Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
40.70 1.569
kg/cm
2
0.152
P
1
= Beban Orang (100 kg)
P
2,1 & 2,2
= Beban Roda Kendaraan
Gambar 3. Model perencanaan dinding tanah bertulang dengan menggunakan geotekstil.
c. Hasil Analisis Stabilitas Luar dan Stabilitas
Dalam
Analisis ini terdiri dari parameter tanah
setempat dan tanah timbunan berupa berat isi (),
sudut gesek () dan kohesi (c) serta variasi jarak
spasi vertikal (Sv) yaitu 0,8 m, 0,6 m dan 0,4 m.
Dengan melakukan analisis untuk variasi kondisi
material tanah timbunan hubungannya dengan spasi
vertikal (Sv) serta pengaruh pasang surut air laut
terhadap desain dinding tanah bertulang dengan
perkuatan geotekstil.
Dalam perhitungan stabilitas luar, faktor
aman untuk variasi material timbunan yang
digunakan adalah sama, untuk faktor aman terhadap
geser yaitu sebesar 1,5 dan faktor aman terhadap
guling yaitu sebesar 2. Dari hasil perhitungan
stabilitas luar untuk tanah timbunan setempat dan
timbunan Sungai Palu pada kondisi 1 (muka air laut
saat surut) diperoleh panjang tulangan masing-
masing sebesar 13,163 m dan 11,913 m, sehingga
untuk perhitungan terhadap stabilitas lainnya dicoba
menggunakan panjang tulangan masing-masing
sebesar 13.5 m dan 12 m yang ternyata memenuhi
nilai faktor aman yang disyaratkan. Sedangkan hasil
perhitungan stabilitas luar untuk timbunan Sungai
Palupi pada kondisi 1 (muka air laut saat surut)
1,0 m
2,0 m
P1
P2,2 P2,1
S
v
H
=
6
,
0
m
Muka air pasang
Muka air surut
2
,
5
m
5
,
0
m
1,75 m
0,5 m
qtrotoar
qperkerasan
Lo
L
Tanah Setempat
c
1 ;
1
;
1
Tanah
Timbunan
1) c
2 ;
2
;
2
2) c
3 ;
3
;
3
3) c
4 ;
4
;
4
diperoleh L
geser, akan
memenuhi
pondasi yai
Un
terhadap k
diperoleh p
tanah timbu
dan timbuna
2,689 m da
stabilitas ge
syarat fakt
eksentrisitas
maka panj
Fgs = 1,5
Fgl = 2,0
Fqu > 2,0
Fgs = 1,5
Fgl = 2,0
Fqu > 2,0
P
L = 4,895 m y
n tetapi ni
syarat faktor
itu e > L/6, m
G
G
ntuk hasil
ondisi 2 (m
panjang tula
unan setemp
an Sungai Pa
an 0,128 m. N
eser, akan tet
tor aman t
s terhadap
ang tulanga
0 1
0
0
0.128
0 0.5
5
0
0
PerencanaanDin
yang aman te
lai tersebut
r eksentrisita
maka panjan
Gambar 4. G
Gambar 5. Gr
perhitungan
muka air la
angan masin
pat, timbuna
alupi adalah
Nilai tersebu
tapi ternyata
terhadap gu
berat ponda
an perlu d
2 3
Timbunan Se
1 1
Timbunan Se
ndingPenahan
erhadap stabi
t ternyata t
as terhadap b
ng tulangan p
Grafik Hubun
rafik Hubung
n stabilitas
aut saat pas
ng-masing u
an Sungai P
sebesar 2,36
ut aman terh
tidak meme
uling dan
asi yaitu e>
diperbesar u
4.895
4 5
L (Pa
etempat T
2.360
1.5 2
L (Pa
etempat T
TanahDengan
ilitas
tidak
berat
perlu
dipe
ekse
dipe
ngan Fs (ama
gan Fs (aman
luar
sang)
untuk
Palu,
60 m,
adap
enuhi
nilai
>L/6,
untuk
men
Seh
tula
Sun
sebe
terh
bahw
pada
dise
6 7
anjang tulang
Timbunan S. P
0
2.689
2.5 3
anjang tulang
Timbunan S. P
nPerkuatanGeo
erbesar untuk
entrisitas. S
eroleh L = 9
an) Vs L Kon
n) Vs L Kon
ncapai nilai
hingga denga
angan untuk
ngai Palu dan
esar 5 m, 5,5
Hasil
hadap kondi
wa panjang
a saat kondis
ebabkan kare
9.000
9.000
8 9
gan dalam me
Palu Tim
3.5
gan dalam me
Palu Tim
otekstil(StudiK
k mencapai n
Sehingga de
m.
