Вы находитесь на странице: 1из 29

LAPORAN PENDAHULUAN

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gagal Ginjak Kronik


(Cronic Renal Failure)
Di Ruang Interna RSD Dr! Soeto"o Sura#a$a

%&'(
S)(A*
*i" + ,-,,.,-/,)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
SRA)A0A
1,,-
&AP%RA* P'*DA(&A*
AS(A* K'P'RA2A3A* GAGA& GI*4AK KR%*IK
(CR%*IC R'*A& FAI&R')
Oleh : Subhan
Pengertian
Gagal ginjal kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) yang
berlangsung perlahan-lahan, karena penyebab yang berlangsung lama dan menetap ,
yang mengakibatkan penumpukan sisa metabolit (Toksik uremik) sehingga ginjal tidak
dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan gejala sakit.
Toksik uremik adalah bahan yang dituduh sebagai penyebab sindrom klinik
uremia. Toksik uremik yang telah diterima adalah : H
2
, !a, ", H, # anorganik dan
#TH $enin. %edangkan yang belum diterima adalah : &'!, "reatinin, asam 'rat,
Guanidin, midlle mole(ule dan sebagainya.
Fisiologi Ginjal *or"al
)angkah pertama yang berlangsung dalam ginjal yaitu proses pembentukan urine yang
dikenal sebagai ultrafiltrasi darah atau plasma dalam kapiler glomerulus berupa air
dan kristaloid. %elanjutnya dalam tubuli ginjal pembentukan urine disempurnakan
dengan proses reabsorpsi *at-*at yang esensial dari (airan filtrasi untuk dikembalikan
ke dalam darah dan proses sekresi *at-*at untuk dikeluarkan ke dalam urine.
+isiologi Ginjal dalam proses +iltrasi, reabsorpsi, dan sekresi selama 2, jam.
%enya-a !ormal $eabsorpsi .kskresi %ekresi %atuan
!a / 20.111 22.321 421 - m .5
"/ 011 200 61 21 m .5
7l- 43.111 48.321 421 - m .5
H79 ,.611 ,.611 1 - m .5
'rea 381 ,01 ,41 - m :ol
"reatinin 42 4 42 4 m :ol
;sam urat 21 ,6 2 , m :ol
Glukosa 311 311 1 - m :ol
%olut total 2,.111 29.,11 811 411 m sl
;ir 431.111 486.111 4.111 - ml
'3I%&%GI
#enyebab dari gagal ginjal kronik antara lain :
<nfeksi, #enyakit peradangan, #enyakit =askuler hipersensitif, Gangguan jaringan
penyambung, Gangguan kongenital dan herediter, Gangguan metabolisme, !efropatik
toksik, !efropati obstruksi
+aktor-faktor predisposisi timbulnya infeksi traktus urinarius:
bstruksi aliran urine, %eks>usia, "ehamilan, $efleks =esikoureteral, <nstrumentasi
(kateter yang dibiarkan di dalam), #enyakit ginjal, Gangguan metabolisme.
Pato5isiologi
Gagal ginjal kronik terjadi setelah sejumlah keadaan yang menghan(urkan masa nefron
ginjal. "eadaan ini men(akup penyakit parenkim ginjal difus bilateral, juga lesi
obstruksi pada traktus urinarius.
:ula-mula terjadi beberapa serangan penyakit ginjal terutama menyerang glomerulus
(Glumerolunepritis), yang menyerang tubulus gijal (#yelonepritis atau penakit
polikistik) dan yang mengganggu perfusi fungsi darah pada parenkim ginjal
(nefrosklerosis).
"egagalan ginjal ini bisa terjadi karena serangan penyakit dengan stadium yang
berbeda-beda
Stadiu" I
#enurunan (adangan ginjal.
%elama stadium ini kreatinine serum dan kadar &'! normal dan pasien
asimtomatik. Homeostsis terpelihara. Tidak ada keluhan. 7adangan ginjal
residu ,1 ? dari normal.
Stadiu" II
<nsufisiensi Ginjal
#enurunan kemampuan memelihara homeotasis, ;*otemia ringan, anemi.
Tidak mampu memekatkan urine dan menyimpan air, +ungsi ginjal residu 42-
,1 ? dari normal, G+$ menurun menjadi 21 ml>menit. (normal : 411-421
ml>menit). )ebih dari 82 ? jaringan yang berfungsi telah rusak (G+$ besarnya
22? dari normal), kadar &'! meningkat, kreatinine serum meningkat
melebihi kadar normal. @an gejala yang timbul nokturia dan poliuria (akibat
kegagalan pemekatan urine)
Stadiu" III
#ayah ginjal stadium akhir
"erusakan massa nefron sekitar 61? (nilai G+$ 41? dari normal). &'!
meningkat, klieren kreatinin 2- 41 ml>menit. #asien oliguria. Gejala lebih parah
karena ginjal tak sanggup lagi mempertahankan homeostasis (airan dan
elektrolit dalam tubuh. ;*otemia dan anemia lebih berat, !okturia, Gangguan
(airan dan elektrolit, kesulitan dalam berakti=itas.
Stadiu" I6
Tidak terjadi homeotasis, "eluhan pada semua sistem, +ungsi ginjal residu
kurang dari 2 ? dari normal.
Per"asalahan 5isiologis $ang dise#a#kan oleh CRF
1. Ketidakseimbangan cairan
:ula-mula ginjal kehilangan fungsinya sehingga tidak mampu memekatkan urine
(hipothenuria) dan kehilangan (airan yang berlebihan (poliuria). Hipothenuria
tidak disebabkan atau berhubungan dengan penurunan jumlah nefron, tetapi oleh
peningkatan beban *at tiap nefron. Hal ini terjadi karena keutuhan nefron yang
memba-a *at tersebut dan kelebihan air untuk nefron-nefron tersebut tidak dapat
berfungsi lama. Terjadi osmotik diuretik, menyebabkan seseorang menjadi
dehidrasi.
Aika jumlah nefron yang tidak berfungsi meningkat maka ginjal tidak mampu
menyaring urine (isothenuria). #ada tahap ini glomerulus menjadi kaku dan plasma
tidak dapat difilter dengan mudah melalui tubulus. :aka akan terjadi kelebihan
(airan dengan retensi air dan natrium.
