Вы находитесь на странице: 1из 20

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri


Pematangsiantar
1
BAB I
PERSYARATAN UMUM
1. Peraturan-Peraturan Umum
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikuti
ketentuan-ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap penyedia jasa pemborongan
telah mengetahui dan memahami termasuk jika ada perubahan dan tambahan, yaitu :
a. Algeme Voorwarden 1941 (AV. 1941)
b. Standard Konstruksi Struktur Nasional Indonesia 1991 (SKSNI 1991)
c. Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
d. Peraturan Bahan Bangunan Indonesia (PBBI)
e. Pedoman Plumbing Indonesia 1979
f. Peraturan Beton Indonesia ( PBI 1971)
g. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
h. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
i. Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya No. 295/KPTS/CK/1997, tanggal 1 April 1997,
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara
j. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi
k. Larangan penggunaan tenaga kerja dibawah umur
l. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
2. Lingkup Pekerjaan
Secara umum pekerjaan yang dicakup dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan mayor,sedangkan
pekerjaan minor dianggap kontraktor telah memahami dan mengetahui spesifikasi yang lazim
berlaku di Indonesia. Adapun item-item pekerjaan secara garis besar diuraikan sebagai berikut
:
a. Pekerjaan Pendahuluan
b. Pekerjaan Persiapan
c. Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Lama
d. Pekerjaan Konstruksi
e. Pekerjaan Akhir
Penjelasan-penjelasan teknis tiap lingkup pekerjaan diuraikan Bab II Persyaratan Teknis
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
2
3. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan
Pada dasarnya semua jenis pekerjaan tidak dapat dimulai/dikerjakan tanpa sepengetahuan dan
persetujuan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) atau Direksi Teknis atau orang yang dihunjuk
oleh Kejaksaan Negeri Pematangsiantar , untuk itu penyedia jasa ( kontraktor ) harus
memberitahukan kepada PPK sebelum pekerjaan itu dimulai.
Cakupan Kontrak ini mensyaratkan bahwa aktivitas harus diselesaikan secara berurutan
sebagaimana tersebut dibawah kecuali diperintahkan lain oleh Pemimpin Kegiatan yaitu:
a. Mobilisasi Peralatan, personil, pelaksanaan survey
b. Pelaksanaan pekerjaan Konstruksi
c. Pemeliharaan.
4. Material dan Penyimpanan
a. Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi spesifikasi dan
standart yang berlaku, termasuk ukuran, kebutuhan, type dan mutu.
b. Penyedia jasa harus menyerahkan contoh-contoh material yang akan dipakai untuk
disetujui dan memberikan informasi tentang rencana pengadaan, sumber material dan
sepesifikasi yang sesuai untuk itu;
c. Pemesan material tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi
dan Material tidak boleh digunakan untuk maksud lain dari pemakaian yang telah
disetujui;
d. Jika jenis dan mutu material yang dikirim ke tempat pekerjaan tidak sesuai dengan
jenis dan mutu yang ditetapkan dalam spesifikasi harus disingkirkan dari tempat
pekerjaan dalam jangka waktu 3x24 jam kecuali ada persetujuan dari Direksi;
e. Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga mutunya tetap terjamin serta siap
dipergunakan suatu waktu dan memudahkan bagi Direksi untuk melakukan
pemeriksaan;
f. Tempat penyimpanan bahan di lapangan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan,
sampah dan genangan air;
g. Material harus ditumpuk sedemikian rupa sehingga mencegah terjadinya segregasi
dan tidak berkadar air berlebihan;
5. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
a. Jadwal Pelaksanaan Kontruksi diperlukan untuk pedoman waktu pelaksanaan dan
pemantauan kemajuan pekerjaan. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan aktivitas
pekerjaan. Pihak Penyedia jasa harus menyiapkan jadwal konstruksi yang memperlihatkan
waktu kegiatan yang diusulkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan;
b. Perencanaan jadwal konstruksi ini harus direncanakan dengan seksama dan teliti sebab
kalau tidak dapat mengganggu jadwal sub pekerjaan lain dan mengakibatkan jadwal waktu
pelaksanaan yang ditetapkan dalam Kontrak menjadi terganggu;
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
3
6. Pembongkaran dan pembersihan Lokasi Pekerjaan
a. Sebelum memulai pekerjaan,pihak kontraktor terlebih dahulu membuat direksi keet dan
pagar pembatas barulah pembongkaran bangunan eksisting dilaksanakan,sehingga pihak
kontraktor haruslah merencanakan metode pembongkaran yang tepat dengan
mempertimbangkan kondisi yang ada,supaya kegiatan akan berjalan sebagaimana
biasanya.
