Вы находитесь на странице: 1из 33

A FAIZ AL HADI

XII MO / TKR
03
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami berhasil menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
TURBOCHARGER DAN POMPA OLI .
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai TURBOCHARGER DAN POMPA OLI .
Atau yang lebih khususnya membahas definisi TURBOCHARGER DAN POMPA OLI ,
karakteristis serta cara kerja TURBOCHARGER DAN POMPA OLI . Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi yang lebih jelas kepada kita semua tentang hal-hal yang
berkaitan dengan TURBOCHARGER DAN POMPA OLI .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itu , kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita . Amin .



Sidoarjo, 31 Januari 2013

Penulis
A Faiz Al Hadi

DAFTAR ISI

Halaman judul ...............................................................................................................
Kata pengantar .................................................................................................. ............
Daftar isi ........................................................................................................................

BAB I TURBOCHARGER
1. SEJARAH MESIN TURBO ....................................................................................
2. TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER ...................................................
3. PRINSIP KERJA TURBOCHARGER ................................................................
4. CARA KERJA TURBOCHARGER ......................................................................
5. MACAM MACAM TURBO ..............................................................................
6. KONTRUKSI TURBO .........................................................................................
7. KOMPONEN KOMPONEN TURBO ...................................................................
8. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ......................................................................
9. PERBEDAAN TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER ...........................

10. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN .....................................................

BAB II POMPA OLI
1. DEFINISI POMPA OLI ..........................................................................................
2. MACAM MACAM POMPA OLI ..........................................................................
3. POMPA SENTRIFUGAL .......................................................................................
4. BAGIAN BAGIAN POMPA SENTRIFUGAL .....................................................
5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN .......................................................................
6. KLASIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL ............................................................
7. SIRKULASI OLI PADA MESIN ...........................................................................







SEJARAH MESIN TURBO



Supercharger buang-didorong pertama dikembangkan oleh Dr Alfred J. Buchi dari
Swiss antara 1909 dan 1912, jauh sebelum produk masuk Garrett turbocharger gambar. Dr
Buchi adalah Chief Engineer Sulzer Saudara Departemen Penelitian dan pada tahun 1915
mengusulkan prototipe pertama dari mesin diesel turbocharged, namun ide-idenya
memperoleh penerimaan sedikit atau tidak ada pada waktu itu.
General Electric mulai mengembangkan turbocharger selama akhir 1910-an. Pada
tahun 1920, sebuah LePere bi-pesawat yang dilengkapi dengan mesin Liberty dan
turbocharger General Electric rekor ketinggian baru 33.113 kaki (10092m).
Turbocharger digunakan hemat pada pesawat dalam Perang Dunia I, tapi
pembangunan mereka terjadi pada skala melebar di tahun 1930-an dan 1940-an - pertama
di Eropa dan kemudian di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, General Electric
mengembangkan turbocharger untuk pesawat militer, dan dalam Perang Dunia II, ribuan
digunakan pada pesawat tempur dan pembom, seperti B-17. Garrett Corporation, dibentuk
pada tahun 1936 oleh JC "Cliff" Garrett, memasok pendingin muatan udara (aftercooler)
untuk B-17, terletak antara General Electric turbocharger dan mesin Pratt dan Whitney.
Pada tahun 1940-an dan awal 1950-an, Garrett sangat berkomitmen untuk desain
mesin turbin gas kecil 20-90 tenaga kuda (15-67 kw). Para insinyur telah mengembangkan
latar belakang yang baik dalam metalurgi dari perumahan, segel kecepatan tinggi, turbin
radial inflow, dan kompresor sentrifugal. Pada tanggal 27 September 1954, Cliff Garrett
membuat keputusan untuk memisahkan kelompok turbocharger dari departemen Turbin
Gas karena peluang turbocharger diesel komersial. Itulah awal dari Divisi Industri baru
AiResearch - untuk desain turbocharger dan manufaktur. Divisi Industri AiResearch
kemudian akan bernama Garrett Otomotif.
Chevrolet Corvair Monza dan Oldsmobile Jetfire adalah turbo-powered pertama
mobil penumpang, dan membuat debut mereka di pasar AS pada 1962-1963. Meskipun
pengeluaran teknis yang maksimal, bagaimanapun, keandalan miskin mereka menyebabkan
mereka cepat menghilang dari pasar.
Mesin pembakaran internal adalah mesin mengkonsumsi udara. Hal ini karena bahan
bakar yang dibakar membutuhkan udara dengan yang dapat mencampur untuk melengkapi
siklus pembakaran. Setelah rasio udara / bahan bakar mencapai titik tertentu, penambahan
bahan bakar yang lebih tidak akan menghasilkan lebih banyak kekuatan, tetapi hanya asap
hitam atau bahan bakar yang tidak terbakar ke atmosfer. Semakin padat asap, semakin
mesin sedang di bakar. Oleh karena itu, meningkatkan pengiriman bahan bakar di luar udara
/ bahan bakar hasil rasio batas dalam konsumsi bahan bakar yang berlebihan, polusi, suhu
gas buang tinggi (solar) atau suhu gas buang yang rendah (bensin), dan mesin hidup
dipersingkat.
Setelah krisis minyak pertama pada tahun 1973, turbocharging menjadi lebih dapat
diterima dalam aplikasi diesel komersial. Sampai saat itu, biaya investasi tinggi turbocharging
diimbangi hanya dengan penghematan biaya bahan bakar, yang minim. Peraturan emisi yang
semakin ketat di 80-an mengakibatkan peningkatan jumlah truk mesin turbocharged,
sehingga hari ini, hampir setiap mesin truk turbocharged.
Pada 70, dengan masuknya turbocharger ke motor olahraga, terutama Formula saya
balap, mesin turbocharged mobil penumpang menjadi sangat populer. Kata "turbo" menjadi
cukup modis. Pada saat itu, hampir setiap produsen mobil yang ditawarkan setidaknya satu
top model dilengkapi dengan mesin bensin turbocharged. Namun, fenomena ini menghilang
setelah beberapa tahun karena walaupun mesin bensin turbocharged lebih kuat, itu tidak
ekonomis. Selanjutnya, "turbo-lag", respon tertunda dari turbocharger, pada waktu itu
masih relatif besar dan tidak diterima oleh sebagian besar konsumen.
Terobosan nyata dalam mobil penumpang turbocharging dicapai pada tahun 1978
dengan pengenalan mobil mesin diesel turbocharged penumpang pertama di Mercedes-
Benz 300 SD, diikuti oleh turbodiesel VW Golf tahun 1981. Dengan menggunakan
turbocharger, efisiensi mesin diesel penumpang mobil dapat ditingkatkan, dengan hampir
bensin "driveability" mesin, dan emisi berkurang secara signifikan.
Saat ini, turbocharging mesin bensin tidak lagi terutama dilihat dari perspektif kinerja,
tetapi lebih dipandang sebagai alat untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan, akibatnya,
pencemaran lingkungan pada rekening karbon dioksida yang lebih rendah (CO2). Saat ini,
alasan utama untuk turbocharging adalah penggunaan energi gas buang untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar dan emisi.
Pada awal mula perakitan, Turbocharger direferensikan sebagai
"Turbosupercharger". sebuah supercharger yg menggunakan compressor udara untuk
diinduksikan/didorong secara paksa kedalam mesin. secara logika, menambahkan turbin
untuk untuk memutar supercharger akan mengubah istilahnya menjadi
"Turbosupercharger". namun, istilah tersebut kemudian , disingkat menjadi "TurboCharger".
hal ini, membuat kebingungan karena terkadang istilah "turbosupercharger" masih sering
digunakan untuk menunjukkan mesin yg menggunakan crankshaft-drive supercharger dan
exhaust-driven turbocharger bersama-sama atau sering pula disebut "twincharging".


TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER
Turbocharger Dan Supercharger adalah perangkat terpisah pada mesin yang berguna
untuk meningkatkan pasokan udara yang dibutuhkan oleh mesin dalam proses pembakaran.
Dengan kata lain kedua perangkat ini merupakan kompresor turbin yang menghisap udara
dari luar dan menekan udara tadi ke saluran intake manifold mesin. Perbedaan diantara
keduanya ada pada sumber penggerak putaran turbin. Turbo atau istilah kerennya
TURBOCHARGER, merupakan sebuah kompresor gas yg digunakan untuk Induksi Paksa
(Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine)
Turbocharger merupakan sebuah bentuk dari supercharger yg meningkatakan kepadatan
udara yg memasuki mesin untuk menghasilkan tenaga lebih. sebuah Turbocharger
mempunyai turbin yg ditenagai oleh kompresor dan dikendalikan oleh gas pembuangan
mesin itu sendiri daripada pengendalian secara mekanis. hal ini membuat turbocharger
mampu mencapai tingkat efisiensi yg lebih tinggi daripada kompresor kompresor Forced
Induction tipe lain.
Turbocharger atau yang akrab disebut turbo memiliki dua turbin yang terhubung
dalam satu poros. Turbin sekunder berfungsi sebagai 'kincir' penggerak yang tenaganya
diambil dari 'tiupan' udara sisa pembakaran mesin. Kincir inilah yang berfungsi memutar
turbin kompresor utama.
Karena dapat bergerak bebas, turbin kompresor ini dapat berputar hingga lebih dari
70.000rpm dan dapat menghasilkan tekanan udara yang sangat besar. Oleh karena itulah
perangkat ini diberi katup by pass agar tekanan udara yang dihasilkan tidak berlebihan.
Jika turbo mengandalkan tekanan gas sisa pembakaran, berputarnya turbin atau
kompresor pada supercharger memanfaatkan tenaga putaran mesin. Karena putaran mesin
umumnya hanya 'bermain' kurang dari 7.000rpm maka tekanan yang dihasilkan tidak
sedahsyat turbocharger.


Meski demikian, supercharger unggul pada putaran bawah karena perangkat ini
sudah mulai bekerja pada rpm rendah. Peningkatan tenaganya pun sangat halus karena
putaran turbin selaras dengan putaran mesin. Jika supercharger sudah bekerja di rpm
bawah, turbocharger baru akan bekerja menunggu mesin berputar pada rpm tertentu agar
gas buang memiliki cukup tekanan untuk memutar turbin sekunder. Oleh karena itu ketika
mesin merangkak dari rpm bawah hingga turbo bekerja optimal akan terasa ada 'hentakan'
yang disebut sebagai 'turbolag'.
Untuk menyiasati hal itu, para perancang turbocharger mendesain sudu-sudu turbin
dengan kemiringan yang dapat berubah-ubah sehingga saat berputar rendah, turbin utama
sudah bisa memberikan tekanan yang cukup. Setelah putaran ideal tercapai, sudu-sudu tadi
berubah ke posisi semula. teknologi ini dinamaivariable turbine geometry. Putaran turbin
yang demikian cepat pada turbocharger membutuhkan pelumasan yang baik untuk menjaga
poros turbin tak cepat aus. Terlebih perangkat ini dibuat sangat presisi. Umumnya turbo
memanfaatkan pelumas mesin yang dipompakan pada perangkat turbo.



