Вы находитесь на странице: 1из 24

v

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang
seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikirkan apa
yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak
menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di
timbulkan dari kelakuannya tersebut.
Masa remaja adalah suatu fase para remaja menemukan jati diri. Banyak hal-
hal baru dan pengalaman baru yang dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan
eksistensinya. Rokok di kalangan para pelajar merupakan salah satu cara bagi mereka
untuk menunjukkan tingkat kedewasaan mereka serta agar mendapat pengakuan di
dalam pergaulan.
Semakin majunya suatu negara akan memberikan dampak positif maupun
negatif bagi masyarakatnya. Dengan semakin banyaknya pabrik-pabrik besar
pembuat rokok serta iklan-iklan yang sangat gencar baik di stasiun televisi maupun
sarana broadcast lainya semakin kuat membentuk image rokok bagi para pelajar.
Sehingga, keingintahuan menjadi sangat besar dan akhirnya mulai timbul keinginan
untuk mencobanya.
Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi menunjukkan
bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa. Memprihatinkan
memang bahwa pada masa sekarang ini remaja merokok setiap tahun semakin
meningkat. Pada umumnya mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 10
hingga 15 tahun.
Alasan pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : coba-
coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar
terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja
untuk pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kedewasaan, mencari inspirasi.
Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh, pencari ilham, gengsi,
sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng, anti mulut asam, pencuci mulut,
kenikmatan.

v
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita
dapat menjumpai anggota masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar merokok
di tempat-tempat umum. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah
dilakukan menujukkan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya
membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila dihirup oleh
orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian
menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi
daripada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk
hingga kanker paru mengancam para perokok, baik perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan
sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal
inilah yang mendorong kami untuk menyusun karya ilmiah tentang rokok ini. Kami
berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya
untuk mengkonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.

1.2 Rumusan Masalah
Rokok selalu membawa dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Dan
sering menimbulkan masalah-masalah yang serius. Rumusan masalah diantaranya:
1. Apakah rokok itu?
2. Apa saja bahan yang terkandung di dalam rokok?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari rokok tersebut?
4. Bagaimana tanggapan remaja tentang rokok?
5. Bagaimana remaja menyikapi bahaya dari rokok tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar para pembaca utamanya para remaja mengetahui apa itu rokok dan
kandungan didalamnya.
2. Agar pembaca khususnya remaja memahami bahaya rokok.
3. Mengetahui factor penyebab remaja merokok dan pencegahannya.




v
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memperkenalkan manfaat bagi para remaja Indonesia akan pentingnya
kesehatan.
2. Memperkenalkan informasi bagaimana pentingnya suatu perubahan yang
lebih maju bagi bangsa jika para pemudanya mau berpartisipasi dengan cara
menjaga kesehatan dan menjauhi rokok.
3. Memperkenalkan bagaimana karakter yang baik dan dapat diteladani oleh
generasi berikutnya jika para remaja sekarang mampu menaati aturan-aturan
dan tidak merusak reputasi bangsa dengan rokok.












v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Deskripsi Teori
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad
16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah
Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.
Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang
Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara
Islam.
Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang melakukan langsung aktivitas
merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu :
a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus:
1. Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
2. Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3. Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
4. Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

v
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :
1. Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2. Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Bahaya rokok yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun
orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya
beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa
zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu
kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah
tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.
4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki
oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang
dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi
devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan
mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok
ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif
dan mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada

v
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena
penyakit kanker.
6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan
dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan
memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

2.2 Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok
Di dalam rokok terdapat banyak sekali bahan kimia yang sangat berbahaya
jika masuk kedalam tubuh diantaranya :
1. Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
2. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia
di antaranya bersifat karsinogenik.
3. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah
terbakar dan tidak berwarna.
5. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
6. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal
sebagai metil alkohol.
7. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan
hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
8. Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam
kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
9. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk
mengawetkan mayat.
10. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh
semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
11. Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
12. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap
buangan mobil.
Sumber : www.wikipedia.com

