Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1 botol (60 ml) :
3 botol : 3 x 9 g = 27 g
3. Gliserin 15 %
Dalam 5 ml :
1 botol (60 ml) :
3 botol : 3 x 9 g = 27 g
4. Metil paraben 0,09 %
Dalam 5 ml :
1 botol (60 ml) :
3 botol :3 x 0,054 g = 0,162 g
5. Propil paraben 0,01 %
Dalam 5 ml :
1 botol (60 ml) :
3 botol : 3 x 0,006 g = 0,018 g
6. Natrium Metabisulfit 1 %
Dalam 5 ml :
1 botol (60 ml) :
3 botol : 3 x 0,6 g = 0,18 g
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
7. Sakarin sodium 0,6 %
Dalam 5 ml :
1 botol (60 ml) :
3 botol : 3 x 0,36g = 1,08 g
8. Air ad 60 ml
Sesuai percobaan air yang ditambahkan 120,4038ml
9. Air untuk corpus emulsi karena emulsi dibuat dengan cara basah maka, jumlah air dua kali
gom arab
Air = 2 x 27 g = 54 ml
10. Air untuk melarutkan sakarin sodium
1 botol : 1,2 x 0,36 =0,432 ml
3 botol : 3 x0,432 = 1,296 ml
11. Propilen glikol untuk melarutkan metil paraben (HPE hal 443) bahwa 1 bagian metil paraben
larut dalam 5 bagian Propilen glikol
1 botol : 5 x 0,054 =0,27 ml
3 botol : 3 x 0,27 ml = 0,81 ml
12. Propilen glikol untuk melarutkan propil paraben (HPE hal 597) bahwa 1 bagian propil paraben
larut dalam 3,9 bagian propilen glikol
1 botol : 3,9 x 0,006 =0,0234 ml
3 botol : 3 x 0,0234 ml = 0,0702 ml
13. Air untuk melarutkan Natrium metabisulfit
1 botol : 1,9 x 0,6 = 1,14 ml
3 botol : 3 x 3,42 ml = 3,42 ml
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
SPESIFIKASI PRODUK JADI
Parameter yang Diuji Spesifikasi Metode Spesifikasi Interpretasi Hasil Uji Referensi
Organoleptik
warna Pink-merah, Rasa
dan rasa respberry, aroma
raspberry/
a. warna dengan melihat kesesuai warna dengan pewarna
yang dipakai (FD & C Red)
b. rasa dengan merasakan kesesuaian rasa dengan perasa
yang dipakai (Raspberry)
c. aroma dengan mencium aroma emulsi
a. warna pink
keputihan sesuai
dengan pewarna( fd
& red )
b. rasa tidak dicoba
c. rasa seperti minyak
ikan dan sedikit
perasa rasberry
(FI IV 1995
hal: 1030)
Kejernihan cenderung keruh.
Dilihat dengan visual keruh
Berat jenis dari hasil formulasi
a. ukur bobot piknometer kosong dan piknometer + air
pada suhu 25
0
C
b. ukur bobot piknometer + sampel
c. hitrung bobot jenis dengan rumus
( )
( )
= 1,075
(FI IV 1995
hal: 1030)
Penetapan pH 4,5 - 5,0
a. a. Gunakan pH meter yang telah dikalibrasi
b. Lakukan pada suhu 25
0
C 2
0
C kecuali dinyatakan
lain pada masing-masing monografi
4,8
(FI IV 1995
hal: 1039)
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
Uji volume
terpindahkan
60-61 ml/botol
a. Ukur volume sediaan yang sudah dimasukkan botol
dengan menuang kembali isi botol ke dalam gelas
ukur
b. Lihat volume sediaan emulsi tersebut
59 ml/ botol
(FI IV 1995
hal: 1089)
Kadar zat aktif 90-110%
- Tidak dilakukan
Tipe emulsi
O/W
sampel ditambahkan pada fase luar (air)
o/w
(FI IV 1995)
Uji Mikroorganisme
-
dilihat secara visual pada sediaan ataupun daerah sekitar
tutup botol sediaan
Tidak dilakukan (FI IV 1995)
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
BAHAN PENGEMAS
NAMA BAHAN
JUMLAH PER BETS
Botol 60 ml 5
PERALATAN
ALAT JUMLAH ALAT JUMLAH
Gelas kimia 1 liter 1 buah Thermometer 1 buah
Gelas kimia 500 ml 1 buah Corong 1 buah
Gelas kimia 250 ml 2 buah Gelas ukur 250 ml 1 buah
Gelas kimia 50 ml 2 buah Gelas ukur 100 ml 1 buah
Batang pengaduk 1 buah Gelas ukur 50 ml 1 buah
Kertas saring Qs Gelas ukur 10 ml 1 buah
Timbangan analitik Qs Piknometer 1 buah
Stirrer Qs Ph meter 1 buah
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Air Bebas CO
2
2. Kalibrasi Alat
Direbus sampai mendidih
Air
Ditutup rapat
Air bebas CO
2
Dikalibrasi 60 mL sebanyak 5 botol
Botol
Botol yang telah dikalibrasi
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
3. Pembuatan Emulsi Oleum Iecoris Aselli
Ditimbang Gom
Arab 27 gram
Diukur air
hangat 54 mL
Ditimbang Oleum
iecoris aselli 36
gram
Dicampurkan agar terbentuk mucilago gom arab
dengan cara Diaduk ad terbentuk korpus emulsi
Dicampurkan
dan diaduk
dengan
stirrer
Diambil
0,8 mL
Propilen
Glikol
Ditimbang
Metil
Paraben 162
mg
Dilarutkan dan
diaduk ad larut
Diambil 3,4
mL air
Ditimbang Na
Metabisulfit
180 mg
Dilarutkan dan
diaduk ad larut
Dicampurkan dan
diaduk
Ditambahkan 10
