Вы находитесь на странице: 1из 62

BAHASAN

Rapid response kesehatan



Standar penilaian cepat kesehatan
penanganan medis
Standar pelayanan kesehatan
kesehatan masyarakat
Rapid response kesehatan
Penanggulangan gawat darurat medik massal
Air bersih dan sanitasi
Survailens faktor resiko dan penyakit
Pemberantasan penyakit menular potensial KLB
Pelayanan kesehatan dasar
Pelayanan kesehatn jiwa
Pelayanan gizi darurat
Kesehatan reproduksi
Dll.
Tujuan pelayanan kesehatan pada
situasi emergency
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan
kematian akibat bencana dan pengungsian
Mengurangi risiko KLB penyakit menular,
masalah gizi paska bencana
Rapid Health Assessment
Tujuan
indentifikasi kebutuhan kes mas
Perencanaan prioritas intervensi
Time frame
dilaksanakan dalam 1 4 hari setelah pengungsian
Selesai dalam 3 hari
Methods
Pengalaman visual
Survey cepat
Wawancara, verbal autopsies
Riview informasi yang tersedia

STANDAR PELAYANAN KESEHATAN
PADA SITUASI EMERGENSI
STANDAR?
Untuk memberikan jaminan pelayanan
kesehatan minimal yang harus di penuhi oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan
Sistem pelayanan medis
(emergency medical service system)
Pre hospital care Hospital Care
Transportation

1. ORGANISASI (ORGANIZATION)
2. FASILITAS (FACILITY)
3. KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
4. PELAYANAN MEDIS (EMERGENCY CARE)
5. DATA (DOCUMENTATION)
POS PELAYANAN MEDIS
POS MEDIS LAPANGAN
( tenda rumah sakit, penggunaan bangunan yang
ada)
POS MEDIS DEPAN
(Rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian)
POS MEDIS BELKAANG
(Rumah Sakit rujukan)
POS MEDIS CADANGAN
(Rumah sakit pendukung rumah sakit rujukan)
EMERGENCY CARE
Acute medical care Hospital admission
Medical transport /
Evacuation service
-Disaster sife
- Onsife medical care
- Medical triage
Continuing medical care
(definitive treatment)
TAHAP OPERASIONAL
(ALUR PELAYANAN DILAPANGAN / PATIENTS FLOW)
AREA BENCANA
(AREA PENGUMPULAN KORBAN BILA PERLU)
AREA TRIAGE
AREA RAWAT SEMENTARA
AREA TRANSPORT & EVAKUASI
POSKO
MEDIS
LAPANGAN
PENANGANAN DI AREA BENCANA
(TAG/TRIASE TREAT TRANSFER)
P
A
S
I
E
N
KESEHATAN MASYARAKAT
AIR BERSIH DAN SANITASI
SURVAILANS EPIDEMIOLOGI / SURVAILANS
FAKTOR RESIKO
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON KLB.
GIZI DARURAT
(termasuk JEJARING KERJA pada tiap komponen
kegiatan)
1. AIR BERSIH DAN SANITASI
Merupakan unsur yang penting yang sangat
menentukan dalam kehidupan awal dari suatu
bencana / pengungsian sebagai faktor risiko

