rumah sakit haji medan dengan keluhan luka bakar. 30 menit yang lalu pasien mengalami luka bakar terkena ledakan gas di salah satu pabrik di brayan , pada pemeriksaan fisik tampak luka bakar derajat 2 pada kedua tangan, perut dan kaki Identifikasi masalah Apa yang harus di lakukan pertama kali pada pasien luka bakar ? Apa yang di maksud dengan luka bakar derajat 2 ? Jelaskan kriteria dari luka bakar ?
Apa yang harus di lakukan pertama kali pada pasien luka bakar ?
prioritas pertama dalam mengatasi luka bakar adalah menghentikan proses luka bakar Lalu manajemen ABCDE Apa yang di maksud dengan luka bakar derajat 2 ?
Derajat II (luka bakar dermis) Luka bakar derajat dua mencapai kedalaman dermis tapi masih ada elemen epitel yang tersisa seperti sel epitel basal, klenjar sebasea, kelenjar keringat, folikel rambut, sehingga luka akan sembuh dengan waktu 10-21 hari. Luka bakar derajat II dibedakan menjadi : Derajat II dangkal, dimana kerusakan mengenai bagian superfisial dari dermis dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-10 hari. Derajat II dalam, dimana keruskan mengenai hampir seluruh baggian dermis. Bila kerusakn lebih dalam mengenai dermis subyektif dirasakan nyeri. Penyembuhan yang terjadi lebih lama tergantung pada bagian yang memiliki kemampuan reproduksi.
Jelaskan kriteria dari luka bakar ?
Kriteria luka bakar derajat 1 : Luka bakar hanya terbatas pada lapisan epidermis. Luka bakar dengan derajat ini ditandai dengan kemerahan yang biasanay akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu 5-7 hari. Luka bakar derajat 2 : mencapai kedalaman dermis tapi masih ada elemen epitel yang tersisa seperti sel epitel basal, klenjar sebasea, kelenjar keringat, folikel rambut, sehingga luka akan sembuh dengan waktu 10-21 hari Luka bakar derajat 3 : Luka bakar meliputi seluruh kedalaman kuli, mungkin subkulit, atau organ yang lebih dalam. Oleh karena itu tidak ada lgi epitel yang hidup maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit. Koagulasi protein yang terjadi berwarna puith, tidak ada bula, dan tidak ada nyeri Pohon topik OS 24 Tahun Luka bakar Grade 2 Definisi - prognosis Learning objective Mahasiswa/i mampu mengetahui lukabakar (definisi prognosis). Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda- benda yang menghasilkan panas/zat yg bersifat membakar (Purwadianto, 2000) PENGERTIAN ANATOMI KULIT Kulit a/organ tbh terluas yg menutupi otot dan mempunyai peranan dlm homeostasis.(Hudak,et all, 1996) Fungsinya sbg pelindung. Tdd 3lapis: epidermis, dermis dan sub kutan. Penyebab luka bakar yaitu : api, cairan panas, uap panas, aliran listrik, petir dan radiasi, bahan kimia, sengatan sinar matahari, tungku panas/ udara panas, ledakan bom.
ETIOLOGI
PATHOFISIOLOGI Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dikategorikan sebagai luka bakar termal, radiasi, atau luka bakar kimiawi.
Lanjutan Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas atau penyebabnya. Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi kerusakan atau gangguan integritas kulit dan kematian sel-sel.
Lannjutan Luka bakar mengakibatkan peningkatan permeabilitas pemubuluh darah sehingga air, natrium, klorida dan protein tubuh akan keluar dari dalam sel dan menyebabkan terjadinya edema yang dapat berlanjut pada keadaan hipovolemia dan hemokonsentrasi.
Lanjutan.. Kehilangan cairan tubuh pada pasien luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa faktor :Peningkatan mineralokortikoid. Retensi air, natrium, klorida. Ekskresi kalium.
Lanjutan Peningkatan permeabilitas pemubuluh darah dimana terjadi keluarnya elektrolit dan protein dari pembuluh darah. Perbedaan tekanan osmotik intra dan ekstrasel Derajat Kedalaman luka bakar: tergantung pd derajat sumber panas dan lamanya kontak dgn tbh ps. 1. Luka bakar derajat I: kerusakan terbatas pd Lapisan epidermis(superfisial) Kulit hiperemi berupa eritema Terasa nyeri krn kerusakan ujung saraf Sembuh spontan
KLASIFIKASI LUKA BAKAR 2. Luka bakar derajat II kerusakan meliputi: Epidermis dan sebagian dermis. Berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdpt bullae Nyeri krn ujung saraf sensori teriritasi. Terbg atas 2 bgn: a) Derajat II dangkal/supervisial(IIA) mengenai bgn epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis. Sembuh spontan dlm wkt 10-14 hr tanpa terbentuk cicatrik. Klasifikasi b) Derajat II dalam/ deep(IIB) Kerusakan --- Mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa jaringan epitel tinggal sedikit. - Organ kulit spt: folikel rambut, kelenjar keringat, kel. Sebacea tinggal sedikit. - Penyembuhan terjadi dlm wkt >1 bln.
