Вы находитесь на странице: 1из 47

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti



1
2 gaya wawancara
Gaya psikodinamik / gaya berorientasi
tilikan (Insight-oriented Interviewing)
Gaya deskriptif / gaya berorientasi
gejala (Symptom-oriented Interviewing)
2
Gaya Psikodinamik
(Insight-oriented Interviewing)
Tujuan
Menemukan dan membuat pasien
menyadari adanya konflik, kecemasan, dan
pertahanan yg tidak disadari (yg
mempengaruhi perilaku, mendistorsi
persepsinya sehingga menimbulkan gejala,
perilaku yang maladaptif, dan penderitaan),
dgn harapan agar ia dapat
menyelesaikannya.
Alat untuk diagnosis dan terapi

3
Gaya Deskriptif
(Symptom-oriented Interviewing)
Tujuan
Mengklasifikasi berbagai keluhan dan
hendaya pasien ke dalam kategori
diagnosis tertentu (sesuai PPDGJ/DSM-
IV) membantu penentuan prognosis
dan secara empiris memilih terapi yang
paling efektif, namun kemungkinan tidak
mendapatkan penyebabnya

4
Gaya wawancara
Insight-oriented (psikodinamik)
menjelaskan gejala dan perilaku
Symptom-oriented (deskriptif)
mengklasifikasikan gejala untuk
membuat diagnosis
Dapat digunakan bersama / saling
mengisi
5
4 komponen wawancara
Rapport (hubungan dokter-pasien)
Tehnik khusus
Menilai Status Mental
Menegakkan Diagnosis
6
Rapport (hubungan dokter-pasien)
1. Buat diri anda dan pasien nyaman
Jangan tegang atau cemas !!!
Kenali bahasa tubuh (non-verbal) pasien
Berikan respons
Fokus pada pasien!
7
Rapport (cont..)
2. Temukan penderitaan pasien, tunjukkan
empati dan perhatian
3. Menilai tilikan pasien, jadilah temannya.
4. Tunjukkan bahwa anda ahli menghadapi
masalah seperti yang dialaminya
5. Tunjukkan kemampuan memotivasi dan
memandu
6. Seimbangkan peran anda sesuai keadaan:
- the empathic listener, the expert, the authority



8
Teknik wawancara
Teknik umum untuk berbagai situasi
Teknik khusus/spesifik untuk
wawancara tertentu
9
Teknik umum wawancara
Bina rapport seawal mungkin
Tentukan keluhan utama
Gunakan keluhan utama untuk
mengembangkan DD sementara
Singkirkan atau masukkan berbagai
kemungkinan diagnostik dg menggunakan
pertanyaan yg terfokus dan rinci
Ikuti jawaban yg samar atau tak jelas dg
gigih
10
Teknik wawancara (cont..)
Biarkan ps berbicara dg cukup bebas
mengamati bagaimana kuatnya pikiran
berkaitan
Gunakan campuran pertanyaan terbuka dan
tertutup
Jangan takut menanyakan ttg topik yg
anda/ps rasakan sulit/memalukan
Tanyakan pikiran bunuh diri
Berikan ps kesempatan unt menanyakan
pertanyaan pd akhir wawancara
Simpulkan wawancara awal dengan
mendapatkan rasa kepercayaan
11
Teknik wawancara (cont..)
Tunjukkan empati kepada pasien melalui kata-
kata dan ekspresi wajah/bahasa tubuh
Pertahankan kontak mata pada tingkat yang
membuat pasien nyaman
Perhatikan ekspresi emosi dan pernyataan2
yang tidak selesai (half-expressed statements)
Jangan terlalu sibuk dengan catatan anda
Gunakan banyak pertanyaan terbuka, terutama
bila ingin pasien menjelaskan perasaannya:
Apa? Kapan? Di mana? Bagaimana?
Hindari Mengapa?

12
Teknik wawancara (cont..)
Gunakan pertanyaan2 yang direktif, tapi tidak
tertutup, untuk mendapatkan kriteria diagnostik
utama
Jangan bicara terlalu banyak
Klarifikasi, bila diperlukan
Biarkan pasien mengekspresikan
penderitaannya, kalau perlu biarkan ia
menangis
Mendengar aktif
13
Teknik khusus:
Kalimat pembuka:
Apa yang bisa saya bantu?
Pertanyaan terbuka vs tertutup
Refleksi
Fasilitasi
Diam/silence:

14
Teknik khusus (cont..)
Konfrontasi:
Tunjukkan kepada pasien hal-hal yang kurang
diperhatikan pasien, hilang, atau disangkal
Tujuannya membantu pasien menghadapi apa
yang mesti dihadapinya dengan cara langsung
namun halus
Contoh :
Apa yang telah anda lakukan memang tidak
membuat anda mati, tapi hal itu menunjukkan
bahwa anda memiliki masalah serius dan
bahwa anda butuh pertolongan agar anda tidak
mencoba bunuh diri lagi
15
Teknik khusus (cont..)
Klarifikasi
Mendapatkan rincian dari apa yang dikatakan
pasien
Contoh :
Anda merasa tertekan. Kapan anda merasa
paling tertekan?
16
Teknik khusus (cont..)
Interpretasi:
Menyatakan sesuatu mengenai perilaku atau pikiran
yang mungkin tak disadari pasien
Contoh :
ketika anda berkata bahwa anda marah kepada
keluarga anda karena bersikap tidak suportif,
menurut saya anda menyiratkan bahwa anda takut
saya juga akan meninggalkan anda. Betul ?
Menyimpulkan/summation:
Secara periodik, selama wawancara berlangsung
dokter secara singkat menyimpulkan apa yang
sampai saat itu sudah dibicarakan.