Para pengunsi sangat rentan terhadap
kejadian penyakit menular

KONDISI LINGKUNGAN PENYAKIT MENULAR
1. Kepadatan
2. Penampungan yang tidak sesuai
3. Penyediaan air yang inadequat ( quality /
quantity)
4. Kelangkaan sarana sanitasi
5. Ancaman kesehatan tertentu disebabkan
ketiadaan immunitas
6. Pengungsian ke wilayah yang tidak ramah
LINGKUP AIR BERSIH & SANITASI
PENYEDIAAN, PENGAWASAN DAN PERBAIKAN
KUALITAS AIR BERSIH
PEMBUANGAN KOTORAN
PEMBUANGAN SAMPAH
PEMBUANGAN LIMBAH
PEMBERNTAS VEKTOR
SANITASI MAKANAN
PENYULUHAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN
DALAM SITUASI DARURAT, PRIORITAS
PADA :
KECUKUPAN KEBUTUHAN AIR MINIMAL,
UNTUK SELANJUTNYA PERBAIKAN KUALITAS
PENGAWASAN PEMBUANGAN KOTORAN
MANUSIA / TINJA
PENYULUHAN
PENYEDIAAN AIR BERSIH (1)
Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
minimal air bersih bagi pengungsi / korban
bencana
Masalah utama kesehatan adalah disebabkan
kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih
dan konsumsi air yang tercemar
PENYEDIAAN AIR BERSIH (2)
Standar Pasokan Air
Setiap orang memiliki akses terhadap air bersih
yang udah dan memadai untuk keperluan
minum, memasak dan kebersihan pribadi dan
rumah tangga
PENYEDIAN AIR BERSIH (3)
Pemenuhan kebutuhan air bersih :
Di pengungsian :
1. Hari pertama minimal 5 liter / org / hari
2. Hari berikutnya : 15 20 liter / org / hari
Di rumah sakit / unit pelayanan kesehatan :
1. 5 liter / pasien rawat jalan
2. 40 60 liter / pasien rawat inap / hari
3. Volume tambahan diperlukan untuk peralatan
cuci, dsb

Penyediaan air bersih (4)
STANDAR KUALITAS AIR
Kualitas air cukup memadai untuk keperluan
minum dan digunakan untuk kebersihan
pribadi dan rumah tangga (Permenkes 916)

TIDAK DITEMUKAN BAKTERI COLI TINJA per 100
ml AIR PADA TITIK PEMBAGIAN AIR
PENYEDIAAN AIR BERSIH (5)
Standar sarana penyimpanan air

Tiap keluarga pengungsi memiliki tandon air
untuk mengambil maupun untuk menyimpan

Ukuran : 10 20L
SARANA PEMBUANAGAN KOTORAN /
JAMBAN/ SARANA SANITASI (1)
Standar :
1. Setiap orang memiliki akses terhadap sarana
pembuangan kotoran / jamban yang baik
memadai
2. Jamban harus terpelihara untuk memberikan
kenyamanan, kebersihan dan keamanan
dalam penggunaan
SARANA PEMBUANAGAN KOTORAN /
JAMBAN/ SARANA SANITASI (2)
Penggunaan jamban :

Di pengungsian : 1 buah untuk 20 orang

Di Rumah Sakit / Unit pelayanan kesehatan
- 1 Jamban untuk 20 tempat tidur ( pasien
rawat inap)
- 1 jamban untuk pasien rawat jalan
PEMBUANGAN SAMPAH :
Standar :
Sampah harus dikelola dengan baik, karena
merupakan tempat perindukan lalat dan tikus

Di tempat penampungan pengungsi harus
disediakan tempat sampah berupa :
- Bak sampah ( kapasitas 50 100 L) untuk
menampung sampah dari 25 50 orang
- Kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3
hari)
PEMBERANTASAN VEKTOR (1)
Contoh : lalat, nyamuk dan tikus

Standar :
Harus dilaksanakan pengendalian vektor sehingga
tidak menjadi gangguan kesehatan
Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait
dengan pemilihan lokasi penampungan
pengungsi ( contoh : dekat dengan breeding
places nyamuk)
pengungsi tidak terpapar dari vektor
PEMBERANTASAN VEKTOR (2)
Standar : pengendalian dengan cara fisik, lingkungan dan
kimiawi

LALAT :
- Perbaikan pegelolaan pembuangan sampah
- Penyemportan insektisida pada tempat pengumpulan
sampah
NYAMUK :
- Penyemprotan insektisida
- Memodifikasi breeding places
- Menggunakan kelambu
PENGELOLAAN MAKANAN
Standar : Pengawasan ketat perlu diberikan
pada dapur umum yang
menyediakan makanan bagi pengungsi

Pengawasan di arahkan untuk :
Kualitas dan makanan bahan makanan
Kebersihan peralatan / perabotan
Kebersihan penjamah makanan
Tempat pengolahan dan penyempinan makanan
Ketersedian air bersih
PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Risiko kesehatan : tercemarnya air bersih

Standar :
air limbah harus di salurkan ke pembuangan yang
tidak menjadi breeding places vektor dan
sumber pencemaran

