Вы находитесь на странице: 1из 5

JUDUL

Menumbuhkembangkan Minat Baca Melalui Penyampaian Manfaat dan Kiat Pembiasaan


Membaca.

ABSTRAK
Membaca adalah sebuah kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, membaca dapat
memperluas pengetahuan dengan banyak informasi. Namun di Indonesia masih kurangnya
minat baca membuat negara kita tertinggal dari negara lain yang lebih memperhatikan minat
baca masyarakatnya. Padahal, Indonesia mampu menjadi negara maju dengan menumbuhkan
minat membaca melalui penyampaian manfaat membaca dan melakukan pembiasaan baca.
Kata Kunci : Membaca, Berkembang, Minat, Manfaat, Munumbuhkan.

PENDAHULUAN
Manusia tidak dapat melangsungkan kehidupan tanpa informasi. Salah satu cara untuk
memperoleh informasi tersebut antara lain dengan membaca. Seseorang dapat mengetahui,
memahami, menganalisis, dan mengingat informasi yang didapatkan dari membaca. Akan
tetapi, dewasa ini masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran yang besar akan arti
pentingnya minat membaca. Taufiq Ismail yang merupakan Sastrawan Nasional pernah
menyebutkan di dalam satu banner rumah puisi miliknya, negara Jerman mewajibkan
siswanya untuk menamatkan hingga 22-32 judul buku (1966-1975), di Jepang 15 judul buku
(1969-1972), di Malaysia 6 judul Buku (1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983),
di Thailand 5 judul buku (1986-1991), sedangkan di Indonesia sejak tahun 1950-1997
terdapat nol buku atau tidak ada kewajiban untuk menamatkan satu judul buku pun. Kondisi
ini berlangsung hingga sekarang. Jika merujuk data yang pernah dikeluarkan Badan Pusat
Statisitik (BPS) pada tahun 2012 dijelaskan bahwa sebanyak 91,68 persen penduduk yang
berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi dan hanya sekitar 17,66 persen
yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah.
Padahal membaca memiliki manfaat yang sangat besar. Membaca berperan penting
bagi perkembangan pribadi dan kemajuan suatu bangsa. Untuk perkembangan kepribadian
seseorang, Jordan E. Ayan berpendampat bahwa yang berdampak bagi perkembangan
sebagian besar jenis kecerdasaan, diantaranya adalah membaca, menambah kosakata dan
pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis. Dengan membaca buku, pengetahuan bertambah
dan perbendaharaan kata-kata meningkat, melatih imajinasi dan daya pikir sehingga
terpenuhi kepuasan intelektual. Banyak buku dan artikel yang mengajak kita untuk
berintropeksi dan melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita
dengan orang lain. Buku yang baik mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya,
lengkap dengan segala kejadian, lokasi, dan karakternya. Bayangan yang terkumpul dari tiap
buku atau artikel ini melekat dalam pikiran, dan sering waktu berlalu, membangun sebuah
bentang jaringan ide dan perasaan yang menjadi dasar metafora yang kita tulis, gambar yang
kita buat, bahkan keputusan yang kita ambil. Membaca dapat membuat perubahan terhadap
pandangan suatu bangsa, misalnya pada tahun 1950 di Amerika Serikat, Harper Lee, merasa
terganggu dengan isu rasisme yang menghantui Amerika dan berpikir bahwa hal ini
merupakan masalah kronis yang seharusnya dituntaskan di AS. Maka Harper Lee
menyuarakan pendapatnya melaui To Kill a Mockingbird yang akhirnya berdampak terhadap
pola pikir dan pandangan sosial masyarakat Amerika. Di situ kita tahu bahwa sastra dapat
menjadi media untuk merubah pola pikir suatu bangsa.
Mengetahui keuntungan dan manfaat dari membaca serta kiat pembiasaan membaca
dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Dengan demikian setiap warga negara yang
memiliki minat membaca diharapkan memiliki kepribadian baik melalui informasi yang
ditangkap dari buku dan mampu mengaplikasikan apa yang dibaca untuk kepentingan bangsa
melebihi diri.

