Вы находитесь на странице: 1из 5

ANUITAS DALAM SYARIAH

Dalam dunia konvensional, anuitas biasanya didukung oleh obligasi untuk


menghasilkan aliran pendapatan rutin untuk mencocokkan pembayaran anuitas kepada
pemegang polis. Dalam Islam, anuitas berarti hak untuk serangkaian pembayaran periodik
dari dana takaful dengan interval satu tahun atau kurang sesuai sertifikat takaful yang dibuat
oleh peserta takaful dengan pengelola takaful.
Anuitas adalah produk pensiun yang paling umum untuk mengelola risiko umur
panjang. Dalam kebijakan anuitas konvensional tradisional, anuitas memberikan aliran
reguler tetap dan dijamin penghasilan untuk pensiunan sampai mati .
Ada beberapa upaya untuk mengisi kesenjangan di pasar pensiun takaful. Sebagai
contoh, Allianz Takaful yang berbasis di Timur Tengah. Mereka telah mencoba untuk
meluncurkan produk anuitas Islam pertama sejak 2009. Dalam rangka meningkatnya jumlah
konsumen Timur Tengah yang tertarik, Allianz Takaful telah menjual produk pensiun yang
telah memberikan pembayaran beberapa tahun sesuai yang disepakati akan tetapi tidak
anuitas sampai kematian. Di Malaysia, skema nasional terdiri dari produk anuitas takaful dan
konvensional diluncurkan pada tahun 2000 tapi segera ditarik dari pasar karena berita negatif.
HSBC Amanah Takaful di Malaysia juga baru saja meluncurkan rencana pensiun takaful
yang menyediakan anuitas yang tidak dijamin diatas umur 75.
Kendala lain dalam mengembangkan anuitas Syariah disebabkan ketersediaan sukuk
yang lebih terbatas. Yang dimaksud dengan sukuk adalah setara obligasi . Namun kekurangan
sukuk bagi perusahaan takaful adalah kebanyakan sukuk biasanya dibeli oleh bank-bank
besar terlebih pasar sukuk sekunder juga sebagian besar tidak likuid dan mahal. Dalam dunia
konvensional, anuitas biasanya didukung oleh obligasi untuk menghasilkan aliran pendapatan
rutin untuk mencocokkan pembayaran anuitas kepada pemegang polis. Karena anuitas
biasanya dibayarkan sampai mati, obligasi jangka panjang yang dipilih untuk investasi harus
juga sesuai dengan durasi kewajiban.
Kendala lainnya adalah isu-isu solvabilitas jika dana takaful defisit. Jika Qard
diperlukan untuk menutupi defisit, kemudian siapa yang dibebankan dalam permbayaran
Qard. Selanjutnya timbul pula masalah bagaimana apabila ada masalah kaitannya dengn riba
jika pembayaran anuitas yang diterima oleh pemegang polis melebihi kontribusi awal
dibayarkan. Beberapa ulama berpendapat bahwa tabarru hanya dapat digunakan untuk
membayar pada peristiwa tertentu didefinisikan sebagai kerugian keuangan atau kemalangan,
yang membatasi ruang lingkup peristiwa kematian, cacat atau bencana.