v
Pada awalnya rokok pertama kali dikenal di negara Amerika untuk upacara-
upacara namun kedatangan para pedagang-pedagang Eropa ke Amerika dan kembali
membawa pulang tembakau mengakibatkan semakin banyaknya produksi rokok yang
kian menyebar luas. Lalu menyebar ke Afrika hingga sampai ke Asia. Persentase
rokok dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kemenkes, Tjadra Yoga Aditama mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi
negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok
setelah Cina dan India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia
adalah perokok.
Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97
juta warga Indonesia adalah perokok pasif.
Tingginya jumlah perokok aktif tersebut berbanding lurus dengan jumlah non-
smoker yang terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) sebanyak 97 juta
penduduk Indonesia sebanyak 43 juta anak-anak, diantaranya 11,4 juta diantaranya
berusia 0-4 tahun.
Daftar 10 negara perokok terbesar di dunia:
1. China = 390 juta perokok atau 29% per penduduk
2. India = 144 juta perokok atau 12.5% per penduduk
3. Indonesia = 65 juta perokok atau 28 % per penduduk (~225 miliar batang per
tahun)
4. Rusia = 61 juta perokok atau 43% per penduduk
5. Amerika Serikat =58 juta perokok atau 19 % per penduduk
6. Jepang = 49 juta perokok atau 38% per penduduk
7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5% per penduduk
8. Bangladesh =23.3 juta perokok atau 23.5% per penduduk
9. Jerman = 22.3 juta perokok atau 27%
10. Turki = 21.5 juta perokok atau 30.5%
Tidak bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang memiliki penduduk yang
banyak juga memiliki para perokok aktif yang melimpah juga. Telah diketahui bahwa
Indonesia menempati urutan ke 3 dengan jumlah perokok terbanyak setelah China
dan India.

v
BAB III
METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Hari : Rabu Jumat
Tanggal : 14 16 Mei 2014
Tempat : Di sekitar lingkungan Kecamatan Muara Tembesi

3.2 Subjek Penelitian
Dalam menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini, kami melakukan
penelitian terhadap beberapa murid SD, pelajar SMP dan bebrapa pelajar SMA yang
ada di kecamatan Muara Tembesi.

3.3 Prosedur Penelitian
- Menentukan Topik
- Mengumpulkan Bahan
- Mencari Subjek Penelitian
- Merumuskan Masalah
- Melaksanakan Wawancara
- Mencatat Hasil Penelitian

3.4 Metode Penelitian
Pada Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menggunakan metode wawancara.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data, kami langsung masuk ke kalangan masyarakat
dan menemui beberapa pelajar yang kami jadikan subjek penelitian dengan
menggunakan metode wawancara dengan susunan pertanyaan yang telah kami
persiapkan. Berikut susunan pertanyaan yang kami ajukan kepada subjek penelitian :


v
Tema Wawancara : Penanggulangan Bahaya Merokok di Kalangan Remaja
Tempat : Hari/Tanggal :
Narasumber : Pewawancara :

1. Apakah kamu Seorang Perokok ?
Jawab :
2. Jika ya, Apa yang membuat kamu Merokok pada usia muda ?
Jawab :
3. Apakah kamu tau zat yang terkandung dalam rokok?
Jawab :
4. Menurut kamu, bahayakah merokok itu?
Jawab :
5. Tahukah kamu dampak negative dari rokok?
Jawab :
6. Apakah ada dampak positifnya?
Jawab :
7. Apakah orang tua kamu perokok?
Jawab :
8. Apakah di SD/SMP/SMA anda pernah terjadi masalah yang berhubungan
dengan rokok?
Jawab :
9. Apakah menurut kamu masalah rokok dikalangan pelajar cukup serius?
Jawab :
10. Apakah anda setuju diadakannya razia kepemilikan rokok di sekolah?
Jawab :
11. Jika tidak, mengapa demikian?
Jawab :
12. Menurut kamu apakah razia tersebut dapat efektif dalam pelaksanaannya?
Jawab :
13. Jika belum, mengapa demikian?
Jawab :
14. Adakah manfaat yang dapat ambil dari razia tersebut?
Jawab
15. Setujukah kamu bila produksi rokok dihentikan ?
Jawab :