ndisi 1 (Suru
ndisi 2 (Pasan
aman terha
an cara coba
tanah timbu
n Sungai Palu
5 m dan 5 m
perhitungan
si 1 dan k
tulangan yan
si 1 (muka ai
ena pengaruh
11.913
12.00
12.00
10 11
eter)
mbunan S. Pal
5
5
5
5
4 4.5
eter)
mbunan S. Palu
KasusJalanLing
(Hen
nilai aman te
engan cara
ut)
ng)
adap nilai e
-coba dipero
unan setempa
upi berturut-
.
n dari sta
kondisi 2 m
ng lebih bes
ir laut saat su
h muka air la
13.163
13.500
13.500
3
0
0
12 13
upi
5.000
5.000
5.500
5.500
5.000
5.000
5 5
upi
gkarDonggala)
ndraSetiawan)
79
erhadap nilai
coba-coba
eksentrisitas.
oleh panjang
at, timbunan
-turut adalah
abilitas luar
menunjukkan
sar diperoleh
urut). Hal ini
aut pada saat
14 15
5.5 6
)
)
9
i
a
.
g
n
h
r
n
h
i
t
INFRASTRUKT
80
surut meny
besar sehin
struktur. M
kondisi 1 ak
dinding tana
Analisis S
Terhadap
Setempat
Hasil
setempat te
menunjukka
vertikal (Sv
menjadi l
Analisis S
Terhadap
dengan Sv
Hasil
menggunak
faktor aman
(muka air l
laut saat p
material tan
dan timbun
persyaratan
Dari
laut saat sur
tulangan un
kenaikan ra
timbunan S
cukup besa
timbunan
analisis untu
URVol.2No.2
yebabkan te
ngga lebih b
Maka dari itu
kan digunak
ah bertulang
Stabilitas D
Variasi Sv
l perhitunga
erhadap vari
an bahwa
v) maka juml
ebih banya
Stabilitas D
Variasi M
= 0,8 m
l perhitunga
kan spasi ver
n terhadap ca
laut saat suru
pasang) terha
nah timbunan
nan Sungai P
keamanan.
hasil analisi
rut) diperole
ntuk timbun
ata-rata sebe
Sungai Palup
ar yaitu seki
setempat. B
uk kondisi 2
2Desember20
kanan tanah
berbahaya te
u nilai dari p
kan sebagai p
Dinding Ta
v untuk Ta
an stabilitas
iasi tebal la
semakin ke
lah tulangan
ak, yang
Gambar 6.
