ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CEREBROVASKULER ACCIDENT ( CVA ) OLEH KELOMPOK I : Siti Khulaifah !""!## K$tut La%t&i A&'ati !""!##" M$'(a& Ri)*i Mul'a(i !""!##! +&a(%i%*u% ,- W./$ Ratu !""!##0 K.&($li% Na1a B$(i !""!##2 I%&afil !""!##3 ,uli I(4ah Su5&ihati( !""!##6 +a7a% Mu&ta4h. Sa(t.%. Eli Sa&i5ah !""!##8 !"2 P R O G R A M STUDI S KEPERAWATAN +AKU LTAS KE P E R AWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA " # ! ii KATA PENGANTAR Sebagai insan yang penuh dengan kekurangan dan keterbatasan, tak lupa penulis memanjatkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Karunia- Nyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul A%uha( K$5$&a7ata( 5a4a Pa%i$( 4$(/a( Cerebrovaskuler Accident ( CVA ) dapat terselesaikan dengan baik. Selama proses penulisan makalah ini banyak bimbingan dan dukungan yang diperoleh dari berbagai pihak, baik moril maupun material. leh karena itu, pada kesempatan ini di sampaikan u!apan terima kasih yang berlimpah. Penulis menyadari bah"a penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari pemba!a akan penulis terima sebagai bahan masukkan guna penyempurnaan makalah ini. Su&a9a'a: Ma&$t "#! P$(uli% iii DA+TAR ISI Hal HALAMAN ;UDUL-------------------------------------------------------------------------------------------- i KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------------ ii DA+TAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------------------- iii BAB PENDAHULUAN #.# $atar %elakang............................................................................................ # #.& Tujuan ........................................................................................................ & BAB " TIN;AUAN PUSTAKA &.# Konsep 'asar Cerebrovaskuler Accident ( ()* + ..................................... &.& Konsep *suhan Kepera"atan Pada Pasien dengan ()* ........................... BAB III PENUTUP ,.# Simpulan .................................................................................................... ,.& Saran .......................................................................................................... DA+TAR PUSTAKA BAB PENDAHULUAN - Lata& B$la*a(/ Stroke atau Cerebrovascular accident -()*+ merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak yang tiba - tiba terganggu atau pun keadaan lanjutan dari penyakit !erebro.askuler selama beberapa tahun. Penyakit ini adalah paling sering dijumpai pada sistem persyara/an. 'alam jaringan otak, berkurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel otak, dimana hal ini dapat menyebabkan hilangnya /ungsi yang dikendalikan oleh jaringan otak tersebut. Para ahli sara/ dan bedah sara/ menyatakan penyebab tersering dari ()* adalah thrombosis, emboli dan hemoragik. Stroke klinis merujuk pada per kembangan neurologis de/i!it yang mendadak dan dramatis. ()* dapat didahului oleh banyak /aktor pen!etus dan sering kali yang berhubungan dengan penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyakit .as!ular termasuk penyakit jantung, hipertensi, diabetes, obesitas, kolesterol, merokok, stress dan gaya hidup. Menurut 01, penyakit Cerebrovascular accident -()*+ adalah pembunuh nomor & di dunia. 01 memperkirakan 2,3 juta kematian terjadi akibat stroke pada tahun &442 dan itu sama dengan 5,5 6 dari seluruh kematian. Cerebrovascular accident -()*+ menyumbangkan angka kematian sekitar &44.444 ji"a dan &44.444 lainnya mengalami gejala sisa akibat stroke pada setiap tingkat usia, namun terbanyak pada usia 32 sampai 72 tahun. Stroke adalah penyebab masalah neurologik di *merika Serikat dan banyak negara industri di Eropa. 'i 8ndonesia dari data 'epartemen Kesehatan 9.8. -&445+, pre.alensi stroke men!apai angka 7,, per #.444 penduduk. 'aerah yang memiliki pre.alensi stroke tertinggi adalah Nanggroe *!eh 'arussalam -#:,: per #.444 penduduk+ dan yang terendah adalah Papua -,,7 per #.444 penduduk+. Meskipun upaya pen!egahan telah menimbulkan penurunan pada insiden dalam beberapa tahun terakhir, namun stroke masih menjadi peringkat ketiga penyebab kematian, dengan laju mortalitas #76 sampai ,36 untuk stroke pertama dan sebesar :&6 untuk stroke lanjutan. %ila dapat diselamatkan, terkadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau pun kemampuan bi!aranya. Stroke dapat diklasi/ikasikan menjadi dua jenis, yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak dapat terhenti akibat adanya aterosklerosis - Penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah+ atau pun bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak, dimana hampir sebagian besar dari pasien stroke - 7,6+ mengalami stroke jenis ini. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak pe!ah sehingga aliran darah mengalami masalah dan darah dapat merembes ke area otak dan merusaknya. Sekitar 346 kasus stroke hemoragik dialami oleh penderita hipertensi. Stroke merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan keadaan berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bi!ara, proses berpikir, daya ingat dan bentuk - bentuk ke!a!atan lain sebagai akibat gangguan pada /ungsi otak. Pada kenyataannya banyak pasien yang datang ke 9umah Sakit mengalami penurunan kesadaran -!oma+. Keadaan seperti ini memerlukan penanganan dan pera"atan yang bersi/at umum, khusus, rehabilitasi serta ren!ana persiapan pemulangan pasien. leh karena itu, pera"at perlu bekerja sama dengan tim kesehatan lain, baik pada masa akut atau pun sesudahnya. ;saha yang dapat dilaksanakan men!akup pelayanan kesehatan se!ara menyeluruh, dimulai dari ranah promoti/, pre.enti/, kurati/ maupun rehabilitasi. -" Tu<ua( P$(uli%a( #.&.# Tujuan umum Mahasis"a< 8 mampu menjelaskan mengenai konsep dasar teori dan asuhan kepera"atan pada pasien dengan Cerebrovaskular Accident - ()* + #.&.& Tujuan khusus Mahasis"a<8 mampu memahami konsep Cerebrovaskular Accident - pengertian, etiologi, pato/isiologi, mani/estasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnosti!, dan penanganan medik + Mahasis"a<8 mampu memahami asuhan kepera"atan (erebrovaskular Accident -()*+ melalui pendekatan proses kepera"atan -! Ma(faat #.,.# %agi Pera"at Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam memberikan asuhan kepera"atan kepada pasien dengan (erebrovaskular Accident -()*+. #.,.