b. Metode pembongkaran haruslah dipertimbangkan dengan baik,termasuk tata penyusunan
bekas-bekas bongkaran,penumpukan material bongkaran,dan pembuangan.
c. Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa harus tetap memelihara pekerjaan
sedemikian rupa sehingga bebas dari tumpukan sisa bangunan, kotoran-kotoran, sampah-
sampah dan lain-lain akibat adanya kegiatan proyek sehingga seluruh system tetap dapat
difungsikan sebagaimana mestinya
d. Pada akhir kontrak, Penyedia jasa harus menyingkirkan seluruh bahan sisa, perlengkapan,
peralatan dan lain-lain dari site sehingga permukaan hasil penananganan terlihat bersih dan
rapi
e. Pada saat pembersihan akhir, seluruh pekerjaan yang tercakup dalam kontrak harus
diperiksa kembali dari kemungkianan adanya kerusakan fisik.
f. Pembayaran terhadap kegiatan pembersihan akhir telah termasuk dalam harga penawaran
g. Bila Penyedia jasa tidak melaksanakan pembersihan akhir pekerjaan, maka Penyedia Jasa
penyedia jasa berhak tidak akan menyetujui pembayaran anggaran sampai pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
4
BAB II
PERSYARATAN BAHAN DAN TEKNIS
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan dengan persyaratannya sebagai berikut :
a. Pengadaan Direksi Keet/sewa gudang,pasang pagar pembatas sesuai petunjuk Pengawas
lapangan yang dihunjuk oleh pihak Kejaksaan Negeri Pematangsiantar
b. Pengukuran dan pemasangan patok-patok/bouwplank sesuai dengan petunjuk Pengawas
lapangan. yang dihunjuk oleh pihak Kejaksaan Negeri Pematangsiantar
c. Papan nama proyek harus dipasang dilokasi pekerjaan.
d. Pembuatan Laporan dan Poto Dokumentasi
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia jasadalam hal ini pemborong
diwajibkan membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) dan meminta persetujuan
dari bidang teknik dan pengawas lapangan yang dihunjuk . Setelah pekerjaan selesai
Penyedia jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar pekerjaan terpasang (As Build
Drawing)
Penyedia Jasa harus melakukan pemotretan untuk Photo dokumentasi yang meliputi
Photo sebelum pekerjaan dilaksanakan, photo pekerjaan sedang dilaksanakan dan
photo setelah pekerjaan selesai dilaksanakan. Setiap tahap pemotretan ini minimal 3
titik yang berbeda dengan objek photo adalah pekerjaan-pekerjaan mayor.
Pembuatan Laporan harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan
2. SYARAT-SYARAT BAHAN DAN TEKNIS PEKERJAAN
a. Syarat-syarat bahan
1. Air
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih tidak mengandung minyak asam
alkali,garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan,memenuhi
syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalamPUBI-1970/NI-3 pasal 10
2. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan,peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras atau memenuhi
syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam PUBI -1971/NI-3. Pasir laut untuk maksud-
maksud tersebut tidak dapat digunakan.
3. Pasir Pasang
Pasir untuk adukan pasangan,adukan plesteran,haruslah memenuhi syarat-syarat pelaksanaan
yang ditentukan dalam PBI 1971/ NI-2. Butiran-butiran harus tajam dan keras,tidak dapat
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
5
dihancurkan dengan jari.Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5% . Butiran butirannya harus dapat
melalui ayakan yang berlubang 3mm persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan
4. Portland Cement
1. Porland Cement ( PC ) yang digunakan harus PC sejenis ( NI-8) dan masih dalam kantong
utuh atau baru serta memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-71 / NI-2
2. Bila menggunakan Portlan Cement ( PC) yang telah disimpan lama harus diadakan
pengujian terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkopeten
3. Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ,ketempat pekerjaan harus dijaga agar tidak
lembab, dan penempatannya harus ditempat yang kering
4. Portland cement ( PC) yang telah membatu ( menjadi keras tidak boleh dipakai
5. Pasir beton.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organic lumpur dan
sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % Pasir yang dianjurkan digunakan adalah
pasir yang banyak mengandung kadar besi (fe)
6. Kerikil Beton / Split
1. Digunakan kerikil beton yang bersih,bermutu baik,tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat pelaksanaan PBI-1971
2. Butiran-butiran split harus dapat malalui ayakan berlubang persegi 76 mm dam tertinggal
diatas ayakan berlubang 20 mm
3. . Kerikil / hitam berwarna hitam, mengkilap keabu-abuan
7. Beton non Struktural
1. Pekerjaan ini meliputi beton, kolom praktis, untuk pekerjaan beton bukan struktur, seperti
yang ditunjukkan dalam gambar
2. Mutu campuran beton yang dicapai dalampekerjaan non struktur/ struktur pendukung
menggunakan campuran 1Pc:2 Ps:3 spilt. Sehingga setara dengan mutu beton K-225 dan
harus memenuhi persyaratan dalam PBI-1971
3. Campuran beton menggunakan perbandingan Volume
4. Untuk mencapai mutu beton setara K-175 menggunakan Campuran 1PC: 3 PS: 5 Spit
sampai dengan K-225 untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai Volume campuran
1 PC : 2 PS : 3 Split
8. Besi Beton
1. Besi beton yang digunakan mutu U-24,polos
2. Besi beton harus bersih dan tidak mengandung minyak,lemak,asam,alkali dan bebas dari
cacad seperti serpi-serpi. Penampangan besi harus bulat serta memenuhi persyaratan Ni-2(
PBI-1971)
