Вы находитесь на странице: 1из 7

Robust

Jurnal Teknik Industri




47

Perancangan Tataletak Fasilitas Lantai Produksi PT. ABC Menggunakan
Metode Systematic Layout Planning (SLP) dan Algoritma Genetik

Ahmad Masud, Sabarudin Akhmad, Sugeng Purwoko
ProgaramStudi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura
J l. Raya Telang Po Box 2 Kamal, Bangkalan Madura 69162, Indonesia
E-mail: ahmed_cerdas@yahoo.com


Abstrak
PT. ABC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur kayu yaitu memproduksi meja,
kursi dan lain-lain. Terdapat berbagai jenis mesin yang berada dalamlantai produksi PT. ABC untuk menunjang
jalannya proses produksi, diantaranya yaitu : planner, ripsaw, sanding, dan mesin lainnya. Saat ini PT. ABC
memiliki permasalahan dengan tataletak fasilitas, hal tersebut terlihat pada jarak perpindahan bahan dari stasiun
kerja satu menuju stasiun kerja yang lainnya yang terlalu jauh. Tujuan penelitian ini adalah merancang alternatif
layout yang bisa meminimalkan total momen perpindahan bahan dengan menggunakan metode SLP (Systematic
Layout Planning) dan Algoritma Genetik. Setelah pengumpulan dan pengolahan data didapatkan hasil
perhitungan tataletak awal lantai produksi perusahaan memberikan total momen sebesar 207.203 meter
perpindahan per bulan. Metode SLP memberikan total momen sebesar 152.506 meter perpindahan per bulan,
sedangkan dengan algoritma genetik diperoleh total momen sebesar 197.974 meter perpindahan per bulan.
Kata kunci : Perencanaan Tataletak Fasilitas, Sistematic Layout Planning, Algoritma Genetik

Abstract
PT. ABC is a company engaged in the manufacture of wood that produces tables, chairs and others.
There are different types of machines that are in production floor of PT. ABC to support the course of the
production process, such as: planner, ripsaw, sanding, and other machinery. Currently PT. ABC has a problem
with the layout of the facilities, it is visible in the distance of material handling from one work station to the
other work station that is too far away. The purpose of this study was to design an alternative layout could
minimize the total material handling moment using the SLP (Systematic Layout Planning) and Genetic
Algorithm. After the collection and processing of data obtained initial results of the calculation of the company
production floor layout gives a total moment 207.203 meters of transfer per month. SLP method gives a total
moment 152.506 meters of transfer per month, while those with the genetic algorithm obtained a total moment
197.974 meters of transfer per month.
Keywords: Facility Layout Planning, Sistematic Layout Planning, Genetic Algorithms


1. Pendahuluan
Tataletak merupakan pengaturan dasar
pada suatu perusahaan. Pengaturan yang baik
mengoptimumkan hubungan antara operator,
mesin, peralatan, aliran bahan, dan aliran
informasi untuk mencapai tujuan usaha. Akan
tetapi, permasalahan tataletak masih sering
dijumpai pada industri.
PT. ABC merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur kayu yaitu
memproduksi meja, kursi dan lain-lain. Pada
saat ini PT. ABC memiliki permasalahan
dengan tataletak fasilitas lantai produksinya.
Hal tersebut bisa dilihat dari jauhnya jarak
perpindahan bahan dari stasiun kerja satu
menuju stasiun kerja yang lainnya. Kondisi
tersebut berpengaruh terhadap besar total
momen perpindahan bahan.
Metode yang digunakan untuk
penyelesaian masalah tataletak ini adalah
metode Systematic Layout Planning (SLP)
dan algoritma genetik. Dalam pengolahan
dengan metode SLP, yang ditinjau adalah
tingkat kedekatan setiap departemen dan aliran
proses produksi dari setiap komponen produk.
Sementara dengan algoritma genetik, setiap
stasiun kerja dipertukarkan posisinya secara
acak dan secara silang dan dilihat total momen
perpindahannya. Dengan metode ini, setiap
kromosom yang terdiri dari susunan
departemen melalui proses seleksi, pindah
silang, mutasi, dan pelestarian untuk
mendapatkan susunan stasiun kerja terbaik.
Dari permasalahan diatas maka dapat
di rumuskan tujuan sebagai berikut :
Robust
Jurnal Teknik Industri