& %agi Pasien Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien untuk dapat melakukan pera"atan mandiri serta men!egah terjadinya komplikasi lebih lanjut dari penyakit (erebrovaskular Accident. BAB " TIN;UAN PUSTAKA "- K.(%$5 Da%a& P$('a*it "-- P$(/$&tia( Cerebrovascular Accident (CVA) Kata stroke berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu serangan mendadak seperti disambar petir. 'alam istilah a"am, stroke adalah serangan otak yang terjadi se!ara tiba- tiba yang mengakibatkan kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Karena si/atnya yang menyerang itu, sindroma ini diberi nama stroke yang artinya kurang lebih pukulan telak dan mendadak. Stroke juga disebut dengan cerebrovaskular accident. Stroke merupakan !edera .as!ular akut, yang berarti bah"a stroke adalah suatu !edera yang parah pada pembuluh = pembuluh darah otak. Stroke adalah kehilangan /ungsi otak se!ara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak. - %runner > Sudarth, &444 + Stroke adalah kehilangan /ungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. -%runner > Sudarth, &44&+ Stroke adalah !edera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. -(or"in, &44&+ Menurut 01, (erebrovaskular Accident - ()* + atau stroke adalah adanya tanda - tanda klinik yang berkembang !epat akibat gangguan /ungsi otak /okal -atau global+ dengan gejala-gejala yang berlangsung selama &? jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain .as!ular -1endro Susilo, &444+ 'ari beberapa de/inisi di atas, dapat disimpulkan bah"a stroke merupakan adanya tanda klinis yang terjadi se!ara akut, !epat, berupa gangguan atau kehilangan /ungsi otak, yang berlangsung &? jam atau lebih, atau langsung menimbulkan kematian dan disebabkan oleh gangguan peredaran< suplai darah ke otak yang berhubungan dengan .askuler. "--" Eti.l./i 4a&i C$&$9&.=a%*ula& A>>i4$(t ( CVA ) Persoalan pokok pada ()* adalah gangguan peredaran darah pada bagian otak tertentu. @anggguan ini dapat disebabkan oleh karena adanya sumbatan atau oleh karena perdarahan. %eberapa hal berikut menurut Still"ell - &4## + dalam buku Pedoman Kepera"atan Kritis, merupakan penyebab dari stroke atau Cerebrovaskuler Accident - ()* +, yakni antara lain A &.#.&.# Stroke 8skemik atau 8n/ark 8skemia atau in/ark !erebral adalah proses kompleks yag bergantung pada keparahan dan durasi dari penurunan aliran darah serebralnya. Sekitar tiga perempat dari jumlah penderita stroke disebabkan oleh karena sumbatan pembuluh darah, baik akibat trombus maupun embolus sehingga dapat menimbulkan stroke iskemik atau in/ark. - Morton, &4##+ a- St&.*$ T&.19.ti* klusi .askular akut merupakan kejadian paling penting pada stroke iskemia akut. Stroke trombotik merupakan tipe serangan yang sering terjadi dimana hal ini dikaitkan dengan terjadi oklusi pada pembuluh darah akibat adanya aterosklerosis dan penyempitan lumen arteri !erebri dengan pembentukan trombosis yang dapat menimbulkan edema dan kongesti disekitarnya. - Still"ell, &4## + *dapun beberapa penyebab yang dapat menyebabkan trombosis otak , antara lain A a. *terosklerosis pada pasien yang mengalami stroke iskemik dapat terjadi, baik pada pembuluh darah besar - 326 + dan pembuluh darah ke!il atau $akuna - &26+. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan lemak pada lumen arteri memberikan pengaruh pada pengerasan pembuluh darah serta berkurangnya elastisitas atau kelenturan pada lumen pembuluh darah sehingga berdampak pada penurunan suplai darah ke jaringan !erebral. - Morton, &4##+. b. Kelainan darah - Polisitemia+ menyebabkan darah seseorang berubah menjadil lebih kental atau terjadinya peningkatan .iskositas darah. Kondisi dari adanya peningkatan hematokrit dapat bere/ek pada melambatnya aliran darah serebral. !. *rteritis - Peradangan pada arteri + dimana adanya peradangan arteri memi!u tubuh untuk berkompensasi terhadap keadaan tersebut sehingga adanya agregasi Bat = Bat, baik berupa nutrisi maupun komplemen antibodi untuk memperbaiki peradangan tersebut Menurut @allo - #55: + dalam bukunya Pendekatan 1olistik A Kepera"atan Kritis, stroke trombotik dapat terjadi se!ara mendadak dan pada a"alnya sempurna, atau berkembang selama beberapa "aktu, tergantung pada berapa banyak darah yang dapat mele"ati lumen pembuluh darah. *dapun stroke trombotik dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya, antara lain A a+ T8* - Transiet 8skemik *tta!k+ @angguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. @ejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam "aktu kurang dari &? jam. b+ Stroke 8n.olusi Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan &? jam atau beberapa hari. !+ Stroke Komplit @angguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai dengan istilahnya stroke komplit dapat dia"ali oleh serangan T8* berulang. 9- St&.*$ E19.li* Stroke embolik dalam menyebabkan stroke dapat dihubungkan dengan adanya kondisi hiperkoagulasi atau koagulopati - seperti pada penyakit jantung + dan juga adanya penyumbatan .askuler !erebral oleh bekuan darah, lemak atau udara. 8nsiden stroke embolik terjadi sekitar &26 dari keseluruhan pasien stroke iskemik. - Morton, &4##+ Emboli yang menyebabkan stroke ini dapat berasal dari bekuan darah atau trombus yang a"alnya berada di jantung dapat terlepas kemudian ikut bersama aliran darah dan menyumbat sistem arteri serebri. Kondisi ini berlangsung !epat dimana mani/estasinya timbul dalam kurun "aktu C #4 sampai ,4 detik dan biasanya tanpa ada peringatan. Stroke embolik ini dapat disebabkan oleh karena beberapa hal , antara lain A Penyakit jantung reumatik dengan adanya stenosis mitral dan endokarditis miokardial subakut, Dibrilasi dari atrium, serta pembedahan jantung atau .askuler. - Still"ell, &4## + &.#.&.& Stroke 1emoragik Selain keadan iskemik pada otak, dapat pula terjadi perdarahan dimana sekitar seperempat pasien yang mengalami penyakit stroke atau cerebrovaskuler accident terserang hemoragik stroke. - Morton, &4##+. Perdarahan dalam jaringan otak sering disebabkan oleh ruptur atau pe!ahnya .askuler !erebral se!ara mendadak. E/ek yang terjadi akibat kondisi ini bergantung pada lokasi ruptur dan ukuran bekuan yang sebenarnya. Sekitar :36 dari penderita stroke jenis ini mengalami perdarahan intraserebri dan ,,6 sisanya perdarahan terjadi di dalam ruang subarakhnoid. - Morton, &4##+. Perdarahan ini dapat terjadi karena hipertensi. Keadaan pe!ahnya .askuler dalam otak atau !erebral dapat menyebabkan akumulasi darah ke dalam parenkim otak sehingga berakibat pada adanya penekanan, pergeseran, dan pemisahan jaringan = jaringan otak yang berdekatan. E/ek otak yang mengalami edema atau pembengkak dan supresi pada jaringan otak dapat menyebabkan in/ark< kematian otak karena adanya kemungkinan terjadi herniasi otak.- Still"ell, &4## + Menurut S1$lt)$& 4a( Ba&$ ( "##" ), penyebab dari stroke hemoragik dapat dibedakan, antara lain A a. P$&4a&aha( I(t&a%$&$9&al, yakni akibat hipertensi dan aterosklerosis serebral dengan ruptur atau pe!ahya pembuluh darah. b. P$&4a&aha( Su9a&a>h(.i4, yakni akibat sering terjadinya trauma atau hipertensi. Penyebab terseringnya adalah kebo!oran aneurisma - baik %erry, Dusi/ormis dari aterosklerosis dan Mikotik + dan adanya mal/ormasi arterio.ena kongenital - terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri = .ena +.
