Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
3.2 *). Jurnal ini dipublikasikan di JURNAL KEDOKTERAN DAN
KESEHATAN INDONESIA (JKKI) volume 8, No 2, April 2010.
Terakreditasi No 83. DIKTI/Kep/2009. Diterbitkan oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Indonesia
3.3 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS DI KABUPATEN
BOYOLALI
3.4 Yoni Rustiana Kusumawati, Dwi Rosella Komala Sari
3.5 Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
3.6 ABSTRACT
3.7 Background: The problem that often occurs in nursing mothers can be
prevented by breast care. Then be given an explanation of breast care. Based
on preliminary studies in hospitals Surakarta to know the education level of
mothers in childbirth who performed 12 Respondents (100%) that have high
knowledge about breast care as much as 2 people (16.6%). And from 12
respondents (100%) of 2 people (16.6%) had knowledge of breast care, some
of which have no protruding nipples and breast swelling.
3.8 To know the relationship of education level with knowledge about breast
care at childbirth in hospitals mothers Surakarta.
3.9 Methods: This type of research used in this study is the analytic survey
research method approach to data retrieval time with crossectional research
subjects consisted of 41 respondents.
3.10 Results: There was a relationship between level of education with
knowledge about breast care at childbirth the mother, as evidenced by the 41
respondents had obtained the majority of secondary education as many as 19
people (46.3%) and that have a high knowledge of as many as 25 people
(61%) and supported with the existence of a significant relationship between
level of education with knowledge about breast care at childbirth mother.
3.11 Conclusion: There is a relationship between level of education with
knowledge about breast care at childbirth mother.
3.12 Keywords: level of education, knowledge, treatment of breast
3.13 PENDAHULUAN
3.14 Menyusui merupakan bagian yang terpenting dari nifas/pasca bersalin,
karena bayi memerlukan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangannya,
ASI mengandung komposisi nutrisi yang ideal serta mudah dicerna oleh
bayi. Selain itu, menyusui juga mengurangi perdarahan saat nifas dan
membantu pemulihan rahim ke ukuran semula.
3.15 Besarnya kegunaan ASI membuat pemerintah menganjurkan pemberian
ASI secara eksklusif selama enam bulan kepada bayi tanpa makanan
pendamping. Namun dalam pelaksanaannya banyak kendala yang
menyebabkan ASI tidak lancar, hal itu dapat dikarenakan tidak
dilakukannya perawatan payudara sehingga terjadi puting susu datar atau
masuk kedalam, puting susu lecet, payudara bengkak, radang payudara, dan
lain sebagainya.
3.16 Masalah sering terjadi pada ibu menyusui terutama pada ibu primivara.
Oleh karena itu, para ibu perlu mendapat penjelasan tentang pentingnya
perawatan payudara, cara menyusui yang benar, dan hal-hal lain yang erat
hubungannya dengan proses menyusui. Hasil SDKI 2008, menunjukkan
penurunan jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hingga 7,2%. Pada
saat yang sama, jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula
meningkat dari 16,7% pada 2005 menjadi 27,9% pada 2008. UNICEF
menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif enam bulan di Indonesia masih jauh
dari rata-rata yaitu hanya 38%, hal itu menunjukkan bahwa banyak ibu
yang kurang mengetahui keuntungan ASI terutama cara merawat payudara
agar lancar saat menyusui.
3.17 Perawatan payudara tidak hanya dilakukan sebelum melahirkan tetapi
juga dilakukan setelah melahirkan. Perawatan yang dilakukan terhadap
payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
3.18 Perawatan payudara akan berhasil jika ibu mempunyai pengetahuan
yang baik tentang manfaat perawatan payudara dalam peningkatan
produksi ASI, sehingga sangat berguna untuk meningkatkan kualitas bayi.
3.19 Kemampuan pengetahuan ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya berdasarkan tingkat pendidikan formal. Seseorang yang
berpendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menerima dan mampu
memahami pesan atau informasi dari pada yang berpendidikan rendah.
Pendidikan seseorang yang berbeda-beda akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan. Pada ibu yang berpendidikan tinggi lebih mudah
dapat menerima dan melaksanakan.
3.20 Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan tingkat
pendidikan dengan pengetahuan perawatan payudara pada ibu nifas di
wilayah Kabupaten Boyolali.
3.21 BAHAN DAN CARA PENELITIAN
3.22 Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang
dilakukan untuk mencari hubungan antara dua variabel, dengan
menggunakan rancangan cross sectional. Variabel penelitian termasuk
faktor resiko dan termasuk efek yang diobservasi sekaligus dalam waktu
yang bersamaan. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
ibu nifas yang telah melahirkan di RB Ibunda Nogosari, Boyolali dalam 5
bulan yaitu bulan Maret sampai juli 2009, didapatkan populasi 271 orang
ibu nifas. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan 15% dari
jumlah populasi sebanyak 271 ibu nifas, yaitu jumlah subyek yang diteliti
sebesar 41 ibu nifas di RB Ibunda Nogosari, Boyolali, yang dilaksanakan
pada bulan Oktober sampai November 2009.
3.23 Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota
sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah tingkat
pendidikan formal yang telah ditempuh oleh ibu nifas dan Variabel
dependennya adalah pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.
Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner yang bersifat Iangsung dan
pernyataan tertutup untuk mengumpulkan data pengetahuan perawatan
payudara pada ibu nifas.
3.24 Tabel 1
3.25 Kisi-kisi pertanyaan pengetahuan
3.26 Item Pertanyaan
3.27 No Item
3.28 Jumlah
3.29 Manfaat perawatan payudara
3.30 1, 2, 3
3.31 3
3.32 Kendala menyusui
3.33 4, 5, 6
3.34 3
3.35 Persiapan perawatan payudara
3.36 7, 8, 10
3.37 3
3.38 Gerakan perawatan payudara
3.39 11, 12, 13, 14, 15
3.40 5
3.41 Cara pengompresan payudara
3.42 9, 16
3.43 2
3.44 Pengosongan ASI
3.45 17, 18
3.46 2
3.47 Hal yang penting setelah perawatan payudara
3.48 19, 20
3.49 2
3.50 Total
3.51 20
3.52
3.53 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.54 Distribusi Karakteristik Responden
3.55 Karakteristik responden menurut kategori umur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah umur <25 tahun, 25-30 tahun, dan >30 tahun.
3.56
3.57 Gambar 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
3.58
3.59 Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
3.60
3.61 Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
3.62 Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang
Perawatan Payudara
3.63 Berdasarkan gambar 1 diatas dari 41 responden menunjukkan bahwa
umur responden terbanyak adalah umur < 25 tahun yaitu 18 orang. (43,9%),
sedangkan paling sedikit adalah responden yang umur > 30 tahun yaitu 11
orang (26,8%). Sedangkan pada Gambar 2 didapatkan hasil bahwa
responden paling banyak dengan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 27
orang (65,9%) dan responden yang paling sedikit dengan pekerjaan PNS
sebanyak 3 orang (7,3%). Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa responden
paling banyak bertingkat pendidikan menengah sebanyak 19 orang (46,3%),
yang bertingkat pendidikan tinggi sebanyak 9 orang (9,8%). Hasil distribusi
responden berdasarkan pengetahuan tentang perawatan payudara dapat
diketahui bahwa ibu yang berpengetahuan tinggi sebanyak 25 orang (61%),
berpengetahuan sedang sebanyak 14orang (34,1%), dan berpengetahuan
rendah sebanyak 2 orang (4,9%). Sehingga hasil dari penelitian ini diketahui
bahwa sebagian besar ibu nifas mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang
perawatan payudara yang diterangkan pada gambar 4.
3.64 Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Tentang
Perawatan Payudara
3.65 Tabel 2
3.66 Tingkat Pendidikan Pangetahuan ttp Perawatan Payudara
Corsstabulation
3.67 Pengetahuan ttg Perawatan Payudara
3.68 Total
3.69 Rendah
3.70 Sedang
3.71 Tinggi
3.72 Tingkat pendidikan
3.73 Dasar
3.74 Count
3.75 2
3.76 9
3.77 7
3.78 18
3.79 % of Tabel
3.80 4,0%
3.81 22,0%
3.82 17,1%
3.83 43,9%
3.84 Menengah
3.85 Count
3.86 0
3.87 5
3.88 14
3.89 19
3.90 % of Tabel
3.91 ,0%
3.92 122%
3.93 34,1%
3.94 48,3%
3.95 Tinggi
3.96 Count
3.97 0
3.98 0
3.99 4
3.100 4
3.101 % of Tabel
3.102 ,0%
3.103 ,0%
3.104 98%
3.105 9,8%
3.106 Total
3.107 Count
3.108 2
3.109 14
3.110 25
3.111 dl
3.112 % of Tabel
3.113 4,9%
3.114 34,1%
3.115 81,0%
3.116 100,0%
3.117 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa ibu nifas yang
berpendidikan tinggi dan berpengetahuan tinggi tentang perawatan
payudara sebesar 9,8% atau 4 orang. Ibu nifas dengan pendidikan
menengah yang berpengetahuan menengah tentang perawatan payudara
sebesar 12,2% atau 5 orang, sedangkan ibu nifas yang berpendidikan
menengah dan mempunyai pengetahuan tinggi tentang perawatan payudara
sebesar 34,1% atau 14 orang. Ibu nifas dengan pendidikan dasar dan
berpengetahuan rendah tentang perawatan payudara sebesar 4,9% atau 2
orang, ibu nifas yang berpendidikan dasar dan berpengetahuan menengah
tentang perawatan payudara sebesar 22,0% atau 9 orang sedangkan ibu
nifas yang berpendidikan dasar namun berpengetahuan tinggi tentang
perawatan payudara sebesar 17,1% atau 7 orang.
3.118 Hasil Pengujian Bivariat
3.119 Hasil uji analisa bivariat antara tingkat pendidikan ibu nifas dengan
pengetahuan tentang perawatan payudara dalam penelitian ini
menggunakan uji Kendall Tau (T). Berdasarkan hasil perhitungan sampel,
kerena jumlah sampel Iebih besar dari 40 maka pengambilan keputusan
dengan mencari nilai z yang akan dibandingkan dengan nilai z tabel pada a
= 0,05. Hasil perhitungan didapat bahwa nilai z hitung adalah 0,854 dan nilai
z tabel sebesar 1,96. Karena nilai z hitung lebih besar dari pada nilai z tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan lurus antara
tingkat pendidikan ibu nifas dengan pengetahuan tentang perawatan
payudara.
3.120 Pendidikan adalah pengaruh, bantuan, atau tuntunan yang diberikan
oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik. Pendidikan
bertujuan untuk membimbing anak menjadi dewasa, menumbuhkan sikap
tanggung jawab, serta memperoleh kebahagiaan. Pendidikan formal yang
pemah ditempuh responden, antara lain SD, SLTP, SLTA, Diploma, dan
Sarjana yang kemudian dikelompokkan berdasarkan tingkatannya, yaitu
pendidikan dasar meliputi SD dan SLTP, pendidikan menengah meliputi
SLTA, dan pendidikan tinggi meliputi D III dan Sarjana (Nadi, 2003: 17,
140-144).
3.121 Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 41 responden sebagian
