Вы находитесь на странице: 1из 50

EFUSI PLEURA TB

PADA ANAK
PEMBIMBING : dr. Meiharty B. Zulkifli, SpA
Oleh : Vanda Sativa Julianti
PENDAHULUAN
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura
yang terletak diantara permukaan visceral dan parietal
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting di dunia ini. Pada tahun 1992
World Health Organization (WHO) telah mencanangkan
tuberkulosis sebagai Global Emergency.
Berbeda dengan TB dewasa, gejala TB pada anak seringkali
tidak khas. Diagnosis pasti ditegakkan dengan menemukan
kuman TB.
Identitas Pasien
An. OR, laki-laki
Jakarta 27/Okt/1999,
14 tahun 8 bulan
Islam
Padang-Betawi
Jl. Cipinang Muara
No. 43, RT/RW 03/11,
Cipinang Muara,
Jatinegara, Jakarta
Timur
SMP
Identitas Orang Tua Pasien
Ayah: Ibu :
Nama : Tn. B
Umur : 47 tahun
Alamat : Jl. Cipinang Muara No. 43,
RT/RW 03/11, Cipinang Muara,
Jatinegara, Jakarta Timur
Pekerjaan : Supir Pertamina
Penghasilan: Rp. 3.000.000,00/ bulan
Pendidikan : SMA
Suku Bangsa : Padang
Agama : Islam
Nama : Ny. A
Umur : 46 tahun
Alamat : Jl. Cipinang Muara No. 43,
RT/RW 03/11, Cipinang Muara,
Jatinegara, Jakarta Timur
Pekerjaan : Pedagang
Penghasilan: Rp 100.000,00/ hari
Pendidikan : SMP
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Hubungan dengan orang tua : pasien merupakan anak kandung

Anamnesis
Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ny. A
(ibu kandung pasien)
Bangsal lantai VI Timur, kamar 613
Tanggal / waktu : 23 Juni 2014 pukul 17.00 WIB
Tanggal masuk : 23 Juni 2014 pukul 09.00 WIB (di
IGD)
Keluhan utama : Batuk sejak 2
minggu SMRS
Keluhan tambahan: demam, mual,
muntah, konstipasi, penurunan nafsu
makan, penurunan berat badan
Riwayat Penyakit Sekarang
3 minggu SMRS
Demam
Berobat ke klinik
Masih demam sumeng-
sumeng
Keringat malam (-)
2 minggu SMRS
Batuk kering
Sering dan semakin
memberat
Nyeri dada saat batuk
Batuk darah (-)
Sesak napas (-)
1 minggu SMRS
Mual dan muntah 3x
sehari, gelas aqua,
setelah makan
Penurunan nafsu
makan
Penurunan berat badan
mencapai 10 kg
BAB (-) 1 minggu
BAK lancar
Riwayat Kehamilan/ Kelahiran
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Tidak ada. Anemia (-), HT (-),
DM (-), penyakit jantung (-),
penyakit paru (-), infeksi (-)
Perawatan antenatal Rutin kontrol ke tempat praktek
bidan 1x setiap bulan dan saat
menginjak usia tujuh bulan
dilakukan 2x setiap bulan, sudah
melakukan imunisasi TT 2x
KELAHIRAN
Tempat persalinan Praktek bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan
Spontan
Penyulit : Ketuban pecah dini 6 jam
Masa gestasi Cukup Bulan
Keadaan bayi
Berat lahir : 3100 gram
Panjang lahir : 49 cm
Lingkar kepala : tidak tahu
Langsung menangis (+) tidak kuat
Kemerahan (-), kebiruan pada keempat
ekstremitas resusitasi neonatus
Nilai APGAR : (tidak tahu)
Kelainan bawaan : -
Kesimpulan riwayat kehamilan / kelahiran : pasien lahir secara pervaginam, spontan
dengan penyulit adanya ketuban pecah dini 6 jam, cukup bulan, namun saat lahir pasien
tidak langsung menangis dan terdapat kebiruan pada ekstremitas, yang kemudian pasien
dilakukan resusitasi neonatus di bidan tersebut dan diakui keadaan segera membaik.

Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : Umur 8 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : Umur 3 bulan (Normal: 3-4 bulan)
Duduk : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : Umur 16 bulan (Normal: 13 bulan)
Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Perkembangan pubertas
Rambut pubis : Umur 13 tahun

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan : tidak terdapat
kertelambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan pasien, baik sesuai usia.

Riwayat Makanan
Umur
(bulan)
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
0 2 PASI - - -
2 4 PASI - - -
4 6 PASI - - -
6 8 PASI + + -
8 10 PASI + + -
10 -12 PASI + + +
Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah
Nasi / Pengganti Nasi 2x/hari, sekali makan 1piring
Sayur 3x/minggu
Daging 1x/minggu
Telur 4x/minggu
Ikan 2x/hari
Tahu 2x/ hari
Tempe 2x/ hari
Susu (merk / takaran) Susu Bendera 1 gelas/ hari
Lain lain Biskuit/ wafer/ roti/ buah setiap hari, mie
instan setiap 2 hari sekali
Kesulitan makanan : selama sakit ini,
diakui asupan makanan pasien
berkurang dikarenakan nafsu makan
yang menurun

Kesimpulan riwayat makanan :
Sejak lahir pasien tidak mendapatkan
ASI eksklusif, yakni hanya diberikan
susu formula. Asupan makanan pasien
sehari-hari cukup baik, namun pasien
jarang mengonsumsi sayur/ makanan
berserat dan suka mengonsumsi mie
instan. Saat sakit ini didapatkan
asupan makanan yang berkurang.

Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 2 bulan - - - - -
DPT / PT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 24 bulan 5 tahun -
Polio 0 bulan 2 bulan 6 bulan 18 bulan 5 tahun -
Campak - - 9 bulan 24 bulan 6 tahun -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap dan
sesuai jadwal. Tidak dilakukan imunisasi tambahan.

Riwayat Keluarga
No
Tanggal lahir
(umur)
Jenis
kelamin
Hidup
Lahir
mati
Abortus
Mati
(sebab)
Keterangan
kesehatan
1.
19-09-1990 (23
tahun 9 bulan)
Perempuan + - - -
Sehat (kakak
pasien)
2.
04-11-1995 (18
tahun 7 bulan)
Perempuan + - - -
Sehat (kakak
pasien)
3.
27-10-1999 (14
tahun 8 bulan)
Laki-laki + - - - Pasien
4.
19-07-2003 (10
tahun 11 bulan)
Laki-laki + - - -
Sehat (adik
pasien)
5.
03-10-2005 (8
tahun 8 bulan)
Laki-laki + - - -
Sehat (adik
pasien)
a. Corak Reproduksi
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. B Ny. A
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 25 tahun 24 tahun
Pendidikan terakhir Tamat SMA Tamat SMP
Agama Islam Islam
Suku bangsa Padang Betawi
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - Riwayat gastritis
b. Riwayat Pernikahan
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit serupa dalam keluarga, riwayat TBC, riwayat
keganasan dalam keluarga (-). Riwayat gastritis pada ibu pasien.
Riwayat penyakit serupa pada kakak ipar, riwayat TB dalam
pengobatan pada ayah mertua kakak pasien
d. Riwayat Kebiasaaan Keluarga
Merokok (-), minum minuman berakohol (-), penggunaan obat-obatan
terlarang (-)
KESIMPULAN
tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan penyakit yang
serupa dengan pasien. Namun, didapatkan adanya gejala yang sama
dengan pasien dan TBC paru pada keluarga kakak ipar pasien.

Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-)
Lain-lain: batuk
dan pilek (flu)
Jarang
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Pasien belum pernah
mengalami penyakit yang sama sebelumnya, diakui pernah mengalami batuk
dan pilek (flu) namun jarang.

