100%(5)100% нашли этот документ полезным (5 голосов)
6K просмотров11 страниц
Dokumen tersebut membahas tentang simpati dan empati. Simpati didefinisikan sebagai perasaan memperhatikan dan ikut merasakan penderitaan orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan bertindak untuk membantu. Dokumen tersebut juga membedakan simpati dan empati, di mana simpati lebih bersifat emosional sedangkan empati melibatkan pemahaman perasaan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang simpati dan empati. Simpati didefinisikan sebagai perasaan memperhatikan dan ikut merasakan penderitaan orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan bertindak untuk membantu. Dokumen tersebut juga membedakan simpati dan empati, di mana simpati lebih bersifat emosional sedangkan empati melibatkan pemahaman perasaan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang simpati dan empati. Simpati didefinisikan sebagai perasaan memperhatikan dan ikut merasakan penderitaan orang lain. Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan bertindak untuk membantu. Dokumen tersebut juga membedakan simpati dan empati, di mana simpati lebih bersifat emosional sedangkan empati melibatkan pemahaman perasaan orang lain.
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas: Mata Kuliah : Psikologi Umum Dosen Pengampu : Drs. H. Budirejo, M.A.
Disusun Oleh : M. Adhi Fibrian A. S. (12.20.688)
JURUSAN USHULUDDIN PROGRAM STUDI TAFSIR HADITS SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN AN NUR YOGYAKARTA 2014
~ 1 ~
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya dorongan manusia untuk melakukan interaksi dengan orang lain salah satunya karena orang merasa tertarik dengan orang tersebut. Dalam suatu interaksi sosial pengaruh psikis yang paling mendasar adalah simpati seseorang terhadap orang lain. Dan pada tahap berikutnya akan timbul perasaan atau sikap yang disebut dengan empati. Pada makalah ini, penulis mencoba menjelaskan beberapa hal terkait dengan sempati dan empati dimulai dari hakekat keduanya, fungsi-fungsi dan bagaimana cara menumbuhkannya serta apa perbedaan di antara keduanya.
~ 2 ~
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Simpati Kata simpati berasal dari kata Yunani, sympatheia yang berarti mempunyai perasaan yang sama. Simpati mengandung kemampuan untuk ambil bagian dengan perasaan orang lain yang sedang menderita. Perasaan ini dilandasi oleh kemampuan untuk menaruh perhatian atas diri orang lain. 1 Adapun simpati menurut para ahli adalah sebagai berikut: 2
1. Menurut Soerjono Soekanto: Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Agar dapat berlangsung, diperlukan adanya pengertian antara kedua belah pihak. 2. Menurut Max Weber: Perasaan Simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat saat khusus. Misalnya apabila perasaan Simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih sayang. 3. Menurut Gillin: Merupakan proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dorongan utama pada Simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Dari beberapa devinisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa simpati adalah sikap menaruh perhatian, ikut merasakan dan memberi dukungan emosional kepada orang yang sedang menderita. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang. 3
1 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. 2 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. 3 http://badry7.blogspot.com/2013/10/pengertian-imitasi-sugesti-identifikasi.html. . Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. ~ 3 ~
B. Manfaat Dan Faktor-Faktor Munculnya Simpati Rasa simpati yang dimiliki seseorang memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikuti: 4
1. Membuat seseorang sanggup untuk memahami pandangan atau situasi pelaku penyimpangan sosial 2. Orang dapat mendukung pelaku penyimpangan yang positif 3. Orang dapat mendorong pelaku penimpangan yang negatif untuk memperbaiki diri 4. Dapat meringankan beban orang yang sedang tertimpa masalah 5. Dapat menjadi perantara dalam menyatakan suatu hal Sering kali timbulnya rasa simpati dipengaruhi oleh beberapa faktor di bawah ini: 5
1. Kesamaan pandangan 2. Kesamaan kepentingan 3. Kesamaan faktor-faktor historis 4. Kesamaan rasial C. Contoh-Contoh Sikap Simpati Di bawah ini adalah beberapa contoh sikap simpati: 1. Menjenguk orang yang sakit 2. Membantu orang yang tertimpa musibah 3. Menolong orang yang kesusahan 4. Membantu memecahkan masalah seseorang 5. Membantu korban bencana alam 6. Meringankan biaya sekolah 7. Turut berduka cita atas meninggalnya seseorang 8. Menghibur teman yang sedang bermasalah 9. Mengucapkan selamat kepada orang yang sedang berbahagia 10. Memberikan sebagian harta kepada orang yang kurang mampu 11. Turut berbahagia atas keberhasilan orang lain 12. Mendirikan panti asuhan bagi anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar 13. Mendirikan tenda dan posko bantuan untuk korban bencana alam