besar memiliki tingkat pendidikan menengah sebanyak 19 orang (46,3%),
ditunjukkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa dari 41 responden yang
berpengetahuan tinggi sebanyak 25 orang (61,0%), Berdasarkan hasil
penelitian dari karakteristik umur di dapatkan sebagian besar responden
berumur kurang dari 25 tahun yang menunjukkan 43,9%. Menurut Ahmadi
(2001), bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada
pertambahan pengetahuan yang diperolehnya. Semakin tua umur seseorang
maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Sedangkan
dalam Tabel 1 menunjukkan bahwa orang dengan berpendidikan tinggi
akan mempunyai pengetahuan yang tinggi pula, artinya ibu dengan
pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan tentang perawatan
payudara. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin kompleks hal-hal yang
berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Selain itu, hasil uji statistik
dengan menggunakan Kendall Tau membuktikan ada hubungan tingkat
pendidikan dengan pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu nifas
dibuktikan nilai z hitung (3,882) > nilai z tabel (1,96). Karena nilai z hitung
lebih besar dari pada nilai z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti ada hubungan lurus antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
tentang perawatan payudara.
3.122 KESIMPULAN
3.123 Koefisien korelasi sebesar 0,421 menunjukkan bahwa korelasi antara
tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tentang perawatan payudara
termasuk kategori sedang. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan
bahwa korelasi antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tentang
perawatan payudara adalah positif atau sebanding dalam artian semakin
tinggi tingkat pendidikan maka semakin baik tingkat pengetahuan tentang
perawatan payudara.
3.124 DAFTAR PUSTAKA
3.125 Ahmadi, H. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
3.126 Anonim. (2008). http://www.aianoberkarva.wordpress.com, diperoleh
tanggal 30 April 2009
3.127 Anonim. (2008). http://www.fatamorciana.wordpress.com, diperoleh
tanggal 23 April 2009
3.128 . http://www.media indonesia/index, diperoleh tanggal 16 Januari 2009
3.129 Azwar, S. (2008). Reliabilitas dan Validitas Edisi III. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
3.130 Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta:
Banyu Media.
3.131 Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2007). Profit Kesehatan Kota
Surakarta Tahun 2006. Surakarta: Dinas Kesehatan.
3.132 Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
3.133 Hadi, S. (2003). Pendidikan. ,Surakarta: Sebelas Maret University Press.
3.134 Henderson, C. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
3.135 Huliana, M. (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa
Swara.
3.136 Hyre, A. (2003). Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta: JHPIEG.
3.137 Mansjoer, Arief dkk. (2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
3.138 Manuaba, I. B. G. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta: EGC.
3.139 Nasution. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
3.140 Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
3.141 Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
3.142 Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
3.143 Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Mardika
3.144 Roesli, U. (2001). Bayi Sehat Berkat ASI Ekslusif. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo
3.145 Sarwono, S. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
3.146 Simkin, P. (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.
Jakarta: Transmedia.
3.147 Soetjiningsih. (1998). ASI untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
3.148 Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta
3.149 Taufiqurahman, M. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan. Klaten: CSGF
3.150 Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP
Desain Penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang
memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang mempengaruhi
akurasi atau hasil (Nursalam, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analitik korelasional. Dimana peneliti melakukan penelitian atau
penelaahan hubungan antara dua variabel pada situasi atau kelompok subjek.
Untuk mengetahui korelasi antara suatu variabel dengan variabel lain tersebut
disahkan dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada objek yang sama dan
dilihat apakah ada hubungan antara keduanya (Notoatmodjo, 2010). Desain ini
menggunakan Cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada
waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan hanya satu kali
pada satu saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam, 2008).
3.151 Kerangka Penelitian
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau ikatan antara
konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur) melalui
penelitian yang dimaksud dan sesuai dengan apa yang diuraikan dalam tinjauan
pustaka (Notoatmodjo, 2012). Kerangka ini mengacu pada tujuan penelitian yaitu
mengenai Hubungan Antara Perawatan Payudara dengan Pengeluaran ASI Pada
Ibu Nifas di Klinik Bersalin Ibu Mairah. Kerangka konsep penelitian ini
menggunakan model system yaitu menggunakan variabel dependen dan
independen.