2. Ketidaseimbangan Natrium
"etidaseimbangan natrium merupakan masalah yang serium dimana ginjal dapat
mengeluarkan sedikitnya 21-91 m.5 natrium setiap hari atau dapat meningkat
sampai 211 m.5 perhari. Bariasi kehilangan natrium berhubungan dengan Cinta(t
nephron theoryD. @engan kata lain, bila terjadi kerusakan nefron maka tidak
terjadi pertukaran natrium. !efron menerima kelebihan natrium sehingga
menyebabkan G+$ menurun dan dehidrasi. "ehilangan natrium lebih meningkat
pada gangguan gastrointstinal, terutama muntah dan diare. "eadaan ini
memperburuk hiponatremia dan dehidrasi. #ada 7$+ yang berat keseimbangan
natrium dapat dipertahankan meskipun terjadi kehilangan yang fleksibel nilai
natrium. rang sehat dapat pula meningkat di atas 211 m.5>hari. &ila G+$
menurun di ba-ah 22-91 ml>menit, maka ekskresi natrium kurang lebih 22
m.5>hari, maksimal ekskresinya 421-211 m.5>hari. #ada keadaan ini natrium
dalam diet dibatasi 4-4,2 gram>hari.
3. Ketidakseimbangan Kalium
Aika keseimbangan (airan dan asidosis metabolik terkontrol maka hiperkalemia
jarang terjadi sebelum stadium <B. "eseimbangan kalium berhubungan dengan
sekresi aldosteron. %elama output urine dipertahankan kadar kalium biasanya
terpelihara. Hiperkaliemia terjadi karena pemasukan kalium yang berlebihan,
dampak pengobatan, hiperkatabolik (infeksi), atau hiponatremia. Hiperkalemia
juga merupakan karakteristik dari tahap uremia.
Hipokalemia terjadi pada keadaan muntah atau diare berat, pada penyakit tubuler
ginjal, nefron ginjal, meresorbsi kalium sehingga ekskresi kalium meningkat. Aika
hipokalemia persisten, kemungkinan G+$ menurun dan produksi !H9 meningkat.
H79 menurun dan natrium bertahan.
4. Ketidaseimbangan asam basa
;sidosis metabolik terjadi karena ginjal tidak mampu mengekskresikan ion
Hirdogen untuk menjaga pH darah normal. @isfungsi renal tubuler mengakibatkan
ketidamampuan pengeluaran ioh H. @an pada umumnya penurunan ekskresi H /
sebanding dengan penurunan G+$. ;sam yang se(ara terus-menerus dibentuk oleh
metabolisme dalam tubuh tidak difiltrasi se(ara efektif mele-ati G&:, !H9
menurun dan sel tubuler tidak berfungsi. "egagalan pembentukan bikarbonat
memperberat ketidakseimbangan. %ebagian kelebihan hidrogen dibuffer oleh
mineral tulang. ;kibatnya asidosis metabolik memungkinkan terjadinya
osteodistrophy.
5. Ketidakseimbangan Magnesium
:agnesium pada tahap a-al 7$+ adalah normal, tetapi menurun se(ara progresif
dalam ekskresi urine menyebabkan akumulasi. "ombinasi penurunan ekskresi dan
intake yang berlebihan mengakibatkan henti napas dan jantung.
6. Ketidakseimbangan alsium dan !ospor
%e(ara normal (alsium dan pospor dipertahankan oleh parathyroid hormon yang
menyebabkan ginjal mereabsorbsi kalsium, mobilisasi (alsium dari tulang dan
depresi resorbsi tubuler dari pospor. &ila fungsi ginjal menurun 21-22 ? dari
normal, hiperpospatemia dan hipo(alsemia terjadi sehingga timbul
hiperparathyroidisme sekunder. :etabolisme =itamin @ terganggu. @an bila
hiperparathyroidisme berlangsung dalam -aktu lama dapat mengakibatkan
osteorenal dystrophy.
". #nemia
#enurunan Hb disebabkan oleh:
:asa hidup sel darah merah pendek karena perubahan plasma.
#eningkatan kehilangan sel darah merah karena ulserasi gastrointestinal,
dialisis, dan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.
@efisiensi folat
@efisiensi iron>*at besi
#eningkatan hormon paratiroid merangsang jaringan fibrosa atau osteitis
fibrosis, mengambil produksi sum-sum menurun.
$. %reum kreatinin
'rea yang merupakan hasil metabolik protein meningkat (terakumulasi). "adar
&'! bukan indikator yang tepat dari penyakit ginjal sebab peningkatan &'!
dapat terjadi pada penurunan G+$ dan peningkatan intake protein. Tetapi
kreatinin serum adalah indikator yang lebih baik pada gagal ginjal sebab kreatinin
diekskresikan sama dengan jumlah yang diproduksi tubuh.
P'7'RIKSAA* DIAG*%S3IK
1. &emeriksaan 'aboratorium
#enilaian 7$+ dengan ganguan yang serius dapat dilakukan dengan pemerikasaan
laboratorium, seperti : "adar serum sodium>natrium dan potassium>kalium, pH,
kadar serum phospor, kadar Hb, hematokrit, kadar urea nitrogen dalam darah
(&'!), serum dan konsentrasi kreatinin urin, urinalisis.
#ada stadium yang (epat pada insufisiesi ginjal, analisa urine dapat menunjang dan
sebagai indikator untuk melihat kelainan fungsi ginjal. &atas kreatinin urin rata-
rata dari urine tampung selama 2, jam. ;nalisa urine rutin dapat dilakukan pada
stadium gagal ginjal yang mana dijumpai produksi urin yang tidak normal. @engan
urin analisa juga dapat menunjukkan kadar protein, glukosa, $&7s>eritrosit, dan
E&7s>leukosit serta penurunan osmolaritas urin. #ada gagal ginjal yang progresif
dapat terjadi output urin yang kurang dan frekuensi urin menurun.
:onitor kadar &'! dan kadar (reatinin sangat penting bagi pasien dengan gagal
ginjal. 'rea nitrogen adalah produk akhir dari metabolisme protein serta urea yang
harus dikeluarkan oleh ginjal. !ormal kadar &'! dan kreatinin sekitar 21 : 4. &ila
ada peningkatan &'! selalu diindikasikan adanya dehidrasi dan kelebihan intake
protein.
2. &emeriksaan (adiologi
&erberapa pemeriksaan radiologi yang biasa digunanakan utntuk mengetahui
gangguan fungsi ginjal antara lain:
+lat-#lat radiografy>$adiographi( keadaan ginjal, uereter dan =esika
urinaria untuk mengidentifikasi bentuk, ukuran, posisi, dan kalsifikasi dari
ginjal. #ada gambaran ini akan terlihat bah-a ginjal menge(il yang
mungkin disebabkan karena adanya proses infeksi.
