(WAKTU) PROGRAM KEGIATAN 1 Meningkatkan prokdutifitas dan motivasi kerja. Staf Karyawan (Dosen Non Dosen) - Persensi kehadiran - Job deskripsi - Pertemuan rutin setiap minggu sekali. - Reward dan punishment disesuaikan setiap tahun. - Peningkatan dan pelatihan bagi dosen dan non dosen. - Motivasi membuat lingkungan kerja yang nyaman
Bidang : Kemahasiswaan NO STRATEGI KEBIJAKAN SASARAN (WAKTU) PROGRAM KEGIATAN 1 Silaturahmi Nasional BEM Sekolah Tinggi Sari Mulia Banjarmasin Tahun 2004 Kerjasama BEM PTM se Indonesia 2 Peningkatan penelitian dan karya Ilmiah Setiap Tahun Lomba karya Ilmiah Mahasiswa 3 Peningkatan Keterampilan Semester Genap dan Ganjil Pelatihan Organisasi LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) 4 Pengabdian Masyarakat Setiap Semester Ganjil Pelaksanaan Daerah Binaan Melakasanakan penyuluhan kesehatan di masyarakat Menyiapkan dan membantu masyarakat terkena musibah Donor darah rutin setahun sekali Melaksanakan pengobatan dan khitanan masal 5 Komunikasi dengan lembaga Tahun 2005 Pertemuan rutin dengan pimpinan 3 bulan sekali 6 Optimalisasi tata tertib Tahun 2006 Penegakan tata tertib kepada mahasiswa Informasi tata tertib melalui buku panduan dan papan informasi kelas 7 Komunikasi antar lembaga mahasiswa kesehatan regional Kalimantan Selatan Tahun 2008 Menjadi Insiator berdirinya forum komunikasi lembaga mahasiswa kesehatan se Kalimantan Selatan
Bidang : Mutu Pendidikan No STRATEGI KEBIJAKAN SASARAN (WAKTU) PROGRAM KEGIATAN 1 Seleksi akademika calon mahasiswa yang lebih baik dan spesifik (input) Mulai Penmaru 2003 1. Tes bakat dan kemampuan 2. Tes wawancara 3. Tes kesehatan 4. Tes narkoba 2 Seleksi dosen baru (input) Sampai tahun 2010 1. Rekrutmen setiap tahun dengan jumlah 7 orang yang terdistribusi pada setiap program studi sampai memenuhi jumlah tenaga rasional 2. IPK minimal 3,00 3. Minimal S1 (Strata 1) dan D4 untuk program studi D3 Kebidanan 4. Memiliki keahlian lain selain akademis 5. Memiliki akhlak dan integritas diri 3 Belajar mengajar (proses) Mulai tahun 2006 1. Peninjauan kurikulum minimal tiap 3 tahun sekali 2. Pelaksanaan clinical exposure seawal mungkin 4 Staf (proses) Mulai tahun 2005 1. Pemenuhan tenaga pengajar bekualifikasi S2 Kesehatan maupun umum dan spesialisasi ners 2. Pengiriman staf pengajar dalam pertemuan ilmiah dalam lingkup regional maupun nasional 3. Pemberdayaan tenaga pengajar dalam caturdharma PT 5 Mahasiswa (proses) Mulai tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2005
Tahun 2007 1. Pemantauan semua kegiatan ekstra dan intra kurikuler 2. Peningkatan peran mahasiswa dalam penelitian dosen dan mahasiswa 3. Peningkatan peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat 4. Peningkatan kursus non akademis : PPGD,IGD,ICU dan TOEFL 6 Sumber daya Mulai tahun 2005 1. Pemenuhan saranan dan prasarana akademis yang diperlukan (RS pendidikan, ruang kuliah, PBL,Lab,dll) 2. Penggalian sumber dana lain di luar SPP (kerjasama dengan instansi lain dalam promosi) 3. Kerjasama dengan instansi lain dalam bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian (Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Kesehatan) 7 Kompetensi (output) Tahun 2003
Tahun 2007
Tahun 2007 1. Indeks Prestasi (IPK/IP) minimal bagi mahasiswa 2,76 2. TOEFL minimal bagi mahasiswa jenjang S1 adalah 450 3. Pada akhir studi setiap mahasiswa mempunyai salah satu sertifikasi unggulan masing- masing pada program studi 8 Evaluasi (proses) Mulai tahun 2003 1. Evaluasi proses belajar mengajar tiap tahun 2. Analisis butir soal tiap semester 3. Evaluasi praktikum tiap semester 9 Teknologi informasi Mulai tahun 2006
