Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu
seseorang di sebuah kamar.. BABAK I Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza) Tok.. tok.. tok.. Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy) Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa ke mana, Ma? Mama Rita : (terkejut) mmm papa kerja di Singapore. Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih) Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang penting mama ada di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha tegar) Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama mama. Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan meninggalkan kamar) Shelvy : (melamun) Mama, Shelvy sudah tahu semuanya. Tetapi satu hal yang tidak diketahui Mama tentang masalahku, itu karena Shelvy sayang mama. Shelvy gak mau nyusahin mama.. BABAK II Kicau burung mulai menyambut sang mentari. Itulah yang membuat hidup Shelvy menjadi berarti. Kehidupan di dunia ini harus ditaklukkan. Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang menyantap bekal. Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia yuk! Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke deuhuk.. uhuk..! (batuk darah) Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy) Shelvy : Oh, nggak! (melamun) aku harus periksa ke dokter tanpa ada yang tahu, termasuk Rezza dan Nesya. Rezza : Shelvy, kamu sakit? (menatap Shelvy penuh perhatian) Shelvy : Gak, Za, nggak apa-apa. Tadi keselek aja. Oiya, Za, Nes, Shelvy harus pulang. Mama harus check up ke dokter Maria dan Shelvy harus nemenin mama. Duluan ya.. (langsung berdiri dan pergi) Rezza & Nesya : Lho, tapi.. (bingung) BABAK III Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan orang-orang yang disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria. Tok.. tok.. tok.. Dokter Maria : Silakan masuk. Eh Shelvy.. ada apa dengan mamamu, jangtungnya kambuh lagi? Shelvy : Enggak, Dok. Tapi Shelvy udah lama, kira-kira 6 bulan ini Shelvy sering sekali batuk darah, terus sering pusing. Kira-kira saya kenapa ya, dok? Dokter Maria : Hmm.. mungkin saya perlu cek kamu di lab, Shelvy. Ayo. (berdiri mengantar Shelvy ke lab) Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah sekitar 20 menit.. Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya menderita leukemia stadium 3. Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama lagi, dok? Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya. Shelvy : Ehm.. Shelvy minta tolong dokter jangan beritahu siapa-siapa tentang hal ini, termasuk keluarga Shelvy. Dokter Maria : Tapi kenapa? Shelvy : Shelvy minta tolong banget, dok! Dokter Maria : Ya sudah, saya tidak akan beritahu. Kamu yang kuat ya. Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan pergi) BABAK IV Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya Shelvy.Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik pintu, mendengar percakapan. Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy! Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga Shelvy. Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu. Mas Andre sudah memilih wanita lain, siapa itu? Si Melly, yang juga punya anak gendut jelek. Toh, masih mending mbakyu! Kalau sampai Shelvy tahu dia punya saudara tiri di kampus yang sama, aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy. Om Suryo : Sudahlah Dian, percuma. Mbakyu nggak mungkin dengerin kita. Mbakyu lebih memilih cintanya yang besar pada Andre. Lebih baik kita pergi. Mama Rita : Tunggu, kalian jangan pergi! Semenjak papa dan mama meninggal, mereka sudah menitipkan warisan hartanya kepada kita, termasuk Andre, karena memang kita berempatlah yang mereka miliki. Itulah alasan kenapa mbakyumu bersikukuh mempertahankan rumah tangga ini. Dan juga Shelvy tentunya. Maafkan Mbak Rita. Tapi kalau memang cerai adalah keputusan terbaik menurut kalian, aku akan menuruti. (Tiba-tiba Shelvy masuk) Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin dan agak nyaring) cukup ma, Shelvy udah cukup menderita (berjalan masuk kamar) Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy! Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti. Yang pasti, semua keputusan di tangan mbakyu. Kami pamit pulang dulu ya. (berdiri dan pergi) (Mama Rita hanya terpaku) BABAK V Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi kemarin. Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal serumit ini. Apa yang harus aku lakukan? Masalah mama dan papa, Rezza dan Nesya? Rezza, yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya, sahabatku sejak kecil.. Nesya : Ehemm.. duh, enak nih ngelamun di siang-siang bolong gini! Shelvy : Huft.. apaan sih, ngaco! Eh Nes, kamu mau nggak bantuin aku, masalah mama-papaku? Ayo ikut aku! (menarik tangan Nesya) Nesya : Lho, ikut kemana, Vy? (bingung) Shelvy : Udah ikut aja, deh pokoknya! Shelvy dan Nesya mancari-cari Nancy, anak dari Tante Melly, selingkuhan papanya Shelvy. Sejam kemudian mereka menemukannya. Shelvy : Nancy, ya? Kenalin, aku Shelvy, dan ini Nesya (berjabat tangan) Kami mau tanya. Nancy : Iya.. oh, tanya aja gak apa-apa. Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya mengajak Shelvy dan Nesya ke rumahnya. Ternyata papanya Shelvy benar ada di sana. Di rumah, mereka bertemu dengan Mama Melly. Mama Melly : Nancy! (terkejut) Siapa mereka? Nancy : Mereka ini temennya Nancy, ma! Om Andre di mana? Ternyata dia bukan cuma sahabat mama, ya? (dengan nada menyelidik) Mama Melly : Nancy, kenapa kamu ngomong gitu? Denger ya, mama mau jelasin semuanya. Nesya : Lebih baik Tante Melly nggak usah jelasin, semua udah jelas. Mama Melly : Tapi kalian salah paham. Tolong beri saya waktu untuk menjelaskannya. Shelvy : Baik, silakan. Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre. Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly adalah orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya. Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya. Tiba-tiba saja.. Papa Andre : Asslamualaikum.. lho, Shelvy, kok kamu di sini? (kaget) Mama Melly : Walaikumsalam. Iya, Ndre. Sudah saatnya kamu pulang, kasihan Shelvy. Shelvy : Iya, Pa. Ayo pulang, mama udah nungguin! (tersenyum pada papanya) Papa Andre : Ya, nak, tapi baiklah. Papa akan pulang. Melly, terimakasih kamu sudah membantuku. Mama Melly : Ah.. nggak masalah, kita kan sahabat. (tersenyum simpul) BABAK VI Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah Mama Melly. Malam harinya di rumah Shelvy Papa Andre : Assalamualaikum, Rita. Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre oh, walaikumsalam. Mas Andre, Shelvy, Nesya.. (setengah tak percaya) Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre.. Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum) Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda. Nesya mau pamit. Nesya : Iya, om, tante. Nesya pamit pulang dulu ya. Vy, aku pulang ya. (melambaikan tangan) Shelvy : Iya, makasih ya, Nes. Hati-hati. BABAK VII Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy bertemu dengan mamanya. Sesampai di rumah, Rezza langsung memanggil mamanya. Rezza : Mama.. kenalin, ini Shelvy. Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik) Mama Tutik : Tante juga seneng punya calon menantu seperti kamu. Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy wisuda. Mama Tutik : Iya, iya.. mama datang. Sebentar ya, mama ke belakang dulu bersih- bersih kamarmu itu lho. Biasa, Shelvy, Rezza itu selalu berantakan! Shelvy : (tersenyum manis) Mamamu lucu, ya. Mm, Rezza, aku mau ngomong sesuatu. Rezza : Ngomong apa sih, Shel? Shelvy : Rez, aku mikirin Nesya. Menurutmu Nesya itu gimana, sih? Rezza : Nesya itu baik, cakep, pengertian, semua cowok pasti mau sama dia! Tadi kamu mau ngomong apa? Shelvy : Rez, sebenernya aku pengin kamu sama Nesya. Rezza : Apa??! (terperanjat) Kenapa kamu ngomong kaya gitu? Shelvy : Waktuku tinggal beberapa hari lagi karena leukemia yang aku derita. Mungkin kamu nyesel pacaran sama aku. Aku minta maaf ya, Rez. Rezza : Kamu ngomong apa, sih? Enggak, aku sama sekali nggak nyesel, justru aku makin sayang sama kamu, seharusnya aku yang minta maaf karena nggak pernah merhatiin kamu. Shelvy : Kamu nggak ngerti keadaannya, Rez. Kamu harus sama Nesya.. Rezza : Keadaan apa? Shel, Nesya bisa dapetin yang lebih baik daripada aku. Aku akan tetap sama kamu, Shelvy. Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi) Shelvy akhirnya pulang. Semenjak itu, Shelvy dan Rezza tak pernah bertemu lagi. Shelvy mengurung diri di kamarnya, tidak mau makan ataupun minum. Hawa menjadi semakin dingin. Apa yang terjadi? BABAK VIII Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang sedang berdiri di depan majalah dinding. Nesya : Rezza !! Rezza : Nesya? Ada apa? Kenapa keburu-buru? Nesya : (masih ngos-ngosan) Shelvy, Rez.. Rezza : (kaget) ada apa dengan Shelvy?! Nesya : Shelvy masuk Rumah Sakit. Dia kambuh dan sekarang lagi diperiksa. Aku ke sini memberitahu kamu. Rezza : Kalo begitu, ayo sekarang beragkat! Sesampai di Rumah Sakit Sejahtera, sudah ada Papa Andre dan Mama Rita. Mereka menemui Dokter Maria. Papa Andre : Bagaimana Shelvy, dok? Dokter Maria : Maaf, Pak Andre, hanya ini yang bisa kami lakukan. Waktunya tak bisa lebih lama lagi.. Rezza : Nggak mungkin! Rezza menerobos masuk ke ruang UGD, diikuti orang tua Shelvy, Nesya dan Budhe Retno, yaitu budhenya Nesya yang merawat Nesya sejak kecil. Rezza : Shelvy! Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa, waktuku nggak banyak lagi. Aku cuma pengen Mama dan Papa mengangkat Nesya menjadi penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe? Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya kan cuma temennya Shelvy.. Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma, Pa? Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu. Nesya kan sudah sangat kenal dengan kita. Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya.. Ya sudah, Nesya pasti juga senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih ya Dik.. (tersenyum haru) Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan kok.. Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima Nesya. (tersenyum bahagia). Vy, kamu emang yang terbaik. Tapi jangan tinggalin kami secepat itu, Vy.. Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya.. Rezza : SHELVY . !! (berteriak kencang) Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya sekelebat itu sekarang menelanku. Hawa dingin akan terus berhembus.. terus.. terus.. Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana Shelvy tersenyum bahagia. SELESAI
Bule masuk kampung Pemeran: Bima = Wisnu (Penjaga Villa)
Zahira = Hira (Istri Penjaga Villa) Evi = Amy (Turis 1) Adel = Dara (Turis 2) Rafid = Jacob (Turis 3) Adrian = Pak RT Balqis = Bu RT Syifa = Azizah (Anak RT) Yayang = Ibu Elis Ambar = Tiara (Anak ibu Elis) Ita = Ibu Nana Yulia = Ayu (Anak ibu Nana) Nimas = Ibu Via Nadiah = Dinda (Anak ibu Via)
Pada suatu hari, ada 3 orang turis yang sedang berlibur di Indonesia. Mereka mengunjungi salah satu tempat di daerah Puncak sana dan sedang mencari Villa. Di sekitar daerah itu ada sepasang suami istri yang menjajakan Villa nya, dan para turis itu pun mendatangi mereka.......
Bima :Villaaaaa.....Villaa...... neng,bu,bapak,nyonya,tuan,mang,teh Pilaaaaaaa........ Zahira : kang, eta teh aya Bule.. (sambil menunjuk) Bima : oh iya, ayo kita samperin mereka atuh.... Lalu dua orang penjaga Villa itu menghampiri para Bule itu....