Riwayat Lingkungan Perumahan
Tinggal di rumah kontrakan bersama ayah dan ibunya serta 1 orang kakak dan 2
orang adiknya di rumah berlantai 2, ukuran 4 x 8 meter, dengan satu kamar di lantai
atas, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 ruang tamu.
Kakak pertama pasien tinggal bersama keluarga kakak iparnya, namun setiap
hari kakak ipar dan kakak pertama pasien berkunjung ke rumah pasien.
ventilasi di rumah cukup baik, pencahayaannya baik, sumber air bersih berasal dari
air tanah, dan sumber air minum berasal dari air galon serta sampah dibuang setiap
harinya. Diakui lingkungan sekitar rumah cukup baik, kawasan padat penduduk
namun tidak kumuh.
Kesimpulan Keadaan Lingkungan : Lingkungan rumah cukup baik.

Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah
Supir pertamina
Gaji : Rp 3.000.000,00/ bulan
Ibu
Pedagang
Pendapatan : Rp 100.000,00/ hari
Kesimpulan sosial ekonomi: Cukup baik, pasien berasal
dari keluarga dengan taraf sosial ekonomi menengah.

KU
TSS
CM
Kesan Gizi Kurang
Pucat (+), ikterik (-),
sesak (-), sianosis (-)
Data
Antropometri
BB sebelum sakit : 40
kg
BB saat ini : 30 kg
TB : 155 cm
LK : 53 cm
LLA : 14 cm gizi
buruk
TTV
TD : 110/60 mmHg
N : 84x
RR : 24x
S: 36

C
BB / U =
30
53
100% =56,60% (Gizi buruk)
TB / U =
155
167
100% = 92,81% (Tinggi normal)
BB / TB =
30
48
100% = 62,5% (Gizi buruk)
(normosephali, antara +2 SD
sampai -2 SD Kurva Neillhaus)

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normosefali, ubun-ubun besar sudah
menutup
Rambut
Rambut hitam, keriting, lebat, distribusi
merata dan tidak mudah dicabut
Wajah
Wajah simetris, tidak ada
pembengkakan, luka atau jaringan parut

Bibir
mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Mulut
trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), gigi tetap berjumlah 24
buah, tidak terdapat caries pada gigi-geligi, mukosa gusi berwarna merah
muda, mukosa pipi berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan
mukosa palatum berwarna merah muda
Lidah
Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, hiperemis (-), atrofi papil (-),
tremor (-), lidah kotor (-)
Tenggorokan
dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di
tengah, ukuran tonsil T1/T1 tidak hiperemis, kripta tidak
melebar, tidak ada detritus
Leher
Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak
tampak dan tidak teraba pembesaran tiroid maupun KGB,
trakea tampak dan teraba di tengah
Thorax
Inspeksi : Bentuk thoraks asimetris, terlihat hemithorax kanan tertinggal, tipe pernapasan
thoraco-abdominal, warna kulit sawo matang, tidak didapatkan adanya retraksi sela iga,
sternum mendatar, tulang iga normal, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis
kiri, pulsasi abnormal (-)
Palpasi : Gerakan pernapasan asimetris kanan dan kiri, dimana hemithorax kanan tertinggal,
vocal fremitus melemah pada hemithorax kanan, teraba ictus cordis pada ICS V linea
midclavicularis kiri dengan denyut kuat

Perkusi : Redup pada hemithorax kanan setinggi ICS IV, sonor pada hemithorax kiri, batas
paru-hepar dan peranjakan sulit dinilai, batas kanan jantung sulit dinilai
Auskultasi : suara napas vesikuler tidak terdengar pada hemithorax kanan, suara napas
vesikuler pada hemithorax kiri, ronchi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I-II reguler,
punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis kiri, murmur (-), gallop (-)

Dalam
batas
normal
Genitalia
Kelenjar
Getah
Bening
Ekstremitas
Status
neurologis
Skoring TB
Penunjang
Hematologi Hasil Nilai Normal
Leukosit 8.0 ribu/ L 4.5 13
Eritrosit 4.1 jt/ L () 4.4 5.9
Hemoglobin 9,6 g/ dL () 11.8 15.0
Hematokrit 30 % () 40 - 52
Trombosit 468 ribu / L () 156 - 406
MCV 73.0 fL () 80 - 100
MCH 23.3 pg () 26 - 34
MCHC 31.9 g/dL () 32 - 36
RDW 16 % () <14
Kimia Klinik
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa Darah Sewaktu 128 mg/dL () < 110
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 132 mmol /L () 135 - 155
Kalium 3,5 mmol/L () 3,6 - 5,5
Chlorida 95 mmol/L () 98 - 109
Lab 23 Juni 2014 dari IGD