Tahun 2008 1. Mulai digunakan tehnologi informasi akademik yang setiap saat dapat diakses (Dibukanya Website www.stikessarimulia.w eb.id 2. Laboratorium Internet 3. Diterbitkannya Jurnal Ilmiah kesehatan 4. Dibukanya warnet untuk mahasiswa 10 Penelitian Mulai tahun 2005 1. Pengingkatan kualitas penelitian dengan jalan sinkronisasi bagian preklinik dan klinik 2. Pengingkatan kualitas penelitian dengan pencairan dana penelitian di luar universitas 3. Peningkatan jumlah publikasi ilmiah 11 Pelayanan Mulai tahun 2005 1. Peningkatan pelayanan terhadap customer internal dan eksternal 2. Pemberian kemudahan pengurusan administrasi akademik bagi mahasiswa 3. Peningkatan kesejahteraan bagi karyawan guna menunjang profesionalitas kerja 12 Output/outcome Mulai tahun 2005
Tahun 2008 1. IPK lulusan minimal 2,76 2. Sarjanan keperawatan lulusan tepat waktu yaitu 4 tahun (8 Semester) 3. Ners lulus tepat waktu yaitu 2 semester 4. Program Diploma 3 Keperawatan, Diploma 3 Kebidanan tepat waktu 3 tahun (6 Semester) 5. Survey terhadap penggunaan lulusan (RS, Klinik, perusahaan farmasi dll)
I. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Visi
Misi Program Studi
Beberapa tujuan di dalam program studi teal ditetapkan yaitu : a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran 1) Menghasilkan perawat profesional yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak karimah yang memiliki kemampuan akademik dan profesional serta beramal menuju terwujudnya masyarakat islami, adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. 2) Mengembangkan, menyebarkan, mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperwatan yang memperhatikan seni dan budaya bangsa dalam rangka memajukan Islam dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. b. Bidang Penelitian 1) Melaksanakan penelitian dibidang pendidikan keperawata untuk mutu pendidikan keperawatan. 2) Melaksanakan penelitian keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. c. Melaksanakan Pengabdian Masyarakat 1) Melaksanakan pembinaan individu, keluarga dan masyarakat yang memiliki masalah kesehatan di Daerah Binaan. 2) Kerjasama dengan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dan Puskesmas di wilayah kota Banjarmasin untuk melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat. d. Melaksanakan Pendidikan Dan Pengkaderan
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Kondisi fisik lingkungan eksternal dan internal Program Studi S1 Keperawatan Kondisi Lingkungan Internal: Faktor-faktor Kekuatan 1. Image Muhamadiyah yang sudah akrab dikenal terutama warga Muhammadiyah se Indonesia 2. Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhamadiyah Banjarmasin merupakan Program Studi Keperawatan yang tertua di Kalimantan Selatan dengan kelengkapan ijin profesi Ners satu-satunya di Wilayah Kalimantan Selatan. 3. Letaknya satu komplek dengan RS Islam Banjarmasin. 4. Mendapat dukungan dan kerjasama dengan Rumah Sakit disekitarnya dan pemerintah daerah. 5. Staf edukatif dan administratif masih relatif muda, sebagian besar dibawah 35 tahun. 6. Letak STIKES Muhammadiyah Banjarmasin Berada di Ibukota Propinsi.
Kondisi Lingkungan Internal : Faktor-faktor Kelemahan 1. Pendidikan dosen tetap sebagian besar masih strata satu. 2. Budaya akademik mahasiswa yang mahasiswa kurang kondusif. 3. Kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa rendah. 4. Kemauan dan kemampuan penelitian dan menulis dosen masih kurang. 5. Institusi dalam proses terakreditasi sedangkan masyarakat sudah menggunakan indikator status institusi yang terakreditasi sebagai tolak ukur pertimbangan untuk belajar di Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dan juga Institusi Pengguna untuk menyeleksi calon pegawai.