Karena itu mesin turbo tidak dianjurkan untuk dimatikan langsung ketika habis
digeber pada kecepatan tinggi. Ketika mesin langsung dimatikan otomatis suplai oli terhenti,
padahal saat itu turbo masih berputar cepat akibat gaya inersia yang masih tersimpan.
Umumnya mesin turbo dipasangkan perangkat tambahan yang diberi nama turbo timer agar
mesin tetap hidup beberapa saat meski kunci kontak dicabut. Tujuannya untuk memberikan
kesempatan sampai turbin di dalam turbo berkurang putarannya ke kondisi idle.
Karena perangkat turbo terhubung dengan saluran gas buang yang merupakan
sumber panas, maka suhu udara yang terhisap dalam intake manifold ikut meningkat.
Padahal jika suhu udara panas membuat molekul oksigen renggang dan menipis. Pada mesin
turbo moderen disisipkan lah perangkat intercooler diantara turbo dan intake manifold
untuk menurunkan kembali suhu udara yang panas agar kandungan oksigen menjadi lebih
rapat.
Sebagai gambaran betapa dahsyatnya perangkat ini mendongkrak tenaga ini, di era
kejayaan turbo di ajang balap Formula 1, mesin dengan kapasitas 1.600cc sanggup
menghasilkan tenaga hingga 1.200 hp!
PRINSIP KERJA TURBOCHARGER PADA
KENDARAAN DAN TIPS-TIPSNYA



Prinsip Kerja Turbocharger
Sebuah Turbocharger ada sebuah kipas pompa radial yg kecil yg dikendalikan oleh
energi gas buang dari sebuah mesin. sebuah Turbocharger terdiri dari sebuah turbin dan
compressor terpasang pada sebuah batangan (shared shaft). Turbin tersebut mengubah
panas dan tekanan gas buang menjadi daya putar, yg kemudian digunakan untuk
menggerakkan compressor. compressor menggerakkan aliran udara dan memompakannya
kedalam intake manifold pada tekanan yg semakin meningkat. Hal tersebut menghasilkan
kadar udara yg besar memasuki silinder dari setiap langkah hisap (intake stroke).
tujuan dari turbocharger kurang lebih sama dengan supercharger, untuk
memperbaiki efisiensi volumetrik mesin dengan memecahkan salah satu batasan
kardinalnya. tekanan udara pada atmosfir tidak lebih dari 1 atm (14,7psi), sehingga ada batas
mutlak antara tekanan dalam katup masuk dan jumlah aliran udara yg memasuki ruang
pembakaran. Turbocharger meningkatkan tekantan pada titik dimana udara memasuki
silinder, kadar udara (oksigen) yg besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet
manifold meningkat.
tambahan aliran udara membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar
dan perbandingan bahan bakar dan udara yg seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi.
hal ini meningkatkan tenaga dan torsi yg dikeluarkan oleh mesin.
untuk menghindari detonasi dan kerusakan fisik, tekanan dalam silinder tidak boleh
terlalu tinggi. untuk mencegah hal tersebut terjadi, tekanan masuk harus dikontrol oleh
ventilasi yg membuang kelebihan gas. fungsi kontrol tersebut dilakukan oleh wastegate, yg
mengarahkan beberapa gas buang tidak ikut mengalir ke turbin.


Cara Kerja Turbocharger
Sebuah turbocharger secara dasar adalah sebuah pompa udara. gas buang panas yg
meninggalkan mesin setelah pembakaran diarahkan langsung ke roda turbin disamping
turbocharger utnuk membuat turbin tersebut berputar hingga kecepatan 230.000RPM
Roda Turbin itu terhubung oleh sebuah batang ke roda kompresor. semakin turbin berputar
cepat, kompresor pun ikut berputar dengan cepat. putaran kompresor tersebut mendorong
aliran udara dan mengkompres udara tersebut sebelum dipompakan ke dalam ruang
pembakaran mesin.
Banyak sistem turbo yg menambahkan pendingin (Intercooler) antara kompresor dan
silinder, karenan udara yg terkompres dan berputar sedemikian cepatnya dapat mencapai
suhu tinggi yg ekstrim. Prinsip dasar dibalik penggunaan turbochargin cukup sederhana,
namun sebuah turbocharger adalah sebuah komponen mesin yg sangat kompleks. tidak
hanya komponen-komponen dalam turbocharger itu sendiri yg harus terkoordinasi secara
tepat, tapi jg turbocharger dan mesin harus benar-benar cocok. jika tidak, maka dapat
menghasilkan mesin yg tidak efisien dan bahkan kerusakan.

Ada 4 Tahap Kerja Yaitu :

1. HISAP (Charge Exchange Stroke)
pada mesin Diesel atau bensin injeksi, piston bergerak kebawah dan udara ditarik
melalui katup masuk. dalam mesin bensin karburator, udara dicampurkan dengan bensin.
2. KOMPRESI (Power Stroke)
Ketika Piston bergerak keatas, udara atau campuran bensin dan udara di kompress
3. Ekspansi (Power Stroke)
dalam mesin bensin karburator atau injeksi, campuran bahan bakar dan udara disulut
oleh busi, pada mesin Diesel, bahan bakar di injeksikan pada tekanan tinggi dan campuran
udara dengan bahan bakar tersebut akan terbakar secara spontan. kemudian, ledakan
tersebut mendorong piston bergerak kebawah.
4. Pembuangan (Charge Exchange Stroke)
Gas Buang dikeluarkan melalui katup pembuangan ketika piston bergerak keatas.
Pada mesin dengan Turbocharger, Udara di kompress sebelum disuplai kembali ke dalam
silinder selama langkah hisap. karena proses tersebut berada pada tekanan yg lebih tinggi,
kadar udara yg lebih besar masuk kedalam ruang bakar sehingga bahan bakar terbakar lebih
efisien. hal ini meningkatkan Power Output, memberikan torsi yg lebih besar pada top speed
dibandingkan pada mesin biasa dengan volume mesin yg sama, dan mengurangi kadar emisi
gas buang. beberapa mesin Diesel bisa di set up untuk menerima udara lebih namun dengan
takaran solar yg sama, yg tidak hanya meningkatkan tenaga tapi juga menghasilkan gas
buang yg lebih bersih.




