Вы находитесь на странице: 1из 17

Latar Belakang

Metabolisme merupakan kumpulan reaksi enzimatik yang terintegrasi dalam sel, bertujuan
menghasilkan energi (katabolisme) dan unit-unit penyusun untuk membentuk makromolekul atau
senyawa lain yang diperlukan tubuh (anabolisme) dari nutrien. Seluruh proses ini dikendalikan oleh
beberapa faktor antara lain hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin.

Penyakit endokrin metabolik yang dibahas di dalam modul ini adalah penyakit endokrin yang
mempengaruhi metabolisme makronutrien (karbohidrat, lipid dan protein), yang merupakan salah
satu masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya angka kesakitan dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007,
diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit endokrin metabolik yang tingkat kekerapannya
di Indonesia adalah sekitar 5.7% dan toleransi glukosa terganggu (TGT) sebesar 10.2%. Angka
tersebut cenderung terus meningkat seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transformasi
budaya. Menurut laporan terakhir dari International Diabetes Federation (IDF)/WHO, jumlah pasien
DM di dunia telah meningkat secara global dan menjadi pandemik di dunia dan epidemik di Asia.
Biaya pengelolaannya menjadi tiga kali lipat dan satu dari dua orang yang menderita DM masih belum
terdiagnosis serta angka kematiannya untuk semua umur di seluruh Indonesia diperkirakan 6%
berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2007.

Selain itu data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi nasional obesitas berdasarkan IMT
pada dewasa 15 tahun ke atas adalah 10.3% (terbanyak pada perempuan, pendidikan sarjana,
perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi nasional obesitas sentral (lingkar perut L>90, P >
80) pada dewasa 15 tahun ke atas adalah 18.8% (terbanyak pada kelompok umur 45-54 tahun,
perempuan, pekerjaan ibu rumah tangga, perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi nasional
status gizi gemuk pada balita berdasarkan BB/TB sebesar 12.2% (terbanyak pada kelompok umur 0-5
bulan, laki-laki, pendidikan ortu sarjana, pekerjaan orangtua TNI/POLRI/PNS/BUMN dan pegawai
swasta, perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi). Prevalensi nasional gizi lebih pada balita berdasarkan
BB/U adalah 4.3% (terbanyak pada kelompok umur 0-5 bulan; laki-laki; pendidikan orangtua sarjana,
TNI/POLRI/PNS/BUMN dan pegawai swasta; perkotaan, dan sosial ekonomi tinggi).

Untuk menurunkan angka kejadian, mengenal secara dini, mengelola dan mencegah terjadinya efek
lebih lanjut (komplikasi) dari suatu penyakit metabolik endokrin berdasarkan perjalanan penyakit,
diperlukan pengetahuan dan ketrampilan dokter tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
etiologi penyakit, patofisiologi dan patogenesis, kelainan organ/sistem tubuh, gejala klinik yang
timbul, dan menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan agar dapat melakukan usaha
pencegahan (promosi kesehatan), menegakkan diagnosis dan memilih terapi yang tepat.

Modul Metabolik Endokrin merupakan modul tahap II (Medical Sciences) nomor 11 yang
diselenggarakan pada semester 5 Kurikulum Fakultas (KURFAK) Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura. Modul ini akan dilaksanakan selama enam minggu, berupa integrasi dari beberapa
cabang ilmu IKDU, IKDK dan Klinik sebanyak 5 SKS. Kegiatan dalam modul ini meliputi kuliah
interaktif, diskusi kelompok, kerja laboratorium dan diskusi pleno yang didasarkan pada penggunaan
metode pembelajaran berdasarkan masalah.




