Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sensasi pada sentuhan halus dan sensasi posisi sendi ;kolum posterior<
ungsi saraf kranial ;bisa dipengaruhi oleh 7edera ser%ikal tinggi0 seperti
disfagia<
2(
Dengan memeriksa dermatom dan miotom dengan 7ara demikian0 le%el dan
7ompleteness dari 7edera medula spinalis dan keberadaan kerusakan neurologis
lainnya seperti 7edera pleksus brakialis dapat dinilai+ Segmen terakhir dari fungsi
saraf spinal yang normal0 seperti yang diketahui dari pemeriksaan klinis0 disebut
sebagai le%el neurologis dari lesi tersebut+ &al ini tidak harus sesuai dengan le%el
fraktur0 karena itu diagnosa neurologis dan fraktur harus di7atat+
2(
=edera inkomplit didefinisikan sebagai 7edera yang berkaitan dengan adanya
preser%asi dari fungsi motor dan sensorik di ba#ah le%el neurologis0 termasuk
pada segmen sakral yang paling rendah+
2(
Penilaian tingkat dan komplit atau tidaknya suatu 7edera medula spinalis
memungkinkan prognosa untuk dibuat+ -ika lesi yang terjadi adalah komplit0
kemungkinan penyembuhan jauh lebih ke7il dibandingkan dengan lesi inkomplit+
"enyusul terjadinya 7edera medula spinalis0 terdapat beberapa pola 7edera
yang dikenal0 antara lain:
60?
5
Sindroma korda anterior
Terjadi akibat gaya fleksi dan rotasi pada %ertebra menyebabkan
dislokasi ke anterior atau akibat fraktur kompresi dari 7orpus %ertebra
dengan penonjolan tulang ke kanalis %ertebra+
Dengan gejala :
o Paralisis diba#ah batas luka ;trauma<
o &ilangnya sensasi nyeri dan temperatur diba#ah batas luka
o Sensasi sentuhan0 pergerakan0 posisi dan %ibrasi tetap
5
Sindroma korda sentralis
19
Biasanya dijumpai pada orang tua dengan spondilosis ser%ikal+
=edera hiperekstensi menyebabkan kompresi medula spinalis antara
osteofit ireguler dari 7orpus %ertebra di anterior dengan ligamentum
fla%um yang menebal di posterior+
Dengan gejala Kelemahan motorik ekstermitas atas lebih besar dari
ekstermitas ba#ah+
5
Sindroma korda posterior
Sindroma ini umumnya dijumpai pada hiperekstensi dengan fraktur
pada elemen posterior dari %ertebra+
5
Sindroma Bro#n5seHuard
Se7ara klasik terjadi akibat 7edera tusukan tetapi juga sering
dijumpai pada fraktur massa lateral dari %ertebra+ Tanda dari sindroma
ini :
o Ipsilateral paralisis diba#ah trauma
o Ipsilateral hilangnya sentuhan0 %ibrasi0 proprioseption
diba#ah trauma
o Kontralateral hilangnya sensasi nyeri dan temperatur
diba#ah lesi
5
Sindroma konus medularis
5
Sindroma kauda ekuina
?
20
.ambar ,+ Potongan melintang dari korda spinalis0 menunjukkan sindroma 7edera
medula spinalis parsial
Derajat keparahan 7edera medula spinalis dapat dibagi menjadi beberapa
grade menurut rankel+
?
5 rankel $ : kehilangan fungsi motorik dan sensorik
5 rankel B : ada fungsi sensorik0 motorik tidak ada
5 rankel = : fungsi motorik ada tetapi tidak berfungsi
21
5 rankel D : fungsi motorik ada tetapi tidak sempurna
5 rankel > : fungsi sensorik dan motorik baik0 hanya ada refleks abnormal
&an!a !an (e$ala
Tanda spinal sho7k ;pemotongan komplit ransangan<0 meliputi: la77id
paralisis diba#ah batas luka0 hilangnya sensasi diba#ah batas luka0
hilangnya reflek5reflek spinal diba#ah batas luka0 hilangnya tonus %aso
motor ;&ipotensi<0Tidak ada keringat diba#ah batas luka0 inkontinensia
urine dan retensi feses berlangsung lama hiperreflek/ paralisis spasti7
Pemotongan sebagian rangsangan: tidak simetrisnya fla77id paralisis0 tidak
simetrisnya hilangnya reflek diba#ah batas luka0 beberapa sensasi tetap
utuh diba#ah batas luka0 %asomotor menurun0 menurunnya blader atau
bo#el0 berkurangnya keluarnya keringat satu sisi tubuh
Sindroma 7idera medula spinalis sebagian
2+ $nterior
- Paralisis diba#ah batas luka ;trauma<
5 &ilangnya sensasi nyeri dan temperatur diba#ah batas luka
5 Sensasi sentuhan0 pergerakan0 posisi dan %ibrasi tetap
'+ =entral
5 Kelemahan motorik ekstermitas atas lebih besar dari
ekstermitas ba#ah
,+ Sindroma bro#n seHuard
Terjadi akibat trauma pada bagian anteror dan posterior pada satu sisi
5 Ipsilateral paralisis diba#ah trauma
22
5 Ipsilateral hilangnya sentuhan0 %ibrasi0 proprioseption diba#ah
trauma
5 Kontralateral hilangnya sensasi nyeri dan temperatur diba#ah
lesi
K#1pli.a0i
Komplikasi yang dapat terjadi pas7a 7edera medula spinalis antara lain
yaitu instabilitas dan deformitas tulang %ertebra0 fraktur patologis0 syringomyelia
pas7a trauma0 nyeri dan g
angguan fungsi seksual+
?