Kondisi Lingkungan Eksternal : Faktor-faktor Peluang 1. Profesi Perawat yang memiliki strata pendidikan S-1 Keperawatan/Ners masih relatif baru di wilayah Kalimantan Selatan sehingga masih sangat berpeluang untuk dikembangkan Program Studi S-1 Keperawatan. 2. Sarjana Keperawatan yang masih relatif sedikit di Indonesi. 3. Kebijakan PPNI bahwa tahun 2015 perawat adalah Sarjana Keperawatan sehingga sangat mendukung berkembangnya Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin untuk ikut serta dalam menyelenggarakan Pendidikan Keperawatan. 4. Amal Usaha Muhammadiyah bidang Kesehatan yang banyak diseluruh Indonesia sehingga berpeluang untuk menyerap lulusan Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
Kondisi Lingkungan Eksternal : Faktor-faktor Ancaman 1. Dibukanya Program Studi S-1 Keperawatan baru disekitar Banjarmasin terutama Perguruan Tinggi Negeri yang cenderung dengan adanya otonomi perguruan tinggi negeri menyebabkan banyak PTN melakukan terobosan untuk menjaring mahasiswa baru sehingga dapat berdampak pada input di program Studi S-1 Keperawatan Muhammadiyah Banjarmasin. 2. Dengan ditanda tanganinya kesepakatan era perdagangan bersama diantara negara-negara anggota AFTA termasuk Indonesia maka itu harus siap untuk memasuki era pasar bebas pada tahun 2003 dan pasar bebas dibidang kesehatan tahun 2010. Era pasar bebas menjanjkan ancaman tentang persaingan tenaga keperawatan alumni Stikes Muhammadiyah Banjarmasin dengan tenaga keperawatan dari institusi lain maupun dari luar negeri, terutama dalam hal komunikasi dalam bahasa Inggris, keterampilan klinik dan informasi. 3. Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah sehingga kemampuan masuk ke perguruan tinggi menurun apalagi ditambah dampak kenaikan harga BBM serta barang dan jasa. 4. Penerimaan lulusan Sarjana Keperawatan/Ners yang masih rendah di Rumah Sakit-Rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. 5. Beberapa Rumah Sakit masih belum siap sebagai tempat praktek Program Pendidikan Ners khususnya Program Studi S.1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
Rangkuman Deskripsi SWOT Kekuatan No Deskripsi 1 Image Muhammadiyah yang sudah akrab dikenal terutama warga Muhammadiyah se Indonesi 2 Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin merupakan Program studi Keperawatan yang terutama di Kalimantan Selatan dengan kelengkapan ijin profesi Ners satu-satunya di Wilayah Kalimantan Selatan. 3 Letaknya satu komplek dengan RS Islam Banjarmasin. 4 Mendapat dukungan dan Kerjasama dengan Rumah Sakit Disekitarnya dan pemerintah daerah. 5 Staf edukatif dan administratif masih relatif uda, sebagian besar dibawah 35 tahun. 6 Letak STIKES Muhammadiyah Banjarmmasin berada di Ibu Kota Propinsi.
Kelemahan No Deskripsi 1 Pendidikan dosen tetap sebagian besar masih strata satu. 2 Budaya akademik mahasiswa yang masih kurang kondusif. 3 Kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa masih rendah. 4 Kemauan dan kemampuan penelitian dan menulis dosen masih kurang. 5 Institusi dalam proses terakreditasi sedangkan masyarakat sudah menggunakan indikator status institusi yang terakreditasi sebagai tolak ukur pertimbangan untuk belajar di Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin dan juga institusi pengguna untuk menyeleksi calon pegawainya.
Peluang No Deskripsi 1 Profesi perawat yang memiliki strata pendidikan S-1 Keperawatan/Ners masih relatif baru diwilayah Kalimantan Selatan sehingga masih sangat berpeluang untuk dikembangkan Program Studi S-1 Keperawatan. 2 Sarjana keperawatan yang masih relatif sedikit di Indonesia. 3 Kebijakan PPNI bahwa tahun 2015 perawat adalah Sarjana Keperawatan sehingga sangat mendukung berkembangnya Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin untuk ikut serta dalam menyelenggarakan Pendidikan Keperawatan. 4 Amal usaha Muhammadiyah bidang kesetan yang banyak diseluruh Indonesia sehingga berpeluang untuk menyerap lulusan Program Studi S- 1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
Tantangan No Deskripsi 1 Tingkat ekonomi masyarakat yang erndah sehingga kemampuan masuk ke perguruan tinggi menurun apalagi ditambah dampak kenaikan harga BBM serta barang dan jasa. 2 Dibukanya Program Studi S-1 Keperawatan baru disekitar Banjarmasin terutama Perguruan Tinggi Negeri yang cenderung dengan adanya otonomi perguruan tinggi negeri menyebabkan banyak PTN melakukan terobosan untuk menjaring mahasiswa baru sehingga dapat berdampak pada input di Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin. 3 Era global yang memungkinkan masuknya Perguruan Tinggi Asing termasuk Keperawatan dan juga Perawat yang siap kerja di Indonesia. 4 penerimaan lulusan Sarjana Keperawatan/Ners yang masih rendah di Rumah Sakit-Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan lainnya. 5 Beberapa Rumah Sakit masih belum siap sebagai tempat praktek Program Pendidikan Ners khususnya Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Banjarmasin.