48

P L
GB GudangBahan Baku 12 16 192
1 Pemotongan ( Mesin Cutting) 10 6 60
2 Penyerutan ( Mesin Planer ) 8 12 96
3 Pembelahan ( Rip Saw ) 10 6 60
4 Perataan Permukaan ( Polish ) 10 6 60
5 Pengukiran ( Mesin Bubut ) 12 8 96
6 Pelubangan ( Mesin Bor ) 12 8 96
7 Sanding 12 12 144
8 Perakitan 16 16 256
9 Coating(Mesin Profil) 10 15 150
GA GudangProduk Jadi 24 18 432
1642 TOTAL LUAS LANTAI
KODE
LUAS
(m)
DIMENSI (m)
DEPARTEMEN
1. Untuk mengetahui total momen
perpindahan bahan dari tataletak
perusahaan seperti sekarang.
2. Untuk mengetahui besar selisih momen
antara tataletak awal dengan tataletak
usulan.
3. Untuk mengetahui layout yang dapat
memberikan momen perpindahan bahan
yang minimum.

2. Metodologi
Penelitian dilaksanakan dengan
terlebih dahulu melakukan observasi ke
perusahaan untuk mengidentifikasi masalah,
merumuskan masalah dan tujuan penelitian.
Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan wawancara tentang hal yang
berhubungan dengan penelitian kepada
pimpinan atau karyawan.
2. Melakukan pengukuran secara langsung
menggunakan walking measure terhadap
dimensi lantai produksi dan dokumentasi
secara langsung terhadap data-data yang
diperlukan.
3. Melakukan pengolahan data dengan
metode pareto. Metode ini digunakan
untuk menganalisis produk mana yang
akan diteliti. Produk yang diteliti adalah
produk yang mewakili 80% penjualan
perusahaan.
4. Penggambaran block layout awal untuk
menggambarkan stasiun kerja di lantai
produksi yang ada sekarang.
5. Pembuatan From to chart untuk melihat
besarnya momen perpindahan dari stasiun
kerja yang satu dengan stasiun kerja
lainnya.
6. Langkah-langkah pengerjaan
menggunakan metode SLP (Systematic
Layout Planning) yang dilakukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) From To Chart (Travel Chart)
b) Activity Relation Chart (ARC)
c) Activity Relation Diagram (ARD)
d) Space Requirements
e) Space Available
f) DiagramHubungan Ruangan
g) Modif Constraint and Practical
limitations
h) Perancangan Layout Alternatif
7. Pengolahan dengan metode algoritma
genetik. Secara garis besar, pengolahan
data yang dilakukan dalampenelitian ini
meliputi penyajian data urutan proses
produksi untuk mengetahui frekuensi
perpindahan material dari satu stasiun ke
stasiun lainnya dan jarak antara satu
stasiun ke stasiun lainnya. GA merupakan
metode yang digunakan untuk melakukan
iterasi terhadap penentuan lokasi
departemen. Langkah awal yang
dilakukan adalah penyandian yang
menunjukkan penempatan satu
departemen pada satu fasilitas
berdasarkan dari hasil dari matriks
permutasi. Kemudian dilakukan seleksi
dan beberapa operator GA, seperti
crossover dan mutasi. Kemudian
dilakukan perhitungan fungsi tujuan
(fungsi fitness) untuk masing-masing
individu. Populasi anak yang dihasilkan
pada generasi satu akan menjadi parent
untuk generasi dua. Iterasi terus dilakukan
dan pada setiap generasi sampai tidak
terjadi lagi kenaikan nilai fungsi fitness
pada masing-masing individu.