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
6
9. Batu Bata merah.
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera dalam NI-10 atau dengan
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Batu bata harus satu pabrik,satu ukuran,satu warna,satu kualitas
2. Ukuran yang digunakan :
Panjang 24 cm,lebar 11.5 cm, tebal 5.2 cm atau
Panjang 24 cm. lebar 11.5 cm,tebal 5 cm
Minimal : panjang 20 cm,lebar 10 cm tebal(h) 5 cm
3. Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah panjang maksimal 3
,lebar maksimal 4 % tebal maksimal 5 %,dengan selisih maksimal ukuran atara bata
terkecil.
4. Warna,satu sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna penampang harus
merata kemerah-merahan.
5. Suara apabila dipukul oleh benda yang keras suaranya nyaring.
10. Kosen dan Pintu
Secara umum Kosen yang digunakan adalah kosen aluminium ,Pintu dan jendela telah
dibentuk dipabrik / industri atau toko-toko alumunium dengan cara memedomani gambar kerja
yang diberikan. Bentuk dan dimensi masing-masing dapat dilihat pada gambar kerja
11. Plafond
Pafond menggunakan panel (board) 1,20 x 2,40 cm, standar SNI atau SII digunakan
didalam ruangan
Spandrell ( langhit-langit metal ) ukuran 95 mm,panjang 4 m SNI atau SII digunakan di luar
ruangan
12 Granit, Keramik dan Tegel,Kloset
Ukuran granit untuk lantai adalah 60 x 60 cm, , kuat tekan minimum 900 kg/cm 2, tidak
licin,kesan bersih memiliki sudut yang sama dan merupakan produk yang telah memiliki
Standar Indonesia atau Internasional. Untuk lantai Km menggunakan ukuran 20 x 20 CM,
sekelas ikad,atau roman,atau arwana. sedangkan dinding menggunakan ukuran 20 x 25. Pada
setiap sudut yang tajam menggunakan bon-bon atau penyambung sudut yang panjangnya 10
cm atau 2 cm. tergantung penggunaan di lapangan.
Kloset Jongkok menggunakan kualitas standard seperti seperti Toto.atau sekelas,dan
merupakan produk dalam negeri. Warna yang digunakan menggunakan warna yang cerah
sementara lantai km diupakan warna gelap atau ivory atau menurut petunjuk teknis dari PPK
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
7
13. Kuda-kuda ,reng dan atap
Kuda-kuda yang digunakan menggunakan rangka Baja ringan ,
Spesifikasi sebagai berikut
Tinggi ( h) : 75 mm Zincalum atau Aluzinc Coated
Tebal (thickness) : 0.7 mm
Lebar min : 35 s/d 40 mm
b. Reng atau Purlin Roof Truss
Reng yang digunakan memakai baja ringan, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tinggi : 45mm
Lebar atas : 25 mm
Lebar bawah : 75 mm
Tebal ( thickness) : 0.55 mm
c.Atap
Atap yang digunakan adalah menggunakan Multi roof dengan bahan Aluzinc atau
sering disebut zincalume.Ketebalan atap yang digunakan 0.30 mm dengan toleransi
panjang lebih kurang 1mms/d 5 mm, lebar antara 5 mm sampai 10 mm,ketebalan
0.01 mm sampai dengan 0.03 mm,Finishing atap menggunakan jenis pasir anti
panas dan Silau . Bahan ini menggunakan beberapa lapisan sehingga kerap
disebut Multi Roof
14. Bahan-bahan listrik
Kabel yang digunakan memenuhi persyaratan SII dan SPL. Semua kabel harus baru
dan harus jelas ukuran, jenis kabel,nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel
dengan penampang 6 mm2 keatas harus jenis pilin ( stranded) dan instalasi tidak
boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm Instalasi
Penerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC, Untuk distribusi digunakan
NYA dan penerangan luar menggunakan kabel NYFBGY
1. Lampu dan armatur
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pertanahan (grounding )
Box tempat ballast,kapasitor,dudukan stater dan terminal box harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak menggangu
kelangsungan kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.