7omputer Tomograohy (7T) %(an yang digunakan untuk melihat se(ara
jelas sturktur anatomi ginjal yang penggunaanya dengan memakai kontras
atau tanpa kontras.
<nter=enous #yelography (<B#) digunakan untuk menge=aluasi keadaan
fungsi ginjal dengan memakai kontras. <B# biasa digunakan pada kasus
gangguan ginjal yang disebabkan oleh trauma, pembedahan, anomali
kongental, kelainan prostat, (al(uli ginjal, abses > batu ginjal, serta
obstruksi saluran ken(ing.
;ortorenal ;ngiography digunakan untum mengetahui sistem aretri, =ena,
dan kepiler pada ginjal dengan menggunakan kontras . #emeriksaan ini
biasanya dilakukan pada kasus renal arteri stenosis, aneurisma ginjal,
artero=enous fistula, serta beberapa gangguan bentuk =askuler.
:agneti( $esonan(e <maging (:$<) digunakan untuk menge=aluasi kasus
yang disebabkan oleh obstruksi uropathi, ;$+, proses infeksi pada ginjal
serta post transplantasi ginjal.
9. )iopsi *in+al
'ntuk mengdiagnosa kelainann ginjal dengan mengambil jaringan ginjal lalu dianalisa.
&iasanya biopsi dilakukan pada kasus golomerulonepritis, neprotik sindom, penyakit
ginjal ba-aan, ;$+, dan peren(anaan transplantasi ginjal.
P'*A3A&AKSA*AA*
#ada umunya keadaan sudah sedemikian rupa sehingga etiologi tidak dapat diobati
lagi. 'saha harus ditujukan untuk mengurangi gejala, men(egah
kerusakan>pemburukan faal ginjal yang terdiri :
1. &engaturan minum
#engaturan minum dasarnya adalah memberikan (airan sedemikian rupa sehingga
di(apai diurisis maksimal. &ila (airan tidak dapat diberikan per oral maka
diberikan perparenteral. #emberian yang berlebihan dapat menimbulkan
penumpukan di dalam rongga badan dan dapat membahayakan seperti
hiper=olemia yang sangat sulit diatasi.
2. &engendalian ,ipertensi
Tekanan darah sedapat mungkin harus dikendalikan. #endapat bah-a penurunan
tekanan darah selalu memperburuk faal ginjal, tidak benar. @engan obat tertentu
tekanan darah dapat diturunkan tanpa mengurangi faal ginjal, misalnya dengan
beta bloker, alpa metildopa, =asodilator. :engurangi intake garam dalam rangka
ini harus hati-hati karena tidak semua renal failure disertai retensi !atrium.
3. &engendalian K dalam dara,
:engendalikan " darah sangat penting, karena peninggian " dapat menimbulkan
kematian mendadak. Fang pertama harus diingat ialah jangan menimbulkan
hiperkalemia karena tindakan kita sendiri seperti obat-obatan, diet buah,dan lain-
lain. %elain dengan pemeriksaan darah, hiperkalemia juga dapat didiagnosa dengan
..G, dan ."G. &ila terjadi hiperkalemia maka pengobatannya dengan
mengurangi intake ", pemberian !a &ikarbonat, dan pemberian infus glukosa.
4. &enanggulangan #nemia
;nemia merupakan masalah yang sulit ditanggulangi pada 7$+. 'saha pertama
harus ditujukan mengatasi faktor defisiensi, kemudian men(ari apakah ada
perdarahan yang mungkin dapat diatasi. #engendalian gagal ginjal pada
keseluruhan akan dapat meninggikan Hb. Transfusi darah hanya dapat diberikan
bila ada indikasi yang kuat, misalnya ada insufisiensi koroner.
5. &enanggulangan asidosis
#ada umumnya asidosis baru bergejala pada taraf lebih lanjut. %ebelum memberi
pengobatan yang khusus faktor lain harus diatasi dulu, khususnya dehidrasi.
#emberian asam melalui makanan dan obat-obatan harus dihindari. !atrium
bikarbonat dapat diberikan per oral atau parenteral. #ada permulaan 411 m.5
natrium bikarbonat diberi intra=ena perlahan-lahan. kalau perlu diulang.
Hemodialisis dan dialisis peritoneal dapat juga mengatasi asidosis.
6. &engobatan dan pencega,an infeksi
Ginjal yang sakit lebih mudah mengalami infeksi dari pada biasanya. #asien 7$+
dapat ditumpangi pyelonefritis di atas penyakit dasarnya. ;danya pyelonepritis ini
tentu memperburuk lagi faal ginjal. bat-obat anti mikroba diberi bila ada
bakteriuria dengan perhatian khusus karena banyak diantara obat-obat yang toksik
terhadap ginjal atau keluar melalui ginjal. Tindakan yang mempengaruhi saluran
ken(ing seperti kateterisasi sedapat mungkin harus dihindarkan. <nfeksi ditempat
lain se(ara tidak langsung dapat pula menimbulkan permasalahan yang sama dan
pengurangan faal ginjal.
". &engurangan protein dalam makanan
#rotein dalam makanan harus diatur. #ada dasarnya jumlah protein dalam makanan
dikurangi, tetapi tindakan ini jauh lebih menolong juga bila protein tersebut dipilih.
@iet dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial, sangat
menolong bahkan dapat dipergunakan pada pasien 7$+ terminal untuk
mengurangi jumlah dialisis.
$. &engobatan neuropati
!europati timbul pada keadaan yang lebih lanjut. &iasanya neuropati ini sukar
diatasi dan merupakan salah satu indikasi untuk dialisis. #ada pasien yang sudah
dialisispun neuropati masih dapat timbul.
-. .ialisis
@asar dialisis adalah adanya darah yang mengalir dibatasi selaput semi permiabel
dengan suatu (airan ((airan dialisis) yang dibuat sedemikiam rupa sehingga
komposisi elektrolitnya sama dengan darah normal. @engan demikian diharapkan
bah-a *at-*at yang tidak diinginkan dari dalam darah akan berpindah ke (airan
dialisis dan kalau perlu air juga dapat ditarik ke(airan dialisis. Tindakan dialisis ada
dua ma(am yaitu hemodialisis dan peritoneal dialisis yang merupakan tindakan
pengganti fungsi faal ginjal sementara yaitu faal pengeluaran>sekresi, sedangkan
fungsi endokrinnya tidak ditanggulangi.