Rontgen Thorax 23 Juni 2014
RESUME
Ax : Batuk kering 2 minggu, nyeri dada saat batuk, demam sumeng-
sumeng 3 minggu, mual, muntah, penurunan nafu makan,
penurunan BB 10 kg, BAB (-) 1 minggu, riwayat kontak TB dewasa
PF : TSS, CM, tampak pucat, status gizi buruk, CA+/+, bentuk thorax asimetris dengan
hemithorax kanan tertinggal, pergerakan pernapasan asimetris dengan hemithorax kanan
tertinggal, vocal fremitus pada hemithorax kanan melemah, perkusi redup pada hemithorax
kanan setinggi ICS IV dan sonor pada hemithorax kiri, batas paru-hepar dan peranjakan serta
batas kanan jantung sulit dinilai, suara napas vesikuler tidak terdengar pada hemithorax kanan,
serta tidak didapatkan adanya ronchi dan wheezing.
Penunjang : eritrosit 4.1 jt/ L (), Hb 9,6 g/ dL (), hematokrit 30 % (),
trombosit 468 ribu / L (), MCV 73.0 fL (), MCH 23.3 pg (), MCHC 31.9
g/dL (), RDW 16 % (), GDS 128 mg/dL (), Na 132 mmol /L (), K 3,5
mmol/L (), dan Cl 95 mmol/L (); foto rontgen thorax didapatkan adanya
perselubungan homogen pada sinus costofrenicus paru kanan, dengan kesan efusi
pleura dextra.
Efusi pleura dextra et
causa TB
Keganasan paru
Pneumonia
Atelectasis dextra
DD
Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia defisiensi
besi
Konstipasi
Gizi buruk
Diagnosis
Kerja
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan darah : Fe serum, TIBC, ferritin,
gambaran darah tepi
Uji tuberculin
Pemeriksaan mikrobiologis : apusan langsung
BTA dan biakan kuman M. tuberculosis
Analisa cairan pleura
Tatalaksana
Non-medikamentosa
KIE tentang penyakit pasien
Memakai masker, tidak membuang
ludah/ dahak sembarangan
Perbaiki asupan gizi
Skrining TB pada anggota keluarga
Medikamentosa
Rawat inap
IVFD KaEN 3B 1,5 cc/ kgBB/ Jam
O2 2L/ nasal bila sesak
Paracetamol 300 mg p.o bila suhu 38C
Ambroxol 15 mg dan salbutamol 1,5 mg 3
pulv I p.o
Cefotaxime 3 x 750 mg i.v
Dexamethasone 3 x 5 mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg i.v
Microlax supp.
OAT dengan Fixed dose combination p.o :
R 150 mg/ H 75 mg/ Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1 x 1 tablet p.o
Vitamin C 1 x 1 tablet p.o
Prognosis
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Functionam : Ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad
Bonam
Follow-up
24/6/14
Perawatan hari
ke-2
BB : 30 kg
Batuk kering (+)
Nyeri dada
bagian tengah
bila batuk
berkurang
Sesak (-)
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (-)
BAK lancar
Nafsu makan
membaik
KU : tampak sakit sedang,
kesan gizi kurang, pucat
Kesadaran: compos
mentis
TTV :
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 84x/m
Suhu : 36
0
C
RR : 24 x/ m
Kepala : normosefali
Mata : CA+/+, SI -/-
Hidung : NCH -/-, sekret -/-
Mulut :
kering (-), sianosis (),
pucat (-), oral hygiene
baik
Tho : asimetris,
hemithorax kanan
tertinggal, retraksi (-)
P: gerakan pernapasan
asimetris, hemithorax
kanan tertinggal, vocal
fremitus melemah pada
hemithorax kanan,
perkusi redup pada
hemithorax kanan
setinggi ICS IV, suara
napas vesikuler
menghilang pada
hemithorax kanan
J: BJ I-II reg, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+),
supel, nyeri tekan (-),
turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2
Status neurologis : dalam
batas normal

Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia
defisiensi besi
Konstipasi
Gizi buruk

IVFD KaEn 3B 1,5 cc/
kgBB/ jam
O
2
2L/ nasal bila
sesak
Paracetamol 300 mg
bila suhu 38C
Ambroxol 15 mg dan
salbutamol 1,5 mg
p.o 3 pulv I
ambroxol stop
Cefotaxime 3 x 750
mg i.v
Dexamethasone 3 x 5
mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg
i.v
Microlax supp.
OAT dengan FDC p.o
: R 150 mg/ H 75 mg/
Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1
x 1 tab p.o
Vit. C 1 x 1 tab p.o
Pemeriksaan BTA
sputum 3x

25/6/14
Perawatan hari
ke-3
BB : 30 kg
M : 1500cc
U : 600cc, 4x
tidak ditampung
D :
0,83cc/kg/jam
Batuk kering (+)
Nyeri dada
bagian tengah
(-)
Sesak (-)
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (-)
BAK lancar
Nafsu makan
membaik
KU : tampak sakit sedang,
kesan gizi kurang, pucat
Kesadaran: compos
mentis
TTV :
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 96x/m
Suhu : 36
0
C
RR : 16 x/ m
Kepala : normosefali
Mata : CA+/+, SI -/-
Hidung : NCH -/-, sekret -/-
Mulut :
kering (-), sianosis (),
pucat (-), oral hygiene
baik
Tho : asimetris,
hemithorax kanan
tertinggal, retraksi (-)
P: gerakan pernapasan
asimetris, hemithorax
kanan tertinggal, vocal
fremitus melemah pada
hemithorax kanan,
perkusi redup pada
hemithorax kanan
setinggi ICS IV, suara
napas vesikuler
menghilang pada
hemithorax kanan
J: BJ I-II reg, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+),
supel, nyeri tekan (-),
turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2
Status neurologis : dalam
batas normal

Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia
defisiensi besi
Konstipasi
Gizi buruk
IVFD KaEn 3B 1,5 cc/
kgBB/ jam
O
2
2L/ nasal bila
sesak
Paracetamol 300 mg
bila suhu 38C
Salbutamol 1,5 mg
p.o 3 pulv I
Cefotaxime 3 x 750
mg i.v
Dexamethasone 3 x 5
mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg
i.v
Microlax supp.
OAT dengan FDC p.o
: R 150 mg/ H 75 mg/
Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1
x 1 tab p.o
Vit. C 1 x 1 tab p.o
Pemeriksaan BTA
sputum 3x
Rencana Mantoux
test

26/6/14
Perawatan hari
ke-4
BB : 30 kg
M : 1115cc
U : 800cc
D :
1,11cc/kg/jam
Batuk kering
berkurang
Nyeri dada
bagian tengah
(-)
Sesak (-)
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (+)
kemarin, 1x,
warna coklat
gelap, agak
keras
BAK lancar
Nafsu makan
membaik
KU : tampak sakit ringan,
kesan gizi kurang
Kesadaran: compos
mentis
TTV :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 104x/m
Suhu : 36,4
0
C
RR : 20 x/ m
Kepala : normosefali
Mata : CA-/-, SI -/-
Hidung : NCH -/-, sekret -
/-
Mulut :
kering (-), sianosis (),
pucat (-), oral hygiene
baik
Tho : asimetris,
hemithorax kanan
tertinggal, retraksi (-)
P: gerakan pernapasan
asimetris, hemithorax
kanan tertinggal, vocal
fremitus melemah pada
hemithorax kanan,
perkusi redup pada
hemithorax kanan
setinggi ICS IV, suara
napas vesikuler
menghilang pada
hemithorax kanan
J: BJ I-II reg, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+),
supel, nyeri tekan (-),
turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2
Status neurologis : dalam
batas normal

Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia
defisiensi besi
Konstipasi
Gizi buruk
IVFD KaEn 3B 1,5 cc/
kgBB/ jam
O
2
2L/ nasal bila
sesak
Paracetamol 300 mg
bila suhu 38C
Salbutamol 1,5 mg
p.o 3 pulv I
Cefotaxime 3 x 750
mg i.v
Dexamethasone 3 x 5
mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg
i.v
Microlax supp.
OAT dengan FDC p.o
: R 150 mg/ H 75 mg/
Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1
x 1 tab p.o
Vit. C 1 x 1 tab p.o
Pemeriksaan BTA
sputum 3x
Rencana Mantoux
test

28/6/14
Perawatan hari
ke-6
BB : 30 kg
M : 600cc
U : 600cc
(keruh)
D : 0,83
cc/kg/jam

Batuk kering
berkurang
Nyeri dada
bagian tengah
(-)
Sesak (-)
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (-)
BAK lancar
Nafsu makan
membaik
KU : tampak sakit ringan,
kesan gizi kurang
Kesadaran: compos
mentis
TTV :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 96x/m
Suhu : 36
0
C
RR : 24 x/ m
Kepala : normosefali
Mata : CA-/-, SI -/-
Hidung : NCH -/-, sekret -/-
Mulut :
kering (-), sianosis (-),
pucat (-), oral hygiene
baik
Tho : asimetris,
hemithorax kanan
tertinggal berkurang,
retraksi (-)
P: gerakan pernapasan
asimetris berkurang,
hemithorax kanan
tertinggal, vocal fremitus
melemah pada hemithorax
kanan, perkusi redup
pada hemithorax kanan
setinggi ICS V, suara
napas vesikuler melemah
pada hemithorax kanan
J: BJ I-II reg, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+),
supel, nyeri tekan (-),
turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2
Status neurologis : dalam
batas normal

Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB perbaikan
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia
defisiensi besi
Konstipasi
Gizi buruk
IVFD KaEn 3B 1,5 cc/
kgBB/ jam
O
2
2L/ nasal bila
sesak
Paracetamol 300 mg
bila suhu 38C
Salbutamol 1,5 mg
p.o 3 pulv I
Cefotaxime 3 x 750
mg i.v
Dexamethasone 3 x 5
mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg
i.v
Microlax supp.
OAT dengan FDC p.o
: R 150 mg/ H 75 mg/
Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1 x
1 tab p.o
Vit. C 1 x 1 tab p.o
Pemeriksaan BTA
sputum 3x
Rencana Mantoux
test

Urinalisis 27 Juni 2014
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Urin lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
pH 6.5 4.6 - 8
Berat jenis 1.010 1.005-1.030
Albumin urin Negatif Negatif
Urobilinogen 1.0 E.U/dL 0.1-1
Nitrit Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Esterase leukosit Negatif Negatif
Sedimen urin
Leukosit 0-1 /LPB <5
Eritrosit 0-1 /LPB <2
Epitel Positif /LPB Positif
Silinder Negatif /LPK Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Jamur Negatif /LPB Negatif
29/6/14
Perawatan hari
ke-7
BB : 29 kg
M : 1000cc
U : 850cc
D : 1,22
cc/kg/jam

Batuk kering
berkurang
Nyeri dada
bagian tengah
(-)
Sesak (-)
Demam (-)
Mual (-)
Muntah (-)
BAB (+)
BAK lancar
Nafsu makan
membaik
KU : tampak sakit ringan,
kesan gizi kurang
Kesadaran: compos
mentis
TTV :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 100x/m
Suhu : 37,2
0
C
RR : 24 x/ m
Kepala : normosefali
Mata : CA-/-, SI -/-
Hidung : NCH -/-, sekret -
/-
Mulut :
kering (-), sianosis (-),
pucat (-), oral hygiene
baik
Tho : simetris,
hemithorax kanan tidak
tertinggal, retraksi (-)
P: gerakan pernapasan
simetris, vocal fremitus
melemah pada
hemithorax kanan,
perkusi redup pada
hemithorax kanan
setinggi ICS V perbaikan,
suara napas vesikuler
melemah pada
hemithorax kanan
J: BJ I-II reg, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : datar, bu (+),
supel, nyeri tekan (-),
turgor baik, timpani
Ekstremitas : akral
hangat, CRT <2
Status neurologis : dalam
batas normal