Hira : Aduh, kita teh rek ngomong naon kang? Bima : yaudah atuh ngomong aja bahasa indonesia.. Bima : mister mau Villa? Adel : what do you say? Bima : aduh, urang teh rek jawab naon? Hira : tah eta (menunjuk ke Villa)
Evi : oh, Villa. They say Villa... yes, I want Semua Bule : (ohhhh.... mengangguk) Adel : oh, I want.. you? Rafid : yes, me too
Kemudian mereka semua bergegas menuju Villa, sambil membereskan barang- barang mereka juga beristirahat di dalam Villa..... * Keesokan harinya di pagi hari, para turis itu ingin berjalan-jalan menyusuri daerah disekitar Villa, tetapi mereka semua tidak mengetahui arah jalan, merekapun akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada penjaga Villa....
Adel : excusme, kamu mengetahui jalan daerah ini? Hira : eh,si eneng teh bisa bahasa Indonesia. Yes yes..... Rafid : bisa antar? Bima : oh yes mister, can can
Mereka semua akhirnya berjalan-jalan... pemandangan di daerah Puncak sangat membuat mereka senang, para penjaga Villa menjelaskan apa saja yang mereka lihat disana,tapi di suatu saat.........
Hira : ini rumah warga, dan eta teh. kebun teh... Rafid : ohh wonderful, bagus sekali.. (tepuk tangan) Bima : nah, disana ada air sungai yang bersih,jernih dan dingin... Semua Bule : (mengangguk dan menikmati pemandangan) Hira : (menghampiri Bima) kang, nanti teh kita kasih harga Villa berapa ke Bule Bule ieu? Bima : ya mahal atuh, mereka mah kan gak tau harga sewa Villa aslina.. Hira : yaudah atuh..
Karena di samping pemandangan yang ditujukan itu lebih bagus, para turis itu tiba-tiba berjalan ke arah sana tanpa sepengetahuan Penjaga Villa yang sedang berbicara berdua, para penjaga Villa kebingungan karena tanpa mereka sadari para turis itu sudah menghilang...
Hira : Hah? Kang! Eta teh bule kamana???? Bima : masyaallah, mister.. mister.. (teriak mencari) Hira : ayo kita cari kang.... Bima : ayo atuh cepet!!!
Sampai siang hari, penjaga Villa itu tidak berhasil menemukan para turis yang hilang. Akhirnya tanpa pikir panjang mereka pun memustuskan untuk kembali ke Villa mereka,dengan harapan para turis kiranya sudah sampai di Villa lebih dahulu. ~~~~~~~ Sementara itu, para turis kebingungan mencari jalan pulang dan mencari penjaga Villa yang tadi bersama mereka, akhirnya turis itu berjalan dan tak sengaja salah satu dari turis itu menemukan sebuah perkampungan................... Evi : hey, its a Village!!!!! Adel : oh ya.. lets go! Rafid : oke, Hurry up!
Mereka pun tiba diperkampungan itu dan menemui warga... kampung itu bernama KAMPUNG URANG disana ada 3 gadis yang memperhatikan para turis itu, mereka pun berteriak-teriak melihat para turis seperti melihat artis luar negeri... Ambar : masyaallah, eh eh.. eta teh aya buleeee!!! Buleeeee!!!!!! (memukul Yulay dan Nadiah secara bergantian) Yulia : Bule? Buleeee!! Aya Bulee!!!!! Eta teh kaya yang nyanyi beibeh beibeh! Nadiah : ih itu mah Justin! Eta mah beda pisan sama Justin! (memukul pelan yulay) Yulia : ayo kita kesana !!(sambil menarik-narik temannya)
Ketiga gadis itu menghampiri para turis yang datang secara tiba-tiba dan turis itu pun kebingungan .... Ambar : (sambil mencolek-colek pipi turis itu) aduh, mani geulis pisan.... Nadiah : heh, ieu teh teu mirip Justin! Ih Maneh mah ngaco Evi : what are you doing? (sambil melepaskan cubitan pipi ambar) Yulia : si eneng teh ngomong naon? Adel : this is Village, ini kampung?(sambil melihat kamus) Ambar : yes yes...