2.Stop kontak Biasa
Stop Kontak Biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stop
kontak 1 phasa,ranting
3.Saklar dinding
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
8
Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding,tipe in bouw dengan rating
250 volt,10 ampere,singel gang,double gang
4 Junction Box untuk saklar dan stop Kontak
.Junction box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang ari 35
mm
Kontak dari metal harus mempunyai terminal pertanahan
Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada juction box dengan
menggunakan baut atau ditanam dalam dinding
5.Kabel instalasi
Pada umumnya kabel untuk instalasi stop kontak harus dari inti tembaga dengan
insulasi PVC ,satu inti atau lebih (kabel jenis NYM)
Kabel harus mempunyai penampang minimal 2,5 mm2
6. Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
Fasa 1 : Merah
Fasa 2 : Kuning
Fasa 3 : Hitam
Netral : Biru
Tanah ( Ground) hijau-kuning
7. Pipa instalasi Pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas AW atau GIP
Pipa,elbow,socket,junction box,klem dan accessories lainnya harus sesuai dengan yang
lainnya,yaitu dengan diameter
15. Bahan-Bahan Plumbing
1. Instalasi Air bersih pipa PVc 1,2 dan accesoriesnya
2. Instalasi Air Kotor Kamar mandi 4 dan accesoriesnya
3. Instalasi Air Tinja 4 dan accesoriesnya
4. Instalasi Air Kotor dari Wastafel 2,5 dan accesoriesnya
5. Instalasi Air Hujan 4 dan accesoriesnya
16 Penggantung,Pengunci,
Cara pengerjaan,bentuk,Volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar dan RAB
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
9
a. Syarat-syarat Teknis
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH
a. Penggalian ditujukan untuk membentuk tempat pondasi,dan sloof
b. Penggalian tanah diperlukan untuk menanam pondasi Semua galian untuk pondasi harus
cukup lebar supaya pekerjaan dapat leluasa, juga dinding-dinding galian tanah harus cukup
miring dan kuat sehingga tanah tidak akan longsor.
c. Tanah dari galian terkecuali lapisan humus, setelah dibersihkan dapat dipakai kembali
untuk pekerjaan urugan pondasi.
d. Tanah galian yang berlebih dapat dipakai untuk meratakan halaman, jika tanah galian tidak
diperlukan lagi sisanya harus diangkat/dikeluarkan dari lapangan pekerjaan atas biaya
pemborong.
e. Galian tanah yang telah selesai harus dilaporkan kepada Direksi dan harus diperiksa
kebenarannya atau harus disetujui sebelum dimulai.
2) PEKERJAAN BETON
a. Umum
Semua material yang dibutuhkan untuk menghasilkan beton dengan mutu yang ditentukan
harus mengikuti syarat-syarat di bawah ini.
b. Bahan
Semen
Semen yang dipakai adalah dari portland cemen, merek yang telah disetujui oleh
badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan standard portland.
Belum terdapat butiran-butiran membeku, tertutup rapat, semen yang sudah
menggumpal atau mengeras/membatu tidak dapat digunakan.
Pengangkatan semen harus terhindar dari cuaca lembab dan kalau disimpan dalam
gudang, harus cukup mempunyai ventilasi, terhindar dari kelembaban dan bahan-
bahan yang dianggap merusak.
Penumpukan semen pada gudang harus mempunyai jarak minimum 30 cm diatas
lantai gudang dengan menggunakan alas dari kayu sehingga pada bagian bawah
ada sirkulasi udara, penumpukan semen tidak boleh lebih dari 2 meter tingginya
Agregat halus (pasir)
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami
dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah
batu. Agregat halus harus teridiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-butir
agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap
berat kering). Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat
melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat
halus harus dicuci.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang
harus dibuktikan dengan percobaan warna dan ABKAMS Harder (dengan larutan
NaOHI). Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga
dipakai, asal kekutan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak
kurang dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci hingga
bersih dengan air pada umur yang sama.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
10
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besar dan apabila
diayak harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
Sisa diatas ayakan 4 mm, harus minimum 2 % berat.
Sisa diatas ayakan 1 mm, harus minimum 10 % berat.
Sisa diatas ayakan 0.35 mm, harus berkisar antara 80 % dan 95 % berat.
Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintragrasi alami dari
batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Pada
umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butir
lebih dari 5 mm.
