Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gagal Ginjak Kronik
(Cronic Renal Failure) Di Ruang Interna RSD Dr! Soeto"o Sura#a$a
%&'( S)(A* *i" + ,-,,.,-/,) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SRA)A0A 1,,- &AP%RA* P'*DA(&A* AS(A* K'P'RA2A3A* GAGA& GI*4AK KR%*IK (CR%*IC R'*A& FAI&R') Oleh : Subhan Pengertian Gagal ginjal kronik merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) yang berlangsung perlahan-lahan, karena penyebab yang berlangsung lama dan menetap , yang mengakibatkan penumpukan sisa metabolit (Toksik uremik) sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan gejala sakit. Toksik uremik adalah bahan yang dituduh sebagai penyebab sindrom klinik uremia. Toksik uremik yang telah diterima adalah : H 2 , !a, ", H, # anorganik dan #TH $enin. %edangkan yang belum diterima adalah : &'!, "reatinin, asam 'rat, Guanidin, midlle mole(ule dan sebagainya. Fisiologi Ginjal *or"al )angkah pertama yang berlangsung dalam ginjal yaitu proses pembentukan urine yang dikenal sebagai ultrafiltrasi darah atau plasma dalam kapiler glomerulus berupa air dan kristaloid. %elanjutnya dalam tubuli ginjal pembentukan urine disempurnakan dengan proses reabsorpsi *at-*at yang esensial dari (airan filtrasi untuk dikembalikan ke dalam darah dan proses sekresi *at-*at untuk dikeluarkan ke dalam urine. +isiologi Ginjal dalam proses +iltrasi, reabsorpsi, dan sekresi selama 2, jam. %enya-a !ormal $eabsorpsi .kskresi %ekresi %atuan !a / 20.111 22.321 421 - m .5 "/ 011 200 61 21 m .5 7l- 43.111 48.321 421 - m .5 H79 ,.611 ,.611 1 - m .5 'rea 381 ,01 ,41 - m :ol "reatinin 42 4 42 4 m :ol ;sam urat 21 ,6 2 , m :ol Glukosa 311 311 1 - m :ol %olut total 2,.111 29.,11 811 411 m sl ;ir 431.111 486.111 4.111 - ml '3I%&%GI #enyebab dari gagal ginjal kronik antara lain : <nfeksi, #enyakit peradangan, #enyakit =askuler hipersensitif, Gangguan jaringan penyambung, Gangguan kongenital dan herediter, Gangguan metabolisme, !efropatik toksik, !efropati obstruksi +aktor-faktor predisposisi timbulnya infeksi traktus urinarius: bstruksi aliran urine, %eks>usia, "ehamilan, $efleks =esikoureteral, <nstrumentasi (kateter yang dibiarkan di dalam), #enyakit ginjal, Gangguan metabolisme. Pato5isiologi Gagal ginjal kronik terjadi setelah sejumlah keadaan yang menghan(urkan masa nefron ginjal. "eadaan ini men(akup penyakit parenkim ginjal difus bilateral, juga lesi obstruksi pada traktus urinarius. :ula-mula terjadi beberapa serangan penyakit ginjal terutama menyerang glomerulus (Glumerolunepritis), yang menyerang tubulus gijal (#yelonepritis atau penakit polikistik) dan yang mengganggu perfusi fungsi darah pada parenkim ginjal (nefrosklerosis). "egagalan ginjal ini bisa terjadi karena serangan penyakit dengan stadium yang berbeda-beda Stadiu" I #enurunan (adangan ginjal. %elama stadium ini kreatinine serum dan kadar &'! normal dan pasien asimtomatik. Homeostsis terpelihara. Tidak ada keluhan. 7adangan ginjal residu ,1 ? dari normal. Stadiu" II <nsufisiensi Ginjal #enurunan kemampuan memelihara homeotasis, ;*otemia ringan, anemi. Tidak mampu memekatkan urine dan menyimpan air, +ungsi ginjal residu 42- ,1 ? dari normal, G+$ menurun menjadi 21 ml>menit. (normal : 411-421 ml>menit). )ebih dari 82 ? jaringan yang berfungsi telah rusak (G+$ besarnya 22? dari normal), kadar &'! meningkat, kreatinine serum meningkat melebihi kadar normal. @an gejala yang timbul nokturia dan poliuria (akibat kegagalan pemekatan urine) Stadiu" III #ayah ginjal stadium akhir "erusakan massa nefron sekitar 61? (nilai G+$ 41? dari normal). &'! meningkat, klieren kreatinin 2- 41 ml>menit. #asien oliguria. Gejala lebih parah karena ginjal tak sanggup lagi mempertahankan homeostasis (airan dan elektrolit dalam tubuh. ;*otemia dan anemia lebih berat, !okturia, Gangguan (airan dan elektrolit, kesulitan dalam berakti=itas. Stadiu" I6 Tidak terjadi homeotasis, "eluhan pada semua sistem, +ungsi ginjal residu kurang dari 2 ? dari normal. Per"asalahan 5isiologis $ang dise#a#kan oleh CRF 1. Ketidakseimbangan cairan :ula-mula ginjal kehilangan fungsinya sehingga tidak mampu memekatkan urine (hipothenuria) dan kehilangan (airan yang berlebihan (poliuria). Hipothenuria tidak disebabkan atau berhubungan dengan penurunan jumlah nefron, tetapi oleh peningkatan beban *at tiap nefron. Hal ini terjadi karena keutuhan nefron yang memba-a *at tersebut dan kelebihan air untuk nefron-nefron tersebut tidak dapat berfungsi lama. Terjadi osmotik diuretik, menyebabkan seseorang menjadi dehidrasi. Aika jumlah nefron yang tidak berfungsi meningkat maka ginjal tidak mampu menyaring urine (isothenuria). #ada tahap ini glomerulus menjadi kaku dan plasma tidak dapat difilter dengan mudah melalui tubulus. :aka akan terjadi kelebihan (airan dengan retensi air dan natrium. 