Вы находитесь на странице: 1из 21

MANAJEMEN INDUSTRI

2014

PENDAHULUAN
Pembangunan disegala bidang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat.
Kegiatan pembangunan untuk menghadapi
tantangan globalisasi
Kegiatan harus efficient (doing the right things)
dan effective (doing things right).
Penguasaan manajemen proyek harus dimiliki
dalam era globalisasi untuk memenangkan
suatu proyek
Pembangunan proyek fisik seperti
pembangunan sarana dan prasarana (jalan,
jembatan, perumahan), industri dll.

Manajemen proyek merupakan metoda pengelolaan yang dikembangkan secara
intensif sejak pertengahan abad 20.
Sistematika Manajemen Proyek
Identifikasi Obyek yang akan dikelola
Identifikasi kegiatan yang berbentuk proyek, siklus proyek, jenis proyek dan kriteria
kompleksitas proyek.
Konsep Pengelolaan
Manajemen klasik (merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan),
manajemen klasik-fungsional (gabungan arus kerja dan komunikasi vertikal dan
horizontal).
Metode, teknik dan tata laksana
Metode analisis jaringan kerja untuk perencanaan dan pengendalian proyek
termasuk penyusunan jadwal pekerjaan dan sumberdaya yang diperlukan). Aspek
pengendalian : penggunaan metode dan teknik memantau dan mengukur kinerja
(performance) suatu pekerjaan)
Kelayakan sebelum menjadi bentuk fisik
Kelayakan untuk menilai gagasan sebelum menjadi bentuk fisik. Kelayakan meliputi
aspek teknik, ekonomi, pemasaran dan finansial.
Penyiapan dan penyediaan perangkat dan peserta
Perangkat yang lengkap dan berkualitas disiapkan dan peserta proyek (pemilik,
konsultan, kontraktor, penyandang dana, rekanan dan lain-lain).
Implementasi fisik di lapangan
Proyek engineering manufaktur-konstruksi menjadi contoh implementasi dilapangan.
Profil Kegiatan Proyek
Kegiatan Proyek : kegiatan sementara berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan
tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
Ciri Pokok Proyek:
Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir,
Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu,
Bersifat sementara dengan titik awal dan akhir yang jelas,
Nonrutin dan tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan
berubah sepanjang proyek berlangsung.
Program memiliki skala yang lebih besar dari proyek. Program
merupakan kumpulan bermacam-macam proyek, seperti Program
Pembangunan Perkotaan (Jalan, Jembatan, Fasilitas Gedung, dll).
Sasaran Proyek dan Tiga Kendala (Constraint)
Proyek memiliki tujuan khusus seperti pabrik, atau berupa hasil
kerja penelitian dan pengembangan. Pencapaian tujuan proyek
ditentukan oleh batasan: Besar biaya (anggaran) yang dialokasikan,
jadwal dan Mutu.
Proyek diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran,
Jadwal proyek dilaksanakan sesuai kontrak, dan Mutu produk atau
kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan dan kriteria yang
dipersyaratkan.

Kegiatan Proyek Versus Kegiatan Operasional
Kegiatan Proyek mewujudkan atau membangun sistem
yang belum ada
Kegiatan Operasional mendayagunakan sistem yang
telah ada (pabrik, gedung atau fasilitas lain) berulang-
ulang.
Perbandingan Kegiatan Proyek dan Kegiatan
Operasional
Kegiatan Proyek: bercorak dinamis, non rutin, siklus
proyek relatif pendek, intensitas kegiatan berubah-ubah,
kegiatan diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal,
bermacam-macam kegiatan menggunakan berbagai
disiplin ilmu, keperluan sumberdaya berubah (macam
dan volume).
Kegiatan Operasional: berulang-ulang, jangka panjang,
intensitas kegiatan relatif sama, batasan anggaran dan
jadwal tidak ketat, macam kegiatan tidak terlalu banyak,
macam dan volume keperluan sumberdaya relatif
konstan.
Perbandingan kegiatan proyek versus operasional
Kegiatan Proyek Kegiatan Operasional
a. Bercorak dinamis, nonrutin.
b. Siklus proyek relatif pendek.
c. Intensitas kegiatan di dalam periode
siklus berubah-ubah (naik-turun).
d. Kegiatan harus diselesaikan
berdasarkan anggaran dan jadwal
yang telah ditentukan.
e. Terdiri dari bermacam-macam
kegiatan yang memerlukan
berbagai disiplin ilmu.
f. Keperluan sumber daya berubah,
baik macam maupun volumenya.
a. Berulang-ulang, rutin.
b. Berlangsung dalam jangka panjang.
c. Intensitas kegiatan relatif sama.
d. Batasan anggaran dan jadwal tidak
setajam dalam proyek.
e. Macam kegiatan tidak terlalu
banyak.
f. Macam dan volume keperluan
sumber daya relatif konstan.
Ukuran, Kompeksitas dan Macam Proyek
Ukuran Proyek
Kriteria ukuran proyek : Kecil (1 10 juta $), Medium (11 75 juta),
Besar (80 -200 juta), Super (250 600 juta) dan Mega (1.000
3.000 juta $).
Kompleksitas Proyek
Kompleksitas proyek tergantung pada : jumlah macam kegiatan
didalam proyek, macam dan jumlah hubungan antar kelompok
(organisasi) di dalam proyek, dan macam dan jumlah hubungan
antar kegiatan (organisasi) di dalam proyek dengan pihak luar.
Macam Proyek
Proyek Engineering-Konstruksi dengan kegiatan utama: pengkajian
kelayakan, desain engineering, pengadaan dan konstruksi. Contoh:
pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, pelabuhan dan
fasilitas industri.
Proyek Engineering-Manufaktur.
Kegiatan utama: desain engineering, pengembangan produk,
pengadaan, manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan operasi
produk.
Contoh: pembuatan ketel uap, generator listrik, peralatan pabrik
(reaktor, kolom destilasi, furnace) dan mobil.


