Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Modul Pelatihan
Modul Pelatihan
Profil Desa dan Kelurahan
Sambutan
Daftar Isi
Pendahuluan
Kurikulum
Pokok Bahasan 1
Dinamika Kelompok dan Pre-Test
Pokok Bahasan 2
Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan
29
Pokok Bahasan 3
Persiapan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan
37
Pokok Bahasan 4
Instrumen Manual Penyusunan Profil Desa dan
Kelurahan
45
Pokok Bahasan 5
Program Aplikasi Penyusunan Profil Desa dan
Kelurahan
65
Pokok Bahasan 6
Evaluasi dan Refleksi Penyelenggaraan Pelatihan
71
Daftar Istilah
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
perkebunan: desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya dengan areal tanah
didominasi untuk penggunaan lahan non sawah
yang ditanami tanaman keras terutama kelapa,
kelapa sawit, kakao, cengkeh, kopi, karet.
perladangan: desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya dengan areal tanah
dominan untuk usaha pertanian tanah kering yang
penggarapannya dilaksanakan secara temporer, baik
dilaksanakan di sekitar hutan hutan tropis atau
tegalan.
persawahan: desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya dengan areal tanah
dominan diusahakan untuk kegiatan pertanian
tanah basah atau tanah kering, digenangi air secara
periodik atau terus menerus dengan jenis vegetasi
yang diusahakan berupa padi atau tebu, tembakau,
rosela, sayur-sayuran, dan tanaman musiman atau
tahunan lainnya.
pertambangan: desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya yang terletak pada zona
layak tambang dan di dalamnya terdapat sebaran
bahan galian unggulan.
pesisir:
desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya yang menempati daerah
peralihan antara ekosistem di darat dan di laut.
peternakan: desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya dengan wilayah yang
secara khusus diperuntukkan untuk kegiatan
peternakan atau terpadu sebagai komponen
usahatani (berbasis tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan atau perikanan) dan terpadu sebagai
Kategori
Mula:
desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya yang membutuhkan
prioritas penanganan pada masalah pemenuhan
kebutuhan dasar seperti ekonomi, pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur.
Kelurahan: wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan.
Dalam buku ini jumlah kelurahan dimasukkan ke
dalam jumlah desa.
Potensi Desa: keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau
digunakan oleh desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas hukum lainnya baik sumber daya
manusia, sumber daya alam dan kelembagaan
maupun prasarana dan sarana untuk mendukung
percepatan kesejahteraan masyarakat.
Tingkat Perkembangan Desa: status tertentu dari capaian
hasil kegiatan pembangunan yang dapat
mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau
keberhasilan masyarakat, pemerintrahan desa dan
kelurahan serta pemerintahan daerah dalam
melaksanakan
pembangunan
di
desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas
hukum lainnya.
Tipologi desa: kondisi spesifik keunggulan potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia dan potensi
kelembagaan serta potensi prasarana dan sarana
dalam menentukan arah pengembangan dan
pembinaan masyarakat berdasarkan karakteristik
keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap
desa/kelurahan/nagari/UPT/nama
komunitas
hukum lainnya.
Pendahuluan
Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan data pembangunan di tingkat desa dan
kelurahan, Pemerintah melalui Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan
telah mengeluarkan regulasi sebagai payung hukum bagi pelaksanaan kegiatan
pendataan perkembangan desa dan kelurahan dimaksud. Di dalam permendagri
tersebut termuat susunan pokok-pokok pemikiran menyangkut data profil desa
dan kelurahan serta langkah-langkah konkrit tentang penyusunan data profil
desa dan kelurahan; , pendayagunaan data profil desa dan kelurahan, serta
pelaporan yang dilanjutkan dengan fungsi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraannya. secara umum data profil desa dan kelurahan yang
dimaksudkan oleh permendagri tersebut di atas, terdiri atas tiga data informasi
utama yaitu data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data
tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Data profil desa dan kelurahan merupakan data registrasi, dengan
konsekuensi dinilai sebagai tugas aparat pemerintah di tingkat desa, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Konsekuensi lainnya ialah kebutuhan
pelembagaan untuk memastikan data terkumpul secara berkelanjutan dan
memiliki validitas yang tinggi.
Dengan menyadari hal tersebut, pelatihan tentang profil desa dan
kelurahan menjadi sangat penting. Apalagi upaya untuk merealisasikan
ketersediaan data dan informasi dimaksud bukanlah sederhana. Hal ini
mengingat besarnya wilayah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia yang
melebihi angka 220 juta jiwa, yang tersebar di 34 Provinsi, 440
Kabupaten/Kota, 5.263 kecamatan serta tidak kurang dari 70.000 desa/
kelurahan.
Untuk memperlancar sosialisasi, bimbingan teknis dan pelatihan bagi
pelaksana kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan, maka disusunlah
modul pelatihan ini. Pelatihan bagi calon pelatih ini menjadi langkah awal yang
1
Kurikulum
Materi Bahasan
PB 1
PB 2
Alokasi
Waktu
Pokok
Bahasan
Materi Bahasan
Alokasi
Waktu
PB 4
PB 5
22
PB 6
Pokok
Bahasan
Materi Bahasan
Total Waktu Belajar Kelas (Jam Pelajaran)
Alokasi
Waktu
41
19.45 - 20.30
20.30 - 21.15
Hari Kedua
06.30 - 08.00
08.00 - 08.45
08.45 - 10.15
10.15 - 10.45
10.45 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 14.45
14.45 - 15.30
15.30 - 16.00
ACARA
Check in
Makan Malam
Pembukaan
Pengantar oleh MC
Laporan oleh Panitia
Sambutan/Pengarahan dan MEMBUKA secara resmi
oleh Pimpinan
Doa
Pengantar Program Pelatihan Profil Desa dan
Kelurahan
Perkenalan, Pengorganisasian Peserta dan Tata Tertib
Makan Pagi Peserta
Pre Test
Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Permendagri Nomor 12 Tahun 2007
tentang Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
Istirahat (cofee Break)
Persiapan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan
untuk Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
LANJUTAN
Pelaksanaan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Instrumen Manual Penyusunan Profil Desa
dan Kelurahan
Istirahat (coffee break)
5
NO
WAKTU
16.00 - 16.45
16.45 - 17.30
17.30 - 19.00
19.00 -21.15
Hari Ketiga
06.30 - 08.00
08.00 - 08.45
08.45 - 10.15
10.15 - 10.45
10.45 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.30
15.30 - 16.00
16.00 - 16.45
16.45 - 17.30
17.30 - 19.00
19.00 -20.30
Hari Keempat
06.30 - 08.00
08.00 - 10.15
10.15 - 10.45
10.45 - 13.00
13.00 - 14.00
14.00 - 15.30
15.30 - 16.00
16.00 - 17.30
17.30 - selesai
Hari Kelima
06.30 - 08.00
08.00 - 08.45
08.45 - 09.30
09.30 - 10.15
ACARA
LANJUTAN
LANJUTAN
Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
LANJUTAN
Makan Pagi Peserta
Pelaksanaan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan: Program Aplikasi Penyusunan Profil Desa
dan Kelurahan
LANJUTAN
Istirahat (cofee Break)
LANJUTAN
Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
LANJUTAN
Istirahat (coffee break)
LANJUTAN
LANJUTAN
Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
LANJUTAN
Makan Pagi Peserta
LANJUTAN
Istirahat (cofee Break)
LANJUTAN
Istirahat (Makan Siang dan Shalat)
LANJUTAN
Istirahat (coffee break)
LANJUTAN
Istirahat (Makan Malam dan Shalat)
NO
WAKTU
10.15 - 11.15
ACARA
Sambutan/Pengarahan dan MENUTUP secara resmi
oleh Pimpinan
Doa
Foto Bersama
Ramah Tamah
Penyelesaian Administrasi dan Check out
Pokok Bahasan 1
Dinamika Kelompok dan Pre-Test
Pokok Bahasan
Tujuan
Sub Pokok
Bahasan
SPB 1.1.