2. Ketidaseimbangan Natrium "etidaseimbangan natrium merupakan masalah yang serium dimana ginjal dapat mengeluarkan sedikitnya 21-91 m.5 natrium setiap hari atau dapat meningkat sampai 211 m.5 perhari. Bariasi kehilangan natrium berhubungan dengan Cinta(t nephron theoryD. @engan kata lain, bila terjadi kerusakan nefron maka tidak terjadi pertukaran natrium. !efron menerima kelebihan natrium sehingga menyebabkan G+$ menurun dan dehidrasi. "ehilangan natrium lebih meningkat pada gangguan gastrointstinal, terutama muntah dan diare. "eadaan ini memperburuk hiponatremia dan dehidrasi. #ada 7$+ yang berat keseimbangan natrium dapat dipertahankan meskipun terjadi kehilangan yang fleksibel nilai natrium. rang sehat dapat pula meningkat di atas 211 m.5>hari. &ila G+$ menurun di ba-ah 22-91 ml>menit, maka ekskresi natrium kurang lebih 22 m.5>hari, maksimal ekskresinya 421-211 m.5>hari. #ada keadaan ini natrium dalam diet dibatasi 4-4,2 gram>hari. 3. Ketidakseimbangan Kalium Aika keseimbangan (airan dan asidosis metabolik terkontrol maka hiperkalemia jarang terjadi sebelum stadium <B. "eseimbangan kalium berhubungan dengan sekresi aldosteron. %elama output urine dipertahankan kadar kalium biasanya terpelihara. Hiperkaliemia terjadi karena pemasukan kalium yang berlebihan, dampak pengobatan, hiperkatabolik (infeksi), atau hiponatremia. Hiperkalemia juga merupakan karakteristik dari tahap uremia. Hipokalemia terjadi pada keadaan muntah atau diare berat, pada penyakit tubuler ginjal, nefron ginjal, meresorbsi kalium sehingga ekskresi kalium meningkat. Aika hipokalemia persisten, kemungkinan G+$ menurun dan produksi !H9 meningkat. H79 menurun dan natrium bertahan. 4. Ketidaseimbangan asam basa ;sidosis metabolik terjadi karena ginjal tidak mampu mengekskresikan ion Hirdogen untuk menjaga pH darah normal. @isfungsi renal tubuler mengakibatkan ketidamampuan pengeluaran ioh H. @an pada umumnya penurunan ekskresi H / sebanding dengan penurunan G+$. ;sam yang se(ara terus-menerus dibentuk oleh metabolisme dalam tubuh tidak difiltrasi se(ara efektif mele-ati G&:, !H9 menurun dan sel tubuler tidak berfungsi. "egagalan pembentukan bikarbonat memperberat ketidakseimbangan. %ebagian kelebihan hidrogen dibuffer oleh mineral tulang. ;kibatnya asidosis metabolik memungkinkan terjadinya osteodistrophy. 5. Ketidakseimbangan Magnesium :agnesium pada tahap a-al 7$+ adalah normal, tetapi menurun se(ara progresif dalam ekskresi urine menyebabkan akumulasi. "ombinasi penurunan ekskresi dan intake yang berlebihan mengakibatkan henti napas dan jantung. 6. Ketidakseimbangan alsium dan !ospor %e(ara normal (alsium dan pospor dipertahankan oleh parathyroid hormon yang menyebabkan ginjal mereabsorbsi kalsium, mobilisasi (alsium dari tulang dan depresi resorbsi tubuler dari pospor. &ila fungsi ginjal menurun 21-22 ? dari normal, hiperpospatemia dan hipo(alsemia terjadi sehingga timbul hiperparathyroidisme sekunder. :etabolisme =itamin @ terganggu. @an bila hiperparathyroidisme berlangsung dalam -aktu lama dapat mengakibatkan osteorenal dystrophy. ". #nemia #enurunan Hb disebabkan oleh: :asa hidup sel darah merah pendek karena perubahan plasma. #eningkatan kehilangan sel darah merah karena ulserasi gastrointestinal, dialisis, dan pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium. @efisiensi folat @efisiensi iron>*at besi #eningkatan hormon paratiroid merangsang jaringan fibrosa atau osteitis fibrosis, mengambil produksi sum-sum menurun. $. %reum kreatinin 'rea yang merupakan hasil metabolik protein meningkat (terakumulasi). "adar &'! bukan indikator yang tepat dari penyakit ginjal sebab peningkatan &'! dapat terjadi pada penurunan G+$ dan peningkatan intake protein. Tetapi kreatinin serum adalah indikator yang lebih baik pada gagal ginjal sebab kreatinin diekskresikan sama dengan jumlah yang diproduksi tubuh. P'7'RIKSAA* DIAG*%S3IK 1. &emeriksaan 'aboratorium #enilaian 7$+ dengan ganguan yang serius dapat dilakukan dengan pemerikasaan laboratorium, seperti : "adar serum sodium>natrium dan potassium>kalium, pH, kadar serum phospor, kadar Hb, hematokrit, kadar urea nitrogen dalam darah (&'!), serum dan konsentrasi kreatinin urin, urinalisis. #ada stadium yang (epat pada insufisiesi ginjal, analisa urine dapat menunjang dan sebagai indikator untuk melihat kelainan fungsi ginjal. &atas kreatinin urin rata- rata dari urine tampung selama 2, jam. ;nalisa urine rutin dapat dilakukan pada stadium gagal ginjal yang mana dijumpai produksi urin yang tidak normal. @engan urin analisa juga dapat menunjukkan kadar protein, glukosa, $&7s>eritrosit, dan E&7s>leukosit serta penurunan osmolaritas urin. #ada gagal ginjal yang progresif dapat terjadi output urin yang kurang dan frekuensi urin menurun. :onitor kadar &'! dan kadar (reatinin sangat penting bagi pasien dengan gagal ginjal. 'rea nitrogen adalah produk akhir dari metabolisme protein serta urea yang harus dikeluarkan oleh ginjal. !ormal kadar &'! dan kreatinin sekitar 21 : 4. &ila ada peningkatan &'! selalu diindikasikan adanya dehidrasi dan kelebihan intake protein. 2. &emeriksaan (adiologi &erberapa pemeriksaan radiologi yang biasa digunanakan utntuk mengetahui gangguan fungsi ginjal antara lain: +lat-#lat radiografy>$adiographi( keadaan ginjal, uereter dan =esika urinaria untuk mengidentifikasi bentuk, ukuran, posisi, dan kalsifikasi dari ginjal. #ada gambaran ini akan terlihat bah-a ginjal menge(il yang mungkin disebabkan karena adanya proses infeksi. 