Skema 3.1: Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen






Perawatan Payudara Pengeluaran ASI
Karakter Responden:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan




3.152 Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
(Notoatmodjo, 2010). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu :
3.152.1Variabel independent (bebas)
Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah perawatan payudara.
3.152.2Variabel dependent (terikat)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen adalah pengeluaran ASI pada ibu nifas.
3.153 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah proses perumusan atau pemberian arti atau
makna pada masing-masing variabel untuk kepentingan akurasi. Komunikasi dan
replikasi agar memberikan pemahaman yang sama kepada setiap orang mengenai
variabel-variabel yang diangkat dalam suatu penelitian. (Nursalam, 2008).
Tabel 3.1: Definisi Operasional Hubungan Antara Perawatan Payudara Dengan
Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas di Klinik Bersalin Ibu Mairah tahun
2014.
No Variabel Definisi Indikator
Instrumen
Penelitian
Skala Skoring
1. Variabel
independe
nt
Perawatan
payudara
Segala
sesuatu
yang
dilakukan
ibu terkait
dengan
pembersiha
n dan
pengurutan
payudara
untuk
memperlanc
ar proses
laktasi
1. Cuci tangan
2. Kompres dan
bersihkan puting
susu
3. Berikan minyak
kelapa pada kedua
tangan
4. Letakkan kedua
telapak tangan
diantara kedua buah
dada
5. Memutar kedua
telapak tangan
mengitari masing-
masing payudara
6. Mengurut payudara
kearah atas-
kesamping, ke
bawah dan
melintang dengan
tangan menyangga
payudara bergantian
7. Mengurut buah
dada kanan dengan
tangan kiri dari atas
kearah puting
8. Mengurut buah
dada kiri dengan
Observasi Ordinal Penilaian :
Dilakukan
dengan tepat =
2
Dilakukan tidak
tepat = 1
Tidak dilakukan
= 0

