KABUPATEN LOMBOK BARAT [http://4.bp.blogspot.com/-jxB-a2gHGYo/UKxY3fZ1ulI/AAAAAAAAADQ/yRbvDPQGcO8 /s1600/UNRAM+WARNA.JPG] OLEH : RIA HARMAYANI, S. Pt JURUSAN SISTEM PRODUKSI TERNAK PROGRAM STUDI PASCASARJANA MANAJEMEN SUMBER DAYA PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM 2012 (Disampaikan Pada Kuliah Agribisnis Peternakan bulan Oktober 2012) ========================================================== PENDAHULUAN Latar Belakang Kangkung merupakan sayuran yang sangat populer, karena memiliki banyak peminat. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach. Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Kangkung berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan, Australia, dan Afrika. Di Nusa Tenggara Barat kangkung merupakan ikon makanan khas suku sasak di Pulau Lombok yang diolah menjadi pelecing, pecel dan berbagai masakan lain. Sentra penanaman kangkung di Pulau Lombok adalah Kabupaten Lombok Barat terutama di Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar. Di dua kecamatan tersebut tanaman kangkung ditanam untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasar. Kangkung Lombok memiliki keistimewaan tersendiri yang dapat membedakannya dengan kangkung yang NTB "BUMI SEMILYAR KANGKUNG" Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 1 of 6 23-Jul-14 10:58 AM adalah rata-rata panjangnya dapat mencapai 30-40cm. Para petani di Lombok, biasanya membudidayakan kangkung di sawah yang mempunyai ketersediaan air tinggi. Semakin gencarnya Visit Lombok Sumbawa yang menjadi program peningkatan pariwisata NTB menjadikan kangkung sebagai sayuran primadona khas Lombok sebagai ciri khas Lombok dan NTB di tingkat Nasional dan Internasional serta keistimewaan dari kangkung Lombok menyebabkan terjadi peningkatan jumlah permintaan kangkung setiap harinya. Permintaan kangkung tidak hanya berasal dari masyarakat Lombok Barat dan NTB saja tetapi juga beberapa provinsi juga memasok kangkung setiap harinya seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Untuk itu perlu dikaji peluang dan tantangan dalam budidaya kangkung di Kabupaten Lombok Barat khususnya di Kecamatan Narmada dan Lingsar. Tujuan 1. Untuk mengetahui peluang usaha budidaya kangkung di Kabupaten Lombok Barat? 2. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan pemecahannya dalam budidaya kangkung di Kabupaten Lombok Barat? Rumusan Masalah 1. Bagaimana peluang usaha budidaya kangkung di Kabupaten Lombok Barat? 2. Apa saja tantangan dan pemecahannya dalam usaha budidaya kangkung di Kabupaten Lombok Barat? PEMBAHASAN 1. PELUANG USAHA BUDIDAYA KANGKUNG DI KABUPATEN LOMBOK BARAT A. Peluang Usaha Berdasarkan Potensi Yang Dimiliki Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Narmada dan Lingsar) 1) Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Letak Geografis : Kabupaten Lombok Barat berdasarkan letak geografisnya terletak pada 115 0 46-116 0 20 BT dan 8 0 25 sampai dengan 8 0 55 LS dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kota Mataram Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Tengah dan Samudera Hindia Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara Ditinjau dari keadaan geografisnya, Kabupaten Lombok Barat dibagi menjadi Daerah Pegunungan dan Daerah Berbukit-bukit, dimana gugusan pengunungan yang membentang dari Kecamatan Lingsar sampai Kecamatan Narmada. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang mengalir ke wilayah bagian tengah dan bermuara di pantai barat yang sangat berpotensi untuk pengembangan kangkung. Biofisik : Karakteristik Iklim Pada umumnya wilayah Kabupaten Lombok Barat beriklim tropis yang menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk tipe C, D, E dan F. Berdasarkan data curah hujan berkisar antara tahun 2006 - 2010 rata-rata bulan basah sebanyak lima bulan dan bulan kering sebanyak tujuh bulan dan mengalami peningkatan bulan kering dan penurunan bulan basah pada dua tahun terakhir (kisaran tahun 2011-2012). Karakteristik iklim tersebut dapat mendukung berlangsungnya pengembangan budidaya kangkung. Karakteristik Lahan Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi NTB (2011), Kabupaten Lombok Barat sebagian Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 2 of 6 23-Jul-14 10:58 AM drainase dan irigasi yang baik dan terkontrol sehingga mendukung dalam budidaya kangkung. Luas lahan untuk penanaman kangkung di Kabupaten Lombok Barat saat ini mencapai sekitar 70 ha atau sekitar 