Вы находитесь на странице: 1из 3

tulisan kan rio aurachman.. ketua lp2k periode 29..

gf kaffah..

R.A
Saya diminta berbagi tentang bagaimana mengelola banyak kelompok di tengah amanah yang
saya pegang. Saya merasa perlu untuk menjelaskan tingkat kesibukan saya sehingga
memperjelas gambaran batasan yang saya hadapi dan Allah izinkan saya untuk mengatasinya
sehingga diberi rezeki memegang sepuluh kelompok binaan.

Saya:
1. Mengikuti dua kuliah magister di dua kampus yang berbeda.
2. Bekerja dengan jam kerja 40 jam per pekan. Penghasilan 1,6 juta per bulan.
3. Saya memegang amanah di dakwah kampus, dakwah sekolah di level sekolah
maupun kota Bandung, dan di DPC bagian kaderisasi.
4. Kelompok yang saya bina rata-rata adalah umur SMA hingga kuliah. Yang SMA ada
sekitar 3 kelompok, 7 kelompok umur mahasiswa, dan 1 kelompok umur SMP.
5. Saya tetap bisa diandalkan orangtua dalam menjalankan beberapa tugas di rumah.
Saya sangat berharap tulisan ini dapat memotivasi pembaca untuk memiliki banyak
kelompok binaan. Hal ini perlu dan bisa kita lakukan. Mengapa harus? Apa manfaat
Mengelola banyak kelompok?
1. Kebutuhan murobbi amat besar. Ada berapa kader dakwah di Indonesia? Ada berapa
masyarakat Indonesia? Dengan asumsi kita mengandalkan dakwah model liqo saja,
maka kita butuh amat banyak murobbi. Kita sangat sering melihat kebutuhan murobbi
yang tidak terpenuhi, sampai-sampai harus digaji untuk mendapatkan murobbi yang
mau
2. Kebanyakan orang takut memegang banyak kelompok akan mengganggu amanah
yang lain, kuliah misalnya. Saya membuktikan sebaliknya. Ketika jumlah kelompok
liqo saya hanya 1, IP saya di bawah 3. Ketika dinaikkan menjadi 5 kelompok, IP saya
meningkat menjadi 3,25. Dan ketika dinaikkan menjadi 7 kelompok IP saya
meningkat menjadi 3,65. Bahkan saya mendapat beasiswa gratis S2 di kampus saya
ketika jumlah kelompok binaan saya dinaikkan menjadi 10 kelompok. Benar janji
Allah dalam surat Muhammad bahwa Allah akan menolong kita dan meneguhkan
kedudukan kita bila kita menolong Agamanya. (IP : indeks prestasi).
3. Setiap hari kita punya 16 jam aktif. Berarti sepekan ada 112 jam. Bila 15 jam saja kita
isi untuk mengelola 10 kelompok tentu cukup. Waktu tersebut tidak banyak
dibandingkan dengan manfaat dan pahala yang bisa kita dapatkan.
4. Setiap selesai mengisi satu liqo saya pun seperti terbina oleh materi yang saya
sampaikan. Wawasan saya seperti dipaksa meluas oleh pertanyaan-pertanyaan
binaan. Ruhiyah jaga menjadi lebih terjaga karena hampir tiap hari saya membina.

Bagaimana Caranya?
1. Pertanyaan pertama adalah bagaimana mendapatkan kelompok binaan sebanyak itu?
Kalau kita menunggu, biasanya tidak dapat. Namun ternyata kalau kita mau jalan-
jalan, banyak sekali lahan dakwah yang membutuhkan mentor. Jumlah SMA di Kota
Bandung ada 200-an. Jumlah Kampus ada 100-an. Belum dihitung masjid warga,
Kebetulan saya bergerak cukup aktif dalam bagian perintisan dakwah. Maka serta
merta saya selalu menghadapi kebutuhan mentor yang banyak. Dulu misalnya saya
merintis dakwah rohis di SMA Puragabaya. Otomatis kalau dakwah dibentuk, harus
dibentuk pula kelompok halaqoh pertama. Maka saya menjadi mentor bagi halaqoh
pertama di SMA Puragabaya. Pun jika kita sering bergaul, akan sangat banyak
tawaran apakah kita mau menjadi mentor atau murobbi.
2. Mungkin anda berpikir bahwa kalau memegang 10 kelompok maka harus menyusun
10 materi setiap pekannya. Cara saya tidak seperti itu. Saya menyusun satu materi
liqo untuk lalu disampaikan pada semua kelompok. Maka waktu persiapan jadi hemat.
Materi yang kita siapkan pun lebih berdaya guna.
3. Saya mengagendakan liqo dalam waktu 60-90 menit saja. Kebetulan mutarobbi saya
banyaknya mahasiswa dan anak SMA yang cepat bosan dan sibuk macam- macam.
Maka waktu selama itu sudah cukup.
4. Apakah cape dalam presentasi? Dalam proses liqo, saya berbicara tidak harus terus
menerus. Lebih banyak diskusi dan mempersilahkan binaan untuk berpendapat. Saya
bisa istirahat. Dengan diadakan presentasi bergilir, saya pun bisa melatih binaan saya
agar siap menjadi murobbi di masa depan. Juga saya adakan sesi untuk kritik dan
saran terkait pola presentasi sang presentator sehingga bisa mendapat banyak
pelajaran.
5. Saya membuat semacam grup facebook untuk tiap kelompok liqo. Materi - materi
yang tidak bisa disampaikan saat liqo disampaikan lewat grup facebook tersebut.
Misalnya binaan butuh materi fiqh sholat, maka saya tinggal kirimkan link website-
nya.
6. Kalau ada binaan yang tidak bisa hadir pada jadwal yang ditentukan, saya haruskan
dia untuk hadir pada jadwal kelompok lain yang saya pegang juga. Dengan cara itu
kehadiran bisa dioptimalkan.
7. Saya menunjuk ketua di tiap kelompok yang bertugas untuk menjarkom dan
mencarikan jadwal liqo serta menanyakan konfirmasi kehadiran anggota. Dengan cara
itu beban pikiran saya bisa dikurangi.
8. Dalam satu hari kadang kala saya harus menyelenggarakan 3 sampai 4 liqo. Kadang
itu melelahkan maka diperlukan jeda istirahat untuk berbaring.
9. Keuntungan dalam memiliki banyak kelompok adalah kalau ada agenda bersama, bisa
sekaligus. Misalnya kalau mau mengadakan futsal maka bisa mengajak tiga kelompok
sekaligus.
10. Data kehadiran harus dimasukkan dalam microsoft excel yang terpadu sehingga bisa
dicek bagaimana kehadirannya. Kalau megandalkan ingatan tidak akan kuat.
11. Agar bisa disiplin kadang diterapkan semacam prosedur menanggulangi binaan
yang tidak hadir. Prosedur tersebut juga amat penting agar kita tidak perlu pusing
memikirkan agenda dan strategi untuk kesepuluh kelompok binaan kita. Bila misalnya
ada binaan yang mulai sering bolos, saya mendelegasikan kepada
kawan sekelompoknya agar mengajark dan menasehatinya lagi.
12. Ada yang mengatakan bahwa memegang banyak kelompok itu tidaklah optimal.
Pendapat saya tidak semua kelompok harus diperlakukan secara optimal. Sekedar
cukup saja ternyata itu membuat binaan kita makin baik. Saya berpikir lebih baik
saya memegang satu liqo dengan optimal dan sembilan kelompok dengan kategori
cukup saja, dari pada sembilan kelompok tersebut tidak mendapatkan halaqoh sama
sekali.
13. Agar binaan saya mendapat kualitas pembinaan yang kian prima, secara bertahap
saya delegasikan kelompok binaan saya kepada orang lain yang siap.
14. Bila saya tidak bisa hadir dalam liqo saya akan berusaha untuk mencari murobbi
pengganti sementara.
15. Setiap perjalanan menuju tempat mengisi liqo biasanya saya mendengarkan lagu
Sang Murobbi di jalan agar menjaga semangat juang dan kekhusyuan dalam
membina.
16. Seringkali tidak ditemukan jadwal liqo yang semua orang bisa. Solusinya, orang
yang diperkirakan sibuk dan jadwalnya beda sendiri dapat dipindahkan ke
kelompok lain.
Apa yang akan kita lakukan sekarang?
1. Kita akan mengontak kawan kader yang punya hubungan dengan DPC, sekolah, kampus,
masjid warga, masjid kantor untuk bertanya apakah ada kelompok liqo yang bisa kita
pegang?
2. Kita juga coba melihat lingkungan sekitar kita dan kita mencari cara bagaimana agar bisa
dibentuk liqo baru di lingkungan kita. Misalkan di masjid dekat rumah kita mengadakan
training pengembangan diri untuk remaja. Kita mengundang trainer dari luar dan sang
trainer kita minta untuk memotivasi peserta agar mau lanjut liqo dengan kita sebagai
murobbinya. Atau kita juga bisa tanpa tedeng aling - aling langsung ajak liqo pada orang
yang kita temui.
3. Setelah mendapatkan kepastian kelompok, kita langsung jarkom dan pekan itu juga kita
langsung mengadakan pertemuan pertama.
4. Kita melakukan langkah 1 sampai 3 terus menerus hingga jumlah kelompok kita banyak.
Terus tambah hingga kita merasa pusing untuk mengatur banyaknya kelompok binaan.
5. Bila sudah merasa pusing, tahap berikutnya adalah coba duduk kemudian pikirkan cara
agar teratur. Bila ternyata tetap pusing dalam mengelola kelompok yang banyak,
delegasikan pada kawan se-grup kita.
6. Begitu seterusnya hingga kita menginjak angka pertumbuhan kelompok. Check pointnya
adalah. Memegang satu kelompok, 5, 7, lalu 10, dan 13. Di angka tersebut yang mungkin
akan terjadi kepusingan namun kepusingan itu akan hilang setelah adaptasi yang cukup.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Semua hal di atas adalah sekedar titipan dari Allah.
Dan mari kita berdoa semoga Allah menitipkan rezeki mempunyai kelompok binaan
yang banyak pada kita semua kader dakwah di Indonesia.
Segala yang benar datangnya dari Allah dan yang salah dari saya pribadi. Mohon maaf bila
ada kesalahan.

Salam.
Sahabat Ismed...
AYO MEMBINA!

Вам также может понравиться