Вы находитесь на странице: 1из 24

Otoritas Jasa Keuangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Otoritas Jasa Keuangan

Singkatan OJK
Kepala Muliaman Darmansyah Hadad,
Ph.D.
Dasar hukum Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011
Alamat kantor
pusat
Jl. Jend Gatot Subroto Kav 71-73,
Jakarta
Situs web
ojk.go.id
L

B

S
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang
berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan
peranBapepam-LK.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Tujuan
2 Tugas dan Wewenang
3 Dewan Komisioner
4 Pranala Luar
Tujuan[sunting | sunting sumber]
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tugas dan Wewenang[sunting | sunting sumber]
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
1. kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2. kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:
1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dan pihak tertentu;
7. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa
Keuangan;
8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan
kekayaan dan kewajiban; dan
9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:
1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain
terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
8. memberikan dan/atau mencabut:
1. izin usaha;
2. izin orang perseorangan;
3. efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. surat tanda terdaftar;
5. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. pengesahan;
7. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
8. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
Dewan Komisioner[sunting | sunting sumber]
Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. Dewan Komisioner
beranggotakan 9 (sembilan) orang anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Susunan Dewan Komisioner terdiri atas:
1. seorang Ketua merangkap anggota;
2. seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
6. seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen;
8. seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia; dan
9. seorang anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I
Kementerian Keuangan.
Membedah Peran Dan Fungsi OJK Oleh The
Jakarta Institute
Minggu, 25 Agustus 2013 00:20:44 - oleh : redaksi - views 226
Saat ini, posisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat penting karena mengambil alih
tugas-tugas yang tadinya dilakukan oleh Bapepam LK di bawah Kementerian
Keuangan. Bahkan pada tahun 2014 mendatang, posisi OJK semakin strategis karena
akan mengambil alih pengawasan Perbankan dari Bank Indonesia.


Demikian disampaikan Directur Humas OJK, Gonhtor Ryantori Aziz, dalam sosialisasi
OJK yang dilakukan diGalery Cafe oleh The Jakarta Institute, Jakarta (Jumat, 23/08).
Sosialisasi ini penting karena karena OJK baru berjalan sekitar Tujuh bulan yang lalu,
dan banyak masyarakat yang tidak kenal dengan OJK.


Berdasarkan UU No. 21/2011, OJK merupakan lembaga independen yang memiliki
fungsi, tugas dan wewenang untuk mengatur dan memberikan pengawasan terhadap
jasa keuangan. Dalam hal ini, OJK mengambil alih fungsi Bank Indonesia dalam
melakukan pengawasan terhadap aktivitas perbankan.


"Sosialisasi ini dilakukan kepada mahasiswa agar nantinya efek dari mahasiswa sampai
ke masyarakat, karena mereka-mereka ini kan kaum intelektual,"kata Gonthor, sambil
mengatakan bahwa peawasan yang dilakukan OJK ini dilakukan agar bisa berjalan
dengan baik, transfaran, akuntabel dan lebih melindungi konsumen.


Sementara itu, Direktur The Jakarta Institute, Rahmat Sholeh, mengatakan dalam
diskusi yang diakhiri dengan ramah tamah bersama, bahwa OJK sangat dibutuhkan
oleh masyarakat untuk melindungi aset-asetnya di lembaga non bank dan bank. Di saat
yang sama, OJK juga diharapkan bisa membantu proses jalannya keuangan yang baik
di Indonesia, apalagi kelahiran OJK ini merupakan sebuah kemajuan bangsa.


Rahmat menambahkan sosialsiasi ini penting dilakukan, agar masyarakat dan
mahasiswa memahami mengenai peran dan fungsi OJK itu sendiri. Rahmat berharap
agar sosialisasi ini juga dapat melibatkan mahasiswa daerah sehingga mengetahui
betul peran dan fungsi OJK tersebut (Fangky)












ANUITAS

Menghitung Anuitas
Besar Anuitas
Besar anuitas adalah besarnya angsuran ditambah dengan bunga yang
diperhitungkan.