Macam - Macam Turbo

PARALLEL
beberapa mesin, seperti mesin jenis V, menggunakan dua turbo kecil yg identik.
masing-masing dipasangkan pada aliran gas buang yg terpisah dari mesin. 2 turbo yg lebih
kecil menghasilkan dorongan (boost) yg sama atau lebih (secara agregat) daripada sebuah
turbo besar tunggal. karena ukurannya yg kecil, turbo jenis ini mampu mencapai RPM
optimalnya dan menghasilkan dorongan yg optimal secara lebih cepat. turbo jenis ini sering
dirujuk dengan nama lain Parallel Twin-Turbo system.
Daftar Kendaraan dengan Twin Turbo : Maserati Bi-turbo, Nisan GT-R, Mitsubishi 3000GT
VR-4, Nissan 300ZX, BMW twin Turbo 3.0 inline 6 cylinder cars(E90, E81, E60).

SEQUENTIAL
Beberapa pembuat mobil mengatasi Turbo lag (Jeda yg terasa saat Turbo Aktif)
dengan menggunakan 2 turbo kecil. penyusunan yg tipikal untuk turbo jenis ini adalah,
memiliki 1 turbo yg aktif pada seluruh putaran RPM dan satu turbo yg aktif ketika RPM
Tinggi. sebelum RPM tinggi tercapai, inlet gas buang dan udara dari Turbo kedua ditutup.
Sequential twin-Turbo biasanya jauh lebih kompleks daripada parallel twin-turbo. Banyak
Mesin-Mesin Diesel Modern menggunakan Teknologi ini untuk menghilangkan efek "Turbo
Lag" dan juga mengurangi konsumsi Bahan Bakar serta Emisi Karbon.

Kelebihan dari penerapan Turbo:

1. Lebih Responsif
dalam penerapan standar, adalah hal yg realistis untuk melipatgandakan tenaga dari
suatu mesin melalui turbocharger. turbocharger juga berperan mencegah hilangnya tenaga
pada daerah dataran tinggi, dan memberikan keuntungan yg signifikan pada truk-truk dan
mesin Off-Road yg telah ber-Turbocharger.
2. Lebih Ekonomis
Turbocharger mendaur ulang energi yg dihasilkan oleh mesin kendaraan, mengubah
energi bahan bakar terkonsumsi menjadi tenaga yg lebih besar dengan menciptakan friksi
dan terbuangnya panas yg lebih kecil. sebagai dampaknya, mesin denga turbocharger
menjadikan penggunaan bahan bakar yg lebih hemat daripada keadaan standarnya.
3. Lebih HIJAU
Karena turbocharger mengirimkan lebih banyak udara ke mesin, pembakaran bahan
bakar berlangsung lebih mudah, dan lebih bersih. Mesin Mesin Diesel modern dengan
turbocharger menghasilkan Emisi NOx dan CO2 yg lebih rendah 50% daripada mesin-mesin
konvensional.
4 Lebih Menyenangkan
Turbocharger memberikan torsi yg lebih besar, sehingga performa kendaraan
menjadi lebih ganas dan memberikan kenikmatan mengendara yg sesungguhnya.

KONSTRUKSI
Turbocharger terdiri dari :
1. turbine housing
2. compressor housing
3. center housing
4. turbine wheel
5. compressor wheel
6. full-floating bearing
7. waste gate valve
8. actuator




Tenaga mesin sebanding dengan jumlah udara dan bahan bakar yang bisa masuk ke
dalam silinder. Tujuan utama kami adalah untuk menarik lebih banyak udara ke dalam
silinder, mesin yang lebih besar mengalir lebih banyak udara dan dengan demikian akan
menghasilkan lebih banyak kekuatan. Dengan memasang turbocharger Garrett, kekuatan
dan kinerja mesin dapat meningkat secara dramatis.
Jadi bagaimana turbocharger mendapatkan lebih banyak udara ke dalam mesin?
Mari kita lihat pada skema di bawah ini:

1 Compressor Inlet
2 Compressor Discharge
3 Charge air cooler
(CAC)
4 Intake Valve
5 Exhaust Valve
6 Turbine Inlet
7 Turbine Discharge


























Komponen Komponen Turbo










WASTEGATES INTAKE MANIFOLD





JOURNAL BEARINGS BALL BEARINGS




KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN TURBOCHARGER
Tenaga lebih maksimal
Beban mesin lebih ringan dibandingkan dengan supercharger
Lebih efisien dalam bahan bakar, karena memanfaatkan gas buang sebagai media untuk
menggerakan turbin daripada tidak menggunakan turbocharger
KERUGIAN MENGGUNAKAN TURBOCHARGER
Perawatan lebih rumit
Sering terjadi timbul asap putih pada kendaraan karena adanya tumpukan kotoran pada
exhaust manifold yang disebabkan oleh turbocharger sendiri
Bila terjadi kerusakan pada salah satu komponen, maka penggantian dilakukan semua
(assey)