PENDAHULUAN

Kompetensi yang harus dimiliki dalam Pembelajaran Modul Metabolik Endokrin

Berdasarkan kurikulum nasional (Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia/KIPDI III) yang berbasis
kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai tujuh area kompetensi ditambah tiga
kompetensi untuk lulusan FKUNTAN. Pembelajaran Modul Metabolik Endokrin bertujuan untuk
menguasai sembilan area kompetensi yang berkaitan dengan Ilmu Metabolik Endokrin dan
penatalaksanaan permasalahannya, yaitu:
1. Keterampilan komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar dalam penanganan masalah metabolik endokrin
3. Kemampuan menjelaskan ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam pemahaman
ilmu metabolik endokrin dalam keadaan sehat dan sakit
4. Kemampuan menjelaskan pengelolaan masalah metabolik endokrin pada individu, keluarga dan
komunitas
5. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dalam mengelola informasi untuk
mengidentifikasikan masalah dan menegakkan diagnosis serta merta menyusun rencana
selanjutnya
6. Mawas diri dan mampu mengembangkan diri atau belajar sepanjang hayat
7. Memahami etika, moral dan profesionalisme dalam pemahaman ilmu dan penanganan masalah
metabolik endokrin
8. Kemampuan merencanakan riset untuk menjawab/mengatasi permasalahan dalam ilmu atau
penanganan masalah metabolik endokrin
9. Kemampuan menjelaskan dan melaksanakan penanganan standar kegawatdaruratan metabolik
endokrin.

Tujuan Umum

Melalui Modul Metabolik Endokrin yang dijalani selama enam minggu, mahasiswa memiliki kompetensi
(butir 19 di atas) terkait bidang Metabolik Endokrin yang wajib dimiliki seorang dokter dan
merupakan modal dasar dalam penanganan masalah metabolik endokrin pelayanan kesehatan.

Tujuan Khusus

Setelah menyelesaikan Modul Metabolik Endokrin, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Berkomunikasi efektif, baik verbal maupun non verbal, secara santun berdasarkan empati
dalam upaya mengelola kliendengan mengintegrasikan penalaran biomedik (ilmu dasar) dan
klinik sehingga tercipta kerjasama yang baik antara teman sejawat, tenaga medik profesional
lainnya, komunitas, pasien dan keluarga pasien
2. Menjelaskan mekanisme dasar metabolik endokrin dengan mengintegrasikan berbagai ilmu
dasar
3. Menjelaskan mekanisme yang mendasari berbagai gangguan metabolik endokrin
4. Melakukan pemeriksaan jasmani yang terkait sistem metabolik endokrin, secara profesional
5. Mengidentifikasi masalah medis data sekunder dan menegakkan diagnosis serta menyusun
rencana tata laksana penanganan masalah metabolik endokrin yang meliputi farmakologi, non
farmakologi pada individu, keluarga dan komunitas dengan menerapkan pendekatan
kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine/EBM)
6. Menjelaskan dan membuat rencana tindakan pencegahan (primer, sekunder dan tersier bila
ada) dan tindak lanjut standar dalam tata laksana masalah metabolik endokrin, dengan
mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam penatalaksanaan
7. Menjelaskan dan/atau melakukan prosedur pemeriksaan penunjang standar yang berkaitan
dengan sistem metabolik endokrin
8. Menjelaskan tindakan medik standar kegawatdaruratan masalah metabolik endokrin
9. Aktif dalam mencari, mengumpulkan, menyusun serta menafsirkannya dalam memperoleh
informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengidentifikasi,
sintesis, analisis data sekunder guna merencanakan penatalaksanaan masalah kesehatan
metabolik endokrin
10. Mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan
dengan masalah metabolik endokrin dan mengetahui bilamana dan bagaimana mendapatkan
bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut
11. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral serta memiliki
keterampilan untuk memutuskan masalah etik yang berhubungan dengan gangguan
metabolik endokrin.
12. Menjelaskan trend epidemiologi dan determinan kesehatan untuk penyakit metabolik dan
endokrin di Indonesia dan di dunia
13. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dan perilaku
pasien pada penyakit metabolik dan endokrin
14. Menjelaskan dampak epidemiologi penyakit metabolik dan endorkrin pada kesehatan nasional
15. Menjelaskan program penanggulangan nasional dan internasional untuk penyakit-penyakit
metabolik dan endokrin
16. Menganalisis secara holistik termasuk persepsi, faktor-faktor internal dan eksternal pasien,
keluarga dan komunitas
17. Merencanakan penatalaksanaan pasien secara komprehensif dan terpadu
18. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut sesuai dengan deteminan
kesehatan
19. Merencanakan penanggulangannya sesuai dengan program badan dunia dan pemerintah.