Untuk beton cor 1 : 2 : 3 Agregat kasar harus menggunakan batu pecah
Untuk beton cor 1 : 3 : 5 Agregat kasar boleh menggunakan kerikil beton
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti
zat-zat yang reaktif alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan
bejana penguji dan Rudoloff dengan bahan penguji 20 ton, dengan mana harus
dipenuhi syarat-syarat berikut:
Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton
dan/atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
c. Pelaksanaan
Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai, semua al at -alat, material dan pekerj a-pekerj a
harus sudah berada ditempat pekerj aan dan alat -al at dalam keadaan bersih
dan siap pakai.
Permukaan sebelah dalam acuan harus sudah dibersihkan dari bahan-bahan
lepas dan kotoran-kotoran. Acuan yang terbuat dari kayu dimana
dikawatirkan adanya pengisapan air ol eh kayu, harus terl ebih dahul u
dibasahi dengan air hingga j enuh.
Untuk betonbertulang, tulangan-tulangan harus sudah di pasang sesuai
dengan gambar rencana dan mendapat persetuj uan dari Direksi Teknik.
Pengecoran
Pengecoran ti dak bol eh di lakukan sebelum pekerj aan acuan/bekisting beton
telah sempurna dikerj akan dan disetuj ui ol eh Direksi Teknik
Pengecoran sebaiknya di lakukan segera setel ah selesai pengadukan
sebel um beton mulai mengeras. Cara pengecoran hendaknya dikerj akan
sedemikian sehingga tidak terj adi pemisahan bahan (segregation).
Pemadatan
Selama dan sesudah pengecoran, beton harus di padatkan dengan al at
pemadat atau dengan tenaga manusia. Cara pemadatan dengan tenaga
manusia dengan cara merocok atau menusuk-nusuk adukan beton dengan
kontinyu atau dengan memukul -mukul acuan dari sebelah luar.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
11
Pengecoran sebaiknya di lakukan segera setel ah selesai pengadukan
sebel um beton mulai mengeras. Cara pengecoran hendaknya dikerj akan
sedemikian sehingga tidak terj adi pemisahan bahan (segregation).
Perawatan beton
Pada umumnya beton yang baru selesai dicor harus di l indungi terhadap
huj an dan panas matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang
disebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton menj adi keras.
Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab dengan
cara menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenanginya
dengan air.
3. PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING BETON
a. Umum
Acuan beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu meranti atau sekelas yang cukup
baik
b. Pelaksanaan.
Semua pekerjaan acuan beton harus sesuai dengan petunjuk Direksi teknik, Gambar
rencana secara mendetail tentang bentuk acuan beton itu harus mendapat persetujuan
dari Direksi. Pengerjaan pengecoran tidak boleh dimulai sebelum cara-cara
pengecoran, tahap-tahap pengecoran dan persiapan-persiapannya disetujui oleh
Direksi.
Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu pembongkarannya
tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton. Bahan acuan beton untuk beton biasa
umumnya dapat digunakan kayu, baja atau beton cetak atau bahan-bahan lainnya yang
telah disetujui oleh Direksi.
Acuan beton dengan maksud untuk permukaan beton yang halus tanpa dikerjakan lagi
harus dibuat dan terdiri dari salah satu yang disebut disini:
Dimensi acuan harus dengan teliti dikontrol sedemikian sehingga bentuk yang tertera
pada gambar rencana sejauh mungkin dapat dicapai.
Bahan-bahan tersebut harus terdiri dari bahan yang tidak mempengaruhi mutu beton
dan tidak menyebabkan warna-warna kotor/berlainan pada permukaan beton nantinya.
Pemberian bahan tersebut dipermukaan acuan dilakukan sebelum penempatan besi-
besi tulangan sehingga didapat suatu kepastian bahwa bahan-bahan tersebut tidak
menempel pada permukaan besi-besi tulangan yang dikhawatirkan akan mengurangi
daya rekat besi dan beton.
Dalam waktu dekat sebelum pengecoran, acuan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran
dan bahan lepas, serbuk gergaji , debu dan sebagainya.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
12
4. PEKERJAAN BESI TULANGAN
a. Uraian
Pekerjaan ini termasuk dari menyiapkan (memotong, membengkok merakit,membongkar )
dan memasang besi beton yang sesuai dengan spesifikasi ini dan mengikuti gambar
rencana atau petunjuk Direksi.
b. Bahan
Besi Beton
Setiap jenis besi beton yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik baja yang terkenal dapat
dipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standard mutu dan jenis baja,
sesuai dengan mutu yang berlaku umum
Mutu besi beton yang dipakai menurut gambar rencana atau Petunjuk Direksi.
Kawat Pengikat
Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak, dengan diameter minimum 1mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
c. Pelaksanaan
U m u m
Besi yang digunakan sebagai tulangan adalah besi bulat polos. Besi tersebut
hendaknya bersih, bebas dari karat, kotoran-kotoran, bahan-bahan lepas, gemuk,
minyak, cat, Lumpur, bahan-bahan adukan ataupun bahan lain yang menempel.
Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat terlindung, ditumpu agar tidak
menyentuh tanah dan dijaga agar tidak berkarat ataupun rusak karena cuaca.
Pembengkokan
Besi-besi tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara hati-hati.
Bila radius pembengkokan tidak disebutkan nyata pada rencana gambar, maka
pembengkokan besi tulangan harus paling sedikit 4 kali diameter dari batang yang.
Penempatan
Bagaimanapun tulangan tidak boleh didudukkan langsung pada acuan yang akan
menyebabkan bagian besi nanti langsung berhubungan dengan udara luar. Tulangan
juga tidak boleh duduk pada kayu atau partikel koral/agreget.
Sebelum dimulainya pengecoran maka Direksi harus diberitahukan dan diberikan waktu
yang cukup untuk melakukan pemeriksaan penempatan besi-besi tulangan.
Penyambungan
Sebaiknya tulangan tidak disambung pada seluruh panjang yang dibutuhkannya.
Sambungan yang dilakukan harus sesuai dengan tempat yang tertera pada gambar
rencana, kecuali atas izin dan pengawas Direksi.
Sambungan tidak dibolehkan pada tempat-tempat dengan tegangan maksimum dan
sedapat mungkin diselang, sehingga sambungan tidak semuanya/sebagian besar terjadi
di suatu tempat.
Bila ruangan memungkinkan, pada sambungan dimana batang-batang melalui
(overlaving) diganjal dengan potongan-potongan tulangan agar tidak saling menempel,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
13
dan kemudian harus diikat kuat-kuat minimum di dua tempat setiap sambungan.
Panjang sambungan harus seperti yang diterakan pada gambar rencana.
Bila tidak ditentukan dalam gambar rencana, maka panjang sambungan overlaping
diambil 40 kali diameter besi yang bersangkutan.
5. PEKERJAAN BATA DAN PLESTERAN
(1) Pasangan bata
Sebagian besar dinding dari batu bara merah, dengan menggunakan adukan campuran
1PC:4 ps
Untuk semua dinding luar maupun dalama, dilantai dasar mulai daripermukaan sloof/ balok
sampai ketinggiaan 30 cm, diatas permukaan lantai dan daerah basah digunakan adukan
kedap air dengan campuran 1 PC: 3 Ps
Sebelum digunakan batu bata merah harus direndam dalam bak air atau drum hingga
basah merata
Setelah batu bata merah terpasang dengan adukan, nut/siar-siar harus dikorek sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air
Pasangan dindidng bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar telah dikorek serta dibersihkan dari abu yang tersisa.
Bagianpasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagiaan pekerjaan beton ( kolom)
harus diberi penguat stek-stek besi beton dia 8 mm jarak 40 cm yang terlebih dahulu
ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm
Pasangan batu bata nerah untuk batu harus menghasilkan dinding fins setebal 15 cm.
pemasangan harus cermat,rapid an benar-benar tegak.
(2) Pekerjaan Plesteran
Bersihkan permukaan sampai benar-benar siap menerima adukan plesteran,singkirkan
semua hal yang dapat merusak atau mengganggu pekerjaan
Pada permukaan dinding yang akan diplester,siar-siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1
cm untuk memberikan pegangan pada plesteran
Dinding disikat sampai bersih, dan disiram dengan air,barulah plesteran lapis pertama
dapat dikerjakan
Plesteran kedua berupa acian semen ( PC)
Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih dari 2 cm,kecuali
ditetapkan lain
Pekerjaan plesteran akhir harus lurus,sama rata,datar,dan tegak lurus
Untuk bidang yang kedap air/pasangan dinding batu bata yang dekat dengan tanah ( diatas
sloof),semua pasangan dinding batu bata diberi trasraam dengan adukan 1PC: 3 PS
dengan ketinggian 30 cm diats permukaan lantai
Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata,tidak tegak
lurus,bengkok adanya ,pecah atau retak,keropos,maka bagian tersebut harus dibongkar
untuk diperbaiki
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
14
6. PEKERJAAN GRANIT, KERAMIK
a. Uraian
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan pasangan Granit adalah pekerjaan Lantai sebagai
mana diuraikan dalam rencana
b. Bahan
Keramik yang digunakan harus berkualitas baik, memenuhi Standard
Industri Indonesia (SII). Atau ISO, setara granit,atau granito sesuai
petunj uk PPK atau oran yang dihunj uk
uran Nomi nal untuk lantai (60 x 60) cm,atau ukuran lain yang telah disetuj ui
oleh Direksi Teknis. Permukaan granit tidak terlalu l icin,tetapi tidak berefek
tekstur kasar.