PERBEDAAN TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER
Turbocharge dan Supercharge adalah suatu jenis pompa udara untuk menekan udara
yang masuk kedalam silinder-silinder untuk menambah kepekatan udara. Udara masuk
disuplai ke silinder oleh turbocharge atau supercharge dengan tekanan yang lebih besar
dibanding tekanan atsmosfir menyebabkan bertambahnya kepadatan dalam ruang bakar.
pada mesin biasa, efisiensi pengisian udara yang dihisap kesilinder hanya 65% - 85%, karena
adanya tahanan pada sistem hisap dan gas buang yang tersisa dalam sistem pembuangan.
Dengan menggunakan turbocharge atau supercharge pada mesin, efisiensi pengisian dapat
melebihi 100%. dimana ;
Efisiensi pengisian (%) = Banyaknya udara aktual yang masuk dibagi (/) banyaknya udara
dalam silinder pada kondisi standart* di kali (X) 100%

*kondisi standart = tekanan atsmosfer standart pada suhu 20 derajat Celsius






ITEM TURBOCHARGER SUPERCHARGER
Tipe Pengisian Turbine (turbine wheel dan
compressor wheel)
Secara mekanik
(supercharger tipe root)
menggunakan sepasang
rotor yang berbentuk
kepompong
Penggerak Tekanan gas buang Poros engkol
Tenaga yang hilang Kecil Besar
Efek Pengisian Kecil pada kecepatan rendah
dan besar pada kecepatan
tinggi
Memungkinkan pengisian
pada semua tingkat
kecepatan
Respon Tidak sebaik supercharger Responnya baik karena
langsung di gerakkan oleh
poros engkol
PERBEDAAN TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER




























Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Pengoperasian
Turbocharger
Setelah mesin dihidupkan, hindari menaikkan atau mempercepat putaran mesin
secara tiba-tiba karena pelumasan pada bantalan-bantalan Turbocharger belum mencukupi.
Kondisi ini akan mempercepat keausan/kerusakan pada bantalan-bantalan tersebut, bila
tidak diberi kesempatan sekurang kurangnya 30 detik untuk putaran idling setelah mesin
dihidupkan.
Hindari juga untuk menaikkan atau mempercepat putaran mesin ketika:
Setelah lama tidak digunakan selama lebih dari setengah hari.
Setelah penggantian oli mesin atau saringan oli.
Pada cuaca dingin.
Dan juga hindari mematikan mesin dengan segera setelah menarik trailer atau setelah
dioperasikan dengan kecepatan tinggi atau melalui jalan menanjak. Biarkan mesin pada
putaran idling selama 20~120 detik .










Selama berjalan pada kecepatan tinggi, Turbine Wheel bersinggungan dengan gas
bekas yang panas sekali sehingga temperaturnya menjadi sangat tinggi. Tapi karena poros
penghubung Turbine Wheel dengan Compressor Wheel didinginkan oleh oli, temperaturnya
tidak naik sedemikian tinggi. Apabila mesin dimatikan dengan segera setelah mesin
dioperasikan pada kecepatan tinggi, sirkulasi oli dan pendingin akan berhenti sehingga
temperatur poros penghubung akan naik dengan tiba-tiba akibatnya temperature menjadi
tinggi dari turbine wheel tersebut. Oleh karena itu biarkan mesin pada putaran idling
sebelum dimatikan, untuk mendinginkan poros secara perlahanlahan (disebabkan
temperature gas buang selama idling lebih rendah sekitar 300~400C).
POMPA OLI






DEFINISI POMPA OLI
Pompa oli adalah komponen mesin yang berfungsi untuk menghisap oli dan menekan
oli kebagian-bagian mesin yang bergerak, pompa oli ada yang digerakkan langsung oleh
crankshaft dan ada jga yang digerakkan oleh sumbu nok (camshaft). Untuk menyaring oli dari
kotoran agar tidak ikut bersirkulasi maka pada bagian inlet pompa oli dipasang saringan oli.
Pompa oli (oil pump) menghisap oli dari bak oli (oil pan) kemudian menekan dan
menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Pompa oli ada yang bergerak dengan
poros engkol dan ada juga yang digerakkan oleh sumbu nok (chamshaft), timming belt dan
sebagainya. Saringan oli terpasang pada inlet pompa oli fungsinya untuk menyaring kotoran
dari oli. Pompa roda gigi (gear pump) dan pompa trochoid biasanya banyak digunakan.











Macam - Macam Pompa Oli
Positive Displacement Pump
Gear Pump
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang di pasang saling merapat. Perputaran roda
gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan tekanan vakum pada sisi hisap,
akibatnya fluida akan terisap masuk ke dalam ruang pompa. Kemudian fluida di kompresikan
ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan
roda gigi yang digerakkan. Pada pompa roda gigi terdiri dua macam yaitu pompa roda gigi
external dan internal.

External Gear Pump


Gambar External Gear Pump
Cara Kerja :
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga
cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi
terbawa berputar. Kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian
ini terjadi pengecilan rongga gigi.
Jika jumlah gigi semakin sedikit maka volume fluida yang dialirkan semakin besar karena
rongga antara roda gigi dengan dinding semakin besar pula. Sedangkan untuk meningkatkan
flowrate dapat dilakukan juga dengan meningkatkan rpm dari roda gigi tersebut. Pompa
jenis ini tidak memerlukan valve seperti pada reciprocating pump sehingga loss dapat
berkurang.