Waktu
disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta
di depan kelas
Modul 1.1
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.1.
Pengantar Program Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan.
Tujuan
Waktu
:
disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta di
depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode
1
Pengantar
Fasilitator menjelaskan garis besar
10
Bahan/Materi/
Media
5 menit Lembar Bacaan
Pengantar pada
Waktu
PROSES PEMBELAJARAN
No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode
Waktu
Ceramah
Fasilitator menjelaskan :
Tujuan dilaksanakannnya pelatihan.
Materi Pelatihan yang diberikan
Proses dan jadwal pelatihan
20
menit
20
menit
Bahan/Materi/
Media
Modul 1.1.1
Kurikulum
Pelatihan pada
Lembar Modul
1.1.2
Skema Tujuan
Pelatihan pada
Lembar Modul
1.1.3
Bagan Alur
Pelatihan pada
pada Lembar
Modul 1.1.4
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
11
Modul 1.1.1
Bacaan Pengantar
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan merupakan hal paling
esensial dan faktor yang paling menentukan dalam pembangunan masyarakat
dan desa. Pendataan tersebut akan menggambarkan potensi dan tingkat
perkembangan desa/kelurahan yang akurat, komprehensif dan integral. Untuk
mewujudkan hal tersebut maka perlu diterbitkan pedoman yang didalamnya
memuat indikator maupun mekanisme pendataan yang menjadi acuan dalam
mengetahui tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Mencermati hal itu, Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan
beberapa pedoman yang terkait dengan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan ini. Sebut saja seperti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 25
Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Data Dasar Profil Desa dan
Kelurahan. Kemudian disusul dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
414.3/316/PMD tanggal 17 Pebruari 2003 tentang Sistem Pendataan Profil
Desa/Kelurahan, dan yang paling akhir adalah Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan
Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan.
Dengan adanya pedoman tersebut, diharapkan akan tersusun data
terkait dengan klasifikasi perkembangan desa dan kelurahan menurut katagori
swadaya, swakarya dan swasembada. Namun dalam kenyataannya, kebijakankebijakan tersebut belum dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Salah
satunya adalah terbatasnya jumlah aparat pengelola ataupun fasilitator yang
menguasai secara komprehensif mengenai pendataan tersebut.
Karena itu sosialisasi, bimbingan teknis dan pelatihan yang terkait
dengan kebijakan pendataan perkembangan desa dan kelurahan merupakan
keharusan dan menempati urutan pertama dari proses pendataan ini. Kegiatan
ini dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa dan
kelurahan. Mengingat luasnya cakupan pendataan maka dibutuhkan aparat
pengelola maupun fasilitator yang menguasai pendataan ini baik dari segi
kebijakan maupun aplikasi di lapangan.
Seperti tercatat pada data statistik Indonesia, saat ini jumlah desa dan
kelurahan mencapai lebih dari 78.000 buah. Bila dikalkulasikan maka
membutuhkan aparat pengelola maupun fasilitator minimal sejumlah desa atau
12
13
Modul 1.1.2
Kurikulum Modul
Kurikulum Modul
Pokok
Bahasan
PB 1
PB 2
PB 3
PB 4
Materi Bahasan
14
Alokasi
Waktu
(SATUAN
JP )
SPB 4.3.
PB 5
PB 6
15
22
41
Modul 1.1.3.
Tujuan Penelitian
PERAN
PESERTA
PELATIHAN
TUJUAN PELATIHAN :
1. Membekali pemahaman latar
belakang dan kebijakan
Pendataan Perkembangan
Desa melalui Penyusunan dan
Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
2. Membekali pemahaman secara
lengkap langkah-langkah
pelaksanaan penyusunan Profil
Desa dan Kelurahan
3. Membekali pemahaman
terhadap jenis dan cakupan
data yang diperlukan dalam
penyusunan Profil Desa Dan
Kelurahan
4. Membekali pemahaman cara
pengisian data manual Profil
Desa Dan Kelurahan
5. Membekali pemahaman
tentang sistem informasi Profil
Desa Dan Kelurahan
6. Membekali pemahaman
tentang cara
mengoperasionalkan aplikasi
Profil Desa dan Kelurahan
secara offline dan online
7. Membekali pemahaman
tentang cara mengolah dan
menganalisis data Profil Desa
Dan Kelurahan
8. Membekali pemahaman
tentang cara mempublikasikan
data Profil Desa dan Kelurahan
dengan media-media yang
tersedia.
9. Membekali pemahaman
tentang kegunaan data Profil
Desa dan Kelurahan
16
Modul 1.1.4
Bagan Alur
Pelatihan
Pembukaan (1 JP)
Bina Suasana
PB.2. Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan:
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyusunan dan
Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan (2 JP)
Wawasan dan
Pemahaman Kebijakan
Pemerintah
Penutupan (1 JP)
17
Evaluasi
Modul 1.2
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.2
Perkenalan, Pengorganisasian Peserta dan Tata Tertib Pelatihan
Tujuan
Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Mengenal dan dikenal antar peserta, fasilitator dan panitia
penyelenggara Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan
Kelurahan melalui Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa
dan Kelurahan
2. Memilih kepengurusan Pelatihan Pendataan Perkembangan
Desa dan Kelurahan melalui Penyusunan dan pendayagunaan
profil desa dan kelurahan
3. Menetapkan tata tertib selama pelatihan berlangsung
Waktu
No.
1
2
Waktu
Pengantar
Fasilitator menjelaskan judul SPB, tujuan
pembelajaran dan waktu yang dialokasikan
Ceramah
Fasilitator menjelaskan : makna
perkenalan, tujuan dan manfaat
perkenalan serta pentingnya
pengorganisasian/ kepengurusan peserta
selama pelatihan berlangsung
Pemanasan : Tukar KTP
Fasilitator mengkondisikan peserta
melakukan perkenalan dengan
menggunakan permainan Tukar
KTP
Peserta saling tukar KTP dan
melakukan perkenalan
Fasilitator dan peserta membahas
proses yang terjadi sewaktu melakukan
permainan
18
5 menit
Bahan/Materi/
Media
Lembar Modul
1.2.
10
menit
Lembar Bacaan
Modul 1.2.2
10
menit
Lembar
Permainan
Tukar KTP
(M.1.2.2)
Kerja Pleno
Fasilitator meminta setiap peserta
menuliskan satu nama calon ketua kelas.
Selanjutnya, peserta diminta untuk
menyampaikn nama calon Pengurus kelas
serta alasan pengajuan nama tersebut.
Sementara hal itu berlangsung, dilakukan
penghitungan jumlah suara yang diperoleh
untuk nama-nama yang diajukan oleh
peserta. Nama yang menduduki jumlah
perolehan tertinggi menjadi Ketua Kelas.
