Вы находитесь на странице: 1из 23

1

BAB I PENDAHULUAN


1. LATAR BELAKANG

Banyak piranti atau alat (devices) yang operasinya sedikit banyak
bergantung pada prinsip-prinsip listrik dasar. Dan hampir semua system
pengumpulan, tranmisi, dan analissa data bergantung pada pranti elekronik
contohnya, pengukuran suhu jarak jauh dan perakamannya biasanya dilaksanakan
sebagai berikut . pada lokasi yang menjadi perhatian dipasang sebuah tranduser,
dan pranti ini mengubah suhu pada setiap waktu menjadi tegangan listrik (Voltase)
yang setara. Tegangan ini lalu ditransmisikan kestasiun penerima di mana iya
kemudian dipanjangkan dengan suatu cara yang tepat. Setiap tahap proses ini
mengunakan peranti listrik.

Oleh karena elektronika telah merasuk kemana-mana dalam segala segi
keteknikan , maka pada tempatnya lah bilah kita di sini membahas beberapa
peranti listrik yang dewasa ini banyak digunakan, dan menjelaskan pemakainya
dalam proses pengukuran. Pertama-tama akan kita tinjau pengukuran besar-
besaran listrik dasar, yaitu arus dan tegangan. Lalu, akan kita priksa beberapa
rangkain (circuit) sederhana yang dapat digunakan untuk modifikasi dan
pengukuran sinyal masukan (input signal). Dalam hal ini, perhatian khusus akan
kita berikan pada penguatan (aplifikasi) sinyal serta pada teknik-teknik untuk
meminimumkan pengaruh draw atau bising (noice) yang tidak di khendaki tetapi
selalu hadir. Akhirnya, akan di kaji pula prinsip-prinsip fisik dan karekteristik
operasi tranduser listrik yang penting-penting dan ditinjau penerapannya.


2


BAB II PEMBAHSAN



1. Gaya-Gaya Bersal Elektro Magnetic
setiap Piranti listrik bergantung operasinya pada duan kenyataan :
adanya muatan, dan adanya interaksi antra satuan-satuabn bermuatab. Dalam
fisika dasar, kita ketahui bahwa ada 2 macam muatan, positif dan negative ;
muatan yang sama saling tolak menolak, dan muatan yang berlawalan saling
tarik menarik. Pernyatan sederhana demikian untuk mengadai untuk
menjelaskan ekperimen-ekperimen sederhana, akan tetapai tidak dapat di
gunakan untuk memahami operasi peranti-pranti yang canggih ( sophisticated).
Untuk dapat memahami hal tersebut, kita perlu membuat model yang dengan
seksama dapat mengambarkan interaksi antara muatan-muatan itu. Dari model
inilah kita kan mendapatkan pemahaman tentang fenomena listrik dasar.
( )
Dimana e ialah volt per meter, v dalam meter per sekon, dan B dalam waber per
meter persegi
Untuk dapat menerapkan persaman ini kedalam kasus yang berguna, perhatikan
sebuah konduktor (penghantar) yang membawa arus, yang ditempatkan
dibawah medan magnet seperti yang terlihat pada gambar 1. Tidak ada medan
listrik dalam hal ini. Arus listrik i dalam konduktor di definisikan sebagai raio
antar muatan dq yang melewati penampang konduktor dengan waktu lewat dt.
Dimana ds ialah unsur panjang konduktor yang di tempuh muatan yang bergerak
itu dalam waktu dt.


3

i
B
F


2. Mater Analog Dasar
Untuk meluasakan konsep ini kepada model meter sesunguhnya yang
lebih realistic, kitaharus membuat kumparan (coil) seperti pada gambar di
bawah ini.
i
B
F
F
n
Menempat kanya di dalam medan magnet, dan mengukur gaya yang
bekerja pada kumparan itu yang diakibat an oleh arus listrik yang mengalirdi
dalam kumparan. Jika kumparan itu mempunyai N lilitan, dan panjang setiap
lilitan di dalam medan magnet itu ialah L, maka gaya pada kumpara itu ialah :

Gaya ini diukur dengan mengamati defleksi pedas. Prinsip diatas
merupakan dasar untuk membuat galvanometer cermin.
Meter Kumparan Bergerak D Arsonval