17
Teknik khusus (cont..)
Menjelaskan:
Dokter menjelaskan rencana terapi dengan
bahasa yang dapat dimengerti pasien, serta
mempersilahkan pasien untuk bertanya
serta memberikan respons
Transisi:
Dilakukan bila dokter ingin memberitahu
pasien bahwa info tentang suatu topik sudah
cukup dan ingin pindah ke topik lain.
18
Teknik khusus (cont..)
Membuka diri / self revelation
- Umumnya tidak dilakukan, namun boleh
dilakukan pada kasus-kasus tertentu
Contoh :
Pasien bertanya apakah kita sudah
menikah.
belum, saya belum menikah. Mengapa
bapak bertanya seperti itu ? Apakah ada
hubungannya dengan masalah bapak ?
19
Teknik khusus (cont..)
Penguat postif / positive reinforcement
- Yakinkan pasien bahwa jawaban apapun
yang diberikan, akan dirahasiakan dan
tidak akan membuat kita marah atau
kecewa.
Contoh :
anda tidak perlu khawatir untuk bercerita
apapun kepada saya, karena saya bisa
yakinkan pada anda bahwa apapun yang
anda katakan tidak akan keluar dari
ruangan ini
20
Teknik khusus (cont..)
Menentramkan hati (reassurance):
Contoh : pada pasien dengan terminal
illness, kita tidak boleh berbohong
dengan mengatakan bahwa ia akan
baik-baik saja, tapi katakan sejujurnya
dengan cara yang halus.
Saran
- Tidak wajib dilakukan, tapi boleh
dilakukan jika dirasa perlu


21
Menutup Wawancara
Merangkum keluhan2 pasien menjadi
satu kesimpulan, diagnosis/diagnosis
banding
Memberitahu rencana penatalaksanaan
Memberi kesempatan kepada pasien
untuk menanyakan hal-hal yang belum
dimengertinya
Jangan lupa ! Bilang terima kasih pada
pasien !
Menutup wawancara dengan membuat
janji pertemuan berikutnya (jika perlu)
22
Garis besar pemeriksaan status
mental
1.Gambaran umum
2.Mood dan afek
3.Pembicaraan
4. Gangguan persepsi
5. Pikiran
6. Sensorium dan kognitif
7. Pengendalian impuls
8. Pertimbangan dan tilikan
9. RTA
Penampilan Umum
Yang perlu diperhatikan: postur, sikap,
cara berpakaian, perawatan diri
Jika terlihat aneh, dapat ditanyakan:
Apakah ada yang pernah berkomentar
tentang penampilan Anda?
Menurut Anda, Anda terlihat seperti apa?
Jelaskan mengapa Anda memilih
berpenampilan seperti ini?
Istilah utk menilai penampilan
Sehat
Sakit
Sakit ringan
Terlihat muda
Terlihat tua
Kekanakan
Aneh
Terlihat tanda2 ansietas/tidak
berkeringat, mata melebar, tegang
Perilaku dan Aktivitas
Motorik
Echopraxia : meniru gerakan
Stereotipi : gerakan berulang dengan
pola yang sama
Manerisme : habitual involuntary
movement
Agitasi: mengamuk
Akatisia: perasaan subjektif akan
ketegangan otot2 yang mengakibatkan
pasien bergerak2 gelisah
Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif, bersahabat, penuh
perhatian, membenci, bingung, acuh,
bercanda, mengelak, kurang terbuka,
defensif

Mood & Afek
Mood: persepsi seseorang terhadap lingkungan
sekitar yang bertahan lama
Diperiksa kedalaman, intensitas, durasi, fluktuasi