Misal :
Pak Thomas tiap bulan membayar kredit rumahnya yang terdiri
dari angsuran sebesar
Rp. 300.000,00 dan bunga sebesar Rp. 125.000,00,
maka:
anuitas yang dibayarkan adalah Rp. 425.000,00 (Rp.300.000,00 + Rp.
125.000,00).
Artinya:
anuitas kredit rumah yang harus dibayar Pak Thomas tiap bulan
sebesar Rp. 425.000,00.

Menghitung Besarnya Anuitas
Untuk menentukan besarnya anuitas digunakan pula rumus sebagai berikut :

atau



Agar lebih jelas menggunakan rumus tersebut perhatikan contoh berikut !
Josima meminjam uang dari Bank BRI sebesar Rp. 10.000.000,00 pembayaran
dilakukan dengan cara anuitas dengan memperhitungkan bunga 2% per bulan.
Pinjaman lunas selama 3 tahun dengan pembayaran bulanan. Berapa jumlah
pembayaran (anuitas) yang harus dibayar Josima tiap bulan?
Penyelesaian :
Diketahui : M = Rp. 10.000.000,00
i = 2% per bulan
n = 3 tahun = 36 bulan
Rumus :

Maka :

Jadi, besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 329.328,53
Anuitas dan Pembulatan
Bila diperhatikan perhitungan anutas sebelumnya nilai rupiah kurang realistis,
karena hasilnya lebih dari dua angka dibelakang koma, sedangkan
kenyataannya pembayaran dalam pecahan rupiah pun sulit dilakukan. Oleh
karena itu agar hasilnya lebih realistis dilakukan pembulatan.
Pembulatan dapat dilakukan dalam puluhan rupiah, ratusan rupiah atau ribuan
rupiah baik keatas maupun kebawah.

Misal nilai anuitas sebesar Rp. 16,461,721.82 dibulatkan sebagai berikut :
Dalam puluhan rupiah menjadi Rp. 16.461.720,00
Dalam ratusan rupiah menjadi Rp. 16.461.700,00
Dalam ribuan rupiah menjadi Rp. 16.462.000,00
Akibat pembulatan tersebut akan terjadi kelebihan atau kekurangan
pembayaran. Kelebihan atau kekurangan ini diperhitungkan pada pembayaran
anuitas terakhir.
Jadi besarnya Anuitas adalah sebesar Rp. 392.328,53
Agar lebih jelasnya, ikutilah contoh ini:
Andra meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,00 pinjaman itu akan dilunasi
dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya setiap 6 bulan. Bunga
yang ditetapkan 24% per tahun. Hitunglah besarnya Anuitas yang dibulatkan
dalam ratusan rupiah dan buatlah tabel rencana angsuran !
Penyelesaian :
Diketahui : M = Rp. 50.000.000,00
i = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
n = 2 tahun = 4 semester
Rumus :

Maka:

Dibulatkan menjadi Rp. 16.461.700,00

Membuat Rencana Angsuran

Untuk memastikan benar tidaknya perhitungan sebaiknya disusun rencana
pelunasan angsuran anuitas sampai terakhir. Pada anuitas terakhir angsuran
utang jumlahnya harus nol. Jika ternyata tidak nol berarti ada kesalahan atau
selisih terjadi karena pembulatan.
Agar lebih jelasnya, ikuti contoh berikut:
Andra meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,00 pinjaman itu akan
dilunasi dengan cara anuitas selama 2 tahun yang pembayarannya setiap 6
bulan. Bunga yang ditetapkan 24% per tahun. Hitunglah besarnya Anuitas
dan buatlah tabel rencana angsuran !
Penyelesaian :
Diketahui
:
M = Rp. 50.000.000,00
i = 24% per tahun = 12% per 6 bulan (semester)
n = 2 tahun = 4 semester
Rumus
:

Maka
:

A = 16.461.761,82


Menentukan Angsuran Periode Tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa angsuran pada periode tertentu.
Besarnya angsuran pada periode tertentu dapat dihitung dengan rumus :

Atau menggunakan table rencana angsuran.
Keterangan :
a
n
= Angsuran periode tertentu atau ke n
A = Anuitas
M = Jumlah uang yang dipinjam
i = Suku bunga
n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar secara anuitas
selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp. 2.246.000,00 maka besarnya
angsuran ke 3 adalah.
Penyelesaian :
Diketahui
:
A = Rp. 2.246.000,00
M = Rp. 8.500.000,00
i = 15% per tahun
n = 3
Rumus
:

Maka
:
a
3
= {2.256.000 (8.500.000 x 0,15)}(1 + 0,15)
3-1

= (2.256.000 1.275.000) x (1 + 0,15)
3-1

= 971.000 x 1,15
2

= 971.000 x 1.3225
= 1.284.147,50
Dengan table:



Menentukan Sisa Utang Periode Tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Sisa Utang pada periode tertentu.
Besarnya sisa utang pada periode tertentu dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :
a
1
= Angsuran periode ke 1 = A - Mi
A = Anuitas
M = Jumlah uang yang dipinjam
i = Suku bunga
n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar secara anuitas
selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp. 2.246.000,00 maka besarnya sisa
utang ke 3 adalah...
Penyelesaian :
Diketahui
:
A = Rp. 2.246.000,00
M = Rp. 8.500.000,00
i = 15% per tahun
n = 3
Rumus
:

Maka : a
1
= A
Mi
SU
3


= 2.246.000 (8.500.000x0,15) =971.000
= 8.500.000 971.000{1 + (1 + 0,15)
3-1
}
= 8.500.000 971.000 {1 +(1,015)2 }
= 8.500.000 971.000 { 1 + 2.4725}
= 8.500.000 971.000 (3,4725)
= 8.500.000 3.371.797,50
= 5.128.202,50
Dengan tabel :





Menentukan Bunga pada Periode tertentu
Adakalanya kita ingin mengetahui, berapa Bunga pada periode tertentu.
Besarnya bunga pada periode tertentu dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan
:
a
1
= Angsuran periode ke 1 = A - Mi
A = Anuitas
M = Jumlah uang yang dipinjam
i = Suku bunga
n = Periode tertentu atau ke n
Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut!
Dini memperoleh kredit sebesar Rp. 8.500.000,00 yang dibayar secara
anuitas selama 6 tahun dengan anuitas sebesar Rp. 2.246.000,00 maka
besarnya bunga pada periode ke 3 adalah.
Penyelesaian :
Diketahui : A = Rp. 2.246.000,00
M = Rp. 8.500.000,00
i = 15% per tahun
n = 3
Rumus
:

Maka
:
a
1
= A Mi
Bunga
3


= 2.246.000 (8.500.000x0,15) = 971.000
= 2.246.000 - 971.000 ( 1 + 0,15)
3-1

= 2.246.000 971.000x 1,152
= 2.246.000 971.000x1.3225
= 2.246.000 1.284.147,50
= 961.852,50
Dengan tabel:




Perhitungan Suku Bunga Kredit Anuitas
Mungkin kita pernah mengambil kredit, baik itu
kredit sepeda motor, rumah, atau kredit2 lainnya. Tapi mungkin hanya sebagian saja mengerti
bagaimana cara hitung-hitungannya. Pada artikel ini saya akan membuat suatu rumusan-
rumusan dari excel untuk menganalisa perhitungan tersebut. Siapa tahu ada pembaca yang
ingin mengetahui lebih jelas tentang perhitungannya dan menganalisanya. Walaupun saya
bukan ahli ekonomi dalam menulis artikel ini tapi alangkah baiknya untuk mengetahui
bagaimana cara-cara pihak pemberi kredit dalam melakukan perhitungan. Hal ini sangat
penting sekali agar kita tidak merasa tertipu dikemudian hari setelah memutuskan untuk
pengambilan kredit.
Disini saya akan menerangkan cara pembentukan excel-nya, dan bisa bersama-sama untuk
menganalisa hasilnya.
Dalam pembayaran kredit sebenarnya yang kita angsur ada dua bagian, yaitu angsuran
terhadap pinjaman pokok dan angsuran terhadap bunga yang muncul akibat dari pinjaman
tersebut.
Ada beberapa sistem perhitungan dalam bunga kredit ini antara lainAnuitas, Efektif, Flate
Rate (Sumber BI : http://www.bi.go.id).
Pada kesempatan ini saya menulis mengenai Anuitas terlebih dahulu.
Anuitas
Jumlah angsuran yang kita bayar kepada pihak pemberi kredit tidak berubah selama jangka
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi walaupun komposisi besarnya angsuran
pokok dengan angsuran bunga akan berbeda setiap bulannya. Tetapi mengahasilkan jumlah
total angsuran yang sama setiap bulannya, dimana angsuran pokok akan semakin besar
sedangkan angsuran bunga akan semakin mengecil.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya angsuran perbulan sbb :