Dinding Ta
Material Tan
an stabilitas
rtikal (Sv) 0,
abut tulangan
rut) dan kon
adap masing
n yaitu timbu
Palupi semu
is untuk kon
eh nilai fakto
nan Sungai
esar 17% s
pi mengalam
itar 139% te
Begitu pula
2 (muka air l
012:7483
h menjadi l
rhadap stabi
panjang tulan
parameter de
anah Bertu
anah Timbu
tanah timbu
apisan geote
ecil nilai s
yang dibutuh
berarti ba
Grafik Hubu
anah Bertu
nah Timbu
dalam den
,8 m, didapa
n untuk kond
disi 2 (muka
g-masing va
unan Sungai
uanya meme
ndisi 1 (muk
or terhadap c
Palu menga
sedangkan u
mi kenaikan y
erhadap mat
a dengan h
laut saat pas
1
8
Sv = 0,4 m
lebih
ilitas
ngan
esain
lang
unan
unan
ekstil
spasi
hkan
ahwa
pem
ini s
dala
m, 0
syar
tula
pula
tula
mak
putu
ditin
digu
para
ungan Spasi
lang
unan
ngan
atkan
disi 1
a air
ariasi
Palu
enuhi
a air
cabut
alami
untuk
yang
terial
hasil
sang)
dipe
timb
sebe
men
327
tula
terh
bera
akan
(Ga
ama
(mu
laut
mat
dan
pers
150
putu
15
10
Sv = 0,6 m
makaian geote
secara grafis
Berdasark
am didapatka
0,6 m, dan 0,
rat keamanan
angan untuk k
a bahwa nila
angan (L), a
ka nilai fak
us tulangan
njau dari
unakan spasi
ameter desain
Vertikal (Sv
eroleh nilai f
bunan Sunga
esar 60% d
ngalami kena
% terhadap m
Diperoleh
angan maka
hadap cabut
arti bahwa
n tercabut te
ambar 7 dan
Sementar
an terhadap
uka air laut s
t saat pasan
terial tanah ti
timbunan S
syaratan keam
dan BW 2
us tulangan
5
m Sv = 0,8
ekstil juga ak
dapat diliha
kan hasil
an bahwa nil
,4 m masing
n terhadap c
kondisi 1 da
ai Sv tidak
akan tetapi
ktor keaman
n akan sem
pertimbang
i vertikal (Sv
n dinding tan
v) Vs Jumlah
faktor terhad
ai Palu meng
dan untuk ti
aikan yang c
material timb
h juga bahwa
a nilai terh
tulangan ak
kemungkina
erjadi pada t
n Gambar 8)
a untuk ha
putus tula
saat surut) d
ng) terhadap
imbunan yait
Sungai Palup
manan. Dari
200 diperole
n untuk ti
8 m
kan semakin
at pada Gamb
perhitungan
lai spasi vert
-masing tela
cabut tulanga
an kondisi 2.
mempengar
semakin ke
nan terhadap
makin besar
gan ekonom
v) sebesar 0,
nah bertulang
h Tulan
dap cabut tul
galami kenaik
imbunan Su
cukup besar
bunan setem
a semakin da
adap faktor
kan semakin
an besar tul
tulangan di
)
asil perhitun
angan untuk
dan kondisi
masing-ma
tu timbunan
pi semuanya
hasil analisi
eh nilai fakt
imbunan S
0
2
4
6
8
10
12
14
16
J
u
m
l
a
h
T
u
l
a
n
g
a
n
n banyak, hal
bar 6.
n stabilitas
ikal (Sv) 0,8
h memenuhi
an dan putus
Didapatkan
ruhi panjang
cil nilai Sv
p cabut dan
r. Sehingga
mis, maka
,8 m sebagai
g.
angan untuk
kan rata-rata
ungai Palupi
yaitu sekitar
mpat.
alam lapisan
r keamanan
besar, yang
langan yang
lapisan atas
ngan faktor
k kondisi 1
2 (muka air
asing variasi
Sungai Palu
a memenuhi
is untuk BW
tor terhadap
ungai Palu
l
s
8
i
s
n
g
v
n
a
a
i
k
a
i
r
n
n
g
g
s
r
r
i
u
i
W
p
u
mengalami
sedangkan
Dari
dalam lapis
putus tulan
berarti bahw
kemungkina
F
p
(
F
a
k
t
o
r
C
a
b
u
t
T
u
l
a
n
g
a
n
)
2
7
12
17
22
27
32
37
42
F
p
(
F
a
k
t
o
r
C
a
b
u
t
T
u
l
a
n
g
a
n
)
P
kenaikan
untuk t
hasil analisi
san tulangan
ngan akan se
wa semakin
an tulangan
20
30
40
50
60
70
80
0.8
Tim
0.8
Tim
PerencanaanDin
rata-rata
timbunan
Gamba
Gambar
is diperoleh
n maka nilai
emakin sem
ke lapisan
akan terputu
1.6
mbunan Setem
1.6
mbunan Setem
ndingPenahan
sebesar
Sungai Pa
ar 7. Grafik
r 8. Grafik H
bahwa sem
i terhadap fa
makin kecil y
terbawah, m
us semakin b
2.4
mpat
2.4
mpat
TanahDengan
11%
alupi
men
111
Hubungan z
Hubungan z
makin
aktor
yang
maka
esar.