ANUITAS KONVENSIONAL
nuitas adalah kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran
secara berkala sebagai imbalan premi yang telah kita bayar. Anuitas umumnya
dibeli untukpendapatan pensiun.
Anuitas memiliki manfaat dalam setiap situasi:
Orang yang kaya, membeli anuitas dapat mengamankan pendapatan masa depan,
bahkan jika aset mereka lainnya hilang. Mereka mendapatkan kepastian penghasilan.
Bagi orang dengan kekayaan sederhana, anuitas dapat membantu menyediakan
sumber pendapatan yang berkelanjutan sehingga tetap mandiri secara finansial di hari
tua. Selain itu, mereka akan terbebas dari kerepotan mengelola investasi dan aset.
Ada banyak kategori anuitas, yang dapat diklasifikasikan menurut sifat investasi yang
mendasari, periode akumulasi, sifat komitmen pembayaran dan pengaturan premi.
a. Sifat investasi yang mendasari
Berdasarkan sifat investasi yang mendasari, anuitas dibagi menjadi:
Anuitas Tetap
Anuitas tetap memiliki tingkat bunga tertentu, mirip dengan bank
Sertifikat Deposito (CD). Dalam anuitas tetap, perusahaan asuransi
memberikan jaminan pokok dan tingkat bunga minimum. Dengan kata
lain, asalkan perusahaan asuransi bagus secara finansial, uang yang kita
tanamkan dalam anuitas tetap akan tumbuh dan tidak mengalami penurunan
nilai. Pertumbuhan nilai anuitas dan/atau pendapatan yang dibayarkan
mungkin sudah ditetapkan dalam rupiah atau suku bunga tertentu.
Pertumbuhan nilai anuitas tidak tergantung secara langsung pada kinerja
investasi perusahaan asuransi yang mendukung anuitas tersebut. Beberapa
anuitas tetap memberikan suku bunga yang lebih tinggi daripada minimum
jika investasi aktual, beban dan pengalaman mortalitas perusahaan lebih baik
dari yang diharapkan.
A
Anuitas Variable
Jika kita membeli anuitas variabel, uang kita dapat diinvestasikan
dalam instrument investasi bertingkat pengembalian tidak tetap, terutama
pada reksadana. Nilai uang kita dalam anuitas variabel dan jumlah uang yang
akan dibayarkan kepada kita tergantung pada kinerja investasi setelah
dikurangi biaya pengelolaan dana itu. Untuk memberikan kepastian,
perusahaan asuransi dapat memberikan jaminan bahwa dana anuitas kita tidak
akan pernah jatuh di bawah nilai tertentu.
b. Periode akumulasi
Berdasarkan periode akumulasi, anuitas dibagi menjadi:
Anuitas tangguhan (deferred)
Anuitas tangguhan memiliki masa di mana premi dan hasil investasi
diakumulasikan sebelum dilakukan pembayaran berkala. Masa akumulasi ini
bisa sangat lama, seperti anuitas tangguhan untuk dana pensiun yang
berlangsung selama beberapa dekade sampai karyawan mencapai usia
pensiun.
Anuitas segera (immediate)
Anuitas segera mulai membayarkan pendapatan berkala satu periode
setelah anuitas dibeli. Periode itu tergantung pada seberapa sering pendapatan
akan dibayar. Sebagai contoh, jika pendapatan adalah bulanan, pembayaran
pertama dilakukan satu bulan setelah anuitas segera dibeli.
c. Sifat komitmen pembayaran
Berdasarkan sifat komitmen pembayaran, anuitas dibagi menjadi:
Anuitas periode tetap
Anuitas periode tetap membayar penghasilan untuk jangka waktu
tertentu, misalnya sepuluh tahun. Jumlah penghasilan yang dibayarkan tidak
tergantung pada umur atau keberlanjutan hidup dari orang yang membeli
anuitas tersebut (disebut anuitan). Jumlah penghasilan yang dibayarkan hanya
tergantung pada premi yang dibayarkan ke dalam anuitas itu, panjang masa
pembayaran, dan pengembalian investasi yang diakumulasikan.
Jumlah tetap
Anuitas jumlah tetap memberikan penghasilan dalam jumlah tertentu
sampai saldo premi dan pengembalian investasi habis dibayarkan.
Seumur hidup
Anuitas seumur hidup memberikan penghasilan untuk sisa umur