1/. Transplantasi
@engan pen(angkokkan ginjal yang sehat ke pembuluh darah pasien 7$+ maka
seluruh faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru. Ginjal yang sesuai harus
memenuhi beberapa persaratan, dan persyaratan yang utama adalah bah-a ginjal
tersebut diambil dari orang>mayat yang ditinjau dari segi imunologik sama dengan
pasien. #emilihan dari segi imunologik ini terutama dengan pemeriksaan H); .
AS(A* K'P'RA2A3A*
P'*GKA4IA*
#ada dasarnya pengkajian yang dilakukan menganut konsep pera-atan se(ara holisti(.
#engkajian dilakukan se(ara menyeluruh dan berkesinambungan. #ada kasus ini akan
dibahas khusus hal G hal sebagai berikut :
4. Ginjal ($enal)
@ata G data yang ditemukan :
liguria (produksi urine kurang dari ,11 ((> 2,jam), ;nuria (#roduksi urine
kurang dari 411 (( > 2, Aam), <nfeksi (E&7
s
, &a(terimia), %ediment urine
mengandung : $&7
s
, granular, hialyn.
2. 7ardio=askuler
@ata G data yang ditemukan
.dema, Hipertensi, ;nemia (!ormo(hromik, !ormositik), 7H+ (Gagal
Aantung "ongestif), #eri(arditis, @ysrhytmias, 7ardiomegali, ;threslerosis.
9. @ermatologi( :
@ata G data yang ditemukan
#ruritis, .H(oriations
,. .le(trolit
"emungkinan data yang ditemukan :
"alium , hydrogen, !atrium, #hosfat, :agnesium : :eningkat sedangkan
&i(arbonat dan (al(ium menurun.
2. Gastrointestinal
@ata - data yang ditemukan :
;noreHia ( !afsu makan berkurang > tidak ada), :ual, :untah, %tomatitis,
Gingi=itis, %tomatitis, !afas bau ureum, :etali(k taste ($asa penge(apan
seperti logam), Hematemesisi dan melena, @iare atau konstipasi, sephagitis,
Gastritis
0. :etaboli(k
@ata G data yang ditemukan :
#eningkatan &'! dan serum kreatinin, #eningkatan asam urat, <ntoleransi
karbohidrat dan gangguan toleransi glukosa, Gangguan peme(ahan insulin,
Hypertrigly(eridemia, ;(idosis, Tetany
8. !eurologi(
@ata G data yang ditemukan :
#erubahan dalam fungsi berpikir dan perilaku, Gangguan tingkat kesadaran,
!europathy perifer, !o(tural leg (ramping ("ram kaki pada malam hari),
;pathy, lethargi, fati5ue, sakit kepala dan insomnia.
3. :ata ((ular
@ata G data yang ditemukan :
#erubahan retina : :ata merah (hypertensi)
6. $eprodu(ti=e
@ata G data yang ditemukan :
<nfertility, <mpotensi, ;menorhoe, :enurunnya libido, Gyne(omastia
41. $espiratory
@ata - data yang ditemukan :
#ernapasan kusmaul, ;pneu, .dema pulmonal, #neumonia, .ffusi pleura,
Hiper=entilasi
44. %keletal
@ata G data yang ditemukan :
+ra(ture, !yeri tulang, #eningkatan alkaline phospatase, !yeri sendi, $enal
osthedistropy
DIAG*%SA K'P'RA2A3A*
4. Gangguan perfusi jaringan renal se,ubungan dengan kerusakan nepron sehingga
tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme
@ata %ubyektif : !one
@ata byektif : liguria, ;nuria, a(idosis dengan peningkatan serum hydrogen dan
kalium, penurunan pH dan bi(arbonat, ;nemia , #eningkatan : &'!, serum kreatinin,
#enurunan 7al(ium dan peningkatan phosfat serta magnesium.
2. "elebihan =olume (airan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal
mengeskkresi air dan natrium
@ata %ubyektif : !one
@ata byektif : Hypertensi , ;s(ites, oedema presa(ral dan pretibial, gangguan bunyi
napas (7ra(les), ta(hi(ardi, penambahan &&, orthopneu, #eningkatan tekanan =ena
sentral dan #;E#, @istensi =ena jugular, #ositif refleks hepatojugular
9. Gangguan !utrisi : "urang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan
intake (@iit) dan effe(t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein G (alori.
@ata %ubyektif : #asien melaporkan : ;noreHsia, !ausea, lemah, lelah, metal(k
taste,
@ata byektif : :untah, @iare, hematemesis, !apas bau ureum, stomatitis,
gingi=itis, kehilangan &&.
,. #otensial <nfeksi sehubungan dengan penekanan sistim imun akibat uremia.
@ata %ubyektif : !one
@ata byektif : ;danya tanda G yanda infeksi, @emam, mengigil, peningkatan E&7,
7ulture urine, darah dan sputum positif adanya agent infeksi .
2. $esiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek
uremia.
@ata %ubyektif : #asien mengeluh gatal G gatal.
@ata byektif : .H(rosiasi pada kulit, pete(hie, purpura, kulit kering .
0. $esiko Tinggi terjadinya gangguan persepsi > sensori, gangguan proses pikir
sehubungan dengan abnormalitasnya *at G *at kimia dalam tubuh yang
dihubungakan dengan uremia.
@ata %ubyektif : #asien melaporkan kesulitan untuk berkonsentrasi, sering lupa,
gangguan tidur dan emosi yang labil (mudah tersinggung)
@ata byektif : @isorientasi terhadap -aktu, tempat dan orang, perubahan
perilaku, apathy, marah, gangguan pola tidur, perubahan tingkat kesadaran.
8. "etidakmampuan mera-at diri sendiri sehubungan kelemahan fisik.
@ata %ubyektif : #asien mengeluh lemah, letih dan lesuh
@ata byektif : #enampilan se(ara umum menurun.
3. $esiko tinggi dytsfungsi seksual sehubungan dengan efek uremia
@ata %ubyektif : #asien melaporkan adanya penurunan libdo, impotensi dan
kesulitan untuk ereksi
@ata byektif : Gangguan menstrusi, gyne(omastia
6. $esiko gangguan gambaran diri sehubungan dengan permanentnya gangguan
fungsi ginjal.
@ata %ubyektif : .kspresi tidak per(aya, 7emas, mudah tersinggung
@ata byektif : #erubahan interaksi so(ial, perlaku marah > agresif
34A* K'P'RA2A3A*
4. #erfusi ginjal akan diperbaiki atau dipertahankan dalam batas yang dapat
ditoleransi
2. "eseimbangan (airan dan elektrolit terpenuhi.