Selain itu, G.l4%t$i( ( "##3 ) mengatakan terdapat pula beberapa /aktor resiko yang dapat menimbulkan stroke atau cerebrovaskuler accident, baik pada iskemik maupun hemoragiknya. dapun pengklasi/ikasiannya didasarkan pada kemungkinannya, yakni yang dapat dimodi/ikasi atau tidak - non-modifiable, modifiable, atau potentially modifiable+, dan bukti yang kuat -well documented atau less well documented +, yakni antara lain A a+ Non - modifiable risk factors A ;sia, Eenis kelamin, %erat badan lahir rendah, 9as<etnis dan genetik b+ Modifiable risk factors A Well-documented and modifiable risk factors A 1ipertensi, Paparan asap rokok, 'iabetes, *trial /ibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu, 'islipidemia, Stenosis arteri karotis, Sickle cell disease, Terapi hormonal pas!amenopause, 'iet yang buruk, 8nakti.itas /isik, dan besitas Less well-documented and modifiable risk factors A Sindroma metabolik, Penyalahgunaan alkohol, Penggunaan kontrasepsi oral, Sleep-disordered breatin!, Nyeri kepala migren, 1iperhomosisteinemia, Peningkatan lipoprotein-associated pospolipase, "ypercoa!ulability, 8n/lamasi dan 8n/eksi "--0 Pat.fi%i.l./i 4a&i Cerebravaskuler Attack ( CVA ) &.#.?.# Stroke 8skemik< 8n/ark Proses pato/isiologi pada !edera sistem syara/ pusat - SSP + akut sangat kompleks dan melibatkan permeabilitas patologis dari sa"ar darah otak, kegagalan energi, hilangnya homeostasis ion sel, asidosis, peningkatan kalsium ekstraseluler, eksitotoksisitas dan toksisitas yang diperantarai oleh radikal bebas. Saat darah yang mengalir ke bagian otak terhambat akibat trombus dan embolus maka depri.asi oksigen jaringan !erebral mulai terjadi. 'epri.asi selama # menit dapat menyebabkan gejala re.ersible, seperti kehilangan kesadaran. Sering kali seseorang mengalami satu atau lebih serangan iskemik sementara atau yang di kenal dengan #ransiet $scemik Attack - T8* + sebelum stroke trombotik yang sebenarnya terjadi. T8* adalah gangguan /ungsi otak singkat dalam "aktu kurang dari &? jam. *pabila seseorang sering mengalami T8* menunjukkan kemungkinan terjadinya stroke trombotik yang sebenarnya. 'epri.asi oksigen dalam periode yang lama dapat menyebabkan nekrosis mikroskopis pada neuron dimana area nekrotik ini akam mengalami iskemik atau in/ark. $uasnya in/ark bergantung pada /aktor = /aktor, seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh .askuler yang mengalami oklusi. Trombus dalam perjalanannya untuk menimbulkan terjadinya stroke melaui terjadinya iskemia jaringan otak pada area yang di suplai oleh .askuler yang bersangkutan, kemudian menyebabkan terjadinya edema dan kongesti di sekitar area. Keadaan ini dapat berkembang dalam "aktu &? jam atau beberapa hari dan menunjukkan adanya stroke in evolution. Pada akhir periode tersebut, indi.idu dikatakan mengalami stroke lengkap - Completed stroke + - (or"in, &445 + Stroke embolik berkembang setelah oklusi arteri oleh embolus yang terbentuk dari luar otak. Suplai darah ke otak dapat berubah -makin lambat atau !epat+ pada gangguan atau !edera lo!al atau karena gangguan umum - hipoksia karena anemia dan henti jantung+. *terosklerosis sering kali merupakan /aktor yang bere/ek pada otak, dimana embolus - plak aterosklerosis + menyebabkan aliran darah melambat atau terjadi turbulensi. Sumber umum embolus yang menyebabkan stroke berasala dari jantung setelah terjadinya in/ark miokardium atau /ibrilasi atrium dan embolus yang merusak arteri karotis komunis atau aorta. - Morton, &4##+. *dapun proses terjadinya iskemik otak mengakibatkan adanya perubahan dari sel = sel neuron otak dimana terjadinya se!ara bertahap, antara lain A Tahap # A a. Penurunan aliran darah b. Pengurangan & !. Kegagalan energi d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ion Tahap & A a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion b. Spreadin! depression Tahap , A 8n/lamasi Tahap ? A *poptosis b+ Stroke 1emoragik Stroke hemoragik terjadi apabila pembuluh darah di otak mengalami ruptur sehingga menyebabkan iskemia - penurunan aliran + dan hipoksia di sebelah hilir. Perdarahan atau hemoragik intrakranial dapat terjadi baik pada parenkim otak maupun pada subara!hnoid. *ngka kejadian dari hemoragik intrakranial sekitar kurang lebih &4 6 merupakan stroke hemoragik, dimana masing-masing menyumbang insiden sekitar #46 pada perdarahan subara!hnoid maupun perdarahan intraserebral. Perdarahan 8ntra Serebral - P8S + biasanya timbul karena ruptur atau pe!ahnya mikroaneurisma - %erry aneurysm + akibat hipertensi maligna. 