Persyaratan Mahasiswa

Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Metabolik Endokrin ini adalah mahasiswa yang telah lulus
tahap I Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT) dan telah mengikuti Modul-modul semester
sebelumnya seperti Sel dan Genetika, Biologi Molekular, Neurosains, Tumbuh Kembang, Kulit dan
Jaringan Pengikat, Muskuloskeletal, Kardiovaskuler, Respirasi, Gastrointestinal, serta Ginjal dan Cairan
Tubuh.




































KARAKTERISTIK MAHASISWA








Sasaran Pembelajaran Terminal

Setelah melalui modul ini, bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorium
dan epidemiologik penyakit endokrin metabolik, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dasar
diagnosis dan dasar penentuan penyebab penyakit (infeksi, gangguan imunologik, neoplasma, pola
makan dan gaya hidup) yang menyangkut sistem endokrin dan proses metabolisme yang terkait,
dasar rencana penatalaksanaan yang rasional, baik non farmakologik maupun farmakologik,
berdasarkan etiologi dan patogenesis penyakit serta dasar rencana tindakan pencegahan.

Sasaran Pembelajaran Penunjang

Bila mahasiswa dihadapkan pada data sekunder masalah klinik, laboratorium dan epidemiologik
penyakit sistem endokrin metabolik, mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan struktur mikroskopik, pendarahan dan persyarafan berbagai kelenjar hipotalamus,
hipofisis, adrenal, tiroid dan pankreas endokrin
2. Menguraikan pembentukan dan sekresi growth hormone (hormon pertumbuhan), glukagon,
insulin, kortisol, adrenalin, noradrenalin, triiodotironin/tetraiodotironin (T3/T4), dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya
3. Menguraikan fungsi, tempat kerja dan mekanisme kerja hormon pertumbuhan, glukagon,
insulin, kortisol, adrenalin, noradrenalin, T3/T4, dalam pengendalian homeostasis sumber energi
pada keadaan istirahat dan kerja serta kerjasama antar hormon tersebut
4. Menguraikan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein serta pengaturannya
5. Menguraikan hubungan jalur metabolisme dan interkonversi antar ketiga makronutrien serta
perubahan pola metabolisme ketiganya pada berbagai keadaan fisiologik
6. Menjelaskan mekanisme keseimbangan pertukaran energi tubuh dalam keadaan basal dan kerja
serta pengaturan suhu tubuh serta faktor yang mempengaruhinya
7. Menjelaskan proses metabolisme, utilisasi, dan ekskresi nutrien sebagai pola pikir dasar terapi
nutrisi
8. Menjelaskan hubungan antara perubahan struktur jaringan endokrin pengendali metabolisme
makronutrien dengan gejala, tanda dan perubahan laboratorium
9. Menjelaskan perubahan struktur jaringan endokrin pengendali metabolisme makronutrien
sebagai dasar untuk merencanakan pemeriksaan lebih lanjut
10. Menjelaskan etiologi penyakit endokrin pengendali metabolisme makronutrien sesuai dengan
data sekunder
11. Menjelaskan patogenesis, patofisiologi serta patologi anatomi penyakit metabolik endokrin
sehingga dapat digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menegakkan diagnosis
12. Menjelaskan patofisiologi hipoglikemia yang disebabkan oleh inborn error metabolism
13. Menjelaskan dan menentukan jenis pemeriksaan laboratorium (Mikrobiologi, Patologi Anatomi,
Patologi Klinik), indikasi, cara pengambilan, pengumpulan, penyimpanan dan pengiriman bahan
14. Menginterpretasi data sebagai dasar untuk diagnosis penyakit metabolik endokrin, serta dapat
melakukan rujukan
15. Menjelaskan dasar penatalaksanaan non farmakologik dikaitkan dengan proses patofisiologi
dengan mempertimbangkan kondisi pasien
SASARAN PEMBELAJARAN