Penatala.0anaan
"ayoritas pasien dengan 7edera medula spinalis disertai dengan 7edera
bersamaan pada kepala0 dada0 abdomen0 pel%is dan ekstremitasIhanya sekitar
*(G 7edera medula spinalis yang terisolasi+ Penatalaksanaan a#al berlangsung
seperti pasien trauma pada umumnya yang meliputi sur%ei primer0 resusitasi dan
sur%ei sekunder+
20,
Protokol terapi yang direkomendasikan berdasarkan pada , hal yang
penting+ Jang pertama0 pen7egahan 7edera sekunder dengan inter%ensi
farmakologis seperti pemberian metilprednisolon dalam 3 jam setelah kejadian
sesuai dengan panduan yang dianjurkan dalam studi !$S=IS5III+
'
Pasien
sebaiknya diberikan metilprednisolon dengan dosis bolus ,(mg/kg berat badan
diikuti dengan dosis pemeliharaan 10*mg/kg berat badan per jam selama ', jam
atau *3 jam se7ara infusan+
'
Kedua0 hipoksia dan iskemia di lokasi lesi medula spinalis sebaiknya
diminimalisir dengan mengendalikan status hemodinamik dan oksigenasi+ Semua
pasien sebaiknya menerima oksigen tambahan yang 7ukup untuk men7apai
saturasi oksigen mendekati 2((G+
'
23
Ketiga0 begitu 7edera medula spinalis disangkakan0 tulang belakang harus
diimobilisasi untuk men7egah 7edera neurologis yang lebih lanjut+
'
"anajemen farmakologi pada 7edera medula spinalis akut masih
kontro%ersi+ 4ptimisme yang menganggap bah#a pemahaman yang mendalam
mengenai patogenesa dari 7edera medula spinalis akut akan mengarah kepada
penemuan strategi pengobatan farmakologis untuk men7egah 7edera sekunder
telah menemui keke7e#aan dalam praktek klinis+
2(
Kemungkinan aplikasi sel pun7a pada penanganan 7edera medula spinalis
terus dipelajari baik dengan menggunakan sel pun7a eksogen0 seperti sel stroma
mesenkim dan olfa7tory ensheating glial 7ells0 maupun dengan memanipulasi sel
pun7a endogen+
30)
Pembedahan merupakan dan akan tetap menjadi pilihan utama dalam
paradigma penanganan 7edera medula spinalis0 tetapi #aktu yang tepat untuk
melakukan operasi dekompresi masih menuai banyak kontro%ersi+
3
Untuk kondisi medis di mana kesembuhan belum tersedia0 seperti 7edera
medula spinalis0 deteksi dari faktor resiko0 implementasi program pre%entif0 dan
identifikasi dari subjek yang potensial terkait merupakan rele%ansi yang penting+
Studi epidemiologis dengan follo# up jangka panjang memberikan kontribusi ke
dalam hal ini dengan memberikan gambaran perkiraan dari insidensi dan
pre%alensi0 mengidentifikasi faktor resiko0 memberikan gambaran ke7enderungan0
dan memprediksi keperluan di masa yang akan datang+
2
DAF&AR
PUS&AKA
2+ Kondra0 8+ Penuntunan !eurologi+ -akarta : KUI+ '(2(
24
'+ Sloane0 >thel+ $natomi dan isiologi+ -akarta : >.=+ '((6
,+ Sidharta+0 De#anto+ $natomi Susunan Saraf Pusat "anusia+
-akarta: Pustaka Uni%ersitas+ '((*
*+ PRI=>0 S+$0 8ilson0 9+ "+ Patofisiologi Konsep Klinis Proses5
Proses Penyakit+ -akarta : >.=+ '((1
1+ Perdossi+ Konsensus !asional Penanganan Trauma Kapitis dan
Trauma Spinal+ -akarta : Perdossi+ '((?
?+ Basuki $7edera "edula Spinalis $kut+ Dalam : kega#atdaruratan
!eurologi+ Bandung : Bagian Saraf K Uni%ersitas Padjadjaran/
RS dr+ &asan Sadikin+ '(()
6+ !ational Spinal =ord Injury Statisti7al =enter+ Spinal =ord Injury:
a7t and igures at $ .lan7e+
http://###+ns7is7+uab+edu/Publi7Do7uments/fa7tKfiguresKdo7s/a7
tsG'('(2,+pdf
3+ Satyanegara+ Ilmu Bedah Saraf+ -akarta : .ramedia+ '(2(
)+ !ational Institute of !eurologi7al Disorders and Stroke+ !I!DS
Spinal =ord Injury Information Page+
http://###+ninds+nih+go%/disorder/s7i/s7i+htm
2(+ -alalin+ Penuntun pemeriksaan fisik dan fungsional ilmu
kedokteran fisik dan rehabilitasi+ Palembang+ Bagian Rehabilitasi
"edik akultas Kedoktern Uni%ersitas Sri#ijaya/ RSUP DR+ "oh
&osein Palembang+ '((?
25