Pokok bahasan : Bina Keluarga dan Balita( BKB ) Sub pokok bahasan : BKB Sasaran : Keluarga Tn. B Waktu : 35 menit Tanggal : Sabtu, 09 Juni 2012 Tempat : Rumah Keluarga Tn. B Penyuluh : Roni Hidayat
A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti dan menyimak penyuluhan selama 35 menit, diharapkan para peserta mempu memahami tentang BKB
B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan oara peserta : 1. menjelasakan tentang Tujuan Umum Program BKB 2. menjelaskan tentang Tujuan Khusus Program BKB 3. Pelaksanaan BKB
C. Materi Penyuluhan 1. Pengertian BKB 2. Tujuan Umum Program BKB 3. Tujuan Khusus Program BKB 4. Pelaksanaan BKB
D. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan 1. Booklet
F. Jadwal kegiatan No Waktu Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran 1. 5 menit Pembukaan 1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 1. Menjawab salam 2. Meyimak 3. Mendengarkan 2. 20 menit Inti Menjelaskan : 1. Tujuan umum Program BKB 2. Tujuan Khusus 3. Program BKB 4. Pelaksanaan BKB 1. Mendengarkan 3. 10 menit Penutup Tanya jawab : 1. Menyimpulkan 2. Memberi salam Bertanya dan menjawab 1. Menyimpulkan 2. Menjawab salam
G. Evaluasi Cara : Lisan Jenis : Pertanyaan terbuka Waktu :Setelah dilakukan penyuluhan
Soal : 1. Jelaskan Tujuan Umum Program BKB 2. Jelaskan Tujuan Khusus Program BKB 3. Jelaskan Pelaksanaan BKB
Lampiran Materi :
BKB ( Bina Keluarga Dan Balita )
A. Tujuan umum program BKB Meningkatkan peranan Ibu dan anggota keluarga lainnya untuk sedini mungkin memberikan stimulasi pada tumbuh kembang anak yang menyeluruh dalam aspek fisik, mental dan spiritual. Yaitu terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya yang menghayati dan dapat mengamalkan Pancasila.
B. Tujuan Khusus Program BKB 1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Ibu dan anggota keluarga lainnya tentang pentingnya : a. Proses timbuh kembang anak balita dalam aspek fisik, mental dan sosial. b. Pelayanan yang tepat dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di Posyandu 2. Meningkatkan keterampilan Ibu dan anggota keluarga lainnya dalam mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan stimulasi mental dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif ( APE ) dan memanfaaatkan pelayanan yang tersedia.
C. Pelaksanaan BKB Kegiatan BKB dilaksanankan oleh kader yang sudah dilatih membina Ibu kelompok saasaran yang mempunyai anak Balita. Ibu sasaran ini, di bagi menjadi 5 kelompok menurut umur anaknya, yaitu : 1. Kelompok Ibu dengan anak umur 0 1 tahun 2. Kleompok Ibu dengan anak umur 1 2 tahun 3. Kelompok Ibu dengan anka umur 2 3 tahun 4. Kelompok Ibu dengan anak umur 3 4 tahun 5. Kelompok Ibu dengan anak umur 4 5 tahun Pembagian kelompok umur ini sesuai dengan tugas perkembangan anak dengan tiap-tiap kelompok umur tersebut mempunyai tugas perkembangan yang berbeda, sehingga cara stimulasi maupun media yang di perlukan untuk interaksi antara Ibu dan anak pun berbeda. Pada program BKB ini, secara garis besarnya tugas perkembangan anak di bagi menjadi 7 aspek perkembanagan yaitu : 1. Perkembangan gerakan motorik kasar Yaitu aspek yang berhubungan denga gerakan dan sikap tubuh dan biasanya memerlukan tenaga, karena di lakukan oleh otot-otot tubuh yang lebih besar. Contohnya : menegakan kepala, tengkurap, meerangkak, berjalan, dsb. 2. Perkembangan gerakan motorik halus Yaitu gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan di lakukan otot-otot kecil, tetapi di perlukan koordinasi yang cermat. Contohnya : memegang benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari, memasukan benda kedalam botol, menggambar dll. 3. Perkembangan komunikasi pasif Yaitu kesanggupan mengerti dan melakukan apa yang di perintahkan oleh orang lain. 4. Perkembangan komunikasi aktif Yaitu kemampuan untuk menyatakan perasaan dan keinginannya melalui tangisan, gerakan tubuh, maupun dengan kata-kata. Sebagai mahluk social, anak akan selalu berada diantara atau bersama orang lain. Agar di capai saling pengertian maka di perlukan suatu komunikasi, dimana bahasa merupakan alat untuk menyatakan perasaan dan pikirannya. 5. Perkembangan kecerdasan Pada anak balita , kemampuan berpikir mula-mula berkembang melalui kelima inderanya. Ia melihat warna-warna, mendengar suara atau bunyi- bunyi, mengenal rasa dan seterusnya. Daya pikir dan pengertian mula-mula terbatas pada apa yang nyata yang dapat dilihat dan dipegang atau di mainkan. Kemudian berbagai konsep atau pengetian akan di miliki, seperti konsep tentang benda, warna, manusia, bentuk, dll. Semua konsep ini kemudian memungkinkan anak melakukan pemikiran-pemikiran ketingkat yang lebih tinggi, yang lebih abstrak dan majemuk. 6. Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri Seorang anak pada awal kehidupannya mula-mula masih bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Dengan makin mampunya dia melakukan gerakan motorik dan bicara, anak terdorong untuk melakukan sendiri berbagai hal. Orang tua harus melatih usaha mandiri anak ini, mula- mula dalam hal menolong kebutuhan anak sehar-hari, misalnya makan, minum, buang air kecil dan besar, berpakaian dsb. 7. Perkembangan tingkah laku social Yaitu kemampuan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya . Mula-mula anak hanya mengenal orang-orang yang paling dekat dengan dirinya yaitu Ibunya, kemudian orang-orang serumah. Dengan bertambahnya usia anak,luas pergaulan juga perlu di kembangkan. Anak perlu berkawan, perlu diajar tentang aturan-aturan, disiplin, sopan santun dll.
Ketujuh Aspek perkembangan yang telah di uraikan di atas, semuanya saling berkaitan. Karena itu perlu di usahankan adanya stimulasi terhadap ketujuh aspek perkembangan tersebut secara berimbang