Kelemahan Darsonval :
F = B i L
Dengan :
I = dq / dt
L = panjang konduktor dalam medan magnet

- Prinsip Kerja : sebuah magnet permanen
digunakan untuk membuat medan magnet,
ketika arus listrik kita masukkan maka jarum
penunjuk akan bergerak

4

a. Kurang peka karena tambahan massa jarum penunjuk mengurangi
kemampubacaan alat
b. Hanya bisa digunakan mengukur arus searah, jika digunakan arus bolak
balik jarum akan bergetar jika frekuensinya cukup tinggi maka akan
menunjuk angka nol
Untuk pengukuran arus bolak balik yang lazim dipakai adalah alat ukur sebagai
berikut:
Sudu Besi ( Iron Vane ) dan Besi bergerak ( Moving Iron )

- Prinsip Kerja: Arus dialirkan pada kumparan tetap sehingga sudu besi akan
bergerak, karena pengaruh gaya magnet, dan dihubungkan dengan pegas
penahan yang berfungsi untuk menarik kembali jarum penunjuk ke skala nol
jika arus listrik dihilangkan. Besar perubahan sudu berbanding dengan gaya
induksi yang bekerja pada kumparan.
- Kelemahannya : ketelitian terbatas karena kehilangan arus dalam sudu besi
dan efek histerisis.
Elektrodinamometer
5


Prinsip kerjanya serupa dengan gerakan Darsonval, cuma magnet permanen
pada Darsonval diganti dengan elektromagnetik yang dapat digerakkan oleh
arus bolak balik

3. Meter Digital Dasar
Pengambaran analag dan digital dari pada sinyal yang berubah menurut
waktu telah kita bahas sebelumnya. Meter analog itu relative sederhana dan
opersinya bergantung pada penimbangan gaya pegas dengan gaya yang
disebabkan oleh interaksi antara arus dan medan magnet. Akan tetapi,
pengunaan meter analaog demikian tertentu terbatas pada ketelitaian membaca
posisi penunjuk pada sekala parallax perupakan persoaaln pola, dan seringkali
dua orang membaca meter yang sama memberikan nilai yang berlainan
mengenai besaran yang di ukur.
Dengan meter digital nilai yang di ukr di tujukan langsung dengan deretan
angaka penyajian pada kalkulator elektronik merupakan contoh yang paling
dikenal . dalam hal ini parallax tidak lagi merupakan persoalna dan semua orang
akan memberikan bacaan yang sama.
Jantung dari meter digital adalah osilator yang biasanya terbuat dari
kristal kuarsa yang diberi kontak listrik. Bila kristal ini dihubungkan dengan
komponen listrik luar yang tepat ia akan menghasilkan tegangan yang berciri
sinusoida dengan frekuensi tetap. Besar frekuensi ditentukan oleh dimensi
6

kristal kuarsa. Contoh penerapan piranti ini yang banyak kita temui adalah arloji
digital
Perbedaan perbedaan antara meter analog dan digital :
1. Meter analog relatif sederhana operasinya, hanya berdasarkan pengimbangan
antara gaya pegas dan gaya akibat interaksi antara arus dan medan magnet.
Meter digital operasinya berdasarkan respon langsung terhadap tegangan
yang diukur akibat dari perangai fisik rangkaian terpadu (IC) yang digunakan
dalam instrumen digital tersebut.
2. Meter Analog ketelitiannya rendah karena adanya faktor gesekan, kehilangan
arus dan sebagainya sedangkan Meter Digital jauh lebih tinggi.
3. Meter Analog dapat menimbulkan paralaks (meter yang sama bisa
memberikan nilai yang berlainan jika dibaca oleh dua orang), hal ini tidak
akan terjadi pada Meter Digital karena nilai yang diukur ditunjukkan langsung
dengan sederetan angka.









Gambar. Pengukuran tegangan digital

Tumbuan instrumentasi digital ialah volt meter digital. Opersi alat ini
dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut.
Tegangan, V
10
2,3
3
23 s
Waktu, s
100 77 s 0
7

1. Kemampuan mambangkitkan tegangan rujukan dalam dan menurunkan nya
secara linier dari 10 V menjadi 0 dengan laju 0,1V/s.
2. Kempan membandingkan tegangan rujukan dengan teganga yang dikur dan
membangkitkan sinyal bila ke-2 tegangan itu sama.
3. Kemampuan membangkitkan sinyal lain bila tegangan rujukan telah menjadi 0 V.

