PANDUAN PELAYANAN BEDAH MENGENAI TEPAT LOKASI, TEPAT
PROSEDUR DAN TEPAT PASIEN OPERASI
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara infasive dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan di tangani (R.Sjamsuhidajat & Wim de jong, !!"#.Proses operasi merupakan pembukaan bagian tubuh untuk dilakukan perbaikan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. $alam pembedahan%operasi terdapat beberapa macam tahapan yaitu& 1. Pre operatif Pre operatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi%pembedahan dibuat dan diakhiri ketika pasien dipindahkan ke meja operasi. $alam tahapan ini persiapan fisik maupun pemeriksaan penunjang serta persiapan mental sangat penting dilakukan, karena kesuksesan suatu tindakan pembedahan pasien bera'al dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama tahap pre operasi. (esalahan yang dilakukan pada saat tindakan pre operasi apapun bentuknya dapat berdampak pada tahap)tahap selanjutnya, untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara masing)masing komponen yang yang berkompeten untuk menghasilkan outcome yang optimal. *erikut ini persiapan yang perlu dilakukan pada tahap pre operasi yaitu& a) Persiapan fisik Persiapan fisik yang dilakukan sebelum operasi biasanya mencakup status kesehatan fisik secara umum, status nutrisi, pencukuran daerah operasi, personal hygiene, dll. b) Persiapan penunjang Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan pembedahan%operasi. Pemeriksaan penunjang yang dimaksud adalah berbagai pemeriksaan radiologi, laboratorium maupun pemeriksaan lainnya. c) +nform consent +nform consent sebagai 'ujud dari upaya hukum rumah sakit, maka pasien atau orang yang bertanggung ja'ab terhadap pasien 'ajib untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan operasi. d) Persiapan mental Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karna mental pasien yang tidak siap dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. ,aslah mental yang biasa muncul pada pasien pre operasi adalah kecemasan. -ntuk mengurangi%mengatasi kecemasan pasien, yaitu dengan menanyakan hal)hal yang terkait dengan persiapan operasi. e) .bat)obatan Pasien akan diberikan obat)obatan antibiotic profilaksis yang biasanya diberikan sebelum pasien di operasi, untuk mencegah terjadinya infeksi selama tindakan operasi. /ntibiotic profilaksis ini biasanya diberikan 0) jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca bed 2. Tahapan intraoperasi 1ase +ntraoperatif dimulai ketika pasien masuk ke bagian atau ruang bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan 3. Tahapan post operasi 2ahapan post operatif adalah periode akhir dari tindakan operasi. Selama periode ini proses kepera'atan diarahkan pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan e3ulibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan pencegahan komplikasi. Pengkajian yang cermat dan intervensi segera membantu pasien kembali pada fungsi optimalnya dengan cepat, aman dan nyaman. B. KEBIAKAN Selain tahapan)tahapan tersebut, dalam pelayanan bedah juga harus memperhatikan ketepatan lokasi pembedahan, prosedur dan ketepatan pasien termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan lainnya agar tidak tejadi kesalahan dan mengancam keselamatan pasien. (etepatan tersebut merupakan indikator keselamatan operasi yang harus diperhatikan dan diterapkan, karna akan berdampak fatal terhadap keselamatan pasien jika tidak dilaksanakan. *erikut ini adalah ketepatan yang harus diperhatikan& 1. Ketepatan !o"asi (etepatan lokasi sangatlah penting dalam tindakan pembedahan%operasi, untuk menghindari kesalahan dalam tindakan operasi. (etepatan lokasi ini biasa dilakukan dengan cara menggunakan tanda