7omputer Tomograohy (7T) %(an yang digunakan untuk melihat se(ara jelas sturktur anatomi ginjal yang penggunaanya dengan memakai kontras atau tanpa kontras. <nter=enous #yelography (<B#) digunakan untuk menge=aluasi keadaan fungsi ginjal dengan memakai kontras. <B# biasa digunakan pada kasus gangguan ginjal yang disebabkan oleh trauma, pembedahan, anomali kongental, kelainan prostat, (al(uli ginjal, abses > batu ginjal, serta obstruksi saluran ken(ing. ;ortorenal ;ngiography digunakan untum mengetahui sistem aretri, =ena, dan kepiler pada ginjal dengan menggunakan kontras . #emeriksaan ini biasanya dilakukan pada kasus renal arteri stenosis, aneurisma ginjal, artero=enous fistula, serta beberapa gangguan bentuk =askuler. :agneti( $esonan(e <maging (:$<) digunakan untuk menge=aluasi kasus yang disebabkan oleh obstruksi uropathi, ;$+, proses infeksi pada ginjal serta post transplantasi ginjal. 9. )iopsi *in+al 'ntuk mengdiagnosa kelainann ginjal dengan mengambil jaringan ginjal lalu dianalisa. &iasanya biopsi dilakukan pada kasus golomerulonepritis, neprotik sindom, penyakit ginjal ba-aan, ;$+, dan peren(anaan transplantasi ginjal. P'*A3A&AKSA*AA* #ada umunya keadaan sudah sedemikian rupa sehingga etiologi tidak dapat diobati lagi. 'saha harus ditujukan untuk mengurangi gejala, men(egah kerusakan>pemburukan faal ginjal yang terdiri : 1. &engaturan minum #engaturan minum dasarnya adalah memberikan (airan sedemikian rupa sehingga di(apai diurisis maksimal. &ila (airan tidak dapat diberikan per oral maka diberikan perparenteral. #emberian yang berlebihan dapat menimbulkan penumpukan di dalam rongga badan dan dapat membahayakan seperti hiper=olemia yang sangat sulit diatasi. 2. &engendalian ,ipertensi Tekanan darah sedapat mungkin harus dikendalikan. #endapat bah-a penurunan tekanan darah selalu memperburuk faal ginjal, tidak benar. @engan obat tertentu tekanan darah dapat diturunkan tanpa mengurangi faal ginjal, misalnya dengan beta bloker, alpa metildopa, =asodilator. :engurangi intake garam dalam rangka ini harus hati-hati karena tidak semua renal failure disertai retensi !atrium. 3. &engendalian K dalam dara, :engendalikan " darah sangat penting, karena peninggian " dapat menimbulkan kematian mendadak. Fang pertama harus diingat ialah jangan menimbulkan hiperkalemia karena tindakan kita sendiri seperti obat-obatan, diet buah,dan lain- lain. %elain dengan pemeriksaan darah, hiperkalemia juga dapat didiagnosa dengan ..G, dan ."G. &ila terjadi hiperkalemia maka pengobatannya dengan mengurangi intake ", pemberian !a &ikarbonat, dan pemberian infus glukosa. 4. &enanggulangan #nemia ;nemia merupakan masalah yang sulit ditanggulangi pada 7$+. 'saha pertama harus ditujukan mengatasi faktor defisiensi, kemudian men(ari apakah ada perdarahan yang mungkin dapat diatasi. #engendalian gagal ginjal pada keseluruhan akan dapat meninggikan Hb. Transfusi darah hanya dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat, misalnya ada insufisiensi koroner. 5. &enanggulangan asidosis #ada umumnya asidosis baru bergejala pada taraf lebih lanjut. %ebelum memberi pengobatan yang khusus faktor lain harus diatasi dulu, khususnya dehidrasi. #emberian asam melalui makanan dan obat-obatan harus dihindari. !atrium bikarbonat dapat diberikan per oral atau parenteral. #ada permulaan 411 m.5 natrium bikarbonat diberi intra=ena perlahan-lahan. kalau perlu diulang. Hemodialisis dan dialisis peritoneal dapat juga mengatasi asidosis. 6. &engobatan dan pencega,an infeksi Ginjal yang sakit lebih mudah mengalami infeksi dari pada biasanya. #asien 7$+ dapat ditumpangi pyelonefritis di atas penyakit dasarnya. ;danya pyelonepritis ini tentu memperburuk lagi faal ginjal. bat-obat anti mikroba diberi bila ada bakteriuria dengan perhatian khusus karena banyak diantara obat-obat yang toksik terhadap ginjal atau keluar melalui ginjal. Tindakan yang mempengaruhi saluran ken(ing seperti kateterisasi sedapat mungkin harus dihindarkan. <nfeksi ditempat lain se(ara tidak langsung dapat pula menimbulkan permasalahan yang sama dan pengurangan faal ginjal. ". &engurangan protein dalam makanan #rotein dalam makanan harus diatur. #ada dasarnya jumlah protein dalam makanan dikurangi, tetapi tindakan ini jauh lebih menolong juga bila protein tersebut dipilih. @iet dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial, sangat menolong bahkan dapat dipergunakan pada pasien 7$+ terminal untuk mengurangi jumlah dialisis. $. &engobatan neuropati !europati timbul pada keadaan yang lebih lanjut. &iasanya neuropati ini sukar diatasi dan merupakan salah satu indikasi untuk dialisis. #ada pasien yang sudah dialisispun neuropati masih dapat timbul. -. .ialisis @asar dialisis adalah adanya darah yang mengalir dibatasi selaput semi permiabel dengan suatu (airan ((airan dialisis) yang dibuat sedemikiam rupa sehingga komposisi elektrolitnya sama dengan darah normal. @engan demikian diharapkan bah-a *at-*at yang tidak diinginkan dari dalam darah akan berpindah ke (airan dialisis dan kalau perlu air juga dapat ditarik ke(airan dialisis. Tindakan dialisis ada dua ma(am yaitu hemodialisis dan peritoneal dialisis yang merupakan tindakan pengganti fungsi faal ginjal sementara yaitu faal pengeluaran>sekresi, sedangkan fungsi endokrinnya tidak ditanggulangi. 