Aplikasi :
1. Mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar
2. Mengalirkan minyak pelumas
3. Mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia
4. Mencampur dan mengaduk bahan kimia
5. Sistem hidrolik pada industri dan mobil





Internal Gear Pump











Gambar Internal Gear Pump

Cara Kerja
Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi dalam yang biasanya
dihubungkan dengan penggerak dan roda gigi luar yang biasanya bertindak sebagai idler.
Awalnya fluida masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar) dan idler (roda gigi
kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang berbentuk seperti
bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal antara suction dan discharge port.
Fluida yang membanjiri discharge port akan terus didorong oleh fluida dibelakangnya
sehingga fluida terus mengalir

Aplikasi
1. Berbagai macam oli bahan bakar dan pelumas
2. Food product seperti sirup, coklat atau peanut butter
3. Alkohol dan solvent
4. Aspal, bitumen dan tar
5. Polyurethane foam
6. Cat, tinta dan pigmen

Lobe Pump
Pompa lobe mempunyai dua rotor setiap lobe, baik untuk lobe dua, tiga maupun empat
masing-masing lobenya tetap mempunyai dua rotor. Pompa tiga lobe mempunyai efisiensi
lebih baik dibanding dengan dua lobe, begitu seterusnya. Namun dari segi pembuatannya
lebih sulit

Gambar Lobe pump dan bagiannya
Cara kerja :
Pompa Lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja dengan pompa roda gigi eksternal.
Kedua rotor berputar serempak dengan arah saling berlawanan. Kemudian sumbu gigi dari
rotor selalu membentuk sudut 90
o
terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar
dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar diatas, maka fluida yang terkurung
antara casing dengan lobe akan dipindahkan dari inlet menuju outlet.

Aplikasi :
1. Industri makanan : Coklat, sirup, saos, selai, kue, agar-agar
2. Produk harian : Susu, yoghurt, margarine, minyak, krim, keju
3. Industri minuman : Bir, anggur, alcohol, jus, air mineral, ragi
4. Industri kimia dan kertas : Asam, alkali, sabun, cat, resin, pelumas, solvent, lem,
latek
5. Industri Farmasi : Serum, pasta gigi, vaksin, antibiotic, lotion, sampo, sabun

Screw Pump
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang
diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator
atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-
masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler)



Gambar Screw pump
Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pada keadaan kering
pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi
cairan yang akan dipompa (dipancing)

Aplikasi
1. Mengalirkan minyak pelumas
2. Mengalirkan gas
3. Pabrik Kimia



Vane Pump
Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang
rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2 baling
dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.





Gambar Vane pump

Cara kerja
Rotor asimetris di dalam rumah memilik sudu-sudu yang bebas bergerak secara radial.
Karena gaya sentrifugal sudu-sudu akan selalu menempel pada dinding pompa. Cairan
masuk pada bagian hisap, mengisi ruang antar sudu, terjebak dan terbawa putaran
kemudian di keluarkan dibagian kempa karena adanya pengecilan sudu

Aplikasi
1. Sering digunakan sebagai pompa vakum
2. Aerosol dan propelan
3. Penerbangan layanan - Transfer bahan bakar
4. Alkohol
5. Pelarut
6. Pendinginan Freon, Amonia


Reciprocating Pump
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve inlet
pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif melalui
valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating,berdenyut dan
hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet yang
konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur. Salah
satu contohnya adalah pompa piston dan pompa plunger




Gambar Piston pump






Gambar Plunger pump
Cara Kerja
Piston atau plunger bergerak ke kanan
Katup tekan kanan tertutup rapat, katup tekan kiri terbuka sehingga fluida bagian kiri
piston masuk ke ruang outlet dan keluar melalui pipa penyalur.
Katup isap kiri tertutup rapat, tekanan ruang silinder kanan menurun sehingga terjadi
isapan membuat katup isap terbuka dan fluida masuk ke ruang silinder bagian kanan piston.
Piston atau plunger bergerak ke kiri,
Katup tekan kiri tertutup rapat, tekanan ruang kanan meningkat membuat katup tekan
kanan terbuka sehingga fluida mengalir ke ruang outlet dan keluar pompa melalui pipa
penyalur
Katup isap kanan tertutup rapat, tekanan ruang silinder kiri menurun sehingga terjadi
isapan membuat katup isap kiri terbuka dan fluida masuk ke ruang silinder bagian kiri piston,
dan selanjutnya kembali piston bergerak ke kanan ke kiri secara berkelanjutan

Aplikasi
1. Pabrik minyak dan gas
2. Perkapalan, dock, dan lepas pantai
3. Water Supply
4. Industri Proses
5. Boiler feed pump

Rotodynamic
Axial Pump
Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa dan menekannya kesisi tekan
dalam arah aksial karena tolakan impeler. Pompa aksial biasanya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar


Gambar 2.1 Axial pump
Cara Kerja
Pertama-tama fluida cair masuk, pompa akan dijalankan oleh motor sebagai penggerak
utama. Motor akan memutar poros yang akan menyebabkan sudu-sudu berputar. Lalu fluida
akan dihisap oleh sudu-sudu pompa (impeller) dan menekannya ke sisi tekan dalam arah
aksial.Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan
kapasitas aliran yang besar.

