Вы находитесь на странице: 1из 2

ETIKA KEHIDUPAN METHODIST

Pada tahun 1739 beberapa orang datang kepada John Wesley untuk meminta nasehat,
bagaimana mereka memperoleh keselamatan. Kemudian datang lagi beberapa orang meminta nasehat
yang sama. Maka John Wesley menetapkan satu hari untuk menasehati mereka. Setiap menghadiri
pertemuan, ditutup dengan doa sesuai kebutuhan mereka masing-masing. Sejak saat itu timbullah
kelompok persekutuan yang pertama di Eropah dan kemudian di Amerika. Ciri kelompok tersebut
adalah kerinduan akan hidup yang suci, berkumpul bersama-sama berdoa, menerima petunjuk-
petunjuk dan mengawasi satu sama lain di dalam kasih saling membantu memperoleh keselamatan
(Fil. 2:12-18).
Mereka dibagi beberapa kelas (kelompok kecil) menurut tempat tinggal masing-masing, sehingga
lebih mudah diketahui apakah mereka betul-betul berusaha memperoleh keselamatan. Setiap kelas
lebih kurang 12 orang dan seorang dari antara mereka dipilih menjadi pemimpin dengan tugas-tugas
sbb:
1. Mengunjungi setiap anggota kelas (kelompok) paling sedikit sekali seminggu untuk:
a. Menyelidiki kemampuan kerohaniannya.
b. Nasehati, memperingati, menghibur atau meneguhkan iman (Kol. 1:28).
c. Mengumpulkan pemberian-pemberian yang akan diserahkan sebagai perbelanjaan
pendeta, keperluan jemaat serta pekerjaan social (Fil. 1:3-11).
2. Berkumpul bersama Pendeta dan Pemimpin-pemimpin kelas yang lain dalam jemaat sekali
seminggu untuk:
a. Memberitahukan kepada Pendeta, orang-orang yang sakit, yang tidak mematuhi
peraturan gereja dan orang orang yang tidak mau dinasehati.
b. Menyerahkan semua pemberian yang telah diterimanya selama seminggu yang lalu
kepada bendahara jemaat.

Hanya satu syarat yang harus dipenuhi seseorang yang ingin masuk ke gereja Methodist, yaitu:
keinginan melepaskan diri dari murka yang akan datang dan diselamatkan dari dosa-dosa mereka.
Kalau benar-benar keinginan itu menjadi dasar penghidupan orang tsb, maka akan berbuah (Yoh.
15:5).
Mereka yang ingin meneruskan keanggotaannya di dalam kelompok-kelompok itu, harus betul-betul
membuktikan keinginan mereka akan keselamatan itu, yaitu:
1. Dengan tidak berbuat jahat kepada orang lain.
Menjatuhkan diri dari segala kejahatan yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti:
a. Mempergunakan nama Allah dengan sia-sia.
b. Menajiskan hari Tuhan dengan bekerja seperti biasa atau berjual beli.
c. Memiliki, membeli atau menjual hamba.
d. Berkelahi, bertengkar, berselisih, berperkara, mencaci maki, tawar menawar yang
berlebihan.
e. Membeli, menjual barang-barang yang belum dikenakan pajak.
f. Memberi atau meminta bunga yang tidak sepantasnya atau bunga yang tidak menurut
hukum negara/peraturan pemerintah.
g. Berbicara dengan kata-kata yang tidak berguna dengan maksud memburukkan nama
orang terutama pekerja gereja dan pejabat-pejabat pemerintah.
h. Melaksanakan sesuatu yang kita tahu tidak memuliakan Tuhan, seperti:
- Menghiasi diri dengan emas atau pakaian mahal secara berlebih-lebihan.
- Menghibur diri dengan cara yang tidak dapat dipergunakan dalam nama Yesus
Kristus.
- Nyanyikan nyanyian atau membaca buku yang tidak memimpin kita kepada
pengetahuan kasih Allah yang lebih dalam.
i. Kelemahan atau kemajuan terhadap diri sendiri.
j. Mengumpulkan harta di dunia secara serakah (Mat.6:21)
k. Meminjam uang tanpa kemungkinan membayar kembali, dan mengangsur barang tetapi
tidak dapat melunasinya.
2. Dengan berbuat baik terhadap semua orang seperti:
a. Memberi makan kepada mereka yang lapar, memberi pakaian, mengunjungi orang yang
sakit dan orang yang ada di dalam penjara.
b. Mengajar, menasehati, menyapa orang dengan hati yang tulus dan ikhlas.
c. Memberikan pekerjaan bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan.
d. Menyadarkan dan mengajak mereka untuk bersedia menyangkal diri dan memikul
salibnya setiap hari.
3. Dengan memperhatikan semua hukum Allah, seperti:
a. Menghadiri kebaktian.
b. Melaksanakan Firman Tuhan yang kita baca dan kita dengar.
c. Mengikuti sakramen perjamuan kudus.
d. Mengadakan kebaktian keluarga dan doa pribadi.
e. Mendalami Firman Allah.
f. Berpuasa dan menahan diri ( Mat.6:16-18 )

Inikah etika hidup secara umum jemaat Methodist. Semuanya ini di ajarkan oleh Allah untuk
dilaksanakan melalui FirmanNya yang kita terima. Kita percaya bahwa Rohnya menuliskan etika
hidup ini kedalam hati yang terbuka. Jika salah seorang di antara kita tidak mau mematuhinya atau
dengan sengaja melanggar salah satu di antaranya, haruslah soal itu diberitahukan kepada pemimpin
jemaat, sehingga mereka mengerti bahwa ornag yang berbuat salah itu dipertanggungjawabkan
kepada pemimpin jemaat tersebut. Kita akan sabar dengan dia untuk sementara waktu. Tetapi jika dia
tidak bertobat atau berbuat, maka tidak ada lagi tempat baginya diantara kita. Kita telah melepaskan
diri dari tanggung jawab kita terhadap orang tersebut.

Вам также может понравиться