1/. Transplantasi @engan pen(angkokkan ginjal yang sehat ke pembuluh darah pasien 7$+ maka seluruh faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru. Ginjal yang sesuai harus memenuhi beberapa persaratan, dan persyaratan yang utama adalah bah-a ginjal tersebut diambil dari orang>mayat yang ditinjau dari segi imunologik sama dengan pasien. #emilihan dari segi imunologik ini terutama dengan pemeriksaan H); . AS(A* K'P'RA2A3A* P'*GKA4IA* #ada dasarnya pengkajian yang dilakukan menganut konsep pera-atan se(ara holisti(. #engkajian dilakukan se(ara menyeluruh dan berkesinambungan. #ada kasus ini akan dibahas khusus hal G hal sebagai berikut : 4. Ginjal ($enal) @ata G data yang ditemukan : liguria (produksi urine kurang dari ,11 ((> 2,jam), ;nuria (#roduksi urine kurang dari 411 (( > 2, Aam), <nfeksi (E&7 s , &a(terimia), %ediment urine mengandung : $&7 s , granular, hialyn. 2. 7ardio=askuler @ata G data yang ditemukan .dema, Hipertensi, ;nemia (!ormo(hromik, !ormositik), 7H+ (Gagal Aantung "ongestif), #eri(arditis, @ysrhytmias, 7ardiomegali, ;threslerosis. 9. @ermatologi( : @ata G data yang ditemukan #ruritis, .H(oriations ,. .le(trolit "emungkinan data yang ditemukan : "alium , hydrogen, !atrium, #hosfat, :agnesium : :eningkat sedangkan &i(arbonat dan (al(ium menurun. 2. Gastrointestinal @ata - data yang ditemukan : ;noreHia ( !afsu makan berkurang > tidak ada), :ual, :untah, %tomatitis, Gingi=itis, %tomatitis, !afas bau ureum, :etali(k taste ($asa penge(apan seperti logam), Hematemesisi dan melena, @iare atau konstipasi, sephagitis, Gastritis 0. :etaboli(k @ata G data yang ditemukan : #eningkatan &'! dan serum kreatinin, #eningkatan asam urat, <ntoleransi karbohidrat dan gangguan toleransi glukosa, Gangguan peme(ahan insulin, Hypertrigly(eridemia, ;(idosis, Tetany 8. !eurologi( @ata G data yang ditemukan : #erubahan dalam fungsi berpikir dan perilaku, Gangguan tingkat kesadaran, !europathy perifer, !o(tural leg (ramping ("ram kaki pada malam hari), ;pathy, lethargi, fati5ue, sakit kepala dan insomnia. 3. :ata ((ular @ata G data yang ditemukan : #erubahan retina : :ata merah (hypertensi) 6. $eprodu(ti=e @ata G data yang ditemukan : <nfertility, <mpotensi, ;menorhoe, :enurunnya libido, Gyne(omastia 41. $espiratory @ata - data yang ditemukan : #ernapasan kusmaul, ;pneu, .dema pulmonal, #neumonia, .ffusi pleura, Hiper=entilasi 44. %keletal @ata G data yang ditemukan : +ra(ture, !yeri tulang, #eningkatan alkaline phospatase, !yeri sendi, $enal osthedistropy DIAG*%SA K'P'RA2A3A* 4. Gangguan perfusi jaringan renal se,ubungan dengan kerusakan nepron sehingga tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme @ata %ubyektif : !one @ata byektif : liguria, ;nuria, a(idosis dengan peningkatan serum hydrogen dan kalium, penurunan pH dan bi(arbonat, ;nemia , #eningkatan : &'!, serum kreatinin, #enurunan 7al(ium dan peningkatan phosfat serta magnesium. 2. "elebihan =olume (airan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal mengeskkresi air dan natrium @ata %ubyektif : !one @ata byektif : Hypertensi , ;s(ites, oedema presa(ral dan pretibial, gangguan bunyi napas (7ra(les), ta(hi(ardi, penambahan &&, orthopneu, #eningkatan tekanan =ena sentral dan #;E#, @istensi =ena jugular, #ositif refleks hepatojugular 9. Gangguan !utrisi : "urang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan intake (@iit) dan effe(t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein G (alori. @ata %ubyektif : #asien melaporkan : ;noreHsia, !ausea, lemah, lelah, metal(k taste, @ata byektif : :untah, @iare, hematemesis, !apas bau ureum, stomatitis, gingi=itis, kehilangan &&. ,. #otensial <nfeksi sehubungan dengan penekanan sistim imun akibat uremia. @ata %ubyektif : !one @ata byektif : ;danya tanda G yanda infeksi, @emam, mengigil, peningkatan E&7, 7ulture urine, darah dan sputum positif adanya agent infeksi . 2. $esiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek uremia. @ata %ubyektif : #asien mengeluh gatal G gatal. @ata byektif : .H(rosiasi pada kulit, pete(hie, purpura, kulit kering . 0. $esiko Tinggi terjadinya gangguan persepsi > sensori, gangguan proses pikir sehubungan dengan abnormalitasnya *at G *at kimia dalam tubuh yang dihubungakan dengan uremia. @ata %ubyektif : #asien melaporkan kesulitan untuk berkonsentrasi, sering lupa, gangguan tidur dan emosi yang labil (mudah tersinggung) @ata byektif : @isorientasi terhadap -aktu, tempat dan orang, perubahan perilaku, apathy, marah, gangguan pola tidur, perubahan tingkat kesadaran. 8. "etidakmampuan mera-at diri sendiri sehubungan kelemahan fisik. @ata %ubyektif : #asien mengeluh lemah, letih dan lesuh @ata byektif : #enampilan se(ara umum menurun. 