Ada seorang anak perempuan yang diketahui sebagai anak pak RT, ia sedang membawa barang belajaannya dan lewat disekitar sana, ketiga gadis itu menghampiri anak pak RT tersebut......
Yulia : teh, aya bule disonoo.. Syifa : mana teh? Nadiah : noh nohhh (sambil menunjuk) Syifa : oh iyaiya, saya bilang abah dulu ya... (berlari kecil sambil berteriak) Tak lama Azizah(syifa) kembali sambil menyeret Pak RT dan disusul Bu RT Syifa : Itu Bah ,Itu(sambil menunjuk bule) Pak RT : ada apaan kang,neng? Bu RT : Ih Bah kok manggilnya akang sama neng sih? Mister atuh! Pak RT : oh iya ya. Mister, what are you do..do..ing he...re?? Bu RT : abah! What are you doing here! Kitu nyak Pak RT : Oh kituu.. Rafid : I.. I lose Syifa : lus? Kesasar maksudnya? Adel : vi .. villa .. i from villa.. Pak RT : ooh pilla.......dimana emang Villanya? Semua Bule : (menggeleng) Syifa : ini mah kesasar bah. Yaudah atuh,nginep dirumah kita dulu ..boleh ya bah ? Pak RT : yaudah atuh boleh..... mister sama eneng ini teh namanya siapa? Rafid : Jacob Evi : Amy Adel : Dara Bu RT : namanya bagus-bagus pisan, yaudah nanti ambu masak yang enak-enak buat kalian nya... Semua turis : (mengangguk-angguk dan tersenyum)
Akhirnya para turis itu menginap dirumah Pak RT, mereka semua berbincang sampai malam, walaupun perbedaan bahasa tetapi mereka sama-sama mencoba mengerti dan memahami bahasa mereka masing-masing.... * Keesokan harinya ibu-ibu PKK membicarakan tentang para turis itu ketika mereka semua sedang membeli sayur-sayuran....
Yayang : eh, kata Tiara teh aya bule disini.. Nimas : iya, kata Dinda teh juga.. Ita : terus itu bule ada dimana sekarang ya? Yayang : saya juga gak tau bu Nimas : bulenya cakep gak ya? Ita : iya, kata Ayu teh ada yang mirip Justin.. Yayang : eleuh eleuhhhh, kasep pisan .....
Tiba-tiba Bu RT datang .. Bu RT : eh ibu-ibu teh lagi ngomongin apa? Nimas : itu bu, katanya ada bule disini ya? Ita : terus itu tinggal dimana bulenya? Bu RT : oh bule, itu ada dirumah saya .. Yayang : wah, nanti mah harus kerumah Bu RT mau liat Bule.... Bu RT : yaudah atuh ayo boleh.. Ibu-ibu PKK pun berbicang tentang para bule itu sambil berjalan kerumah Bu RT, sesampainya disana mereka bertemu Bule itu dan berbicara bersama . mereka berbincang tentang keramahan dan keindahan kampung itu.