3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengumpulan Data
PT. ABC mempunyai 11 departemen
pada bagian produksinya. Ada departemen
memiliki dimensi yang sama dan ada
departemen yang memiliki dimensi yang
berbeda. Data dimensi dari setiap departemen
dapat dilihat di Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Data departemen produksi dan ukurannya













Data awal yang diperoleh dari PT.
ABC berupa block layout awal, jarak antar
departemen dan frekuensi perpindahan dari
lantai produksi yang dapat di lihat pada
Gambar 1, Tabel 2 dan Tabel 3 seperti
berikut:
Robust
Jurnal Teknik Industri


49
Gudang Produk Jadi
(GA)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0
Sanding
(7)
Pemo-
Tongan
(1)
Pembe-
Lahan
(3)
(4)
Polish
Penguki ran
(5)
Pel u-
Bangan
(6)
Perakitan
(8)
Coating
(9)
Gudang Bahan
Baku
(GB)
Penye-
Rutan
(2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 1. Block layout awal lantai produksi

Tabel 2. Jarak antar departemen pada lantai
produksi
GB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GA
GB 0 24 16 14 18 34 16 24 14 27 41
1 24 0 8 10 20 10 16 18 38 29 43
2 16 8 0 16 26 18 8 24 30 35 49
3 14 10 16 0 10 20 24 10 28 19 33
4 18 20 26 10 0 30 34 20 18 9 23
5 34 10 18 20 30 0 26 10 48 21 41
6 16 16 8 24 34 26 0 32 30 43 57
7 24 18 24 10 20 10 32 0 38 11 31
8 14 38 30 28 18 48 30 38 0 27 27
9 27 29 35 19 9 21 43 11 27 0 20
GA 41 43 49 33 23 41 57 31 27 20 0

Tabel 3. Frekuensi perpindahan komponen produk
kursi dan meja
GB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GA
GB 0 1259 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1259 0 0 0 0 0 0 480 0
2 0 0 0 1187 0 0 0 0 0 0 0
3 0 480 0 0 67 380 260 72 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 1187 0 0 0
5 0 0 0 0 640 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 260 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 1259 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 450
9 0 0 0 0 480 0 0 0 0 0 0
GA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total momen perpindahan pada
tataletak awal dapat ditentukan dengan cara
mengalikan antara frekuensi perpindahan
material yang saling berhubungan dengan
jarak perpindahan antar departemen.
Perhitungan total momen dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :




Berikut adalah hasil perhitungan total momen
dari layout awal yang ditunjukkan pada Tabel
4 :

Tabel 4. Total momen perpindahan layout awal













Tabel 4. Total momen perpindahan
layout awal (lanjutan)














3.2 Pengolahan dengan Metode SLP
Dengan menggunakan metode SLP maka
didapatkan beberapa hasil alternatif layout
yang mempunyai total momen yang lebih
minimum dari hasil total momen awal. Berikut
adalah dimensi alternatif layout, gambar block
layout, jarak antar departemen dan total
momen dari alternatif terbaik hasil dari
pengolahan menggunakan metode SLP yang
bisa dilihat pada Tabel 5, Gambar 2, Tabel 6
dan Tabel 7 dibawah ini:



GB 1 2 3 4 5 6
GB 0 30208 0 0 0 0 0
1 0 0 10069 0 0 0 0
2 0 0 0 18987 0 0 0
3 0 4800 0 0 667 7600 6240
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 19200 0 0
6 0 0 0 0 0 6760 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 4320 0 0
GA 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 35008 10069 18987 24187 14360 6240
7 8 9 GA Total
GB 0 0 0 0 30208
1 0 0 13920 0 23989
2 0 0 0 0 18987
3 720 0 0 0 20027
4 23733 0 0 0 23733
5 0 0 0 0 19200
6 0 0 0 0 6760
7 0 47829 0 0 47829
8 0 0 0 12150 12150
9 0 0 0 0 4320
GA 0 0 0 0 0
Total 24453 47829 13920 12150 207203
Robust
Jurnal Teknik Industri


50
GB 1 2 3 4 5 6
GB 0 15104 0 0 0 0 0
1 0 0 12587 0 0 0 0
2 0 0 0 23733 0 0 0
3 0 4800 0 0 667 3800 4680
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 8960 0 0
6 0 0 0 0 0 2080 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 10080 0 0
GA 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 19904 12587 23733 19707 5880 4680
Tabel 5. Dimensi alternatif layout SLP terbaik
P L
GB Gudang Bahan Baku 12 16
1 Pemotongan ( MesinCutting) 10 6
2 Penyerutan( MesinPlaner ) 8 12
3 Pembelahan ( Rip Saw ) 10 6
4 Perataan Permukaan( Polish ) 10 6
5 Pengukiran( MesinBubut ) 12 8
6 Pelubangan ( MesinBor ) 12 8
7 Sanding 12 12
8 Perakitan 16 16
9 Coating (MesinProfil) 10 12
GA Gudang Produk Jadi 24 18
KODE DEPARTEMEN
DIMENSI (m)