Selanjutnya ketua terpilih dapat
mengambil salah satu nama dari calon
pengurus kelas atau diluar nama tersebut,
untuk diangkat sebagai sekretaris.
Ceramah dan Diskusi Pleno
Fasilitator meminta peserta untuk
memimpin kegiatan penyusunan Tata
Tertib Kelas. Peserta mendiskusikan
tentang Rancangan Tata Tertib dan
membuat kesepakatan tentang Waktu
Belajar. Pengurus kelas mencatat hasil
diskusi di kertas dinding atau media lain
yang memungkinkan untuk dilihat
bersama-sama. Fasilitator mereview,
menelaah dan mengambil kesimpulan atas
hasil diskusi. Kesimpulan dituliskan di
kertas dinding atau media lain yang
memungkinkan untuk dilihat bersamasama.
15
menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
19
Modul 1.2.1
Tukar KTP
TUKAR KTP
Makna Permainan
20
Modul 1.2.1
Pre Test
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 1.3
Pre Tes
Tujuan
Waktu
No.
1
Waktu
Pengantar
Fasilitator menjelaskan judul SPB, tujuan
pembelajaran dan waktu yang
dialokasikan
Pengisian Pre Tes (Kerja Individu)
Fasilitator mendistribusikan lembar
soal dan lembar jawaban pre tes yang
sudah disiapkan panitia.
Peserta mengisi lembar pre tes
menurut petunjuk yang telah
dijelaskan
Fasilitator melakukan pengawasan
atas aktifitas pengisian lembar pre tes
Fasilitator mengumpulkan lembar pre
tes yang sudah dikerjakan peserta
Pengolahan Hasil Tes
Fasilitator mengolah data bobot nilai
yang diperoleh peserta dan melakukan
interpretasi atas data-data tersebut, guna
15 menit
21
30 menit
Bahan/Materi/
Media
Lembar Modul
1.3.1
Lembar Pre Tes
pada Modul 1.3.2
Lembar Kunci
Jawaban
(M.1.3.2)
PROSES PEMBELAJARAN
No.
Waktu
Bahan/Materi/
Media
22
Modul 1.3.2.
Lembar Pre Test
PRE TES
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
(Waktu : 25 menit)
Nama
:
Instansi
:
Provinsi
:
Petunjuk Soal :
Tulislah nama lengkap dan asal instansi serta provinsi
Bacalah dengan teliti setiap soal yang tersedia sebelum menentukan jawaban
yang benar dari pilihan yang tersedia
Lingkari salah satu jawaban yang anda anggap benar
Bila anda merasa perlu merubah pilihan yang telah lebih dahulu diputuskan,
maka berilah tanda silang pada jawaban sebelumnya. Kemudian lingkari
jawaban yang baru.
Soal :
1. Apakah landasan hukum penyelenggaraan kegiatan Pendataan
Perkembangan Desa dan Kelurahan :
a. Permendagri Nomor 17 tahun 2002
b. Permendagri Nomor 12 tahun 2007
c. Permendagri Nomor 17 tahun 2007
2. Terkait dengan jawaban anda pada soal nomor 1 di atas, Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut mengatur tentang :
a. Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
b. Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
c. Pelaksanaan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan
3. Pengertian profil desa dan kelurahan adalah :
23
a. Keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan
kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan
kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung
percepatan kesejahteraan masyarakat.
b. Gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang
meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan.
c. Status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat
mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau keberhasilan masyarakat,
pemerintrahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah dalam
melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
4. Jenis data yang terdapat pada profil desa dan kelurahan :
a. Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan desa
dan kelurahan
b. Data Keadaan Sosial Masyarakat dan Data Kondisi Fisik Desa dan
KElurahan
c. Data Pemerintahan Desa dan Kelurahan, beserta Data Perekonomian,
Sosial dan Budaya, serta Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Desa
dan Kelurahan Politik
5. Sesuai dengan Permendagri, Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data
profil desa pada level pemerintahan terbawah adalah:
a. Perangkat Desa dan Kelurahan
b. Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan Kelurahan
c. Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan
6. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan terendah :
a. Mengumpulkan dan mengolah data profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan
b. Mempublikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan
c. Keduanya benar
7. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kec :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di tingkat desa/kelurahan
24
19. Pengumpulan, pengolahan dan publikasi data potensi desa dan kelurahan
dilaksanakan:
a. Setiap Tiga tahun
b. Setiap Dua tahun
c. Setiap tahun
20. Publikasi Data Klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan
dilakukan :
a. Setiap Lima tahun
b. Setiap Tiga tahun
c. Setiap Dua tahun
27
Modul 1.3.2
Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN PRE TEST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
b
a
b
a
b
c
b
c
c
a
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
28
c
a
a
b
c
b
c
c
a
b
Pokok Bahasan 2
Kebijakan Pendataan
Perkembangan Desa
dan Kelurahan
Pokok Bahasan
Tujuan
disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta
di depan kelas
PROSES PEMBELAJARAN
No.
Waktu
Pengantar
Fasilitator menjelaskan garis besar
kebijakan pemerintah terhadap program
pendataan perkembangan desa dan
kelurahan.
Ceramah
Fasilitator menyampaikan materi profil
desa dan kelurahan, yang mencakup
kegiatan penyusunan dan serta
pendayagunaan profil.
15 menit
Tanya Jawab
Fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta untuk megajukan pertanyaan
terkait hal-hal yang dirasa belum jelas
dari materi yang disampaikan.
25 menit
80 menit
Bahan/Materi/
Media
Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 2.1.
Lampiran I, II,
III dan IV
Kepmendagri
Nomor 12
Tahun 2007
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
30
Modul 2.1.
Bacaan Pengantar
Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
Untuk memberi arah kebijakan umum menyangkut pelaksanaan
program kerja pendataan perkembangan desa dan kelurahan, Pemerintah
menerbitkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan. Peraturan ini
menjadi landasan hukum pelaksanaan pendataan perkembangan desa dan
kelurahan. Selebihnya, di dalamnya termuat mekanisme dan instrumen
pengumpulan data, pelaksana dan tata cara pelaksanaan dari mulai awal hingga
akhir.
Bila memperhatikan kalimat Penyusunan dan Pendayagunaan Profil
Desa dan Kelurahan maka dapat ditemukan tiga kata pokok yang terdapat di
dalamnya yaitu Penyusunan, Pendayagunaan dan Profil Desa dan
Kelurahan. Di dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 disebutkan
pengertian dari masing-masing kata tersebut. Penyusunan adalah kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan yang
meliputi data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat
perkembangan desa dan kelurahan. Pendayagunaan adalah berbagai upaya
pemanfaatan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat
perkembangan desa dan kelurahan.dalam sistem perencanaan dan evaluasi
kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan. Sedangkan profil desa dan kelurahan merupakan gambaran
menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang meliputi data dasar
keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan,
prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang
dihadapi desa dan kelurahan.
Dari pengertian di atas mengemuka sebutan istilah seperti data dasar
keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa
dan kelurahan. Masing-masing sebutan itu telah dicantumkan maksud
pengertiannya di dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. Data dasar
keluarga adalah gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga yang
meliputi potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan,
perkembangan pendidikan, penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga,
partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga,
dan
perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya.
31
Data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan yang telah dikumpulkan dari berbagai
informan, selanjutnya akan dilakukan pengolahan. Kegiatan pengolahan data
tersebut dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat desa dan kelurahan,
kecamatan dan kabupaten/kota sampai tingkat provinsi oleh masing-masing
tingkatan Pokja dari tingkatan desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota
hingga provinsi. Pengolahan data dasar keluarga, potensi dan tingkat
perkembangan desa dan kelurahan menggunakan alat bantu program aplikasi
profil desa dan kelurahan serta profil RIAD (software), alat pengolah data
(hardware) serta dukungan sumber daya manusia (brainware) yang ditetapkan
menurut standar nasional. Yang perlu diperhatikan bahwa, pengolahan
dimaksud di atas dilaksanakan melalui klarifikasi, tabulasi, kompilasi dan
rekapitulasi baik melalui program aplikasi maupun secara manual. Hal tersebut
sebagaimana disebutkan pada Pasal 32 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Panduan teknis operasional pengolahan data dasar keluarga dan RIAD,
data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan
secara manual dan menggunakan alat bantu program aplikasi sebagaimana
dimaksud tercantum dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Hasil pengolahan data profil desa dan kelurahan tersebut di atas, akan
tersaji berupa data tentang : (1) kualitas ibu dan anak di tingkat dusun dan
lingkungan hasil RIAD; (2) tingkatan potensi umum desa dan kelurahan; (3)
potensi pengembangan desa dan kelurahan;(4) tipologi pengembangan desa dan
kelurahan sesuai potensi unggulan; (5) laju perkembangan desa dan kelurahan;
(6) klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan; (7) kategori status
kemajuan desa dan kelurahan; (8) permasalahan kualitas keluarga, tingkatan
potensi umum, factor pembatas pengembangan potensi dan laju
perkembangan, tingkat dan kategori perkembangan desa dan kelurahan; dan (9)
indikasi program pembangunan desa dan kelurahan tahun selanjutnya.
Kesembilan rupa data yang disebutkan tertuang dalam pasal 34 Permendagri
Nomor 12 Tahun 2007.
Selanjutnya, adalah tahapan publikasi hasil pengolahan data. Data yang
telah diolah tersebut disajikan dalam bentuk hardcopy seperti buku dan papan
profil desa dan kelurahan serta bentuk softcopy seperti compact disc room, flash disc
atau audio video agar mudah diakses oleh seluruh pelaku pembangunan desa dan
kelurahan dari tingkat masyarakat sampai dunia usaha dan institusi
pemerintahan pada berbagai tingkatan. Legalitas dan mekanisme tata cara
publikasi ini diatur pada pasal 35, pasal 36, pasal 37 dan Pasal 38 Permendagri
Nomor 12 Tahun 2007.
Rangkaian tahapan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan
tersebut di atas, dilaksanakan dalam periodeisasi waktu kerja yang baku,
sebagaimana disebutkan pasal 39 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. Periode
waktu kerja dimaksud yakni ; bulan Agustus sampai September adalah masa bagi
33
Pokok Bahasan 3
Persiapan Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
Sub Pokok
Bahasan
SPB 3.1.
SPB 3.2
Waktu
disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta di
depan kelas
37
Modul 3
Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 3.1
Instrumen Pengumpulan Data
Tujuan
Waktu
No.
Pengantar
Ceramah
Tanya Jawab
38
Bahan/Materi/
Media
5 menit Lembar Bahan
Bacaan pada
Modul 3.2.1.
20 menit Lembar Bahan
Presentasi pada
Modul 3.2.2.
20 menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
Waktu
Modul 3.1.1
Bacaan Pengantar
Instrumen Pengumpulan Data Profil Desa dan Kelurahan
Langkah pertama dalam pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun
2007 adalah penyiapan instrumen pengumpulan data. Instrumen dimaksud
terdiri dari (1) Daftar Isian Data Dasar Keluarga, berisikan gambaran
menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga (2) Daftar Isian Potensi Desa
Dan Kelurahan, bermanfaat sebagai bahan pengukuran dan analisis dalam
menentukan tingkatan potensi umum, potensi pengembangan dan tipologi desa
dan kelurahan; dan (3) Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa Dan
Kelurahan. Bagaimana bentuk Daftar isian tersebut, dapat dilihat pada lampiran
I, II dan III Permendagri dimaksud.
Dengan demikian, daftar isian menghendaki aktifitas pengisian data.
Berkaitan dengan itu, perlu digaris bawahi bahwa data dan pendataan adalah
basis utama dari keberhasilan penyusunan profil desa dan kelurahan. Data
diartikan sebagai sekumpulan keterangan kuantitatif dan/atau kualitatif yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya yang dapat memberikan gambaran
tentang potensi, perkembangan dan permasalahan tertentu. Sedangkan,
pendataan itu sendiri adalah kegiatan pengumpulan fakta dan informasi melalui
pengisian daftar isian data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta
tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
Berikut perlu ditegaskan maksud dan penjelasan dari data dasar
keluarga, potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan
kelurahan. Mengingat hal ini merupakan aspek yang harus benar-benar
dipahami oleh peserta pelatihan.
Pertama, Data dasar keluarga mencakup tujuh elemen data, yaitu :
1. potensi sumber daya manusia, yang meliputi meliputi jumlah, usia dll
2. Perkembangan kesehatan;
3. perkembangan pendidikan, ;
4. penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga;
5. partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan;
6. berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga; dan
7. perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya
Kedua, data Potensi Desa dan Kelurahan mencakup lima elemen data,
yaitu :
1. Data Sumber daya alam, yang meliputi : (1) potensi umum yang meliputi
batas dan luas wilayah, iklim, jenis dan kesuburan tanah, orbitasi, bentangan
39
wilayah dan letak; (2) pertanian; (3) perkebunan; (4) kehutanan; (5)
peternakan; (6) perikanan; (7) bahan galian; (8) sumber daya air; (9) kualitas
lingkungan; (10) ruang publik/taman; dan (11) wisata.
2. Data Sumber daya manusia, Data sumber daya manusia meliputi: (1) jumlah;
(2) usia; (3) pendidikan; (4) mata pencaharian pokok; (5)agama dan aliran
kepercayaan; (6) kewarganegaraan; (7) etnis/suku bangsa; (8) cacat fisik dan
mental; dan (9) tenaga kerja.
3. Data sumber daya kelembagaan meliputi: (1) lembaga pemerintahan desa dan
kelurahan;(2) lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan; (3) lembaga social
kemasyarakatan; (4)organisasi profesi; 5) partai politik; (6)lembaga
perekonomian; (7)lembaga pendidikan; (8) lembaga adat; dan (10) lembaga
keamanan dan ketertiban.
4. Data prasarana dan sarana meliputi: (1) transportasi; (2) informasi dan
komunikasi; (3). prasarana air bersih dan sanitasi; (4)
prasarana
dan
kondisi irigasi; (5) prasarana dan sarana pemerintahan; (6) prasarana dan
sarana lembaga kemasyarakatan; (7) prasarana peribadatan; (8) prasarana olah
raga; (9) prasarana dan sarana kesehatan; (10) prasarana dan sarana
pendidikan; (11) prasarana dan sarana energi dan penerangan; (11) prasarana
dan sarana hiburan dan wisata; dan (12) prasarana dan sarana kebersihan.