Pilihan mood
Depresi
Irritable
Cemas
Euphoric
Merasa bersalah
Mood bisa labil, berfluktuasi, ekstrim
Mood & Afek
Afek: ekspresi emosi sesaat, dapat diamati
dari ekspresi wajah, gerak tubuh, irama
suara
Afek tidak selalu sejalan dengan mood
Deskripsi: datar, normal, terbatas, tumpul
Normal : dpt dilihat dari ekspresi wajah, gerakan
tangan
Terbatas : ekspresi dan gerak terbatas
Tumpul : ekspresi & emosi sangat berkurang
Datar : tidak ada ekspresi, suara monoton
Pembicaraan
Kemampuan seseorang mengutarakan
buah pikiran ataupun perasaannya
Kuantitas, kualitas
Banyak, sedikit, spontanitas, cepat, lambat,
ragu, lancar, emosional, dramatik, monoton,
bergumam, gagap, irama, hambatan
berbicara.
Persepsi
Gangguan persepsi dapat berupa
halusinasi&ilusi, yg bisa dilihat dari dalam
diri sendiri maupun lingkungan
Biasanya melibatkan panca indera
(auditorik, visual, pengecapan,
penghiduan, perabaan)
Isi dari halusinasi harus dijelaskan
Waktu terjadinya halusinasi penting utk
diketahui, contoh:
Hipnagogik (tjd menjelang tidur)
Hipnopompik (tjd waktu bangun tidur)
Persepsi
Contoh lain:
Depersonalisasi (merasa orang2 sekitar
menjadi aneh & asing), derealisasi (merasa
lingkungan menjadi aneh & asing)
Formikasi: perasaan seolah2 ada serangga yg
merambat di tangan (terlihat pada kokainisme)
Pertanyaan yang dapat diberikan:
Apakah Anda pernah mendengar suara2 yg tidak
dapat didengar orang lain?
Apakah Anda pernah merasakan sensasi aneh pada
tubuh Anda yg tidak dpt dilihat orang lain?
Gangguan Bentuk Pikir :
Ketidak mampuan mengorganisasikan
proses pikir membentuk ide bertujuan.
Jenis-2 Gangguan Bentuk /Arus Pikir :
1. Inkoherensi: gagasan satu dengan lain tidak
berhubungan, tidak logis, secara
keseluruhan tidak dapat dimengerti.
2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari
inkoherensi.
3. Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang
lain dirangkaikan oleh kesamaan bunyi
Pikiran
4. Neologisme: membentuk logika baru yang
hanya dimengerti oleh pasien
5. Sirkumstansial: penyampaian gagasan secara
berbelit dan cenderung terpaku pada detail
6. Tangensial: ketidakmampuan untuk
mempertahankan gagasan bertujuan (cth pada
pasien demensia)
7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi
melompat dari satu topik ke topik lain
8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan
9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara
persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru

Gangguan isi pikir :
buah pikiran/keyakinannya terganggu,
bukan cara penyampaiannya.
Bisa berupa waham, obsesi kompulsi,
fobia, preokupasi, ide bunuh diri, dll

Waham :
Keyakinan yang salah, tidak dapat
dikoreksi, tidak sesuai dengan realitas dan
budaya yang berlaku di lingkungan
Kesadaran & Fungsi Kognitif
Kesadaran:
Alert
Somnolen
Stupor
Koma
Letargi
Kesadaran berkabut


Fungsi Kognitif
Orientasi (orang, tempat, waktu)
Konsentrasi dan atensi
Memori (immediate, recent, long term)
Membaca dan menulis
Kemampuan visuospasial
Kemampuan berpikir abstrak
Informasi dan intelejensi

Fungsi kognitif dapat dievaluasi dengan:
Mini-Mental State Examination (MMSE)

Judgment = Daya Nilai
Sosial
Kemampuan seseorang untuk berperilaku
sesuai dengan kaidah sosial yang berlaku
di dalam kehidupan sosial budayanya
Pada gangguan jiwa berat atau
kepribadian antisosial maka daya nilai
sosialnya sering terganggu
Pengendalian impuls
Pengendalian impuls seksual, agresif dan
impuls lainnya
Bisa diketahui dari riwayat pasien dan
perilaku pasien saat wawancara

TILIKAN (INSIGHT)
pemahaman pasien terhadap penyakitnya
Derajat gangguan tilikan:
1. Penyangkalan total penyakit
2. Ambivalensi terhadap penyakitnya
3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab
penyakitnya
4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan
namun tidak memahami penyebab sakitnya
5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor
yang berhubungan dengan penyakitnya
namun tidak menerapkan dalam perilaku
praktisnya
6. Tilikan sehat

Reality Testing Ability (RTA)
Kemampuan seseorang untuk menilai
realitas.
Kekacauan perilaku, waham, dan
halusinasi adalah salah satu contoh
penggambaran gangguan berat dalam
kemampuan menilai realitas (RTA)


Uji daya nilai
Dipaparkan pada situasi yang imajiner,
dinilai responnya / kemampuan
mengambil keputusan dengan baik,
menilai situasi, menguji reasoning
pasien
Misalnya:
Anda menemukan amplop yang direkat,
apa yg akan anda lakukan??
Taraf dapat dipercaya
Penilaian kita akan kejujuran pasien, ttg
apa yg diceritakan pasien.
Mis. pada gangguan buatan
Beda dg RTA.
Pada pasien dengan waham, ga boleh
dikonfrontasi, seharusnya diklarifikasi.
Referensi
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan
and sadocks synopsis of psychiatry. Hong
Kong: Williams & Wilkins, 1994.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan and
sadocks synopsis of psychiatry.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins,
2003.
Noorhana SW. Slide kuliah Wawancara
Psikiatrik, Pemeriksaan Status mental dan
Psikopatologi. Modul Saraf dan Jiwa. 26
Desember 2007

46
TERIMA KASIH
47

Вам также может понравиться