Volt meter digital dapat diubah menjadi ammeter dengn memasangkan
resistor presisi di dalam intrumen itu dan mengukur penuruna tegangan melintas
resistor itu yang disebabkan oleh arus yang diukur dengan cara ini tahanan yang di
ketahui dapat diukur dengan melewatkan arus yang teliti melalui resistor yang
hendak di ukur

4. Diagram Kotak Pengukuran Secara listrik

Sifat
fisik
Transduser
Sinyal
listrik
Rangkaian
masukan
Penyesuai
sinyal
Transmisi Pengolah Pemajangan

Transduser : digunakan untuk mengubah nilai fisik yang hendak di ukur menjadi
sinyal listrik yang setara.
Contoh : mikrofon mengubah tekanan menjadi sinyal listrik, dan lain - lain
Rangkaian Masukan : Agar sinyal dari tranduser dapat digunakan maka harus diolah
dulu dalam rangkaian masukan ini
Penyesuai Sinyal : Berguna untuk mengurangi pengaruh noise yaitu sinyal listrik
selain dari sinyal tranduser
Transmisi : Kotak ini hanya ada jika kita mengukur pada lokasi tertentu kemudian
harus dibaca dan diolah di tempat yang lain
Pengolah : Berfungsi untuk mengubah frekuensi menjadi frekuensi yang bisa
dideteksi oleh manusia
8

Pemajang : Untuk menunjukkan besar hasil ( p ) ukuran ke dalam bentuk yang dapat
dipahami manusia, contoh : layar sinar katroda, pita kertas, plotter xy, pita magnetic
dan sebagainya.


5. Penyediaan Daya (Power Supplies)
Ada dua sumber energi arus searah yang sering dipakai : baterai dan modul
elektronik yang pengubah energy listrik 60-Hz (dari saluran daya) menjadi arus searah.
Modul ini disebut penyedia daya (power supplier).
Baterai selalu mengalami perbaikan baik dari segi biaya per satuan energi,
maupun dari bobot dan volumenya per satuan energy. Walaupun terdapat kemajuan
demikian, baterai masih relative mahal dan besar ukurannya ; baterai hanya baik dipilih
untuk situasi tertentu dimana saluran tenaga listrik sulit dicapai.

Tegangan Tegangan
60 Hz Arus searah


waktu waktu
(a) (b)



(c)
Gambar. Reaktifikasi (pelurusan arus)

Tegangan

Waktu


dc

9

Tegangan

sempurna



lebih baik

Arus
Gambar, pengaturan tegangan penyedia daya

6. Penyesuaian Sinyal
Derau selalu terdapat dalam setiap situasi fisik dimana ada pengukuran yang
dilakukan atau informasi yang disampaikan, dan derau (noise), sebetulnya merupakan
suatu kelanjutan dari hokum kedua thermodinamika. Derau pada pokoknya merupakan
manifestasi dari usaha alam semesta untuk mencapai keadaan rambang. Suatu hal yang
sangat membantu bagi pelaku eksperimen ialah pengetahuan apriori tentang jangkau
frekuensi dimana terdapat sinyal yang dikehendaki. Umpanya, jika kita mengukur suhu
atmosfer, pantaslah kita kalau kita mengharapkan bahwa suhu tidak akan berubah
banyak dalam jangka waktu kurang dari beberapa menit. Akibatnya, tegangan keluaran
dari termokopel yang dapat diterima akal hanyalah yang menyangkut bagian yang
berfrekuensi rendah saja. Komponen berfrekuensi tinggi ialah derau yang disebabkan
oleh fluktuasi rambang dan dapat dihapuskan tanpa kehilangan informasi eksperimen,
yaitu jika kita dapat menghapuskannya. Contoh lain ialah penyelidikan oleh suatu
perusahaan tenaga listrik mengenai derau yang dapat didengar pada saluran transmisi
tegangan ultra tinggi. Oleh karena telinga manusia hanya dapat menanggapi sinyal-
sinyal akustik dalam jangkau frekuensi antara 20 Hz dan 18 Hz.
10