3. $esiko tinggi dytsfungsi seksual sehubungan dengan efek uremia @ata %ubyektif : #asien melaporkan adanya penurunan libdo, impotensi dan kesulitan untuk ereksi @ata byektif : Gangguan menstrusi, gyne(omastia 6. $esiko gangguan gambaran diri sehubungan dengan permanentnya gangguan fungsi ginjal. @ata %ubyektif : .kspresi tidak per(aya, 7emas, mudah tersinggung @ata byektif : #erubahan interaksi so(ial, perlaku marah > agresif 34A* K'P'RA2A3A* 4. #erfusi ginjal akan diperbaiki atau dipertahankan dalam batas yang dapat ditoleransi 2. "eseimbangan (airan dan elektrolit terpenuhi. 9. "ebuthan !utrisi pasien akan terpenuhi. ,. #asien bebas dari infeksi 2. "eutuhan kulit (<ntegritas kulit) pasien akan dipertahankan 0. #asien mendemostrikan respon terhadap rangsangan sensori > persepsi se(ara normal, tidak mengalami gangguan gangguan proses berpikir. 8. "ebutuhan self (are terpenuhi. 3. Gangguan seksual dapat diatasi . 6. #asien tidak mengalami gangguan gambaran diri > dapat menerima keadaan dirinya. I*3'R6'*SI 8 I7P&'7'*3ASI 4. @iagnosa "epera-atan : Gangguan perfusi jaringan renal se,ubungan dengan kerusakan nepron sehingga tidak mampu mengeluarkan sisa metabolisme 4) "aji #erubahan ."G, $espirasi ("e(epatan dan kedalamannya) serta tanda G tanda (h=ostekDs dan TrousseauDs. $asional : Tingginya gelombang T, #anjangnya inter=al #$ dan )ebarnya kompleks I$% dihubungkan dengan serum "alium J #ernapasan kusmaul dihubungkan dengan a(idosis, kejang yang mungkin terjadi dihubungkan dengan rendahnya (alsium. 2) :onitor data-data laboratorium : %erum pH, Hidrogen, #otasium, bi(arbonat, (alsium magnesium, Hb, HT, &'! dan serum kreatinin. $asional : !ilai laboratorium merupakan indikasi kegagalan ginjal untuk mengeluarkan sisa metabolit dan kemunduran fungsi sekretori ginjal. 9) Aangan berikan obat G obat !ephrothoHi(. $asional : bat G obat nephrotoHi( akan memperburuk keadaan ginjal ,) &erikan pengobatan sesuai pesanan > permintaan dokter dan kaji respon terhadap pengobatan. $asional : @osis obat mungkin berkurang dan inter=alnya menjadi lebih lama. :onitor respon terhadap pengobatan untuk menentukan efekti=itas obat yang diberikan dan kemungkinan timbulnya efek samping obat. 2. "elebihan =olume (airan sehubungan dengan ketidakmampuan ginjal mengeskkresi air dan natrium 4) Timbang berat badan pasien setiap hari, 'kur intake dan output tiap 2, jam, 'kur tekanan darah (posisi duduk dan berdiri), kaji nadi dan pernapasan (Termasuk bunyi napas) tiap 0-3 jam, "aji status mental, :onitor oedema, distensi =ena jugularis, refleks hepato jugular, 'kur 7B# dan #;E#. $asional : 'ntuk mengidentifikasi status gangguan (airan dan elektrolit. 2) :onitor data laboratorium : %erum !atrium, "alium, 7lorida dan bi(arbonat. $asional : 'ntuk mengidentifikasikan a(umulasinya elektrolit. 9) :onitor .7G $asional : #eningkatan atau penurunan "alium dihubungkan dengan disthrithmia. Hipokalemia bisa terjadi akibat pemberian diureti(. ,) &erikan (airan sesuai indikasi $asional : 'ntuk men(egah kemungkinan terjadinya dehidrasi sel. 2) &erikan @iureti( sesuai pesanan dan monitor terhadap responnya. $asional : 'ntuk menentukkan efek dari pengobatan dan obser=asi tehadap efek samping yang mungkin timbul seperti : Hipokalemia dll. 9. Gangguan !utrisi : "urang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan pembatasan intake (@iit) dan effe(t uremia yang mengakibatkan malnutrisi protein G (alori. 4) "aji terhadap adanya :ual, muntah dan anoreHia. $asional : "eadaan G keadaan seperti ini akan meningkat kehilangan kebutuhan nutrisi. 2) :onitor intake makanan dan perubahan berat badan J :onitor data laboratorium : %erum protein, )emak, "alium dan natrium. $asional : 'ntuk menentukkan diet yang tepat bagi pasien. 9) &erikan makanan sesuai diet yang dianjurkan dan modifikasi sesuai kesukaan "lien. $asional : :eningkatkan kebuthan !utrisi klien sesuai diet . ,) &antu atau anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene sebelum makan. $asional : :enghilangkan rasa tidak enak dalam mulut sebelum makan. 2) &erikan antiemetik dan monitor responya. $asional : 'ntuk menge=aluasi kemungkinan efek sampingnya. 0) "olaborasi denga ahli diet untuk pemberian diit yang tepat bagi pasien. $asional : "erjasama dengan profesi lain akan meningkatan hasil kerja yang baik. #asien dengan GG" butuh diit yang tepat untuk perbaikan keadaan dan fungsi ginjalnya. ,. #otensial <nfeksi sehubungan dengan penekanan sistim imun akibat uremia. 4) "aji terhadap adanya tanda- tanda infeksi. $asional : 'ntuk mendeteksi lebih a-al adanya infeksi. 2) :onitor temperatur tiap , G 0 jam : :onitor data laboratorium : E&7 : @arah, 'rine, (ulture sputum. :onitor serum "alium. $asional : 'remia mungkin terselubung dan biasanya diikuti dengan peningkatan temperatur di(urigai adanya infeksi. %tatus hipermetabolisme seperti adanya infeksi dapat menyebabkan peningkatan serum kalsium. 9) #ertahankan tekhnik antiseptik selama pera-atan dan patulah selalu uni=ersal pre(aution. $asional : :en(egah terjadinya infeksi. ,) #ertahankan kebersihan diri, status nutrisi yang adekuat dan istirahat yang (ukup. "ebiasaan hidup yang sehat membantu men(egah infeksi. 2. $esiko tinggi terjadinya kerusakan integritas kulit sehubungan dengan efek uremia. 