v
BAB IV
PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
Dari Wawancara yang kami lakukan kepada pelajar SD, SMP dan SMA yang
berjumlah 15 orang. Dengan rincian : Lima orang kami tanyakan kepada pelajar SD
(kelas 6), lima orang SMP dan 5 orang lagi pelajar SMA (di pilih secara acak tanpa
mengetahui dia perokok atau tidak).
Hasil data yang di dapat dari wawancara tersebut adalah:
1. Dari pertanyaan no 1 diatas, ternyata 5 orang menyatakan merokok dan 4 orang
menyatakan pernah menyicipi rokok dan 6 orang tidak pernah merokok
2. Untuk pernyataan no 2 diatas, dari yang merokok menyatakan : coba-coba,
ikutan teman, enak saja dan untuk pergaulan.
3. Dari pernyataan no 3, 5 orang mengatakan nikotin dan selebihnya tidak tahu.
4. Dari pernyataan no 4, hasilnya 6 orang mengatakan tidak berbahaya dan 9 orang
mengatakan tidak tahu.
5. Untuk pernyataan no 5, 7 orang menjawab tidak ada dampaknya, 3 orang
menjawab penyebab kanker dan impoten (membaca iklan), dan 5 orang
menjawab tidak tahu.
6. Untuk pernyataan no 6, lima orang menjawab biar keliatan gagah dan percaya
diri, 5 orang menjawab tidak ada dan 5 orang lagi tidak tahu.
7. Untuk pertanyaan nomor 7, Dua belas orang pelajar menyatakan orang tua
mereka merokok dan 3 orang menyatakan tidak.
8. Dari pertanyaan nomor 8, semua menjawab pernah
9. Pertanyaan nomor 9, 6 orang menjawab biasalah, 5 orang menjawab tidak tahu
dan 4 orang menjawab serius.
10. Pertanyaan nomor 10, 7 orang menjawab tidak setuju dan 8 orang menyatakan
setuju.
11. Pertanyaan ke 11, 3 orang menjawab itu urusan pribadi, 4 orang menjawab
mengganggu waktu belajar saja.
12. Pertanyaan ke 12, 8 orang menjawab efektif, 7 orang menjawab kurang efektif

v
13. Pertanyaan ke 13, sebagian besar menjawab karena kami dapat merokok diluar
jam sekolah atau rokok dapat kami sembunyikan di luar sekolah.
14. Pertanyaan ke 14, 5 orang menjawab tidak ada manfaatnya, toh kami juga masih
bisa merokok, 10 orang menjawab bermanfaat agar pelajar tidak merokok.
15. Pertanyaan ke 15, 7 orang menjawab tidak setuju, 4 orang menjawab setuju dan
4 orang menjawab entah/tidak tahu.

Dari beberapa pertanyaan yang di berikan ternyata sebagian besar pelajar
masih belum memahami kandungan dalam rokok dan bahayanya bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, pengetahuan dan pemahaman dari orang tua
maupun guru disekolah masih sangat kurang sehingga pelajar cenderung lebih senang
mencoba rokok. Mengintimidasi bahkan memarahi murid/pelajar merupakan hal
yang sering dilakukan ketimbang memberi mereka pengertian dan pemahaman
tentang rokok. Sehingga pelajar seringkali merokok secara sembunyi-sembunyi dan
tidak terkontrol. Padahal kita ketahui bahwa di masa modern ini, merokok
merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok
dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat
menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang orang
disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan
dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi
seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk
menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya
tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative). Hal ini sejalan
dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan
didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat
tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan
kelompoknya.

Diantara 237.556.363 penduduk Indonesia 35.8 % nya adalah remaja. Dimana
jumlahnya berkisar 85.045.178 orang remaja Indonesia. Pada masa remaja ini
merupakan masa untuk menemukan jawaban who am I ? Dimana begitu banyak hal-
hal yang harus dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan itu. Ada banyak

v
jalan yang telah tersedia, ada jalan baik ataupun jalan buruk. tergantung remaja itu
sendiri memilih jalan yang mana. Namun sebagai orang tua maupun pendidik wajib
untuk mengingatkan dan memberikan pembelajaran yang baik agar anak dapat
memilih dengan tepat demi masa depannya.