Tabel 1.2. Kriteria ukuran proyek dari
G.J Ritz
Ukuran
($ juta)
Jam-orang Sistem Pengendalian
Kantor Pusat
(ribu)
Lapangan
(ribu)
Biaya Jadwal
Kecil
1-10
4-40 24-240 PC Bagan balok
Medium
11-75
40-200 240-1.200 PC CPM
Besar
80-200
200-500 1.200-3.000 Main Frame CPM
computerized
Super
250-600
500-900 3.000-6.000 Main Frame CPM Main
Frame
Mega
1.000-3.000
1.600-4.000 10.000-4.000 Main Frame CPM untuk tiap
subkontrak jadwa
induk
Gambar 1.2 Proyek Pembangunan PLTU dengan sejumlah
komponen kegiatan manufaktur dan konstruksi
Macam Proyek (Lanjutan)
Proyek Penelitian dan Pengembangan.
Tujuan: melakukan penelitian dan pengembangan dalam
rangka menghasilkan produk tertentu.
Proyek Pelayanan Manajemen.
Contoh: merancang sistem informasi manajemen,
merancang program efisiensi dan penghematan,
diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan.
Proyek Kapital.
Meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan,
pembelian material dan peralatan mesin, manufaktur
(pabrikasi) dan konstruksi pembangunan fasilitas
produksi.