4) "aji terhadap kekeringan kulit, #ruritis, .H(oriations dan infeksi. $asional : #erubahan mungkin disebabkan oleh penurunan akti=itas kelenjar keringat atau pengumpulan kalsius dan phospat pada lapiran (utaneus. 2) "aji terhadap adanya pete(hie dan purpura. $asional : #erdarahan yang abnormal sering dihubungkan dengan penurunan jumlah dan fungsi platelet akibat uremia. 9) :onitor )ipatan kulit dan area yang oedema. $asional : ;rea- area ini sangat mudah terjadinya injuri. ,) )akukan pera-at kulit se(ara benar. $asional : 'ntuk men(egah injuri dan infeksi 2) &erikan pengobatan antipruritis sesuai pesanan. $asional : ;mengurangi pruritis. 0) Gunting kuku dan pertahankan kuku terpotong pendek dan bersih. $asional : 'ntuk men(egah injuri akibat garukan dan infeksi. 0. $esiko Tinggi terjadinya gangguan persepsi > sensori, gangguan proses pikir sehubungan dengan abnormalitasnya *at G *at kimia dalam tubuh yang dihubungakan dengan uremia. 4) "aji status neurologi( : rientasi terhadap -aktu, tempat dan orang : #ola tidur J Tingkat kesadaran dan kti=itas motorik (kejang) $asional : #erubahan yang terjadi merefleksikan adanya ganggua pada fungsi saraf sentral dan autonom. 2) "aji tipe kepribadian $asional : 'ntuk mengidentifikasikan perubahan yang dihubungkan dengan uremia. 9) bser=asi terhadap perubahan perilaku, adanya neuropathi perifer, rasa terbakar, kram otot dan gejala paresthesia lainnya. $asional : #erubahan metabolisme menyebabkan disfungsi (erebral dan dapat terjadi kerusakan serabut saraf . ,) rientaskan pasien terhadap kenyataan saat ini. $asional : :enurunkan kemungkinan terjadinya disorientasi dan menginformasikan kepada klien keadaan > issue saat ini. 2) #ertahankan tindakan kenyamanan : Tutup rel tempat tidur, tempat tidur tidak boleh terlalu tiggi, jaukan barang G barang tajam, letakan bel dekat pasien. $asional ::emberikan kenyamanan lingkungan dan men(egah injuri. 0) %empatkan -aktu anda untuk bersama G sama klien, tanyakan klien dengan kalimat terbuka. $asional : :en(egah kehikangan memori pada pasien 8) &erikan latihan relaksasi sebelum tidur dan brikan periode stirahat. $asional : :eningkatkan kenyamanan tidur karena uremia dapat mengganggu pola tidur. 8. "urang mampu mera-at diri sehubungan dengan kelemahan fisik. 4) "aji kelemahan dan kelelahan, dan berikan penjelasan tentang kebutuhan pera-atan diri. $asional : untuk menentukan kebutuhan yang akan dilakukan. 2) Aika pasien tidak mampu sama sekali &antu lakukan pera-atan dipasien dengan melibatkan kelurag. $asional: :emandirikan kelurga dalam mera-at pasien. 9) )akukan latihan nafas dalam batuk dan ambulasi di tempat tidur. $asional: 'ntuk men(egah efek dari bedrest seperti pneumonia. 3. $esiko terjadinya diskusi seksual 4) "aji keadaan pasien se(ara umum. $asional: untuk mengidentifikasikan masalah yang ada. 2) :inta pasien untuk mengungkapkan perasaannya se(ara terbuka. $asional : <nformasi dari pasien sangat penting untuk pelaksanaan askep 9) &antu pasien untuk meme(ahkan masalah . $asional: :eningkatkan penerimaan pasien. ,) Aelaskan pasien tentang permasalahan yang terjadi. $asional : :embantu meningkatkan pengetahuan dan mengundang partisipasi klien. 2) $ujuk pasien kekonseling bila dibutuhkan $asional : :embantu untuk meme(ahkan permasalahan yang ada 6. Gangguan gambaran diri 4) Gaji dan jelaskan kepada pasien tentang keadaan ginjalnya serta alternatif tindakan lainnya seperti dialysis atau transplantasi .$asional: <nterfensi a-al bias men(egah disstres pada pasien. 2) )ibatkan support sistim dalam pera-atan pasien. $asional: "ehadiran support sistim meningkatkan harga diripasien. '9aluasi 4. .#erfusi jaringan ginjal adekuat. @ata pendukung tes fungsi ginjal dalam keadaan normal. 2. &alan(e (airan normal. @ata pendukung tidak ada tanda - tanda oedema. 9. %tatus nutrisi pasien diperbaiki dan dipertahankan. @ata pendukung: <ntake makanan dan minuman dalam batas normal sesuai diit yang dianjurkan. ,. Tidak ada infeksi. @ata pendukung tidak ada tanda infeksi yang didapat. 2. "ulit utuh. @ata pendukung tidak ada kerusakan pada kulit. 0. $espon terhadap rangsangan persepsi > sensorida dalam batas normal. #roses piker normal. @ata pendukung orientasi terhadap -aktu, tempat, orang baik gangguan sensasi tidak ada perkembangan, pola tidur normal. 8. kebutuhan sel f(are terpenuhi. 3. #asien menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. 6. #asien menerima perubahan yang terjadi pada dirinya Pendidikan pasien 4. Aelaskan tentang GG" 2. Aelaskan pengobatan dan efeksampingnya yang mungkin timbul 9. Aelaskan tentang diit. ,. ;jarkan pasien (ara G (ara pengukuran tekanan darah, intake dan out put, monitor brat badan serta (ara men(atatnya. 2. Aelaskan tentang pentingnya men(egah infeksi. 0. Aelaskan tentang pentingnya memeriksaklan diri kedokter. 8. Aelaskan tentang dialysis dan transplantasi. DAF3AR K'PS3AKAA* 4. &rundage @orothy (4664), 0 (enal .isorders C :osby Fear &ok, <n(. 2. #urna-an Aunadi,(4632), 0 Kapita 1elekta Kedokteran 0 , .disi ke 2. :edia ;eskulapius, +"'< 4632. 9. %oeparman (4661), 0 2lmu &en3akit .alam, Ailid <<, &alai #enerbit +"'< 4661. ,. %yl=ia ;nderson #ri(e (4661) C &atofisiologi Konsep Klinis &roses4&roses &en3akitD. ;lih &ahasa ;dji @harma, .disi <<. 