ANALISIS STRATEGI ASUMSI STRATEGI SO (STRENGTH OPPORTUNITY) 1. Selalu menjalin komunikasi dan koordinasi dari berbagai institusi seperti Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, serta sarana kesehatan lainnya. 2. Mengantisipasi tingginya minat dan amino, serta image positif terhadap STIKES Muhammadiyah Banjarmasin perlu dilakukan tehnik pemasaran yang lebih variatif terutama dari segi strategi dan media promosi. Selain itu menyampaikan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh institusi seperti kemudahan memperoleh pekerjaan bagi alumnus, beasiswa bagi mahasiswa yang berpartisipasi, nilai-nilai islam yang menjadi nafas dalam pendidikan dan fasilitas belajar mengajar yang dimiliki serta neen assessment terhadap kebutuhan pasar. 3. Selalu melakukan inovasi terkait dengan metode pembelajaran baik di kampus maupun di klinik dengan memanfaatkan secara optimal dukungan dari rumah sakit sekitar. 4. Sebagai STIKES yang berada di Ibukota propinsi, perlu lebih mengoptimalkan peningkatan kualitas salah satunya terlibat aktif dalam jejaring PTM yaitu Asosiai Institusi Pendidikan Keperawatan-Ners Aisyiyah Muhammadiyah Indonesia yang terkait dengan proses pembelajaran
ASUMSI STRATEGI ST (STRENGTH-TREAT) 1. Agar dapat bersaing secara posotif dengan berbagai Perguruan Tinggi di dalam maupun di luar negeri maka perlu penerapan konsep L-RAAISEP (Leadership, relevance, academic atmosphere, internal managemnt, sstainability, efficiency and productivity) secara konsisten. 2. Untuk menjawab tuntutan masyarakat akan sumber daya keperawatan yang berkualitas maka perlu pengembangan proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum berbasi kompetensi.
ASUMSI STRATEGI WO (WEAKNESSES-OPPORTUNITY) 1. Perlu peningkatan jumlah dosen khususnya bidang spesialisasi keperawatan. 2. Mempersiapkan diri secara optimal untuk proses akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 3. Perlu mengoptimalkan komitmen mahasiswa dalam mengkonduksifkan budaya akademik. 4. Meningkatkan motivasi dosen dalammelakukan penelitian melalui pelatihan metodologi penelitian, memberi intensif (penghargaan) kepada dosen yang melakukan penelitian, memberi insentif (penghargaan) kepada dosen yang melakukan penelitian, serta meningkatkan kerjasama dengan institusi lain terkait dengan penggunaak hasil penelitian. 5. Kemampuan berbahasa Inggris dikalangan mahasiswa dapat ditingkatkan melalui pengadaan laboratorium bahasa penerapan English Day dalam proses pembelajaran serta penggunaan literatur berbahasa Inggris sebagai sumber rujukan pada berbagai mata kuliah dalam proses pembelajaran. 6. Perlu mengoptimalkan penggunaan Internet sebagai sumber belajar alternative dapat dilakukan melalui pemberian materi dalam bentuk mata ajar Pengantar Komputer dan Internet serta penelusuran jurnal, artikel, dan hasil penelitian terbaru tentang IPTEK Kesehatan sebagai salah satu budaya akademik.
ASUMSI STRATEGI WT (WEAKNESESS-THREAT) 1. Menjajaki kerjasama dengan institusii sejenis dari luar negeri dengan pendekatan twining system atau sister school dengan prinsio saling menguntungkan agar lulusan dapat mengisi kebutuhan tenaga kesehatan di luar negeri. 2. Agar memiliki wawasan keilmuan yang luas dan mampu mengakses informasi secara cepat dan up to date dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional seiring dengan tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan modern dan berkualitas maka penguasaan teknologi informasi (IT) merupakan suatu keharusan.