Klasifikasi.. 3. Luka bakar derajat III - Kerusakan meliputi seluruh ketebalan kulit dan lapisan yang lebih dlm sampai mencapai jaringan sub kutan, otot dan tulang. - Organ kulit mengalami kerusakan, tdk ada lg sisa elemen epitel. - Tdk dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan >pucat sampai berwarna hitam kering. - Trjadi koagulasi protein pd epidermis dan dermis yg dikenal sbg eskar. - Hilang sensasi krn ujung sensori rusak. - Lama sembuh krn tdk terjd epitelisasi spontan. Klasifikasi
Kriteria berat ringannya luka bakar menurut ABA: 1. Luka bakar ringan * Luka bakar derajat II < 15% * Luka bakar derajat II , 10% pd anak-anak * Luka bakar derajat III < 2% 2. Luka bakar sedang * Luka bakar derajat II 15-25% pd org dws *Luka bakar derajat II 10-20% pd anak-anak * Luka bakar derajat III < 10%
Kriteria.. 3. Luka bakar berat * Luka bakar derajat II 25% pd org dws * Luka bakar derajat II 20% pd anak2 * Luka bakar derajat III 10% * Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga,mata kaki dan genitalia/perineum. * Luka bakar dgn cedra inhalasi, listrik, disertai trauma lain.
3. Lokasi luka bakar. Luka bakar pada kepala, leher dan dada sering kali menyebabkan komplikasi pulmonal. Luka bakar pada wajah sering menyebabkan abrasi kornea. Luka bakar pada telinga dapat terserang kondritis aurikular. .
Lokasi Luka bakar pada tangan dan persendian sering membutuhkan terapi fisik dan okupasi yang lama dan kecacatan. Luka bakar pada perineal akan mudah tersrang infeksi akibat autokontaminasi oleh urine dan feses.
Lokasi Luka bakar sirkumferensial ekstremitas dapat menyebabkan efek seperti penebalan pembuluh darah. Luka bakar sirkumfernsial toraks dapat mengarah pada inadekuat ekspansi dinding dada dan insufisiensi pulmonal
Agen penyebab luka bakar: misalnya kebakaran rumah atau timbulnya awan panas gunung berapi, akan mengakibatkan pasien tidak hanya mengalami luka bakar, tetapi juga menghirup udara panas dan atau keracunan karbon monooksida (CO).
Agen penyebab. penyebab kegagalan pernapasan sehingga menimbulkan kematian. Keracunan karbon monooksida seringkali pasien yang terbakar dalam ruangan tertutup. Dimana CO mengikat hemoglobin lebih cepat dari O 2 sehingga mengakibatkan hipoksia yang cepat pada otak.
Agen penyebab.. Pasien perlu mendapat terapi O 2 100% dan pemantauan ketat, selain itu perlu dilakukan pemantauan terhadap tanda dan gejala gangguan oksigenasi seperti: agitasi, takipnea, stupor dan sianosis serta monitor kadar karboksi hemoglobin 1. Rule of nine Uraiannya: Kepala leher 9% = 9% Lengan 9% = 18% Badan depan = 18% Badan belakang = 18% Tungkai 18% = 36% Genitalia/ perineum = 1% Jumlah/ total 100% LUAS LUKA BAKAR
LUAS 2. Diagram bagan. Penggunaan diagram bagan biasanya ditujukan untuk menentukan luas luka bakar yang terjadi pada anak dan bayi di mana dalam bagan ini kelompok usia yang berbeda mempunyai keluasan yang berbeda pula. Bagan ini memberikan hasil perhitungan yang lebih akurat.
KOMPLIKASI LUKA BAKAR. - Pneumonia. - Dekubitus. - Gagal ginjal akut. - Kontraktur. Kontraktur adalah komplikasi yang hampir selalu menyertai luka bakar dan menimbulkan gangguan fungsi pergerakan.
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR FASE AKUT Penanganan luka bakar sama dgn trauma lainnya hrs ditangani secara teliti dan sistematika. I.Evaluasi pertama (Triage) A. Airway, sirkulasi, ventilasi. Prioritas pertama pd luka bakar yg hrs dipertahankan : airway, vetilasi dan perfusi sistemik. k/p segera lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infus utk pertahankan volume sirkulasi.
Penatalaksanaan B.Pemeriksaan fisik keseluruhan Pakaian dan perhiasan dibuka: = periksa titik kontak = Pemeriksaan trauma lain C. Anamnesis: apakah terjebak dlm ruangan tertutup, kapan terjadi, penyakit yg pernah dialami.