Aplikasi
1. Keperluan irigasi
2. Sirkulasi terus-menerus dari solusi korosif/abrasif, lumpur air laut, limbah
pengolahan
3. Proses kristalisasi dan evaporasi (air garam, air laut)
4. Pabrik garam
5. Berbagai pabrik kimia
6. Pabrik regenerasi
7. Pengelolaan air limbah
8. Pabrik kalium karbonat


Mixed Pump
Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh gaya
sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya sebagian radial dan
sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut pompa aliran campur


Gambar Mixed pump

Cara Kerja
Pompa ini merupakan peralihan antara pompa radial flow dan pompa axial flow. Cara
kerja pompa ini hampir sama dengan cara kerja dengan pompa sentrifugal. Casing pompa
menuntun aliran suatu cairan dari saluran suction menuju impeller eye. Vanes daripada
impeller yang berputar meneruskan dan memberikan gaya putar sentrifugal kepada cairan
ini sehingga cairan bergerak menuju keluar impeller dengan kecepatan tinggi. Cairan
tersebut kemudian sampai dan mengumpul pada bagian terluar casing yaitu volute. Volute
ini merupakan area atau saluran melengkung yang semakin lama semakin membesar
ukurannya, dan seperti halnya diffusor, volute berperan besar dalam hal peningkatan
tekanan cairan saat keluar dari pompa, merubah energi kecepatan menjadi tekanan. Setelah
itu liquid keluar dari pompa melalui saluran discharge

Aplikasi
1. Water Supply
2. Pengelolaan pada Irigasi
3. Pengelolaan pada Drainase


Centrifugal Pump
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke dalam
energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang di pompa.
Pompa sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simple tetapi sangat diperlukan




























Gambar Centrifugal pump
Cara kerja
Fluida yang akan di pompa masuk ke dalam suction menuju titik tengah impeler dan
fluida tersebut terjebak diantara sudu-sudu dari impeler. Impeler tersebut berputar dan
fluida mengalir karena gaya sentrifugal melalui impeler yang menyebabkan terjadinya
peningkatan kecepatan fluida tersebut. Sesuai hukum Bernoulli jika kecepatan meningkat
maka tekanan akan menurun, hal ini menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah (vakum)
pada sisi suction pompa. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler
akibat gaya sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh
casing (rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan
energi yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeller,
kemudian sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan
didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi
tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa
dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head
medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium

Aplikasi
1. Pompa rumah tangga
2. Industri perkapalan
3. Condensate pump
4. Boiler feed pump
5. Ash-handling pump
6. Chemical pump
7. Food Processing and handling
8. Water Supply


Pompa model roda gigi
Pompa oli model roda gigi adalah pompa yang terdiri dari dua buah gigi yang berputar
untuk memompa oli dua buah roda gigi tersebut ada roda gigi penggerak (drive gear) dan ada
roda gigi yang digerakkan (driven gear). Ada dua tipe pompa oli model roda gigi yaitu:

1. Pompa oli Tipe Internal Gear
Roda gigi yang digerakkan (driven gear) pada pompa oli digerakkan oleh gigi
penggerak (drive gear) yang dihubungkan langsung ke chamsaft. Ruang volume dibentuk
oleh dua gigi yang berubah-ubah pada saat berputar. Oli dihisap dalam pompa oli bila
volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume berkurang. Pompa oli tipe internal
(internal gear type) kontruksinya sederhana dan kemampuannya dapat diandalkan.



2. Tipe external gear

Sama halnya seperti model internal ada drive gear & driven gear untuk memompa oli
seperti terlihat pada gambar disamping. Aliran oli juga terlihat seperti gambar. Tipe ini sudah
lama digunakan karena konstruksinya lebih sederhana dan lebih akurat.









Pompa Model Trochoid

Pada pompa model trochoid dilengakapi 2 rotor (penggerak & yang digerakkan), bila
rotor penggerak berputar seperti pada gambar rotor yang digerakkan ikut sama-sama
berputar dalam pump body.

Poros rotor penggerak berputar tidak satu
titik (offset) dengan rotor yang digerakkan oleh
karena itu ruangan terbentuk dari dua rotor saat
berputar. Saat ruangan membesar oli terhisap
kedalam dan akan dipompa keluar saat ruangan
mengecil. Pmpa model trochoid memiliki bentuk
yang lebih sederhana dari pada model roda gigi,
dan volume oli yang dipompa lebih besar juga
sehingga bentuk pompa oli dapat diperkecil dan
lebih dapat diandalkan.
Oleh karena itu besarnya ruangan dibentuk oleh kedua rotor berputar, oli terhisap ke
pompa ketika ruangan membesar dan oli tertekan keluar ketika ruangannya mengecil. Tipe
ini lebih sederhana dibandingkan dengan model gigi dan lebih dapat diandalkan. Selain itu
juga, volume oli yang keluar lebih besar untuk setiap kali berputar. Ini berarti ukuran atau
bentuk pompa dapat diperkecil
Adanya sistem ventilasi pada karter adalah berfungsi untuk menjaga kekentalan dan
kemurnian minyak pelumas ini. Suhu di dalam karter akan naik ketika mesin bekerja, dan
pada keadaan ini bahan-bahan yang tidak terbakar beserta air akan menguap, bahan-bahan
ini harus segera dibuang. Dan pembuangan dari penguapan ini melalui pipa ventilasi yang
menghubungkan karter dengan udara luar.
Dalam kurun waktu tertentu minyak pelumas mesin ini akan kotor dan pekat, hal ini
dikarenakan adanya partikel-partikel logam dari sisa hasil gesekan antar logam, debu dan
abu, karbon serta bahan-bahan lain yang masuk ke dalam minyak tersebut. Bagian-bagian
yang berat akan mengendap disebabkan pada penutup bawah yang terdapat di karter
disertai dengan baut dan mengandung magnet. Penutup bawah ini juga berfungsi untuk
mengeluarkan minyak pelumas yang akan diganti jika sudah waktunya penggantian oli. Pada
umumnya oli mesin diganti pada saat kendaraan/mobil telah menempuh antara 3500 km s/d
5000 km, ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin sehingga mesin akan awet dan
tidak menimbulkan masalah baru. Dan untuk bagian-bagian yang ringan akan ikut terbawa
naik kembali dan akan melumasi mesin lagi, akibatnya akan memperbesar keausan dan
kemungkinan terjadinya panas yang berlebihan.
Adakalanya oli ini harus dibersihkan melalui saringan / filter hanya sebagian atau
seluruhnya. Filter oli ini umumnya terdapat dan dipasangkan di bagian luar mesin untuk
memudahkan penggantian elemen filter. Filter oli ini dilewati oleh oli setelah dipompa dan
dibersihkan dari kotoran.
Usia penggantian filter oli ini sebaiknya 3 kali pengisian/penggantian oli mesin bersamaan
juga filter oli ikut diganti, dengan kisaran pada jarak tempuh 10.000 km s/d 12.000 km,
sehingga tidak terlalu lama umur filter oli ini sebab untuk menghindari penumpukan kotoran
yang berlebih yang mengakibatkan buntunya celah dan suplai pelumasan menjadi
terhambat. Bahkan mungkin bagian-bagian yang sangat kecil dan ringan akan ikut kembali
masuk dan melumasi bagian mesin.