Statistik Perokok dari kalangan anak-anak dan remaja:
Pria = 24.1% anak/remaja pria
Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
Atau 13.5% anak/remaja Indonesia

Statistik Perokok dari kalangan dewasa
Pria = 63% pria dewasa
Wanita = 4.5% wanita de wasa
atau 34 % perokok dewasa

4.2 Penyebab Remaja Merokok antara lain:

1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih
mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia.
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian
sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja
tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.

v
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu
sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok)
ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah.

4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.

4.3 Tips Mencegah Pengaruh Rokok Dikalangan Pelajar
Berikut kiat-kiat agar para remaja dapat menghindari rokok:
1. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok
Mungkin banyak dari teman-teman anda yang sudah merokok. Anda boleh saja
berteman dengan mereka, namun usahakan anda tidak berkumpul saat temen-teman
anda merokok. Cukup anda berikap baik dan berteman sewajarnya saja.
2. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok
Ya, kebanyakan dari para remaja yang tidak merokok malu mengatakan kalo dia
tidak merokok apabila sedang ditawari rokok oleh teman-temannya. Hal tersebut
yang seharusnya dihindari agar anda tidak terjerumus dalam bahaya rokok.
3. Sadar Akan Bahaya Rokok
Tanamkan pada diri anda bahwa merokok itu memang akan memberikan dampak
yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan cara itu anda dapat lebih menjaga diri
dari pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh teman anda.
4. Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif
Merokok banyak dilakukan karena sesorang sedang santai dan tidak melakukan
aktivitas. Jika aktivitas anda padat maka kesempatan untuk anda ingin merokok juga
akan berkurang. Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan postif seperti olah raga,
membaca, atau melakukan kegiatan lain yang anda senangi.

v
Adapun Pihak sekolah dan keluarga juga dapat meminimalisir pengaruh rokok
terhadap anak / remaja yaitu dengan cara antara lain :
1. Bebaskan Sekolah dari Rokok
Sekolah sekarang ini sudah menjadi lingkungan kedua bagi anak setelah rumah.
Memang hal tersebut adalah benar apa adanya karena dalam kehidupan sehari-hari
lebih dari 8 jam seorang anak menghabiskan waktunya berada di lingkungan sekolah.
Jadi sangat wajar jika ada antisipasi dari lingkungan kedua ini.
Sekolah harus terbebas dari asap rokok. Setiap guru, orang tua, maupun orang lain
yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti halnya di sebuah rumah
sakit. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan efek yang baik kepada murid dan
tentunya juga kepada pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan itu.
Pemberian contoh secara langsung adalah hal yang paling efektif dalam mendidik
anak, maka sudah sewajarnya jika ingin mendidik anak untuk tidak merokok haruslah
diberikan contoh yang baik. Salah satu caranya adalah melarang siapa saja yang
berada di ruang lingkup sekolah untuk melakukan kegiatan merokok.
Adanya pelarangan ini juga akan memberikan kesan kepada anak akan buruknya
tindakan merokok. Selain itu juga akan memberikan suasana dan lingkungan yang
sehat bagi murid serta tenaga pendidik dalam proses belajar mengajar.
Hal yang paling sering diberikan contoh buruk kepada siswa atau pelajar dalam hal
merokok adalah oleh mereka yang tidak bertanggun jawab. Sebut saja seperti security
atau bahkan tenaga pendidik itu sendiri yang terkadang bebas melakukan kegiatan
merokok.
Tentu saja hal tersebut akan memberikan angin segar bahwa kegiatan merokok
merupakan hal yang sangat wajar untuk dilakukan. Bagaimana tidak? Para tenaga
pendidiknya telah memberikan contoh bahwa merokok itu boleh dilakukan. Oleh
karena itu, peringatan dan penegasan aturan yang keras dan tegas sangat diperlukan
agar generasi muda tidak kehilangan masa depannya.
2. Hindari Iklan Rokok
Setiap ada event atau kegiatan yang melibatkan anak-anak pelajar dilarang
menggunakan sponsor dari perusahaan rokok. Tentu saja tujuannya agar anak
terhindar dan terjauhkan dari iming-iming untuk melakukan kegiatan merokok.