Seca
Gam
3.2
z (Ked
Timbunan S
3.2
z (Kedal
Timbunan S
nPerkuatanGeo
ngalami kena
% terhadap m
z Vs Fp Kond
Vs Fp Kond
ara grafis d
mbar 10.
4
dalaman)
S. Palu
4
laman)
S. Palu
otekstil(StudiK
aikan yang c
material timb
disi 1 (Surut)
disi 2 (Pasang
dapat dilihat
4.8
Timbunan
4.8
Timbunan
KasusJalanLing
(Hen
cukup besar
bunan setem
)
g)
t pada Gam
5.6
n S. Palupi
5.6
n S. Palupi
gkarDonggala)
ndraSetiawan)
81
yaitu sekitar
mpat.
mbar 9 dan
6
6
)
)
1
r
n
INFRASTRUKT
82
KESIMPU
Berda
maka dapa
kesimpulan
1). Dari has
bahwa p
timbunan
surut) =
saat pasa
pada kon
5,5 m.
kondisi (
Tim
Tim
Tim
Tim
Tim
Tim
URVol.2No.2
ULAN
asarkan has
at ditarik k
sebagai beri
sil perhitung
panjang per
n setempat p
13,5 m dan
ang) = 5 m. U
ndisi (1) = 1
Untuk timb
(1) = 9 m dan
mbunan Setem
mbunan S. Pa
mbunan S. Pa
mbunan Setem
mbunan S. Pa
mbunan S. Pa
2Desember20
Gamb
Gam
sil pengujia
kesimpulan
ikut :
gan stabilitas
rkuatan min
pada kondisi
n untuk kon
Untuk timbu
2 m dan unt
bunan Sung
n untuk kond
6
mpat
alu
alupi
6
mpat
alu
alupi
012:7483
bar 9. Grafi
mbar 10. Gr
an dan ana
sebagai ber
s luar didapa
nimal (L) u
1 (muka air
disi 2 (muka
unan Sungai
tuk kondisi (
gai Palupi p
disi (2) = 5 m
5.6
5.6
ik Hubungan
rafik Hubung
alisis
rikut
atkan
untuk
r saat
a air
Palu
(2) =
pada
m
2). .
d
h
p
d
d
k
s
d
d
b
p
4 4.8
z (K
4 4.8
z (K
n z Vs Fr (BW
gan z Vs Fr (
Untuk anali
dan kondisi
hasil yang be
perkuatan y
dibandingkan
disebabkan
kondisi 1 le
struktur pa
dibandingkan
desain dindi
berdasarkan
pada saat mu
3.2
Kedalaman)
3.2 4
Kedalaman)
W 150)
(BW 200)
isis kondisi
2 (muka air
erbeda, pada
yang dipero
n dengan
karena teka
ebih besar
ada kondisi
n dengan ko
ing tanah y
pada kondis
uka air laut su
1.6 2.4
1. 2.4
1 (muka air
r saat pasang
a kondisi 2 n
leh relatif
kondisi
anan tanah
sehingga m
i 1 lebih
ondisi 2. M
yang diguna
si paling berb
urut (kondisi
0.8 6
0.8 6
r saat surut)
g) diperoleh
nilai panjang
lebih kecil
1 hal ini
total akibat
menyebabkan
berbahaya
aka dari itu
akan adalah
bahaya yaitu
i 1).
