Вы находитесь на странице: 1из 6

Budi Pratama (F1D113012)

Proses pemisahan Emas dari konsentrat


Cara memisahkan konsentrat yang di dalamnya ada kandungan Emas, Perak,
Tembaga dll. Konsentrat ini wujudnya seperti pasir.
Proses ini memakai 3 jenis furnace.
1. Smelting Furnace
2. Slag cleaning Furnace
3. Converting Furnace
lalu masuk ke pembentuk anoda Cu (diesbut anoda furnace) lalu dicetak
bentuknya batangan anoda Cu.
Proses pertama :
1. Smelting Furnace, konsetrat yang dihasilkan oleh temen kita di freeport akan
dilebur, disini sudah ditambahkan flux SiO2 dan dihembus udara (biasanya udara
bebas dengan kompresor diatur oksigennya 60%). Tujuannya untuk mengoksidasi
unsur pengotor utama berupa Fe (oksidasi jadi FeO, Fe3O4) dan mulai kurangi
sulfur dalam konsentrat (jadi SO2), lalu masuk furnace no (2)
2. Slag Cleaning, sesuai namanya disini leburan Cu (masih dibilang Matte)
kerena Sulfur masih banyak akan dipisahkan dengan terak/slag yang terbentuk
dari proses (1). disini pakai Electric arc furnace, jadi matte yang lebih berat akan
dibawah lalu terak/slag akan mengapung diatas sambil terus dipanaskan, disini
metal/slag sudah terpisah. Lanjut ke proses (3) untuk menghilangkan Sulfur.
3. Converting Furnace, disini matte diblowing udara lagi ces + pakai flux
batukapur (CaCO3), disini tujuan utamanya untuk mengoksidasi Sulfur, memakai
kapur untuk menjaga komposisi slag (biar tidak kental, Fe3O4 solid tidak bisa
diblowing).


Setelah dari no.(3) Sulfur sudah low (0.8%) disebut cooper blister (bukan lagi
matte). lalu dilanjut ke Furnace untuk cetak anoda Cu blister (sebab perlu
elektrowining untuk tahap selanjutnya), dibeberapa proses ada tambahan proses
pemurnian untuk dioksidasikan S sampai "light". Setelah dicetak jadi anoda, Cu
anoda akan benar-benar dimurnikan (pengotor S, Au, Ag, Pt, Co, Ni) masih ada
dan harus dielektrowining. Katodanya biasanya steel. Pakai larutan CuSulfat +
Asam Sulfat + air, jangan lupa arus harus searah, disini metal akan dipisahkan
dengan perbedaan sifat kemurniannya (berdasarkan nilai E nol-nya) makanya
perlu memakai voltase DC yang tepat, biasanya Cu di (+)0.34V. Nah disini Cu di
anode akan larut dilarutan lalu akan menempel di katoda (puritynya bisa mencapai
99%); nah disini baru dibagi antara Cu dan logam yang lebih mulia (Platina, Au,
Ag). karena lebih mulia mereka tidak ikut larut, tetapi biasanya membentuk
endapan (disebut slime), slime biasanya tidak ikut menempel di katoda (karena
tidak larut). Selanjutnya slime ini yang harus diolah lagi. Slime harus dilebur lagi,
lalu ++ flux lagi, borax biasanya untuk ikat pengotor. Setelah cair digunakan
metode Klorifikasi, dimana akan dipisahkan antara pengotor dengan logam mulia
AgCl, AuCl, dll.
Bagaimana memisahkannya ?, masuk lagi ke elektrowining cell dimana
tegangannya diatur untuk memisahkan logam mulia didalamnya, lalu dilebur lagi
untuk mendapatkan purity sampai Au 99.99 %.
Proses Pengolahan Emas dengan Sianida
Sianidasi Emas (juga dikenal sebagai proses sianida atau proses MacArthur-
Forrest) adalah teknik metalurgi untuk mengekstraksi emas dari bijih kadar rendah
dengan mengubah emas ke kompleks koordinasi yang larut dalam air. Ini adalah
proses yang paling umum digunakan untuk ekstraksi emas. Produksi reagen untuk
pengolahan mineral untuk memulihkan emas, tembaga, seng dan perak mewakili
sekitar 13% dari konsumsi sianida secara global, dengan 87% sisa sianida yang
digunakan dalam proses industri lainnya seperti plastik, perekat, dan pestisida.
Karena sifat yang sangat beracun dari sianida, proses ini kontroversial dan
penggunaannya dilarang di sejumlah negara dan wilayah.
Pada tahun 1783 Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa emas dilarutkan
dalam larutan mengandung air dari sianida. Ia sebelumnya menemukan garam
sianida. Melalui karya Bagration (1844), Elsner (1846), dan Faraday (1847),
dipastikan bahwa setiap atom emas membutuhkan dua sianida,
yaitustoikiometri senyawa larut. Sianida tidak diterapkan untuk ekstraksi bijih
emas sampai 1887, ketika Proses MacArthur-Forrest dikembangkan di Glasgow,
Skotlandia oleh John Stewart MacArthur, didanai oleh saudara Dr Robert dan Dr
William Forrest. Pada tahun 1896 Bodlnder dikonfirmasi oksigen yang
diperlukan, sesuatu yang diragukan oleh MacArthur, dan menemukan bahwa
hidrogen peroksida dibentuk sebagai perantara.
Reaksi kimia untuk pelepasan emas, "Persamaan Elsner", berikut:
4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O 4 Na [Au (CN) 2] + 4 NaOH

Dalam proses redoks, oksigen menghilangkan empat elektron dari emas
bersamaan dengan transfer proton (H +) dari air.
Berikut cara kerja pengolahan Emas dengan Sianida :
Cara Kerja:
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan H2O (2/3
dari bahan).
3. Tambahkan Tohor (Kapur) hingga pH mencapai 10,2 10,5 dan kemudian
tambahkan Nitrate (PbNO3) 0,05 %.
4. Tambahkan Sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga pH
larutan (10 11) dengan (T = 85C).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk
hingga (t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi Bullion atau gunakan.
(metode 1)
7. Metode Merill Crow (dengan penambahan Zink Anode / Zink Dass), saring
lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi Bullion. (metode 2)
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan Asam (3 / 5 %), selama (t
=30/45m), kemudian di bilas dengan H2O selama (t = 2j) pada (T = 80C
90C).
9. Lakukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan
Soda (NaOH) 3 % selama (t =15 20m) pada (T = 90C 100C).
10. Lakukan proses Recycle Elution dengan menggunakan larutan Sianid 3 % dan
Soda 3 % selama (t = 2.5 j) pada (T = 110C 120C).
11. Lakukan proses Water Elution dengan menggunakan larutan H2O pada (T =
110C 120C) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses Cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (V = 3) dan (A = 50)
selama (t = 3.5j). (metode 3)

Proses Pemisahan (dari bullion)
Dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. Metode Cepat
Secara Hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan HNO3
kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan
emasnya tidak larut dalam larutan HNO3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. Metode Lambat
Secara Hidrometallurgy plus Electrometallurgy yaitu dengan menggunakan
larutan H2SO4 dan masukkan plat Tembaga dalam larutan kemudian
masukkan Bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses
Hidrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat Tembaga
(menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut
(tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masing - masing, jadi deh logam
murni.


Ada pula proses pengolahan emas dengan perendaman, berikut caranya:
BAHAN

- Ore/ bijih emas yang sudah
dihaluskan dengan mesh +
200 = 30 ton







FORMULA KIMIA

- NaCn = 40 kg
- H2O2 = 5 liter
- Kostik Soda/ Soda Api = 5 kg
- Ag NO3 =100 gram
- Epox Cl = 1 liter
- Lead Acetate = 0.25 liter
(cair)/ 1 ons (serbuk)
- Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
- H2O (air) = 20.000 liter

PROSES PERENDAMAN
Pecobaan di Bak I (Bak Kimia)
1. NaCn dilarutkan dalam H2O (air) ukur pada PH 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan PH 11-12
3. Tambahkan H2O2, Ag NO3, Epox Cl diaduk hingga larut, dijaga pada PH 11-12
Percobaan di Bak II (Bak Lumpur)
1. Ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan
ke dalam bak.
2. Larutan kimia dari Bak I disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan
ke Bak II untuk merendam lumpur ore selama 48 jam.
3. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke Bak I dan diamkan selama 24
jam, dijaga pada PH 11-12. Apabila PH kurang untuk menaikkannya ditambah
costic soda secukupnya.
4. Dipompa lagi ke Bak II, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke Bak I dengan
melalui Bak Penyadapan/ Penangkapan yang diisi dengan Zinc dass/ zinc koil
untuk mengikat/ menangkap logam Au dan Ag (emas dan perak) dari larutan air
kaya
5. Lakukan sirkulasi larutan atau air kaya sampai Zinc dass atau zinc koil hancur
seperti pasir selama perendaman 5 sampai 10 hari
6. Zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke
dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex
7. Untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200
ml H2SO4 dan 3 liter air panas
8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion



Sumber :
http://knol.google.com
http://jalanrejeki.wordpress.com
http://tambangemasindonesia.com

Вам также может понравиться