1al ini paling sering terjadi di daerah subkortikal, serebelum, dan batang otak. 1ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola berdiameter #44 = ?44 mikrometer mengalami perubahan patologi pada dinding pembuluh darah tersebut berupa lipohialinosis, nekrosis/ibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe %ou!hard. Pada umumnya, peningkatan tekanan darah se!ara akut menyebabkan rupturnya dan penekanan< penetratin! pada arteri yang ke!il. Pe!ahnya .askuler !erebral ini menyebabkan keluarnya darah dan membuat elemen - elemen .asoakti/ darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan per/usi. Kondisi ini menyebabkan neuron - neuron di daerah yang diakumulasi darah dan sekitarnya, lebih tertekan lagi. @ejala = gejala neurologik dapat timbul karena adanya ekstra.asasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan terjadinya nekrosis. Perdarahan subara!hnoid -PS*+ terjadi akibat pembuluh darah di sekitar permukaan otak pe!ah, sehingga terjadi ekstra.asasi darah ke ruang subara!hnoid. Perdarahan subara!hnoid umumnya disebabkan oleh rupturnya aneurisma sakular atau perdarahan dari arterio.enous mal/ormation -*)M+. - @allo, #55: + *terosklerosis, 1iperkoagulasi pada polisitemia, *rteritis Trombosis (erebral Emboli (erebral Penyakit katub jantung, endokarditis, 8M, disritmia 1emoragik (erebral *neurisma, Mal/ormasi *rterio.ena, 9uptur arteriol !erebri 1ipoksia @ejala menghilang C &? Eam Perubahan Per/usi Earingan (erebral Kerusakan Neuromotorik Penurunan Kesadaran Transmisi 8mplus Terganggu Kelemahan tot Progresi/ 'arah merembes ke dalam parenkim otak Penekanan pada jaringan otak Peningkatan T8K Pe!ahnya pembuluh darah otak Mobilitas terganggu 1ambatan Mobilitas Disik G$<ala TIA Penurunan Dungsi Sementara C &? jam @angguan aliran darah ke otak *'$ dibantu 'e/isit Pera"atan 'iri 9isiko (edera 1ambatan Komunikasi )erbal Ketidake/ekti/an %ersihan Ealan Napas 'e/isiensi Pengetahuan Kurang in/ormasi, Keterbatasan kogniti/ WOC Ttransiet Isce!ik Attack ( TIA ) 4a( Cerebrovaskuler Accident ( CVA )
Perdarahan 8ntra Kranial
"--2 Ma(if$%ta%i Kli(i% CVA Menurut 1udak dan @allo dalam bukunya Kepera"atan Kritis A Pendekatan 1olistik -#55:A &27-&:4+, terdapat gambaran mani/estasi klinis akibat stroke, yaituA a+ 'e/isit Motorik , dimana terjadi 1emiparese, 1emiplegia, 'isatria - kerusakan otot - otot bi!ara+ dan 'is/agia - kerusakan otot - otot menelan+ b+ 'e/isit Sensori 'e/isit )isual - umum karena syara/ .isual terpotong pada sebagian besar hemis/er serebri+ 1emianopsia homonimosa -kehilangan pandangan pada setengah bidang pandang pada sisi yang sama+ 'iplopia -penglihatan ganda+ Penurunan ketajaman penglihatan Tidak memberikan atau hilangnya respon terhadap sensasi super/isial -sentuhan, nyeri, tekanan, panas dan dingin+ Tidak memberikan atau hilangnya respon terhadap proprioresepsi -pengetahuan tentang posisi bagian tubuh+ !+ 'e/isit Perseptual - @angguan dalam merasakan dengan tepat dan menginterpretasi diri dan<atau lingkungan+ @angguan maksud tubuh - amnesia atau menyangkal terhadap ekstremitas yang mengalami paraliseF kelainan unilateral+ 'isorientasi - "aktu, tempat, orang+ *praksia - kehilangan kemampuan untuk menggunakan obyek-obyek dengan tepat+ *gnosia - ketidakmampuan untuk mengidenti/ikasi lingkungan melalui indera+ Kelainan dalam menemukan letak obyek dalam ruang, memperkirakan ukurannya dan menilai jauhnya Kerusakan memori untuk mengingat letak spasial obyek atau tempat 'isorientasi kanan kiri d+ 'e/isit %ahasa< Komunikasi */asia ekspresi/ -kesulitan dalam mengubah suara menjadi pola-pola bi!ara yang dapat di/ahami+ - dapat berbi!ara dengan menggunakan respons satu kata */asia resepti/ -kerusakan kelengkapan kata yang diu!apkan - mampu untuk berbi!ara, tetapi menggunakan kata-kata dengan tidak tepat dan tidak sadar tentang kesalahan ini+ */asia global -kombinasi a/asia ekspresi/ dan resepti/+ = tidak mampu berkomunikasi pada setiap tingkat *leksia -ketidakmampuan untuk mengerti kata yang dituliskan+ *gra/asia -ketidakmampuan untuk mengekspresikan ide-ide dalam tulisan+ e+ 'e/isit 8ntelektual Kehilangan memori 9entang perhatian singkat Peningkatan distraktibilitas -mudah buyar+ Penilaian buruk Ketidakmampuan untuk mentrans/er pembelajaran dari satu situasi ke situasi yang lain Ketidakmampuan untuk menghitung, memberi alasan atau berpikir se!ara abstrak /+ 'is/ungsi *kti.itas Mental dan Psikologis $abilitas emosional -menunjukkan reaksi dengan mudah atau tidak tepat+ Kehilangan kontrol diri dan hambatan sosial Penurunan toleransi terhadap stres Ketakutan, permusuhan, /rustasi, marah Keka!auan mental dan keputusasaan Menarik diri, isolasi 'epresi g+ @angguan Eliminasi -Kandung kemih dan usus+ $esi unilateral karena stroke mengakibatkan adanya sensasi dan kontrol partial kandung kemih, sehingga akan sering mengalami berkemih, dorongan dan inkontinensia urine. Eika lesi stroke ada pada batang otak, maka akan terjadi kerusakan lateral yang mengakibatkan neuron motorik bagian atas kandung kemih dengan kehilangan semua kontrol miksi Kemungkinan untuk memulihkan /ungsi normal kandung kemih sangat baik Kerusakan /ungsi usus akibat dari penurunan tingkat kesadaran, dehidrasi dan imobilitas Konstipasi dan adanya pengerasan /eses h+ @angguan Kesadaran Selain itu, adapun mani/estasi klinis yang dapat ditemukan pada pasien Cerebrovaskuler Accident % C&A ', yakni antara lain A a+ Mani/estasi a"al Stroke 8skemik< 8n/ark, adalah ditemukannya A Mani/estasi klinis ditemukan se!ara !epat dalam "aktu #4 - ,4 detik dan sering kali tanpa adanya tanda Tidak ada keluhan nyeri kepala Pasien pengalami kelemahan sebelah tubuh - 1emiparesis+ dan 1ilangnya sensasi satu sisi tubuh - Parestesia+ Kehilangan bi!ara Periode iskemik atau in/ark terjadi selama tidur atau # jam setelah bangun tidur Keluhan dilaporkan berkembang se!ara lambat karena proses perjalanan iskemia Pasien dalam keadaan sadar Tekanan darah normal b+ Mani/estasi umum yang ditemukan pada Stroke 1emoragik, yakni antara lain A Serangan terjadi se!ara !epat dari beberapa menit sampai # jam dan khas terjadi selama melakukan akti.itas Nyeri kepala hebat - *pabila pasien sadar + *danya kehilangan /ungsi permanen se!ara perlahan dan sulitnya prose penyembuhan. (epat terjadi koma Kekakuan pada belakang leher )ertigo -pusing+ < sinkop Parestesia -sensasi abnormal+ dan Paralisis Epistaksis dan perdarahan retina Selain itu, dalam 1udak > @allo - #55: A &23 = &27 + dijelaskan pula adanya kemungkinan terjadi ke!a!atan yang berkaitan dengan Cerebrovaskuker Accident - ()* +, yakni A a+ Stroke 1emisper kiri 1emiparesis atau hemiplegia sisi kanan Perilaku lambat dan sangat hati-hati Kelainan bidang pandang kanan Ekspresi/, resepti/, atau dispagia global Mudah /rustasi b+ Stroke 1emisper Kanan 1emiparesis atau hemiplegia sisi kiri 'e/isit spatial sampai perseptual Penilaian buruk Memperlihatkan ketidaksadaran de/isit pada bagian yang sakit oleh karena itu !enderung -beresiko untuk jatuh+ atau !idera lainnya Kelainan pada bidang .isual kiri *dapun beberapa mani/estasi klinis yang khas pada masing = masing pasien, baik yang merupakan perdarahan 8ntraserebral atau Subara!hnoid - $aporan praktik klinik KM% di 9uang syara/ 9S;' dr. Soetomo +, yakni A Ta9$l P$&9$4aa( Ma(if$%ta%i Kli(i% 5a4a P$&4a&aha( I(t&a S$&$9&al (PIS) 4$(/a( P$&4a&aha( Su9 A&a>h(.i4 (PSA) No Ma(if$%ta%i Kli(i% PIS PS # Timbulnya nyeri Kepala 'alam # jam hebat # - & menit sangat hebat & Kesadaran Menurun Menurun sementara , Kejang ;mum Sering Dokal ? Tanda rangsangan Meningeal G<- GGG 2 1emiparese GG G<- : @angguan sara/ otak G GGG Selain itu, dapat pula dilihat pada tabel di ba"ah ini dalam makalah simposium sehari mengenai peran pera"at dalam kega"at daruratan mengenai gambaran perbedaan antara stroke iskemia< in/ark dengan stroke hemoragik, yakni A Ta9$l P$&9$4aa( Ma(if$%ta%i Kli(i% a(ta&a St&.