Gambar. 2 Gambar block layout alternatif SLP
terbaik

Tabel 6. Jarak antar departemen pada lantai
produksi hasil SLP
GB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GA
GB 0 24 16 14 18 34 16 26 14 25 35
1 24 0 8 10 20 10 16 28 38 17 37
2 16 8 0 16 26 18 8 34 30 23 43
3 14 10 16 0 10 20 24 18 28 11 27
4 18 20 26 10 0 30 34 10 18 21 17
5 34 10 18 20 30 0 26 20 48 9 43
6 16 16 8 24 34 26 0 42 30 31 51
7 26 28 34 18 10 20 42 0 28 11 23
8 14 38 30 28 18 48 30 28 0 39 21
9 25 17 23 11 21 9 31 11 39 0 34
GA 35 37 43 27 17 43 51 23 21 34 0



Tabel 7. Total momen perpindahan alternatif SLP
terbaik











Tabel 7. Total momen perpindahan alternatif slp
terbaik (lanjutan)












3.3 Pengolahan dengan Metode Algoritma
Genetik
Algoritma genetik adalah model
proses seleksi alam yang diperkenalkan oleh
Charles Darwin. dimana individu yang kuat
yang akan bertahan. Berikut adalah langkah-
langkah pengolahan menggunakan algoritma
genetik :
1. Representasi Solusi
Kromosom merupakan representasi
dari penempatan departemen untuk masing-
masing lokasi. Setiap gen dalam kromosom
menunjukkan departemen. Panjang setiap
kromosom L sama dengan jumlah departemen.
Nilai fitness masing-masing kromosom
dihitung dengan mengalikan frekuensi aliran
(fij) dengan jarak antar departemen (dij).
2. Inisialisasi Populasi Awal
Ukuran populasi yang digunakan
(popsize) adalah sebesar 30. Inisialisasi isi
7 8 9 GA Total
GB 0 0 0 0 15104
1 0 0 8160 0 20747
2 0 0 0 0 23733
3 1296 0 0 0 15243
4 11867 0 0 0 11867
5 0 0 0 0 8960
6 0 0 0 0 2080
7 0 35243 0 0 35243
8 0 0 0 9450 9450
9 0 0 0 0 10080
GA 0 0 0 0 0
Total 13163 35243 8160 9450 152506
Robust
Jurnal Teknik Industri


51

kromosom dilakukan secara acak sebanyak
ukuran popsize
3. Seleksi
Seleksi ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan reproduksi yang
lebih besar bagi anggota populasi yang paling
fit. Seleksi akan menentukan individu-
individu mana saja yang akan dipilih untuk
dilakukan rekombinasi (crossover). Seleksi
kromosom dilakukan dengan metode roulette
wheel selection atau seleksi roda roulette.
4 Penyilangan (Crossover)
Crossover (penyilangan) dilakukan
atas 2 kromosom untuk menghasilkan
kromosom anak (offspring). Kromosom anak
yang terbentuk akan mewarisi sebagian sifat
kromosom induknya. Metode crossover yang
digunakan adalah metode order (OX). Pada
metode ini, offspring (kromosom anak)
dibentuk dengan jalan memilih sebagian jalur
dari suatu induk, kemudian menata ulang jalur
berdasarkan urutan tertentu dari induk yang
lainnya.
5 Mutasi
Langkah-langkah mutasi:
1. J umlah bit yang ada pada populasi, yaitu:
popsize*L =30*11 =330.
2. Karena peluang mutasi (p
m
) adalah 0,01.
Untuk memilih bit-bit mana saja yang
akan dilakukan mutasi, bangkitkan
bilangan acak antara [0-1] sebanyak
330 buah. Setelah itu bilangan bit yang
mempunyai nilai lebih dari 0,01 maka bit
tersebut tidak berhak melakukan mutasi
dan untuk bilangan bit yang mempunyai
nilai dibawah 0,01 maka bit tersebut
berhak melakukan mutasi.
6 Pelestarian Kromosom
Probabilitas kromosom terbaik yang
akan dilestarikan adalah 0,2 yang berarti
bilangan yang mempunyai nilai dibawah 0,2
dari bilangan acak yang dibentuk sebanyak
populasi akan diganti dengan kromosom
terbaik pada populasi awal generasi yang
bersangkutan.
Populasi akhir dari generasi pertama
selanjutnya akan menjadi populasi awal
untuk generasi kedua.
Langkah-langkah yang sama dilakukan
untuk setiap generasi berikutnya. Generasi
akan berhenti, bila pengacakan kromosom
mempunyai nilai fitness dua kali lebih
besar atau sama dengan nilai fitness dari
generasi sebelumnya yaitu pada generasi
ke-3.

