Sebuah penyakit yang ditularkan melalui darah atau
cairan tubuh yang mengandung virus. Virus dapat ditularkan melalui darah, air mani atau cairan vagina yang masuk dari orang yang terinfeksi virus ke dalam aliran darah orang lain melalui luka di kulit atau selaput lendir. http://www.public.health.wa.gov.au/2/106/2/sexually_tra nsmitted_infections_and_bloodborne_vir.pm
Sifilis (Treponema Pallidum)
Gonorrhea(Neisseria Gonorrheae)
Chlamydia trachiomonas
Herpes genitalis (Herpes Simplex)
Hepatitis A, B, dan C HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus)
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali diisolasi oleh Montagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun 1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV), sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi (HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1986 nama firus dirubah menjadi HIV.
Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis Retrovirus RNA. Dalam bentuknya yang asli merupakan partikel yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena ia mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut CD-4.
Klasifikasi Stadium klinis WHO Asimtomatik 1 Ringan 2 Sedang 3 Berat 4 Sistem klasifikasi CDC Tahun 1993, CDC memperluas definisi AIDS mereka dengan memasukkan semua orang yang jumlah sel T CD4 + di bawah 200 per L darah atau 14% dari seluruh limfositnya sebagai pengidap positif HIV.
Diagnosis terhadap AIDS tetap dipertahankan, walaupun jumlah sel T CD4 + meningkat di atas 200 per L darah setelah perawatan ataupun penyakit- penyakit tanda AIDS yang ada telah sembuh.
Klasifikasi Stadium Klinis HIV AIDS Menurut WHO
Tanpa gejala sama sekali Limfadenopati Generalisata Persisten (LGP) Tingkat Klinis 1 (Asimptomatik) Penurunan BB <10% Kelainan mulut dan kulit yang ringan Herpes Zoster yang timbul pada 5 tahun terakhir Infeksi saluran nafas bagian atas berulang Tingkat Klinis 2 (Dini) Penurunan BB >10% Diare kronik >1bulan Kandidiasis mulut Bercak putih berambut di mulut TB paru setahun terakhir Infeksi bakterial berat, misalnya pneumonia Tingkat Klinis 3 (Menengah) :
Penurunan BB >10% Diare kronik >1bulan Kandidiasis mulut Bercak putih berambut di mulut TB paru setahun terakhir Infeksi bakterial berat, misalnya pneumonia
Tingkat Klinis 4 (lanjut)
Jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan 1 Januari sd 31 Desember 2013 adalah : Kasus HIV = 29.037 Kasus AIDS = 5.608 Sedangkan secara kumulatif kasus HIV/AIDS 1 April 1987 sd 31 Desember 2013 adalah : Kasus HIV =127.416 Kasus AIDS = 52.348 Kematian = 9.585
3 5 7 . 0 3
1 0 2 . 4 2
7 7 . 8 2
3 8 . 6 5
3 5 . 1 4
2 8 . 5
2 6 . 4 9
2 4 . 7 7
2 4 . 5 9
2 3 . 2 8
2 2 . 7 5
2 1 . 2
1 7 . 9 1
1 9 . 6 4
1 5 . 8 9
1 4 . 1 3
1 0 . 5 9
1 0 . 3 1
1 0 . 1 3
1 0 . 0 2
9 . 8
9 . 5 9
9 . 5
9 . 3 4
9 . 3 3
9 . 2 1
7 . 2 1
6 . 5 4
5 . 5 6
4 . 3 8
4 . 3 2
3 . 6 7
0 . 5 2
0 50 100 150 200 250 300 350 400 P a p u a B a l i D K I
J k t K a l b a r S u l u t M a l u k u D I Y B a b e l P a p u a
B a r a t J a t i m K e p r i S u l s e l R i a u S u m b a r M a l u t J a m b i N T T J a t e n g N T B S u m u t B a n t e n J a b a r S u l t e n g K a l t i m B e n g k u l u K a l s e l S u l t e n g a h G o r o n t a l o L a m p u n g K a l t e n g S u m s e l N A D S u l b a r Prevalensi Menurut Depkes (2014) beberapa faktor risiko penyakit HIV/AIDS diantaranya adalah: Heteroseksual Homo biseksual IDU (pengguna narkoba dengan jarum suntik) Transfusi darah Transmisi perinatal Tidak diketahui
Konseling dan Tes HIV sukarela bagi yang beresiko Hindari pemakaian peralatan tajam secara bergantian (jarum suntik, jarum tato, jarum tindik, pisau cukur) Kewaspadaan universal bagi petugas APD (sarung tangan, jubah, masker) Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan Disfeksi dengan larutan klorin Penanganan limbah Keputusan Presiden Nomor 36, tahun 1994 tentang Pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan KPA Daerah sebagai lembaga pemerintah yang mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian AIDS Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006 mengamanatkan perlunya peningkatan upaya pengendalian HIV dan AIDS di seluruh Indonesia Permenkes No. 21 tahun 2013 tentang penanggulangan HIV AIDS Permenkes No. 51 tentang pencegahan dan penularan HIV ibu ke anak REMAJA Pendidikan keterampilan hidup untuk pelajar Kegiatan kelompok sebaya untuk remaja putus sekolah Pusat kegiatan remaja MEDIA MASSA Iklan layanan masyarakat Promosi penggunaan kondom KELOMPOK RISIKO TINGGI Mendidik pekerja seks dan pelanggan mereka Menjangkau pengguna napza suntik Program pencegahan HIV untuk tenaga kerja Indonesia di luar negeri Program HIV/AIDS di tempat kerja PERAWATAN DAN DUKUNGAN Program bimbingan dan pemeriksaan darah Pelatihan dan pengembangan keterampilan Kepedulian dan dukungan masyarakat memperpanjang usia orang HIV positif Kondom Penyediaan kondom melalui pemasaran social Peningkatkan penggunaan kondom Program-program pencegahan ibu- anak Perawatan dan dukungan bagi keluarga yang terkena dampak HIV Peningkatan pencegahan penularan dari ibu ke anak Lanjutan... Pengobatan supportive Pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik Pengobatan ARV Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keempat. Jilid III. Jakarta : Penerbit IPD FKUI, 2006 Adhi Djuanda, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit FKUI, 2007 Indonesia_Country_Review_2011._HIV_and_AIDS_Data_Hub_for_Asia- Pacificl(2011).pdf (http://aidsdatahub.org/sites/default/files/country_profile/download_country_rev iews/Indonesia_Country_Review_2011._HIV_and_AIDS_Data_Hub_for_Asia- Pacificl%282011%29.pdf Ditjen P2PL Kemenkes RI. Modul_A-1_Kebijakan_Penanggulangan_IMS,_HIV_&_AIDS_-_MINI.pdf http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Modul_A- 1_Kebijakan_Penanggulangan_IMS,_HIV_&_AIDS_-_MINI.pdf GHI_Menu_Indonesia_Bahasa.pdf. http://www.weforum.org/pdf/Initiatives/GHI_Menu_Indonesia_Bahasa.pdf StatCurr.pdf http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf