Вы находитесь на странице: 1из 51

Askep Gastritis

.
Pengertian Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus
atau lokal (Soepaman, 1998).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif ans!oer, 1999).
Gastritis adalah radang mukosa lambung (S!amsuhida!at, ", 1998).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Syl#ia A Pri$e hal %&&)
'erdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bah(a Gastritis merupakan
inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
)pidemiologi * +nsiden ,asus Gastritis
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak di!umpai diklinik Penyakit
-alam ( +P- !ilid ++ )disi .).
Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya !inak dan dapat
sembuh sendiri ( Patofisiologi Syl#ia / 0ilson) dan 1 82 3 924 yang dira(at di +56
menderita gastritis akut.
)tiologi Gastritis
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut 7
Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
'ahan kimia misal 7 lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan ke!adian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum
alkohol, dan merokok.
anifestasi ,linik Gastritis
1. Gastritis Akut
yaitu Anore8ia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran $erna pada
hematemesis melena, tanda lebih lan!ut yaitu anemia.
&. Gastritis ,ronik
,ebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian ke$il mengeluh nyeri ulu
hati, anore8ia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di !umpai
kelainan.
Patofisiologi Gastritis
Gastritis Akut
9at iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
:ika mukosa lambung teriritasi ada & hal yang akan ter!adi 7
1. ,arena ter!adi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. ;ambung akan
meningkat sekresi mukosa yang berupa <5=., di lambung <5=. akan berikatan dengan
>a5; sehingga menghasilkan <5+ dan >a5=..
<asil dari penya(aan tersebut akan meningkatkan asam lambung. :ika asam lambung
meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan ter!adi gangguan nutrisi
$airan / elektrolit.
&. +ritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, !ika mukus yang
dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan <5; maka akan ter!adi
hemostatis dan akhirnya akan ter!adi penyembuhan tetapi !ika mukus gagal melindungi
mukosa lambung maka akan ter!adi erosi pada mukosa lambung. :ika erosi ini ter!adi dan
sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan ter!adi perdarahan yang akan
menyebabkan nyeri dan hypo#olemik.
Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga ter!adi iritasi
mukosa lambung yang berulang3ulang dan ter!adi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan ter!adi atrhopi kelen!ar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel $hief.
,arena sel pariental dan sel $hief hilang maka produksi <5;. Pepsin dan fungsi intinsik
lainnya akan menurun dan dinding lambung !uga men!adi tipis serta mukosanya rata,
Gastritis itu bisa sembuh dan !uga bisa ter!adi perdarahan serta formasi ulser.
,omplikasi Gastritis
1. ,omplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran $erna bagian
atas (S5'A) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syo$k hemoragik, ter!adi
ulkus, kalau prosesnya hebat dan !arang ter!adi perforasi.
&. ,omplikasi yang timbul Gastritis ,ronik, yaitu gangguan penyerapan #itamin ' 1&,
akibat kurang pen$erapan, ' 1& menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.
Penatalaksaan edik Gastritis
1. Gastritis Akut
Pemberian obat3obatan <& blo$king (Antagonis reseptor <&). +nhibitor pompa proton,
ankikolinergik dan antasid (=bat3obatan ulkus lambung yang lain). ?ungsi obat tersebut
untuk mengatur sekresi asam lambung.
&. Gastritis ,ronik
Pemberian obat3obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis <& atau
inhibitor pompa proton.
Asuhan ,epera(atan pada Pasien dengan Gastritis
Askep Gastritis
Pengka!ian ,epera(atan pada Askep Gastritis
1. ?aktor predisposisi dan presipitasi
?aktor predisposisi adalah bahan3bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik,
anti inflamasi, $uka atau lada.
?aktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi al$ohol dan rokok, penggunaan
obat3obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang
istirahat.
&. @est dignostik
)ndoskopi 7 akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan
letaknya tersebar.
Pemeriksaan <ispatologi 7 akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak
pernah mele(ati mukosa muskularis.
Pemeriksaan radiology.
Pemeriksaan laboratorium.
Analisa gaster 7 untuk mengetahui tingkat sekresi <5;, sekresi <5; menurun
pada klien dengan gastritis kronik.
,adar serum #itamin '1& 7 >ilai normalnya &2231222 Pg*ml, kadar #itamin '1&
yang rendah merupakan anemia megalostatik.
,adar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
Gastros$opy.
6ntuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan
mengambil !aringan untuk biopsi.
Diagnosa Keperawatan pada Askep Gastritis
1. "esti gangguan keseimbangan #olume $airan dan elektrolit kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
&. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat, anore8ia.
.. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
%. ,eterbatasan akti#itas berhubungan dengan kelemahan fisik.
A. ,urang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
+nter#ensi ,epera(atan pada Askep Gastritis
Diagnosa Keperawatan 1. : Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan
elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat muntah.
@u!uan 7
"esti gangguan keseimbangan $airan tidak ter!adi.
,riteria <asil 7
embran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler
ber(arna merah muda, tanda #ital stabil, input dan output seimbang.
+nter#ensi 7
,a!i tanda dan ge!ala dehidrasi, obser#asi @@B, ukur intake dan out an!urkan klien untuk
minum 1 1A223&A22ml, obser#asi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian $airan infus.
Diagnosa Keperawatan !. : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat anore"ia.
@u!uan
Gangguan nutrisi teratasi.
,riteria <asil 7
'erat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah '' dalam
batas normal, bising usus normal.
+nter#ensi 7
,a!i intake makanan, timbang '' se$ara teratur, berikan pera(atan oral se$ara teratur,
an!urkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat,
auskultasi bising usus, ka!i makanan yang disukai, a(asi pemeriksaan laboratorium
misalnya 7 <b, <t, Albumin.
Diagnosa Keperawatan #. : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
in$lamasi mukosa lambung.
@u!uan 7
>yeri dapat berkurang*hilang.
,riteria <asil 7
>yeri hilang*terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur*istirahat, skala nyeri
menun!ukkan angka 2.
+nter#ensi 7
,a!i skala nyeri dan lokasi nyeri, obser#asi @@B, berikan lingkungan yang tenang dan
nyaman, an!urkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam
pemberian obat sesuai dengan indikasi untuk mengurangi nyeri.
Diagnosa Keperawatan %. : Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan
$isik.
@u!uan 7
,eterbatasan aktifitas teratasi.
,riteria <asil 7
,*u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.
+nter#ensi 7
@ingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi
pengun!ung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, ka!i nyeri tekan pada gaster, berikan
obat sesuai dengan indikasi.
Diagnosa Keperawatan &. : Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan
dengan kurangnya in$ormasi.
@u!uan 7
,urang pengetahuan teratasi.
,riteria <asil 7
,lien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan ge!ala, pera(atan, pen$egahan
dan pengobatan.
+nter#ensi 7
,a!i tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit,
beri kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat3
obatan untuk kesembuhan klien.
)#aluasi ,epera(atan pada Askep Gastritis
)#aluasi pada klien dengan Gastrtitis, yaitu 7
1. ,eseimbangan $airan dan elektrolit teratasi
&. ,ebutuhan nutrisi teratasi
.. Gangguan rasa nyeri berkurang
%. ,lien dapat melakukan aktifitas
A. Pengetahuan klien bertambah.
-aftar Pustaka
-oengoes .). (&222), "en$ana Asuhan ,epera(atan7 Pedoman 6ntuk Peren$anaan dan
Pendokumentasian Pera(atan Pasien. )disi . . )G5. :akarta.
SmeltCer, SuCanne 5, 'renda G bare, 'uku A!ar ,epera(atan edikal 'edah 'runner /
Suddarth )disi 8 Bol & alih bahasa <. D. ,un$ara, Andry <artono, oni$a )ster, Dasmin
asih, :akarta 7 )G5, &22&.
0ilkinson, 'uku Saku -iagnosa ,epera(atan. :akarta7 )G5, &22E
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Gastritis adalah inflamasi mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran,
2001)
Gastritis adalah suatu peradangan lokal atau menyebar pada mukosa
lambung yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan
bakteri atau bahan iritan. ( J. e!es, 1""" )
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik,
difus dan lokal yang disebabkan oleh makanan, obat # obatan, $at kimia, stres,
dan bakteri.
B. KLASIFIKASI
Gastritis menurut %enisnya terbagi men%adi 2 (dua), yaitu&
1. Gastritis 'kut
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) paling sering diakibatkan oleh
kesembronoan diit, misalnya makan terlalu banyak, terlalu (epat, makan)
makanan yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. *enyebab
lain termasuk al(ohol, aspirin, fefluks empedu dan terapi radiasi. Gastritis dapat
%uga men%adi tanda pertama infeksi sistemik akut. +entuk gastritis akut yang lebih
parah disebabkan oleh asam kuat aatu alkali, yang dapat menyebabkan mukosa
men%adi ganggren atau perforasi.
2. Gastritis Kronis
,nflamasi yang berkepan%angan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung
%inak maupun ganas, oleh bakteri -. *ylori . gastritis kronis mungkin
diklasifikassikan sebagai .ipe ' atau .ipe +. .ipe ' ini ter%adi pada fundus atau
korpus lambung. .ipe + (-. *ylori)mengenai antrum dan pylorus. /ungkin
berkaitan dengan ba(teria -. *ylori. 0aktor diit seperti minuman panas, bumbu
penyedap,penggunaan obat, al(ohol, merokok atau refluks isi usus kedalam
lambung.
C. PATOFISIOLOGI
+ahan)bahan makanan, minuman, obat maupun $at kimia yang masuk
kedalam lambung menyebabkan iritasi atau erosi pada mukosanya sehingga
lambung kehilangan barrier (pelindung). Selan%utnya ter%adi peningkatan difusi
balik ion
hidrogen. Gangguan difusi pada mukosa dan penngkatan sekresi asam
lambung yang meningkat 1 banyak. 'sam lambung dan en$im)en$im
pen(ernaan. Kemudian mengin!asi mukosa lambung dan ter%adilah reaksi
peradangan. ,nilah yang disebut gastritis. espon mukosa lambung terhadap
kebanyakan penyebab iritasi tersebut adalah dengan regenerasi mukosa, karena
itu gangguan)gangguan tersebut seringkali menghilang dengan sendirinya.
2engan iritasi yang terus menerus, %aringan men%adi meradang dan dapat ter%adi
perdarahan.
/asuknya $at)$at seperti asam dan basa kuat yang bersifat korosif
mengakibatkan peradangan dan nekrosis pada dinding lambung (gastritis
korosif). 3ekrosis dapat mengakibatkan perforasi dinding lambung dengan akibat
berikutnya perdarahan dan peritonitis.
Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan atropi kelen%ar)kelen%ar
lambung dan keadaan mukosa terdapat ber(ak)ber(ak penebalan ber4arna abu)
abu atau abu)abu kehi%auan (gastitis atropik). -ilangnya mukosa lambung
akhirnya akan mengakibatkan berkurangnya sekresi lambung dan timbulnya
anemia pernisiosa. Gastritis atropik boleh %adi merupakan pendahuluan
untuk karsinoma lambung. Gastritis kronis dapat pula ter%adi bersamaan dengan
ulkus peptikum atau mungkin ter%adi setelah tindakan gastroyeyunostomi.
D. ETIOLOGI
1. Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri -. *ylori
yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.
5alaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat
ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut ter%adi melalui %alur oral atau
akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
,nfeksi -. pylori sering ter%adi pada masa kanak # kanak dan dapat bertahan
seumur hidup %ika tidak dilakukan pera4atan. ,nfeksi -. pylori ini sekarang
diketahui sebagai penyebab utama ter%adinya pepti( ul(er dan penyebab
tersering ter%adinya gastritis. ,nfeksi dalam %angka 4aktu yang lama akan
menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan
pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah
atrophi( gastritis, sebuah keadaan dimana kelen%ar)kelen%ar penghasil asam
lambung se(ara perlahan rusak. *eneliti menyimpulkan bah4a tingkat asam
lambung yang rendah dapat mengakibatkan ra(un)ra(un yang dihasilkan oleh
kanker tidak dapat dihan(urkan atau dikeluarkan se(ara sempurna dari lambung
sehingga meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung. .api
sebagian besar orang yang terkena infeksi -. pylori kronis tidak mempunyai
kanker dan tidak mempunyai ge%ala gastritis, hal ini mengindikasikan bah4a ada
penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini
sedangkan yang lain tidak.
2. Pemakaian bat !en"#i$an" n%eri se&ara ter's mener's. 6bat analgesik anti
inflamasi nonsteroid (',3S) seperti aspirin, ibuprofen dan napro7en dapat
menyebabkan peradangan pada lambung dengan (ara mengurangi
prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat #
obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan ter%adinya masalah lambung
akan ke(il. .api %ika pemakaiannya dilakukan se(ara terus menerus atau
pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan pepti( ul(er.
8. Pen""'naan a$k#$ se&ara ber$ebi#an. 'lkohol dapat mengiritasi dan
mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih
rentan terhadap asam lambung 4alaupun pada kondisi normal.
9. Pen""'naan kkain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan
pendarahan dan gastritis.
:. Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau
infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan %uga borok serta pendarahan pada
lambung.
;. Ke$ainan a'timm'ne. 'utoimmune atrophi( gastritis ter%adi ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang sel)sel sehat yang berada dalam dinding lambung.
-al ini mengakibatkan peradangan dan se(ara bertahap menipiskan dinding
lambung, menghan(urkan kelen%ar)kelen%ar penghasil asam lambung dan
menganggu produksi faktor intrinsi( (yaitu sebuah $at yang membantu tubuh
mengabsorbsi !itamin +)12). Kekurangan +)12, akhirnya, dapat mengakibatkan
perni(ious anemia, sebuah konsisi serius yang %ika tidak dira4at dapat
mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. 'utoimmune atrophi( gastritis ter%adi
terutama pada orang tua.
<. Cr#n(s )isease. 5alaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan
kronis pada dinding saluran (erna, namun kadang)kadang dapat %uga
menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Ketika lambung terkena
penyakit ini, ge%ala)ge%ala dari =rohn>s disease (yaitu sakit perut dan diare dalam
bentuk (airan) tampak lebih menyolok daripada ge%ala)ge%ala gastritis.
?. Ra)iasi an) kemtera!i. *era4atan terhadap kanker seperti kemoterapi dan
radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang
selan%utnya dapat berkembang men%adi gastritis dan pepti( ul(er. Ketika tubuh
terkena se%umlah ke(il radiasi, kerusakan yang ter%adi biasanya sementara, tapi
dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut men%adi permanen
dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelen%ar)kelen%ar penghasil
asam lambung.
". Pen%akit bi$e ref$'*. +ile (empedu) adalah (airan yang membantu men(erna
lemak)lemak dalam tubuh. =airan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan,
empedu akan mele4ati serangkaian saluran ke(il dan menu%u ke usus ke(il.
2alam kondisi normal, sebuah otot sphin(ter yang berbentuk seperti (in(in
(pylori( !al!e) akan men(egah empedu mengalir balik ke dalam lambung. .api
%ika katup ini tidak beker%a dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam
lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
10. Faktr+faktr $ain. Gastritis sering %uga dikaitkan dengan konsisi kesehatan
lainnya seperti -,@1',2S, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau gin%al.
E. KO,PLIKASI
a. Gastritis Ak'te
A *erdarahan saluran (erna atas, hingga anemia dan kematian.
A Blkus pada lambung& Karena erosi pada area yang mengelilingi membrane mukosa
lambung. biasanya ter%adi akibat keseringan menggunakan obat)obat anti)
inflamasi nonsteroid, penggunaan al(ohol, dan perokok berat,%uga oleh -.
*ylori. *endarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau
terdapat darah pada fe(es dan memerlukan pera4atan segera*erforasi
lambung.
b. Gastritis Krnis
A Gangguan penyerapan @itamin +12 karena atropi lambung dan akan ter%adi
anemia pernisiosa.
A Gangguan penyerapan $at besi.
A *enyempitan daearah fillorus.
A Kanker lambungC biasanya ter%adi pada indi!idu usia 90 tahun keatas dan %uga pad
indi!idu yang lebih muda. 2iit yang mengiritasi biasanya adalah fa(tor utamanya.
(makanan yang diasap dan sedikit mengkonsumsi buah dan sayur), penyakit ini
timbul akibat gastritis yang sudah kronis, anemia pernisiosa, ulkus gastrikum.
F.PE,ERIKSAAN ,EDIS
+ila seorang pasien didiagnosa terkena gastritis, biasanya dilan%utkan
dengan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui se(ara %elas penyebabnya.
*emeriksaan tersebut meliputi &
a. Pemeriksaan )ara#. .es ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi -.
pylori dalam darah. -asil tes yang positif menun%ukkan bah4a pasien pernah
kontak dengan bakteri pada suatu 4aktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menun%ukkan bah4a pasien tersebut terkena infeksi. .es darah dapat %uga
dilakukan untuk memeriksa anemia, yang ter%adi akibat pendarahan lambung
akibat gastritis.
b. Pemeriksaan !erna!asan. .es ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi
oleh bakteri -. pylori atau tidak.
(. Pemeriksaan fe&es. .es ini memeriksa apakah terdapat -. pylori dalam feses
atau tidak. -asil yang positif dapat mengindikasikan ter%adinya infeksi.
*emeriksaan %uga dilakukan terhadap adanya darah dalam fe(es. -al ini
menun%ukkan adanya pendarahan pada lambung.
d. En)sk!i sa$'ran &erna ba"ian atas. 2engan tes ini dapat terlihat adanya
ketidaknormalan pada saluran (erna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari
sinar)D. .es ini dilakukan dengan (ara memasukkan sebuah selang ke(il yang
fleksibel (endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus, lambung
dan bagian atas usus ke(il. .enggorokan akan terlebih dahulu dimati)rasakan
(anestesi) sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien merasa
nyaman men%alani tes ini. Jika ada %aringan dalam saluran (erna yang terlihat
men(urigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari %aringan
tersebut. Sampel itu kemudian akan diba4a ke laboratorium untuk diperiksa. .es
ini memakan 4aktu kurang lebih 20 sampai 80 menit. *asien biasanya tidak
langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai
efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau dua %am. -ampir tidak ada
resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering ter%adi adalah rasa tidak nyaman
pada tenggorokan akibat menelan endoskop.
e. Rnsen sa$'ran &erna ba"ian atas. .es ini akan melihat adanya tanda)
tanda gastritis atau penyakit pen(ernaan lainnya. +iasanya akan diminta
menelan (airan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan ronsen. =airan ini
akan melapisi saluran (erna dan akan terlihat lebih %elas ketika di ronsen.
G. PENATALAKSANAAN
*enatalaksanaan gastritis se(ara umum adalah menghilangkan faktor
utama yaitu etiologinya, diet lambung dengan porsi ke(il dan sering, serta 6bat)
obatan. 3amun se(ara spesifik dapat dibedakan sebagai beriku.&
a. Gastritis 'kut
A *antang minum alkohol dan makan sampai ge%ala)ge%ala menghilangC ubah
men%adi diet yang tidak mengiritasi
A Jika ge%ala)ge%ala menetap, mungkin diperlukan (airan ,@.
A Jika terdapat perdarahan, penatalaksanaannya serupa dengan hemoragie yang
ter%adi pada saluran gastrointestinal bagian atas.
A Jika gastritis ter%adi akibat menelan asam kuat atau alkali, en(erkan dan netralkan
asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida, antagonis
reseptor -2, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan sukralfat (untuk
sitoprotektor).
A Jika gastritis ter%adi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah %eruk yang en(er
atau (uka yang di en(erkan.
A Jika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
b. Gastritis Kronis
A /odifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
A -. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (misC tetrasiklin atau amo7i(illin) dan
garam bismuth (pepto bismol).
TERAPI UNTUK GASTRITIS
.erapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan mungkin
memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau, dalam kasus yang
%arang, pembedahan untuk mengobatinya.
Tera!i ter#a)a! asam $amb'n"
'sam lambung mengiritasi %aringan yang meradang dalam lambung dan
menyebabkan sakit dan peradangan yang lebih parah. ,tulah sebabnya, bagi
sebagian besar tipe gastritis, terapinya melibatkan obat)obat yang mengurangi
atau menetralkan asam lambung seperti &
1. Anatsi)a. 'ntasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk (airan atau
tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan.
'ntasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat
asam lambung dengan (epat.
2. Pen"#ambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit
tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti (imetidin,
ranitidin, ni$atidin atau famotidin untuk mengurangi %umlah asam lambung yang
diproduksi.
8. Pen"#ambat !m!a !rtn. =ara yang lebih efektif untuk mengurangi asam
lambung adalah dengan (ara menutup EpompaF asam dalam sel)sel lambung
penghasil asam. *enghambat pompa proton mengurangi asam dengan (ara
menutup ker%a dari Epompa)pompaF ini. Gang termasuk obat golongan ini adalah
omepra$ole, lansopra$ole, rabepra$ole dan esomepra$ole. 6bat)obat golongan
ini %uga menghambat ker%a -. pylori.
9. C%t!rte&ti-e a"ents. 6bat)obat golongan ini membantu untuk melindungi
%aringan)%aringan yang melapisi lambung dan usus ke(il. Gang termasuk ke
dalamnya adalah su(raflate dan misoprostol. Jika meminum obat)obat ',3S
se(ara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya mengan%urkan untuk
meminum obat)obat golongan ini. =ytoprote(ti!e agents yang lainnya adalah
bismuth subsali(ylate yang %uga menghambat akti!itas -. pylori.
Tera!i ter#a)a! H. !%$ri
.erdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi -. pylori. Gang paling
sering digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa
proton. .erkadang ditambahkan pula bismuth subsaly(ilate. 'ntibiotik berfungsi
untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk
meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan
efektifitas antibiotik.
.erapi terhadap infeksi -. pylori tidak selalu berhasil, ke(epatan untuk
membunuh -. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen yang
digunakan. 'kan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada
kombinasi dua obat. .erapi dalam %angka 4aktu yang lama (terapi selama 2
minggu dibandingkan dengan 10 hari) %uga tampaknya meningkatkan efektifitas.
Bntuk memastikan -. pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan
kembali setelah terapi dilaksanakan. *emeriksaan pernapasan dan pemeriksaan
fe(es adalah dua %enis pemeriksaan yang sering dipakai untuk memastikan
sudah tidak adanya -. pylori. *emeriksaan darah akan menun%ukkan hasil yang
positif selama beberapa bulan atau bahkan lebih 4alaupun pada kenyataanya
bakteri tersebut sudah hilang.
H. PENCEGAHAN
5alaupun infeksi -. pylori tidak dapat selalu di(egah, berikut beberapa
saran untuk dapat mengurangi resiko terkena gastritis &
a. ,akan se&ara benar. -indari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan
yang pedas, asam, gorengan atau berlemak. Gang sama pentingnya dengan
pemilihan %enis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah bagaimana (ara
memakannya. /akanlah dengan %umlah yang (ukup, pada 4aktunya dan
lakukan dengan santai.
b. Hin)ari a$k#$. *enggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan
mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan pendarahan.
(. .an"an merkk. /erokok mengganggu ker%a lapisan pelindung lambung,
membuat lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok. /erokok %uga
meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan
merupakan penyebab utama ter%adinya kanker lambung. .etapi, untuk dapat
berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok berat. Konsultasikan
dengan dokter mengenai metode yang dapat membantu untuk berhenti merokok.
d. Lak'kan $a# ra"a se&ara terat'r. 'erobik dapat meningkatkan ke(epatan
pernapasan dan %antung, %uga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga
membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus se(ara lebih (epat.
e. Ken)a$ikan stress. Stress meningkatkan resiko serangan %antung dan stroke,
menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat memi(u ter%adinya
permasalahan kulit. Stress %uga meningkatkan produksi asam lambung dan
melambatkan ke(epatan pen(ernaan. Karena stress bagi sebagian orang tidak
dapat dihindari, maka kun(inya adalah mengendalikannya se(ara effektif dengan
(ara diet yang bernutrisi, istirahat yang (ukup, olah raga teratur dan relaksasi
yang (ukup.
f. Ganti bat !en"#i$an" n%eri. Jika dimungkinkan, hindari penggunaan ',3S, obat)
obat golongan ini akan menyebabkan ter%adinya peradangan dan akan membuat
peradangan yang sudah ada men%adi lebih parah. Ganti dengan penghilang nyeri
yang mengandung a(etaminophen.
g. Ik'ti rekmen)asi )kter.
KONSEP
ASUHAN KEPERA/ATAN PADA
PASIEN DENGAN GASTRITIS
A. PENGKA.IAN
1. Akti-itas0 istira#at.
Ge%ala& Kelemahan1 kelelahan.
.anda& .akhikardi, takipnoe, ( hiper!entilasi ).
Sirk'$asi.
Ge%ala& -ipotensi, .akhikardi, 2isritmia.
.anda& Kelemahan nadi 1 perifer, *engisian kapiler lambat,5arna kulit pu(at, sianosis,
Kelembaban kulit, berkeringat.
8. Inte"ritas E".
Ge%ala& 0aktor stress akut 1 psikologi, perasaan tidak berdaya.
.anda& .anda ansietas, misalnya C pu(at, gelisah, berkeringat,
perhatian menyempit.
9. E$iminasi.
Ge%ala& *erubahan pola defekasi 1karakteristik fe(es.
.anda& 3yeri tekan abdomen, 2istensi abdomen, peningkatan bunyi usus,karakteristik
feses C diare dan konstipasi.
:. ,akanan 0Cairan.
Ge%ala& 'nore7ia,mual, dan muntah, (egukan, tidak toleran terhadap makanan.
.anda& /untah, membran mukosa kering, turgor kulit menurun.
;. Nersensri.
Ge%ala& *using, sakit kepala, terasa berdengung.
.anda& Status mental, tingkat kesadaran terganggu, (enderung mengantuk, disorientasi,
bingung.
<. N%eri 0Ken%amanan.
Ge%ala& 3yeri digambarkan ta%am, dangkal, rasa terbakar, perih
.anda& asa ketidaknyamanan 1 distres samar)samar setelah banyak makan H hilang
setelah minum obat antasida. 3yeri epigastrium kiri menyebar ketengah dan
men%alar tembus kepinggang 1)2 %am setelah makan ( ulkus peptik ). 3yeri
epigastrium kanan I 9 %am setelah makan dan hilang setelah diberi antasida
( ulkus doudenum). 0aktor pen(etus, makanan, rokok, alkohol penggunaan obat
tertentu. Stress psikologis.
?. Keamanan.
Ge%ala& 'lergi terhadap obat.
.anda& *eningkatan suhu.
B. DIAGNOSA KEPERA/ATAN 1ANG ,UNGKIN TI,BUL
1. Per'ba#an ken%amanan2 N%eri ak't ber#'b'n"an )en"an iritasi m'ksa "aster.
.u%uan %angka pendek & *asien mengatakan rasa nyeri berkurang.
.u%uan %angka pan%ang & .idak ter%adi iritasi berlan%ut.
Inter-ensi3
a. *uasakan pasien pada ; %am pertama.
b. +erikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan beri minum yang hangat.
(. ,dentifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
d. 6bser!asi keluhan nyeri, (atat lokasi, lamanya, intensitasnya, ( skala 0)10
), serta perubahan karakteristik nyeri.
Rasina$isasi.
a. /engurangi inflamasi pada mukosa lambung.
b. 2ilatasi gaster dapat ter%adi bila pemberian makan terlalu (epat setelah
periode puasa.
(. 2apat menyebabkan distres pada berma(am)ma(am indi!idu 1 dispepsia.
d. *erubahan
karakteristik nyeri dapat menun%ukan penyebaran penyakit 1
ter%adinya komplikasi.
2. Pemen'#an n'trisi k'ran" )ari keb't'#an t'b'# ber#'b'n"an )en"an
Anre*ia.
.u%uan %angka pendek & *emasukan nutrisi yang adekuat.
.u%uan %angka pan%ang & /empertahankan ++ tetap seimbang.
Inter-ensi3
a. +uat program kebutuhan nutrisi harian H standar ++ minimum.
b. +erikan pera4atan mulut sebelum H sesudah makan.
(. /onitor akti!itas fisik dan (atat tingkat akti!itas tersebut.
d. -indari makanan yang menimbulkan gas.
e. Sediakan makanan dengan !entilasi yang baik, lingkungan yang
menyenangkan,
dengan situasi yang tidak terburu)buru.
Rasina$isasi.
a. Sebagai a(uan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien.
b. /emberikan rasa nyaman pada mulut dan dapat mengurangi rasa mual.
(. /embantu dalam mempertahankan tonus otot dan berat badan %uga untuk
mengontrol tingkat pembakaran kalori.
d. 2apat mempengaruhi nafsu makan 1 pen(ernaan dan membatasi
masukan nutrisi.
e. Jingkungan yang mennyenangkan dapat menurunkan stress dan lebih
kondusif untuk
makan.
8. Ansietas ta#a! se)an" ber#'b'n"an )en"an !er'ba#an stat's kese#atan.
.u%uan %angka pendek & *asien dapat mendiskusikan permasalahan yang
dihadapinya.
.u%uan %angka pan%ang & *asien dapat meme(ahkan masalah dengan
menggunakan sumber yang efektif.
Inter-ensi
a. 6bser!asi respon fisiologis, mis & takipnoe, palpitasi, pusing.
b. =atat petun%uk perilaku, mis & gelisah, midah tersinggung.
(. 2orong pernyataan takut dan ansietas, berikan respon umpan balik.
d. +erikan lingkungan yang tenang untuk beristirahat.
e. +erikan tekhnik relaksasi, mis& latihan nafas dalamdan bimbingan
imaginasi.
f. +antu pasien untuk mengidentifikasi dan melakukan koping positif.
Rasina$isasi
a. 2apat men%adi indikasi dera%at ansietas yang dialami pasien.
b. ,ndikator dera%at ansietas.
(. /embuat hubungan therafiutik, membantu pasien untuk menerima
perasaan dan
menurunkan ansietas yang tidak perlu tentang ketidak tahuan.
d. /emindahkan pasien dari stresor luar dan meningkatkan relaksasi, %uga
dapat
meningkatkan ketrampilan koping.
e. =ara relaksasi dapat membantu menurunkan takut dan ansietas.
f. *erilaku yang berhasil dapat menguatkan pasien dalam menerima
ansietas,
meningkatkan rasa pasien terhadap kontrol diri dan memberikan
keyakinan.
DAFTAR PUSTAKA
+aughman, 2iane =. (2000). Keperawatan Medikal-Bedah ; Buku Saku untuk Brunner
dan Suddarth, KG=, Jakarta.
=ro4in, Kli$abeth J. 2002. Patofisiologi. Jakarta& KG=.
2oenges, /arilyn K. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta& KG=.
/ans%oer, 'rief. (1"""). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, /edia 'es(ulapiusC
Jakarta
Smelt$er, Su$anne =. 2002. Keperawatan Medikal Bedah ol! ". Jakarta& KG=.
LLLLLLLL. 2002. Keperawatan Medikal Bedah ol! #. Jakarta& KG=.
http&11en.4ikipedia.org, Gastritis
De$inisi
GAS@"+@+S (dyspepsia*penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri
pada ulu hati. Ge!ala yang ter!adi yaitu perut terasa perih dan mulas. ekanisme
kerusakan lambung diakibatkan oleh ketidakseimbangan fa$tor3faktor pen$ernaan seperti
asam lambung dan pepsin dengan produksi mu$us bikarbonat aliran darah.
Ada dua !enis penyakit gastritis yaitu7
!.1.1 Gastritis Akut
Gatritis Akut (inflamasi mukosa lambung) paling sering diakibatkan oleh kesalahan
diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu $epat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu
atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk al$ohol, aspirin, refluks empedu
atau terapi radiasi. Gastritis dapat !uga men!adi tanda pertama infeksi sistemik akut.
'entuk gastritis akut yang lebih parah disebabkan oleh asam kuat atau alkali yang dapat
menyebabkan mukosa men!adi gangrene atau perforasi.
!.1.! Gastritis Kronis
+nflamasi lambung yang berkepan!angan yang disebabkan oleh ulkus lambung !inak
maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. 'akteri ini berkoloni pada tempat dengan
asam lambung yang pekat. Gastritis kronis diklasifikasikan sebagai tipe A atau tipe '.
@ipe A berkaitan dengan penyakit autoimunmis., anemia pernisiosa. @ipe A ini ter!adi
pada fundus atau korpus lambung. @ipe ' (H. pylori) mengenai antrum dan pylorus.
'erkaitan dengan H.pylori. fa$tor diit sepert iminum panas, bumbu penyedap,
penggunaan obat, al$ohol, merokok, atau refluksisi usus ke dalam lambung.

!.! 'tiologi
1. a. Gastritis adalah peradangan mukosa lambung
&. b. Gastritis erosif akut 7 iritasi yang dapat sembuh sendiri yang disebabkan
oleh iritan (misalnya >SA+-, alkohol), stres fisiologik yang berat (misalnya
operasi mayor, luka bakar, #entilator), atau trauma lokal (misal pipa >G).
.. c. Gastritis kronis tipe A 7 peradangan lambung bagian proksimal sebagai
akibat anemia pernisiosa, gastritis atrofik, aklorhidria, kelainan autoimun, atau
radiasi.
%. d. Gastritis kronis tipe ' 7 peradangan lambung bagian distal atau antrum
sebagai akibat infeksi Helicobacter pylori.
A. e. Gastritis refluks 7 peradangan sebagai akibat adanya getah empedu dan
pankreas dalam lambung sekunder sebagai akibat tidak ada pilorus atau pilorus
yang nonfungsional (misalnya setelah gastrektomi parsial).
F. $. Gastritis hemoragik 7 gastritis dengan peradangan yang bermakna sebagai
reaksi stres yang berat (mosalnya pasien +56, hipoksia, iskemia, uremia).
!.# (ani$estasi Klinis
1. a. >yeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak yang bertambah berat
dengan makan
&. b. -ispepsia
.. c. Anoreksia
%. d. >ausea * muntah
A. e. -apat ter!adi pedarahan yang mengakibatkan hematemesis, melena.
1. A. Gastritis Akut
1. -apat ter!adi ulserasi superfi$ial dan mengarah pada hemoragi.
&. "asa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan,
mual, dan anoreksia. ungkin ter!adi muntah dan $egukan.
.. 'eberapa pasien menu!ukkan asimptomatik.
%. -apat ter!adi kolik dan diare !ika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan tetapi malah men$apai usus.
A. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu
makan mungkin akan hilang selama & sampai . hari.
). Gastritis Kronis
Gastritis tipe A7 pada dasarnya asimptomatik ke$uali untuk ge!ala3ge!ala defisiensi
#itamin '1&.
1. Gastritis tipe '7 pasien mengeluh anoreksia, nyeri ulu hati setelah makan,
bersenda(a, rasa asam dalam mulut atau mual dan muntah.
!.% Diagnosa banding
1. a. penyakit ulkus peptikum
&. b. G)"- (Gastro3)sofageal "efluks -isease)
.. c. Gastroenteritis
%. d. ,anker lambung
A. e. Pankreatitis
F. $. Penyakit saluran empedu
E. g. +nfark miokardium atau iskemia koronaria
!.& *emeriksaan Diagnostik
1. Gastroskopi7 adanya perdarahan (hemoragi) pada lambung, erosi atau ulser gaster,
perforasi lambung.
1. ,etidakseimbangan elektrolit.
1. Pre3syok atau syok.
&. Gastroskopi, gastrointestinal bagian atas, serangkaian pemeriksaan
sinar38 dan pemeriksaan histologis.
.. @ipe A berkaitan dengan tidak adanya atau rendahnya kadar asam
hidroklorida dengan pemeriksaan kadar gastrin untuk
mengesampingkan hipergastrinemia sekunder (gastrin G
1222pg*m;)
%. @ipe ' berkaitan dengan hiperklorhidria.
A. Pemeriksaan !umlah sel darah lengkap akan memperlihatkan
adanya anemia mikrositik pada kasus yang kronis.
1. )ndoskopi saluran $erna atas dengan biopsi adalah bersifat
diagnostik.
&. Pemeriksaan <. Pylori.

!.+ *enatalaksanaan
1. a. engurangi paparan obat3obat yang bersifat iritan.
&. b. engurangi produksi asam untuk melindungi mukosa lambung dengan
antagonis <&, inhibitor pompa proton, dan atau sukralfat.
.. c. Gastritis <. Pylori simtomatik diterapi dengan terapi tripel selama & minggu
(misalnya omepraCole, $hlarithromyein, dan amoksilin H bismuth, metronidaCole,
dan ampisilin*tetrasiklin).
%. d. Profilaksis antasid sebaiknya diberikan pada sebagian besar pasien yang
sangat kritis.
A. e. Pedarahan berat pada kasus gastritis stres dapat diterapi melalui endoskopi H
pada kasus yang !arang, pedarahan yang refrakter kemungkinan memerlukan
tindakan gastrektomi.

Penatalaksanaan gastritis se$ara umum adalah menghilangkan faktor utama yaitu
etiologinya, diet lambung dengan porsi ke$il dan sering, serta =bat3obatan. >amun se$ara
spesifik dapat dibedakan sebagai berikut 7
1. 1. Gastritis Akut
1. ,urangi minum alkohol dan makan teratur dan sehat sampai ge!ala3ge!ala
menghilangH ubah men!adi diet yang tidak mengiritasi.
&. :ika ge!ala3ge!ala menetap, mungkin diperlukan $airan +B.
.. :ika gastritis ter!adi akibat menelan asam kuat atau alkali, en$erkan dan
netralkan asam dengan antasida umum, misalnya aluminium hidroksida,
antagonis reseptor <&, inhibitor pompa proton, antikolinergik dan
sukralfat (untuk sitoprotektor).
%. :ika gastritis ter!adi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah !eruk
yang en$er atau $uka yang di en$erkan.
A. :ika korosi parah, hindari emetik dan bilas lambung karena bahaya
perforasi.
F. Antasida 7 Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk $airan
atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi
gastritis ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat
menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung dengan $epat.
E. *enghambat asam 7 ,etika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa
sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti
$imetidin, ranitidin, niCatidin atau famotidin untuk mengurangi !umlah
asam lambung yang diproduksi.
8. !. Gastritis Kronis
1. odifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
&. Cytoprotective agents 7 =bat3obat golongan ini membantu untuk
melindungi !aringan3!aringan yang melapisi lambung dan usus
ke$il. Dang termasuk ke dalamnya adalah su$raflate dan
misoprostol. :ika meminum obat3obat A+>S se$ara teratur (karena
suatu sebab), dokter biasanya mengan!urkan untuk meminum obat3
obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah
bismuth subsali$ylate yang !uga menghambat akti#itas H. Pylori.
.. *enghambat pompa proton 7 5ara yang lebih efektif untuk
mengurangi asam lambung adalah dengan $ara menutup IpompaJ
asam dalam sel3sel lambung penghasil asam. Penghambat pompa
proton mengurangi asam dengan $ara menutup ker!a dari Ipompa3
pompaJ ini. Dang termasuk obat golongan ini adalah omepraCole,
lansopraCole, rabepraCole dan esomepraCole. =bat3obat golongan
ini !uga menghambat ker!a H. pylori.
%. <. phylory mungkin diatasi dengan antibiotik (misH tetrasiklin atau
amo8i$illin) dan garam bismuth (pepto bismol) atau terapi
<.Phylory. ,erapi terhadap H. Pylori. @erdapat beberapa regimen
dalam mengatasi infeksi H. pylori. Dang paling sering digunakan
adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa proton.
@erkadang ditambahkan pula bismuth subsaly$ilate. Antibiotik
berfungsi untuk membunuh bakteri, penghambat pompa proton
berfungsi untuk meringankan rasa sakit, mual, menyembuhkan
inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik. @erapi terhadap
infeksi H. pylori tidak selalu berhasil, ke$epatan untuk membunuh
H. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen yang
digunakan. Akan tetapi kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih
efektif daripada kombinasi dua obat. @erapi dalam !angka (aktu
yang lama (terapi selama & minggu dibandingkan dengan 12 hari)
!uga tampaknya meningkatkan efektifitas. 6ntuk memastikan H.
pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan kembali setelah
terapi dilaksanakan. Pemeriksaan pernapasan dan pemeriksaan
fe$es adalah dua !enis pemeriksaan yang sering dipakai untuk
memastikan sudah tidak adanya H. pylori. Pemeriksaan darah akan
menun!ukkan hasil yang positif selama beberapa bulan atau bahkan
lebih (alaupun pada kenyataanya bakteri tersebut sudah hilang.

!.- Komplikasi
1. 1. Gastritis Akut
,omplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran
$erna bagian atas (S5'A) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syo$k
hemoragik. ,husus untuk perdarahan S5'A, perlu dibedakan dengan tukak peptik.
Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. >amun pada tukak peptik penyebab
utamanya adalah <. pylory, sebesar 1224 pada tukak duodenum dan F2392 4 pada tukak
lambung. -iagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.

1. !. Gastritis Kronis
,omplikasi yang timbul Gastritis ,ronik, yaitu gangguan penyerapan #itamin '
1&, akibat kurang pen$erapan, ' 1& menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi
terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis ,ronis !uka dibiarkan
dibiarkan tidak tera(at, gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan
pada lambung. 'eberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker
lambung, terutama !ika ter!adi penipisan se$ara terus menerus pada dinding lambung dan
perubahan pada sel3sel di dinding lambung.

!.. *rognosis
1. a. Gastritis akut umumnya sembuh dalam (aktu beberapa hari.
&. b. +nsidensi ulkus lambung dan kanker lambung meningkat pada gastritis kronis
tipe A.
.. c. Gastritis dapat menimbulkan komplikasi pedarahan saluran $erna dan ge!ala
klinis yang berulang.
!./ 012 30') 14 2A5,6178

)A) 666
A95:A7 K'*'RA0A,A7

#.1 *engka;ian
#.1.1 Anamnesa meliputi7
1. +dentitas Pasien
3 >ama
3 6sia
3 :enis kelamin7 tidak dipengaruhi oleh !enis kelamin
3 :enis peker!aan 7 tidak dipengaruhi !enis peker!aan
3 Alamat
3 Suku*bangsa
3 Agama
3 @ingkat pendidikan 7 bagi orang yang tingkat pendidikan rendah*minim mendapatkan
pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya
menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
&. "i(ayat sakit dan kesehatan7
a. ,eluhan utama
b. "i(ayat penyakit saat ini
$. "i(ayat penyakit dahulu
#.1.! *emeriksaan $isik7 Review of System
1. '1 (breath) 7 takhipnea
&. '& (blood) 7 takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian perifer
lambat, (arna kulit pu$at.
.. '. (brain) 7 sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu, disorientasi,
nyeri epigastrum.
%. '% (bladder) 7 oliguri, gangguan keseimbangan $airan.
A. 'A (bo(el) 7 anemia, anore8ia,mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan pedas.
F. 'F (bone) 7 kelelahan, kelemahan
#.1.# *emeriksaan Diagnostik
a) Pemeriksaan darah
@es ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah. <asil tes
yang positif menunu!ukkan bah(a pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu (aktu
dalam hidupnya tapi itu tidak menun!ukkan bah(a pasien tersebut terkena infeksi. @es
darah dapat !uga dilakukan untuk memeriksa anemia yang ter!adi akibat perdarahan
lambung karena gastritis.
b) 6!i napas urea
Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bah(a urea diubah oleh ureaseH.
Pylori dalam lambung men!adi amoniak dan karbondioksida (5=&). 5=& $epat diabsorbsi
melalui dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara ekspirasi.
$) Pemeriksaan fe$es
@es ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak. <asil yang
positif dapat mengindikasikan ter!adinya infeksi. Pemeriksaan !uga dilakukan terhadap
adanya darah dalam feses. <al ini menun!ukkan adanya pendarahan dalam lambung.
d) )ndoskopi saluran $erna bagian atas
-engan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran $erna bagian atas yang
mungkin tidak terlihat dari sinar38. @es ini dilakukan dengan $ara memasukkan sebuah
selang ke$il yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus,
lambung dan bagian atas usus ke$il. @enggorokan akan terlebih dahulu dianestesi
sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman men!alani tes
ini. :ika ada !aringan dalam saluran $erna yang terlihat men$urigakan, dokter akan
mengambil sedikit sampel(biopsy) dari !aringan tersebut. Sampel itu kemudian akan
diba(a ke laboratorium untuk diperiksa. @es ini memakan (aktu kurang lebih &2 sampai
.2 menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi
harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua !am.
<ampir tidak ada resioko akibat tes ini. ,omplikasi yang sering ter!adi adalah rasa tidak
nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.
e) "ontgen saluran $erna bagian atas
@es ini akan melihat adanya tanda3tanda gastritis atau penyakit pen$ernaan lainnya.
'iasanya akan diminta menelan $airan barium terlebih dahulu sebelum dirontgen. 5airan
ini akan melapisi saluran $erna dan akan terlihat lebih !elas ketika di rontgen.
f) Analisis ;ambung
@es ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting untuk
menegakkan diagnosis penyakit lambung. Suatu tabung nasogastrik dimasukkan ke
dalam lambung dan dilakukan aspirasi isi lambung puasa untuk dianalisis. Analisis basal
mengukur 'A=( basal a$id output) tanpa perangsangan. 6!i ini bermanfaat untuk
menegakkan diagnosis sindrom 9olinger3 )lison(suatu tumor pankreas yang menyekresi
gastrin dalam !umlah besar yang selan!utnya akan menyebabkan asiditas nyata).
g) Analisis stimulasi
-apat dilakukan dengan mengukur pengeluaran asam maksimal (A=, ma8imum a$id
output) setelah pemberian obat yang merangsang sekresi asam seperti histamin atau
pentagastrin. @es ini untuk mengetahui teradinya aklorhidria atau tidak.
#.1.% *sikososial
eliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana $ara mengatasinya serta
bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya,
ke$emasan terhadap penyakit.

#.! Diagnosa keperawatan
1. -efisit #olume $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat dan output $air yang berlebih (mual dan muntah).
&. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
intake asupan giCi.
.. +ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan fisik.
%. ,urang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

#.# 6ntervensi Keperawatan
1. -efisit #olume $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat dan output $air yang berlebih (mual dan muntah).
,u;uan7 en$egah output yang berlebih dan mengoptimalkan intake $air.

Kriteria :asil 7 empertahankan #olume $airan adekuat dengan dibuktikan oleh
mukosa bibir lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler ber(arna merah muda, input
dan output seimbang.

6ntervensi Rasional
Penuhi kebutuhan indi#idual. An!urkan klien
untuk minum ( -e(asa 7 %23F2 $$*kg*!am).
+ntake $airan yang adekuat akan mengurangi
resiko dehidrasi pasien.
'erikan $airan tambahan +B sesuai indikasi.

A(asi tanda3tanda #ital, e#aluasi turgor
kulit, pengisian kapiler dan membran
mukosa.

,olaborasi pemberian $imetidine dan
ranitidine
engganti kehilangan $airan dan
memperbaiki keseimbangan $airan dalam
fase segera.



enun!ukkan status dehidrasi atau
kemungkinan kebutuhan untuk peningkatan
penggantian $airan.
5imetidine dan ranitidine berfungsi untuk
menghambat sekresi asam lambung

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
intake asupan giCi.
,u;uan 7 Gangguan nutrisi teratasi
Kriteria :asil:
1. Antoprometri7 'erat badan, lingkar lengan atas kembali normal.
&. Albumin,hemoglobin normal.
.. ,linis 7 terlihat segar.
%. Porsi makan habis.

6ntervensi Rasional
"eduksi stress dan farmakoterapi seperti
$ytoprote$ti#e agent, penghambat pompa
proton, anatasida.


Stress menyebabkan peningkatan produksi
asam lambung, untuk klien dengan gastritis
penggunaan penghambat pompa proton
membantu untuk mengurangi asam lambung
dengan $ara menutup pompa asam dalam sel
lambung penghasil asam. ,emudian untuk
penggunaan $ytoprote$ti#e agent membantu
untuk melindungi !aringan yang melapisi







,oloborasi transfusi albumin.


,onsul dengan ahli diet untuk menentukan
kalori * kebutuhan nutrisi


@ambahan #itamin seperti '1&.
'atasi makanan yang menyebabkan
peningkatan asam lambung berlebih, dorong
klien untuk menyatakan perasaan masalah
tentang makan diet.
'erikan nutrisi melalui +B sesuai indikasi.
lambung dan usus ke$il. pada klien dengan
gastritis antasida berfungsi untuk
menetralisir asam lambung dan dapat
mengurangi rasa sakit.
-engan tranfusi albumin diharapkan kadar
albumin dalam darah kembali normal
sehingga kebutuhan nutrisi kembali normal.
Pemasukan indi#idu dapat dikalkulasikan
dengan berbagai perhitungan yang berbeda,
perlu bantuan dalam peren$anaan diet yang
memenuhi kebutuhan nutrisi.
en$egah ter!adinya anemia.
,eragu3raguan untuk makan mungkin
diakibatkan oleh takut makanan yang
menyebabkan ter!adinya ge!ala

Program ini mengistirahatkan saluran
pen$ernaan sementara , dan memenuhi
nutrisi sangat penting dan dibutuhkan

1. +ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
,u;uan7 +ntoleransi aktifitas teratasi
Kriteria :asil7 ,lien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.

6ntervensi Rasional
@ingkatkan tirah baring atau duduk dan
berikan obat sesuai dengan indikasi.

'erikan lingkungan yang tenang dan
nyaman.

A!arkan klien metode penghematan energy
untuk akti#itas (lebih baik duduk daripada
berdiri saat melakukan akti#itas)
@irah baring dapat meningkatkan stamina
tubuh pasien sehinggga pasien dapat
berakti#itas kembali.
;ingkungan yang nyaman dan tenang dapat
mendukung pola istirahat pasien.
,lien dapat berakti#itas se$ara bertahap
sehingga tidak ter!adi kelemahan.

1. ,urang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
,u;uan 7 +nformasi tepat dan efektif.
Kriteria :asil 7 ,lien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan ge!ala,
pera(atan, pen$egahan dan pengobatan.

6ntervensi
'eri pendidikan kesehatan (penyuluhan)
tentang penyakit, beri kesempatan klien atau
keluarga untuk bertanya, beritahu tentang
pentingnya obat3obatan untuk kesembuhan
klien.

)#aluasi tingkat pengetahuan pasien.

Pengka!ian * e#aluasi se$ara periodik
meningkatkan pengenalan * pen$egahan dini
terhadap komplikasi seperti ulkus peptik dan
pendarahan pada lambung


emberikan pengetahuan dasar dimana
klien dapat membuat pilihan informasi
tentang kontrol masalah kesehatan.
,eterlibatan orang lain yang telah menerima
masalah yang sama dapat meningkatkan
koping , dapat meningkatkan terapi dan
proses penyembuhan.
)A) 6<
*'75,5*

%.1 Kesimpulan
GAS@"+@+S (dyspepsia*penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan
imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Ge!ala yang ter!adi yaitu perut terasa perih dan mulas. Gastritis dibagi men!adi dua yaitu7
gastritis akut dan kronis. Gatritis Akut (inflamasi mukosa lambung) paling sering
diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu $epat, makan makanan
yang terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk
al$ohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi. +nflamasi lambung yang
berkepan!angan yang disebabkan oleh ulkus lambung !inak maupun ganas atau bakteri
Helicobacter pylori.
anifestasi klinis gastritis antara lain nyeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak
yang bertambah berat dengan makan, dispepsia, anoreksia, nausea * muntah, dapat ter!adi
pedarahan yang mengakibatkan hematemesis, melena. Penatalaksanaan dari penyakit
adalah engurangi paparan obat3obat yang bersifat iritan. engurangi produksi asam
untuk melindungi mukosa lambung dengan antagonis <&, inhibitor pompa proton, dan
atau sukralfat. Gastritis <. Pylori simtomatik diterapi dengan terapi tripel selama &
minggu (misalnya omepraCole, $hlarithromyein, dan amoksilinH bismuth, metronidaCole,
dan ampisilin*tetrasiklin). Profilaksis antasid sebaiknya diberikan pada sebagian besar
pasien yang sangat kritis. Pedarahan berat pada kasus gastritis stres dapat diterapi melalui
endoskopi H pada kasus yang !arang, pedarahan yang refrakter kemungkinan memerlukan
tindakan gastrektomi.

%.! 9aran
-engan adanya makalah ini kami berharap dapat menambah pengetahuan para pemba$a
mengenai penyakit gastritis. ,ami selaku pemba$a pula mengharapkan kritik dan saran
bagi para pemba$a untuk kebaikan makalah kami.


DA4,AR *59,AKA

'akta, + ade, dkk.1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. :akarta7 )G5.

'runer / Sudart. &22&. Buku !ar "eperawatan #edikal Beda$% &ol. '% (disi ). :akarta 7
)G5.

-iane 5. 'aughman, &222, "eperawatan #edikal*Beda$. :akarta7 )G5.

-oengoes, arilyn ). dkk. &22F. Buku !ar +lmu Penyakit Dalam. :akarta 7 Pusat
Penerbitan -epartemen +lmu Penyakit -alam ?,6+.

Gra$e, Pier$e / 'orley >eil. &22E. t Glance , +lmu Beda$ (disi -. :akarta 7 )rlangga.

isnadiarly. &229. #engenal Penyakit .rgan Cerna, Gastritis /Dyspepsia atau maag0%
+nfeksi #ycobacteria pada 1lser Gastrointestinal. :akarta7 Pustaka Populer =bor.

P)>G)"@+A>.
Gastritis adalah suatu peradangan yang ter!adi pada mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan3kerusakan erosi. ('runner dan Sudath, &222 7 1%2A)
++. )@+=;=G+.
A. Gastritis Akut.
+nflamasi akut dari dinding lambung yang biasanya terbatas pada mukosanya sa!a ter!adi
atas gastritis eksogen dan endogen yang akut.
a. Gastritis eksogen akut. -isebabkan faktor dari luar yang terdiri dari beberapa bagian7
Gastritis eksogen akut yang simple, disebabkan oleh 7 akanan
akanan dan minuman panas yang dapat merusak mukosa lambung, seperti rempah3
rempah, alkohol dan sebagainya.
=bat3obatan, seperti 7 Analgetik, Anti inflamasi, antibiotik dsb.
'ahan kimia dan minuman yang bersifat korosit, bahan alkali yang kuat seperti, soda,
kaustik, (non3hydro8ide) korosit sublimat.
b. Gastritis endogen akut. -isebabkan kelainan dalam tubuh yang terdiri dalam beberapa
bagian 7
K Gastritis infektiosa akut, disebabkan oleh toksin atau bakteri yang beredar dalam darah
dan masuk ke !antung, misalnya morbili, dipteri, #ariola dsb.
K Gastritis egmonos akute, disebabkan oleh in#asi langsung dari bakteri pirogen pada
dinding lambung, seperti strepto$o$$us, stpila$o$$us dsb.
'. Gastritis ,ronis.
erupakan suatu inflamasi kronik yang ter!adi pada (aktu lama pada permukaan mukosa
lambung, penyebabnya belum diketahui se$ara langsung, namun diduga disebabkan
oleh 7
K 'akteri, infeksi stapilo$o$$us (akute) mungkin pada akhirnya akan men!adi kronis.
3 +nfeksi lokal, infeksi pada sinus, gigi dan post nasal dapat menimbulkan gastritis.
K Alkohol dapat menyebabkan kelainan pada mukosa lambung.
K ?aktor, psikologis dapat menimbulkan hipersekresi asam lambung.
+++. PA@=?+S+=;=G+.
Pada gaster yang ter!adi peradangan pada lapisan mukosa ter!adi kemerahan, edema dan
meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosa sa!a. Apabila sering
mengkonsumsi bahan3bahan yang bersifat iritasi maka dapat menyebabkan perdarahan
mukosa lambung, !uga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. :ika hal
ini terus berlan!ut, maka akan ter!adi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat
meningkatkan !umlah asam lambung. ,eadaan demikian dapat menyebabnkan iritasi
yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hipersekresi dari asam lambung.
+B. P=<=> ASA;A<
(ans!oer, Arif. &222)
B. A>+?)S@AS+ ,;+>+S.
A. Gastritis Akute.
a. Gastritis Akute )ksogen Simple
K >yeri epigastrik mendadak.
K >ausea yang di susul dengan #omitus.
K Saat serangan pasien berkeringat, gelisah, sakit perut, dan kadang disertai panas serta
ta$hi$ardi.
K 'iasanya dalam 13& hari sembuh kembali.
b. Gastritis Akute )ksogen ,orosi#a
K Pasien kolaps dengan kulit yang dingin.
K @a$hi$ardi dan sianosis.
K Perasaan seperti terbakar, pada epigastrium.
K >yeri hebat * kolik.
$. Gastritis +nfeksiosa Akute
K Anoreksia
K Perasaan tertekan pada epigastrium.
K Bomitus.
K <ematemisis.
d. Gastritis <egmonos Akute 7
K >yeri hebat mendadak di epigastrium K >eusia.
K "asa tegang pada epigastrium K Bomitus.
K Panas tinggi dan lemas K @a$hipneu.
K ;idah kering sedikit ekterik K @a$hi$ardi
K Sianosis pada ektremitas K -iare.
K Abdomen lembek K ;eukositosis
'. Gastritis ,ronis, terdiri dari 7
a. Gastritis Superfisialis.
K "asa tertekan yang samar pada epigastrium.
K Penurunan ''.
K ,embung * rasa penuh pada epigastrium.
K >ousea.
K "asa perih sebelun dan sesudah makan.
K @erasa pusing.
K Bomitus.
b. Gastritis Atropikan.
K "asa tertekan pada epigastrium. K Anore8ia.
K "asa penuh pada perut. K >ousea.
K ,eluar angin pada mulut. K Bumitus.
K udah tersinggung. K Gelisah.
K ulut dan tenggorokan terasa kering.
$. Gastritis <ypertropik ,ronik
K >yeri pada epigastrium yang tidak selalu berkurang setelah minum susu.
K >yeri biasanya timbul pada malam hari.
K ,adang disertai melena.
B+. P))"+,SAA> P)>6>:A>G.
@iga $ara dalam menegakkan pemeriksaan, yaitu gambaran klinis, gambaran lesi mukosa
akut di mukosa lambung berupa erosi atau ulkus dangkal dengan tepi rata pada
endoskopi, dan gambaran foto atau gambaran radiologi dengan kontras tunggal yang
sukar untuk melihat lesi permukaan yang superfi$ial, karena itu sebaiknya digunakan
kontras ganda se$ara umum peranan endoskopi saluran $erna bagian atas lebih sensitif
dan spesifik untuk diagnosis kelainan akut lambung.
B++. P)>A@A;A,SA>AA>.
A. Gastritis Akute.
a. Gastritis )ksogen Akute Simple.
K ?ase akute, istirahat total 13& hari.
K <ari 1 sebaiknya !angan diberikan makan, setelah mual dan muntah berkurang, $oba
berikan teh hangat dan air minum.
K <ari kedua berikan susu hangat, benintton dengan garam terutama setelah banyak
muntah.
K <ari ketiga boleh makan bubur dan bisa makan lembek lainnya.
K ,olaborasi medik 7
o Pemberian $airan.
o Antimentek untuk mengurangi muntah L Sotatik.
o Anti spasmodik untuk memperbaiki spasme otot.
b. Gastritis +nfektiosa Akute.
K Pengaturan diet.
K 'eri makanan lembek dan tidak merangsang mual dan muntah.
K ,olaborasi medik 7
o Pemberian antibiotik untuk penanganan fa$tor penyebab.
o Pembrian anti spasmodik.
$. Gastritis <egmonos Akute.
K Pengaturan diet.
K Pada abses lokal perlu dilakukan drainase.
K Pada pasien dengan hegmonos dispus perlu gastriktomy.
K ,olaborasi medik 7
o Antibiotik untuk penanganan faktor penyebab.
'. Gastritis ,ronis.
a. Gastritis Superfisialis.
K +stirahat yang $ukup.
K Pemberian makanan yang $air utuk penderita yang mengalami erosi dan perdarahan
sedikit.
K akanan lembek untuk yang tidak ter!adi perdarahan.
K ,olaborasi medik 7
o Pemberian anti spasmodik.
b. Gastritis Atropikan.
K Setelah makan sebaiknya istirahat untuk mne$egah ter!adinya neusea dan #omitus.
K 'eri makanan lembek dan porsi ke$il tapi sering.
K ,olaborasi medik 7
o Pemberian anti spasmodik.
o 'eri ekstrak hati, Bit. '1&, dan Cat besi.
$. Gastritis <ypertropikan.
K +stirahat yang $ukup.
K <indari merokok.
K 'eri makanan $air dan lembek.
K ,olaborasi medik 7
o Anti spasmodik.
o Anti perdarahan k*p.
B+++. ,=P;+,AS+.
A. Gastritis Akute.
a. Perdarahan saluran $erna atas, hingga anemia dan kematian.
b. 6lkus pada lambung.
$. Perforasi lambung.
'. Gastritis ,ronis.
a. Gangguan penyerapan Bitamin '1& karena atropi lambung dan akan ter!adi anemia
pernisiosa.
b. Gangguan penyerapan Cat besi.
$. Penyempitan daearah fillorus.
d. ,anker lambung.
+M. ,=>S)P AS6<A> ,)P)"A0A@A> PA-A PAS+)> -)>GA> GAS@"+@+S
A. P)>G,A:+A>.
1. Akti#itas * istirahat.
Ge!ala 7 ,elemahan * kelelahan.
@anda 7 @akhikardi, takipnoe, ( hiper#entilasi ).
&. Sirkulasi.
Ge!ala 7 N <ipotensi.
N @akhikardi. -isritmia.
N ,elemahan nadi * perifer
N Pengisian kapiler lambat.
N 0arna kulit pu$at, sianosis.
N ,elembaban kulit, berkeringat.
.. +ntegritas )go.
Ge!ala 7 N ?aktor stress akut * psikologi.
N Perasaan tidak berdaya.
@anda 7 N @anda ansietas, misalnya H pu$at, gelisah, berkeringat.
N Perhatian menyempit.
%. )liminasi.
Ge!ala 7 N Perubahan pola defekasi * karakteristik fe$es.
@anda 7 N >yeri tekan abdomen.
N -istensi abdomen. Peningkatan bunyi usus.
N ,arakteristik feses H diare dan konstipasi.
A. akanan * 5airan
Ge!ala 7 N Anore8ia, mual, dan muntah, $egukan.
N @idak toleran terhadap makanan.
@anda 7 N untah, membran mukosa kering, turgor kulit menurun.
F. >eorosensori
Ge!ala 7 N Pusing, sakit kepala, terasa berdengung.
N Status mental, tingkat kesadaran terganggu, $enderung mengantuk, disorientasi,
bingung.
E. >yeri * ,enyamanan
Ge!ala 7 N >yeri digambarkan ta!am, dangkal, rasa terbakar, perih
N "asa ketidaknyamanan * distres samar3samar setelah banyak makan / hilang setelah
minum obat antasida.
N >yeri epigastrium kiri menyebar ketengah dan men!alar tembus kepinggang 13& !am
setelah makan ( ulkus peptik ).
N >yeri epigastrium kanan % !am setelah makan dan hilang setelah diberi antasida
( ulkus doudenum ).
N ?aktor pen$etus, makanan, rokok, alkohol penggunaan obat tertentu.
N Stress psikologis.
8. ,eamanan
Ge!ala 7 Alergi terhadap obat.
@anda 7 Peningkatan suhu.
'. -+AG>=SA ,)P)"A0A@A> DA>G 6>G,+> @+'6;.
1. >yeri (akut) berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
@u!uan 7 >yeri hilang (terkontrol) dan kebutuhan rasa nyaman terpenuhi.
,< 7 K >yeri klien berkurang atau hilang.
K Skala nyeri 2.
K ,lien dapat relaks.
K ,eadaan umum klien baik.
N +nter#ensi
1. =bser#asi @@B.
&. ,a!i skala nyeri klien.
.. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
%. A!arkan teknik distraksi dan reklasasi.
A. ,olaborasi dalam pemberian analgetik.
N "asionalisasi.
1. engetahui perkembangan klien.
&. engetahui perkembangan nyeri klien.
.. Posisi yang tepat dan dirasa nyaman oleh klien dapat mengurangi resiko klien terhadap
nyeri.
%. -apat membuat klien !adi lebih baik dan melupakan nyeri.
A. Analgetik dapat memblok reseptor nyeri pada susunan saraf pusat.
&. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
@u!uan 7 Pemenuhan nutrisi klien dapat teratasi dan '' klien dapat dipertahankan.
,< 7 K >afsu makan klien membaik.
7 K '' klien menun!ukkan peningkatan.
N +nter#ensi
1. An!urkan istirahat sebelum makan.
&. -orong tirah baring dan pembatasan akti#itas selama fase akut.
.. An!urkan makan sedikit demi sedikit tapi sering.
%. <indari makanan yang menimbulkan gas.
A. 'eri makanan selagi hangat.
F. ,olaborasi dengan ahli giCi dalam pemberian diet.
N "asionalisasi
1. enenangkan peristaltik dan meningkatkan energi untuk makan.
&. enurunkan kebutuhan metabolik untuk men$egah penurunan kalori dan simpanan
energi.
.. enghindari ter!adinya mual karena pengisian lanbung se$ara tiba3tiba.
%. -apat mempengaruhi nafsu makan atau pen$ernaan dan membatasi masukan nutrisi.
A. -apat membangkitkan nafsu makan.
F. -iet yang sesuai dapat memper$epat penyembuhan
.. +ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan fisik.
@u!uan 7 ,lien dapat berakti#itas.
,< 7 K ,lien dapat berakti#itas tanpa bantuan,
K Skala akti#itas 231
N +nter#ensi
1. =bser#asi se!auh mana klien dapat melakukan akti#itas.
&. 'erikan lingkungan yang tenang.
.. 'erikan bantuan dalam akti#itas.
%. :elaskan pentingnya berakti#itas bagi klien.
N "asionalisasi
1. engetahui akti#itas yang dapat dilakukan klien.
&. enigkatkan istirahat klien.
.. embantu bila perlu, harga diri ditingkatkan bila klien melakukan sesuatu sendiri.
%. ,lien tahu pentingnya berakti#itas.
%. Ganguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan sakit kepala dan pusing.
@u!uan 7 ,ebutuhan istirahat dan tidur klien tidak terganggu.
,< 7 K ,lien dapat istirahat dan tidur se$ara normal atau biasa.
K ,lien merasa lebih sehat.
K ,lien tidak kelihatan lesu.
N +nter#ensi
1. ,a!i pola istirahat dan tidur klien.
&. 5iptakan lingkungan tenang.
N "asionalisasi
1. emberi informasi untuk inter#ensi berikutnya.
&. emper$epat klien untuk tidur.
A. Ansietas tahap sedang berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
@u!uan 7 Ansietas klien dapat teratasi.
,< 7 K ,eper$ayaan diri klien meningkat.
N +nter#ensi
1. =bser#asi respon fisiologis, mis 7 takipnoe, palpitasi, pusing.
&. 5atat petun!uk perilaku, mis 7 gelisah, midah tersinggung.
.. -orong pernyataan takut dan ansietas, berikan respon umpan balik.
%. 'erikan lingkungan yang tenang untuk beristirahat.
A. 'erikan tekhnik relaksasi, mis7 latihan nafas dalamdan bimbingan imaginasi.
N "asionalisasi
1. -apat men!adi indikasi dera!at ansietas yang dialami pasien.
&. +ndikator dera!at ansietas.
.. embuat hubungan therafiutik, membantu pasien untuk menerima perasaan dan
menurunkan ansietas yang tidak perlu tentang ketidak tahuan.
%. emindahkan pasien dari stresor luar dan meningkatkan relaksasi, !uga dapat
meningkatkan ketrampilan koping.
A. 5ara relaksasi dapat membantu menurunkan takut dan ansietas.
-A?@A" P6S@A,A
'runner dan Sudart. &22&. ,epera(atan edikal 'edah )disi 8 :ilid &. :akarta 7 )G5.
-ongoes, ) arilyn, et. All. 1999. "en$ana ,epera(atan Pedoman 6ntuk Peren$anaan
dan Pendokumentasian Pasien )disi .. :akarta 7 )G5.
ans!oer, Arif. &221. ,apita Selekta ,edokteran )disi .. :akarta 7 )G5.
AS6<A> ,)P)"A0A@A> PA-A ,;+)> @n. S
-)>GA> -+AG>=SA )-+S GAS@"+@+S
-+ "6A>G P)"A0A@A> 9A"6-
"S6- <. -AA><6"+
'A"A'A+
+. '+=-A@A
A. +dentitas ,lien
>ama 7 @n. S
6mur 7 &F tahun
:enis ,elamin 7 ;aki3laki
Agama 7 +slam
Suku*'angsa 7 :a(a*+ndonesia
Status arital 7 ,a(in
Pendidikan*Peker!aan 7 SA*S(asta
'ahasa yang digunakan 7 'ahasa +ndonesia
Alamat 7 Sungai "angas
,iriman dari 7 3
@anggal asuk "S 7 & Agustus &211 :am 18.%A 0+@A
@anggal Pengka!ian 7 & Agustus &211 :am 19.22 0+@A
>omor "egister 7 %&8A*11
'. Penanggung :a(ab ,lien
>ama 7 @n. '
<ubungan dengan ,lien 7 @eman
6mur 7 .F tahun
Alamat 7 Sungai "angas
++. A;ASA> AS6, "6A< SA,+@
A. Alasan -ira(at
Se!ak & hari yang lalu klien merasakan sakit di perut disertai mual dan pusing, yang
disebabkan oleh gastritis (maag). Sebelum masuk "umah sakit klien meminum obat
maag yang dibelinya di toko obat, tapi karena keadaan klien semakin melemah dan tak
kun!ung sembuh, akhirnya klien diba(a ke "S6- <. -amanhuri 'arabai.
'. ,eluhan 6tama
>yeri di perut (lambung) disertai mual dan pusing.
1. Pro#o$ati#e*Palliti#e
-ari penuturan klien, & hari yang lalu sebelum masuk "umah Sakit, klien merasakan
nyeri disekitar perut, serta mual dan pusing. Penyebabnya dikarenakan kebiasaan klien
yang sering terlambat makan. elihat keadaan klien yang merasakaan nyeri di perut
tepatnya di lambung dan keadaan klien yang semakin melemah serta sempat pingsan,
maka teman klien memba(a klien ke "S6- <. -amanhuri 'arabai untuk mendapatkan
pera(atan.
&. Oualiti*Ouantity
,lien merasa nyeri di perutnya serta klien terlihat pu$at.
.. "egional
,lien merasakan nyeri bagian abdomen sebelah kiri.
%. Se#erity S$ale
Skala nyeri klien adalah skala . yaitu nyeri berat.
2 7 tidak nyeri
17 nyeri ringan
& 7 nyeri sedang
. 7 nyeri berat
% 7 nyeri tak tertahankan
A. @iming
,lien mengatakan bah(a sakitnya kadang3kadang timbul.
+++. "+0ADA@ ,)S)<A@A>
A. "i(ayat ,esehatan Sebelum Sakit +ni
-ari penuturan klien, klien memang memiliki ri(ayat penyakit maag, tapi tidak pernah
separah ini, biasanya setelah minum obat yang dibeli di toko obat, sakit klien sembuh.
'. "i(ayat ,esehatan Sekarang
Se!ak & hari yang lalu klien mengalami sakit perut yang terus3menerus disertai mual dan
pusing, bahkan sebelum diba(a ke rumah sakit, klien sempat pingsan. Akhirnya melihat
keadaan klien yang semakin melemah, teman klien langsung memba(a klien ke "S6-
<. -amanhuri 'arabai pada tanggal & Agustus &211 !am 18.%A 0+@A untuk mendapatkan
pera(atan.
5. "i(ayat ,esehatan ,eluarga
,lien mengatakan bah(a dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
yang dideritanya sekarang, dan di keluarga klien !uga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti <ipertensi dan - serta penyakit menular seperti <epatitis dan A+-S.
Genogram 7
(@n. S, &F tahun, gastritis)
,eterangan 7
7 ;aki3laki 7 ,a(in
7 Perempuan 7 @inggal serumah
7 ,lien 7 eninggal
+B. A,@+B+@AS S)<A"+3<A"+
A. akan dan inum
1. >utrisi
-i rumah 7 ,lien makan . kali sehari dengan nasi, ikan dan sayur, kadang3kadang bisa
