Вы находитесь на странице: 1из 19

Innate/natural immunity (kekebalan bawaan):

sudah ada sejak lahir, tidak spesifik


Adaptive/acquired immunity (kekebalan
dapatan): spesifik terhadap substansi asing,
memori (+)
Kedua kompartemen tersebut saling tumpang
tindih dan bekerja sama dengan tujuan
mempertahankan homeostasis dan eliminasi
substansi asing dalam upaya mekanisme
pertahanan tubuh .

Komponen sistem imun:
Sistem imun humoral: berada dalam bentuk
cairan tubuh, disebut antibodi (Ab) atau
imunoglobulin (Ig)
Sistem imun seluler: dibawakan oleh sel-sel
imunokompeten
Makrofag APC antigen presenting cells,
merupakan sel fagosit profesional dan
melakukan intracellular killing terhadap
mikroba. Berupa monosit pada darah tepi.
Sel limfosit :
Limfosit B (plasmosit): memproduksi antibodi
(Ab)
Limfosit T: respons imun seluler, adalah sel
yang berperan sentral dalam sistem imun.
Subpopulasinya: Th (T helper), Ts (T
suppressor) dan Tc (T cytotoxic) - CTL.
Natural killer cells: berfungsi nonspesifik
terhadap sel tumor dan sel yang
diinfeksi virus.
PMN = neutrofil, adalah fagosit
profesional, jumlahnya mencapai 40-
70% dari leukosit total, bersifat
nonspesifik. Bila ada opsonisasi (ada Ab
spesifik) fagositosis meningkat.
Eosinofil: leukosit yang bekerja terhadap
parasit dan berperan pada reaksi
hipersensitivitas.

Basofil & mastosit: memproduksi sitokin
yang berperan pada pertahanan terhadap
parasit, juga berperanpada reaksi alergi.
Sel dendritik: adalah makrofag yang
berfungi sebagai APC yang membantu sel
Th, CTL/Tc, dan juga sel B. Terdapat pada
epitel dan jaringan
Organ limfoid:
Organ limfoid sentral (primer): hepar fetus,
sumsum tulang pada dewasa, kelenjar
timus (berfungsi mengajari sel T untuk
membedakan self-non self)
Organ limfoid perifer (sekunder): limpa,
kelenjar limfe di seluruh tubuh.
MALT (mucosa-associated lymphoid tissue)
GALT (gut-associated lymphoid tissue)
BALT (bronchus-associated lymphoid tissue)
Adalah substansi asing/non-self yang memicu
terjadinya respons imun yang spesifik.
Daerah tertentu yang dikenali oleh sistem
imun adalah penentu imunogenik = epitop.
Biasanya protein dengan berat molekul yg
besar dan kompleks.
Antigen komplit = imunogen. Ag tidak komplit
= hapten. Bila menimbulkan alergi alergen
Disebut sebagai the 1
st
and the 2
nd
line of
defense mechanisms
Lini pertama: barrier fisik: kulit yang utuh,
sekresi mukus oleh mukosa, peristaltik usus,
flushing action dari urine, refleks batuk,
bersin, kedip; kadar asam yang tinggi pada
beberapa bagian tubuh, komplemen (C)
Flora normal: adalah mikroba yang dalam
keadaan normal/sehat ada dalam tubuh
tanpa menimbulkan penyakit - karena
kompetisi dan metabolitnya.

Lini kedua:
Keradangan yang ditandai dengan vaso
dilatasi, peningkatan permeabilitas
pembuluh darah, dan pelepasan vaso-
active amine.
Fagositosis yang dilakukan oleh neutrofil
dan sel fagosit profesional lain.
Secara klinik tanda radang adalah: merah
(rubor), bengkak (tumor), sakit (dolor), panas
(calor), gangguan fungsi (functio laesa).
Terutama dilakukan oleh sel fagosit
profesional, yaitu: neutrofil, monosit
dalam darah tepi - makrofag dalam
jaringan.
Pergerakan sel fagosit: amoeboid
movement - diapedesis karena faktor
kemotaktik (mikroba: LPS, N-formyl
methionin; host: komponen dari
komplemen - C).
Benda asing dilingkupi membran
sitoplasma membentuk fagosom
fusi dengan lisosom menjadi
fagolisosom. Destruksi intraseluler
oleh enzim dalam granul lisosom
dengan 2 mekanisme:
1. oxygen - independent mechanisms:
enzim-enzim hidrolitik, defensin, lisozim,
laktoferrin, dan produksi nitric oxide.

2. oxygen - dependent mechanisms:
terjadi peningkatan pemakaian oksigen,
aktivitas hexose monophosphate shunt,
produksi H
2
O
2
, produksi anion superoksid,
produksi oksigen single, produksi radikal
hidroksil, dan adanya mieloperoksidase. Juga
terbentuk senyawa hipoklorit yang bersifat
mikrobisidal.

Adalah mengenali bahan asing Ag dan
memberikan respons.
Terjadi karena adanya reseptor fungsional
pada permukaan sel B dan sel T.
BCR (B-cell Ag receptor) adalah Ig
permukaan dan bila berikatan dengan Ag
yang sesuai akan menyebabkan sel B
berdiferensiasi menjadi sel plasma
produksi Ig
Sel T juga memiliki struktur mirip, yang juga
berfungsi sebagai reseptor yang mengenali
Ag pada epitopnya. Sel T mengendalikan
respons imun seluler. TCR ini hanya terdapat
pada permukaan dan tidak disekresikan.
Untuk aktivasi sel T memerlukan APC. Pada
APC ini terdapat molekul permukaan yang
disebut HLA (human leucocyte antigen) yang
dikodekan oleh regio gen MHC (major
histocompatibility complex)
Spesifisitas sistem imun adaptif terletak pada
reseptor yang spesifik terhadap Ag
Untuk menimbulkan respons imun
terhadap Ag tertentu, sejumlah klon
sel B & T yang berikatan dgn Ag
tersebut akan mengalami aktivasi,
proliferasi, dan diferensiasi. Proses ini
disebut seleksi klonal.
Sistem imun adaptif mempunyai
memori; ini akan memberikan respons
imun sekunder yang lebih besar.

Вам также может понравиться