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
8.5
9.5
10.5
11.5
12.5
F
r
(
F
a
k
t
o
r
P
u
t
u
s
T
u
l
a
n
g
a
n
)
4.5
6.5
8.5
10.5
12.5
14.5
16.5
18.5
F
r
(
F
a
k
t
o
r
P
u
t
u
s
T
u
l
a
n
g
a
n
)
)
h
g
l
i
t
n
a
u
h
u
PerencanaanDindingPenahanTanahDenganPerkuatanGeotekstil(StudiKasusJalanLingkarDonggala)
(HendraSetiawan)
83
3). Dari hasil perhitungan stabilitas dinding tanah
bertulang terhadap variasi spasi vertikal (Sv)
untuk timbunan setempat dengan tipe geotekstil
(BW 150 dan BW 200) diperoleh bahwa jika
semakin kecil nilai spasi vertikal (Sv) maka
jumlah tulangan yang dibutuhkan menjadi lebih
banyak.
4). Tanah timbunan Sungai Palupi memiliki nilai
stabilitas dalam yang cenderung lebih besar
dibandingkan dengan timbunan Sungai Palu dan
timbunan setempat. Hal ini dipengaruhi oleh
nilai sudut gesek tanah timbunan yang
digunakan. Adapun nilai sudut gesek dan
panjang perkuatan pada kondisi ekstrim (muka
air laut saat surut) untuk timbunan Sungai Palupi
(=44,09o; L = 9 m), Sungai Palu (=30,75o; L
= 12 m) dan timbunan setempat ( =27,07o; L =
13,5 m).
5). Dari struktur perkuatan yang direncanakan untuk
ketinggian 6 m, hasil analisis adalah jarak spasi
antar tulangan yang digunakan adalah jarak spasi
vertikal (Sv) yang sama yaitu 0,8 m dan panjang
tulangan lembaran geotekstil yang digunakan
adalah sepanjang 13,5 m untuk timbunan
setempat, 12 m untuk timbunan Sungai Palu dan
9 m untuk timbunan Sungai Palupi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Rekayasa Pondasi II Pondasi
Dangkal dan Pondasi Dalam. Guna
Dharma, Jakarta.
Anonim, 2002. Standar Perencanaan Ketahanan
Gempa Struktur Bangunan Gedung SNI 03-
1726-2002. Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah, Bandung.
Anonim, 2010. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya
Air Kabupaten Donggala, Palu.
Das, 1990. Mekanika Tanah. Prinsip-prinsip
Rekayasa Geoteknik. Erlangga, Jakarta.
Das, 1998. Mekanika Tanah. Edisi Keempat, Jilid
Kedua. Erlangga, Jakarta.
Gunawan, E., 1999. Studi Literatur Perkuatan
Embankment Di atas Tanah Lunak
Menggunakan Geotekstil, Tugas Akhir
Sarjana Teknik Sipil Universitas Kristen
Petra, Surabaya.
Hardiyatmo, H.C, 2002. Teknik Pondasi I Edisi
Kedua. PT. Gramedia, Jakarta.
Http://www.g-ande.com/soilfilter&separation.htm ,
Soil Separation. Diakses 25 September
2011
Koerner, 1990. Designing With Geosynthetics,
Second Edition. Prentice Hall. Englewood
Cliffs.
Kurniawan, H., dan Hartono, V., 2000. Penggunaan
Geotekstil Pada Struktur Penahan Tanah,
Tugas Akhir Sarjana Teknik Sipil
Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Michael, V.D, 2009. Analisis Dinding Tanah
Bertulang Dengan perkuatan Geotekstil di
Sungai Palu. Tugas Akhir Sarjana Teknik
Sipil Universitas Tadulako, Palu.
Soedarsono, 1999. Mekanika Tanah dan Teknik
Pondasi, Kazuto Nakazawa, Pradnya
Paramita, Jakarta.
Supriadi, B., dan Muntohar, A.S., 2000. Jembatan.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.