16. Menjelaskan dasar penatalaksanaan farmakologik secara rasional dikaitkan dengan
farmakodinamik dan farmakokinetik, indikasi, kontraindikasi, efek samping dan interaksi obat
dengan mempertimbangkan kondisi pasien
17. Membuat rencana penyelesaian (pencegahan, pengobatan, rehabilitasi) masalah metabolik
endokrin di unit pelayanan kesehatan dan komunitas/masyarakat
18. Melakukan analisis dan sintesis data fenomena klinik sebagai dasar diagnosis penyakit metabolik
endokrin
19. Menyebutkan dan menjelaskan epidemiologi penyakit metabolik endokrin, termasuk prevalensi,
insidens dan faktor risiko
20. Menggali faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit metabolik endokrin pada pasien, keluarga
dan lingkungan
21. Menjelaskan dengan efektif kepada pasien dan keluarga mengenai pengaruh pasien, keluarga
dan lingkungan terhadap penyakit metabolik endokrin yang terjadi
22. Menggali potensi dan dukungan keluarga dalam penatalaksanaan penyakit metabolik endokrin
23. Menyelenggarakan pertemuan keluarga untuk mengatasi masalah penatalaksanaan pasien
metabolik endokrin, antara lain penatalaksanaan perubahan gaya hidup
24. Mengelola informasi pasien metabolik endokrin dengan rekam medik yang baik.




























LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

Kelenjar Endokrin
Normal

1. Struktur kelenjar
endokrin

1.1. Konsep endokrin, parakrin
dan autokrin

1.2. Anatomi dan histologi
berbagai kelenjar endokrin,
hipotalamus, hipofisis,
pankreas (endokrin), adrenal
dan tiroid

1.3. Vaskularisasi, getah bening
dan persarafan organ-organ
tersebut di atas

1.4. Hubungan topografis (sintopi)
berbagai organ-organ
tersebut di atas




1. Glands and secretion.
Fawcett DW. Bloom and
Fawcett A text Book of
Histology.12th ed. 1994. pp.
84 - 105
2. Hypophysis. Fawcett DW.
Bloom and Fawcett A text
Book of Histology.12th ed.
1994. pp. 473 - 487
3. The Thyroid Gland. Fawcett
DW. Bloom and Fawcett A
text Book of Histology.12th
ed. 1994. pp.490 - 492.
4. Parathyroid Glands. Fawcett
DW. Bloom and Fawcett A
text Book of Histology.12th
ed. 1994. pp. 498 501
5. Adrenal Glands. Fawcett DW.
Bloom and Fawcett A text
Book of Histology.12th ed.
1994. pp. 503 -513
6. Pineal Gland. Fawcett DW.
Bloom and Fawcett A text
Book of Histology.12th ed.
1994. pp. 516 519
7. The Endocrine System.
Richard G Kessel. Basic
Medical Histology: The
biology of cells, tissues, and
organs.1998. pp 425 - 451.

2. Pembentukan,
sekresi, tempat
kerja dan
mekanisme kerja
hormon yang
berperan pada
pengendalian
energi

2.1. Pembentukan dan sekresi:
hormon hipofisis, hormon
pankreas, hormon adrenal,
dan hormon tiroid, serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya

2.2. Transpor hormon dalam
darah



1. Review of Medical Physiology
Ganong WF 23
rd
ed., 2010

2. Textbook of Medical
Physiology Guyton & Hall, 11
th

ed., 2006

3. Human Physiology from Cells
to Systems. L. Sherwood 7t
h

ed., 2010

LINGKUP BAHASAN

LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

2.3. Tempat kerja dan mekanisme
kerja hormon hipofisis,
hormon pankreas, hormon
adrenal, dan hormon tiroid


4. Human Physiology, Dee
Unglaun Silvethorn 5th
ed.2010

5. Human anatomy and
pHysiology. Elaine Marieb 8t
ed. 2010

6. Harpers illustrated
Biochemistry 27
th
ed. Murray
RK, et al. Lange Medical
Books/McGraw-Hill Medical
Publishing Division 2006

7. Basic medical biochemistry. A
clinical approach. Marks DB, et
al. William & Wilkins. A
Waverly Company.2009

8. Biochemistry and Disease.
Bridging Basic Science and
Clinical Practice. Cohn RM,
Roth KS, William & Wilkins. A
Waverly company, 1996