Untuk rangkain penyaringan dapat digunakan bermacam-macam susunan,
namun semuanya itu dapat dikelompokkan dalam tiga kategori : (1) rangkaian lewatan-
rendah (lowpass), (2) rangkain lewatan-tinggi (highpass), (3) rangkain lewatan-
pita(bandpass). Beberapa penyaring ada terbuat dari unsur-unsur pasif saja, sedang
yang lain ada pula yang menyangkut penguatan untuk menghapuskan kehilangan dan
biasa disebut penyaring aktif (active filter)
- Penyaring lewatan-rendah memungkinkan penyaluran sinyal dengan frekuensi
dibawah suatu nilai pemancung (cutoff) dengan sedikit atau tanpa antenuasi
sama sekali.
- Penyaring lewatan-tinggi memungkinkan tranmisi sinyal dengan frekuensi di
atas nilai pemancung.
- Penyaring lewatan-pita memungkinkan transmisi sinyal dalam jangkauan atau
pita tertentu di samping memberi atenuasi pada sinyal yang frekuensinya diatas
atau dibawah batas-batas pita itu
Frekuensi pemancung di tandai dengan fc, baik untuk lewatan-tinggi maupun
lewatan-rendah, sedang batas-batas tranmisi frekuensi pada penyaring lewatan-pita
ditandai dengan lambing f1 dan f2.

7. Voltmeter Elektronik (Evm)
Voltmeter elektronik (EVM) merupakan satu alat peralatan laboratorium yang
sangat berguna untuk pengukuran tegangan. Alat ini baik digunakan untuk pengukuran
arus searah maupun arus bolak-balik.
Jika kita mengukur tegangan arus searah, sinyal itu dimasukkan langsung kesakelar
pemilih jangkau (range selector) yang bekerja sebagai rangkaian pembagi tegangan
dimana sinyal diturunkan menjadi suatu jangkau yang sesuai untuk rangkaian penguat
berikutnya. Sinyal tegangan dari pembagi tegangan itu kemudian diterapkan kepada
tahap penguat, yang keluaran tegangannya digunakan untuk menjalankan suatu
gerakan DArsonval yang konvensional, untuk memberikan bacaan.
Untuk pengukuran tegangan arus bolak-balik sinyal itu diberikan melalui suatu
pembagi tegangan dan kemudian kerangkaian pelurus, yang menghasilkan suatu
11

tegangan arus searah yang sebanding dengan sinyal arus bolak-balik masukan.
Tegangan arus searah itu kemudian diberikan pada jaringan pembagi tegangan dari
sakelar pemilih jangkau.


Gambar. Diagam kotak skema voltmeter elektronik (EVM)
Yang penting ialah bahwa impedans masukan EVM itu sangat tinggi, biasanya lebih
dari 50M, sehingga rangkaian yang diukur tidak dibebani dan tegangan yang
dibaca lebih mendekati nilai sejati tegangan yang diukur.


8. Voltmeter Digital
Voltmeter digital memberikan keluaran digital sebagai pengganti penunjuk dan
skala yang konvensional. Dengan menggunakan transistor efek-medan yang cocok
pada tahap-tahap masukan. Terdapat pula pilihan yang luas mengenai modifikator
sinyal masukan, lonvertor arus bolak0balik ke arus searah, konvertor arus searah
tahanan, penguat, dan sebagainya.

12


9. Osiloskop
Osiloskop sinar katode (cathode ray oscilloscope, CRO), seperti juga EVM,
mempunyai impedans masukan yang tinggi dan juga merupakan peranti
pengukuran-tegangan. Di samping itu CRO juga mampu memajangkan sinyal
tegangan sebagai fungsi waktu.
Inti dari setiap osiloskop ialah tabung sinar katode (cathode-ray tube, CRT)

Gambar. Diagram skema tabung sinar katode
Electron dibebaskan dari katode yang panas dan dipercepat kearah layar dengan
menggunakan anode yang bermuatan pisitif. Dengan suatu susunan kisi yang tepat
berkas electron itu difokuskan pada layar. Posisi yang tepat dari titik pada layar itu
dikendalikan dengan menggunakan plat-play defleksi horizontal dan vertical.
Tegangan yang diberikan pada seperangkat plat itu menyebabkan terjadinya
defleksi pada arah x, sedang tegangan pada perangkat yang satu lagi menghasilkan
defleksi kearah y. Jadi dengan tegangan-tegangan yang tepat pada kedua perangkat
alat itu, berkas electron dapat dibuat jatuh pada titik tertentu pada layar tabung itu.
Layar itu dilapisi dengan bahan pendar fosfor (fosforesensi) yang memencarkan
cahaya bila ditimpa oleh berkas electron


10. Pencacah-Pengukuran Waktu Dan Frekuensi
Ada berbagai jenis pencacah elektronik (electronic counter) yang terdapat secara
komersil. Instrument-instrument ini mempunyai rangkain dalam yang
13

memungkinkan mereka digunakan untuk pengukuran frekuensi, periode, interval
waktu dalam jangkau yang sangat luas. Kebanyakan instrument-instrument ini
biasanya mengandung empat perangkat rangkaian dalam, yaitu :
1. Rangkaian pemasukan sinyal masukan (input-signal conditioning circuit), yang
melakukan transformasi sinyal masukan menjadi sederetan pulsa yang dapat
dicacah.
2. Dasar waktu (tme base), yang memberikan tambahan (increment) waktu dengan
ketepatan tinggi selama pencacahan pulsa.
3. Gerbang sinyal (signal gate) yang membuat berjalan dan berhentinya piranti
pencacah.
4. Pencacah dekade dan pemanjangan (decade counter and display) yang
mencacah pulsa dan memberikan bacaan digital.

Cara kerjanya : sinyal masukan di umpamakan kepembentuk sinyal (signal shaper)
yang menghasilkan rentetan pulsa, yang selanjutnya diumpamakan ke gerbang
bersama satu sinyal dasar waktu. Pencacah kemudian mencatat jumlah pulsa dalam
suatu waktu tertentu, yang kemudian diterjemahkan kedalam frekuensi.

11. Transduser
Ada sejumlah besar peranti untuk mengubah variable fisik menjadi sinyal listrik
yang setara. Peranti demikian disebut tranduser .Transduser adalah piranti yang
mengubah variable fisik menjadi sinyal listrik yang setara.

12. Tranduser Tahanan-Variabel
Tranduser tahanan variable pada dasarnya ialah suatu peranti untuk mengubah
anjakan linear atau angular menjadi sinyal listrik, akan tetapi, dengan metode-metode
mekanik gaya dan tekanan pun dapat kita ubah menjadi anjakan (displacement)
sehingga alat ini dapat pula digunakan untuk mengukur gaya dan tekanan.Transduser
ini di pasaran lebih dikenal dengan potensiometer dan dibuat dalam bentuk kontak
14

geser pada kawat luncur, kontak geser pada kumparan kawat baik lurus maupun
melingkar atau bisa juga kawat lilitan dagnati dengan penghantar padat seperti grafit.

13. Transformator Diferensial (LVDT)
Transformator diferensial (LVTD) digunakan untuk mengukur perubahan linier
bisa juga untuk mengukur gaya dan tekanan setelah dilakukan konversi mekanik.

Gambar. Diagram skema dan kontruksi transormator differensial
Tegangan arus bolak balik diberikan pada kumparan tengah / primer dan tegangan
keluaran dari kedua ujung kumparan / sekunder besarnya tergantung pada posisi inti
seperti pada gambar berikut :

15


Gambar. Karakteristik keluaran sebuah LVTD, menurut rujukan (7)
Respon frekuensi LVTD dibatasi terutama oleh karakteristik inersia (kelambanan)
peranti itu. Pada umumnya, frekuensi tegangan yang diberikan harus besarnya 10
kali respons frekuensi yang di kehendaki. LVTD komersial terdapat dalam berbagai
ukuran, dan banyak dipakai untuk pengukuran anjakan dalam berbagai macam
penerapan. Pengukuran gaya dan tekanan dapat pula dilakukan sesudah konversi
mekanik.

14. TRANSDUSER KAPASITIF
Skema Transduser Kapasitif

Gambar. Transduser kapasitif
Besar Kapasitas ( pf ) diberikan oleh :
d
A
C 22 , 0
16

Dengan :
d = jarak pisah antar plat
A = Luas tumpang tindih, m
2
= Konstanta di elektrik( = 1 untuk udara , = 3 untuk plastic)
Nilai konstanta itu ialah 0,0885 bila luas dalam sentimeter persegi dan jarak pisah
dalam sentimeter.
Susunan plat ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan dalam jarak d melalui
perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas dapat pula diketahui dari perubahan luar
bidang tumpang didih A dari gerakan relative plat pada arah laterial atau perubahan
konstanta dielektrik bahan diantara kedua plat itu. Kapasitas dapat diukur dengan
rangkaian jembatan. Impedans keluaran kapasitor diberikan oleh
Z =


Dimana Z = impedans,
F = frekuensi, Hz
C = kapasitans, F
1-23 TRANSDUSER PIEZOELEKTRIK

Gambar. Efek piezoelektrik
Perhatikan gambar diatas. Kristal piezoelektrik ditempatkan diantara kedua plat
electrode. Bila pada kedua plat itu diberikan gaya, Kristal itu akan menderita
tegangan dan mengalami deformasi. Dengan Kristal-kristal tertentu deformasi itu
17

mengakibatkan timbulnya beda potensial pada permukaan Kristal, dan pengaruhnya
disebut efek piezoelektrik. Muatan induksi pada Kristal itu sebanding dengan gaya
yang diberikan dan diberikan oleh :
Q = dF
Dimana Q dalam coloumb, F dalam newton, dan konstanta proporsionalitas (tetapan
kesebandingan) d disebut konstanta piezoelektrik. Tegangan Kristal diberikan oleh
E = g t p
Dimana, t = tebal Kristal dalam meter
p = tekanan yang diberikan dalam newton per meter
persegi
g = kepekaan tegangan

15. Efek Fotoelektrik
Transduser fotoelektrik (photoelectric transducer) mengubah berkas cahaya
menjadi sinyal listrik yang berguna.

Gambar. Efek fotoelektrik
Perhatikan rangkaian gambar diatas, cahaya menimpasebuah katode fotoemisif dan
membebaskan electron, yang ditari kearah anode, dan dengan demikian
menyebabkan arus listrik mengalir didalam rangkaian luar. Katode dan anode
dikurung dalam sampul gelas atau kuarsa, yang dihampakan, atau kalau tidak, diisi
gas lembam atau gas adi (inert gas). Kepekaan atau sensitivitas fotoelektrik
didefinisikan oleh :
18

I = S
Dimana I = arus fotoelektrik
= eleminasi katode
S = kepekaan
Kepekaan biasanya dinyatakan dalam satuan ampere per watt atau ampere per
lumen,
Respon tabung fotoelektrik terhadap panjang gelombang cahaya yang berbeda
dipengaruhi oleh dua factor :
1. Karakteristik transmisi sampul tabung gelas
2. Karakteristik fotoemisif bahan katode.
Tabung-tabung fotoelektrik sangat berguna untuk pengukuran intensitas cahaya.
Berbagai peranti yang tidak mahal dapat digunakan untuk mencacah melalui
interupsi berkala sumber cahaya.

16. Transduser Fotokonduktif

Gmbar. Skema transduser fotokonduktif
Prinsip transduser fotokonduktif terlihat pada gambar diatas. Sebuah tegangan
diberikan pada bahan semikonduktor seperti terlihat pada gambar diatas. Bila
cahaya menimpa bahan semikonduktor, terdapat penurunan tahanan, dan hal lain
itu menyebabkan terjadinya peningkatan arus yang dibaca pada ampermeter.
19

Transduser fotokonduktif diterapkan secara luas dan sangat bermamfaat dalam
pengukuran radiasi pada seluruh panjang gelombang. Namun perlu dicatat bahwa
kadang-kadang kita menghadapi kesulitan eksperimen yang luar biasa bila bekerja
dengan radiasi panjang gelombang panjang.

17. Sel Fotovoltaik

Gambar. Diagram skema sel fotovoltaik
Prinsip sel fotovoltaik digambarkan pada gambar diatas. Terdapat suatu konstruksi
berlapis yang terdiri dari plat dasar logam, sebuah bahan semikonduktor,dan suatu
lapisan tipis logam transparan (tembus sinar). Lapisan transparan ini dapat berupa
pernis semprot yang menghantar. Bila sinat menimpa sekat antara lapisan logam
transparan dan bahan semikonduktor, maka akan terbangkitlah suatu tegangan,
seperti yang terlihat pada gambar. Keluaran dari peranti ini sangat bergantung pada
tahanan beban R. Tegangan rangkaian terbuka mendekati fungsi logaritma, tetapi
perangai yang lebih bersifat linear dapat dideteksi dengan memperkecil tahanan
beban.
Barangkali penggunaan yang paling luas dari pada sel fotovoltaik ialah sebagai
fotometer untuk menentukan penyinaran dalam fotografi.

18. Transduser Ionisasi
20


Gambar. Diagram skema transduser anjakan ionisasi

Prinsip Kerja :
Tabung berisi gas tekanan rendah diberi medan oleh generator akibatnya pada gas
terjadi pembuangan muatan sambil berpijar (glow discharge) dan beda potensial dalam
gas akan dideteksi oleh electrode 1 dan 2, besar beda potensial akan tergantung juga
kepada beda kapasitif dari plat plat generator : Bila tabung pas di tengah maka
potensial antara kedua elektrode sama tetapi bila bergeser dari titik tengah maka akan
terjadi beda potensial antara kedua electrode. Jadi transduser ini berguna untuk
mengukur perubahan jarak

19. Transduser Efek Hall
Sebuah plat semikonduktor yang tebalnya t dihubungkan dengan arus luar I yang
mengalir melalui bahan itu. Bila pada plat tersebut diberikan medan magnet pada arah
tegak lurus terhadap permukaan plat itu, maka potensial Eh akan dibangkitkan.
Potensial ini disebut tegangan Hall, dan diberikan oleh :
Eh = Kh


Dimana I dalam ampere, B dalam gauss, dan t dalam sentimeter. Konstanta
proporsionalitas disebut koefisien Hall dan mempunyai satuan volt-meter per ampere-
gauss. Nilai-nilai khas Kh untuk beberapa bahan terlihat pada tabel :
21

Bahan Kekuatan
medan
G
Suhu,
C
Kh,




As
C
Bi
Cu
Fe
n-Ge
Si
Sn
Te
4.000-8.000
4.000-11.000
1.130
8.000-22.000
17.000
100-8.000
20.000
4.000
3.000-9.000
20
Kamar
20
20
22
25
23
Kamar
20
4,52 x 10
-11
-1,73 x10
-10
-1 x 10
-8
-5,2 x 10
-13
1,1 x 10
-11
-8,0 x 10
-5
4,1 x 10
-8
-2,0 x 10
-14
5,3 x 10
-7



20. Transduser Anjakan Digital
Transduser jenis ini dapat dipergunakan untuk perubahan sudut ( angular ) maupun
linier :
a. Pengukuran Sudut

Bila roda berputar maka cahaya dari sumter akan menyala dan mati secara
bergantian dan dengan demikian memberikan sinyal digital pada Fotodetektor
kemudian diperkuat dan dikirim ke pencacah.
b. Linear
22


- Transduser Linear bekerja dengan prinsip refleksi
- Bilah bilah kecil bersifat refleksi dipasang pada piranti bergerak bila cahaya
dari sumber mengenai bilah maka akan dipantulkan dan diserap secara
bergantian dengan gerakan linear dan dengan demikian memberikan sinyal
digital pada Foto detector.













23

BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dengan Makalah ini kita mlai dengan membahas fenomenafenomena fisik dasar
yang mendasari instrument dan rangkain listrik. Kemudian kita tinjau pengukuran-
pengukuran berguna yang dapat dimanfaatkan untuk mencirikan kebentuk gelombang
yang berubah menurut waktu. Instrument dasar, baik yang analog dan digital, yang
digunakan untuk mengukur bentuk-bentuk gelombang itu telah kita bahas pula.
Demikian kita dapat melanjutkan pembahasan kepada situasi ekperimen umum
di mana kita melakukan pengukuran dengan bantuan system-sistem elektronik pada
umumnya, nilai sifat fisik tertentu yang menjadi perhatian kita dapat di konversikan
menjadi satu sinyal listrik dengan bantuan tranduser yang tepat, dan keluaran tranduser
ini kemuudian diumpamakan kesuatu ranngkain masukan. Rangkain ini di masukan
untuk mengambungkan secara efesien sinyal tranduser keperalatan tambahan yang
diperlukan untuk mengurangi pengaruh draw terhadap kejelasan sinyal itu kemudian
menyalurkan sinyal itu dan memajangkan bentuknya

Вам также может понравиться