Harus disalurkan ke tempat tertentu, misal dengan
membuat sumur peresapan dengan jarak > 30
meter dri tenda dan sumber air bersih

PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS
Limbah medis, terutama benda benda yang
terkontamiasi dan benda tajam ( jarum
suntik), limbah medis berbahaya lainnya

Standar : limbah medis harus di kelola secara
khusus
PENYULUHAN :
Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan
lingkungan agar terjaga kesehatan

Standar : di tempat penampungan pengungsi harus
dilaksanakan kegiatan penyuluhan

Diarahkan untuk :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat
2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi
3. Perbaikan kebersihan lingkungan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Contoh :
- CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN
- MAKAN DAN MINUM AIR YANG TELAH
DIMASAK
- BUANG KOTORAN DI JAMBAN
- BUANG SAMPAH
STANDAR MINIMAL PELAYANAN
KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN
PENANGANAN PENGUNGSI
LATAR BELKANG
Bencana Pengungsian Maslah Kesehatan
(-) air bersih, (-) pangan, buruknya sanitasi lingkungan,
kasusnya penyakit menular, status gizi ,
penampungan terbatas.
Batas minimal kebutuhan hidup masyarakat korban /
pengungsi bila tidak terpenuhi menimbulkan masalah
kesehatan
Penanggulangan mas. Kes
- perlu penanganan segera, terkoordinir (linprog dan
linsek)
Dalam penanggulangan ( perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi) di perlukan standar standar minimla

RUANG LINGKUP
Pelayanan kesehatan ( pengobatan dan
perawatan)
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular
Pelayanan pangan dan gizi
Pengawasan kualitas dan kuantitas air bersih
Higiene dan sanitasi lingkungan ( pemukiman)
Kesehatan reproduksi
Penanganan pasca trauma
Pengertian dan batasan
Standar minimal : ukuran terendah dari
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi untuk
dapat hidup sehat
Bencana : peristiwa akibat alam / manusia,
menimbulkan gangguan kehidupan dan
penghidupan sehingga perlu bantuan di luar
prosedur rutin
Tolok ukur adalah pertanda yang menunjukan
bahwa suatu standar sudah / belum tercapai.
Sifatnya bisa kuantitatif maupun kualitatif
Dasar hukum
UU no. 23/1992 tentang kesehatan
Keppres no 3 / 2001 tentang Bakornas PBP
Kepmenkes no. 130/2000 tentang organisasi dan tata
kerja Depkes
Kepmenkes No. 446/2001 tentang orang dan tata kerja
Depkes dan Kesos
Kepmenkes no 979/2001 tentang protap yankes PMK
dan penanganan pengungsi
Kepses Bakornas PBP no 2/2001 tentang pedoman
umum penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi
Tujuan dan sasaran
Tujuan umum
Terselanggaranya yankes bagi korban secara optimal guna
menurunkan / mencegah kesakitan dan kematian
Tujuan khusus, terpenuhinya :
- Yankes (pengobatan dan perawatan) sesuai standar minimal
- Yan. P2M sesuai standar minimal
- Yan. Pangan dan gizi sesuai standar minimal
- Yan. Higiene dan sanitasi lingkungan sesuai standar minimal
- Yan. Air bersih sesuai stndar minimal
- Yan. Kesehatan reproduksi sesuai standar minimal
-Yan. Penanganan post trauma sesuai standar minimal
Sasaran
Petugas Kesehatan dan organisasi terkait
KEBIJAKAN
Setiap korban bencana mendapatkan yankes
optimal
Mengurangi risiko penularan penyakit melalui
upaya pencegahan, pemberantasan penyakit dan
survailens
Memberikan pelayanan gizi
Mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit
melalui media lingkungan
Memberikan bantuan teknis dalma pemenuhan
papan dan sandang sesuai standar kesehatan
Tingkat kematian kasar
Normal 0,3 0,5 /10.000 pddk/hr
Darurat terkontrol 0,6 1/10.000 pddk/hr
Darurat (serius) >1 2 / 10.000 pddk/hr
Darurat tdk terkontrol >2 5/10.000 pddk/hr
Kerusakan berat >5/10.000 pddk/hr
Tingkat kematian Balita
Normal 1/10.000 pddk/hr
Darurat terkontrol >1 <2/10.000 pddk / hr
Darurat (serius) 2 4 /10.000 pddk/hr
Darurat tdk terkontrol >4/10.000pddk/hr
Kalkulasi Angka Kematian
Angka kematian / 10.000 / hari = jumlah
kematian x 10.000
Jumlah Hari x Jumlah Penduduk