Kriteria :
Baik : 76-100%

Cukup : 56-
75%
Kurang : <56%


tangan kanan dari
atas ke arah puting
9. Memasang kompres
air dingin dan air
hangat bergantian
pada buah dada
memakai waslap
10. Cuci tangan
2. Variabel
dependent
pengeluar
an ASI
pada ibu
nifas
ASI yang
keluar dari
puting ibu
sehingga
kebutuhan
nutrisi bayi
terpenuhi

Indikator pengeluaran
ASI :
1. ASI dapat
merembes
2. Warna ASI putih
keruh
3. Ibu dapat
mendengar suara
menelan
4. Bayi lebih tenang,
tidak rewel dan
dapat tidur pulas.
5. Bayi kencing lebih
sering, sekitar 8 kali
sehari
6. Payudara ibu
tampak lunak
Kuesioner Ordinal Penilaian :
Selalu = 3
Sering = 2
Kadang = 1
Tidak pernah =
0

Kriteria :
Lancar = 50%
Tidak lancar =
<50%
setelah disusu

3.154 Populasi dan Sampel Penelitian
3.154.1Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,
2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di Klinik Bersalin Ibu
Mairah Tahun 2014, berjumlah 60 orang pada bulan Januari 2014..
3.154.2Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmodjo, 2010). Sampel
yang diambil pada penelitian ini adalah ibu nifas di Klinik Bersalain Ibu
Mairah yang memenuhi kriteria-kriteria .
3.154.2.1Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dapat
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
(Nursalam, 2008).
a. Ibu melahirkan normal
b. Ibu nifas yang bersedia menjadi responden.
c. Ibu nifas mulai hari ke-2
d. Ibu yang melahirkan anaknya tunggal
e. Bayi yang menggunakan ASI eksklusif
b. Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi (Nursalam, 2008). Kriteria eklusi
dalam penelitian ini adalah :
1) Ibu nifas yang sakit
2) Ibu yang tidak melakukan perawatan payudara
3) Ibu yang ASI nya sudah lancar mulai hamil sampai nifas hari ke-1
3.154.2.2Besar Sampel
Besar sampel adalah besar kecilnya jumlah sampel sangat
dipengaruhi oleh desain dan kesediaan subyek dari penelitian itu sendiri
(Nursalam, 2008). Untuk menentukan besarnya sampel digunakan rumus :
n =
) ( 1
2
d N
N


Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat signifikansi (p) / Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang
diinginkan (Notoatmodjo, 2010).
Populasi Ibu nifas di Klinik Bersalin Ibu Mairah sebanyak 60 orang,
jadi sampel sebanyak :
Diketahui :
N = 60 orang
d = 0,1
Maka :
n =
) ( 60 1
60
2
d

n =
) 1 , 0 ( 60 1
60
2


n =
) 01 , 0 ( 60 1
60


n =
6 . 1
60

n = 37,5
n = 38 responden
3.154.2.3Metode Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi
untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Teknik sampling
merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian
dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan
populasi yang ada (Aziz, 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini
adalah purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel untuk tujuan
tertentu, bahwa setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Aziz, 2007).
3.155 Pengolahan dan Analisis Data
3.155.1Pengumpulan Data
1) Meminta surat-surat yang diperlukan misalnya surat pengantar dari
instansi pendidikan yang disetujui oleh Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Rjawali Bandung dan Ketua Program Studi S1 Keperawatan,
Untuk melakukan penelitian di Klinik Bersalin Ibu Mairah. Surat
permohonan menjadi responden dan syarat persetujuan menjadi
responden.
2) Mengadakan pendekatan dengan mendatangi responden di ruang nifas dan
memberikan penjelasan kepada calon responden dan responden
dipersilahkan untuk mengisi surat persetujuan dan kuesioner yang akan
diambil setelah pengisian.
3) Memberikan penjelasan kepada responden tentang maksud dari tujuan
penelitian.
4) Memberikan kuesioner kepada responden untuk diisi.
5) Setelah responden selesai mengisi, kuesioner diminta kembali dan
dikumpulkan oleh peneliti.
6) Jika ada kesulitan dalam pengumpulan data peneliti meminta bantuan dari
tempat-tempat yang digunakan untuk meneliti. Setelah kuesioner
terkumpul peneliti kemudian melakukan pengolahan data.
3.155.1.1Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini alat ukur
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan kuesioner.
Kuesioner yang digunakan untuk mengidentifikasi perawatan payudara
yang dilakukan oleh ibu-ibu. Kuesioner tersebut terdapat penilaian
pengukuran perawatan payudara :baik (76-100%), cukup (56-75%), kurang
(< 56%). Selain itu juga menggunakan kuesioner untuk menentukan kriteria
pengeluaran ASI menurut skala Likert. Skala ini dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau masalah
yang ada di masyarakat atau dialaminya yaitu selalu: 3, sering : 2, kadang:
1, tidak pernah: 0 (Azis, 2012).
3.155.1.2Pengolahan Data
Menurut Hastono (2001), pengolahan data dilakukan dengan
melewati beberapa tahapan yaitu :


