Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS INOVASI
PEMBELAJARAN SAINS
Dosen: Dr. Marungkil Pasaribu, M.Sc
Dr. H. Amiruddin Kasim, M.Si



DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II

SUPRIYADI A 202 14 0
NI MADE MEGA HARIANI A 202 14 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Inovasi Pembelajaran Sains yang berjudul tentang Model-Model Pembelajaran.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak yang sifatnya membangun.
Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua orang.



Palu, September 2014


Penulis












DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...
1.2. Rumusan Masalah.
1.3. Tujuan ..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembahasan......
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...
3.2. Saran......
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar Secara luas, model pembelajaran merupakan deskripsi
dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-
kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,
program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer.
Hakikat mengajar membantu belajar (peserta didik) memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara
belajar. Merujuk pada dua pendapat di atas, penulis memaknai model
pembelajaran dalam BBM (Bahan Belajar Mandiri) ini sebagai suatu rencana
mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut
dapat terlihat kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar
atau sistem lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik.
Di dalam pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan
atau tahapan perbuatan atau kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan
istilah sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan
pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan
rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model
pembelajaran yang lainnya.
Berdasarkan pemaparan diataslah yang melatarbelakangi penyusunan
makalah yang berjudul model-model pembelajaran ini.


1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana model-
model pembelajaran tersebut!

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang model-
model pembelajaran tersebut.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model-Model Pembelajaran
Istilah pembelajaran sama dengan proses belajar mengajar. Dalam
konteks pembelajaran terdapat dua komponen penting, yaitu guru dan peserta
didik yang saling berinteraksi. Dengan demikian, dalam modul ini, pembelajaran
didefinisikan sebagai pengorganisasian atau penciptaan atau pengaturan suatu
kondisi lingkungan yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar
pada peserta didik.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar. Secara luas, model pembelajaran merupakan deskripsi
dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-
kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,
program multi media, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat
mengajar membantu belajar (peserta didik) memperoleh informasi, ide,
keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.
Model pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang
memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat
kegiatan guru-peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem
lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam
pola pembelajaran yang dimaksud terdapat karakteristik berupa rentetan atau
tahapan perbuatan atau kegiatan guru-peserta didik atau dikenal dengan istilah
sintaks dalam peristiwa pembelajaran. Secara implisit di balik tahapan
pembelajaran tersebut terdapat karakteristik lainnya dari sebuah model dan
rasional yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model
pembelajaran yang lainnya.
2.2 Prinsip-Prinsip Model-Model Pembelajaran
Agar Model-model pembelajaran dapat menghasilkan rencana yang efektif
dan efisien, prinsip-prinsip berikut patut diperhatikan diantaranya:
1. Model-model pembelajaran hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan
mantap. Nilai yang menjadi dasar bisa berupa nilai budaya, nilai moral, dan
nilai religius, maupun gabungan dari ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan
mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk menghasilkan rencana
yang sebaik-baiknya.
2. Model-model pembelajaran hendaknya berangkat dari tujuan umum, tujuan
umum itu dirinci menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi
tujuan khusus, itu dirinci menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan
umum dan tujuan khusus yang terinci akan menyebabkan berbagai unsur
dalam laporan hasil penelitian, memiliki relevansi yang tinggi dengan tujuan
yang akan dicapai.
3. Model-model pembelajaran hendaknya realistis. Model-model pembelajaran
hendaknya disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang tersedia. Dalam
hal sumber daya hendaknya dipertimbangkan kualitas maupun kuantitas
manusia dan perangkat penunjangnya, laporan hasil penelitian sebaiknya
tidak mengacu pada sumber daya yang diperkirakan, melainkan pada sumber
daya dan dana yang nyata.
4. Model-model pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kondisi sosial
budaya masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menghambat
pelaksanaan laporan hasil penelitian nanti. Kondisi sosial budaya tersebut
misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan, serta cita-cita. Terhadap
kondisi sosial budaya yang mendukung pelaksanaan laporan hasil penelitian
hendaknya telah direncanakan cara memanfaatkan secara maksimal faktor
pendukung itu, sedangkan terhadap kondisi sosial budaya yang menghambat,
hendaknya telah direncanakan cara untuk mengantisipasinya dan menekannya
menjadi sekecil-kecilnya, dan
5. Model-model pembelajaran hendaknya fleksibel. Meskipun berbagai hal yang
terkait dengan pelaksanaan rencana telah dipertimbangkan sebaik- baiknya,
masih mungkin terjadi hal-hal yang diluar perhitungan model-model
pembelajaran ketika rencana itu dilksanakan. Oleh karena itu, dalam membuat
model-model pembelajaran hendaknya disediakan ruang gerak bagi
kemungkinan dari rencana sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi
diluar perhitungan model-model pembelajaran.
2.3 Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam
memilihnya, yaitu:
1. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diajukan adalah:
a. Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan kompetensi
akademik, kepribadian, sosial dan kompetensi vokasional atau yang dulu
diistilahkan dengan domain kognitif, afektif atau psikomotor?
b. Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
c. Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademik?
2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran:
a. Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori
tertentu?
b. Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat
atau tidak?
c. Apakah tersedia bahan atau sumber-sumber yang relevan untuk
mempelajari materi itu?


3. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:
a. Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan peserta
didik?
b. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan kondisi
peserta didik?
c. Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belanja peserta didik?

4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis:
a. Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model saja?
b. Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu-satunya
model yang dapat digunakan?
c. Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau efisiensi?
2.4 Batasan dan Rumusan Masalah Model-Model Pembelajaran
Pada garis besarnya suatu menulis model-model pembelajaran akan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai. Tujuan yang ditetapkan ini merupakan
rincian yang lebih umum, baik tujuan individual maupun tujuan kelompok.
2. Menetapkan standar keberhasilan. Standar keberhasilan ini meliputi standar
kualitas.
3. Menetapkan sistem evaluasi. Sistem evaluasi ini mencakup evaluasi proses
dan evaluasi hasil.
4. Menganalisis situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan
dicapai. Situasi dan kondisi yang akan dianalisis misalnya ekonomi, politik,
system nilai, adat istiadat, keyakinan serta cita-cita. Dalam analisis ini
penekanannya terutama pada pengungkapan faktor-faktor penunjang maupun
penghambat pencapai tujuan.
5. Menetapkan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan. Kegiatan yang ditetapkan sudah mempertimbangkan faktor-faktor
penunjang maupun penghambat pencapaian tujuan yang diperoleh dari hasil
analisis terhadap situasi dan kondisi yang terkait dengan tujuan yang akan
dicapai.
6. Menetapkan urutan hierarkhis dari kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
7. Menetapkan alternative kegiatan-kegiatan lain untuk mengantisipasi
kemungkinan tidak efektif dan tidak efisiennya kegiatan-kegiatan yang
ditetapkan sebagai kegiatan utama untuk mencapai tujuan.
8. Menetapkan urutan hierarkhis dan kegiatan-kegiatan alternative sebagai
kegiatan- kegiatan utama.
9. Memerinci waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan, dan
10. Menetapkan personalia pelaksana setiap kegiatan.
2.4 Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari pada ahli tertentu. Sebagai
contoh, model penelitian kelompok yang dirancang untuk melatih partisipasi
dalam kelompok secara demokratis.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar dikelas,
misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam
pelajaran mengarang.
4. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: a. Urutan langkah-langkah
pembelajaran, b. Adanya prinsip-prinsip reaksi, c. Sistem sosial, dan Sistem
pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru
akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: a. Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur, b. Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
2.5 Tujuan dan Manfaat Model-Model Pembelajaran
Uraian tentang pengertian, prinsip, dan tahap-tahap Model-model
pembelajaran sebagaimana dikemukakan diatas menyiratkan sejumlah
kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang penulis Model-model
pembelajaran agar dapat dihasilkan rencana efektif dan efisien. Pada pokoknya
kemampuan-kemampuan yang dituntut dari seorang penulis Model-model
pembelajaran meliputi :
1. Kemampuan memprediksi keadaan masa datang. Dengan kemampuan
memprediksi yang memadai, akan dihasilkan rencana yang tidak mengalami
banyak perubahan saat dilaksanakan nanti.
2. Kemampuan menganalisis kondisi nyata saat perencanaan dilakukan.
Kemampuan ini sesungguhnya merupakan dasar bagi pengadaan prediksi yang
tepat. Dengan menganalisis secara tepat kondisi nyata saat perencanaan
dilakukan, sebagian dari prediksi yang tepat telah dilewati, dan
3. Kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan matematis yang akurat.
Kemampuan sesungguhnya menjadi dasar bagi pengadaan analisis kondisi
nyata secara akurat untuk keperluan perencanaan, maupun diperlukan 7 untuk
melakukan perhitungan-perhitungan matematis saat melakukan perencanaan.
Betapapun besarnya kemampuan seseorang dalam melakukan menulis model-
model pembelajaran, manusia tetap memiliki keterbatasan dalam melakukan
perencanaan, apalagi bila perencanaan yang dilakukan menyangkut suatu
lembaga yang besar.
2.5 Karakteristik Model Pembelajaran

