Вы находитесь на странице: 1из 4

MENGUNGKAP RAGAM ALIRAN VESPA

Dapat kita lihat sekarang ini, para pengendara vespa berlomba mempercantik vespa kesayangan
mereka dengan berbagai aliran. Antara lain yaitu aliran Racing, Rat (kumuh), Custom dan yang
terakhir yaitu aliran Retro Klasik. Diantara keempat aliran tadi, terbagi dalam beberapa kurun
waktu, yaitu diantaranya pada tahun-tahun awal tahun 1990-an
banyak sekali kita lihat dalam setiap event vespa, dimana sangat
banyak vespa yang menganut aliran racing. Mereka (Scooterist, red)
berupaya untuk memodifikasi vespa kesayangan mereka dengan
model Racing Look, baik dari segi bodi maupun dari mesinnya saja
dan ada yang sekaligus keduanya yaitu mesin dengan spek Racing
dan kontur bodi pun juga mengikuti daya mesin agar setara dengan
deruan mesin yang mereka adopsi dalam scooter mereka.



Setelah masa-masa kejayaan era Racing telah kurang diminati oleh mayoritas scooterist, maka
pada dekade 2003-an banyak sekali para pengendara scooter yang mengubah aliran atau kiblat
mereka yang semula mengacu pada gaya racer kini mereka mengacu pada vespa kumuh atau
yang biasa disebut dengan Rat Bike, Vespa Gembel/Rat Scooter.




Gaya ini sangat bertentangan dengan hakikat asli sebuah penggemar vespa. Dimana vespa yang
selalu di identikkan sebagai kendaraan yang lucu, imut bahkan pada saat launching vespa si
empunya pun sempat berkata sembra una vespa yang di dalam bahasa Indonesia diartikan
vespa tu kayak tawon.
Dalam perjalanannya di Indonesia sendiri, para
penggemar scooter jenis vespa ini pun pada saat trend vespa
kumuh itu pun merebak bagaikan jamur di musim hujan.
Dalam berbagai event vespa ratusan bahkan ribuan vespa
kumuh pun bertebaran di mana- mana. Dari berbagai
kekumuhan pun muncul. Mulai dari yang mengusung tema
Army, Kumuh, Long Chassis, sampai sespan kumuh dengan
asesoris yang mendukung perkumuhan mereka. Namun
dalam perjalanannya para Rat Biker ini, mereka sering
mendapatkan komentar dar para warga yang dilewati oleh motor
mereka dari berbagai komentar tersebut ada yang berkata suka
karena bisa digunakan sebagai hiburan dan ada yang tidak suka
karena suara yang bising dan tidak enak untuk dipandang.
Selain komentar dari para warga,
mereka juga mempunyai satu
penghalang dalam perjalanan mereka yaitu Polisi sebagai aparat
penegak hukum mereka harus menegakkan hukum, karena
hukum berlaku untuk setiap warga negara. Sehingga tak pelak
seorang Rat Biker apabila mengeluh tentang perjalanna yang
terganggu akibat berseberangan prinsip dengan Undang-Undang
yang berlaku. Namun mereka (pengendara Rat Bike, red)
dengan tampang cuek,
mereka berlalu dan seraya
berkata Inilah gayaku,
dan inilah hidupku!!!.
Salut bro

Setelah era kumuh kini sedikit berkurang, pada awal tahun 2005 hingga tahun 2006 muncullah
era baru bagi para scooterist dimana mereka mau merogoh kocek lebih dalam lagi untuk
mengoperasi vespa kesayangan untuk di ubah dengan aliran Chopper. Aliran yang umumnya
dianut oleh kalangna motor udug atau motor gede, maka menyebarlah sampai ke tangan-tangan
kreatif para scooterist ini untuk menyulap motor mereka bak motor chopper. Aliran ini cukup
banyak diminati karena di Indonesia sendiri aliran chopper untuk jenis scooter ini baru pertama
kali muncul pada awal tahun 2005-an. Hampir pada setiap event banyak sekali kontes yang di
buka untuk unjuk kebolehan para builder Scooter Chopper ini.

Seiring maraknya modifikasi vespa chopper ini, hal kritik mengenai modifikasi jenis ini juga
muncul dari berbagai kalangan penggemar vespa. Diantaranya yaitu, modifikasi jenis ini
merubah bentuk total bodi vespa dan aplikasi rangka monochoque yang diusung vespa dari
pabriknya sana cenderung hilang dan kebanyakna dari para builder ini hanya mengambil
mesinnya saja dan banyak sekali rangka asli vespa yang hampir tidak terlihat atau malah hilang
sama sekali. Dan hal inilah yang membuat ciri khas vespa yang asli menjadi hilang. Selain
bentuk Chopper para Scooterist ini juga banyak yang mengolorkan (memanjangkan) chassis
vespa mereka menjadi 2, 3, bahkan sampai 4 meter. Hal ini seperti inilah yang membuat seorang
Scooterist kehilangan jati dirinya sebagai penggila vespa sejati.

Setelah masa Chopper dan Long Chassis kurang diminati oleh kalangan scooterist, kini
muncullah aliran Retro. Aliran ini yaitu aliran yang mengembalikan vespa seperti original atau
hampir sama dengan original. Tujuan dari aliran ini adalah mengembalikan bentuk semula vespa
seperti pada saat kejayaannya dulu. Berbagai aliran Retro dari mods, sampai aliran original pun
muncul.

Para penggila aliran Retro ini mereka identik
dengan kebersihan. Mereka memodifikasi
vespa mereka dengan mengaplikasikan cat
yang unik sesuai dengan trend modifikasi
tahun 1965-1980 an. Dengan cat dan
aksesoris yang sesuai dengan bentuk dan
bersih, merekalah (penganut aliran vespa,
red) penyeimbang dalam komunitas Vespa
di Indonesia. Karena dengan munculnya
kembali vespa-vespa yang hampir
menyerupai dengan original pabrik ini,
mereka mampu mengembalikan citra para
Scooterist Indonesia di mata Internasional
sehingga para pengendara vespa di
Indonesia ini mampu disejajarkan dengan
para rider vespa di penjuru dunia.

Dari semua tulisan di atas tadi dapat kita
simpulkan bahwa berbeda aliran modifikasi
bukanlah sebuah masalah namun, meskipun
berbeda aliran modifikasi, sesama para
scooterist tetap harus bersatutulisan ini hanyalah sebagai gambaran dari seorang penghobi
vespa yang selalu mengikuti perkembangan Brother Scooterist semua yang ada di Indonesia.
Salut kepada bro scooterist semua atas loyalitas yang tinggi terhadap kendaraan asli Italy ini.
Lestarikan vespa tua yang tersisa di Indonesia. . . !!!



sumber : think without a PANIC

Вам также может понравиться