i = Suku bunga
m = Jumlah periode pembayaran
Contoh Perhitungan :
Bank A memberikan kredit sebesar Rp 12.000.000,- selama 3 tahun (36 bulan ) dengan suku
bunga 15% pertahun. Berapa jumlah yang diangsur tiap bulan oleh pihak penerima kredit, dan
beri detail angsuran pokok dan bunga.
Dari rumus diatas maka didapatkan

Maka didapatkan besar angsuran yang harus dibayar setiap bulan
Rp. 415.983,94
Analisa tabelnya sebagai berikut :

Untuk lengkapnya bisa di download di sini
Pada Cell D8 diisi rumus berikut :
=($B$1*($B$3/12))/(1-1/(1+$B$3/12)^$B$2)

ini merupakan terjemahan rumus angsuran perbulan yang ada diatas.
$B$1 : merupakan pinjaman
$B$2 : jumlah angsuran
$B$3 : rate atau suku bunga
Maka ketemu nilai kolom total angsuran, yaitu angsuran pokok + angsuran bunga.
Cara mendapatkan Angsuran bunga :
Bunga = Saldo terakhir x i/12
= 12.000.000,- x 15%/12
= 150.000,-
Jadi pada angsuran awal untuk bunga = 150.000,-
dan dirumuskan dalam bentuk excel sbb :
=E7*$B$3/12
Sedangkan untuk angsuran dari pinjaman pokok :
angsuran pokok = angsuran total angsuran bunga
= 415.983,94 150.000
= 265.983,94
jadi angsuran pokok awal 265.983,94
dan dalam rumus excel sbb :
=D8-C8
Dari tabel terlihat untuk Angsuran pokok yang dibayar semakin besar, sedangkan angsuran
bunga yang harus dibayar semakin turun.
Cukup sampai disini dulu artikel saya mengenai Anuitas ini, dan akan saya lanjutkan dengan
perhitungan suku bunga efektif.


Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas
Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank
menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga
efektif 12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.

Bunga Flat

Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B

P : Pokok kredit
I : Suku bunga per tahun
N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan

Perhitungan:
Total Bunga = Rp 12.000.0000,061 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000
Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
2 11.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
3 10.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
4 9.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
5 8.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
6 7.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
7 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
8 5.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
9 4.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
10 3.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
11 2.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
12 1.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000

Jumlah 12.000.000 720.000 12.720.000


Bunga Efektif

Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
SA : Saldo Akhir Periode
I : Suku bunga per tahun

Perhitungan:
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.00012%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 1.000.000 120.000 1.120.000
2 11.000.000 1.000.000 110.000 1.110.000
3 10.000.000 1.000.000 100.000 1.100.000
4 9.000.000 1.000.000 90.000 1.090.000
5 8.000.000 1.000.000 80.000 1.080.000
6 7.000.000 1.000.000 70.000 1.070.000
7 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
8 5.000.000 1.000.000 50.000 1.050.000
9 4.000.000 1.000.000 40.000 1.040.000
10 3.000.000 1.000.000 30.000 1.030.000
11 2.000.000 1.000.000 20.000 1.020.000
12 1.000.000 1.000.000 10.000 1.010.000
Jumlah 12.000.000 780.000 12.780.000



Bunga Anuitas

Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)m)
P : PokokKredit
I : Suku bunga per tahun
m : Jumlah periode pembayaran (bulan)

Perhitungan:
Angsuran bulanan = Rp 12.000.00012%/121/1-(1/(1+12%/12)12 )
= Rp 1.066.183,519