tetes Na Sakarin
1080 mg yang
telah dilarutkan
dengan 1,3 mL
air Dicampurkan dan diaduk dengan stirrer
Ditambahkan mL air dan diaduk dengan stirrer
Dihitung pH emulsi
Ditambahkan perasa raspberry qs dan pewarna FD & C Red 15 qs
Dilakukan uji volume terpindahkan, pH, tipe emulsi, bobot jenis,
organoleptik dan pertumbuhan mikroorganisme
Ditutup botol, diberi etiket, dan dikemas dalam kotak
Dimasukkan ke dalam 5 botol @60 mL
Diukur
Gliserin
27 mL
Dicampurkan dan
diaduk dengan stirrer
Ditimbang
Propil Paraben
18 mg dan
dilarutkan
dengan 0,1 mL
Propilen Glikol
Dicampurkan dan
diaduk dengan stirrer
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
DATA HASIL TRIAL
Kontrol Kualitas
Sediaan Jadi
Pengamatan
1. Uji
Organoleptik
Warna : pink
Bau : minyak ikan dan sedikit perasa rasberry
Rasa : tidak di coba
2. Penetapan pH Dengan menggunakan pH meter digital yaitu 4,8
3. Penetapan
Bobot Jenis
Bobot jenis sediaan adalah =
( )
( )
4. Uji Volume
Terpindahkan
Volume yang terpindahkan adalah 95 ml
5. Uji Tipe Emulsi Tipe emulsi yang terbentuk dari formula emulsi
minyak ikan ini adalah emulsi oil in water (o/w)
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Sediaan dalam praktikum dibentuk emulsi dikarenakan bahan aktif yang digunakan minyak
ikan praktis tidak larut dalam air. Sehingga untuk memperoleh suatu sediaan yang dapat terdispersi
pada fase pendispersinya diperlukan suatu zat pengemulsi yang biasa disebut emulsifying agent.
Emulsi sangat bermanfaat dalam bidang farmasi karena beberapa keuntungan diantaranya dapat
menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari minyak, selain itu dapat digunakan sebagai obat luar
misalnya untuk kulit atau bahan kosmetik maupun untuk penggunaan oral.
Setelah emulsi terbentuk, selanjutnya dilakukan kontrol kualitas sediaan jadi meliputi evaluasi
organoleptik, penetapan bobot jenis, uji pH, kejernihan,uji volume terpindahkan, dan uji penentuan
tipe emulsi. Dari hasil evaluasi kualitas sediaan jadi diperoleh emulsi dengan warna merah muda, rasa
tidak dilakukan karena takut bahan sudah kadaruarsa , aroma raspberry dengan sedikit aroma minyak
ikan, berat jenis 1,1 gram/ml, pH 4,8. Kejernihanya keruh ,Volume terpindahkan adalah sebesar 59
ml. Saat uji menentukan tipe emulsi, didapatkan tipe minyak dalam air (o/w). Hasil yang didapatkan
sudah sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan emulsi dengan cara basah. Maksud dari cara basah ini
adalah saat membentuk mucilago gom acasia. Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan meletakkan
semua gom acasia yang ditimbang ke dalam motir. Setelah itu ditambahkan air hangat sedikit demi
sedikit. Air yang digunakan adalah air hangat, tujuannya agar mucilago tidak pecah. Penambahan air
hangat juga dilakukan sedikit demi sedikit, tujuannya agar gom acasia terbasahi semua dengan air
hangat tersebut. Begitu pula dengan penambahan zat eksipien lain, dilakukan sedikit demi sedikit.
Pembuatan mucilago harus dilakukan dengan pengadukan yang cepat.
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sediaan emulsi yang dibuat dengan menggunakan
cara basah sesuai dengan rencana awal yang direncanakan yaitu sediaan emulsi dengan warna
merah muda, aroma rasberry mekipun dengan sedikit aroma minyak ikan,kejernihan keruh, berat jenis
1,1 gram/ml, pH 4,8. Volume terpindahkan adalah sebesar 59 ml. Saat uji menentukan tipe emulsi,
didapatkan tipe minyak dalam air (o/w).
Praktikum TFS Likuid dan Semisolid, PSF FKUB, 2013-2014
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin, 2012, Sediaan Farmasi Likuida - Semisolid (SFI-7), ITB, Bandung
Anief, Moh, 2010, Ilmu Meracik Obat, UGM, Yogyakarta.
Ansel, Howard. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. UI Press, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesa, Edisi III, Direktorat Jenderal
POM, Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesa, Edisi IV, Direktorat Jenderal
POM, Jakarta
ISO vol. 46. 2011. Jakarta : ISFI.
Rowe, Raymon C, Paul J. Sheskey, Sian C. Owen. 2006. Handbook of Pharmaceutial Excipients Fifth
Edition. London : Pharmaceutial Press.
Yunietha, Lakhiafa, 2012, Emulsi Minyak Ikan, UIN Jakarta, Jakarta.