D.Pemeriksaan luka bakar: - Apakah lb berat,sedang atau ringan. - Tentukan luas lb - Tentukan kedalaman lb
II.Penanganan di Ruang Emergency 1. Wajib memakai sarung tangan steril bila melakukan pemeriksaan pasien. 2.Bebaskan pakaian yang terbakar. 3. Lakukan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh utk pastikan trauma lain yg menyertai. 4.Bebaskan jln napas. 5. Pemasangan iv kateter nomor besar. Beri cairan RL 30-50cc/jam org dws,20-30cc utk anak diatas 2th dan 1cc/kg BB/jam utk anak dibawah 2th
Emergency 6. Pasang foley kateter utk monitor jlh urin 24 jam 7. Pasang NGT utk lambungdekompresi 8. IV morfin utk hilangkan nyeri hebat. 9.Timbang BB. 10 Berikan ATS bila diperlukan 11.Pencucian luka di OK (bius total) 12. Eskarotomi dan fasiotomi
Resusitasi cairan _ Bila didapatkan luka bakar, dapat diberikan cairan 2-4 cc/kg/% luas luka bakar. _ Bila didapatkan haemochromogen (myoglobin), urine output dipertahankan antara 75-100 cc/jam sampai tampak urine menjadi jernih. Sodium bikarbonat dapat ditambahkan pada RL sampai PH >6.0.
Rumus pemberian terapi cairan menurut formula Parland Cairan Ringer Lactat (RL) 4 ml/kg BBx% LB pada 24 jam pertama Keterangan : - Pada 8 jam I diberikan dari kebutuhan cairan - Pada 8 jam II diberikan dari kebutuhan cairan - Pada 8 jam III diberikan sisanya. Contoh :
Baxter Merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak dipakai. Jumlah kebutuhan cairan pada hari pertama dihitung dengan rumus = % luka bakar X BB (kg) X 4cc. Separuh dari jumlah cairan yang diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari pertama terutama diberika elektrolit yaitu larutan ringer laktat karena terjadi hiponatremi. Untuk hari kedua diberikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama. prioritas keempat adalah perawatan luka bakar : Pemberian setiap jam dan pemberian krim anti mikroba topikal seperti silver sulfadia (silvadene) Penggunaan berbagai tipe balutan sintetik atau balutan biologik (tandur kulit) khususnya luka bakar dengan ketebalan penuh.
Rumus BB pasien 50 kg, luka bakar : 40% maka kebutuhan cairan pasien adalah 4 x 50 x 40 = 8000 ml diberikan dengan pembagian : 8 jam I diberikan 4000 ml 8 jam II diberikan 2000 ml 8 jam III diberikan 2000 ml
Gambar skematis pemberiannya adalah: cairan 4000 2000 2000 jam 08.00----16.00---24.00--08.00
Penatalaksanaan pemberian cairan 24 jam pertama (Rue lw, Ciolfi WG) - Timbang BB pasien, tentukan luas luka bakar dan mulai pasang infus. - Hitung cairan menggunakan 2 ml/kg BB/% luka bakar. - Pantau haluaran urine, bila urine 30 cc/jam kurangi kecepatan cairan sampai 10-20% lalu tunggu 1 jam.
Penatalaksanaan Bila urine tidak sampai 30 cc/jam tingkatkan kecepatan cairan sampai 10-20% lalu tunggu 1 jam. Bila setelah 1 jam haluaran urine mencapai 30 cc/jam tingkatkan lagi kecepatan cairan 10-20% lalu tunggu lagi selama 1 jam. Bila setelah itu haluaran urine telah menetap tambahkan koloid 5% ke dalam cairan dan tunggu 1 jam lagi
Penatalaksanaan
bila haluaran urine tetap rendah dan frekuensi 6 ml/kg BB/%lb/24 jam maka pasang kateter dan tangani sesuai parameter tindakan. Bila tidak, kembali pada tindakan awal bila haluaran urine tidak sampai 30 cc/jam.
Faktor-faktor yang mendukung penyembuhan luka bakar yaitu : * Sikap mental yang positif * Kesehatan menyeluruh yang baik * Keseimbangan istirahat dan latihan * Pengetahuan perawat dan pasien * Usia (muda) * Kontrol nyeri * Penatalaksanaan luka yang tepat * Nutrisi yang adekuat * Tidak ada inkontinensia
Kontrol infeksi Balutan yang sesuai Jaringan parut post luka bakar gatal dengan baik. Faktor-faktor yang menghambat penyembuhan luka bakar * Faktor psikologi takut, stress * Kesehatan secara umum tidak baik * Kurang mobilisasi * Kondisi langsung * Usia (tua) * Penanganan luka kurang tepat