9. "ebuthan !utrisi pasien akan terpenuhi.
,. #asien bebas dari infeksi
2. "eutuhan kulit (<ntegritas kulit) pasien akan dipertahankan
0. #asien mendemostrikan respon terhadap rangsangan sensori > persepsi se(ara
normal, tidak mengalami gangguan gangguan proses berpikir.
8. "ebutuhan self (are terpenuhi.
3. Gangguan seksual dapat diatasi .
6. #asien tidak mengalami gangguan gambaran diri > dapat menerima keadaan
dirinya.
I*3'R6'*SI 8 I7P&'7'*3ASI
4. @iagnosa "epera-atan : Gangguan perfusi jaringan renal se,ubungan dengan
kerusakan nepron sehingga tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme
4) "aji #erubahan ."G, $espirasi ("e(epatan dan kedalamannya) serta
tanda G tanda (h=ostekDs dan TrousseauDs.
$asional : Tingginya gelombang T, #anjangnya inter=al #$ dan
)ebarnya kompleks I$% dihubungkan dengan serum
"alium J #ernapasan kusmaul dihubungkan dengan a(idosis,
kejang yang mungkin terjadi dihubungkan dengan rendahnya
(alsium.
2) :onitor data-data laboratorium : %erum pH, Hidrogen, #otasium,
bi(arbonat, (alsium magnesium, Hb, HT, &'! dan serum kreatinin.
$asional : !ilai laboratorium merupakan indikasi kegagalan ginjal
untuk mengeluarkan sisa metabolit dan kemunduran fungsi
sekretori ginjal.
9) Aangan berikan obat G obat !ephrothoHi(.
$asional : bat G obat nephrotoHi( akan memperburuk keadaan
ginjal
,) &erikan pengobatan sesuai pesanan > permintaan dokter dan kaji
respon terhadap pengobatan.
$asional : @osis obat mungkin berkurang dan inter=alnya menjadi
lebih lama. :onitor respon terhadap pengobatan untuk
menentukan efekti=itas obat yang diberikan dan
kemungkinan timbulnya efek samping obat.
2. "elebihan =olume (airan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal mengeskkresi
air dan natrium
4) Timbang berat badan pasien setiap hari, 'kur intake dan output tiap 2, jam,
'kur tekanan darah (posisi duduk dan berdiri), kaji nadi dan pernapasan
(Termasuk bunyi napas) tiap 0-3 jam, "aji status mental, :onitor oedema,
distensi =ena jugularis, refleks hepato jugular, 'kur 7B# dan #;E#.
$asional : 'ntuk mengidentifikasi status gangguan (airan dan elektrolit.
2) :onitor data laboratorium : %erum !atrium, "alium, 7lorida dan bi(arbonat.
$asional : 'ntuk mengidentifikasikan a(umulasinya elektrolit.
9) :onitor .7G
$asional : #eningkatan atau penurunan "alium dihubungkan dengan
disthrithmia. Hipokalemia bisa terjadi akibat pemberian diureti(.
,) &erikan (airan sesuai indikasi
$asional : 'ntuk men(egah kemungkinan terjadinya dehidrasi sel.
2) &erikan @iureti( sesuai pesanan dan monitor terhadap responnya.
$asional : 'ntuk menentukkan efek dari pengobatan dan obser=asi tehadap
efek samping yang mungkin timbul seperti : Hipokalemia dll.
9. Gangguan !utrisi : "urang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan
intake (@iit) dan effe(t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein G (alori.
4) "aji terhadap adanya :ual, muntah dan anoreHia.
$asional : "eadaan G keadaan seperti ini akan meningkat kehilangan
kebutuhan nutrisi.
2) :onitor intake makanan dan perubahan berat badan J :onitor data
laboratorium : %erum protein, )emak, "alium dan natrium.
$asional : 'ntuk menentukkan diet yang tepat bagi pasien.
9) &erikan makanan sesuai diet yang dianjurkan dan modifikasi sesuai kesukaan
"lien.
$asional : :eningkatkan kebuthan !utrisi klien sesuai diet .
,) &antu atau anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene sebelum makan.
$asional : :enghilangkan rasa tidak enak dalam mulut sebelum makan.
2) &erikan antiemetik dan monitor responya.
$asional : 'ntuk menge=aluasi kemungkinan efek sampingnya.
0) "olaborasi denga ahli diet untuk pemberian diit yang tepat bagi pasien.
$asional : "erjasama dengan profesi lain akan meningkatan hasil kerja yang
baik. #asien dengan GG" butuh diit yang tepat untuk perbaikan
keadaan dan fungsi ginjalnya.
,. #otensial <nfeksi sehubungan dengan penekanan sistim imun akibat uremia.
4) "aji terhadap adanya tanda- tanda infeksi.
$asional : 'ntuk mendeteksi lebih a-al adanya infeksi.
2) :onitor temperatur tiap , G 0 jam : :onitor data laboratorium : E&7 :
@arah, 'rine, (ulture sputum. :onitor serum "alium.
$asional : 'remia mungkin terselubung dan biasanya diikuti dengan
peningkatan temperatur di(urigai adanya infeksi. %tatus
hipermetabolisme seperti adanya infeksi dapat menyebabkan
peningkatan serum kalsium.
9) #ertahankan tekhnik antiseptik selama pera-atan dan patulah selalu
uni=ersal pre(aution.
$asional : :en(egah terjadinya infeksi.
,) #ertahankan kebersihan diri, status nutrisi yang adekuat dan istirahat yang
(ukup.
"ebiasaan hidup yang sehat membantu men(egah infeksi.
2. $esiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek
uremia.
4) "aji terhadap kekeringan kulit, #ruritis, .H(oriations dan infeksi.
$asional : #erubahan mungkin disebabkan oleh penurunan akti=itas kelenjar
keringat atau pengumpulan kalsius dan phospat pada lapiran
(utaneus.
2) "aji terhadap adanya pete(hie dan purpura.
$asional : #erdarahan yang abnormal sering dihubungkan dengan penurunan
jumlah dan fungsi platelet akibat uremia.
9) :onitor )ipatan kulit dan area yang oedema.
$asional : ;rea- area ini sangat mudah terjadinya injuri.
,) )akukan pera-at kulit se(ara benar.
$asional : 'ntuk men(egah injuri dan infeksi
2) &erikan pengobatan antipruritis sesuai pesanan.
$asional : ;mengurangi pruritis.