*$ I%*$1i* 4a( St&.*$ H$1.&a/i* G$<ala I%*$1i*? I(fa&* H$1.&a/i* Permulaan -a"itan+ 0aktu -saat serangan+ Peringatan Nyeri Kepala Kejang Muntah Kesadaran menurun Sub akut< kurang mendadak %angun pagi<istirahat G 246 T8* G<- - - Kadang sedikit Sangat akut< mendadak Sedang akti/itas - GGG G G GGG Koma<kesadaran menurun Kaku kuduk Kernig pupil edema Perdarahan 9etina %radikardia Penyakit lain PemeriksaanA 'arah pada $P H /oto Skedel *ngiogra/i (T S!an pthalmos!ope $umbal pungsi Tekanan 0arna Eritrosit *rteriogra/i EE@ G<- - - - - Pada hari ke - ? Tanda adanya aterosklerosis di retina, koroner, peri/er. Emboli pada ke-lainan katub, /ibrilasi, bising karotis - G klusi, stenosis 'ensitas berkurang -lesi hypodensi+ (rossing phenomena Sil.er "ire art Normal Eernih C &24<mm , oklusi di tengah GGG GG G G G Sejak a"al 1ampir selalu hypertensi, aterosklerosis, 11' G Kemungkinan pergeseran glandula pineal *neurisma. *)M. massa intra hemis/er< .aso-spasme. Massa intrakranial densitas bertambah. -lesi hyperdensi+ Perdarahan retina atau !orpus .itreum Meningkat Merah I#444<mm , ada shi/t shi/t midline e!ho Selain itu, adapun mani/estasi klinis pada pasien stroke dapat dikaji se!ara kuantitati/ berdasarkan skala yang dikeluarkan oleh National $nstitute of "ealt Stroke dalam Kepera"atan 1olistik - Morton, &4## +, yakni sebagai berikut A Ta9l$ Nati.(al I(%titut$ .f H$alth St&.*$ S>al$ #.a. Tingkat kesadaran - $(, $e.el o/ (ons!iosness + 0aspada 4 Mengamuk # Stupor & Koma , #.b. Pertanyaan $( Menja"ab dua pertanyaan dengan benar 4 Menja"ab satu pertanyaan dengan benar # Tidak menja"ab satu pertanyaan pun dengan benar & #.!. Perintah $( Melakukan keduanya dengan benar 4 Melakukan satu dengan benar # Tidak melakukan satupun dengan benar & & Pandangan terbalik Normal 4 Pandangan paralisis sebagian # 'e.iasi paksa & , Penglihatan Tidak ada kehilangan penglihatan 4 1emianopia sebagian # 1emianopia komplit & 1emianopia bilateral , ? Paralisis "ajah Normal 4 Paralisis minor # Paralisis sebagian & Paralisis total , 2 Motorik lengan Tidak ada dorongan 4 *da dorongan # %eberapa upaya mela"an dorongan & Tidak ada upaya mela"an dorongan , Tidak ada gerakan ? *mputasi, penyatuan sendi jelaskan A 5 : Motorik tungkai Tidak ada dorongan 4 *da dorongan # *da upaya mela"an gra.itasi & Tidak ada upaya mela"an gra.itasi , Tidak ada gerakan ? *mputasi, penyatuan sendi jelaskan A 5 3 *taksia ektremitas Tidak ada 4 *da di satu ekstremitas # *da di dua ekstremitas & 7 Sensorik Normal 4 Kehilangan ringan hingga sedang # Kehilangan berat hingga total & 5 %ahasa terbaik Tidak ada a/asia 4 9ingan hingga sedang # %erat & %isu , "--3 K.15li*a%i 4a&i Cerebrovaskuler Accident ( CVA ) *dapun beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat stroke, adalah A a+ *kibat mobilisasi yang terganggu menimbulkan keadaan yang rentan terhadap in/eksi pernapasan, nyeri tekan, konstipasi dan trombo/lebitis b+ *kibat kondisi paralisis dapat menimbulkan nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, de/ormitas, dan terjatuh !+ *kibat adanya kerusakan pada otak menimbulkan epilepsy dan T8K meningkat d+ Paralitis illeus e+ *trial /ibrilasi /+ 'iabetus insipidus g+ 1idrose/alus "--6 P$1$&i*%aa( P$(u(<a(/ 5a4a Cerebrovaskular Accident ( CVA ) Pemeriksan diagnostik atau penunjang yang dilakukan dimaksudkan untuk membedakan jenis !erebro.askuler a!!ident yang dialami seseorang, dimana stroke tersebut merupakan yang disebabkan oleh iskemik< in/ark atau hemoragik sehingga dapat ditentukannya penatalaksanan yang tepat dalam menangani kerusakan pada jaringan otak. *dapun pemeriksaan tersebut - Still"ell, &4## > @allo, #55: + yakni, antara lain A a+ *ngiogra/i Serebral ( Membantu menentukan penyebab stroke se!ara spesi/ik seperti perdarakan, obstruksi arteri, adanya titik oklusi< ruptur. b+ (T S!an ( Memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemik, dan adanya in/ark. !+ Pungsi $umbal ( Menunjukan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli serebral dan T8*, sedangkan tekanan meningkat dan !airan yang mengandung darah menujukan adanya hemoragi suaraknoid intrakranial. Kadar protein meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses im/lamasi. d+ M98 ( Menunjukkan daerah yang mengalami in/ark, hemoragik, mal/ormasi arterio.ena -M*)+ e+ EE@ ( Mengidenti/ikasi maslah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin adanya daerah lesi yang spesi/ik. /+ Sinar H Tengkorak ( Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang berla"anan dari masa yang meluasF klasi/ikasi karptis interna terdapat pada trombosis serebral. g+ ;ltrasonogra/i 'oppler A Mengidenti/ikasi penyakit arterio.ena -masalah system arteri karotis+, aliran darah < mun!ul plak -arteriosklerotik+ h+ Pemeriksaan darah A Peningkatan 1emoglobin< 1ematokrit dapat mengindikasikan adanya kemungkinan oklusi yang lebih parah. Masa protrombin dan masa protrombin parsial yang memberikan dasar dimulainya terapi antikoagulasi "--6 P$(atala*%a(aa( M$4i* 5a4a Cerebrovaskular Accident ( CVA ) (erebro.askuler *!!ident - ()* + merupakan penyakit yang memiliki dampak atau kompleksitas pada gangguannya sehingga diperlukan penaganan yang tepat dalam mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya. Se!ara garis besar, penatalaksanaan pada pasien dengan stroke dibedakan pada pasien yang mengalami stroke iskemik< in/ark dengan stroke hemoragik. %erikut penanganan yang dapat dilakukan pada pasien stroke berdasarkan penyebanya, antara lain A a) P$(a(/a(a( 5a4a 5a%i$( 4$(/a( %t&.*$ i%*$1i*? i(fa&* Penatalaksanaan klinis stroke iskemik memiliki empat tujuan utama, yakni perbaikan aliran serebral, pen!egahan trombosis berulang, perlindungan syara/, dan pera"atan suporti/. Penurunkan kerusakan iskemik yang terjadi pada area !erebral perlu dipertimbangkan. 