Dengan adanya data potensi desa dan kelurahan maka dapat dilakukan
pengukuran dan analisis guna menentukan tingkatan potensi umum, potensi
pengembangan dan tipologi dari masing-masing desa dan kelurahan. Tiga
peristilahan tersebut, masing-masing terbagi lagi ke dalam spesifikasi yakni :
Tingkatan potensi umum terdiri atas: (1) potensi tinggi; (2) potensi sedang; dan
(3)potensi rendah. Potensi pengembangan terdiri atas: (1) Sangat Potensial
Dikembangkan; (2) Potensial Dikembangkan; (3) Cukup Potensial; (4) Kurang
Potensial Dikembangkan. Tipologi Desa dan Kelurahan merupakan hasil
scoring potensi umum dan potensi pengembangan. Hasilnya akan menentukan
tipologi desa dan kelurahan, yaitu : (1) Tipologi desa dan kelurahan persawahan;
(2) Tipologi desa dan kelurahan perladangan; (3) Tipologi desa dan kelurahan
perkebunan; (4) Tipologi desa dan kelurahan peternakan; (5) Tipologi desa dan
kelurahan nelayan; (6) Tipologi desa dan kelurahan pertambangan/galian; (7)
Tipologi desa dan kelurahan kerajinan dan industri kecil; (8) Tipologi desa dan
kelurahan industri sedang dan besar; dan (9) Tipologi desa dan kelurahan jasa
dan perdagangan.
Dengan demikian, Tipologi Desa/Kelurahan dapat diartikan sebagai
kondisi spesifik keunggulan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
dan potensi kelembagaan serta potensi prasarana dan sarana dalam menentukan
arah pengembangan dan pembinaan masyarakat berdasarkan karakteristik
keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap desa dan kelurahan
40
41
Modul 3.2.
Bacaan Pengantar
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 3.2
Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan Kelurahan
Tujuan
Waktu
No.
Waktu
Pengantar
5 menit
2
3
Ceramah
Tanya Jawab
20 menit
20 menit
42
Bahan/Materi/
Media
Lembar Bahan
Bacaan pada
Modul 3.2.1.
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
Modul 3.2.1
Bacaan Pengantar
Kelompok Kerja Profil Desa dan Kelurahan
Kegiatan Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan yang meliputi
pengumpulan, pengolahan dan publikasi data sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2007 dilaksanakan oleh
Kelompok Kerja atau disingkat dengan sebutan Pokja Profil Desa dan
Kelurahan. Kelompok Kerja ini dibentuk di tingkat Provinsi, Tingkat
Kabupaten/Kota, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa dan Kelurahan.
Pada tingkat desa dan kelurahan, Pokja profil desa dan kelurahan
ditetapkan oleh kepala desa/lurah melalui Keputusan Kepala Desa/Lurah.
Adapun susunan Pokja profil desa dan kelurahan terdiri dari (1)
penanggungjawab adalah Kepala Desa/Lurah; (2) Ketua dijabat oleh Sekretaris
Desa/Kelurahan; dan; (3) Anggota terdiri dari perangkat desa/kelurahan,
Kepala Dusun/Lingkungan, pengurus lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan
dan para kader pemberdayaan masyarakat serta aparat perangkat daerah yang
ada di desa/kelurahan dan kecamatan. Tugas dari Pokja profil desa dan
kelurahan Tingkat Desa dan Kelurahan adalah:
a. Melakukan pengumpulan data profil desa dan kelurahan tingkat
desa/kelurahan sesuai instrumen pengumpulan data.
b. Melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan secara manual
c. Melakukan pengolahan data secara komputerisasi
d. Melakukan publikasi data
e. Membuat laporan pelaksanaan penyusunan profil desa/ kelurahan
tingkat desa/ kelurahan.
Pada tingkat kecamatan, Pokja profil desa dan kelurahan ditetapkan
oleh camat melalui Keputusan Camat. Adapun susunan Pokja profil desa dan
kelurahan tingkat kecamatan terdiri dari (1) penanggungjawab adalah Camat; (2)
Ketua dijabat oleh Sekretaris Kecamatan; dan; (3) Anggota anggota terdiri dari
unsur aparat perangkat kecamatan dan daerah yang ada di tingkat kecamatan.
Tugas dari Pokja profil desa dan kelurahan Tingkat Kecamatan adalah:
a. Melakukan pengumpulan data profil desa dan kelurahan tingkat
kecamatan, dengan merujuk pada instrumen pengumpulan data.
b. Melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan secara manual
c. Melakukan pengolahan data secara komputerisasi
d. Melakukan publikasi data profil desa dan kelurahan tingkat
kecamatan
e. Membuat laporan pelaksanaan penyusunan profil desa/ kelurahan
43
Pokok Bahasan 4
Instrumen Manual Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
Sub Pokok
Bahasan
SPB 4.1.
SPB 4.2.
SPB 4.3.
Kelurahan
Waktu
: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh
peserta di depan kelas
46
Modul 4.1
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.1
Simulasi Pengisian Data secara Manual
Tujuan
Waktu
No.
Pengantar
15 menit
165 menit
47
Waktu
Bahan/Materi/
Media
Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 4.1.1
Lampiran I, II
dan III
Permendagri
Nomor
12/2007:
Daftar Isian
Data Dasar
Keluarga
pada
Daftar Isian
Potensi
Desa dan
Kelurahan
Daftar Isian
Tingkat
Perkembang
an Desa dan
Kelurahan
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
48
Modul 4.1.1
Bacaan Pengantar
Simulasi Pengisian Data secara Manual
Salah satu cara penyusunan data profil desa dan kelurahan adalah
pengisian data secara manual. Pengisian data secara manual menjadi suatu hal
sangat penting karena data manual inilah yang menjadi sumber awal dalam
rangkaian proses pengolahan data baik dilakukan secara manual maupun secara
aplikasi komputerisasi. Apabila dalam proses pengumpulan data secara manual
ini terjadi kesalahan, maka secara sistematis akan terjadi kesalahan dalam
pengolahan data.
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam
penyusunan data secara manual tersebut, yaitu:
(1) Mengisi data dengan runut sesuai yang tersedia pada Daftar Isian. Baik
itu Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Kelurahan, maupun Tingkat
Perkembangan Desa dan Kelurahan.
(2) Pada saat melakukan pencatatan data. Lakukan penulisan dengan
kalimat jelas dan mudah dibaca kembali. Misal saja menggunakan huruf
balok dan bukan huruf bersambung.
(3) Identitas harus dicatat secara lengkap dan tidak mengabaikan atau
melewatkan satu bagianpun.
(4) Penanggung jawab pengumpul data harus memeriksa kembali bagian
demi bagian dari Daftar Isian sesuai instrumen yang ditentukan. Apabila
ditemukan bagian yang kosong, maka perlu segera dilakukan
pengumpulan data ulang.
(5) Instrumen data diisi sesuai dengan kondisi riil yang terdapat di lapangan.
Tidak melakukan rekayasa data atau mengada-ada demi tujuan tertentu.
Data Manual yang dimaksud dalam instrumen profil desa dan kelurahan
tersebut adalah Daftar Isian Data Dasar Keluar, Daftar Isian Potensi Desa dan
Kelurahan serta Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan telah
disusun dalam format tertentu (terdapat pada Lampiran I,II dan III lampiran
Permendagri Nomor 12 Tahun 2007).
Adapun proses pengisian data manual tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengisian Daftar Isian Data Dasar Keluarga
Bentuk Daftar Isian terdapat pada Lampiran I Permendagri Nomor 12 Tahun
2007. Daftar isian ini terbagi atas dua bagian yaitu :
1) Halaman depan, berupa isian data informasi diri Kepala Keluarga, berupa
Nama Kepala Keluarga, Alamat tinggal Kepala Keluarga berupa nama jalan,
nama RT/RW, nama Dusun/ Lingkungan, nama Desa/ Kelurahan, nama
Kecamatan, nama Kabupaten/ Kota, nama Provinsi. Disusul informasi waktu
49
pengisian data, yaitu bulan dan tahun. Terakhir adalah identias diri petugas yang
menjadi Pengisi berupa Nama, Jabatan dan Pekerjaannya. Selanjutnya
disediakan tempat untuk menuliskan sumber data yang digunakan untuk
mengisi data dasar keluarga. Untuk keabsahan atau legalitas data yang diisi, turut
disediakan tempat untuk membubuhkan tanda tangan Kepala Keluarga yang
disertai nama diri.
2) Halaman Tabel adalah berupa isian data utama lainnya yang terdiri dari 77
indikator, dimana secara berturut-turut data informasi dimaksud adalah sebagai
berikut :
Data informasi terkait potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan,
perkembangan pendidikan meliputi: nama lengkap para anggota keluarga,
jenis kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, waktu dan tempat
kelahiran, umur saat pendataan berlangsung, status perkawinan, agama,
golongan darah, kewarganegaraan/suku/etnis, pendidikan umum terakhir,
mata pencaharian, pekerjaan tambahan, nama bapak/ibu, nomor dan
tanggal akte kelahiran, nomor induk kependudukan (NIK), akseptor KB,
cacat menurut jenis.
Data informasi terkait penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga, meliputi:
status kepemilikan rumah, jumlah penghasilan per bulan, jumlah
pengeluaran per bulan, kepemilikian lahan pertanian tanaman pangan,
produksi komoditas tanaman pangan, pemasaran hasil tanaman pangan,
produksi komoditas buah-buahan, pemasaran hasil buah-buahan,
produksi tanaman obat, pemasaran hasil tanaman obat, kepemilikian
perkebunan, produksi komoditas perkebunan, pemasaran hasil
perkebunan, pemilikan lahan hutan, hasil hutan, pemasaran hasil hutan,
produksi ternak, pengolahan hasil ternak, pemasaran hasil ternak, alat
produksi perikanan, produksi perikanan, pemasaran hasil perikanan,
produksi bahan galian, sumber air minum, kualitas air minum,
pemanfaatan sumber daya air,
Data informasi terkait partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, meliputi: lembaga pemerintah yang
diikuti, lembaga kemasyarakatan yang diikuti, lembaga politik yang diikuti,
lembaga ekonomi yang dimiliki, aset tanah, aset transportasi umum, aset
sarana produksi, aset perumahan, aset lainnya,
Data informasi terkait permasalahan Kesejahteraan Keluarga, meliputi: kualitas
ibu hamil, kualitas bayi, kualitas persalinan, cakupan imunisasi, penderita
sakit, perilaku hidup bersih, pola makan, kebiasaan berobat, status gizi
balita, jenis penyakit yang diderita.
Data informasi terkait Perkembangan Keamanan dan Ketertiban di lingkungannya,
meliputi: kerukunan, perkelahian, pencurian, penjarahan, perjudian,
pemakaian miras/narkoba, pembunuhan, penculikan, kejahatan seksual,
50
pengawasan
TOTAL SKOR LAJU
TINGKAT
PERKEMBANGAN DESA
DAN KELURAHAN
TAHUNAN
507
53
4.426
2.535
22.130
Modul 4.2
Sub Pokok Bahasan
Tujuan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.2
Pengolahan Data dan Publikasi Data secara Manual
Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Memahami tata cara pengolahan data Profil Desa dan Kelurahan
secara manual
2. Melakukan proses pengolahan data secara manual
Waktu
No.
Waktu
Pengantar
Fasilitator menjelaskan :
Judul SPB, tujuan dan waktu
pembelajaran
Maksud pengolahan sesuai
Permendagri No.12/2007
5 menit
Ceramah
Fasilitator menjelaskan mekanisme tata
cara pengolahan data dengan cara
skoring sebagaimana dimaksud
Permendagri No.12/2007
20 menit
Tanya Jawab
Fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang belum dipahami.
20 menit
54
Bahan/Materi/
Media
Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 4.2.1
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
55
Modul 4.2.1
Bacaan Pengantar
Simulasi Pengolahan Data secara Manual
Pada tahap pengolahan data secara manual, sangat diperlukan ketelitian
dalam pemberian nilai skor dengan mempedomani tabel skoring yang terdapat
pada buku Panduan Teknis Pengolahan Data Profil Desa dan Kelurahan.
Panduan teknis tersebut pada Lampiran IV Permendagri Nomor 12 Tahun
2007. Sebelum memberikan skor atas jawaban Kesalahan dalam pemberian
dapat berdampak langkah-langkah berikutnya, termasuk dalam analisis dan
pemaknaan data.
Pengolahan data secara manual dilakukan terhadap semua data yang
telah diisi dalam tahap pengumpulan data :
1) Data Dasar Keluarga.
Bertolak dari data dasar keluarga yang telah diisi, maka dilakukan
penghimpunan dan pengolahan di tingkat desa dan kelurahan. Pokja melakukan
tabulasi dan rekapitulasi data dasar keluarga dari tingkat RT hingga ke tingkat
desa atau kelurahan. Data hasil rekapitulasi dijadikan input dalam mengisi daftar
isian Registrasi Ibu dan Anak (RIAD) tingkat dusun atau lingkungan pada setiap
dasa wisma. Data tersebut diolah dengan cara manual dan cara aplikasi RIAD.
Hasil olahan data RIAD dijadikan dasar analisis situasi Ibu dan Anak tingkat
Dusun/Lingkungan dan Desa/Kelurahan (ASIA).
2) Data Potensi Desa.
Data Potensi Desa yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan
dianalisis. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui perubahan dari keempat
potensi yang dimiliki desa/kelurahan. Pada tahap lebih lanjut dapat diketahui :
1) Tingkatan Potensi Umum, 2) Potensi Pengembangan, 3) Tipologi
Desa/Kelurahan, 4) Kendala-kendala Pengembangan Desa/Kelurahan.