POMPA SENTRIFUGAL ( CENTRIFUGAL PUMPS )

Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa
untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler
yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar
lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran
yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga akan terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens
keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan terjadi karena
setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi vakum,
sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens
masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa
sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi
inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial
secara kontinu.





Bagian-Bagian Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar berikut :

Bagian - Bagian Pomp
a. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi
dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing
dan interstage atau distance sleever.
e. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g. Eye of Impeller

Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi
isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya.
i. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian
depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah
antara casing dengan impeller.
j. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
k. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen
yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta
tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).


















Keuntungan Pompa Sentrifugal
Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain :
1. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa sentrifugal umumnya paling
murah.
2. Operasional paling mudah
3. Aliran seragam dan halus.
4. Kehandalan dalam operasi.
5. Biaya pemeliharaan yang rendah.

Kekurangan Pompa Sentrifugal
Kekurangan pompa sentrifugal antara lain :
1. Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri {tidak dapat
memompakan udara}.
2. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil.




Klasifikasi Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam :
1. Berdasarkan arah aliran di dalam impeler pompa sentrifugal dibagi menjadi:
a. Aliran radial (Radial flow)
b. Aliran aksial (Axial flow)
c. Aliran campur (Mixed flow)
2. Menurut kapasitas
a. Kapasitas rendah (<20 m
3
/jam)
b. Kapasitas sedang (20 60 m
3
/jam)
c. Kapasitas tinggi (>60 m
3
/jam)
3. Menurut tekanan yang dihasilkan :
a. Tekanan rendah (<5 kg/cm
2
)
b. Tekanan menengah (5 50 kg/cm
2
)
c. Tekanan tinggi (>50kg/cm
2
)

4. Menurut kecepatan spesifik :
a. Kecepatan rendah
b. Kecepatan menengah
c. Kecepatan tinggi
d. Pompa aliran campur
e. Pompa aliran aksial
5. Menurut jumlah impeler dengan tingkatannya :
a. Pompa dengan impeler tunggal.
b. Pompa dengan impeler banyak.
6. Menurut sisi masuk impeler :
a. Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
b. Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun
seri dalam satu casing.
c. Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun
paralel dalam satu casing.
d. Multi Impeller dan Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
7. Menurut perencanaan rumah pompa :
a. Rumah tunggal
b. Rumah bersekat-sekat, digunakan pada pompa multi tingkat.
8. Menurut letak poros :
a. Pompa poros horisontal
b. Pompa poros vertikal












Sirkulasi Oli Pada Mesin Mobil
Lampu indikator tekanan oli mesin mobil bensin pada panel indikator di buat untuk
memberitahukan kondisi tekanan oli mobil yang mengalir pada mesin.
Mungkin ada yang bertanya kenapa oli di dalam mesin bertekanan? jawaban pertama
adalah karena oli tersebut di pompa oleh pompa oli yang ikut bergerak bersama poros mesin.
Muncul pertanyaan ke dua adalah kalau sekedar di pompa dan tidak adanya saluran
sempit mana mungkin adanya tekanan oli bisa dideteksi, kita ibaratkan seperti itu.

Pertanyaan ke dua itulah yang penting, oli mesin betekanan saat mesin hidup karena di
pompa oleh pompa oli, dari pompa oli distribusi oli adalah menuju filter oli,setelah melewati
filter oli masuk ke Main Oil Hole dan oli akan di distribusikan menuju bantalan poros
mesin,ke poros cam, ke oil control valve jika mesin memakai vvt,ke mekanisme timing chain
(rantai keteng). Kesemua komponen tersebut oli melewati celah atau saluran sempit terutama
antara bantalan-bantalan dan poros pada mesin sehingga terdapat tekanan.
Tekanan itulah yang di baca oleh switch oli pada saluran Main Oil Hole (lihat gambar
letak switch oli pada Main Oil Hole pada gambar di atas) untuk memberitahukan kita bahwa
oli mesin telah dipompa dengan baik dan sampai kepada celah-celah sempit pada mesin serta
telah bersirkulasi dengan baik dengan matinya lampu oli di dashboard.
Salah satu hal yang jangan sampai terjadi agar mesin tidak rusak adalah lampu oli
mesin di dashboard menyala saat mesin hidup. Lampu oli mesin menyala saat mesin hidup
menandakan telah terjadi sesuatu yang tidak normal pada sistem oli mesin.
Lampu oli mesin atau lampu indikator oli mobil di panel dashboard pada kebanyakan
mobil menggunakan simbol atau gambar cangkir dengar cairan menetes dan berwarna merah.
Jika indikator ini nyala saat mobil hidup terutama ketika mobil jalan,kendaraan harus di
hentikan untuk cek oli mobil.

Вам также может понравиться