'engan adanya in/ark serebral terdapat kehilangan irre.ersible pada inti sentral jaringan otak. 'i sekitar Bona yang mengalami kematian ini mungkin pula terdapat jaringan yang masih dapat diselamatkan. Tiga unsur yang paling penting untuk area tersebut adalah oksigen, glukosa dan suplai darah yang adekuat. Kadar oksigen dapat dipantau melalui gas darah arteri. - Morton, &4## + 'ilakukan pula tindakan = tindakan yang dapat menstabilkan tanda - tanda .ital dengan mempertahankan kepatenan saluran napas, yaitu sering lakukan pengisapan lendir dan pemberian oksigenasi yang adekuat. Selain itu, pengontrolan terhadap parameter eksternal seperti tekanan darah, irama, dan /rekuensi jantung sangat penting untuk dilakukan. Selain itu, pemberian antikoagulasi pada stroke iskemik< in/ark perlu diberikan dan diresepkan untuk men!egah terjadinya atau memberatnya thrombosis atau embolisasi dari tempat lain dalam system kardio.askuler. *ntiplatelet seperti Persatine - %oeh = ringer 8ngelheim, 9ingge/ield, (T +, *nturane dan aspirin. 'imana obat ini mengurangi perlengketan platelet dan diberikan dengan tujuan men!egah peristi"a trombotik atau embolik di masa mendatang. - Morton, &4## + Medikasi antitrombosit men!akup diprimadol = E9, tiklopididn, klopidogrel dan aspirin. Medikasi ini dapat diresepkan karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan embolisasi. *ntiagregasi thrombosis A diprimadol yang pelepasannya dimodi/ikasi meningkatkan e/ek /aktor spesi/ik yang ber/ungsi sebagai antiagregat untuk mengurangi agregasi trombosit. Selain itu, antiklopin sebanyak &24 mg dua kali sehari dianjurkan untuk menghambat /ungsi trombosit dengan menekan agregasi trombosit akibat adenosin di/os/at dan agregasi akibat /aktor lain. Neutropenia dan trombositopenia adalah e/ek samping yang diketahui. Klopidogrel juga menghambat akti.itas adenosin di/os/at, namun tidak terkait dengan peningkatan resiko neutropenia. *spirin sebanyak 7# = ,&2 mg per hari dianjurkan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma. Pemberian agens ini berperan penting dalam pen!egahan stroke dengan mengurangi risiko stroke di masa mendatang. Pilihan terhadap tindakan Endosterektomi karotis, yaitu dengan membuka arteri karotis di leher dapat merupakan pilihan akhir tindakan pembedahan. - Morton, &4##+
9) P$(a(/a(a( 5a4a 5a%i$( %t&.*$ h$1.&a/i* Pada penanganan pasien stroke hemoragik dapat dilakukan pengendalian hipertensi dan peningkatan tekanan intrakranial. Pengontrolan terhadap hipertensi, T8K dan per/usi !erebral dapat memebutuhkan upaya pera"at dan dokter. Pera"at harus mampu mengkaji masalah = masalah ini, mengenalinya, dan memastikan bah"a tindakan medis telah dilakukan. Pasien dengan hipertensi sedang biasanya tidak ditangani se!ara akut. Eika dilakukan penanganan pada penurunan tekanan darah yang !ukup tinggi perlu diperhatikan pula respon otak terhadap per/usinya yang turun se!ara mendadak. Sehingga apabila tekanan darah diastolik di atas kira = kira #42 mm1g, maka penunuran dilakukan se!ara bertahap melalui penggunaan nitroprusid. *pabila T8K meningkat pada pasien stroke, maka hal tersebut terjadi pada hari pertama. Meskipun hal ini merupakan respon alamiah otak terhadap beberapa lesi serebro.askuler namun hal ini dapat menyebabakan kerusakan otak. 9espon destrukti/ seperti edema atau atrial spasme terkadang dapat di!egah atau diatasi. Metode yang laBim dalam mengontrol PT8K mungkin dilakukan seperti hiper.entilasi, retensi !airan, meninggikan kepala, menghindari /leksi kepala dan rotasi kepala, gunakan diuretik osmotik seperti manitol dan mungkin pemberian deksametason meskipun penggunaannya masih merupakan kontro.ersial. - @allo, #55: + Pada pasien yang mengalami stroke hemoragik dapat diberikan heparinoid dengan berat molekul rendah - %1M9 + yang bertujuan untuk menurunkan ke!enderungan perdarahan pada penggunaan heparin dan dapat menurunkan ke!enderungan perdarahan pada penggunaannya. %1M9 ini masih dalam masa per!obaan tetapi uji klinik sangat baik dan !ukup memberikan harapan. 1eparinoids harus diberikan dalam "aktu &? jam sejak gejala a"al dan diberikan se!ara intra .ena, seperti halnya pada heparin. bat ini memebrikan e/ek antitrombotik namun menyebabkan perubahan yang tidak signi/ikan dalam masa protrombin serta masa tromboplastin parsial. 9e.askularisasi merupakan tindakan pembedahan dan man/aatnya paling dirasakan oleh pasien T8*$. Selain itu, ligasi pada arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma dapat pula dipertimbangkan - @allo, #55: + )asodilator yang bertujuan meningkatkan aliran darah serebri -*'S+, tetapi maknanya pada tubuh manusia belum dapat dijelaskan. %loker saluran kalsium seperti nimodipin dapat digunakan untuk mengobati .asospasme !erebral. bat = obatan ini untuk merilekskan otot polos pembuluh darah. )asospasme merupakan peristi"a yang paling umum terjadi apabila terjadinya ruptur aneurisma !erebral. Trental - Pentoksi/iline, somer.iline + dapat digunakan untuk meningkatkan aliran darah kapiler mikrosirkulasi sehingga meningkatkan per/usi dan oksigenasi ke jaringan otak yang mengalami iskemia. "-" K.(%$5 A%uha( K$5$&a7ata( Pa%i$( 4$(/a( Cerebrovaskuler Accident ( CVA ) &.&.# Pengkajian Kepera"atan pada pasien Stroke *dapun pengkajian yang dilakukan meliputi beberapa hal, sebagai berikut A -a+ 8dentitas pasien Meliputi nama, umur -kebanyakan terjadi pada usia tua+, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit - M9S +, nomor register, diagnosa medis. -b+ Keluhan utama A Pasien yang mengalami stroke iskemik atau in/ark biasanya mengeluh adanya kelemahan pada anggota gerak sebelah badan dan hilangnya sensasi pada satu sisi tubuh, adanya ketidakmampuan untuk bi!ara< tidak dapat berkomunikasi. Sedangkan pada pasien stroke hemoragik, sering ditemukan adanya nyeri kepala hebat, koma, kekakuan pada belakang leher, )ertigo -pusing+ < sinkop, parestesia -sensasi abnormal+ dan paralisis, serta epistaksis dan perdarahan retina. -!+ 9i"ayat penyakit sekarang A Keluhan = keluhan pada pasien stroke iskemik< in/ark dimana biasanya mun!ul pada saat pasien beristirahat atau # jam setelah pasien bangun tidur. Keluhannya berlangsung atau berkembang se!ara lambat. Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat pasien sedang melakukan akti.itas. Prognosis dari pasien dengan hemoragik biasanya berkembang lebih !epat dibandingkan dengan yang mengalami in/ark -d+ 9i"ayat penyakit dahulu A Daktor = /aktor resiko berupa adanya ri"ayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, anemia, ri"ayat trauma kepala, obat - obat adikti/, dan obesitas. -e+ 9i"ayat penyakit keluarga A *danya anggota keluarga lain yang menderita beberapa penyakit yang beresiko menimbulkan stroke, seperti hipertensi ataupun 'M. -/+ 9i"ayat psikososial A Stroke merupakan penyakit dimana dalam proses kurati/ dan rehabilitati/nya memerlukan biaya yang !ukup tinggi, baik untuk pemeriksaan, pengobatan dan pera"atan yang se!ara tidak langsung berpengaruh pada psikologis pasien dan keluarga. -g+ Pemeriksaan /isik K$a4aa( u1u1 : Pasien biasanya mengalami penurunan kesadaran, namun adapula yang datang dalam keadaan sadar. Pasien tampak sulit bi!ara, dan pada pemeriksaan tanda = tanda .italnya menunjukkan beberapa perubahan berupa adanya tekanan darah meningkat, denyut nadi yang irreguler Breat "B#$ 8nspeksi yang dilakukan didapatkan pasien tampak batuk, adanya peningkatan produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan /rekuensi pernapasan. Pada auskultasi ditemukan adanya bunyi napas tambahan, seperti A ronkhi pada pasien dengan peningkatan produksi sekret dan penurunan kemampuan batuk. 1al ini sering ditemukan pada pasien stroke hemoragik - pasien koma +. Pada pasien dengan kesadaran !ompos mentis yakni pada kebanyakan pasien dengan stroke iskemik, saat inspeksi tidak ditemukan adanya kelainan. %egitu pun pada palpasi dan auskultasi tidak terdapat kelainan< masalah. Blood "B%$ Pada pasien stroke iskemik< in/ark biasanya ditemukan tekanan darah dalam batas normal. Sedangkan peningkatan tekanan darah terjadi pada pasien dengan stroke hemoragik. Tekanan darah biasanya meningkat dan bisa terjadi adanya hipertensi massi/ dimana ditemukannya I &44 mm1g. Brain "B&$ Cerebrovaskuler Accident atau Stroke menyebabkan terjadinya berbagai gangguan neurologis yang bergantung pada area terjadinya lesi - pembuluh darah mana yang tersumbat +, ukuran area yang per/usinya tidak adekuat, dan aliran darah kolateral -sekunder atau aksesori+. Kerusakan atau !edera pada otak tidak dapat pulih seperti semula. Pemeriksaan tingkat kesadaran menggunakan )las!ow Coma Scale % )CS ' sangat perlu dilakukan untuk mendeteksi dis/ungsi persara/an pada seseorang yang berkaitan dengan respon mata - Eye +, )erbal dan Motorik. Penurunan terhadap nilai @(S mengindikasikan adanya masalah neurologis. Pada pasien dengan iskemik< in/ark, biasanya pasien datang ke layanan kesehatan dalam keadaan sadar, namun ditemukan pula adanya kesulitan berbi!ara. *danya keluhan bah"a terjadi hemiparese ataupun parestesia. Pada pasien yang mengalami stroke hemoragik, pasien biasanya dalam keadaan koma, nyeri hebat pada belakang leher, parastesia maupun paralisis. Pemeriksaan sara/ !ranial yang meliputi sara/ 8 - sara/ H88 perlu dilakukan, pemeriksaan system sensorik - motorik, pemeriksaan re/leks dan gerakan in.olunter. Bladder "B'$ Setelah stroke pasien mungkin mengalami inkontinensia urine sementara karena kon/usi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan ketidakmampuan mengguanakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural. Kadang-kadang kontrol s/ingter urinarius eksternal hilang atau berkurang. Selama periode ini, dilakukan kateterisasi intermiten dengan teknik steril. 8nkontinensia urine yang berlanjut menunjukkan kerusakan neurologis luas. Bo(el "B)$ Pada pasien stroke dapat pula ditemukan adanya keluhan dalam menelan, anoreksia, nausea dan .omiting yang terjadi se!ara tiba - tiba. Perubahan pada pola de/ekasi menimbulkan konstipasi karena adanya penurunan pada peristalti! usus. 8nkontinensia al.i dalam "aktu yang lama mengindikasikan adanya de/isit pada neurologis yang luas. Bone "B*$ Kerusakan berupa in/ark< iskemik pada beberapa area otak berdampak pada adanya hemiplegia -kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh + karena adanya in/ark pada sisi !erebral yang berla"anan. 1emiparesis< kelemahan pada salah satu sisi tubuh adalah mani/estasi lainnya. 'itemukannya tanda kekurangan &, kulit akan tampak pu!at. 9esiko terjadinya dekubitus perlu diperhatikan pada area yang tertekan. Sulit dalam berakti.itas karena adanya kelemahan, paralisis<hemiplegia serta kehilangan sensorik - motorik -h+ Pemeriksaan 'iagnostik A *ngiogra/i serebri, Lumbal pun!si, C# scan, Ma!netic $ma!in! *esonance %M*$', +S) ,oppler, --) dan pemeriksaan kimia darah "-"-" Dia/(.%a K$5$&a7ata( %erikut adalah diagnosa kepera"atan yang dapat mun!ul pada pasien yang mengalami Cerebrovaskuler Accidnet % C&A 'adalah sebagai berikut A #. Ketidake/ekti/an bersihan jalan na/as berhubungan dengan adanya 'is/ungsi neuromuskular &. Ketidake/ekti/an per/usi jaringan !erebral berhubungan dengan adanya perdarahan, edema atau oklusi pembuluh darah serebral ,. 1ambatan mobilitas /isik berhubungan dengan adanya kerusakan neuromuskuler, kelemahan, hemiparese ?. 1ambatan komunikasi .erbal berhubungan dengan kerusakan neuromus!ular, kerusakan sentral bi!ara 2. 'e/isit pera"atan diri berhubungan dengan kelemahan, gangguan neuromus!ular, kekuatan otot menurun, penurunan koordinasi otot, kerusakan persepsi :. 9isiko !edera berhubungan dengan gerakan yang tidak terkontrol selama penurunan kesadaran, perubahan transmisi sara/ 3. 'e/isiensi pengetahuan -pasien dan keluarga+ tentang penyakit dan pera"atan berhubungan dengan kurang in/ormasi, keterbatasan kogniti/, tidak mengenal sumber "-"-! I(t$&=$(%i? R$(>a(a K$5$&a7ata( - K$ti4a*$f$*tifa( 9$&%iha( <ala( (afa% 9$&hu9u(/a( 4$(/a( a4a('a Di%fu(/%i ($u&.1u%*ula& Tu<ua( A Pasien mampu mempertahankan jalan na/as yang paten K&it$&ia ha%il A %unyi na/as .esikuler, 99 normal, Tidak ada tanda- tanda sianosis dan pu!at, tidak ada sputum I(t$&=$(%i : %erikan posisi semi /o"ler sesuai dengan kebutuhan -tidak ada kontraindikasi + $akukan su!tioning< penghisapan lendir dan pasang P* jika kesadaran menurun *uskultasi bunyi na/as bser.asi dan ukur tanda - tanda .ital %ila sudah memungkinkan lakukan /isioterapi dada dan latihan na/as dalam Kolaborasi A Pemberian oksigen $aboratorium A pemeriksaan analisa gas darah, darah lengkap "- K$ti4a*$f$*tifa( 5$&fu%i <a&i(/a( >$&$9&al 9$&hu9u(/a( 4$(/a( a4a('a 5$&4a&aha(: $4$1a atau .