Вы находитесь на странице: 1из 3

Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila
mengandung makna dan nilai tersendiri.

Pengertian Etika
Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti watak, adat
ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang
untuk senantiasa patuh kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana Syafiie, 1993).
Dalam konteks filsafat, etika membahas tentang tingkah laku manusia dipandang dari segi baik
dan buruk. Etika lebih banyak bersangkut dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan
dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986).
Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
(suseno 1987).
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum
dan etika khusus.
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagi aspek
kehidupan manusia (suseno, 1987).
Etika khusus dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban manusia terhadap diri
sendiri dan etika social yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia yang lain dalam
hidup bermasyarakat, yang merupakan bagian terbesar dari etika khusus.
Etika berkaitan dengan berbagi masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan
masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan tidak susila,baik dan buruk.
Dapat juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan
tingkah laku manusia

Nilai-nilai Etika yang Terkandung dalam Pancasila
Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila pancasila adalah merupakan suatu system nilai, artinya
setiap sila memang memiliki nilai akan tetapi masing-masing sila saling berhubungan, saling
ketergantungan secara sitemik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki tingkatan.
Nilai-nilai tersebut berupa nilai-nilai religius,nilai adat istiadat kebudaya dan setelah disahkan
menjadi dasar Negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan.
Penyelenggaraan kenegaraan, bahwa kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua macam
norma dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan yaitu norma hokum dan norma norma moral atau
etika.
Sebagaimana dipahami bahwa sistim etika dalam pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar
antologis sila-sila pancasila. Jikalau dilakukan suatu abstraksi dasar antologis sila-sila pancasila pada
hakikatnya adalah manusia, karena pancasila adalah dasar Negara dan Negara pada hakikatnya adalah
lembaga persekutuan hidup bersama yang unsur-unsurnya adalah manusia dan demi tujuan harkat dan
martabat manusia.
Etika dan moral bagi manusia kebangsaan dan kemasyarakatan, senantiasa bersifat relasional.
Etika serta moral yang terkandung dalam sils-sila pancasila oleh karena itu etika pancasila mendasarkan
hakikat manusia secara moralitas memiliki hubungan etis, antara manusia dengan dirinya sendiri dalam
pengertian jasmani dan rokhani, antara manusia dengan manusia lain secara individual, antara manusia
dengan masyarakat, bangsa dan Negara, dan antara manusia terhadap Tuhan yang Maha Esa.


Aktualisasi Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalam sila-silanya, yaitu:
1. Sila pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagaikebebasannya dalam
menganut agama dan kepercayaannya masing- masing, serta menjadikan ajaran-ajaran
sebagai anutan untuk menuntun ataupun mengarahkan jalan hidupnya.
2. Sila kedua: menghormati setiap orang dan warga negara sebagai pribadi (personal) utuh
sebagai manusia, manusia sebagai subjek pendukung, penyangga, pengemban, serta
pengelola hak-hak dasar kodrati yang merupakan suatu keutuhan dengan eksistensi dirinya
secara bermartabat.
3. Sila ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi segmentasi- segmentasi atau
primordialisme sempit dengan jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal Ika-bersatu dalam
perbedaan dan berbeda dalam persatuan.
4. Sila keempat: kebebasan, kemerdekaan, dan kebersamaan dimiliki dan dikembangkan dengan
dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan secara jujur dan terbuka dalam menata
berbagai aspek kehidupan.
5. Sila kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang berkeadilan sosial yang
mencakup kesamaan derajat (equality) dan pemerataan (equity) bagi setiap orang atau setiap
warga negara.
Sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan integral dan integrative menjadikan dirinya
sebagai sebagai referensi kritik sosial kritis, komprehensif, serta sekaligus evaluatif bagi etika dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa ataupun bernegara. Konsekuensi dan implikasinya ialah bahwa
norma etis yang mencerminkan satu sila akan mendasari dan mengarahkan sila-sila lain.
Pancasila sebagai core philosophy bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, juga
meliputi etika yang sarat dengan nilai-nilai filsafati; jika memahami Pancasila tidak dilandasi
dengan pemahaman segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap hanyalah segi-segi filsafatnya,
maka yang ditangkap hanyalah segisegi fenomenalnya saja, tanpa menyentuh inti hakikinya.

Pancasila merupakan hasil kompromi nasional dan pernyataan resmi bahwa bangsa Indonesia
menempatkan kedudukan setiap warga negara secara sama, tanpa membedakan antara penganut
agama mayoritas maupun minoritas. Selain itu juga tidak membedakan unsur lain seperti
gender, budaya, dan daerah.
Keberadaan Pancasila merupakan oase bangsa ini untuk tetap mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Indonesia Raya. Semangat Pancasila yang menyakini bahwa keutuhan berbangsa dan
bernegara merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun, Pancasila juga memiliki
keluasan makna yang dalam jika dikaji dengan mendalam dan komprehensif.
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila mengandung
makna dan nilai tersendiri.

Вам также может понравиться