Вы находитесь на странице: 1из 18

Drug-induced Stevens-Johnson

Syndrome (SJS), Toxic Epidermal


Necrolysis (TEN), and SJS-TEN overlap:
A Multicentric Retrospective Study
Reaksi efek samping obat (ADR) adalah suatu kasus yang penting
dalam bidang kesehatan
6 % Dari seluruh rawat inap rumah sakit merupakan ADR
Diantara banyak ADR, SSJ dan TEN merupakan kasus yang jarang
namun gawat
SJS dan TEN diakibatkan reaksi sistem imun
Pendahuluan
Faktor etiologi terbanyak adalah obat-obatan
(95%), infeksi, keganasan, dan terapi radiasi.
Insiden SJS dan TEN adalah 0,05-2 orang per 1 juta
penduduk per tahun dan lebih tinggi pada HIV
Secara umum ditandai dengan lesi polimorfik, pada
ekstrimitas distal dan positif nikolskys sign
Perbedaan mendasar adalah jumlah bagian tubuh
yang terkena - sjs (<10%) dan ten (>30%)
8/8/2014
Penelitian ini
bersifat
multisenter, dan
pengumpulan
data dilakukan
pada
Rumah Sakit sir
Takhtsinhji
Jenderal ,
Bhavnagar;
Rumah Sakit
Sipil Pandit
Deendayal
Upadhyay,
Rajkot
Rumah Sakit
Sipil Baru, Surat
Rumah Sakit
Umum Sir Sayaji,
Vadodara
Bahan dan metode
Data dikumpulkan untuk informasi :
informasi demografis,
obat penyebab,
durasi waktu antara pemberian obat dan timbulnya
gejala,
keterlibatan BSA,
durasi dirawat di rumah sakit,
pengobatan yang diberikan,
komplikasi,
dan gejala klinis
Data dianalisis untuk mengetahui
proporsi obat individu yang terlibat,
komplikasi utama
biaya perawatan untuk SJS, TEN, dan SJS-TEN.
Total biaya dihitung dengan menggunakan biaya
obat (rata-rata biaya obat dari IDR Obat
Kompendium), pemeriksaan, dan bahan habis yang
digunakan selama dirawat di rumah sakit.
* biaya Bangsal dan rawatan tidak termasuk dalam
biaya
Hasil dinyatakan sebagai persentase
dan rata-rata (95% confidence interval
[CI]). Perbandingan antara tiga
kelompok dilakukan dengan
menggunakan One-way Analysis of
Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan
Tukey-Kramer multiple comparison test
Nilai P kurang dari 0,05 dianggap
signifikan. Semua analisa statistik
dilakukan dengan GraphPad InStat 3
HASIL
46 kasus: 32 kasus dilibatkan, 14 kasus dikeluarkan
32 kasus: 11 kasus SSJ, 15 kasus TEN dan 6 kasus SSJ-TEN.
Dari 32, 17 pasien laki-laki dan 15 pasien perempuan
kelompok usia 7-60 tahun.
Total 58 obat
Antimikroba (50%), NSAID (22,4%) dan obat anti kejang (18.96
%).
Tabel1: kelompok obat dan obat tunggal yang
mengakibatkan SSJ, TEN dan SSJ-TEN
Tabel2: Perbandingan masa inkubasi, durasi tinggal di
rumah sakit dan biaya perawatan antara SSJ, TEN dan SSJ-
TEN
Berbagai komplikasi
dicatat dalam kasus SSJ,
TEN dan SSJ-TEN Infeksi
sekunder merupakan
komplikasi paling umum (
9 dari 32 kasus)
Tingkat kematian sekitar
15,6 % diantara semua
kasus; 9 % di SSJ dan 26,7
% pada TEN. Angka
kematian yang tinggi itu
terlihat pada pasien dengan
skor SCORTEN lebih
tinggi pada saat rawatan.
Gambar1: komplikasi pada SSJ, TEN dan SSJ-TEN ( SSJ: Sindrom Stevens
Johnson, TEN: Toxic Epidermal Necrolysis, LFT: Liver function Test)

Tabel3: Perbandingan antara nilai SCORTEN, angka kematian dalam
studi ini dan angka kematian yang diharapkan.

Diskusi
Pada studi ini lebih dominan laki-laki
53,1 % laki-laki dan 46,9 % perempuan,
Tiga kelompok obat yang paling sering mengakibatkan
erupsi berat dan Risiko menjadi TEN
Obat-obatan antikejang (81,8%)
NSAID (53,84%)
Antimikroba (34,48%).
Niverapine adalah
obat yang paling
sering ditemukan
pada pasien HIV
dibandingkan
dengan
kotrimoksazole.
Diantara NSAID,
paracetamol
merupakan yang
paling sering
mengakibatkan
rekasi dalam
penelitian ini
Perawatan di rumah
sakit pada TEN
lebih lama
Risiko SSJ, TEN
dan SSJ-TEN lebih
besar dibulan
pertama memulai
pengobatan
Dalam penelitian ini sebagian
besar kasus diobati dengan
steroid sistemik dan angka
kematian ditemukan sama
dengan penelitiaan sebelumnya
pada pasien yang diobati
dengan steroid.
Steroid menguntungkan jika steroid
dimulai pada awal pengobatan dengan
dosis benar.


IVIG diberikan pada satu pasien dengan
skor SCORTEN 2 dan telah pulih dalam
waktu 8 hari..
Komplikasi terlihat lebih sering pada TEN (63,4%),
infeksi sekunder pada umumnya ( 28,1%). Satu pasien
meninggal pada kelompok SSJ, sedangkan di SSJ-TEN
tidak ditemukan. Tingkat kematian TEN sekitar 26,66
% hampir sama dengan penelitian sebelumnya (26 %).
Kesimpulan
Angka kematian lebih
tinggi pada pasien dengan
skor SCORTEN tinggi, hal
ini menunjukkan bahwa
skor SCORTEN penting
untuk memprediksi klinis
pada pasien SSJ, TEN dan
SSJ-TEN
SSJ, TEN dan SSJ-TEN
merupakan efek samping
yang serius pada kulit yang
paling sering disebabkan
oleh antimikroba, NSAID,
dan obat-obat anti kejang.
Biaya perawatan mereka
lebih tinggi dibandingkan
ADR lainnya.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться