Вы находитесь на странице: 1из 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Etiket Bekerja. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi.
Makalah ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran ynag bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi terhadap semua mahsiswa
mahasiswi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi semua.


Bandung, 8 Juli 2014



Penyusun









BAB I
Pendahuluan

Kerja merupakan bagian dari kehidupan manusia. Melalui kerja manusia
mengekspresikan dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia
sebenarnya. Oleh karena itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau
gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja
manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung
jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak
disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak bertanggung jawab, dan
sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri
untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai sebagai seorang profesional. Terutama lebih ditekankan dalam bekerja adalah etiket
kita bekerja, menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien, melaksanakan
kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati budaya
organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan
profesionalitas kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang
telah membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.
Pentingnya etika berprofesi dalam dunia kerja sangata berpengaruh bagi
kelangsungan hidup seorang pekerja dalam lingkunganya. Dikarenakan akan berdampak
terhadap hasil dari profesionalitas kerja. Maka dari itu setiap karyawan diberikan pelatihan
pelatihan etiket agar setiap karyawan dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan bermanfaat
bagi perusahaannya.
Kajian Ilmiah
Etika adalah salah satu cabang dari Ilmu Filsafat yang bertitik tolak dari masalah nilai
(value) dan moral manusia yang berkenaan dengan tindakan manusia. Secara etimologis, kata
etika berasal dari bahasa Yunani, yakni ethos yang artinya cara bertindak, adat, tempat
tinggal, kebiasaan. Sedangkan kata moral berasal dari bahasa Latin, yakni mos yang berarti
sama dengan etika. Istilah etika dipakai oleh Aristoteles (384 322 SM) untuk menunjukkan
pengertian tentang filsafat moral.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1993), etika adalah ilmu mengenai
apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban (ahlak). Dalam KBBI dibedakan
pula antara etika, etik dan etiket. Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
ahlak (nilai benar dan salah yang dianut masyarakat/golongan), misalnya kode etik dokter,
dll. Etiket adalah tatacara (adat, sopan santun, dll.) di masyarakat dalam memelihara
hubungan yang baik sesama manusia. Etiket juga dikenal sebagai label atau penamaan
sesuatu yang dituliskan pada secarik kertas dan dilekatkan pada benda (botol, kaleng, dll.).
Dari ketiganya, yang berhubungan erat dengan nilai dan moral adalah etika dan etik. Etika
sering disebut sebagai filsafat moral, sedangkan etik tidak berkaitan dengan moral.

Secara filosofis, etika merupakan bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari berbagai
nilai (value) yang diarahkan pada perbuatan manusia, khususnya yang berkaitan dengan
kebaikan dan keburukan dari hasil tindakannya. Dalam berbuat baik, manusia memerlukan
pertimbangan yang bersifat rasional. Pertimbangan rasional artinya mempertimbangkan
berbagai kemungkinan untuk berbuat baik atau melakukan tindakan secara jernih, tanpa
dilandasi dengan sikap emosional yang berlebihan. Mempelajari etika harus dilandasi dengan
pendekatan rasional dan kritis, agar etika itu dapat diterapkan pada tindakan keseharian
seseorang.

Etika sebagai filsafat moral berarti melakukan perenungan secara mendalam
mengenai berbagai ajaran moral (kebaikan) secara kritis. Namun harus dibedakan antara etika
dan moral. Etika mempelajari berbagai ajaran moral secara kritis dan logis. Sedangkan moral
adalah nasihat-nasihat yang berupa ajaran-ajaran pada adat istiadat suatu
masyarakat/golongan/agama. Moral bersifat aplikatif mengenai tindakan manusia yang baik
dan buruk.

Pokok bahasan yang sangat khusus pada etika adalah sikap kritis manusia dalam
menerapkan ajaran-ajaran moral terhadap perilaku manusia yang bertanggung jawab. Ajaran-
ajaran tersebut sangat menentukan bagaimana moral manusia itu dibina baik melalui
pendidikan formal maupun non formal.

Definisi Bekerja
Bekerja dalam arti luas dapat diartikan dengan melakukan suatu kegiatan sedangkan
dalam arti sempit yaitu melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan sesuatu atau uang.
Banyak sekali yang mendorong manusia untuk bekerja. Salah satunya adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Orang giat bekerja karena ada hal yang ingin mereka peroleh
salah satunya yang sangat penting adalah UANG. Dimana di zaman yang serba sulit sekarang
ini orang berlomba-lomba bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Jika perlu memperoleh uang lebih untuk bisa menjadi tabungan untuk masa
depan.
Karena dalam makna pekerjaan terkandung tiga aspek yang harus dipenuhinya secara nalar,
yaitu :
1) Aktifitas yang dilakukan karena ada dorongan tanggung jawab.
2)Apa yang dilakukan karena kesengajaan dan terencana. Oleh karena itu terkandung
didalamnya suatu gabungan antara rasa dan rasio.
3) Yang dilakukan karena ada tujuan yang luhur, yang memberi makna bagi dirinya. Bukan
hanya sekedar kepuasan biologis akan tetapi untuk mewujudkan yang diinginkannyaagar
dirinya mempuyai arti.
Etiket Kerja

Etiket kerja adalah serangkaian aturan yang dirancang untuk membantu rekan kerja
berinteraksi satu sama lain dalam cara yang terbaik. Sementara banyak orang memiliki
pengertian yang kedua-untuk apa yang dianggap etiket kerja yang baik, orang lain mungkin
perlu tips yang mengarahkan mereka dengan cara yang memastikan mereka menggunakan
etika yang baik terhadap majikan mereka dan rekan kerja. Tips mungkin termasuk menjadi
lebih profesional dan perhatian ketika menjawab telepon dan e-mail, baik untuk bekerja-
masalah yang terkait dan masalah pribadi. Tips lain, seperti kesadaran bau yang kuat, dapat
membantu menangani orang dengan rekan kerja di ruang terbatas atau wilayah umum, seperti
dapur kerja atau ruang makan.
Meskipun bagaimana rutinitas mungkin tampaknya, ada tips etiket kerja yang dapat
digunakan ketika menggunakan telepon untuk bekerja-masalah yang terkait. Misalnya, yang
terbaik adalah untuk menjawab telepon dengan dering ketiga. Selain itu, tersenyum sebelum
menjawab telepon dapat membuat suara yang tampak lebih business-like dan ramah. Yang
terbaik adalah tidak untuk membaca email atau bekerja pada proyek-proyek lain ketika di
telepon untuk berhubungan dengan pekerjaan bisnis. Juga, permen karet, makanan makan,
atau minum harus dihindari saat mengambil pekerjaan yang berhubungan dengan panggilan
telepon.
Jika telepon berdering di kantor dan itu adalah panggilan pribadi, pekerjaan tips etiket
mungkin berlaku juga. Sebagai contoh, percakapan tidak harus membuat rekan kerja lainnya,
yang mungkin dapat mendengar percakapan, tidak nyaman. Kondisi medis dan masalah
pribadi, seperti sengketa perkawinan dan anak-anak nakal, harus dibahas secara pribadi.
Selain itu, volume percakapan ini harus dipantau sehingga rekan kerja lainnya tidak
terganggu.
Banyak tempat kerja menggunakan email sebagai bentuk utama komunikasi. Ada
beberapa tips etiket besar pekerjaan yang dapat digunakan untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan email. Tips ini mungkin sedikit berbeda, tergantung pada jenis bisnis,
tetapi ada beberapa petunjuk umum yang mungkin berguna dalam kebanyakan bisnis.
Sebagai contoh, baris subjek harus deskriptif. Menggunakan huruf kapital semua harus
dihindari dalam teks atau baris subject dari email. Selain itu, tanda seru atau tanda tanya
harus digunakan hemat.
Salah satu isu utama yang frustrasi orang-orang di tempat kerja, seperti kantor, adalah
bau yang kuat. Bau ini mungkin datang dari makanan, parfum, cologne, atau lotion. Apa yang
bau indah untuk satu rekan kerja berbau mengerikan yang lain. Akibatnya, salah satu tips
termudah dan paling konstruktif adalah untuk menghindari menggunakan produk seperti
parfum yang kuat atau menyantap makanan seperti tuna yang memiliki bau yang kuat di
tempat kerja.
Titik dari pertandingan lain di tempat kerja banyak ini berpusat di sekitar penggunaan
area umum, seperti dapur, ruang konferensi, atau ruang makan siang. Sebuah etiket kerja tip
yang akan menyimpan sebagian rekan kerja dan pengusaha bahagia adalah bahwa daerah
harus dibersihkan setelah digunakan. Tidak banyak orang yang ingin duduk di meja dengan
potongan makanan dan noda krim di atasnya dari orang sebelumnya.
Menggunakan kamar mandi tempat kerja juga memiliki beberapa tips untuk etiket
pekerjaan yang dapat membantu untuk banyak karyawan. Misalnya, yang terbaik adalah tidak
untuk membawa bahan bacaan, ponsel, atau barang lainnya ke dalam kamar mandi. Selain
itu, bahkan toilet disiram otomatis dapat rusak. Akibatnya, periksa untuk memastikan toilet
flushes sebelum keluar kandang. Akhirnya, tip yang dapat menghargai setiap orang adalah
mencuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit dan penyakit ke rekan kerja lainnya.
Macam macam etiket bekerja lainya adalah :

A. Etiket Menggunakan Waktu Kerja

Biasakan datang tepat waktu
Jika ada kepentingan mendesak, informasikan
Hindari bertandang ke unit lain tanpa keperluan
Hindari kebiasaan membuang jam kerja
Bekerja sesuai bidang tugasnya, kecuali ada instruksi khusus
Bekerja sesuai standar, prosedur, yang ditetapkan
Kembangkan kreativitas
Jaga antusiasme

B. Etiket Meminta Kenaikan Gaji

Persiapkan daftar prestasi yang melebihi job desc
Jangan mengatakan perlu lebih banyak uang
Tentukan persentase kenaikan yang diminta
Jangan menyinggung gaji rekan sekerja
Antisipasi pertanyaan tentang skill dan kompetensi
Jika ditolak, bekerja lebih giat

C. Etiket Pengunduran Diri

Membuat surat pengunduran diri Tugas
Tidak memberikan komentar pribadi
Jangan memberikan informasi secara mendadak

D. Etiket Berpenampilan

Kesan profesional akan terbentuk dari total image, yang terdiri dari dua aspek yaitu
performance (penampilan) dan personality (kepribadian)
Dalam hal penampilan, seorang pegawai harus menampilan kesan grooming yaitu
penampilan yang terlihat bersih, rapi, dan sehat. Grooming dapat ditunjang dengan :

1. tata Busana (dressing)
2. tata Rambut (hair styling)
3. tata Rias (make up dan skin care)

Tata rias meliputi :
Wajah terlihat sehat, segar, dan cerah
Serasi dengan busana dan suasana
Rapi
Menampilkan kesan profesional
Tidak bermake up terlalu tebal
Sesuaikan hijab dengan busana yang dipakai

















BAB II
Studi Kasus



Kasus Hak Pekerja

Mau Menuntut Hak, Malah Di PHK

Lima pekerja di salah satu perusahaan transportasi di Pasuruan diberhentikan/ di-PHK
karena bergabung dengan Serikat Pekerja. Perusahaan POX memiliki beberapa divisi,
diantaranya adalah divisi bengkel dan divisi kru bis. Serikat Pekerja divisi bengkel telah
berhasil menuntut hak mereka yaitu mengenai upah, upah yang diberikan sebelumnya Rp.
25.000/hari padahal Upah Minimum Kabupaten sebesar Rp. 40.000/hari dan biaya Jamsostek
yang 100% dibebankan kepada pekerja. Sekarang divisi bengkel telah menikmati upah yang
sesuai dengan UMK dan memiliki Jamsostek yang dibayarkan oleh perusahaan.

Mengikuti kesuksesan divisi bengkel dalam menuntut hak kerja mereka, para pekerja
di divisi kru bis pun mulai bergabung dengan Serikat Pekerja. Pekerja divisi kru bis banyak
mengalami pelanggaran hak-hak pekerja, diantaranya adalah pembagian upah yang menganut
sistem bagi hasil. Perhitungannya sistem bagi hasil tersebut adalah :
Supir : 14% dari pendapatan bersih per hari
Kondektur : 8% dari pendapatan bersih per hari
Kenek : 6% dari pendapatan bersih per hari

Apabila pekerja tidak masuk kerja akan dikenakan denda sebanyak Rp. 500.000/hari
kecuali tidak masuk kerja karena sakit. Tunjangan Hari Raya pun tidak pernah diberikan
kepada pekerja. Masalah lain adalah mengenai tidak diberikannya fasilitas jamsostek,
sehingga apabila terjadi kecelakaan kerja (kecelakaan bus), pekerja harus menanggung
sendiri biayanya.

Akan tetapi, perjuangan divisi kru bis lebih berat dibanding divisi bengkel karena
perusahaan sudah semakin pintar dalam berkelit. Mereka tidak mempunyai Perjanjian Kerja
Bersama (PKB), semua perintah dan peraturan dikemukakan secara lisan sehingga pekerja
tidak memiliki bukti tertulis yang bisa dijadikan senjata untuk melawan perusahaan seperti
halnya yang dilakukan pekerja di divisi bengkel sebelumnya.

Kasus tersebut telah dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat, diputuskanlah
bahwa kelima orang pekerja tersebut akan mendapat pesangon dan kasusnya akan dibawa ke
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Http. www.gajimu.com Diakses dari Internet pada
Hari Kamis, Tanggal 31 Oktober 2012, Pukul 01.15 WIB.)