9. Nature 414 (2001:Diabetes
Mellitus

10. Physics. Gaincoli. 1
st
part, 5
th

ed. Chapter 13-15. Page 446-
556, Airlangga, 2001




Metabolisme






1. Metabolisme
nutrien

1.1. Pengertian metabolisme

1.2. Makro dan mikronutrien

1.3. Fungsi metabolisme


1. Harpers Illustrated
Biochemistry 27
th
ed. Murray,
R.K. et al. Lange Medical
Books/McGraw-Hill Medical
Publishing Division, 2006

LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

















2. Metabolisme
karbohidrat
































2.1. Fungsi karbohidrat (KH)

2.2. Glikolisis aerob dan anaerob

2.3. Oksidasi piruvat

2.4. Siklus asam sitrat/SAS (lokasi,
fungsi SAS dan sumber asetil-
KoA)

2.5. Kaitan glikolisis, oksidasi
piruvat dan SAS dengan
fosforilasi oksidatif dalam
pembentukan energi serta
menghitung jumlah ATP yang
terbentuk.

2.6. Glukoneogenesis

2.6.1. Fungsi dan lokasi
2.6.2. Perubahan prekursor
non KH menjadi
glukosa
2.6.3. Siklus Cori dan
glukosa-alanin

2.7. Metabolisme glikogen

2.7.1. Fungsi glikogen di
hati dan otot
2.7.2. Glikogenesis dan
glikogenolisis

2.8. HMP shunt

2.8.1. Lokasi dan fungsi
2.8.2. Hubungan dengan
glikolisis

2.9. Metabolisme galaktosa dan
fruktosa

2.9.1. Perubahan galaktosa
dan fruktosa menjadi
glukosa
2.9.2. Jalur poliol

2. Basic Medical Biochemistry.
AClinical Approach. Marks D B
et al. Williams & Wilkins. A
Waverly Company. 2009
.
3. Biochemistry with clinical
correlations. 6
th
ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John Wiley
& Sons, Inc, publication, 2006.

4. Mahan LK, Escott-Stump S.
Krause Food. Nutrition & Diet
Therapy. 10
th
ed. WB
Saunders Company,
Philadelphia, 2000

5. Nelsons Textbook of
paediatrics. Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HS
(eds), 17
th
ed. Philadepphia:
WB Saunders Company, 2004

6. Nelson Textbook of
Paediatrics, Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB,
(eds) 17
th
Ed, Philadelphia:
WB. Saunders Company,
2004.


LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

2.10. Jalur asam uronat dan gula
amino (heksosamin)

2.10.1. Fungsi asam
uronat dan gula
amino
2.10.2. Sintesis
glukuronat dan
gukosamin

2.11. Gangguan metabolisme
karbohidrat



3. Metabolisme lipid






















3.1. Fungsi lipid, asam lemak
esensial dan non esensial

3.2. Biosintesis asam lemak dan
triasilgliserol

3.2.1. Lokasi, prekursor dan
sumbernya
3.2.2. Sintesis asam lemak
dan triasilgliserol di hati
dan jaringan adiposa

3.3. Oksidasi asam lemak dan
kaitannya dengan SAS dalam
pembentukan energi

3.3.1. Lokasi
3.3.2. Transport asam lemak
dari jaringan adipose
3.3.3. Peran karnitin
3.3.4. Oksidasi asam lemak
3.3.5. Jumlah ATP yang
terbentuk
3.3.6. Gangguan oksidasi
asam lemak


1. Harpers Illustrated
Biochemistry 27
th
ed. Murray,
R.K. et al. Lange Medical
Books/McGraw-Hill Medical
Publishing Division, 2006

2. Basic Medical Biochemistry.
AClinical Approach. Marks D B
et al. Williams & Wilkins. A
Waverly Company. 2009

3. Biochemistry with clinical
correlations. 6
th
ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John Wiley
& Sons, Inc, publication, 2006


