Jika dalam waktu 1 minggu ada kematian 21
orang dari 5000 penduduk berapa angka
kematian?
Perhitungan Standar Kematian
Jumlah kematian x 10.000
Jumlah hari x jumlah penduduk

21 (kematian) x 10.000
7(hari) x 5.000 ( jumlah penduduk)

Atau

6/10.000/hari
Standar Minimal Yankes
Adanya peran serta aktif dari unit yankes yang ada (RS,
Pusk, Pustu, Bides dan fasilitas Kes. Swasta)
Memakai standar Yankes Pusk
Menggunakan sistem rujukan yang berlaku
1 Pos kes untuk melayani 5.000 org dengan tenaga 1-2
perawat
1 puskesmas untuk melayani 20.000 orang, setiap
2.000 pengungsi ada 1 tempat tidur untuk rawat inap
Tenaga puskesmas 2 dokter, 6-8 perawat dan 1 bidan
1 RS untuk melayani 200.000 orang
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular
Penyakit penyebab utama kematian /
kesakitan
Campak (imunisasi)
Penyakit diare (higiene dan sanitasi makanan)
Infeksi pernafasan akut (area yang cukup)
Malaria (pemberantasan vektor)
Masalah umum lainnya yang sering
muncul
Cacar(area yang cukup, imunisasi)
Meningitis (Imunisasi)
TBC (Imunisasi)
Typhoid (air bersih, sanitasi)
Hepatitis (air bersih, sanitasi, transfusi yang aman)
Tetanus (imunisasi, penanganan luka yang memadai)
PMS/HIV (kontrasepsi, tidak berganti pasangan, tes darah
untuk transfusi)
Cacingan (higiene, sanitasi, penggunaan alas kaki)
Scabies ( higiene, sanitasi)
Anemia (pola makan, Distribusi Fe)
Xerophthalmia (pola makn, distribusi kapsul vit. A)
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular
Vaksinasi (Campak)
Target cakupan 100%
Dilaksanakan oleh Pusk
Yang digumakan Vaksin dan jarum suntik
sesuai ketentuan WHO
Persediaan vaksin 140% dari target populasi
(15% yang kemungkinan terbuang 25 %
cadangan)
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular
Persediaan jarum suntik 125% dari target
sasaran (25% cadangan), dengan kapasitas 5
ml
Pemantauan jalur distribusi
Kotak pengamanan untuk jarum suntik yang
telah digunakan
Bayi yang divaksin sebelum usia 9 bln perlu
diulang bila usianya lebih 9 bln
penyuluhan
Rekomendasi who untuk pemberian
kapsul vit A
<6 bln 50.000 IU
6 12 bln 100.000 IU
>12 bln 200.000 IU
Pangan dan Gizi

Tahap penyelamatan
- fase 1 (pengungsi baru datang, belum di identifikasi,
pemberian mkn sama, maks 5 hr)
- Fase 2 (sudah ada gambaran pengungsi, perencanaan
pemberian mkn sudah terinci 2.100 kkal, 40 gr lemak,
50 gr prot/hr)
Tahap tanggap darurat
- Survailens (screening, memantau perkembangan
status gizi)
- Intervensi PMT (darurat terbatas, terapi)
-Penyuluhan