anuitan. Sebuah variasi dari anuitas seumur hidup terus memberikan
penghasilan sampai dua pasangan anuitan meninggal (joint-life annuity).
Jumlah yang dibayarkan tergantung pada usia anuitan, premi yang dibayarkan
ke anuitas, dan pengembalian investasi yang diakumulasikan.
Jenis anuitas seumur hidup yang dipakai sebagai manfaat pensiun di
Indonesia (seperti pada PNS dan TNI) umumnya memberikan pembayaran
berkala setiap bulan sampai seumur hidup peserta utama, kemudian
dilanjutkan pasangannya (janda kita/duda) sebesar 60% dari manfaat bulanan
peserta utama, kemudian turun ke anaknya sebesar 33,33% dari manfaat
pensiun janda kita/duda maksimal sampai anak ke-3 yang belum mencapai
usia 25 tahun, belum menikah dan belum bekerja.
Dalam anuitas seumur hidup, sumber penghasilan berasal dari tiga
dompet: investasi kita, pendapatan investasi dan uang dari sebuah pool
orang dalam kelompok kita yang meninggal lebih dulu dari kita. Ini
adalah pengaturan yang khas pada anuitas, yang memungkinkan perusahaan
anuitas untuk menjamin penghasilan seumur hidup kita.
d. Pengaturan pembayaran premi
Berdasarkan pengaturan pembayaran premi, anuitas dibagi:
Anuitas Premi Tunggal
Anuitas premi tunggal didanai oleh sebuah pembayaran tunggal.
Anuitas premi tunggal dapat bersifat tangguhan atau segera. Kebanyakan
anuitas tunggal didanai dari tabungan pensiun yang jatuh tempo pada DPLK
(Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Bila kita tergabung sebagai peserta
DPLK, pada usia pensiun kita, 80% saldo pensiun kita akan dibelikan anuitas
premi tunggal. Pembayaran berkala dari anuitas ini bebas pajak karena
dianggap sebagai manfaat asuransi.
Premi Fleksibel
Anuitas premi fleksibel adalah anuitas yang didanai oleh serangkaian
pembayaran premi. Anuitas fleksibel selalu bersifat tangguhan, yaitu
dirancang untuk memiliki jangka waktu yang cukup untuk mengakumulasikan
premi dan pendapatan investasi sebelum uang dapat dibayarkan secara
berkala.
Sebuah anuitas dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori sekaligus. Sebagai
contoh, anuitas yang dibeli dari pencairan dana pensiun yang jatuh tempo adalah anuitas
tetap- premi tunggal- seumur hidup- segera. Artinya, anuitas itu didanai dari sebuah premi
tunggal, diinvestasikan ke dalam instrumen investasi berpendapatan tetap dan pembayaran
manfaatnya segera pada bulan berikutnya sampai seumur hidup Anuitas dan Program Pensiun
memiliki hubungan yang erat dan patut menjadi acuan.
Dalam praktiknya, Anuitas dan Program Pensiun memiliki hubungan yang erat
dan patut menjadi acuan, antara lain:
a. Hubungan mekanisme.
Dalam UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun telah ditetapkan bahwa ada 3
unsur yang terlibat dalam mekanisme program pensiun melalui DPLK, yang terdiri
dari 1) Peserta, yang menyetorkan iuran dan menikmati manfaat pensiun, 2)
Perusahaan DPLK, yang menyelenggarakan program pensiun, dan 3) Perusahaan
Asuransi Jiwa, yang menyediakan Anuitas sebagai manfaat pensiun bulanan yang
diberikan kepada peserta dalam kurun waktu tertentu atau seumur hidup.
b. hubungan prosedural.
Artinya, pada saat peserta DPLK pensiun dan akumulasi dananya (terdiri dari
iuran, pengalihan dana serta hasil pengembangan) lebih besar dari atau sama dengan
Rp 625 juta, maka peserta tersebut wajib membeli Anuitas dari suatu perusahaan
Asuransi Jiwa, yang akan membayarkan manfaat pensiun bulanan secara berkala
selama seumur hidup. Sedangkan peserta DPLK yang akumulasi dananya lebih kecil
dari Rp 625 juta, manfaat pensiun dapat dibayarkan sekaligus (lumpsum) oleh
perusahaan DPLK. Tetapi, bila peserta menghendaki pun dapat dibelikan Anuitas
sesuai pilihannya.

Вам также может понравиться