Pengolahan data dilakukan dengan memberi skoring pada masing-masing
jawaban daftar isian potensi desa.
a) Tingkatan Potensi Umum,
Setelah data dari setiap variabel diperiksa kebenaran dalam pengisiannya
maka diteruskan dengan pemberian nilai atau skoring terhadap masing-masing
jawaban atau isian yang dicatatkan/dituliskan pada daftar isian. Skor sifatnya
standar sesuai yang tercantum pada Daftar Skor di buku Panduan Teknis
Pengolahan Data Profil Desa dan Kelurahan. Selanjutnya akan dilakukan
penjumlahan skor dari jawaban yang ada. Hingga diketahui, skor tertinggi dan
terendah dari masing-masing variabel pengukur tingkatan potensi desa dan
kelurahan. Lebih jelasnya pada tabel berikut dapat diketahui Rekapitulasi
56
Variabel
Potensi Sumber Daya Alam
Potensi Sumber Daya Manusia
Potensi Kelembagaan
Potensi Prasarana dan Sarana
TOTAL SKOR
Potensi
Pengembangan
Persawahan
Tanaman Komoditi
Buah-buhan
Tanaman pangan
Skor
Maksimal Minimal
35
166
Sangat potensial
24
107
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
13
66
57
Tingkat Potensialitas
Pengembangan
berkomoditi
Tanaman obatobatan
Perkebunan per
komoditi
Kehutanan
Peternakan
Perikanan
Wisata
Pertambangan
Perdagangan
Industri
56
42
211
15
122
4
25
9
9
16
13
305
145
163
81
141
276
c) Tipologi Desa
Tipologi merupakan kondisi spesifik unggulan potensi desa dan
kelurahan yang menentukan arah pengembangan dan pembinaan masyarakat
berdasarkan karakterisitk unggulan komparatif dan kompetitif pada masingmasing desa dan kelurahan. Seluruh desa harus dapat digolongkan menurut
karakteristik yang prioritas pengembangannya diarahkan pada sumber mata
pencaharian yang dominan. Indikator yang digunakan dalam penentuan tipologi
desa dan kelurahan adalah gabungan indikator dari empat komponen potensi
desa. Dalam penentuan tipologi desa diberi skor dan penetapan klasifikasinya
didasarkan pada : pertama, penghitungan skor bagi setiap jenis potensi
tpengembangan. Kedua, penghitungan capaian persentase skoring dari masingmsaing potensi pengembangan dan; Ketiga, skor potensi pengembangan yang
mendapatkan skor dan persentase tertinggi dari sepuluh kemungkinan
pengembangan. Kesepuluh tipologi desa dan kelurahan adalah sebagai berikut :
58
No
Tipologi
Desa/Kelurahan
Persawahan
Perladangan
Perkebunan
Peternakan
Nelayan
Galian C
Kerajinan/Industri
kecil
Industri Sedang/
Besar
Jasa dan Perdagangan
Pariwisata
Jumlah Skor
Tingkat Potensialitas
Pengembangan
Maksimal Minimal
30
163
Sangat potensial
38
174
dikembangkan, jika
40
233
capaian skor indikator
3
246
lebih besar dari 80%
8
117
dari skor maksimal
3
292
Potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
antara 70 - 80% dari
skor maksimal
Cukup potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
antara 60 - 70% dari
dari skor maksimal
Kurang potensial
dikembangkan, jika
capaian skor indikator
kurang dari 60% dari
skor maksimal
13
291
29
355
42
6
361
312
60
Modul 4.3.
Sub Pokok Bahasan
Tujuan
Waktu
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 4.3
Pembuatan Laporan
Setelah pembahasan materi, peserta diharapkan mampu :
1. Memahami tata cara pembuatan laporan penysunan data
Profil Desa dan Kelurahan secara manual
2. Melakukan pembuatan laporan penyusunan profil desa
secara manual
1 Jam Pelajaran = 45 menit.
PROSES PEMBELAJARAN
No.
Waktu
Pengantar
Fasilitator menjelaskan :
Judul SPB, tujuan dan waktu
pembelajaran
Menjelaskan maksud pembuatan
laporan
5 menit
Ceramah
Fasilitator menjelaskan sistem pelaporan
berjenjang dan bentuk format laporan
sebagaimana dimaksud Permendagri
No.12/2007
20 menit
Tanya Jawab
Fasilitator memberi kesempatan bagi
peserta untuk mengajukan pertanyaan
terkait materi yang belum dipahami.
20 menit
61
Bahan/Materi/
Media
Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 4.3.1
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
62
Modul 4.3.1
Bacaan Pengantar
Pembuatan Laporan
Pelaporan pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
publikasi data profil desa dan kelurahan dilakukan secara berjenjang, yaitu dari
tingkat pemeritahan terbawah hingga kepada Menteri Dalam Negeri.
Perbedaannya hanya terletak pada isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan. Pada tingkat desa/kelurahan dan kecamatan, laporan yang
disampaikan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data pada
masing-masing tingkatan. Sedangkan Bupati/ Walikota melaporkan aspek yang
sama ditambah aspek pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.
Penyampaian laporan kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri melalui
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Gubernur melaporkan pelaksanaan
yang sama dengan kabupaten/kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui
Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, hanya saja isi laporan tidak
termasuk kegiatan pengumpulan data. Format bentuk laporan merujuk pada
Lampiran V Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.
Adapun bentuk laporan terbagi atas dua bagian yaitu :
1) Halaman depan, berupa isian data informasi Desa/ Kelurahan yang menjadi
objek pendataan. Informasi yang diminta adalah nama desa/ kelurahan, nama
Kecamatan, nama Kabupaten/ Kota, nama Provinsi. Disusul informasi waktu
pengisian data, yaitu bulan dan tahun. Terakhir adalah identitas diri petugas
yang menjadi Pengisi berupa nama, jabatan yang diemban dan pekerjaannya.
Selanjutnya disediakan tempat untuk menuliskan sumber data yang digunakan
untuk mengisi data dasar keluarga. Untuk keabsahan atau legalitas data yang
diisi, turut disediakan tempat untuk membubuhkan tanda tangan Kepala Desa
atau Lurah yang disertai nama dan cap/stempel dinas.
2) Halaman Tabel adalah berupa isian data utama lainnya yang pada dasarnya
merupakan pelaporan atas data yang tersusun dan analisis atas data yang telah
diolah.
63
64
Pokok Bahasan 5
Program Aplikasi Penyusunan
Profil Desa dan Kelurahan
Pokok Bahasan
Tujuan
Sub Pokok
Bahasan
Waktu
disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh
peserta di depan kelas
65
Modul 5.1.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 5.1
Pengenalan Sistem Operasionalisasi Aplikasi Profil Desa
dan Kelurahan secara Offline
Tujuan
Waktu
66
PROSES PEMBELAJARAN
No.
Pengantar
Fasilitator menjelaskan :
Judul SPB, tujuan dan waktu
pembelajaran
Maksud pengenalan sistem aplikasi
sebagai alat bantu pengolahan data
profil desa dan kelurahan sebagaimana
dimaksud Permendagri No.12/2007
Bahan/Materi/
Media
15 menit Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 5.1.1
Waktu
435
menit
Modul
Panduan
Operasional
Aplikasi
Software
Aplikasi Profil
Desa dan
Kelurahan
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
67
Modul 5.1.1
Bacaan Pengantar
Pengenalan Sistem Operasionalisasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan
secara O n l i n e dan O f f l i n e
Operasionalisasi pengolahan data profil desa dan kelurahan, disamping
dilakukan secara manual juga dilakukan dengan alat bantu berupa program
aplikasi. Program aplikasi merupakan alat bantu, dengan demikian pengolahan
data secara manual merupakan basis dari kegiatan pengolahan data profil desa
dan kelurahan.
Alat bantu sifatnya mempercepat penyelesaian pekerjaan. Namun
keakuratan data yang terekam atau dientri sangat tergantung pada petugas
pelaksana pencatatan data ke komputer yang sudah dijalankan program aplikasi.
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah penguasaan teknis sistem aplikasi.
Secara detail bagaiamana sistem kerja dan mekanisme sistem akan dipelajari
secara praktek.
68
Modul 5.2.
Sub Pokok Bahasan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 5.2
Pengenalan Sistem Operasionalisasi Aplikasi Profil Desa dan Kelurahan Secara
Online
Tujuan
Waktu
No.