sekali sa!a. :enis makanan ber#ariasi dan tidak ada pantangan.
-i "S 7 ,lien makan . kali sehari tetapi hanya sedikit3dikit. ,lien tidak dapat
menghabiskan porsi yang disediakan, hanya &3. sendok sa!a yang dapat dihabiskan.
akanan yang disediakan adalah bubur dengan lauk, sayur dan buah (pisang).
&. inum
-i rumah 7 ,lien minum A3F gelas per hari, !enis minuman air putih dan teh.
-i "S 7 ,lien minum .3% gelas air per hari.
'. )liminasi
1. 'A,
-i rumah 7 ,lien 'A, .3F kali sehari, (arna kuning !ernih dan bau pesing.
-i "S 7 ,lien trampak susah untuk 'A,.
&. 'A'
-i rumah 7 ?rekuensi 'A' klien &3. kali sehari.
-i "S 7 ?rekuensi 'A' klien 1 kali sehari.
5. +stirahat dan @idur
-i rumah 7 ,lien tidur siang sekitar !am 1A.22 0+@A dan tidur malam sekitar !am &&.22
0+@A kurang lebih F3E !am.
-i "S 7 ,lien beristirahat total di tempat tidur.
@idur klien terganggu karena sering merasa nyeri pada ulu hati. -an tidur klien selama
kurang lebih %3A !am.
-. Akti#itas
-i rumah 7 ,lien dapat berakti#itas dengan baik.
-i "S 7 Akti#itas klien terganggu karena klien perlu istirahat di tempat tidur karena
keadaan klien lemah dank lien berakti#itas dibantu oleh keluarganya.
). ,ebersihan -iri
-i rumah 7 ,lien mandi . kali sehari, gosok gigi & kali sehari, klien men$u$i rambutnya 1
kali seminngu dan memotong kukunya !ika pan!ang.
-i "S 7 ,lien tidak pernah mandi karena kondisinya yang lemah. ,arena itu klien hanya
diseka3seka oleh keluarganya.
?. "ekreasi
-i rumah 7 ,lien biasanya menonton @B dan mendengar musik dan terkadang kalau hari
libur klien menga!ak keluarganya ber!alan3!alan.
-i "S 7 ,lien tidak mempunyai hiburan apapun.
B. PS+,=S=S+A;
A. Psikologis
,lien dapat menerima dengan sabar terhadap penyakit yang dideritanya dan klien !uga
menganggap ini adalah $obaan dan teguran dari @uhan. ,lien !uga dapat beradaptasi
dengan baik di lingkungan "S dan tim kesehatan.
'. Sosial
<ubungan klien dengan keluarganya tampak harmonis terlihat dari banyaknya keluarga
yang berkun!ung selama klien dira(at. ,lien !uga dapat berkomunikasi dengan tim
kesehatan lain.
5. Spiritual
,lien beragama +slam tetapi selama klien dira(at di "umah Sakit klien tidak dapat
melakukan shalat, klien hanya berdoPa untuk minta kesembuhannya.
B+. P))"+,SAA> ?+S+,
@anggal & Agustus &211
A. ,eadaan umum
1. ,esadaran 7 ,omposmentis
&. G5S 7 %,A,F
.. Penampilan 7 ,lien tampak lemah, pu$at dan gelisah
%. 5iri3$iri tubuh 7 'adan kurus dan kulit sa(o matang
A. Pols 7 8F kali*menit
"" 7 &8 kali*menit
@- 7 1&2 * E2 mm<g
@ 7 .F,2 Q 5
F. Gol darah 7 =
'. <ead to toe
1. ,epala
'entuk simetris tidak terdapat kotoran atau ketombe, pergerakan tidak kaku dapat
digerakkan ke kiri dan ke kanan, tidak terdapat luka pada kulit kepala dan kulit kepala
$ukup bersih.
&. "ambut
"ambut klien pendek lurus, (arna hitam dan rambut klien terlihat bersih.
.. ata
'entuk mata simetris, fungsi penglihatan baik, kon!ungti#a tidak anemis, pupil dan refle8
$ahaya baik, klien tidak memakai alat bantu penglihatan.
%. <idung ( Pen$iuman )
'entuk dan posisi hidung simetris, fungsi pen$iuman baik, tidak terdapat se$ret atau
benda asing yang menempel, tidak terdapat epitaksis dan rhinorrhoe dan tidak ada
peradangan.
A. @elinga ( Pendengaran )
'entuk dan posisi simetris, keta!aman pendengaran baik, tidak terdapat serumen dan
$airan pada lubang telinga, tidak terdapat perdarahan dan klien tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
F. ulut dan gigi
'entuk bibir simetris, (arna bibir tampak kehitaman, mukosa bibir tampak kering, fungsi
penge$apan baik, tidak terdapat perdarahan dan peradangan, mulut $ukup bersih dank
lien tidak menggunakan gigi palsu.
E. ;eher
@idak ada pembesaran kelen!ar getah bening dan kelen!ar tiroid, tidak terdapat
peradangan dan leher dapat digerakkan se$ara anatomis.
8. @hora8 (fungsi pernapasan )
'entuk simetris, tidak terdengar bunyi (heeCing dan tidak ada penurunan ekspansi paru
kiri dan kanan.
9. Abdomen
'entuk simetris, abdomen terlihat bersih tidak terdapat luka. Abdomen klien kembung
saat diperkusi, nyeri tekan di ulu hati saat di palpasi, saat auskultrasi bising usus 1F
kali*menit (>ormal 7 831& kali*menit).
12. "eproduksi
:enis kelamin klien adalah laki3laki, mempunyai seorang istri dan dua orang anak.
11. )kstremitas
)kstremitas atas 7 dapat digerakkan dengan baik dan ekstremitas atas dekstra terpasang
infus.
)kstremitas ba(ah 7 keduanya dapat digerakkan dengan baik tapi keadaan klien yang
lemah terpaksa klien istirahat total di tempat tidur.
1&. +ntegumen
0arna kulit klien sa(o matang, tidak terdapat lesi dan memar.
B++. P))"+,SAA> P)>6>:A>G ;A'="A@="+6 (. Agustus &211)
<asil Pemeriksaan <ematologi
:enis <asil >ilai >ormal
<emoglobin 1.,E gram4 ; 7 1&31F gram4, P 7 1&31% gram4
;ekosit %F.2*mm. ;*P 7 F.222312.222 *mm.
;a!u endap darah &F mm*!am ; 7 2312 mm*!am, P 7 231A mm*!am
<ematokrit %1 4 ; 7 %23%8 4, P 7 .E3%. 4
@rombosit &AF.222*mm. ;*P 7 &22.2223%22.222 *mm.
<itung :enis ;ekosit
)=S 'AS= S@A' S)G ;DP =>=
24 24 24 A14 %14 84
>ilai normal 7 )=S 7 13. 4 S)G 7 A23E2 4
'AS= 7 231 4 ;DP 7 &23%2 4
S@A' 7 &3F 4 =>= 7 &38 4
0idal
1*122 1*&22 1*%22 1*822
S. @yphi = R R K 3
S. @yphi < R R R 3
S. Paratyphi A K K K 3
S. Paratyphi ' R K K 3
B+++. P)>G='A@A>
@anggal & Agustus &211
K +nf "; * -A4 &8 tpm
K "anitidin 1 amp * 1& !am (antasida)
K Antrain 1 amp * 8 !am (analgetik)
K -e8anta syr . 8 & $th (antipiretik)
@anggal . Agustus &211
K +nf -A4 &8 tpm
K "anitidin 1 amp * 1& !am (antasida)
K -e8anta syr . 8 1 $th (antipiretik)
@anggal % Agustus &211
K +nf -A4 &8 tpm
ahasis(a Dang engka!i
;iana A#ita
+M. A>A;+SA -A@A
>o. <ari*tanggal*
!am -ata Sub!ektif dan =b!ektif )tiologi asalah paraf
1. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A -S 7
,lien mengatakan nyeri di perutnya.
-= 7
K ,lien tampak meringis kesakitan
K ,6 lemah
K Skala nyeri . (berat)
K ,lien merasa nyeri saat di palpasi
K 'ising usus 1F kali*menit
K <ipertympani
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
@ 7 .F,2 o5
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
+nflamasi mukosa lambung >yeri
&. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A -S 7
,lien mengatakan tidak nafsu makan karena mual.
-= 7
K ,6 lemah
K ukosa bibir kering
K ,lien hanya menghabiskan &3. sendok dari porsi yang disediakan
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
@ 7 .F,2 o5
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
K '' 7 AE ,g +ntake yang tidak adekuat >utrisi kurang dari kebutuhan tubuh
.. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A -S 7
,lien berkata badannya terasa lemah.
-= 7
K ,6 lemah
K ,lien istirahat total di tempat tidur
K Skala akti#itas ketergantungan &
,elemahan fisik +ntoleransi akti#itas
M. -A?@A" ASA;A<
>o <ari*tanggal*
!am -iagnosa ,epera(atan @anggal mun$ul @anggal teratasi Paraf
1. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A >yeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
-S 7
,lien mengatakan nyeri di perutnya.
-= 7
K ,lien tampak meringis kesakitan
K ,6 lemah
K Skala nyeri . (berat)
K ,lien merasa nyeri saat di palpasi
K 'ising usus 1F kali*menit
K <ipertympani
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
@ 7 .F,2 o5
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
&383&211 %383&211
&. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A >utrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
-S 7
,lien mengatakan tidak nafsu makan karena mual.
-= 7
K ,6 lemah
K ukosa bibir kering
K ,lien hanya menghabiskan &3. sendok dari porsi yang disediakan
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
@ 7 .F,2 o5
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
K '' 7 AE ,g &383&211 %383&211
.. Selasa,
& Agustus &211
19.2A 0+@A +ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan fisik.
-S 7
,lien berkata badannya terasa lemah.
-= 7
K ,6 lemah
K ,lien istirahat total di tempat tidur
K Skala akti#itas ketergantungan & &383&211 %383&211
M+. +>@)"B)>S+ ,)P)"A0A@A>
>o <ari*tgl*
!am -8.,ep @u!uan +nter#ensi "asional Paraf
1. Selasa,
& Agustus &211
19.12 0+@A -alam & 8 &% !am nyeri dapat teratasi dengan kriteria 7
K >yeri klien berkurang atau hilang
K Skala nyeri 2
K ,lien dapat relaks
K ,6 klien baik
1. =bser#asi @@B.
&. ,a!i skala nyeri.
.. Atur posisi yang nyaman bagi klien.
%. A!arkan teknik distraksi dan reklasasi.
A. ,olaborasi dalam pemberian analgetik. 1. engetahui perkembangan klien.
&. engetahui perkembangan nyeri klien.
.. engurangi rasa nyeri.
%. -apat membuat klien !adi lebih baik dan melupakan nyeri.
A. Analgetik dapat memblok reseptor nyeri pada susunan saraf pusat.
&. Selasa,
& Agustus &211
19.12 0+@A -alam & 8 &% !am gangguan pemenuhan nutrisi dapat teratasi dengan kriteria
7
K >afsu makan klien membaik.
K '' klien menun!ukkan peningkatan. 1. An!urkan istirahat sebelum makan.
&. -orong tirah baring dan pembatasan akti#itas selama fase akut.
.. An!urkan makan sedikit demi sedikit tapi sering.
%. 'eri makanan selagi hangat.
A. <indari makanan yang menimbulkan gas.
F. ,olaborasi dengan ahli giCi dalam pemberian diet. 1. enenangkan peristaltik dan
meningkatkan energi untuk makan.
&. enurunkan kebutuhan metabolik untuk men$egah penurunan kalori dan simpanan
energi.
.. emenuhi kebutuhan energi.
%. -apat membangkitkan nafsu makan.
A. -apat mempengaruhi nafsu makan atau pen$ernaan dan membatasi masukan nutrisi.
F. -iet yang sesuai dapat memper$epat penyembuhan.
.. Selasa,
& Agustus &211
19.12 0+@A -alam & 8 &% !am pera(atan klien dapat berakti#itas dengan kriteria 7
K ,lien dapat berakti#itas tanpa bantuan.
K Skala akti#itas 132. 1. =bser#asi se!auh mana klien bisa melakukan akti#itas.
&. :elaskan pentingnya berakti#itas bagi klien.
.. 'erikan lingkungan yang tenang.
%. 'erikan bantuan dalam akti#itas. 1. engetahui akti#itas yang dapat dilakukan klien.
&. ,lien tahu pentingnya berakti#itas
.. eningkatkan istirahat klien.
%. embantu bila perlu, harga diri ditingkatkan bila klien melakukan sesuatu sendiri.
M++. +P;))>@AS+ -A> )BA;6AS+
>o <ari*tgl -8.,ep :am +mplementasi )#aluasi Paraf
1. Selasa,
& Agustus &211
19.1A
19.&2
19.&A
19..2 1. engobser#asi @@B.
K @- 7 1&2*E2 mm<g
K > 7 8F kali*menit
K " 7 &8 kali*menit
K @ 7 .F,2 o5
&. engka!i skala nyeri . (berat).
.. engatur posisi yang nyaman bagi klien (semi fo(ler).
%. 'erkolaborasi dalam pemberian analgetik.
K Antrain 1 amp*8 !am. :am 7 &1..2 0+@A
S 7
,lien mengatakan nyeri di perutnya.
= 7
K ,lien tampak meringis kesakitan
K ,6 lemah
K Skala nyeri . (berat)
K >yeri saat palpasi
K 'ising usus 1F kali*menit
K <ipertympani
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
@ 7 .F,2 o5.
A 7
asalah teratasi sebagian.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (13.).
&. Selasa,
& Agustus &211
19.%2
19.%A
19.A2 1. engan!urkan istirahat sebelum makan.
&. enyarankan tirah baring dan membatasi gerak selama fase akut.
.. engan!urkan makan sedikit demi sedikit tapi sering. :am 7 &1..2 0+@A
S 7
,lien mengatakan tidak nafsu makan karena mual.
= 7
K ,6 lemah
K ukosa bibir kering
K ,lien hanya menghabiskan &3. sendok dari porsi yang diberikan
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 8F kali*menit
" 7 &8 kali*menit
@ 7 .F,2 o5
K '' 7 AE ,g
A 7
asalah belum teratasi.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (13.).
.. Selasa,
& Agustus &211
19.AA
&2.22
&2..2 1. engobser#asi se!auh mana klien bisa melakukan akti#itas.
&. en!elaskan pentingnya berakti#itas bagi klien (melatih gerak).
.. embantu klien dalam berakti#itas (mengantar klien yang ingin 'A, ke kamar
mandi). :am 7 &1..2 0+@A
S 7
,lien berkata badannya terasa lemah.
= 7
K ,6 lemah
K ,lien istirahat total di tempat tidur
K Skala akti#itas ketergantungan &.
A 7
asalah belum teratasi.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (13.).
%. "abu,
. Agustus &211 1&.22
1&.12
1&.1A
1. engobser#asi @@B.
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 82 kali*menit
@ 7 .F,2 o5
" 7 &% kali*menit.
&. engka!i skala nyeri & (sedang).
.. engatur posisi yang nyaman bagi klien (semi fo(ler). :am 7 1%.22 0+@A
S 7
,lien mengatakan nyerinya sudah berkurang.
= 7
K ,6 masih lemah
K Skala nyeri & (sedang)
K asih terasa nyeri saat di palpasi
K ,lien merasa pusing
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 82 kali*menit
@ 7 .F,2 o5
" 7 &% kali*menit.
A 7
asalah teratasi sebagian.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (13.).
A. "abu,
. Agustus &211 1&..2
1&..A
1&.%2
1&.%2
1. engan!urkan istirahat sebelum makan.
&. enyarankan tirah baring dan membatasi gerak selama fase akut.
.. emberikan makanan selagi hangat.
%. engan!urkan makan sedikit demi sedikit tapi sering.
:am 7 1%.22 0+@A
S 7
,lien mengatakan mualnya sudah berkurang dan nafsu makannya mulai ada.
= 7
K ,6 masih lemah
K ukosa bibir lembab
K ,lien bisa menghabiskan S dari porsi yang diberikan
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 82 kali*menit
@ 7 .F,2 o5
" 7 &% kali*menit
K '' 7 AE ,g
A 7
asalah teratasi sebagian.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (1 dan %).
F. "abu,
. Agustus &211 1&.%A
1&.A2
1..22 1. engobser#asi se!auh mana klien bisa melakukan akti#itas.
&. en!elaskan pentingnya berakti#itas bagi klien (melatih gerak).
.. embantu klien dalam berakti#itas (mengantar klien yang ingin 'A, ke kamar
mandi). :am 7 1%.22 0+@A
S 7
,lien berkata badannya masih sedikit terasa lemah.
= 7
K ,6 masih lemah.
K 'isa berakti#itas sedikit demi sedikit (alaupun masih dibantu.
K Skala akti#itas ketergantungan &.
A 7
asalah teratasi sebagian.
P 7
+nter#ensi dilan!utkan (1).
E. ,amis,
% Agustus &211 29.12
29.&2
29.&A 1. engobser#asi @@B.
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 8& kali*menit
@ 7 .F,& o5
" 7 &% kali*menit.
&. engka!i skala nyeri.
Skala nyeri 2 (tidak ada nyeri).
.. engatur posisi yang nyaman bagi klien (semi fo(ler). :am 7 11.22 0+@A
S 7
,lien mengatakan nyerinya sudah hilang.
= 7
K ,6 klien sudah membaik.
K Skala nyeri 2.
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 8& kali*menit
@ 7 .F,& o5
" 7 &% kali*menit
A 7
asalah teratasi.
P 7
+nter#ensi dihentikan, klien pulang.
8. ,amis,
% Agustus &211 29.%2
29.%A 1. engan!urkan istirahat sebelum makan.
&. engan!urkan makan sedikit demi sedikit. :am 7 11.22 0+@A
S 7
,lien mengatakan bah(a mualnya sudah hilang dan nafsu makannya sudah ada.
= 7
K ,6 klien baik.
K ukosa bibir lembab.
K ,lien bisa menghabiskan makanan dengan porsi yang disediakan.
K @@B
@- 7 1&2*E2 mm<g
> 7 8& kali*menit
@ 7 .F,& o5
" 7 &% kali*menit
K '' 7 AE ,g
A 7
asalah teratasi.
P 7
+nter#ensi dihentikan, klien pulang.
9. ,amis,
% Agustus &211 29.A2 1. engobser#asi se!auh mana klien bisa melakukan akti#itas. :am
7 11.22 0+@A
S 7
,lien berkata keadaannya sudah membaik.
= 7
K ,6 klien baik.
K ,lien sudah bisa berakti#itas sedikit demi sedikit (alaupun terkadang masih sedikit
minta bantuan.
K Skala akti#itas ketergantungan 1.
A 7
asalah teratasi.
P 7
+nter#ensi dihentikan, klien pulang.