v
Kebanyakan dalam setiap event atau kegiatan yang dilakukan oleh instansi
pendidikan yang berada di sekolah selalu menggunakan iklan rokok dalam
kegiatannya tersebut. Padahal hal tersebut memberikan dampak yang cukup kuat
kepada anak ketika seorang disuruh untuk menjauhkan diri dari apa yang hendak
dilakukannya.
Menghindari pemakaian iklan rokok dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pelajar atau siswa adalah seperti memalingkan seorang anak terhadap permen pada
contoh tersebut. Jika ingin pelajar bebas dari rokok maka tindakan memalingkan
pelajar dari rokok dengan tidak memakai iklan rokok adalah suatu hal yang baik.
3. Jangan Merokok di Rumah
Memberikan contoh merupakan cara yang terbaik dalam memberikan suatu pelajaran
kepada anak. Salah satu penyebab biasanya anak merokok karena orang tua yang
berada di rumah juga merokok. Meskipun demikian ada juga yang orang tuanya
merokok tetapi anaknya tidak merokok.
Ketika anak berada di rumah, orang tua dilarang memperlihatkan dirinya merokok.
Ini khusus bagi orang tua yang belum berhenti merokok. Namun alangkah lebih
baiknya lagi jika orang tuanya juga berhenti merokok, karena biasanya apa yang
dicontohkan orang tua akan diikuti si anak.
Hal yang paling sulit dilakukan oleh para orang tua adalah hanya bisa ngomong
tetapi tidak bisa dilakukan sendiri. Kebanyakan orang tua yang sudah merokok selalu
melarang anaknya untuk tidak merokok. Alasan yang diberikan oleh orang tua pun
bermacam-maca. Ada yang beralasan belum dewasa namun ada juga yang
memberikan alas an merusak kesehatan tetapi pada kenyataannya mereka sendiri
merokok.
4. Berikan Kegiatan Positif
Setiap orang tua diharapkan mengikusertakan anak-anaknya ke dalam kegiatan-
kegiatan positif sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain
sebagainya.
Memberikan kegiatan positif merupakan salah satu dan beberapa cara yang terbaik
yang bisa dilakukan oleh orang tua. Selain akan bermanfaat di masa depan juga akan
mampu menjauhkan anak dari kegiatan yang tiada gunanya semacam merokok.
Tentunya kegiatan positif tersebut dibarengi dengan lingkungan yang positif pula.

v
Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut terdapat
teman yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus ada
keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula.
Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan rokok,
agar orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat! Kesehatan
lebih penting dari segalanya



v
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun diri orang lain
disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ
tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan dan janin. Setiap orang tua dan pendidik diharapkan mengikusertakan
anak-anak ke dalam kegiatan-kegiatan positif baik saat disekolah maupun
sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain sebagainya.
Jangan sampai kegiatannya positif tetapi dalam kegiatan positif tersebut
terdapat teman yang juga memiliki kebiasaan buruk merokok. Oleh karena itu harus
ada keseimbangan antara kegiatan positif dengan lingkungan yang positif pula.
Mulai sekarang mari kita budayakan hidup sehat dan mulai meninggalkan
rokok, agar orang-orang yang kita cintai terhindar dari penyakit berbahaya. Ingat!
Kesehatan lebih penting dari segalanya

5.2 Saran
Tegaslah untuk mengatakan tidak pada Rokok
Sebisa mungkin hindarilah teman-teman perokok dan pehamilah bahaya
rokok bagi kesehatan tubuh kita
Jadikanlah sekolah dan rumah sebagai area bebas rokok sehingga remaja
dapat melihat dengan contoh nyata bukan omongan belaka.






v
DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
http://Tips Mencegah Bahaya Rokok Bagi Pelajar - Anneahira.com.htm
http://nasional.sindonews.com/read/2013/05/31/15/744854/61-4-juta-penduduk-
indonesia-perokok-aktif




v
PENGARUH ROKOK DI KALANGAN REMAJA

KARYA ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Oleh :
1. Gusriana Nasri
2. Pestaria Sonata
3. Angga Saputra
4. Saddan Zulkarnain

Pembimbing : Dewi Asiah, S.Pd






SMA NEGERI 2 BATANGHARI
KECAMATAN MUARA TEMBESI
2014



v
HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah ini, telah disyahkan pada :
Tanggal : . 2014
Tempat : SMA NEGERI 2 BATANGHARI



Pembimbing, Tanda tangan


DEWI ASIAH, S.Pd .
NIP.