*lu%i 5$19uluh 4a&ah %$&$9&al Tu<ua( A Per/usi serebral membaik K&it$&ia ha%il A Tingkat kesadaran membaik -@(S meningkat+, /ungsi kogniti/, memori dan motorik membaik, T8K dalam batas normal, Tanda - tanda .ital stabil dan Tidak ada tanda perburukan neurologis I(t$&=$(%i : Pertahankan posisi tirah baring pada posisi anatomis atau posisi kepala tempat tidur #2 - ,4 derajat 1indari .alsa.a maneu.er seperti batuk atau mengejan Pertahankan ligkungan yang nyaman 1indari /leksi leher bser.asi dan pantau adanya tanda - tanda penurunan per/usi serebral A@(S, memori, bahasa respon pupil bser.asi tanda - tanda .ital -tiap jam sesuai kondisi pasien+ Pantau intake - output !airan, lakukan balan!e !airan setiap &? jam Kolaborasi A %eri oksigen sesuai indikasi, $aboratoriumA *@', gula darah, Pemberian terapi *spirin dan juga manitol bila ada PT8K !- Ha19ata( 1.9ilita% fi%i* 9$&hu9u(/a( 4$(/a( a4a('a *$&u%a*a( ($u&.1u%*ul$&: *$l$1aha(: h$1i5a&$%$ Tu<ua( :Pasien akan meningkatkan mobilitas se!ara bertahap K&it$&ia Ha%il : Pasien mampu mendemonstrasikan mobilisasi akti/, tidak ada kontraktur atau /oot drop, kontraksi otot membaik, dan mobilisasi bertahap I(t$&=$(%i : 9ubah posisi tiap & jan Pasang tro!hanter roll pada daerah yang lemah Pantau tingkat kemampuan mobilisasi klien $akukan 9M pasi/ atau akti/ sesuai kemampuan dan jika TT) stabil Pantau kekuatan otot $ibatkan keluarga dalam memobilisasi klien Kolaborasi A dengan ahli /isioterapi 0- Ha19ata( *.1u(i*a%i =$&9al 9$&hu9u(/a( 4$(/a( *$&u%a*a( ($u&.1u%>ula&: *$&u%a*a( %$(t&al 9i>a&a Tu<ua( :Komunikasi dapat berjalan dengan baik K&it$&ia Ha%il :Pasien dapat mengekspresikan perasaan, memahami maksud dan pembi!araan orang lain, pembi!araan pasien dapat dipahami I(t$&=$(%i : $akukan komunikasi dengan "ajar, bahasa jelas, sederhana dan bila perlu diulang E.aluasi si/at dan beratnya a/asia pasien, jika berat hindari memberi isyarat non .erbal 'engar dan perhatikan jika pasien mulai berbi!ara %erdiri di dalam lapang pandang pasien pada saat bi!ara $atih otot bi!ara se!ara optimal $ibatkan keluarga dalam melatih komunikasi .erbal pada pasien Kolaborasi A dengan ahli terapi "i!ara 2- D$fi%it 5$&a7ata( 4i&i 9$&hu9u(/a( 4$(/a( *$l$1aha(: /a(//ua( ($u&.1u%>ula&: *$*uata( .t.t 1$(u&u(: 5$(u&u(a( *..&4i(a%i .t.t: *$&u%a*a( 5$&%$5%i Tu<ua( : Pasien akan meningkatkan kemampuan mera"at diri K&it$&ia ha%il : Pasien dapat mendemonstrasikan perubahan pola hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari = hari, Melakukan pera"atan diri sesuai kemampuan, Mengidenti/ikasi dan meman/aatkan sumber bantuan I(t$&=$(%i : Pantau tingkat kemampuan klien dalam mera"at diri %erikan bantuan terhadap kebutuhan yang benar-benar diperlukan saja %uat lingkungan yang memungkinkan klien untuk melakukan *'$ mandiri $ibatkan keluarga dalam membantu klien Moti.asi klien untuk melakukan *'$ sesuai kemampuan Sediakan alat %antu diri bila mungkin KolaborasiA pasang '( jika perlu, konsultasi dengan ahli okupasi atau /isioterapi 3- Ri%i*. >$4$&a 9$&hu9u(/a( 4$(/a( /$&a*a( 'a(/ ti4a* t$&*.(t&.l %$la1a 5$(u&u(a( *$%a4a&a(: 5$&u9aha( t&a(%1i%i %a&af Tu<ua( APasien terhindar dari !edera selama pera"atan K&it$&ia ha%il : Pasien tidak terjatuh, Tidak ada trauma dan komplikasi lain I(t$&=$(%i : Pantau tingkat kesadaran dan kegelisahan klien %eri pengaman pada daerah yang sehat, beri bantalan lunak 1indari restrain ke!uali terpaksa Pertahankan bedrest selama /ase akut %eri pengaman di samping tempat tidur $ibatkan keluarga dalam pera"atan Kolaborasi A pemberian obat sesuai indikasi -diaBepam, dilantin dll+ 6- D$fi%i$(%i 5$(/$tahua( (5a%i$( 4a( *$lua&/a) t$(ta(/ 5$('a*it 4a( 5$&a7ata( 9$&hu9u(/a( 4$(/a( *u&a(/ i(f.&1a%i: *$t$&9ata%a( *./(itif: ti4a* 1$(/$(al %u19$& Tu<ua( :Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit dan pera"atan meningkat K&it$&ia ha%il :Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses belajar, Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, pengobatan, dan perubahan pola hidup yang diperlukan I(t$&=$(%i : E.aluasi derajat gangguan persepsi sensuri 'iskusikan proses patogenesis dan pengobatan dengan klien dan keluarga 8denti/ikasi !ara dan kemampuan untuk meneruskan progranm pera"atan di rumah 8denti/ikasi /a!tor risiko se!ara indi.idual dal lakukan perubahan pola hidup %uat da/tar peren!anaan pulang BAB ! PENUTUP !- Si15ula( Cerebrovaskuler Accident - ()* + atau stroke merupakan adanya tanda klinis yang terjadi se!ara akut, !epat, berupa gangguan atau kehilangan /ungsi otak, yang berlangsung &? jam atau lebih, atau langsung menimbulkan kematian dan disebabkan oleh gangguan peredaran< suplai darah ke otak yang berhubungan dengan .askuler. *dapun penyebab dari ()* yakni antara lain A trombus, emboli, hemoragik dan hipoksia sehingga dapat diklasi/ikasikan menjadi stroke haemoragik dan stroke 8skemik. Mani/estasi yang dapat ditemukan pada pasien ()* didasarkan pada area otak yang memiliki /ungsi tertentu mengalami gangguan akibat kematian atau in/ark. Keadaan ()* harus menjadi perhatian yang serius mengingat ()* ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi sehingga pemeriksaan penunjang seperti EE@, *ngiogra/i !erebral ataupun (T S!an dan lainnya perlu dilakukan untuk menilai sejauh mana in/ark dan penentuan tindakan penanganan medis yang sesuai sangat diperlukan. !-" Sa&a( 'iharapkan pera"at mampu melaksanakan asuhan kepera"atan pada pasien dengan ()* dengan tepat. Penambahan berbagai literatur baru mengenai ()* sangat diharapkan. Dafta& Pu%ta*a *li, 0endra, #555, .etun/uk .raktis *eabilitasi .enderita Stroke, %agian Neurologi DK;8 <9S(M, ;(% Pharma 8ndonesia, Eakarta. %runner, Suddart. &44#. 0eperawatan Medical 1eda. )olume &. Penerbit E@( A Eakarta(arpenito, $ynda Euall, &444, 1uku Saku ,ia!nosa 0eperawatan, Edisi 7, E@(, Eakarta. 'oenges, M.E., Moorhouse M.D.,@eissler *.(., &444, *encana Asuan 0eperawatan, Edisi ,, E@(, Eakarta. Engram, %arbara, #557, *encana Asuan 0eperawatan Medikal 1eda, )olume ,, E@(, Eakarta. 1arsono, #55:, 1uku A/ar Neurolo!i 0linis, Edisi #, @adjah Mada ;ni.ersity Press, Yogyakarta. 1arsono, &444, 0apita Selekta Neurolo!i, @adjah Mada ;ni.ersity Press, Yogyakarta. 1udak (.M., @allo %.M., #55:, 0eperawatan 0ritis, .endekatan "olistik, Edisi )8, )olume 88, E@(, Eakarta. Still"ell, Susan. &4##. .edoman 0eperawatan 0ritis. E@( A Eakarta ( httpA<<en."ikipedia.org<"iki<TransientJis!hemi!Jatta!k )