yang mudah dikenali pada area yang akan dilakukan tindakan operasi. Penandaan ini memudahkan petugas untuk mengidentifikasi lokasi operasi, sehingga dapat mengurangi resiko salah lokasi operasi. Penan#aan !o"asi operasi ter$ta%a #i!a"$"an pa#a& a. Pada organ yang memiliki dua (# sisi, yaitu kanan dan kiri b. ,ultiple structures ( jari tangan, jari kaki # c. ,ultiple level ( operasi tulang belakang, cervical, thora4, lumbal, dll# d. ,ultiple tese yang pekerjaannya bertahap An'$ran penan#aan !o"asi operasi a. 5unakan tanda yang telah disepakati,yaitu dengan menggunakan tanda panah ( # b. 2andai pada atau dekat daerah insisi c. 5unakan tanda yang tidak ambigu (contoh tanda 6 merupakan tanda ambigu# d. $aerah yang tidak dioperasi, jangan ditandai kecuali sangat diperlukan e. Penandaan dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan di insisi 2. Ketepatan prose#$r 2epat prosedur operasi merupakan tahapan verifikasi yang harus dilakukan sebelum tindakan pembedahan, yang bertujuan untuk memastikan ah'a tindakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur. (etepatan prosedur ini biasanya dilakukan dengan tahapan & a. ,enginformasikan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur, rencana operasi, dan resiko operasi b. ,endokumentasikan semua prosedur yaitu prosedur yang lengkap dan rencana anastesi c. 7erifikasi dokumen inform consent untuk medintifikasi pasien secara benar d. ,empersiapkan semua hasil laboratorium yang relevan dan verifikasi identitas pasien e. ,engecek tanda lokasi yang akan dilakukan pembedahan f. 7erifikasi rencana operasi g. 7erifikasi prosedur operasi h. 7erifikasi posisi yang benar pada meja operasi i. 7erifikasi kesiapan alat 3. Ketepatan pasien 2epat pasien merupakan prosedur pemastian ketepatan pasien sebelum dilakukan tindakan pembedahan, yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian identitas pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan. (etepatan pasien ini bias dilakukan dengan & a. Slalu melakukan identifikasi pasien (cros cek#, dengan menanyakan nama maupun dengan melihat gelang identitas pasien. b. ,encocokan identitas tersebut dengan berkas rekam medis pasien c. +dentifikasi pasien dan prosedur juga dilakukan sebelum pasien masuk kamar operasi, sebelum anastesi dan sebelum dilakukan tindakan insisi d. Pastikan kelengkapan pemeriksaan penunjang yang mendukung (EK LISH SEBELUM ANASTESI 8ama &999999 -sia &99999.. /lamat&99999.. 8o R, &99999.. 8o 2indakan ya tidak 0 +dentifikasi pasien Prosedur : +nformed consent ; Penandaan bagian yang akan di operasi " <ek mesin anastesi = .bat)obatan >engkap ? Pulse o4ymeter (saturasi .# terpasang dan berfungsi @ Ri'ayat alergi A (emungkinan kesulitan jalan nafas%aspirasi 0! Resiko kehilangan darah B "!! ml
(EK LISH SEBELUM INSISI KULIT 8ama &999999 -sia &99999.. /lamat&99999.. 8o R, &99999.. 8o 2indakan ya tidak 0 (onfirmasi anggota tim (nama dan peran# (onfirmasi nama pasien, prosedur dan lokasi insisi : Pemberian antibiotic propillaksi sudah diberikan =! menit sebelumnya ; /ntisipasi kejadian kritis 1. dr *edah a. /pa langkah b. *erapa lama c. (mk blood lost 2. dr /nastesi (apa ada pasien spesifik corcern# 3. Pera'at a. Seterilisasi b. +nstrumen " +maging yang diperlukan sudah dipasang
(EK LISH SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI 8ama &999999 -sia &99999.. /lamat&99999.. 8o R, &99999.. 8o 2indakan ya 2idak 0 Pera'at meakukan konfirmasi secara verbal a. 8ama prosedur b. +nstrumen, gas verban dan jarum lengkap c. Specimen telah diberi label dengan P+$ tepat d. /pa ada masalah peralatan yang harus ditangani $okter kepada pera'at dan anastesi, /pa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien (intruksi post operasi#