0,7 Km 2 dari total luas lahan Kabupaten Lombok Barat yaitu sekitar 7.187,51 Km 2. Produksi Tanaman Kangkung Di Kabupaten Lombok Barat Luas Panen dan Produksi Kangkung Di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 dapat dilihat pada Lombok Barat Dalam Angka tahun 2011. Untuk mengetahui Luas Panen dan Produksi Kangkung Di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 daLuas Panen dan Produksi Kangkung pada Kecamatan Narmada dan Lingsar berdasarkan data Luas Panen dan Produksi Kangkung Di Kabupaten Lombok Barat, dapat dilihat pada data dalam Lombok Barat dalam Angka Tahun 2011 1) Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat di Kabupaten Lombok Barat telah berpuluh-puluh tahun menanam dan mengusahakan kangkung dengan pengetahuan, keahlian dan pengalaman secara turun temurun. Untuk dapat menerapkan teknologi budidaya atau pengembangan usaha sumber daya manusia dapat diberdayakan dan mudah diajak untuk berkembang. Di Kecamatan Narmada dan Lingsar, kangkung merupakan tanaman pertanian yang dapat memberikan penghasilan bagi para petani selain padi dan palawija serta sayuran lainnya. 2) Sarana dan Prasarana Yang Ada di Kabupaten Lombok Barat Terdapat jalan raya (Jalan Negara, Jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten) serta jalan antar desa di Kecamatan Narmada dan Lingsar yang strategis, berada dalam kondisi baik dan sangat mendukung dalam kelancaran usaha. Terdapat UPTD yang berada di pusat Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar. Terdapat banyak Pasar tradisional seperti pasar Narmada, Keru, dan Batu Mekar Lingsar, dan dekat dengan pasar induk Mandalika, Pasar Sindu, Pasar Cakranegara dan Pusat-pusat perdagangan lainnya yang memungkinkan usaha terus berkembang. Banyaknya warung makan, lesehan serta restoran di sekitar areal Wisata seperti di Suranadi, Taman Narmada dan Pura Lingsar. A. Peluang Usaha Berdasarkan Aspek Pasar 1) Sasaran dan peluang pasar kangkung di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan hasil wawancara dengan para pedagang dan pemasok serta data dari Dinas Pertanian Setempat terhadap permintaan kangkung Pedagang warung pelecing dan pecel dan lesehan serta hotel yang menyediakan menu pelecing dan pecel di sekitar obyek wisata membutuhkan masing-masing sekitar 20 ikat kangkung (berat @100 gr) setiap harinya. Terdapat sekitar 20 tempat, jadi setiap harinya permintaan kangkung dari para pedagang warung, lesehan serta hotel di sekitar obyek wisata sekitar 40kg atau sekitar 400 ikat kangkung. Pasar tradisional, seperti pasar Narmada dan Keru serta pasar induk terdekat seperti Mandalika yang dibawa oleh para pengepul, setiap harinya para pengepul membutuhkan sekitar 20 kg. Jika di Kecamatan Narmada dan Lingsar terdapat sekitar 20 orang pengepul maka perharinya permintaan kangkung dari para pengepul sekitar 400 kg. Permintaan kangkung dari luar daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali dimana permintaan kangkung rata-rata perharinya sekitar 20 ton. 2) Analisa Usaha Budidaya Kangkung Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 3 of 6 23-Jul-14 10:58 AM 1) Lahan Pribadi dengan luas : 30 m 2) Waktu pemeliharaan : 3 bulan 3) Waktu panen : 2 kali/ bulan 4) Rata-rata produksi : 200 ikat/ panen (0,2 kg/ panen) 5) Produksi total 3 bulan : 1.200 ikat (120 kg) a. Biaya Produksi Usaha Budidaya Kangkung Kebutuhan Volume Harga Satuan (Rp). Harga Total (Rp). Pembelian Bibit 50 buah 400 20.000 Pupuk TSP 4 kg 2.000 8.000 Pupuk Urea 4 kg 3.000 12.000 Pestisida/ pembasmi ulat 1 paket 25.000 25.000 Cangkul (alat) 2 buah 25.000 50.000 Tenaga Kerja 1 orang 100.000 100.000 Total Biaya Produksi 215.000 b. Penerimaan/ Pendapatan Usaha Budidaya Kangkung Pemasaran Volume Harga Satuan (Rp). Harga Total (Rp). Hasil panen kangkung dalam 3 bulan (6 kali panen) 1.200 ikat 600 720.000 Total Pendapatan 720.000 c. Keuntungan Usaha Budidaya Kangkung Total Penerimaan Total Biaya Produksi = Rp. 720.000 Rp. 215.000 = Rp. 505.000 d. B/C Ratio Usaha Budidaya Kangkung = Total Pendapatan Total Biaya Produksi = Rp. 505.000 Rp. 215.000 = 2,4 Dengan Nilai B/ C Ratio sebesar 2,4 maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000,- akan diperoleh tambahan sebesar Rp.2.400,- 3) Pemasaran Pemasaran hasil kangkung bisa dilakukan dengan adanya kerjasama antara petani dan pedagang sayuran yang ada di pasar-pasar besar. Nantinya dari pasar-pasar besar tersebut yang menjadi tempat kulakan para pedagang sayur pasar-pasar kecil di berbagai daerah sekitar. Atau bisa juga dipasarkan dengan menjalin hubungan kerja ke beberapa pelaku seperti warung makan, lesehan dan restoran. Karena biasanya mereka mencari bahan baku sayur langsung ke petani untuk memperoleh harga yang lebih murah. 