Pangan dan gizi
Prev. gizi kurang > 15% atau 10 14,9% dengan faktor pemburuk
- Paket umum dan PMT darurat terbatas untuk balita, bumil, buteki
dan lansia
- PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang 10 14,9% atau 5-9% dengan faktor pemburuk
- PMT darurat terbatas pada balita, bumil, buteki dan lansia
- PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang < 10% tanpa faktor pemburuk atau <5 % dengan
faktor pemburuk
- Normal ( Pelayanan melalui yankes setempat)
- PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Kebutuhan gizi rata - rata
Enegi 2.100 kkal
Protein 10 12% total energi (52 63 gr)
Lemak 17% total energi (40 gr)
Vit A 1.666 IU (0.5 mg RE)
Thiamin (B1) 0,9 mg
Riboflavin (B2) 1,4 mg
Niacin 12 mg
Vit C 28 mg
Vit D 3,2 3,8 ug calciferol
Fe 22mg
Iod 150 ug
Penanganan dan keamanan bahan
pangan
Tidak di dapat penyebran penyakit akibat lokasi pengelolaan pangan
Petugas pengelola memiliki pengetahun cukup
Pengendalian mutu
Batas kadaluwarsa min 6 bln sesudah diterima
Ada prasarana penyimpanan yang memadai
Bahan makanan sesuai dengan yang bisa dikionsumsi dan tidak
bertentangan dengan tradisi / agama
Makanan untuk balita memenuhi syarat dalam hal rasa dan sesuai
dengan kemampuan cerna
Mudah diakses
Adanya upaya pedampingan bagi yang tidak mampu mengolah /
makan sendiri
Kebutuhan rumah tangga
Tiap KK memiliki piranti pokok : 1 panci
bertutup, 1 baskom, 1 pisau dapur, 2 sendok
kayu
Tiap orang memiliki : 1 piring mkn, 1 sendok, 1
cangkir
Tiap KK memiliki 2 alat pengambil air kapasitas
1 20 lt dan penyimpanan air tertutup ukuran
20 lt
Indikator / standar
- Penyediaan Air Bersih -
Minum 7 liter / orang / hari
Tingkatkan menjadi 15 20 liter / orang / hari secepat
mungkin
Tempat pendistribusian air tidak lebih dari 100 meter
dari pemukiman
Minimal satu tempat (kran) untuk 80 100 pengungsi
Tidak lebih dari 200 pengungsi tiap pompa tangan atau
sumur
Kurang dari 10 bakteri coli / 100ml air
Untuk populasi > 10.000 org perlu didesinfektans

Indikator / standar sanitasi
lingkungan
Pembuangan kotoran manusia

Tiap jamban maks 20 org
Jarak jamban <50 m dari pemukiman
Letak penampungan kotoran > 30 m dari
sumber air
Dasar penampungan kotoran > 1,5 m
Pengelolaan limbah Padat
Sampah rumah tangga dibuang dari
pemukiman / dikubur
Tidak terdapat limbah medis
Bak sampah keluarga tidak lebih 15 m dari
pemukiman / barak atau lubang sampah
umum tidak lebih 100 m dari pemukiman /
barak
Tempat sampah kapasitas 100 lt / 10 kk
Pengelolaan limbah cair
Tidak ada air yang menggenang disekitar
sumber air, tempat tinggal dan jalan
Ada saluran pembuangan air
Indikator / standar pemukiman -
Luas penampungan 45 m2 per orang (ideal),
30m2 per orang ( minimum)
Untuk mencegah kebakaran setiap bangunan
300 m2 dibuat jarak 30 m
Ruang tertutup : luas lantai 3,5 4 m2
perorang, terlindung dari terik matahari dan
hujan, aliran udara dan suhu optimal
Penentuan & perencanaan lokasi
pemukiman
Menghindari kepadatan penduduk
Menghindari pemukiman besar besaran
Melibatkan pengungsi
Menggunakan pendekatan perencanaan dari
bawah ke atas
Pengembangan perencanaan induk yang
lengkap
Indikator/standar -Perlengkapan diri-
Para pengungsi ( penduduk setempat) memiliki
akses untuk memperoleh selimut yang cukup
Pria >= 14 th min 1 stel lengkap
Wanita >= 14 th min. 2 stel lengkap dan pembalut
wanita yang cukup
Anak 2 14 th min. 1 stel lengkap
Anak sampai 2 th min 2 set pakaian, 1 handuk, 1
syal bayi, 6 popok, sabun bayi, minyak bayi
Semua mendapat alas kaki
Sabun mandi 250 gr / org/bln
Kesehatan Reproduksi
Pelayanan KB
Pelayanan KIA (pelayanan kehamilan,
persalinan dan nifas)
Deteksi dini dan penanggulangan PMS
(HIV/AIDS)
Kesehatan reproduksi remaja

Вам также может понравиться