4 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. 5 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. ~ 4 ~
D. Pengertian Empati Empati berasal dari bahasa Yunani yaitu Emphatia yang berarti gairah atau ketertarikan fisik yang mengacu pada kemampuan pikiran, emosi, niat dan ciri-ciri kepribadian dari orang lain dan memahami apa yang diinginkan. 6 Adapun pengertian empati menurut Thomas F. Mader dan Diane C. Mader adalah kemampuan seseorang untuk share- feeling yang dilandasi kepedulian. Kepedulian ini ada tingkatannya. Kalau mau merujuk pada teori kompetensi, tingkatan yang paling rendah adalah ketika kita baru dapat memahami ungkapan verbal, entah itu perasaan atau pikiran. Tingkatan menengahnya adalah ketika kita sudah dapat memahami isu kompleks yang ada di balik suatu percakapan; mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan ataupun masalah seseorang di masa lalu. Dan, yang paling tinggi adalah memahami lalu tergerak untuk memberikan bantuan nyata yang dibutuhkan orang itu berdasarkan keadaannya. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulakn bahwa empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan bertindak (sesuai) untuk membantu. Konsep empati terkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang. Empati merupakan kemampuan mental untuk memahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang diempati setuju atau tidak tetapi disini memiliki niat untuk membantu. Dalam penelitian empati merupakan fenomena kompleks yang tidak memiliki definisi sederhana. Empati dipelajari dalam psikologi sosial, psikologi kognitif dan neuroscience. Empati adalah proses mental yang kompleks yang melibatkan: 7
1. Apa yang dirasakan oleh orang lain (empati afektif) 2. Bagaimana menempatkan diri sebagai orang lain(empati kognitif), dan 3. Menjadi orang lain yang merasakan (diri sendiri / lainnya) (empati akurasi). Ketiga mekanisme dianggap saling terkait dan tergantung satu sama lain maka empati pun terjadi. Dalam proses empati maka ada hubungan yang saling berinteraksi antara penularan emosi, pengambilan perspektif dan akurasi empati satu sama lain untuk menghasilkan respon adaptif sosial.
6 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. 7 http://badry7.blogspot.com/2013/10/pengertian-imitasi-sugesti-identifikasi.html. . Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. ~ 5 ~
Empati mencakup respon tersendiri terhadap perasaan orang lain, seperti rasa kasihan, kesedihan, rasa sakit. Empati memainkan peranan penting dalam berbagai bidang ilmu, kriminologi dari psikologi, fisiologi, pedagogi, filsafat, kedokteran dan psikiatri. Dalam empati terdapat rasa keterlibatan emosional seseorang dalam realitas yang mempengaruhi orang lain. Beberapa studi menunjukkan adanya sifat-sifat yang berhubungan dengan empati pada beberapa hewan bukan manusia, seperti tikus atau primata lainnya. Dalam pengertian ini, bisa dijelaskan bahwa empati berasal dari mekanisme saraf dasar yang dikembangkan selama evolusi. Keadaan empati, atau pemahaman empatik merupakan cara untuk memahami kerangka acuan internal lain dengan memaknai komponen emosional yang dikandungnya, seperti yang dirasakan orang lain, dengan kata lain, menempatkan diri di tempat lain, seperti "seolah-olah menjadi." Seseorang bisa berempati dengan orang lain dengan cara memberikan kontribusi untuk memahami emosi orang lain dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Tanpa bicara empati pun bisa dipahami satu sama lain atau dengan ketidaksepakatan pun empati akan muncul. Empati bisa muncul dari pesan verbal dan non-verbal dalam 'membaca' atau pemahaman dari orang lain. Ada pemikiran dari Daniel Goleman soal melatih empati. Untuk melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu: 8
1. Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (under-standing others). 2. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain (service orientation). 3. Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain (developing others). 4. Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan (leveraging diversity). 5. Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kita dengan orang lain (political awareness).