Diagnosis utama :
efusi pleura dextra et
causa TB perbaikan
Diagnosis penyerta :
Anemia mikrositik
hipokrom et causa
suspek anemia
defisiensi besi
Konstipasi perbaikan
Gizi buruk
IVFD KaEn 3B 1,5 cc/
kgBB/ jam
O
2
2L/ nasal bila
sesak
Paracetamol 300 mg
bila suhu 38C
Salbutamol 1,5 mg
p.o 3 pulv I
Cefotaxime 3 x 750
mg i.v
Dexamethasone 3 x 5
mg i.v
Ranitidin 2 x 30 mg
i.v
Microlax supp.
OAT dengan FDC p.o
: R 150 mg/ H 75 mg/
Z 400 mg/ E 275 mg
1 x tab II
Suplemen zat besi 1
x 1 tab p.o
Vit. C 1 x 1 tab p.o
Pemeriksaan BTA
sputum 3x
Rencana Mantoux
test
Rontgen thorax
ulang hasil baik :
rawat jalan
Rontgen thorax
Analisa kasus
Riwayat Kontak TB Dewasa
Infeksi TB Primer
Pecahnya fokus perkijuan subpleura
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat
Permeabilitas kapiler pleura terhadap protein
meningkat akumulasi cairan pleura
Gejala umum TB anak
Anemia mikrositik
hipokrom
perselubungan
homogen pada sinus
costofrenicus kanan
dengan kesan efusi
pleura dextra.
Efusi Pleura TB
Gejala umum
TB anak : batuk
kronik, demam
>3 minggu, BB
turun,
anoreksia, lesu
PF : tanda
anemia, vocal
fremitus
melemah,
perkusi redup,
suara nafas
vesikuler
melemah/
hilang
Rontgen :
perselubungan
homogen pada
sinus
costofrenicus
Keganasan paru
Ax : hemoptisis,
BB turun, sesak
napas
progresif, batuk
disertai mengi,
R. keganasan
PF : perkusi
paru pekak,
suara napas
vesikuler
melemah,
ronchi (+)
Lab : LED
meningkat
Pneumonia
Ax : ISPA,
demam
tinggi+mengigil,
sesak nafas,
gelisah, batuk
keras tidak
berdahak, anak
lebih nyaman
bila berbaring
dengan dada
yang terkena
berada di
bawah sambil
menekuk
tungkai ke arah
dada
PF : sianosis
circumoral,
tanda sesak,
perkusi pekak,
suara napas
vesikuler
melemah,
ronchi (+)
Lab :
leukositosis
Rontgen :
bercak
kesuraman
pada basal
Atelektasis
Ax: batuk,
dispneu disertai
pernapasan
cepat dan
dangkal, nyeri
dada
PF : takikardia,
tanda sesak,
sianosis, dada
yang terlihat
datar (flat),dan
ronchi basah
kasar
Rontgen : efek
tarikan disertai
paru kolaps,
dan emfisema
kompensatoar
pada paru yang
sehat, biasanya
pada lobus atas
jika ditemukan adanya gambaran milier, kavitas, atau
efusi pleura pada foto thorax dan atau terdapat tanda-
tanda bahaya dan kegawatan
Rawat inap
Oksigenasi
Mencegah terjadinya dehidrasi
Hidrasi
Mengurangi demam
Paracetamol
Ambroxol,
salbutamol
Cefotaxime
Atasi hipoksemia, mengurangi dispnoe
Mukolitik, bronkodilator
Mengatasi infeksi saluran napas bagian bawah
Ringankan obstruksi pada bronkioli
Memperpendek fase demam dan mempercepat
penyerapan cairan serta mencegah perlengketan
Kortikosteroid
Mengatasi keluhan mual serta untuk mengatasi
efek samping berupa mual dan muntah akibat
pemberian OAT.
Ranitidin
Terapi TB paru efusi pleura akan
membaik
fixed dose combination (FDC)
OAT
Suplemen zat besi
Vitamin C
Microlax supp.
Mengatasi anemia
Antioksidan dan meningkatkan daya
tahan tubuh
Pencahar, memudahkan BAB

Вам также может понравиться