Timbulnya Suatu Proyek
Rencana Pemerintah
seperti: pembangunan prasarana (jalan, jembatan,
bendungan, lapangan terbang)
Permintaan Pasar
seperti kenaikan jumlah produk sehingga dibangun
sarana produksi baru.
Dari dalam Perusahaan
seperti proyek untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
moderninasi perangkat dan sistem kerja lama agar
mampu bersaing.
Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Pembangunan fasilitas produksi untuk produk baru yang
dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan.
Gambar 1.3 Hubungan keperluan sumber daya
terhadap waktu dalam siklus proyek
Perkembangan Siklus Proyek
Pembagian menurut UNIDO (United Nation Industrial
Development Organization).
Siklus Proyek:
a. Tahap persiapan
Identifikasi gagasan atau analisis pendahuluan
Pengembangan ide menjadi konsep-konsep alternatif
Formulasi lingkup proyek
Evaluasi lanjutan dan keputusan untuk investasi
b. Tahap implementasi
Penyiapan desain engineering terinci, jadwal induk dan
anggaran.
Pengadaan kontrak dan pembelian
Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba dan start up.
Perkembangan Siklus Proyek (Lanjutan)
Pembagian menurut MRDC (Mobil Research and Development Corporation). Siklus
Proyek:
a. Front End
Identifikasi lingkup gagasan (ide) yang timbul
Memikirkan alternatif-alternatif yang mungkin
Memililih alternatif dan merumuskannya menjadi lingkup kerja pendahuluan
Membuat perkiraan biaya dan jadwal pendahuluan.
Menyiapkan angka anggaran biaya tahap berikutnya.
b. Tahap 1
Memperjelas definisi lingkup kerja
Menyusun anggaran proyek dan jadwal induk
Menyiapkan dokumen tender, rancangan kontrak dan memilih calon pelaksana
(kontraktor)
c. Tahap 2
Membuat desain engineering terinci
Melakukan pembelian atau kontrak material dan jasa
Manufaktur (pabrikasi)peralatan dan konstruksi
Melakukan inspeksi, uji coba dan start-up
Tahap Siklus Proyek
UNIDO membagi siklus proyek kedalam tiga tahap yaitu:
Tahap Konseptual terdiri dari menyusun dan merumuskan gagasan,
menganalisis pendahuluan dan melakukan studi kelayakan.
Tahap PP(Perancanaan dan Pemantapan)/Definisi: melanjutkan evaluasi
hasil kegiatan tahap konseptual untuk memperoleh kesimpulan yang
digunakan untuk pengambilan keputusan kelangsungan investasi atau
proyek, menyiapkan perangkat seperti data, kriteria dan spesifikasi teknik,
engineering dan komersial yang dipakai untuk membuat dokumen tender
dan kontrak, menyusun perencanaan dan membuat keputusan yang
strategis untuk penyelenggaraan proyek spt jenis kontrak, bobot sasaran
pokok, filosofi desain, komposisi pendanaan dan lain-lain.
Tahap Implementasi : mengkaji lingkup kerja proyek, membuat program
implementasi, melakukan pekerjaan desain engineering, pengadaan
material dan peralatan, pabrikasi, instalasi (konstruksi), melakukan
perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal dan mutu,
menutup proyek termasuk inspeksi akhir, uji coba, start-up dan pra operasi,
menyerahkan hasil proyek kepada pemilik, menyelesaikan masalah
asuransi, klain, dan keuangan proyek.
Tahap Operasi atau Utilisasi
Tahap ini tidak termasuk dalam siklus proyek tetapi merupakan kegiatan
operasional.
Tabel 1.3 kegiatan utama proyek
engineering-konstruksi
Konseptual PP/Definisi Implementasi Operasi
1. Perumusan gagasan
2. Kerangka acuan
3. Studi kelayakan
4. Indikasi dimensi
lingkup proyek
5. Indikasi biaya dan
jadwal
6. Pendalaman
berbagai aspek
persoalan
7. Desain-engineering
& pengembangan
8. Pembuatan jadwal
induk dan anggaran,
menentukan
kelanjutan investasi.
9. Penyusunan strategi
penyelenggaraan
dan rencana
pemakaian sumber
daya
10.Pembelian dini
11. Penyiapan perangkat
dan peserta.
12. Desain enjineering
terinci
13.Pembuatan
spesifikasi dan
kriteria
14. Pembelian peralatan
dan material
15. Pabrikasi dan
konstruksi
16.Inspeksi mutu
17. Uji coba kemampuan
18.Start-up, demobilisasi
dan laporan
penutupan proyek
19. Operasi rutin
20. Pengamatan
prestasi.
Gambar 1.4 Siklus proyek engineering-konstruksi dengan
beberapa kegiatan utamanya.
Gambar 1.5 Proyek engineering manufaktur
(E-M)
Tabel 1.4 kegiatan utama proyek penelitian
dan pengembangan
Konseptual PP/Definisi Implementasi Operasi
Melihat
kesempatan dan
merumuskan
gagasan
Meletakkan
dasar studi
kelayakan
Melakukan
lingkup kerja,
jadwal dan
perkiraan biaya
Menjabarkan
lingkup
kerja/kegiatan
Memperdalam
evaluasi
Melakukan
desain
engineering
pendahuluan
Mengadakan
material dan
peralatan
Melakukan pilot
test
Menganalisis
hasil-hasilnya
Melaksanakan
test penuh
dan
menganalisis
hasil-hasilnya
Membuat
laporan akhir
Mengedarkan
laporan akhir
untuk
mendapatkan
tanggapan
Membandingkan
rencana dengan
hasil
SOAL LATIHAN
1. Sebutkan perbedaan antara kegiatan proyek dan
operasional rutin.
2. Bagaimana proses timbulnya suatu proyek?
3. Apakah perbedaan antara proyek dan program?
Berikan contohnya.
4. Apa tujuan membagi siklus proyek menjadi beberapa
tahap? Mengapa sampai saat ini belum ada
keseragaman dalam jumlah maupun nama tahap-
tahap proyek?
5. Sebutkan pembagian menurut UNIDO dan MRDC?
Bagaimana pendapat anda mengenai kedua macam
pembagian tersebut?
6. Masuk klasifikasi manakah proyek pembangkit listrik
tenaga uap yang memerlukan ketel uap dan generator
listrik dengan biaya yang cukup besar ?

Вам также может понравиться