0) Gunting kuku dan pertahankan kuku terpotong pendek dan bersih.
$asional : 'ntuk men(egah injuri akibat garukan dan infeksi.
0. $esiko Tinggi terjadinya gangguan persepsi > sensori, gangguan proses pikir
sehubungan dengan abnormalitasnya *at G *at kimia dalam tubuh yang
dihubungakan dengan uremia.
4) "aji status neurologi( : rientasi terhadap -aktu, tempat dan orang : #ola
tidur J Tingkat kesadaran dan kti=itas motorik (kejang)
$asional : #erubahan yang terjadi merefleksikan adanya ganggua pada fungsi
saraf sentral dan autonom.
2) "aji tipe kepribadian
$asional : 'ntuk mengidentifikasikan perubahan yang dihubungkan dengan
uremia.
9) bser=asi terhadap perubahan perilaku, adanya neuropathi perifer, rasa
terbakar, kram otot dan gejala paresthesia lainnya.
$asional : #erubahan metabolisme menyebabkan disfungsi (erebral dan dapat
terjadi kerusakan serabut saraf .
,) rientaskan pasien terhadap kenyataan saat ini.
$asional : :enurunkan kemungkinan terjadinya disorientasi dan
menginformasikan kepada klien keadaan > issue saat ini.
2) #ertahankan tindakan kenyamanan : Tutup rel tempat tidur, tempat tidur
tidak boleh terlalu tiggi, jaukan barang G barang tajam, letakan bel dekat
pasien.
$asional ::emberikan kenyamanan lingkungan dan men(egah injuri.
0) %empatkan -aktu anda untuk bersama G sama klien, tanyakan klien dengan
kalimat terbuka.
$asional : :en(egah kehikangan memori pada pasien
8) &erikan latihan relaksasi sebelum tidur dan brikan periode stirahat.
$asional : :eningkatkan kenyamanan tidur karena uremia dapat
mengganggu pola tidur.
8. "urang mampu mera-at diri sehubungan dengan kelemahan fisik.
4) "aji kelemahan dan kelelahan, dan berikan penjelasan tentang
kebutuhan pera-atan diri.
$asional : untuk menentukan kebutuhan yang akan dilakukan.
2) Aika pasien tidak mampu sama sekali &antu lakukan pera-atan
dipasien dengan melibatkan kelurag.
$asional: :emandirikan kelurga dalam mera-at pasien.
9) )akukan latihan nafas dalam batuk dan ambulasi di tempat tidur.
$asional: 'ntuk men(egah efek dari bedrest seperti pneumonia.
3. $esiko terjadinya diskusi seksual
4) "aji keadaan pasien se(ara umum.
$asional: untuk mengidentifikasikan masalah yang ada.
2) :inta pasien untuk mengungkapkan perasaannya se(ara terbuka.
$asional : <nformasi dari pasien sangat penting untuk pelaksanaan askep
9) &antu pasien untuk meme(ahkan masalah .
$asional: :eningkatkan penerimaan pasien.
,) Aelaskan pasien tentang permasalahan yang terjadi.
$asional : :embantu meningkatkan pengetahuan dan mengundang partisipasi
klien.
2) $ujuk pasien kekonseling bila dibutuhkan
$asional : :embantu untuk meme(ahkan permasalahan yang ada
6. Gangguan gambaran diri
4) Gaji dan jelaskan kepada pasien tentang keadaan ginjalnya serta
alternatif tindakan lainnya seperti dialysis atau transplantasi
.$asional: <nterfensi a-al bias men(egah disstres pada pasien.
2) )ibatkan support sistim dalam pera-atan pasien.
$asional: "ehadiran support sistim meningkatkan harga diripasien.
'9aluasi
4. .#erfusi jaringan ginjal adekuat. @ata pendukung tes fungsi ginjal
dalam keadaan normal.
2. &alan(e (airan normal. @ata pendukung tidak ada tanda - tanda
oedema.
9. %tatus nutrisi pasien diperbaiki dan dipertahankan. @ata pendukung:
<ntake makanan dan minuman dalam batas normal sesuai diit yang
dianjurkan.
,. Tidak ada infeksi. @ata pendukung tidak ada tanda infeksi yang
didapat.
2. "ulit utuh. @ata pendukung tidak ada kerusakan pada kulit.
0. $espon terhadap rangsangan persepsi > sensorida dalam batas normal.
#roses piker normal. @ata pendukung orientasi terhadap -aktu,
tempat, orang baik gangguan sensasi tidak ada perkembangan, pola
tidur normal.
8. kebutuhan sel f(are terpenuhi.
3. #asien menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.
6. #asien menerima perubahan yang terjadi pada dirinya
Pendidikan pasien
4. Aelaskan tentang GG"
2. Aelaskan pengobatan dan efeksampingnya yang mungkin timbul
9. Aelaskan tentang diit.
,. ;jarkan pasien (ara G (ara pengukuran tekanan darah, intake dan out put,
monitor brat badan serta (ara men(atatnya.
2. Aelaskan tentang pentingnya men(egah infeksi.
0. Aelaskan tentang pentingnya memeriksaklan diri kedokter.
8. Aelaskan tentang dialysis dan transplantasi.
DAF3AR K'PS3AKAA*
4. &rundage @orothy (4664), 0 (enal .isorders C :osby Fear &ok, <n(.
2. #urna-an Aunadi,(4632), 0 Kapita 1elekta Kedokteran 0 , .disi ke 2. :edia
;eskulapius, +"'< 4632.
9. %oeparman (4661), 0 2lmu &en3akit .alam, Ailid <<, &alai #enerbit +"'< 4661.
,. %yl=ia ;nderson #ri(e (4661) C &atofisiologi Konsep Klinis &roses4&roses
&en3akitD. ;lih &ahasa ;dji @harma, .disi <<.
2. :arllyn .. @oengoes (4638), 0 Nursing are &lan C , +a. @a=is 7ompany,
#hiladelpia.
0. @.@.<gnata=i(ius dan :.B.&ayne (4664),D Medical 1urgical Nursing C , ;
!ursing #ro(ess ;pproa(h, E. &. %aunders 7ompany, #hiladelpia
LAPORAN PENDAHULUAN
;suhan "epera-atan #ada #asien @engan GG"
Di Ruang Interna I Pria RSD Dr! Soeto"o Sura#a$a
1 : ,; April 1,,-
%leh + Su#han
*I7! ,-,,.,-/, )
Pe"#i"#ing Ruangan Pe"#i"#ing akade"ik
*i 7ade Sukerthi 3intin Sukartini
*IP + -<,,=-11> *IP!
