leaflet Hipotensi
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • TBC Paru
    TBC Paru
    Документ3 страницы
    TBC Paru
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Sampah
    Sampah
    Документ2 страницы
    Sampah
    Deryck Webley
    Оценок пока нет
  • Laeflet Gigi Adzan
    Laeflet Gigi Adzan
    Документ3 страницы
    Laeflet Gigi Adzan
    Deryck Webley
    Оценок пока нет