8 http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014. ~ 6 ~
E. PERBEDAAN SIMPATI DAN EMPATI Simpati Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang. Empati Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orang tuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
F. MASALAH-MASALAH PRAKTIS SEPUTAR EMOSI/PERASAAN 9
1. Fungsi Emosi/Perasaan a. Bahwa semua jenis perasaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perbuatan dan kamauan amnusia. Sebab, emosi itu memberikan sembangan terhadap rasa bahagia atau sendu di hati. Juga terjalin erat dengan segenap kepribadian yang memberikan warna pada suasana hati. Karena itu pendidikan perasaan penting sekali bagi perkembangan kepribadian. b. Perasaraan itu cepat dan mudah menular. Guru yang mempunyai stemming dasar lincah, gembira, memiliki banyak humor dan simpatik, akan memberikan pada pendidikan yang menguntungkan. Sebaliknya, pesimisme, sindiran tajam yang kasar (sarkasme), ungkapan-ungkapan egoistiss, kebencian dan antipati, semuanya memberikan pengaruh negatif dan menyesakkan hati. c. Menyangkut perasaan indrawi seperti panas, dingin, sejuk, sedap dan lain-lain, juga perasaan vital (senang, bahagia, sedih, dan lain-lain), perlu dibiasakan pembiasaan, demi pengembangan kepribadian. Misalnya, membiasakan diri untuk tidak mudah
tersinggung, tidak membesar-besarkan perkara, tidak cengeng, memupuk keberanian, menilai tinggi kebenaran dan menjunjung tinggi keadilan. Orang muda dan anak-anak harus menahan lapar sedikit-sedikit, belajar bertahan terhadap dingin dan panansnya matahari, belajar menahan kekecewaan karena maksud hati belum tercapai, semua itu merupakan sarana ampuh untuk media latihan, dalam upaya pembangunan manusia seutuhnya. d. Di sekolah dan di rumah, seyogiyanya ditumbuhkan perasaan intelektual ini, dalam upaya membangkitkan kesenangan (hobby) belajar. Maka seni mengajar dan mendidik itu, sebagian besar berupa usaha memupuk perasaan intelektual ini. Sebab, perasaan ini dapat menimbulkan rasa hormat terhadap karya-karya seni para seniman dan karya ilmiah para ilmuan, juga takjub terhadap kebesaran alam dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Rahman. Demikian juga perasaan-perasaan etis, estetis, dan religius perlu dibangun dan dipupuk pada diri anak sedini mungkin, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. e. Bahwa gangguan yang serius dan kronis pada kehidupan perasaan bisa mengakibatkan timbulnya tingkah laku abnormal dan gejala neurosis. 2. Emosi dan Perkembagan Pribadi Sehubungan dengan fungsi-fungsi emosi/perasaan sebagaimana yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa emosi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Namun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa manusia segala- galanya dikuasai oleh emosi. Hal ini dikarenakan emosi tidak merupakan gejala jiwa yang dominan bagi manusia, masih ada faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi terhadap kehidupan manusia. Jika dikatakan bahwa emosi berpengaruh terhadap kejiwaan manusia, berarti emosi juga berpengaruh terhadap kemauan dan perbuatan. Sehingga, gejala jiwa berpengaruh juga terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi. Gambaran lebih jelasnya adalah sebagai berikut: a. Kekuatan perasaan dapat diperkuat dan diperlemah. Kemungkinan semacam itu memberikan kesempatan yang baik pada usaha-usaha pendidikan. Dalam rangka pembentukan pribadi anak perlu dikembangkan perasaan-perasaan yang baik, lihur, ~ 8 ~
dan positif, misalnya perasaan ketuhanan, persaan sosial, perasaan keindahan, perasaan intelek, perasaan harga diri, dan perasaan kesusilaan. b. Pendidikan perasaan adalah sangat penting. Usahakanlah suasana dan rangsangan- rangsangan yang dapat membangun dan mengembangkan perasaan yang baik dan luhur, dan tiadakanlah keadaan yang merangsang timbulnya perasaan-perasaan rendah dan negatif, misalnya perasaan takut, kecil hati, dendam, iri, khawatir,dan sebagainya. c. Karena emosi mempunyai sifat menular / menjalar / merembet maka jangan membawakan emosi yang negatif dalam hubungan sesama, baik dalam pergaulan pendidikan maupun dalam pergaulan pada umumnya.
~ 9 ~
BAB III PENUTUP
Simpati merupakan sikap peduli terhadap sesama yang muncul dari hati seseorang yang merasakan apabila hal yang dirasakan orang lain itu terjadi kepadanya. Sikap Simpati sebenarnya bersifat positif karena muncul dari hati nurani manusia sehingga apabila sikap Simpati dimiliki oleh seseorang maka orang tersebut itu perilakunya akan selalu tertuju kepada hal yang positif bukan negatif. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi simpati antara lain kesamaan pandangan, kesamaan kepentingan, kesamaan faktor-faktor histois, kesamaan rasial. empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan bertindak (sesuai) untuk membantu. Konsep empati terkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang. Empati merupakan kemampuan mental untuk memahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang diempati setuju atau tidak tetapi disini memiliki niat untuk membantu. Perbedaan antara simpati dan empati adalah: Simpati Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang. Empati Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orang tuanya meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
~ 10 ~
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. http://badry7.blogspot.com/2013/10/pengertian-imitasi-sugesti-identifikasi.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014.
http://ferdhyw.blogspot.com/2012/07/simpati-dan-empati.html. Diunduh pada tanggal 24 Maret 2014.