a. Editing
Editing adalah suatu kegiatan seleksi dan menyusun data yang telah
dikumpulkan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menilai kembali jawaban
yang telah diberikan oleh responden sehingga mendapatkan data yang
benar.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka atau bilangan yaitu pemberian kode pada data untuk
meringkas data. Data yang dikode adalah data dengan skala rasio yang
selanjutmya mengklasifikasikannya ke dalam kategori. Tujuan kegiatan
ini yaitu untuk mempermudah analisis dan mempercepat entry data.
1) Coding
Coding adalah merupakan pemberian kode numeric atau angka
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori :
Data Umum :
a) Umur
Kode 1 : <20 tahun
Kode 2 : 20-35 tahun
Kode 3 : >35 tahun
b) Pendidikan
Kode 1 : SD
Kode 2 : SMP
Kode 3 : SMA
Kode 4 : Perguruan Tinggi
Kode 5 : Tidak sekolah
c) Pekerjaan
Kode 1 : Petani
Kode 2 : Wiraswasta
Kode 3 : Swasta
Kode 4 : PNS
Kode 5 : IRT
d) Perawatan Payudara.
Kode 1 : Baik
Kode 2 : Cukup
Kode 3 : Kurang
e) Pengeluaran ASI
Kode 1 : Lancar
Kode 2 : Tidak lancar
c. Entry data
Entry data adalah kegiatan memasukkan data dengan memindahkan data
dari observasi ke dalam tabel, entry data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 16.0 for Windows.
d. Tabulating
Tabulating merupakan kegiatan meringkas jawaban disajikan dalam bentuk
tabel yang memuat semua jawaban responden. Jawaban responden
dikumpulkan dalam bentuk kode-kode yang disepakati untuk memudahkan
pengolahan data selanjutnya.
3.155.2Analisis Data
data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan
jawaban hbungan antara perawatan payudara dengan pengeluaran ASI pada
ibu nifas.
3.155.2.1Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap
variabel dari hasil penelitian. Analisis univariat dilakukan untuk
memperoleh distribusi setiap variabel baik independen yaitu mengenai
perawatan payudara pada ibu nifas maupun variabel dependen yaitu
pengeluaran ASI.
3.155.2.2Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau memiliki korelasi untuk mendapat
gambaran hubungan secara statistik antar variabel independen dengan
dependen. Variabel yang akan diuji adalah keterkaitan atau hubungan antara
perawatan payudara dengan pengeluaran ASI.
3.156Waktu dan Tempat Penelitian
3.156.1Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret
3.156.2Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalain Ibu Mairah Tahun 2014
3.157Etika Penelitian
Dalam penelitian ini harus dipertimbangkan etika penelitian secara
umum prinsip etika dalam penelitian atau pengumpulan data dapat dibedakan
menjadi 3 bagian yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subyek dan
prinsip keadilan.
3.157.1Prinsip manfaat
Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian
yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan membebaskan, tidak
memberikan atau menimbulkan kekerasan pada manusia untuk dieksploitasi.
Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan
mempertimbangkan antara aspek resiko dengan aspek manfaat, bila penelitian
yang dilakukan dapat mengalami dilema dalam etik.
3.157.2Prinsip menghargai Hak Asasi Manusia
3.157.2.1Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden
Subyek harus diperlakukan secara manusiawi, subyek mempunyai
hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subyek ataupun
tidak,tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap
kesembuhanya jika mereka seorang klien.
3.157.2.2Informed consent
Subyek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan,mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga
perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan
untuk pengembangan ilmu.
3.157.2.3Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil
Subyek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan
sesudah keikutsertaanya dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi apabila
ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.
3.157.2.4Hak dijaga kerahasiaanya
Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidietiality) (Nursalam,2008).

Вам также может понравиться