2. TANTANGAN USAHA BUDIDAYA KANGKUNG DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Masalah yang masih menjadi kendala adalah pengemasan, karena kangkung adalah jenis tanaman lunak sehingga gampang layu. Selama ini, biasanya pengemasan memakai kardus, tatapi daya tahannya hanya 1-2 1. Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 4 of 6 23-Jul-14 10:58 AM modern. Inovasi untuk pengolahan hasil karena pemasaran hasil masih dalam bentuk segar bila ada pengolahan, pemasarannya masih sebatas antar desa saja. Solusi adalah dengan membuat koperasi pengolahan hasil kangkung dan organisasi pengembangan usaha, misalnya asosiasi pengolahan hasil kangkung, karena saat ini hanya terbatas pada kegiatan PKK dan program pertanian. 2. Kerjasama dalam pengadaan dan distribusi kangkung Lombok dengan membuka kerjasama untuk mendistribusikan kangkung Lombok ke seluruh Indonesia dan seluruh dunia untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas yang berada di luar pulau Lombok dan di luar Indonesia seperti Saudi Arabia dan Negara- negara lainnya. Solusinya adalah dengan berkonsultasi dan bekerjasama dengan dinas terkait baik Dinas pertanian dan Dinas Perdagangan dan UKM Provinsi dan pusat yang dimulai dari kelompok-kelompok petani kangkung. 3. KESIMPULAN Dari pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Peluang usaha budidaya kangkung di Kabupaten Lombok didukung oleh potensi yang ada baik SDA, SDM, sarana dan prasarana serta analisis usaha dan peluang pasar yang besar dimana setiap harinya pedagang warung, lesehan serta hotel di sekitar obyek wisata membutuhkan sekitar 40 kg (400 ikat) kangkung, pedagang pengepul membutuhkan sekitar 400 kg (4000 ikat) dan permintaan dari luar daerah rata-rata perharinya sekitar 20 ton (200.000 ikat). Jadi jika ditotalkan paling tidak permintaan perharinya sekitar 20.440 kg atau sekitar 20,44 ton (20.440 ikat). 1. Peluang usaha dari analisis usaha diperoleh dengan modal usaha sebesar Rp. 215.000 diperoleh keuntungan sebesar Rp. 505.000 dengan Nilai B/ C Ratio sebesar 2,4 maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000,- akan diperoleh tambahan sebesar Rp.2.400,- 2. Tantangan usaha budidaya kangkung adalah pengemasan agar tidak mudah layu dapat dipecahkan dengan menggunakan kotak pendingin dan alat lainnya dengan teknologi pengemasan yang lebih modern, inovasi untuk pengolahan hasil agar pemasaran tidak dalam bentuk segar saja tetapi juga olahan yang dapat dikembangkan dengan membuat koperasi pengolahan hasil kangkung dan organisasi pengembangan usaha yang lebih besar dan kerjasama dalam pengadaan dan distribusi kangkung baik ke Luar daerah maupun ke Luar Negeri dengan berkonsultasi dan bekerjasama dengan dinas terkait baik Dinas pertanian dan Dinas Perdagangan dan UKM Provinsi dan pusat yang dimulai dari kelompok-kelompok petani kangkung. 3. REFERENSI http://lombokbaratkab.bps.go.id/data/dda/movie.swf [http://lombokbaratkab.bps.go.id/data/dda/movie.swf] http://lombokbaratkab.go.id/fasilitas-daerah/pertanian/ [http://lombokbaratkab.go.id/fasilitas-daerah /pertanian/] http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/02/21/tuah-kangkung/ [http://lifestyle.kompasiana.com /catatan/2012/02/21/tuah-kangkung/] http://bali-bisnis.com/index.php/lombok-barat-berdayakan-kangkung/ [http://bali-bisnis.com/index.php /lombok-barat-berdayakan-kangkung/] http://lombokbaratkab.go.id/sekilas-lobar/gambaran-umum/geografis/ [http://lombokbaratkab.go.id/sekilas- lobar/gambaran-umum/geografis/] http://lombokbaratkab.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=104:luas-kabupaten- lombok-barat-menurut-kecamatan&catid=43:subyek [http://lombokbaratkab.bps.go.id /index.php?option=com_content&view=article&id=104:luas-kabupaten-lombok-barat-menurut-kecamatan& catid=43:subyek] http://skepat-lombok.blogspot.com/2011/07/keistimewaan-kangkung-lombok.html [http://skepat-lombok.blogspot.com Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 5 of 6 23-Jul-14 10:58 AM Diposkan 21st November 2012 oleh RIA HARMAYANI 0 Tambahkan komentar Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger. Kangkung NTB http://riaharmaya.blogspot.com/ 6 of 6 23-Jul-14 10:58 AM