2. :arllyn .. @oengoes (4638), 0 Nursing are &lan C , +a. @a=is 7ompany, #hiladelpia. 0. @.@.<gnata=i(ius dan :.B.&ayne (4664),D Medical 1urgical Nursing C , ; !ursing #ro(ess ;pproa(h, E. &. %aunders 7ompany, #hiladelpia LAPORAN PENDAHULUAN ;suhan "epera-atan #ada #asien @engan GG" Di Ruang Interna I Pria RSD Dr! Soeto"o Sura#a$a 1 : ,; April 1,,- %leh + Su#han *I7! ,-,,.,-/, ) Pe"#i"#ing Ruangan Pe"#i"#ing akade"ik *i 7ade Sukerthi 3intin Sukartini *IP + -<,,=-11> *IP! Saran Pe"#i"#ing + Ske"a+ <nfeksi :eningkatnya aktifasi =asopresos Basospasme Hipertensi ;ldosteron 5! meningkat $eaksi antigen-antibodi G+$ menurun $etensi !a. $etensi air .dema #roliferasi dan kerusakan glomerolus "erusakan umum kapiler ;lbuminuria Hematuria 42. $i-ayat sakitnya dahulu. %ejak kapan mun(ul keluhan &erapa lama terjadinya hipertensi $i-ayat kebiasaan, alkohol,kopi, obat-obatan, jamu Eaktu kapan terjadinya nyeri kuduk dan pinggang 49. #enanganan selama ada gejala "alau dirasa lemah atau sakit apa yang dilakukan "alau ken(ing berkurang apa yang dilakukan #enggunaan koping mekanisme bila sakit 4,. #ola : :akan, tidur, eliminasi, aktifitas, dan kerja. 42. #emeriksaan fisik #eningkatan =ena jugularis ;danya edema pada papelbra dan ekstremitas ;nemia dan kelainan jantung Hiperpigmentasi pada kulit #ernapasan :ulut dan bibir kering ;danya kejang-kejang Gangguan kesadaran #embesaran ginjal ;danya neuropati perifer 40. Test @iagnostik #emeriksaan fungsi ginjal, kreatinin dan ureum darah :enyiapkan pasien yang akan dilakukan 7learens 7reatinin Test (77T) adalah: Timbang &erat badan dan mengukur tinggi badan :enanmpung urine 2, jam :engambil darah =ena sebanyak 9 (( (untuk mengetahui kreatinin darah) :engambil urine 21 ((. )akukan pemeriksaan 77T dengan rumus : Bol. 'rine K((>menit H "onsentrasi kreatinin urine (mg ?)L "reatinin #lasma (mg ?) #ersiapan <ntra Benous #yelography #uasakan pasien selama 3 jam &ila perlu lakukan la=emen>klisma. #.!G";A<;! @;T; @;%;$ <. <dentitas @iri "lien !ama : Tn. !eldi Tanggal :$% : 4 ;pril 4660 Tempat>tgl lahir : &ukit tinggi, 20-9-46,0 %umber informasi : "lien dan isteri 'mur : 21 Tahun Aenis kelamin : )aki-laki %tatus perka-in : !ikah ;lamat : #aseban Timur B>421 A.#. ; g a m a : <slam % u k u : &eta-i #endidikan : %.T.:. #ekerjaan : #ega-ai !egeri )ama kerja : 21 Tahun "eluarga dekat yang dapat segera dihubungi (orang tua, , -ali, suami, istri, dll): <stri #endidikan : %.@. #ekerjaan : <bu rumah Tangga ;lamat : #aseban Timur B>421 <<. %tatus "esehatan saat ini 4. ;lasan kunjungan>keluhan utama : sesak napas, batuk kurang lebih 4 minggu, badan lemah, kaki bengkak, tangan bengkak. 2. +aktor pen(etus : sehabis makan 9. )ama keluhan : 4 minggu sebelum :$% ,. Timbulnya keluhan : ( M) bertahap ( ) mendadak 2. +aktor yang memperberat : -aktu berjalan-jalan>berdiri 0. 'paya yang dilakukan untuk mengatasinya : sendiri : #ergi ke poliklinik $%7: oleh orang lain : tidak ada 8. @iagnosa medik : @iabetes militus tanggal ......... th 4632 7$+ tanggal 4 ;pril 4660 Hipertensi tanggal 4 ;pril 4660 !<@@: tanggal 4 ;pril 4660 T& #aru tanggal 4 ;pril 4660 <<<.$i-ayat kesehatan yang lalu 4. #enyakit yang pernah dialami kanak-kanak , panas, batuk, pilek "e(elakaan , tidak pernah #ernah dira-at penyakit -aktu perasi : Tidak pernah 2. ;lergi : -- 9. <munisasi : -- ,. "ebiasaan : merokok>kopi>alkohol 2. bat-obatan :-- 0. #ola nutrisi : +rek-ensi makan : 9 kali sehari &erat badan : 22 kg Tinggi badan : 401 (m Aenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah :akanan yang disukai : semua makanan suka :akanan yang tidak diskai : tidak ada :akanan pantang : mulai tahun 4662 mengurangi gula. !afsu makan : (M) baik ( ) sedang-alasan :mual>muntah ( ) kurang- alasan : mual>muntah #erubahan berat badan 0 bulan terakhir : ( ) bertambah ...."g ( ) tetap (M) berkurang ....kg 8. #ola eliminasi : &uang air besar +rekuensi : 4 H per hari #enggunaan pen(ahar : tidak ada Eaktu : pagi hari Earna : kuning "onsistensi : lembek &uang air ke(il +rekuensi : ,-2 H per hari Earna : kuning &au : amoniak 3. #ola tidur dan istirahat Eaktu tidur (jam) : 24.11 sampai 12.11 Eib )ama tidur>hari : 3 jam "ebiasaan pengantar tidur : tidak ada kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga kesulitan dalam hal tidur : ( M) menjelang tidur 6. #ola aktifitas dan latihan "egiatan dalam pekerjaan : tidak ada lah raga Aenis : Aalan kaki +reakuensi : tidak tentu "egiatan di -aktu luang : "esulitan dalam hal :(M) mudah merasa lelah 41. #ola bekerja Aenis pekerjaan : ringan lama 21 tahun Aumlah jam kerja : 18.11 - 4,.11 lama : 8 jam Aad-al kerja : teratur )ain-lain (sebutkan) : tidak ada <B. $i-ayat "eluaga Genogram Tn !eldi ka-in dengan ibu !eldi dan mempunyai anak laki-laki berumur 49 tahun dan sehat. B. $i-ayat lingkungan "ebersihan : kurang &ahaya : tidak ada #olusi : jalan besar dan tempat sampah B<. ;spek #sikososial 4. #ola pikir dan persepsi ;lat bantu yang digunakan : (M) ka(a mata ( ) alat bantu pendengaran "esulitan yang dialami : (M) sering pusing (M) menurunnya sesnsitifitas trhadap sakit ( ) menurunnya sensitifitas terhadap panas>dingin ( ) memba(a>menulis 2. #ersepsi diri Hal yang amat dipikirkan saat ini : apakah penyakitnya dapat sembuh>tidak N Harapan setelah menjalani pera-atan : ingin merubah semua kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya. #erubahan yang dirasa setelah sakit : semua kebiasaan dibatasi 9. %uasana hati : (emas, pasrah dengan penyakitnya $enyang perhatian : sangat rentang ,. Hubungan>komunikasi &i(ara : kurang jelas, &ahasa utama : indonesia &ahasa daerah : tidak ada Tempat tinggal : sendiri "ehidupan keluarga : adat yang dianut : - pembuatan keputusan : bersama-sama anak>istri pola komunikasi : baik keuangan : memadai kesulitan dalam keluarga : hubungan dengan orang tua Fang dilakukan jika stres : (M) meme(ahkan masalah (M) lain-lain : marah 4. "ebiasaan seksual Gangguan kebiasaan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut : ( M) fertilitas (M) )ibido (M) ereksi #emahaman terhadap fungsi seksual : kurang terbuka. 4. #ertahanan koping #engambilan keputusan : (M) sendiri (M) dibantu oleh istri>anak Fang disukai tentang diri sendiri : bekerja di kantor Fang ingin dirubah dari kehidupan : #ola kebiasaan yang kurang menguntungkan. ;pa yang dilakukan pera-at agar anda nyaman dan aman : membantu dalam pelayanan pera-atan 4. %istem nilai dan keper(ayaan %iapa atau apa sumber kekuatan : Tuhan dan keluarga ;pakah agama, keper(ayaan, Tuhan penting buat anda N (M) Fa "egiatan agama atau keper(ayaan yang dilakukan (ma(am dan frekuensi)sebutkan : #engajian 4 kali seminggu. "egiatan agama atau keper(ayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit, sebutkan : sholat lima -aktu. 4. Tingkat perkembangan 'sia : thn "arakteristik : B<<. #.!G";A<;! +<%<" "epala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan "epala : &entuk bulat lonjong "eluhan yang berhubungan : pusing :ata : 'kuran pupil : isokor : - $eaksi terhadap (ahaya : baik, akomodasi : baik, bentuk: simetris, "onjungti=a : anemis, +ungsi penglihatan : baik, Tanda-tanda radang : tidak ada, #emeriksaan mata terakhir : 2 tahun lalu, operasi : tidak, "a(a mata : (/) positif, lensa kotak : tidak. Hidung : $eaksi alergi : tidak, (ara mengatasinya : tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya dalam setahun : 9 M setahun, sinus : - , perdarahan : tidak ada :ulut dan tenggorokan: Gigi geligi : :2 kiri ba-ah dan :2 kanan atas lepas, kesulitan>gangguan pembi(araan : tidak, kesulitan menelan : tidak, pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah. #ernafasan : %uara paru : -he*ing (-), $on(hi basah (/), pola napas : teratur, &atuk (/), sputum : (-), nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, &atuk darah : (-), $o terakhir : 4 tahun sbelum :$%, Hasil : ada di dokter. %irkulasi: !adi perifer : baik, 7apilary refilling : 2 detik, @istensi =ena jugularis : - , %uara jantung : aritmia (-), %uara jantung tambahan : (-), <rama jantung (monitor) : (-), !yeri :(-), .dema : (/), #alpitasi : (-), &aal : (/), #erubahan -arna kulit : i(terus>pu(at, 7lubbing : (-), "eadaan ektremitas : edem perifer , %yn(ope : (-), $asa pusing : (/), :onitoring hemodinamika : 7B#: tidak dipasang. !utrisi: Aenis diet : diet ginjal, nafsu makan : baik, rasa mual : kadang-kadang, muntah : (-), intake (airan : 821 ((>2, jam .liminasi: #ola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), 7olostomy : (-), <leostomy :(-), "onstipasi: (-) @iare :(-) #ola rutin : b.a.k. <nkontinensia : (-), <nfeksi : ginjal, Hematuria :(-), 7ateter :(-), 'rine out put : 211 ((>2, jam $eproduksi "rhamilan :(-), #erdarahan :(-), #emeriksaan #ap smear terakhir :(-), Hasil:(-), "eputihan : (-), #emeriksaan sendiri: (-), #rostat : normal, #enggunaan kateter : (-) !eurologis Tingkat kesadaran : (ompas mentis, rientasi : kurang baik, "oordinasi : kurang, #ola tingkah laku : masih dalam batas normal, $i-ayat epilepsi>kejang>parkinson : (-), $efleks: baik, kekuatan menggenggam: menurun, #ergerakan ekstremitas : terbatas :uskuloskeletal !yeri : sendi (/), #ola latihan gerak : berkurang, "ekakuan : tidak ada "ulit Earna : pu(at>i(terus, Turgor : menurun, integritas : dalam batas normal. @ata )aboratorium 'reum : 441 mg>dl, 7reatinin : 3,1 mg>dl, pH : 8,,12, #7 2 : 91,9 mmhg, #2 : ,,,9 mmhg, H79 : 43,3 m.5>), T72 : 46,8 m.5>), ;&. : - 2,2 m.5>), %&. : - 2,4 m.5>), %&7 : 46,0 m.5>), %;T: 31,4 ?, !atrium : 4,3 m.5>), "alium : 9,, m.5>), 77T: 2 ml #engobatan "atapres 2H421mg, !i +edipin 9H21 mg, :inipres 2H4 tab, &isol=on 9H4 (dt, 7a79 9H4 tab, ;sam folat 9H4 tab, $ifampisin 4H,21 mg, Bit. &0 9H4 tab, Bit. &42 9H4 tab, #iro*inamid 9H211 mg, <!H 4H911 mg, 7efobid 2H4 gr, )asiH 2H2 ;mp.. Hasil pemeriksaan diagnostik lainnya +oto thorak : %uspek ".#. @upleks aktif #ersepsi klien trhadap penyakitnya #enyakit yang diderita dapat sembuh. #athofisiologi Terlampir "esan pera-at terhadap klien "lien tidak kooperatif disebabkan karena meningkatnya ureum dalam darah "lien nampak gelisah karena proses penyakitnya Gangguan keseimbangan (airan sehubungan dengan intake yang terbatas dan edema generalisata