Вы находитесь на странице: 1из 5

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2014

Nama : Priska Rio Saputro


Nim : 111.120.011
Plug : 2

Pengaruh Kedalaman Terhadap Hiasan Pada Foraminifera

Foraminifera adalah suatu organisme satu sel yang memiliki cangkang kalsit
dan merupakan salah satu organisme dari kingdom protista yang sering dikenal
dengan rhizopoda (kaki semu). Cangkang atau kerangka foraminifera merupakan
petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Foraminifera
adalah kerabat dekat Amoeba, hanya saja amoeba tidak memiliki cangkang untuk
melindungi protoplasmanya.

Jenis-jenis Foraminifora begitu beragam. Klasifikasi Foraminifera biasanya
didasarkan pada bentuk cangkang dan cara hidupnya.
Berdasarakan cara hidupnya, macam macam foraminifera dibagi menjadi 2, yaitu:
Foraminifera plantonik
Foraminifera bentik
Berdasarkan bentuk cangkangnya, jenis jenis foraminifera terbagi menjadi 3, yaitu:
Arenaceous (Foraminifera bercangkang pasiran)
Porcelaneous (Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori)
Hyalin (Foraminifera bercangkang gampingan berpori)


(Kumpulan Foraminifera)
LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2014

Nama : Priska Rio Saputro
Nim : 111.120.011
Plug : 2

Foraminifera bentik hidup di lapisan sedimen hingga kedalaman beberapa
puluh sentimeter, sedangkan Foraminifera planktonik hidup didaerah perairan.
Foraminifera planktonik tersebar luas di laut-laut terbuka dengan kedalam air lebih
dari 10 meter. Berdasarkan ukuran mikroskopis, kekerasan cangkang, serta sebaran
geografis dan geologisnya, jenis hewan ini sangat potensial untuk digunakan sebagai
petunjuk kondisi suatu lingkungan, baik pada masa kini maupun masa lalu.

Cangkang foraminifera bentik memiliki ukuran yang berkisar antara 5
hingga beberapa sentimeter. Foraminifera bentik memiliki bentuk cangkang yang
rumit dan memiliki arsitektur yang kompleks. Seperti misalnya:
Foraminifera bercangkang pasiran biasa ditemukan di lingkungan yang
ekstrim seperti perairan payau atau di perairan laut dalam. Disebut pasiran karena
kenampakkan permukaan cangkang terlihat kasar seperti taburan gula pasir.

Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori biasa hidup soliter dengan
membenamkan cangkangnya ke dalam sedimen kecuali bagian mulutnya (aperture)
yang muncul kepermukaan sedimen. Dinamakan Porselaneous karena pada cangkang
dewasa, kenampakan foraminifera porcellaneous tampak seperti jambangan porselen
dengan bentuk kamar bersegi atau lonjong.

Foraminifera gampingan berpori merupakan jenis yang memiliki variasi
bentuk cangkang sangat banyak seperti lampu kristal dengan ornamen rumit, bening
dan berkilau.

Cangkang foraminifera terbuat dari kalsium karbonat (CaCO 3) dan fosilnya
dapat digunakansebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan
mineral. Selain itu karena keanekaragama dan morfologinya kompleks, fosil
Foraminifera juga berguna untuk biostratigrafi, dan dapat memberikan tanggal relatif
terhadap batuan.

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2014

Nama : Priska Rio Saputro
Nim : 111.120.011
Plug : 2

Lingkungan pengendapan adalah suatu kumpulan dari kondisi fisika, kimia,
dari biologi dimana sedimen terakumulasi (Krumbein & Sloss, 1963). Selain tersebut
di atas banyak pula para ahli yang mengemukakan tentang definisi lingkungan
pengendapan antara Selly, 1978, mendefinisikan suatu keadaan dipermukaan bumi
yang disebabkan olen interaksi antara faktor-faktor fisika kimia dan biologi dimana
sedimen tersebut diendapkan. Faktor fisika meliputi kadar garam, kecepatan arus,
kedalaman air, kecepatan angin dan sebagainya. Faktor kimia meliputi kadar garam,
keasaman, kebasaan air serta komposisi kimia batuan.

Cangkang adalah bagian tubuh yang penting karena sering ditemukan sebagai
fosil karena sifatnya yang keras dan resisten terhadap proses pemfosilan. Setiap
organisme memiliki karakteristik sendiri termasuk dalam hal bentuk cangkangnya.
Cangkang organisme foraminifera memiliki ciri sesuai dengan lingkungan hidupnya
serta cara hidupnya. Lingkungan hidup dari foraminifera sangatlah beragam dari
darat, air tawar, air payau hingga air laut. Pada umumnya banyak spesies dari
foraminifera ini hidup di laut mulai dari laut dangkal hingga laut yang paling dalam.
Di laut ini memiliki suatu batas ambang dari unsur carbonatan (CaCO
3
) yang
merupakan unsur penyusun utama dari cangkang spesies ini yang disebut Carbonate
Compensation Depth (CCD).

Ada atau tidaknya suatu ornament atau hiasan pada cangkang organisme tersebut
berkaitan erat dengan lingkungan hidup atau habitat organisme tersebut. Karena
hiasan atau ornament tersebut terbentuk berasal dari unsur utama penyusun cangkang
tersebut yaitu carbonatan. Di lingkungan laut memiliki batas ambang keterdapatan
unsur carbonatan yang dikenal dengan Carbonate Compensation Depth (CCD).
Zona CCD inilah ambang batas unsur penyusun utama dari cangkang yaitu unsur
karbonatan.
LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2014

Nama : Priska Rio Saputro
Nim : 111.120.011
Plug : 2


( Sebaran Kedalaman Tempat Hidup Foraminifera)

Carbonate Compensation Depth atau CCD adalah kedalaman di lautan dimana
batas keterdapatan unsur Calsium Carbonate (CaCO
3
) yang terkandung dalam air laut
tersebut. Daerah yang berada di atas CCD ini memiliki unsur carboanatan (CaCO
3
)
yang melimpah sedangkan daerah yang dibawah batas ambang CCD ini tidak
memiliki unsur carbonatan (CaCO
3
) karena sudah terlarut.


( Contoh Hiasan Dari Komposisi Foraminifera)

LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2014

Nama : Priska Rio Saputro
Nim : 111.120.011
Plug : 2

Pengaruh kedalaman terhadap hiasan (Ornament) pada Foraminifera adalah
dimana hiasan pada foraminifera mengindikasikan dimana tempat hidup nya dan
bagaimana lingkungan hidupnya. Seperti yang kita ketahui susuan utama dari
foraminifera adalah gamping dimana ia menyusun material tubuhnya termasuk hiasan
nya. Jadi apabila suatu foraminifera hidup di daerah atas zona CCD mempunyai
kandungan CaCO
3
yang melimpah maka hiasan (Ornament) pada foraminifera akan
banyak dan beragam karena kaya akan material gampingan. Sedangkan pada daerah
dibawah zona CCD dimana kandungan CaCO
3
sudah tidak mempunyai unsure
karbonatan dikarenakan gamping nya sudah terlarut yang akan menyebabkan suatu
foraminifera mempunyai kualitas zat gampingan yang sangat sedikit sehingga bentuk
dan ornament nya relative lebih simple dan sedikit.

Вам также может понравиться