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 954.995 111.189 1.066.184
2 11.045.000 962.937 103.247 1.066.184
3 10.082.000 970.880 95.304 1.066.184
4 9.111.188 978.822 87.362 1.066.184
5 8.132.366 986.763 79.421 1.066.184
6 7.145.603 994.705 71.479 1.066.184
7 6.150.898 1.002.647 63.537 1.066.184
8 5.148.251 1.010.589 55.595 1.066.184
9 4.137.662 1.018.532 47.652 1.066.184
10 3.119.130 1.034.416 31.768 1.066.184
11 2.092.271 1.042.348 23.836 1.066.184
12 1.050.523 1.050.298 15.886 1.066.184
Jumlah 12.000.000 794.208 12.794.208




















Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan
Anuitas
POSTED BY SYOFYAN-ART ON 01.29 2 COMMENTS

Sumber Pinjaman
Contoh Perhitungan Bunga Kredit Flat, Efektif, dan Anuitas
Misalkan Anda mengambil kredit di bank sebesar Rp 12 juta dengan masa cicilan 12 bulan dan bank
menggunakan sistem bunga tetap. Contoh perhitungan berikut menggunakan bunga flat 6%, bunga
efektif 12%, dan bunga anuitas sebesar 12%.
Bunga Flat
Rumus:
total Bunga = P x I x N
bunga perbulan = total bunga / B
besar angsuran = (P + total bunga) / B
P : Pokok kredit
I : Suku bunga per tahun
N : Jangka waktu kredit dalam satuan tahun
B : Jangka waktu kredit dalam satuan bulan
Perhitungan:
Total Bunga = Rp 12.000.0000,061 = Rp 720.000
Bunga per BUlan = Rp 720.000 : 12 = Rp 60.000

Besar Angsuran = (Rp 12.000.000+Rp 720.000 ) / 12 = Rp 1.060.000

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
2 11.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
3 10.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
4 9.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
5 8.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
6 7.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
7 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
8 5.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
9 4.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
10 3.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
11 2.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
12 1.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
Jumlah 12.000.000 720.000 12.720.000

Bunga Efektif
Rumus : Bunga per Bulan = SA x I/12
SA : Saldo Akhir Periode
I : Suku bunga per tahun
Perhitungan:
Bunga bulan pertama = Rp 12.000.00012%/12 = Rp 120.000
Angsuran pokok tiap bulan = Rp 12.000.000/12 = Rp 1.000.000

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 1.000.000 120.000 1.120.000
2 11.000.000 1.000.000 110.000 1.110.000
3 10.000.000 1.000.000 100.000 1.100.000
4 9.000.000 1.000.000 90.000 1.090.000
5 8.000.000 1.000.000 80.000 1.080.000
6 7.000.000 1.000.000 70.000 1.070.000
7 6.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000
8 5.000.000 1.000.000 50.000 1.050.000
9 4.000.000 1.000.000 40.000 1.040.000
10 3.000.000 1.000.000 30.000 1.030.000
11 2.000.000 1.000.000 20.000 1.020.000
12 1.000.000 1.000.000 10.000 1.010.000
Jumlah 12.000.000 780.000 12.780.000
Bunga Anuitas
Rumus : Angsuran Bulanan = P x I/12 x 1/(1-(1+i/12)
m
)
P : PokokKredit
I : Suku bunga per tahun
m : Jumlah periode pembayaran (bulan)
Perhitungan:
Angsuran bulanan = Rp 12.000.00012%/121/1-(1/(1+12%/12)12 )

= Rp 1.066.183,519

Bulan Saldo Angsuran Pokok Angsuran Bunga Jumlah Angsuran
1 12.000.000 954.995 111.189 1.066.184
2 11.045.000 962.937 103.247 1.066.184
3 10.082.000 970.880 95.304 1.066.184
4 9.111.188 978.822 87.362 1.066.184
5 8.132.366 986.763 79.421 1.066.184
6 7.145.603 994.705 71.479 1.066.184
7 6.150.898 1.002.647 63.537 1.066.184
8 5.148.251 1.010.589 55.595 1.066.184
9 4.137.662 1.018.532 47.652 1.066.184
10 3.119.130 1.034.416 31.768 1.066.184
11 2.092.271 1.042.348 23.836 1.066.184
12 1.050.523 1.050.298 15.886 1.066.184
Jumlah 12.000.000 794.208 12.794.208
Dikutip dari buku : 230+ sumber pinjaman untuk usaha anda

Вам также может понравиться