Saran Pe"#i"#ing +
Ske"a+ <nfeksi
:eningkatnya
aktifasi
=asopresos
Basospasme
Hipertensi
;ldosteron
5! meningkat
$eaksi
antigen-antibodi
G+$ menurun
$etensi !a.
$etensi air
.dema
#roliferasi dan
kerusakan
glomerolus
"erusakan
umum kapiler
;lbuminuria
Hematuria
42. $i-ayat sakitnya dahulu.
%ejak kapan mun(ul keluhan
&erapa lama terjadinya hipertensi
$i-ayat kebiasaan, alkohol,kopi, obat-obatan, jamu
Eaktu kapan terjadinya nyeri kuduk dan pinggang
49. #enanganan selama ada gejala
"alau dirasa lemah atau sakit apa yang dilakukan
"alau ken(ing berkurang apa yang dilakukan
#enggunaan koping mekanisme bila sakit
4,. #ola : :akan, tidur, eliminasi, aktifitas, dan kerja.
42. #emeriksaan fisik
#eningkatan =ena jugularis
;danya edema pada papelbra dan ekstremitas
;nemia dan kelainan jantung
Hiperpigmentasi pada kulit
#ernapasan
:ulut dan bibir kering
;danya kejang-kejang
Gangguan kesadaran
#embesaran ginjal
;danya neuropati perifer
40. Test @iagnostik
#emeriksaan fungsi ginjal, kreatinin dan ureum darah
:enyiapkan pasien yang akan dilakukan 7learens 7reatinin Test (77T)
adalah:
Timbang &erat badan dan mengukur tinggi badan
:enanmpung urine 2, jam
:engambil darah =ena sebanyak 9 (( (untuk mengetahui kreatinin
darah)
:engambil urine 21 ((.
)akukan pemeriksaan 77T dengan rumus :
Bol. 'rine K((>menit H "onsentrasi kreatinin urine (mg ?)L
"reatinin #lasma (mg ?)
#ersiapan <ntra Benous #yelography
#uasakan pasien selama 3 jam
&ila perlu lakukan la=emen>klisma.
#.!G";A<;! @;T; @;%;$
<. <dentitas @iri "lien
!ama : Tn. !eldi Tanggal :$% : 4 ;pril 4660
Tempat>tgl lahir : &ukit tinggi, 20-9-46,0 %umber informasi : "lien dan isteri
'mur : 21 Tahun
Aenis kelamin : )aki-laki
%tatus perka-in : !ikah
;lamat : #aseban Timur B>421 A.#.
; g a m a : <slam
% u k u : &eta-i
#endidikan : %.T.:.
#ekerjaan : #ega-ai !egeri
)ama kerja : 21 Tahun
"eluarga dekat yang dapat segera dihubungi
(orang tua, , -ali, suami, istri, dll): <stri
#endidikan : %.@.
#ekerjaan : <bu rumah Tangga
;lamat : #aseban Timur B>421
<<. %tatus "esehatan saat ini
4. ;lasan kunjungan>keluhan utama : sesak napas, batuk kurang lebih 4 minggu,
badan lemah, kaki bengkak, tangan bengkak.
2. +aktor pen(etus : sehabis makan
9. )ama keluhan : 4 minggu sebelum :$%
,. Timbulnya keluhan : ( M) bertahap ( ) mendadak
2. +aktor yang memperberat : -aktu berjalan-jalan>berdiri
0. 'paya yang dilakukan untuk mengatasinya : sendiri : #ergi ke poliklinik $%7:
oleh orang lain : tidak ada
8. @iagnosa medik :
@iabetes militus tanggal ......... th 4632
7$+ tanggal 4 ;pril 4660
Hipertensi tanggal 4 ;pril 4660
!<@@: tanggal 4 ;pril 4660
T& #aru tanggal 4 ;pril 4660
<<<.$i-ayat kesehatan yang lalu
4. #enyakit yang pernah dialami
kanak-kanak , panas, batuk, pilek
"e(elakaan , tidak pernah
#ernah dira-at penyakit -aktu
perasi : Tidak pernah
2. ;lergi : --
9. <munisasi : --
,. "ebiasaan : merokok>kopi>alkohol
2. bat-obatan :--
0. #ola nutrisi :
+rek-ensi makan : 9 kali sehari
&erat badan : 22 kg
Tinggi badan : 401 (m
Aenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
:akanan yang disukai : semua makanan suka
:akanan yang tidak diskai : tidak ada
:akanan pantang : mulai tahun 4662 mengurangi gula.
!afsu makan : (M) baik ( ) sedang-alasan :mual>muntah ( ) kurang-
alasan : mual>muntah
#erubahan berat badan 0 bulan terakhir : ( ) bertambah ...."g ( ) tetap
(M) berkurang ....kg
8. #ola eliminasi :
&uang air besar
+rekuensi : 4 H per hari #enggunaan pen(ahar : tidak ada
Eaktu : pagi hari
Earna : kuning
"onsistensi : lembek
&uang air ke(il
+rekuensi : ,-2 H per hari
Earna : kuning
&au : amoniak
3. #ola tidur dan istirahat
Eaktu tidur (jam) : 24.11 sampai 12.11 Eib
)ama tidur>hari : 3 jam
"ebiasaan pengantar tidur : tidak ada
kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga
kesulitan dalam hal tidur : ( M) menjelang tidur
6. #ola aktifitas dan latihan
"egiatan dalam pekerjaan : tidak ada
lah raga
Aenis : Aalan kaki
+reakuensi : tidak tentu
"egiatan di -aktu luang :
"esulitan dalam hal :(M) mudah merasa lelah
41. #ola bekerja
Aenis pekerjaan : ringan lama 21 tahun
Aumlah jam kerja : 18.11 - 4,.11 lama : 8 jam
Aad-al kerja : teratur
)ain-lain (sebutkan) : tidak ada
<B. $i-ayat "eluaga
Genogram Tn !eldi ka-in dengan ibu !eldi dan mempunyai anak laki-laki berumur
49 tahun dan sehat.
B. $i-ayat lingkungan
"ebersihan : kurang
&ahaya : tidak ada
#olusi : jalan besar dan tempat sampah
B<. ;spek #sikososial
4. #ola pikir dan persepsi
;lat bantu yang digunakan : (M) ka(a mata ( ) alat bantu
pendengaran
"esulitan yang dialami : (M) sering pusing (M) menurunnya
sesnsitifitas trhadap sakit
( ) menurunnya sensitifitas terhadap panas>dingin ( )
memba(a>menulis
2. #ersepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat
sembuh>tidak N
Harapan setelah menjalani pera-atan : ingin merubah semua
kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya.
#erubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi
9. %uasana hati : (emas, pasrah dengan penyakitnya
$enyang perhatian : sangat rentang
,. Hubungan>komunikasi
&i(ara : kurang jelas, &ahasa utama : indonesia &ahasa daerah :
tidak ada
Tempat tinggal : sendiri
"ehidupan keluarga :
adat yang dianut : -
pembuatan keputusan : bersama-sama anak>istri
pola komunikasi : baik
keuangan : memadai
kesulitan dalam keluarga : hubungan dengan orang tua
Fang dilakukan jika stres : (M) meme(ahkan masalah (M) lain-lain : marah
4. "ebiasaan seksual
Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
( M) fertilitas (M) )ibido (M) ereksi
#emahaman terhadap fungsi seksual : kurang terbuka.
4. #ertahanan koping
#engambilan keputusan : (M) sendiri (M) dibantu oleh istri>anak
Fang disukai tentang diri sendiri : bekerja di kantor
Fang ingin dirubah dari kehidupan : #ola kebiasaan yang kurang
menguntungkan.
;pa yang dilakukan pera-at agar anda nyaman dan aman : membantu
dalam pelayanan pera-atan
4. %istem nilai dan keper(ayaan
%iapa atau apa sumber kekuatan : Tuhan dan keluarga
;pakah agama, keper(ayaan, Tuhan penting buat anda N (M) Fa
"egiatan agama atau keper(ayaan yang dilakukan (ma(am dan
frekuensi)sebutkan : #engajian 4 kali seminggu.
"egiatan agama atau keper(ayaan yang ingin dilakukan selama di rumah
sakit, sebutkan : sholat lima -aktu.
4. Tingkat perkembangan
'sia : thn "arakteristik :
B<<. #.!G";A<;! +<%<"
"epala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan
"epala :
&entuk bulat lonjong
"eluhan yang berhubungan : pusing
:ata :
'kuran pupil : isokor : - $eaksi terhadap (ahaya : baik, akomodasi : baik,
bentuk: simetris, "onjungti=a : anemis, +ungsi penglihatan : baik, Tanda-tanda radang
: tidak ada, #emeriksaan mata terakhir : 2 tahun lalu, operasi : tidak, "a(a mata : (/)
positif,
lensa kotak : tidak.
Hidung :
$eaksi alergi : tidak, (ara mengatasinya : tidak, pernah mengalami flu : pernah,
bagaimana frekuensinya dalam setahun : 9 M setahun, sinus : - , perdarahan : tidak
ada
:ulut dan tenggorokan:
Gigi geligi : :2 kiri ba-ah dan :2 kanan atas lepas, kesulitan>gangguan pembi(araan
: tidak, kesulitan menelan : tidak, pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah.
#ernafasan :
%uara paru : -he*ing (-), $on(hi basah (/), pola napas : teratur, &atuk (/), sputum :
(-), nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, &atuk darah : (-), $o
terakhir : 4 tahun sbelum :$%, Hasil : ada di dokter.
%irkulasi:
!adi perifer : baik, 7apilary refilling : 2 detik, @istensi =ena jugularis : - , %uara
jantung : aritmia (-), %uara jantung tambahan : (-), <rama jantung (monitor) : (-), !yeri
:(-), .dema : (/), #alpitasi : (-), &aal : (/), #erubahan -arna kulit : i(terus>pu(at,
7lubbing : (-), "eadaan ektremitas : edem perifer , %yn(ope : (-), $asa pusing : (/),
:onitoring hemodinamika : 7B#: tidak dipasang.
!utrisi:
Aenis diet : diet ginjal, nafsu makan : baik, rasa mual : kadang-kadang, muntah : (-),
intake (airan : 821 ((>2, jam
.liminasi:
#ola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), 7olostomy : (-), <leostomy :(-),
"onstipasi: (-)
@iare :(-)
#ola rutin : b.a.k. <nkontinensia : (-), <nfeksi : ginjal, Hematuria :(-), 7ateter :(-),
'rine out put : 211 ((>2, jam
$eproduksi
"rhamilan :(-), #erdarahan :(-), #emeriksaan #ap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
"eputihan : (-), #emeriksaan sendiri: (-), #rostat : normal, #enggunaan kateter : (-)
!eurologis
Tingkat kesadaran : (ompas mentis, rientasi : kurang baik, "oordinasi : kurang, #ola
tingkah laku : masih dalam batas normal, $i-ayat epilepsi>kejang>parkinson : (-),
$efleks: baik, kekuatan menggenggam: menurun, #ergerakan ekstremitas : terbatas
:uskuloskeletal
!yeri : sendi (/), #ola latihan gerak : berkurang, "ekakuan : tidak ada
"ulit
Earna : pu(at>i(terus, Turgor : menurun, integritas : dalam batas normal.
@ata )aboratorium
'reum : 441 mg>dl, 7reatinin : 3,1 mg>dl, pH : 8,,12, #7 2 : 91,9 mmhg, #2 :
,,,9 mmhg, H79 : 43,3 m.5>), T72 : 46,8 m.5>), ;&. : - 2,2 m.5>), %&. : -
2,4 m.5>), %&7 : 46,0 m.5>), %;T: 31,4 ?, !atrium : 4,3 m.5>), "alium : 9,,
m.5>), 77T: 2 ml
#engobatan
"atapres 2H421mg, !i +edipin 9H21 mg, :inipres 2H4 tab, &isol=on 9H4 (dt, 7a79
9H4 tab, ;sam folat 9H4 tab, $ifampisin 4H,21 mg, Bit. &0 9H4 tab, Bit. &42 9H4 tab,
#iro*inamid 9H211 mg, <!H 4H911 mg, 7efobid 2H4 gr, )asiH 2H2 ;mp..
Hasil pemeriksaan diagnostik lainnya
+oto thorak : %uspek ".#. @upleks aktif
#ersepsi klien trhadap penyakitnya
#enyakit yang diderita dapat sembuh.
#athofisiologi
Terlampir
"esan pera-at terhadap klien
"lien tidak kooperatif disebabkan karena meningkatnya ureum dalam darah
"lien nampak gelisah karena proses penyakitnya
Gangguan keseimbangan (airan sehubungan dengan intake yang terbatas dan edema
generalisata

Вам также может понравиться