3.4. Ketogenesis

3.4.1. Lokasi dan faktor
yang berperan
3.4.2. Oksidasi benda keton
dan perannya
sebagai sumber
energi

3.4.3. Pengaruh ketosis
terhadap
keseimbangan asam
basa



LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

































4. Metabolisme asam
amino


3.5. Metabolisme kolesterol

3.5.1. Fungsi dan sumber
kolesterol
3.5.2. Biosintesis dan
metabolisme
3.5.3. Enzim pengatur dan
regulasinya
3.5.4. Contoh gangguan
metabolisme
kolesterol

3.6. Proses penyimpanan dan
mobilisasi lemak

3.6.1. Esterifikasi asam
lemak di hati dan
jaringan adiposa

3.7. Metabolisme lipoprotein

3.7.1. Jenis, sumber dan
fungsi lipoprotein
plasma
3.7.2. Sintesis dan faktor
yangmempengaruhi
3.7.3. Metabolisme
lipoprotein plasma
3.7.4. Faktor yang berperan
pada perlemakan hati


4.1. Peran dan sumber asam
amino dalam jaringan / darah

4.2. Asam amino esensiel dan
nonesensiel

4.3. Keseimbangan nitrogen dan
gangguannya

4.4. Katabolisme N asam amino,
sintesis urea

4.4.1. Transaminasi dan
deaminasi oksidatif
4.4.2. Pembentukan dan
detoksikasi amonia


LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN



4.4.3. Biosintesis urea dan
pengaturan, serta
gangguan biosintesis
dan akibatnya

4.5. Katabolisme rangka karbon
asam amino dan
gangguannya

4.5.1. Asam amino
glikogenik, ketogenik,
gliko-ketogenik
4.5.2. Katabolisme masing-
masing asam amino
4.5.3. Gangguan
metabolisme asam
amino (inborn error of
metabolism)
4.5.4. Kaitan rangka karbon
asam amino dengan
SAS dan fosforilasi
oksidatif dalam
pembentukan energi
1. Harpers Illustrated
Biochemistry 27
th
ed. Murray,
R.K. et al. Lange Medical
Books/McGraw-Hill Medical
Publishing Division, 2006

2. Basic Medical Biochemistry.
AClinical Approach. Marks D B
et al. Williams & Wilkins. A
Waverly Company. 2009

3. Biochemistry with clinical
correlations. 6
th
ed. Devlin.
T.M. Wiley Liss, A John Wiley
& Sons, Inc, publication, 2006



5. Pengendalian
hormonal pada
homeostasis
sumber energi


5.1. Mekanisme pengendalian
serta mekanisme umpan balik
hormon hipofisis, hormon
pankreas, hormon adrenal
dan hormon tiroid dalam
homeostasis sumber energi

5.2. Fungsi serta kerjasama antar
hormon-hormon, hormon
hipofisis (hormon
pertumbuhan), hormon
pankreas, hormon adrenal
dan hormon tiroid dalam
homeostasis sumber energi
















6. Jalur metabolisme
bersama
















6.1. Hubungan jalur metabolisme
dan interkonversi KH, lipid,
dan protein

6.2. Perubahan pola metabolisme
KH, lipid, dan protein serta
peran jaringan hati, otot,
adiposa, otak untuk
menjamin pasokan glukosa
dan energi pada berbagai
keadaan (setelah makan,
puasa, kelaparan, kerja fisik
dan diabetes melitus)


















LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
7. Keseimbangan
energi dan suhu
tubuh











7.1. Penerapan Hukum
termodinamik

7.2. Ekivalen energi oksidasi bahan
makanan

7.3. Respiratory Quotient

7.4. Taraf Metabolisme

7.5. Specific Dynamic Action

7.6. Keseimbangan pertukaran
energi

7.7. Obesitas

7.8. Mekanisme pembentukan dan
penglepasan panas serta
imbangan panas tubuh

7.9. Pengaturan kisaran suhu tubuh
optimal

7.10. Irama sirkadian

7.11. Gangguan suhu tubuh

7.12. Aklimatisasi



Penyakit metabolik
endokrin

























1. Penyakit pada
hipofisis,
hipotalamus,
pankreas
(endokrin),
adrenal, tiroid,
dan paratiroid




















1.1. Klasifikasi

1.2. Faktor risiko

1.3. Epidemiologi

1.4. Etiologi

1.5. Patogenesis

1.6. Gejala klinik

1.7. Kelainan patologi anatomi

1.8. Pemeriksaan patologi klinik

1.9. Komplikasi metabolik

1.10. Penatalaksanaan
Farmakologik
Non farmakologik

1.11. Pencegahan

1.12. Prognosis


1. Robbins SL, Cotran RS ,
Kurman V. Pathological Basis
of Diseases. 5
th
ed. W. B.
Saunders Co., 1994

2. Underwood JCE: General and
Systemic Pathology, Churcill
Livingstone. Tokyo, 1992.

3. Kurman V, Cotran RS,
Robbins SL. Basic Pathology
6
th
ed, W.B. Saunders Co.,
1997.

4. Mayne PD. Clinical Chemistry
in Diagnosis and Treatment
6
th
ed. London: Edward
Arnold, 1994.

5. Bishop ML. Clinical Chemistry:
Principles, Procedures,
Corelations, 4
th
edition.
Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins, 2000.

6. Henry JB. Clinical diagnosis
LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN




























































2. Kelainan
metabolisme lipid

1.13. Peran keluarga dalam
penatalaksanaan pasien

1.14. Perilaku kesehatan














2.1. Klasifikasi

2.2. Faktor risiko

2.3. Etiologi dan epidemiologi

2.4. Patogenesis

2.5. Gejala klinik

2.6. Diagnosis dan diagnosis
banding

2.7. Kelainan patologi anatomi

2.8. Pemeriksaan patologi klinik

2.9. Komplikasi

2.10. Penatalaksanaan

Farmakologik
Non-farmakologik

2.11. Pencegahan
and management by
Laboratory Methods,19
th
ed.
Philadephia: W.B. Saunders
Co, 1996

7. Harrisons Principles of
Internal Medicine, Braunwald
E, Fauci AS, Kasper DL,
Hauser SL, Longo PL,
Jameson JL (eds), 17
th
ed,
New York: Mc Graw Hill Inc,
2008.

8. Joslins Diabetes mellitus.
Khan CR, Weir GC 13
th
ed,
Philadelphia: A Waverly
Company, 1994.

9. Williams Textbook of
Endocrinology. Willson,
Foster, Kronenberg, Larsen.
9
th
ed,

10. International Textbook of
Diabetes Mellitus. DeFronzo
A, Ferraninni E, Keen H, Zim
P. 3
th
ed volume one and two

11. Nelson Textbook of Pediatrics,
17
th
ed. Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB.
Philadelphia: W.B. Saunders
Co., 2004.

12. Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia. Konsesus
Pengelolaan DM di Indonesia,
2002.
LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN
























































































3. Perilaku kesehatan














4. Promosi kesehatan













2.12 . Prognosis

2.13 . Peran keluarga dalam
penatalaksanaan pasien

























3.1. Definisi

3.2. Kategori perilaku kesehatan

3.3. Memahami perilaku kesehatan


3.4. Perubahan perilaku

3.5. HealthBeliefModel





4.1. Definisi

4.2. Model Promosi Kesehatan
(health education,
healthprotection dan
prevention)

4.3. Komunikasi dalam pendidikan
kesehatan (motivasi,
pemberian informasi dan
konseling)



13. The drug therapy of
endocrine and metabolic
disorders. Graham-Smith DG
and Aronson JK. Oxford
textbook of clinical
pharmacology and drug
therapy 3
rd
edition, 2002.
Oxford: University Press, 313
333.

14. Jameson LJ, Weetman AP.
Disorders of the thyroid
gland. In: Braunwald E, Fauci
AS, Kasper DL, Hauser SL,
Longo D, Jameson JL, eds.
Harrisons Principles of
Internal Medicine 15
th
ed.,
2001. New York: McGraw-Hill,
2060 84.

15. Goodman & Gilmans. The
Pharmacological Basis of
Therapeutics, 10
th
ed., 2001,
New York: McGraw-Hill,
1679714.



16. McDaniel S, Campbell TL,
Seaburn DB. Family Oriented
Primary Care: A Manual for
Medical Providers, 1990.
Springer-Verlag New York
Inc, hal. 386.