Diketahui Oleh,
Wali Kelas XI IPS 1

MUKHSIN, S.Pd
NIP.





v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini di persembahkan penulis kepada:
1. ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat sehat jasmani dan rohani
hingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan;
2. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung dan mengarahkan yang terbaik
untuk kami;
3. Ibu Dewi Asiah, S.Pd.selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia yang selalu
membimbing dalam penyusunan karya ilmiah ini;
4. Bapak Mukhsin, S.Pd selaku wali kelas XI IPS-1 yang turut membantu dalam
penyelesaian karya ilmiah ini.
5. Kepada seluruh pengjar di SMA Negeri 2 Batanghari yang sudah
mengamalkan ilmu ilmunya kepada kami;
6. Teman teman yang selalu bersama dalam menimba ilmu di sekolah tercinta
SMA Negeri 2 Batanghari.




v
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Proses pembuatan karya tulis ini mengambil judul Pengaruh Rokok di
Kalangan Remaja. Karya ilmiah ini di buat dan disusun untuk menyelesaikan Tugas
Bahasa Indonesia. Dalam penulisan karya ilmiah ini tak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Moncot Nasution, S.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA N 2 Batanghari
2. Bapak Mukhsin, S.Pd Selaku Wali Kelas XI IPS 1
3. Ibu Dewi Asiah selaku pembimbing sekaligus Guru Bahasa Indonesia.
4. Orang tua yang telah memberiakan dukungan, baik moral maupun material.
5. Siswa-siswi SD, SMP dam SMA di wilayah Kecamatan Muara Tembesi
yang telah berkenan melakukan wawancara (Tanya jawab)
6. Rekan-rekan yang memberikan motivasi dan inspirasi.
Penulis menyadari karya tulis ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar lebih baik lagi kedepannya.


Batanghari, Mei 2014
Penulis,



v
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Persembahan ..
Halaman Pengesahan ..
Kata Pengantar ii
Abstrak ..
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang . 1
1.2 Rumusan Masalah .. 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian .. 3
BAB II Kajian Pustaka
2.1 Deskripsi Teori 4
2.2 Bahan Kimia yang Terkandung Dalam Rokok.... 6
BAB III Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 8
3.2 Subjek Penelitian ... 8
3.3 Metode Penelitian .. 8
3.4 Teknik Pengumpulan Data 8
BAB IV Pembahasan
4.1 Hasil Penelitian 10
4.2 Penyebab Remaja Merokok . 12
4.3 Tips Mencegah Pengaruh Rokok dikalangan Pelajar .. 13
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan 17
5.2 Saran .. 17
Daftar Pustaka 18


v
ABSTRAK

Gusriana Nasri, Pestaria Sonata, Angga Saputra, Saddan Zulkarnain
SMA Negeri 2 Batanghari

Kata Kunci : Rokok, Remaja

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Masa remaja adalah suatu fase para remaja menemukan jati diri. Banyak hal-
hal baru dan pengalaman baru yang dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan
eksistensinya. Rokok di kalangan para pelajar merupakan salah satu cara bagi mereka
untuk menunjukkan tingkat kedewasaan mereka serta agar mendapat pengakuan di
dalam pergaulan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap 15 orang responden yang
terdiri dari 5 orang remaja SD (kelas 6), 5 remaja SMP dan 5 pelajar SMA
menunjukkan bahwa rokok dikalangan remaja telah dikenal bahkan sejak mereka
masih duduk di bangku SD. Kebanyakan dari mereka adalah karena ingin sekedar
coba-coba, ikutan teman atau untuk pergaulan.
Pemahaman tentang bahaya rokok yang belum mereka pahami membuat
mereka dengan bebas melakukan tindakan merokok. Tips untuk menghindari ataupun
mencegah remaja merokok adalah : mengikusertakan anak-anak ke dalam kegiatan-
kegiatan positif baik saat disekolah maupun sepulangnya dari sekolah, seperti:
kursus, olahraga, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Вам также может понравиться