Berikut adalah hasil pengolahan
menggunakan metode algoritma genetik yang
ditunjukkan pada Tabel 8:

Tabel 8. Hasil rekapitulasi nilai fitness terbaik,
terburuk, dan rata-rata
Terbaik Terburuk Rata-rata
1 0,00000247 0,00000101 0,00000158
2 0,00000247 0,00000101 0,00000163
3 0,00000247 0,00000103 0,00000169
Fittness
GEN

Dari hasil tersebut diperoleh
kromosom yang mempunyai nilai fitness
terkecil yaitu 0,00000247 maka kromosom
inilah yang akan dijadikan pembanding dari
hasil alternatif terbaik dari metode SLP.
Berikut adalah block layout, hasil perhitungan
jarak antar departemen dan total momen yang
dibentuk dari fitness terkecil yang dapat di
lihat pada Gambar 3, Tabel 9 dan Tabel 10:

Gambar. 3 Gambar block layout hasil GA

Tabel. 9 Jarak antar departemen hasil metode
algoritma genetik
0
11
8
2
4
5
6
7
9
10 1
3
(5,6)
(18,6) (30,6)
(6,18)
(17,15)
(17,21)
(28,16)
(27,23)
(6,28)
(8,40) (25,38)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Robust
Jurnal Teknik Industri


52

GB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 GA
GB 0 10 34 16 26 12 20 24 44 13 39
1 10 0 24 6 18 22 12 14 34 21 31
2 34 24 0 18 26 46 34 10 14 23 29
3 16 6 18 0 12 28 16 14 28 27 25
4 26 18 26 12 0 20 8 26 36 39 17
5 12 22 46 28 20 0 12 36 56 25 37
6 20 12 34 16 8 12 0 24 44 33 25
7 24 14 10 14 26 36 24 0 24 13 39
8 44 34 14 28 36 56 44 24 0 37 19
9 13 21 23 27 39 25 33 13 37 0 52
GA 39 31 29 25 17 37 25 39 19 52 0

Tabel 10. Total momen perpindahan hasil metode
algoritma genetik
GB 1 2 3 4 5 6
GB 0 12587 0 0 0 0 0
1 0 0 30208 0 0 0 0
2 0 0 0 21360 0 0 0
3 0 2880 0 0 800 10640 4160
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 12800 0 0
6 0 0 0 0 0 3120 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 18720 0 0
GA 0 0 0 0 0 0 0
Total 0 15467 30208 21360 32320 13760 4160

Tabel 10. Total momen perpindahan hasil metode
algoritma genetik (lanjutan)
7 8 9 GA Total
GB 0 0 0 0 12587
1 0 0 10080 0 40288
2 0 0 0 0 21360
3 1008 0 0 0 19488
4 30853 0 0 0 30853
5 0 0 0 0 12800
6 0 0 0 0 3120
7 0 30208 0 0 30208
8 0 0 0 8550 8550
9 0 0 0 0 18720
GA 0 0 0 0 0
Total 31861 30208 10080 8550 197974