Pak RT : mister gak pulang? Nanti di cariin sama orang pilla loh,nanti disangkanya kita nyulik mister.. Evi : ah,nanti saja .. saya like KAMPUNG URANG.. Pak RT : wahh,memang nya kenapa suka dengan kampung ini mister? Adel : orang nya baik-baik ya,saya suka dengan people indonesia.. Rafid : ya saya juga,cinta dengan pemangdangannya,verry beatifull scennery,i love it, faboulus... Nimas : yah yah,padahal kampung ini kan terpencil? Syifa : iya,dan juga kampung ini sangat jauh dari keramaian kenapa mister mau disini? Adel : ya pokoknya saya mau disini,hei boleh kah kamu ajak-ajak saya dan teman saya jalan-jalan di kampung ini? Ita : ya ya nanti saya suruh anak saya ya?? Yayang : oh, yes yes... anak saya juga pasti mau anter bule cantik kayak kalian Syifa : bah, ambu.. aku juga boleh jalan-jalan sama mereka ya? Pak&Bu RT : yaudah boleh atuh... * Pagi harinya, anak Pak RT,ketiga gadis dan para turis itu berjalan-jalan menyusuri kampung dan berbincang bersama ... Syifa : oh iya, mister sama enengnya teh sebenernya dari daerah mana? Adel : Im from Amerika Nadiah : wah, Amerika. Keren pisan... Yulia : kapan-kapan saya mau kesana ah... Ambar : ah, kamu teh ngaco. Kan kamu gak punya duit buat naik pesawat.. Syifa : yaudah, kita jalan kesana aja yuk, mister sama enengnya...
Mereka berjalan bersama dan tiba-tiba mereka bertemu dengan Penjaga Villa yang waktu itu mencari turis, selama 3 hari suami istri penjaga Villa itu mencari mereka kemana-mana, dan akhirnya mereka tak sengaja bertemu di daerah dekat dengan KAMPUNG URANG ini...
Bima : bu, eta teh bule yang kita cari!! Hira : oh iya! Masyaallah jauh pisan bisa sampe kesini Bima : yaudah atuh ayo samperin! (Nyamperin) Hira : Mister...mister, maneh teh turis yang kamarin ya? Rafid : oh ya, i lose ke kampung ini , im sorry we made you afraid. Bima : ohh teu nanaon mister. Yang penting mister oke, oke Semua turis ; (mengangguk) Bima : Iya neng, mereka nyasar di kebun teh Syifa : oh yaudah atuh,mister sama enengnya mau ikut ke villa sama akang ini? Ambar : Ih syifa mah! Biarin ajah atuh dikampung kita terus,kok malah di tawarin pulang Evi : Noooo ! i dont want Adel& Rafid: yeah, me too! Nadiah : Yaudah atuh!kita balik aja ke kampung dulu,kita laporan sama pak RT Bu RT kalau yang jaga villa udah ketemu Yulia : Hayuuu atuh.
Setelah itu mereka semua kembali ke kampung dan bertemu dengan Pak RT dan Bu RT.......
Syifa : assalamualaikum, Abah.. Ambu.... Pak RT& Bu RT : waalaikumsallam.. kenapa neng? Syifa : ini teh yang penjaga Villa bule nya udah ketemu, Bule nya mau pulang.. Bu RT : aduh, cepet banget mau pulang. Jangan pulang dulu atuh Pak RT : Ambu, mereka teh harus pulang, masa diKampung ini terus? Yulia : jangan pulang dong mister.. aduh Justin! Eneng-eneng geulis.... Evi : sebenarnya saya tidak ingin pergi dari kampung ini.. Adel : ya, me too. But saya and my friends harus kembali. Rafid : but kapan-kapan I want to kembali lagi ke kampung ini..... I Love Indonesia !!!!!!!!!
Semuanya pun tersenyum mendengar Rafid mengatakan I Love indonesia dan ketika semua Turis itu ingin kembali,Penduduk di KAMPUNG URANG mengantarnya dengan sukacita dan membuat warga kampung lebih tersadar dan lebih mencintai INDONESIA ..... Semua warga : Good Bye mister sama eneng geulis! **Tiba-tiba Yulia: ehhh bentar-bentar .. i love indonesia artinya naon yak? ( muka polos) Semua warga : yeeeee -the end-