PEMBAHASAN
Kemajuan Bangsa dilihat dari minat baca masyarakatnya. Di Jepang, buku sudah
mendarah daging. Membaca bukan sekadar kebutuhan, tetapi menjadi bagian kegiatan
sehari-hari yang wajib dikerjakan oleh masyarakat Jepang. Jumlah buku yang diterbitkan di
Jepang mencapai 40.000 judul buku pertahun. Cukup banyak bagi negara yang berpenduduk
lebih sedikit dibanding Indonesia. Semua itu karena budaya baca tulis, yang sudah dibiasakan
sejak dini pada masyarakat Jepang. Sedangkan di Indonesia, angka produksi buku masih
belum membanggakan. Hingga tahun 2011, tercatat kurang lebih 20.000 judul buku terbit di
Indonesia. Jika penduduk Indonesia berjumlah 240 juta, dapat diperkirakan satu buku dibaca
oleh 80.000 orang. Dapat dikatakan bahwa membaca bukan salah satu aktivitas utama
masyarakat Indonesia.
Membaca merupakan fondasi dasar pada keterampilan akademik. Sistem pendidikan
tahu fakta ini sangat baik dan karenanya menjadi prioritas utama dalam pendidikan dasar.
Banyak yang percaya bahwa membaca merupakan ukuran yang tepat dari orang-orang sukses
di bidang akademik. Sebagian besar mata pelajaran yang diajarkan, didasarkan pada konsep
sederhanabaca, mensintesis, menganalisi, dan memproses informasi. Keterampilan
membaca meningkatkan kemampuan anak untuk memahami berbagai konsep dengan mudah.
Hal ini mengembangkan keterampilan berfikir kritis pada anak-anak. Memahami konsep dan
pemikiran kritis adalah dua kualitas penting dari individu yang sukses. Selain ini, mambaca
juga menigkatkan kosa kata sesorang, perinta pada bahasa dan kemampuan komunikasi. Tren
menujukkan bahwa anak yang membaca mampu berkonsentrasi pada pelajaran mereka dan
lebih baik daripada mereka yang tidak. Lebih penting lagi, kemampuan membaca secara
langsung berkaitan dengan kemampuan menulis yang baik. Sesorang yang tidak membaca
akan selalu mengalami kelangkaan kata ketika menulis. Selain itu, membaca memiliki
manfaat yang baik dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Membaca membangun pondasi kuat untuk dapat mempelajari dan memahami
berbagai disiplin ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena
membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-
otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih
besar, mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran.
5. Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan
daya kreativitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan
kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan
interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7. Membaca menjadikan kita lebih dewasa, arif, dan bijaksana dalam menjalani
kehidupan.
Dengan begitu, mengetahui manfaat membaca dapat menumbuhkan kesadaran untuk
memulai kebiasaan baca sejak sekarang atau bahkan sejak dini.
Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika
tidak diasah, juga akan tumpul. Menurut Astri Novia (2010) pilihlah satu jenis buku yang
Anda sukai, apakah literatur klasik, fiksi ilmiah, atau buku pengembangan diri. Dengan cara
ini otak akan bertambah kuat. Dalam membiasakan membaca diperlukan proses dalam
pembiasaan. Proses pembiasaan tersebut yaitu:
1. Menyesuaikan tingkat bacaan dengan tingkat kosakata, sebab keengganan
meneruskan bacaan seringkali dikarenakan kita sulit memahami arti katanya.
2. Meluangkan waktu secara rutin untuk membaca (contoh setengah jam per hari)
karena langkah ini lambat laun akan meningkatkan kemampuan memahami
berbagai gaya tulisan dan kosa kata baru.
3. Mencoba menulis tentang apa pun yang dianggap menarik, misalnya tentang
perasaan, pengalaman, cara memandikan kucing, menanam pohon, membuat kue,
dan lain sebagainya. Mencoba menulis akan meningkatkan minat membaca.
4. Berusaha menggunakan waktu untuk membaca dengan selalu membawa bahan
bacaan di mana pun berada. Menyimpan buku atau majalah dalam tas, ruang
keluarga atau tempat yang sering digunakan, sehingga memungkinkan untuk
dijangkau dan dibaca.
5. Menentukan berapa banyak buku yang ingin dibaca dalam kurun waktu tertentu.
Memasang target dengan disiplin tinggi, karena langkah ini melatih kemampuan
meluangkan lebih banyak waktu untuk membaca lebih banyak hal.
6. Membuatlah daftar buku yang sudah Anda baca dan catatan isi buku tersebut.
Simpanlah catatan tersebut dengan rapi di tempat favorit Anda, misalnya di buku
harian, di komputer, di lemari, dan lain sebagainya.
7. Mematikan televisi karena televisi tidak mengajak aktif belajar dan berpikir
kreatif.
8. Bergabung dengan kelompok baca, di mana dalam periode tertentu para
anggotanya berkumpul untuk mendiskusikan topik bacaan yang telah sama-sama
ditentukan sebelumnya. Berkomitmen terhadap kelompok baca memberikan
momentum yang lebih besar untuk menyelesaikan bacaan buku, dan menciptakan
forum yang luar biasa untuk berdiskusi dan bersosialisasi seputar tema buku.
9. Mengunjungi toko buku atau perustakaan secara rutin agar berkesempatan
melihat-lihat buku yang akan melatih mental membaca sebagai kebutuhan dan
menginspirasi banyak hal menarik untuk dibaca .
10.Membangun strategi, yaitu dengan menentukan sendiri cara yang baik untuk
meningkatkan aktivitas membaca, sehingga semakin rajin membaca dan
mendapatkan manfaat yang lebih besar dari buku yang dibaca.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia masih memiliki
minat baca yang rendah dibandingkan dengan Negara-negara lain, padahal membaca
memiliki banyak manfaat yang mampu kita serap seperti kemampuan untuk menjalani
kehidupan dengan lebih bijaksana. Meningkatkan minat baca dapat dilakukan dengan
menumbuhkan pembiasaan membaca. Perlu diingat bahwa membaca merupakan salah satu
investasi yang baik dari waktu yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Glenn. 2013. Gak Suka Baca Buku? Think Again. . Diunduh dari website zenius:
https://www.zenius.net/blog/2226/gak-suka-baca-buku-think-again. (17 September
2014).
Edogawa, Susanto. 2014. Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia. Diunduh dari
website Susanto Edogawa: http://susanto-edogawa.blogspot.com/2014/03/rendahnya-
minat-baca-masyarakat.html. (17 September 2014).
Rastika. 2013. Manfaat Membaca Menurut para Pakar. Diunduh dari website Rastika:
http://www.rastika.com/2013/05/manfaat-membaca-menurut-para-pakar.html. (17
September 2014).

Вам также может понравиться