3.4 Usulan Perbaikan
Dari hasil analisis momen material
handling, dilakukan pemilihan layout terbaik
yang akan diajukan sebagai usulan perbaikan
layout produksi PT. ABC. Layout terbaik
adalah rancangan layout dengan metode SLP
yang mempunyai momen material handling
terkecil yaitu 152.506 meter per bulan, di
banding dengan metode algoritma genetik
yang mempunyai momen material handling
sebesar 197.974 meter per bulan. Berikut
adalah grafik perbandingan total momen
perpindahan bahan yang dapat dilihat pada
Gambar 4


Gambar 4. Grafik perbandingan total momen
perpindahan bahan
4. Kesimpulan Dan Saran
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan dan
pengolahan data dengan metode SLP dan
algoritma genetik dalam penataan kembali
tataletak fasilitas lantai produksi pada PT. ABC
maka dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain:
1. Tataletak awal lantai produksi perusahaan
memberikan momen perpindahan sebesar
207.203 meter perpindahan per bulan
ditinjau dari jarak antar departemen dan
frekuensi perpiundahan bahan. Metode
SLP memberikan jumlah momen
perpindahan sebesar 152.506 meter
perpindahan per bulan ditinjau dari jarak
antar departemen dan frekuensi
perpindahan bahan, sedangkan dengan
algoritma genetik diperoleh jumlah
momen perpindahan sebesar 197.974
meter perpindahan per bulan ditinjau dari
jarak antar departemen dan frekuensi
perpindahan bahan.
2. Usulan tataletak yang dapat memberikan
perpindahan bahan yang minimal adalah
dengan metode SLP dimana terjadi
pertukaran lokasi antar departemen yang
memberikan total aliran yang minimal.
3. Dibandingkan dengan tataletak awal,
efisiensi penggunaan metode SLP ditinjau
dari jarak antar departemen dan frekuensi
perpindahan bahan sebesar 26,4 % ,
sedangkan dengan algoritma genetik
efisiensi ditinjau dari jarak antar
0
50000
100000
150000
200000
250000
Awal SLP AlgoritmaGenetik
Perhitungan Momen Perpindahan Bahan
Robust
Jurnal Teknik Industri


53

departemen dan frekuensi perpindahan
bahan sebesar 4,45 %.

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada
perusahaan adalah:
1. Penelitian dengan metode grafik dan
algoritma genetik ini hanya meninjau
luasan dari stasiun kerja yang ada. Oleh
karena itu, diperlukan penelitian lebih
lanjut dengan menghitung atau
merancang daerah kerja masing-masing
stasiun kerja.
2. Diharapkan perusahaan dapat
menyediakan data selengkapnya agar
hasil penelitian benar-benar
merepresentasikan keadaan perusahaan.




5. Daftar Pustaka
Apple, J .M., 1990. TataLetak Pabrik dan
Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga, ITB.
Helvin Santi, I.E., dkk., Perbandingan
Algoritma Genetika Dengan Algoritma
Generate And Test Pada Perencanaan
Tataletak Fasilitas Rumah Sakit Umum.
J urnal Informatika. Universitas Kristen
Duta Wacana. Volume 3 Nomor 2 Hal
48-55 Tahun 2007.
Heragu,S.S., 2006. Facilities Design, Second
Edition, iUniverse Inc, Lincoln.
Purnomo, H. 2004. Perencanaan dan
Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Purnomo, H. dan Kusumadewi Sri. Aplikasi
Algoritma Genetika Untuk Penentuan
Tataletak Mesin, J urnal Teknik Industri,
Teknik Informatika. Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta. Volume 2 Hal
203-211 Tahun 2008
Rojas, G.S., JF Torres. 2006. Genetic
Algorithms For Designing Bank Offices
Layouts, Prosiding Third International
Conference on Production Research
Americas Region 2006 (ICPR-AM06).
Los Andes University. Colombia.
Sanjoyo, 2006. Aplikasi Algoritma Genetika.
[Internet]. (Bangkalan 2012 Mei 25)
http://sanjoyo55.files.wordpress.com/20
08/11/non-linier-gen-algol.pdf
Tompkins, J .A., White, J .A., 1984. Facilities
Planning. J ohn Willey and Sons.
Wignjosoebroto, S. 2003. Tataletak Pabrik
dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga.
Penerbit Guna Widya, J akarta.

Вам также может понравиться