17. Gan GL, Azwar A,
Wonodirekso S. A Primer on
Family Medicine Practice,
Section 3, Chap. 3 Family as
an unit core, hal. 56-62 &
Section 5, Chap. 2
communication skills, hal.
12030. Singapore
International Foundation,
2004.

18. Glanz K, Lewis FM, Rimer BK.
Health Behavior and Health
Education. Theory, Research,
and Practice. Jossey-Bass
Publishers, San Francisco,
Oxford, 1990. Hal. 3-16





LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN

































Terapi nutrisi
























5. Pendidikan
kesehatan































1. Nutrien

















2. Terapi nutrisi
padadiabetes
mellitus
(DM)




5.1. Sasaran pendidikan
kesehatan

5.2. Kualifikasi health educator

5.3. Langkah pendidikan
kesehatan

5.4. Pendidikan kesehatan bagi
individu

5.5. Pendidikan kesehatan bagi
kelompok/masyarakat

5.6. Metode dan media
pendidikan kesehatan

5.7. Poster (syarat, penempatan,
pretesting)













1.1. Makronutrien

1.2. Mikronutrien

1.3. Serat makanan

1.4. Bahan makanan sumber
karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, kolesterol,
dan serat makanan

1.5. Indeks glisemik bahan
makanan dan makanan




2.1. TujuanTerapi nutrisi

2.2. Strategi terapi nutrisi
DM tipe 1

2.3. Strategi terapi nutrisi
DM tipe 2


19. Dignan MB, Carr PA. Program
Planning for Health Education
and Promotion. 2
nd
ed. Lea &
Febiger, Philadelphia, 1992.

20. Downie RS, Tannahill C,
Tannahill A. Health
Promotion. Models and
Values. 2
nd
ed. Oxford
University Press, Oxford, New
York, 1996.

21. World Health Organization.
Education for health. A
manual on health education
in primary health care.
Geneva, 1988.

22. Rakel, Robert E. Essentials of
Family Practice, 3ed, WB
Saunders Company, 2004.

23. Gan Goh Lee, Azwar Azrul,
Wonodirekso Sugito. A Primer
on Family Medicine Practice,
Section 4, Chapter 3
Managing information, page
90-94, Singapore
International Foundation,
2004


1. Mahan LK, Escott-Stump
S.Krauses Food. Nutrition &
Diet Therap, 12
th
ed. W.B
Saunders Company,
Philadelphia; 2008.
2. Bowman BA. Russell RM.
Present Knowledge In
Nutrition, 8
th
ed. ILSI Press,
Washington DC. 2001
3. Escott-Stump S. Nutrition and
diagnosis-related care., 5
th
ed.
WB Lippincott Williams &
Wilkins, Baltimore 2002





1. Shils ME, et al. Modern
Nutrition in Health
andDisease, 10
th
ed. Williams
& Wilkins, Baltimore, 2006.
2. Rakel, Robert E. Essentials of
Family Practice, 3
rd
ed. WB
LINGKUP BAHASAN POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN DAFTAR RUJUKAN


























3. Terapi nutrisi pada
gondok endemik






2.4. Faktor-faktor pasien, keluarga
dan lingkungan dalam terapi
nutrisi

2.5. Menata rekam medik pada
penatalaksanaan terapi pasien
metabolik endokrin





3.1. Bahan makanan sumber iodin

3.2. Bahan makanan yang
mengandung goitrogen

Saunders Company. 2004
3. Gan Goh Lee, Azrul Azwar,
Wonodirekso Sugito. A Primer
on Family Medicine Practice,
Section 4, Chapter 3.
Managing information, page
90-94, Singapore International
Foundation, 2004




1. Mahan LK, Escott-Stump
S.Krauses Food. Nutrition &
Diet Therapy, 12
th
ed. W.B.
Saunders Company,
Philadelphia; 2008.
2. Escott-Stump S. Nutrition and
diagnosis-related care., 5
th
ed.
WB Lippincott Williams &
Wilkins, Baltimore 2002

Вам также может понравиться