1
Bahan/Materi/
Media
15 menit Lembar Bacaan
Pengantar pada
Modul 5.1.1
Waktu
70
525
menit
Buku Panduan
Operasional
Aplikasi Data
Profil Desa
dan Kelurahan
Software
aplikasi profil
desa dan
kelurahan
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
Alat dan kertas
tulis
Pengeras suara
Komputer
Pokok Bahasan 6
Evaluasi dan Refleksi
Penyelenggaraan Pelatihan
Pokok
Bahasan
Tujuan
Post Test
Evaluasi dan Refleksi Penyelenggaraan Pelatihan
71
Modul 6.1
Post Test
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 6.1.
Post Test
Tujuan
Waktu
No.
Pengantar Pengantar
Fasilitator menjelaskan tujuan dan
petunjuk isian Post Test
10 menit
Tugas Individual
Peserta mengisi lembar isian Post
Test
Fasilitator mengamati proses post
test
Fasilitator mengumpulkan lembar
isian post test
35 menit
Dilakukan
diluar jam
pelajaran
72
Waktu
Bahan/Materi/
Media
Modul 6.1
Soal Post Test
POST TES
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
(Waktu : 25 menit)
Nama
Instansi
Provinsi
:
:
:
Petunjuk Soal :
Tulislah nama lengkap dan asal instansi serta provinsi
Bacalah dengan teliti setiap soal yang tersedia sebelum menentukan jawaban
yang benar dari pilihan yang tersedia
Lingkari salah satu jawaban yang anda anggap benar
Bila anda merasa perlu merubah pilihan yang telah lebih dahulu diputuskan,
maka berilah tanda silang pada jawaban sebelumnya. Kemudian lingkari
jawaban yang baru.
Soal :
1. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kabupaten/ kota adalah :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
2. Sesuai dengan Permendagri, Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data
profil desa pada level pemerintahan terbawah adalah:
a. Perangkat Desa dan Kelurahan
b. Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan Kelurahan
c. Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan
3. Daftar isian data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan
desa dan kelurahan diisi oleh Pokja profil desa dan kelurahan pada bulan :
73
a. Oktober.
b. Agustus
c. September
4. Di dalam susunanan Pokja Profil Desa Dan Kelurahan masing-masing
tingkatan, baik tingkatan kecamatan maupun tingkat desa/kelurahan.
Disebutkan, Camat dan Kepala Desa mengemban kedudukan sebagai:
a. Penanggung jawab
b. Penasehat
c. Ketua
5. Terkait dengan jawaban anda pada soal nomor 1 di atas, Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut mengatur tentang :
a. Pelaksanaan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan
b. Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
c. Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
6. Pengumpulan, pengolahan dan publikasi data potensi desa dan kelurahan
dilaksanakan:
a. Setiap tahun
b. Setiap Tiga tahun
c. Setiap Dua tahun
7. Jenis data yang terdapat pada profil desa dan kelurahan :
a. Data Keadaan Sosial Masyarakat dan Data Kondisi Fisik Desa dan
Kelurahan
b. Data Pemerintahan Desa dan Kelurahan, beserta Data Perekonomian,
Sosial dan Budaya, serta Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Desa
dan Kelurahan Politik
c. Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan desa
dan kelurahan
8. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan terendah :
a. Mengumpulkan dan mengolah data profil desa dan kelurahan di tingkat
desa/kelurahan
b. Mempublikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan
c. A dan B benar
9. Apa yang menjadi dasar Penetapan Pokja tingkat Kecamatan:
a. Surat Keputusan Camat
74
b. Peraturan Camat
c. Surat Keputusan Bupati/Walikota
10. Pengertian profil desa dan kelurahan adalah :
a. Keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan
kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan
kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung
percepatan kesejahteraan masyarakat.
b. Status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat
mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau keberhasilan masyarakat,
pemerintrahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah dalam
melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
c. Gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang
meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan.
11. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan provinsi :
a. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan
kelurahan di kabupaten/kota
b. memfasilitasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan, analisis,
publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
tingkat kabupaten/kota.
c. A dan B benar
12. Tugas dari Pelaksana penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan pada level pemerintahan kecamatan :
a. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di tingkat desa/kelurahan
b. Mengumpulkan, mengolah dan mempublikasikan data profil desa dan
kelurahan di kecamatan
c. A dan B benar
13. Yang termasuk dalam Data Dasar Keluarga adalah :
a. Potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan, perkembangan
pendidikan, penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga, partisipasi
anggota keluarga dalam proses pemerintahan.
b. Pembangunan dan kemasyarakatan, berbagai permasalahan kesejahteraan
keluarga, dan perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungan.
c. A dan B benar
75
77
Modul 1.3.2
Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN POST TEST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
c
b
a
a
b
a
c
c
a
c
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
78
c
b
c
c
b
b
a
c
b
a
Modul 6.2.
Sub Pokok Bahasan
Tujuan
MODUL
SUB POKOK BAHASAN 6.2.
Evaluasi dan Refleksi
Setelah mengikuti proses pelatihan peserta diharapkan mampu
mengevaluasi penyelenggaraan pelatihan, termasuk menyampaikan
keberhasilan, kelebihan dan kelemahan pelatihan serta saransarannya.
Waktu
No.
Waktu
Pengantar
Fasilitator :
menjelaskan tujuan evaluasi dan
refleksi pelatihan
Membagikan instrumen lembaran
pengisian evaluasi reaksi kepada para
peserta.
5 menit
Tugas Individual
Peserta mengisi lembar evaluasi
reaksi
Fasilitator mengamati proses evaluasi
Fasilitator mengumpulkan lembaran
jawaban evaluasi reaksi
10 menit
Dilakukan
terpisah
20 menit
79
Bahan/Materi/
Media
Lembar Evaluasi
pada Modul
6.2.1.
Lembar Evaluasi
80
pada Modul
6.2.2.
10 menit
Media :
Lembar Balik
Spidol
OHP/LCD
Projector
81
Modul 6.2.1
Evaluasi Pelatihan
EVALUASI PESERTA PELATIHAN
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
(Waktu : 10 menit)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Aspek
evaluasi
Nilai (skala 1 5)
Nilai 1
Nilai 2
Nilai 3
Nilai 4
Nilai 5
Sangat
kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat
Baik
Materi
Pelatihan
Bahan dan alat
pelatihan
Metode dan
suasana
pelatihan
Partisipasi
peserta
Kecakapan dan
penampilan
pelatih/
fasilitator
Durasi dan
waktu belajar
Akomodasi
Konsumsi
Jumlah
82
Catatan
Modul 6.2.2
Materi Refleksi
MATERI REFLEKSI
Pelatihan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan
sesuai Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
1. Tampilan hasil Pre Test, Post Test dan Evaluasi Peserta Pelatihan.
Menyampaikan dalam bentuk grafik, perolehan nilai capaian peserta
dalam ujian pre test dan post test. Penyajian menggambarkan kelompok
nilai tertinggi, sedang dan terendah. Lalu dibuat perbandingan antara
tiga kelompok tersebut untuk dua kesempatan ujian tersebut.
Perbandingan hendaknya menggambarkan kecenderungan capaian baik
ke arah positif maupun arah negatif.
2. Kesimpulan
Menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan,
sekaligus mengambil kesimpulan atas profil proses belajar dan profil
penyelenggaraan pelatihan
83