BAB III
Pembahasan


Analisis

Berdasarkan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi berbagai macam
pelanggaran dalam hak pekerja, misalnya hak atas upah yang tidak professional, hak atas
perlindungan keamanan dan kesehatan, dan hak atas berserikat atau berkumpul.

Perusahaan tidak dapat memenuhi perjanjian upah yang sudah ditentukan oleh
perusahaan. Adanya pemotongan upah apabila pekerja tidak masuk terkecuali ijin. Itu sudah
melanggar ketentuan hak manusia untuk diberikan perlindungan. Hak tunjangan Hari Raya
pun tidak diberikan, padahal pemerintah sudah menetapkan setiap karyawan wajib
mendapatkan Tunjangan Hari Raya dalam undang-undang.

Perlindungan keamanan atau kesehatan (jamsostek) tidak diberikan terhadap kru bis
apabila mereka mengalami kecelakaan, mereka harus menanggungya sendiri. Hal seperti itu
sudah menjadi kewajiban perusahaan dalam melindungi keamnanan dan kesehatan
karyawanya. Sedangkan berbeda dengan kenyataanya pekerja harus menanggung biaya
apabila terjadi kecelakaaan pada diriny sendiri dan itu melanggar hak pekerja dalam
kesejahteraan.

Hak atas berserikat dan berkumpul, karena ketika para divisi kru bis mulai bergabung
dengan serikat pekerja dan mengikuti jejak divisi bengkel untuk menuntut hak kerja mereka,
justru mereka dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja setempat dan diputuskanlah bahwa kelima
orang yg tergabung dalam serikat pekerja tersebut mendapat pesangon dikarenakan
perusahaan semakin pintar dalam berkelit dan semua perintah dan peraturan dikemukan
secara lisan sehingga para pekerja tidak memiliki bukti tertulis yang bisa dijadikan senjata
untuk melawan perusahaan tersebut.

Jadi berdasarkan kesimpulan dari pembahasan diatas, hak pekerja tidak diberikan
penuh oleh perusahaan. Perusahaan malah balik menuntut karyawan ketika karyawan
bergabung dalam serikat pekerja. Perusahaan pun tidak memberikan hak upah terhadap
karyawan sesuai perjanjian yang sudah ditentukan sebelum karyawan bekerja, bahkan
kesehatan keamanan dan tunjangan pun tidak diberikan sesuai hak pekerja. Apabila kasus ini
diketahui oleh Pemerintah, maka Perusahaan akan mengalami tuntutan karena tidak sesuai
dengan penetapan aturan undang-undang. Bahkan perusahaan pun akan di demo besar-
besaran oleh karyawanya sendiri karena tidak memenuhi hak karyawan yang akhirnya akan
menimbulkan kerugian pada perusahaannya tersebut.



Kesimpulan

Berdasarkan kajian ilmiah diatas setiap manusia harus memliki etika bekerja
dalam kehidupan bersosialisasi di lingkungan perusahaan. Karena dengan etika
manusia dapat melangsungkan kehidupannya bersosialisasi dengan kalangan
masyarakat. Setiap karyawan harus memiliki etika bekerja untuk memnuhi tanggung
jawabnya dalam bekerja disebuah perusahaan.
Berbeda apabila kita sudah memenuhi kewajiban kita dalam bekerja sesuai
perjanjian dan sesuai etika kita bekerja sedangkan perusahaan tidak memenuhi hak
pekerja yang seharusnya kita peroleh maka kita berhak pula menuntut perusahaan
dalam hal pelanggaran hak kita sebagai pekerja yang sesuai dengan aturan undang-
undang yang sudah ditetapkan.
Jadi kesimpulanya kita dalam bekerja harus memiliki etiket bekerja yang baik,
karena setiap perusahaan akan memberikan timbal balik terhadap pekerja yang
memiliki attitude dalam kewajibanya bekerja di lingkunga perusahaanya, namun tidak
menutup kemungkinan kita dapat menuntut perusahaan apabila hak-hak kita tidak
diberikan. Maka dari itu pentingnya etiket bekerja terhadap perusahaan begitu pula
sebaliknya untuk kelangsungan hidup kita.


























MAKALAH ETIKET BEKERJA

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
Etika Profesi







Disusun oleh :
Anisa Sandra N
11401467
Rizal Setiadi
11401220

KAT/K42/11



JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI


POLITEKNIK PIKSI GANESHA
Tahun Ajaran 2011/2014

Вам также может понравиться