Вам также может понравиться

  • BHGVGFG
    BHGVGFG
    Документ28 страниц
    BHGVGFG
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Plasenta Previaaa
    Plasenta Previaaa
    Документ23 страницы
    Plasenta Previaaa
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Kliping Pameran Batik
    Kliping Pameran Batik
    Документ24 страницы
    Kliping Pameran Batik
    HariyantiLestari
    86% (7)
  • Askep Hiv
    Askep Hiv
    Документ26 страниц
    Askep Hiv
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Gangguan Siklus Menstruasi
    Gangguan Siklus Menstruasi
    Документ5 страниц
    Gangguan Siklus Menstruasi
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Kjhuyiui
    Kjhuyiui
    Документ2 страницы
    Kjhuyiui
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Fungsi Pengorganisasian
    Fungsi Pengorganisasian
    Документ3 страницы
    Fungsi Pengorganisasian
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Perbandingan Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres Dingin Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Remaja Putri
    Perbandingan Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres Dingin Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Remaja Putri
    Документ8 страниц
    Perbandingan Efektivitas Kompres Hangat Dan Kompres Dingin Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Remaja Putri
    سيامسولمعاريف
    Оценок пока нет
  • Perawat Sebagai Konselor
    Perawat Sebagai Konselor
    Документ2 страницы
    Perawat Sebagai Konselor
    HariyantiLestari
    100% (2)
  • NNJN
    NNJN
    Документ14 страниц
    NNJN
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • NNJN
    NNJN
    Документ14 страниц
    NNJN
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Paper Tugas Bu Nita
    Paper Tugas Bu Nita
    Документ11 страниц
    Paper Tugas Bu Nita
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • HIPOTIROIDISME
    HIPOTIROIDISME
    Документ18 страниц
    HIPOTIROIDISME
    Andr
    Оценок пока нет
  • Kel. 2 (Askep Kritikal Lansia)
    Kel. 2 (Askep Kritikal Lansia)
    Документ11 страниц
    Kel. 2 (Askep Kritikal Lansia)
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Komunitas III
    Komunitas III
    Документ37 страниц
    Komunitas III
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Ketik Kespro
    Ketik Kespro
    Документ9 страниц
    Ketik Kespro
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Trauma Urogenital
    Trauma Urogenital
    Документ42 страницы
    Trauma Urogenital
    Imam A. Nurrodin
    Оценок пока нет
  • DILEMA
    DILEMA
    Документ2 страницы
    DILEMA
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Pathway Bronkhitis
    Pathway Bronkhitis
    Документ2 страницы
    Pathway Bronkhitis
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Sim
    Sim
    Документ154 страницы
    Sim
    Boy Ariadi
    Оценок пока нет
  • Bahasa Indonesia Power Point
    Bahasa Indonesia Power Point
    Документ1 страница
    Bahasa Indonesia Power Point
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Kasus Kemih
    Kasus Kemih
    Документ2 страницы
    Kasus Kemih
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Pathway TB 2
    Pathway TB 2
    Документ2 страницы
    Pathway TB 2
    HariyantiLestari
    100% (1)
  • Pengkajian Ca Lidah (Finish)
    Pengkajian Ca Lidah (Finish)
    Документ19 страниц
    Pengkajian Ca Lidah (Finish)
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Sim
    Sim
    Документ154 страницы
    Sim
    Boy Ariadi
    Оценок пока нет
  • SAP Luka Bakar Revisi Dewi N Syamsi
    SAP Luka Bakar Revisi Dewi N Syamsi
    Документ7 страниц
    SAP Luka Bakar Revisi Dewi N Syamsi
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • Fix Isi Analisa Jurnal
    Fix Isi Analisa Jurnal
    Документ13 страниц
    Fix Isi Analisa Jurnal
    HariyantiLestari
    Оценок пока нет
  • 17 IMUNOLOGI HEMATOLOGI Deswita
    17 IMUNOLOGI HEMATOLOGI Deswita
    Документ26 страниц
    17 IMUNOLOGI HEMATOLOGI Deswita
    Amy Fletcher
    100% (1)