Rangke L Tobing, dkk (1990:5) mengidentifikasi lima karakterististik
suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi berikut ini.
1. Prosedur Ilmiah Suatu model pembelajaran harus memiliki suatu prosedur
yang sistematik untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki
sintaks yang merupakan urutan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
guru-peserta didik.
2. Spesifikasi hasil belajar yang direncanakan Suatu model pembelajaran
menyebutkan hasil-hasil belajar secara rinci mengenai penampilan peserta
didik.
3. Spesifikasi lingkungan belajar. Suatu model pembelajaran menyebutkan
secara tegas kondisi lingkungan dimana tanggapan peserta didik diobservasi.
4. Kriteria penampilan. Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria
penerimaaan penampilan yang diharapkan dari para peserta didik. Model
pembelajaran merencanakan tingkah laku yang diharapkan dari peserta didik
yang dapat didemonstrasikannya setelah langkah-langkah mengajar tertentu.
5. Cara-cara pelaksanaannya. Semua model pembelajaran menyebutkan
mekanisme yang menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan.
Bruce dan Weil (1980 ) mengidentifikasi karakteristik model pembelajaran
ke dalam aspek-aspek berikut.
1. Sintaks suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-
tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan
bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai
pelajaran.
2. Sistem sosial Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta
didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik dan
hubungannya satu sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan.
Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model
pembelajaran lainnya. Dalam beberapa model pembelajaran, guru bertindak
sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar (hal ini berlaku pada model yang
terstruktur tinggi), namun dalam model pembelajaran yang terstruktur sedang
peran guru dan peserta didik seimbang. Setiap model memberikan peran yang
berbeda pada guru dan peserta didik.
3. Prinsip reaksi Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara
menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang
dilakukan oleh peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar,
guru memberi penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau
mengambil sikap netral.
4. Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan
prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta
didik.
5. Dampak pembelajaran langsung dan iringan. Dampak pembelajaran langsung
merupakan hasil belajar yang dicapai dengan cara mengarahkan para peserta
didik pada tujuan yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil
belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran sebagai akibat
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh pebelajar.

2.5 Penggolongan dan Jenis-Jenis Model Pembelajaran

Joyce dan Weil (1980), menggolongkan model-model pembelajaran ke
dalam empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah: (1)
rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi, (2) rumpun model
pembelajaran personal, (3) rumpun model pembelajaran sosial, dan (4) rumpun
model pembelajaran perilaku.
1. Rumpun Model-Model Pemrosesan Informasi.
Model-model pembelajaran dalam rumpun pemrosesan informasi bertitik
tolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-
cara bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi
data, mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan
menggunakan simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini
berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah,
dengan demikian peserta didik dalam belajar menekankan pada berpikir produktif.
Sedangkan beberapa model pembelajaran lainnya berhubungan dengan
kemampuan intelektual secara umum, dan sebagian lagi menekankan pada konsep
dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu secara akademis. Jenis model-model
pembelajaran yang termasuk ke dalam rumpun pemrosesan informasi ini adalah
seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Model-Model Pembelajaran yang Tergolong Rumpun Pemrosesan
No Nama Model
Pembelajaran
Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat
1. Berpikir
Induktif
Hilda Taba Ditujukan secara khusus untuk
pembentukan kemampuan berpikir
induktif yang banyak diperlukan
dalam kegiatan akademik meskipun
diperlukan juga untuk kehidupan pada
umumnya. Model ini memiliki
keunggulan melatihkan kemampuan
menganalisis informasi dan
membangun konsep yang
berhubungan dengan kecakapan
berpikir.

2. Latihan
Inkuari
Richard
Suchman
Sama dengan model berpikir induktif,
model ini ditujukan untuk
pembentukan kemampuan berpikir
induktif yang banyak diperlukan
dalam kegiatan akademik meskipun
diperlukan juga untuk kehidupan pada
umumnya. Kelebihan model ini
dibandingkan dengan berpikir induktif
lebih banyak melatihkan metode
ilmiah.
3. Pembentukan
konsep
Jerome
Bruner,
Goodnow,
dan Austin
Dirancang terutama untuk
pembentukan kemampuan berpikir
induktif, peserta didik dilatih
mempelajari konsep secara efektif.
4. Perkembangan Jean Piaget Dirancang terutama untuk digunakan
dalam perkembangan.


5. Kognitif Irving Siegel,
Edmund
Sullivan,
Lawren-ce
Kohl-berg
Pembentukan
kemampuan berpikir/pengembangan
intelektual pada umumnya, khususnya
berpikir logis, meskipun demikian
kemampuan ini dapat diterapkan pada
kehidupan sosial dan pengembangan
moral.
6. Advanced
organizer
David
Ausubel
Dirancang untuk meningkatkan
kemampuan mengolah informasi
melalui penyajian materi beragam
(ceramah, membaca, dan media
lainnya) dan menghubungkan
pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang telah ada.
7. Mnemonics

Pressley,
Levin,
Delaney
Strategi belajar untuk mengingat dan
mengasimilasi informasi.

2. Rumpun Model-Model Pribadi/Individual.
Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model
personal/individual menekankan pada pengembangan pribadi. Model-model
pembelajaran ini menekankan pada proses dalam membangun/mengkonstruksi
dan mengorganisasi realita, yang memandang manusia sebagai pembuat makna.
Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak perhatian pada
kehidupan emosional. Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu
dalam mengembangkan pribadi atau individual tersebut.

3. Rumpun Model Pembelajaran Sosial
No Nama Model
Pembelajaran
Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat
1. Simulasi
Sosial
Sarene
Boocock,
Harold
Guetzkow
Didisain untuk membantu pengalaman
peserta didik melalui proses sosial
dan realitas dan untuk menilai reaksi
mereka terhadap proses-proses sosial
tersebut, juga untuk memperoleh
konsep-konsep dan keterampilan-
keterampilan pengambilan keputusan.


4. Rumpun Model-Model Perilaku.
Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan
yang mengacu pada teori perilaku, teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi
perilaku, atau perilaku terapi. Model-model pembelajaran rumpun ini
mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi
penguatan perilaku secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang
dikehendaki. Adapun jenis-jenis model pembelajaran perilaku seperti pada tabel
4.

Tabel 4. Model-model Pembelajaran Rumpun Perilaku
No Nama Model
Pembelajaran
Tokoh Misi/Tujuan/Manfaat
1. Contingency
Management
(manajemen dari
akibat/hasil
perlakuan)

B.F. Skinner Model ini dirancang untuk mengajak
peserta didik mempelajari fakta-
fakta, konsep-konsep dan
keterampilan sebagai akibat dari
suatu perlakuan tertentu.

2. Self Control

B.F. Skinner Model ini dirancang untuk mengajak
peserta didik untuk memiliki
keterampilan mengendalikan
perilaku sosial/keterampilan-
keterampilan sosial.

3. Relaksasi

Rimm dan
Masters
Model ini dirancang untuk proses
relaksasi.

4 Stress Reduction
(pengurangan
stres)

Rimm &
Masters
Model ini ditujukan untuk
membelajarkan peserta didik dalam
cara relaksasi dalam mengatasi
kecemasan dalam situasi sosial
5. Assertive
Training
(Latihan
berekspresi)

Wolpe,
lazarus,
Salter
Menyatakan perasaan secara
langsung dan spontan dalam situasi
sosial.
6. Desensititation
Wolpe Pola-pola
perilaku,
keterampilan
keterampilan
Direct
training/direct
instruction

Gagne Smith
& Smith
Pola tingkah laku, keterampilan-
keterampilan.









BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
Pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru-
peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan
yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik.
Ada lima karakterististik suatu model pembelajaran yang baik, yang meliputi:
a.prosedur Ilmiah b.spesifikasi hasil belajar yang direncanakan c.spesifikasi
lingkungan belajar d.kriteria penampilan e. cara-cara pelaksanaannya.
Joyce dan Weil (1980), menggolongkan model-model pembelajaran ke dalam
empat rumpun. Keempat rumpun model pembelajaran tersebut adalah:
a.rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi, b. rumpun model
pembelajaran personal, c. rumpun model pembelajaran sosial, dan d. rumpun
model pembelajaran perilaku.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua yang membacanya serta dapat menambah
pengetahuan kita dalam dunia pendidikan.




DAFTAR PUSTAKA

Bruce dan Weil (1980 ). Model-Model Pembelajaran.
http://www.academia.edu/5816186/Model-model_Pembelajaran. Diakses
3 September 2014.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. PT Raja Gravindo Persada. Jakarta.

Вам также может понравиться