Keempat sisi Geranit harus tegak lurus datar satu sama lain dan permukaan
sebel ah atas harus datar dan kasar (tidak l ici n), memenuhi toleransi
kebalingan 1 mm.
c. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan pemakaian Granit bekas, tidak diperkenankan.
Sebelum pemasangan Granit terlebih dahulu direndam dalam bak air
sampai kondisi j enuh air.
Pasangan granit harus di laksanakan sesuai dengan gambar kerj a atau
spesifikasi, dikerj akan dengan cukup hati -hati sehingga garis siar keramik
nampak dalam satu garis lurus dan permukaan yang datar dan bi la diuj i
dengan penguj ian gelindi ng tidak menunj ukkan lompatan pada pertemuan
sudutnya.
Tebal si ar granit yang satu dengan lai nnya 2 mm dan di i si dengan
campuran semen puti h,atau nut yang serasi.
Bahan granit di pasang/disusun diatas konstruksi yang telah disi apkan
Pasangan granit di susun diatas spesi campuran 1 semen : 3 pasir, dengan
tebal rata-rata 4 (empat) cm dan dibawah spesi ini dipasang beton rabat
dengan tebal rata-rata 5 (lima) cm. atau disesuaikan dengan gambar kerj a.
Permukan granit terpasang harus merupakan suatu penampi lan hal us dan
seragam. Tidak ada pertemuan granit yang menonj ol diatas dan dibawah
garis permukaan rata-rata lebi h dari 2 mm . Semua sambungan harus rapi
dan rapat atau tanpa adukan atau bahan l ain yang menodai atau melumasi
permukaan yang telah selesai.
Bi la pada suatu kondi si granit dipotong maka harus dipotong dengan gergaj i
mesin dan dipotong sesuai kebutuhan.
d. Pemeliharaan
Penyedia j asa harus memasang rintangan sementara sepanj ang daerah
yang dipasang guna mencegah para pej al an kaki berj alan diatas pasangan
baru tersebut.
Sebelum diterbitkannya berita acara penyerahan terakhir kontrak, perawatan
dan pemel iharaan pekerj aan menj adi tanggung j awab penuh kontraktor,
biaya yang timbul akibat kerusakan pekerj aan selama pemeliharaan
dibebankan kepada kontraktor .
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
15
7. PEKERJAAN ATAP
a. Kuda-kuda
Kuda-kuda yang digunakan menggunakan rangka Baja ringan dengan spesifikasi
sebagai berikut
Tinggi ( h) : 75 mm zincalum
Tebal (thickness) : 0,70 mm
Lebar min : 40 mm
b. Reng atau Purlin Roof Truss
Reng yang digunakan memakai baja ringan, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tinggi : 45mm
Lebar atas : 25 mm
Lebar bawah : 75 mm
Tebal ( thickness) : 0.55 mm
c. Atap
Atap yang digunakan adalah menggunakan bahan Aluzinc atau sering disebut
zinczlume.Ketebalan atap yang digunakan 0.30 mm dengan toleransi panjang lebih
kurang 1mms/d 5 mm, lebar antara 5 mm sampai 10 mm,ketebalan 0.01 mm sampai
dengan 0.03 mm
d. Listplank
Bahan pembuatan lisplank terbuat dari kayu meranti sekelas,tebal 2 cm, dan tinggi
22.5 cm, diketam rapi. Tiap persambungan disambung dengan system sambungan
verstek 45 derajat,dan pada persambungan lisplank didempul dengan tepung
dempul .
Teknik pemasangan
Terlebih dahulu dilaksanakan rekayasa lapangan untuk memperoleh ukuran yang akurat
Rangka-rangaka baja ringan dipotong sesuai dengan rencana sebelum dirakit
Perakitan perunit kuda-kuda dilakukan dibawah, dan disusun mengikuti pola kuda-kuda
Persambungan rangka baja dengan menggunakan dyna bolt dengan menggunakan
mesin bor listrik
Pemasangan kuda-kuda dan reng distel diatas ring balok, dan disambung dengan
Menggunakan dyna bolt atau alat penyambung yang sejenis.
Setelah Kuda-kuda dan reng duduk pada dudukannya dengan baik dan benar,maka
Pemasangan atap dapat dilaksanakan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
16
8. PEKERJAAN KUSEN,PINTU,JENDELA
1). Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerja ini
meliputi:
1. Kusen pintu dan jendela termasuk alat-alat bantu dalam pemasangannya dilapangan.
2. Daun pintu (panel pintu) solid dan panel teakwood dan jendela.
3. Setel pintu dan jendela berikut asesorisnya.
2).persyaratan bahan
1. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu kayu kelas II kering (diawetkan), atau sekelas
digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu yang disebut diatas.
2. Dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putik kayu, pecah-pecah, mata
kayu, melintang, basah dan lapuk.
3. Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PPKI. Untuk kayu
kelas II kering setempat kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.
4. Jenis kayu yang dipakai harus sesuai dengan pekerjaan kayu yang disebutkan diatas,
terkecuali untuk seluruh jenis kayu lain seperti dinyatakan dalam gambar.
5. Daun pintu dengan kanstruksi lapisan teakwood, ukuran disesuaikan dengan gambar-
gambar detail, tidak dipekenankan menggunakan sambungan, , tebal rangka kayu daun
pintu minimum 3.20 cm.
(6). Bahan perekat
Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik.
Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku
(6). Bahan finishing, untuk permukaan teakwood dari cat kayu yang bermutu baik.
3).Syarat-Syarat Pelaksanaan
Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi ( sesudah diserut dan
difinishing) dan harusl urus tanpa cacat,tidak bengkok dan lain-lain,yang dapat
menurunkan kualitas kayu serta kualitas pekerjaan.
Untuk semua kayu seperti diuraikan diatas, dipotong dan diserut dengan kualitas
terbaik,halus dan licin
Pelaksanaan pekerjaan harus sitempat yang baik, ruang yang kering dan terjaga agar
tidak terkena cuaca langsung dan rusak yang diakibatkan oleh benturan.
Harus diperhatikan semua sambungansiku/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya,dengan memperhatikan/menjaga kerapian
terutama untuk bidang-bidang yang tampak,tidak ada lobang-lobang atau bekas
penyetelan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
17
Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara dipaku
Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus didempul atau sejenisnya
sehingga permukaan menjadi rata kembali
Daun pintu teakwood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara
dilem,permukaan jika diperlukan harus mempergunakan skrup galvanized tanpa
meninggalkan bekas cacad pada pemukaan yang tampak.khususnya untuk pintu yanag
dilapis Formika atau tripleks sungkai,tata cara merekatkan menggunakan lem pada
permukaan bidang dan dipres
9 PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan tembok menggunakan cat emulsion sejenis Vynilex atau sekelasnya. Dan
pengecatan material kayu,besi menggunakan cat kilat atau cat minyak.
Sebelum pengecatan dilakukan,terlebih dahulu permukaan harus dibersihkan dengan
amplas. Dinding harus bebas dari pengaruh kimia dan zat-zat yang mengandung minyak
Untuk Bagian yang langsung kena matahari,terlebih dahulu menggunakan sealer acrylic yang
berfungsi sebagai media mengurangi pengaruh semen yang masih bereaksi.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
18
BAB III
P E N U T U P
1. Penyedia jasa pemborongan harus bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dan resiko
pekerjaan, serta wajib menjaga keamanan pekerjaan.
2. Dalam hal terjadi kerusakan pekerjaan yang telah selesai dikerjakan tetapi belum diserah
terimakan kepada pemilik proyek, maka segala kerusakan menjadi tanggung jawab penyedia
jasa.
3. Segala sesuatu yang belum dijelaskan dalam spesifikasi ini dilaksanakan berdasarkan
spesifikasi teknik yang berlaku di Indonesia.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
19
SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN :
SUMBER DANA :
DAFTAR ISI
BAB I PERSYARATAN UMUM...................................................................................... 1
1. Peraturan-Peraturan Umum........................................................................ 1
2. Lingkup Pekerjaan...................................................................................... 1
3. Urutan Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................. 2
4. Material dan Penyimpanan ......................................................................... 2
5. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi ................................................................. 2
6. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Pekerjaan................................... 2
BAB II PERSYARATAN TEKNIS DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN........................... 4
1. Pekerjaan Persiapan .................................................................................. 4
2. Syarat-syarat bahan dan Teknis Pekerjaan ............................................... 4
a. Syarat-syarat Bahan ................................................................................ 4
b. Syarat- syarat Teknis.................................................................................. 8
b.1 Pekerjaan galian tanah ......................................................................... 8
b.2 Pekerjaan beton.................................................................................... 8
b.3 Pekerjaan acuan / bekesting beton..................................................... 10
b.4 Pekerjaan besi tulangan..................................................................... 11
b.5 Pekerjaan bata dan plesteran ............................................................ 12
b.6 Pekerjaan keramik ............................................................................. 13
b.7 Pekerjaan atap.................................................................................... 14
b.8 Pekerjaan kusen,pintu dan jendela ..................................................... 15
b.9 Pekerjaan pengecatan........................................................................ 16
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Perluasan Gedung kantor Kejaksaan Negeri
Pematangsiantar
20

Вам также может понравиться