Вы находитесь на странице: 1из 11

1

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi
Muhammad saw.
Makalah ini kami beri judul KERAJAAN MALAKA yang disesuaikan
dengan materi tugas sejarah kami. Semoga dengan adanya makalah ini kami dapat
memahami sejarah islam di Indonesia.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan kelemahan adalah
milik kami, karena itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatkan mutu
dan kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya,
menjadi makalah yang lebih baik lagi.




Penulis













2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang. 1
B. Rumusan Masalah. 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN.. 3
A. Sejarah Kerajaan Malaka... 3
B. Masa Kejayaan Kerjaan Malaka .. 4
C. Keadaan Masyarakat.. 6
BAB III PENUTUP.. 8
A. Kesimpulan.. 8
B. Kesimpulan8
DAFTAR ISI. 9
















3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa kejayaannya, kerajaan malaka merupakan pusat perdagangan dan
penyebaran islam di Asia Tenggara. Perkiraan letak Kerajaan Malaka yang berada
di pulau Sumatera dan semenanjung Malaya.
Iskandar Syah berhasil meletakkan dasar dasar dari Kerajaan Malaka. Ia
mengembangkan Malaka menjadi kerajaan penting di selat Malaka. Ia
memerintah Malaka dari tahun 1396-1414 M.
Muammad Iskandar Syah. Ia memerintah Malaka dari tahun 1414-1424M.
di bawah pemerintahannya ,wilayah kekuasaan kerajaan Malaka diperluas hingga
mencapai seluruh wilayah semenanjung Malaka. Melalui perkawinannya dengan
putri kerajaan Samudra Pasai ini. Ia berhasil mencapai cita-citanya menguasai
selat Malaka.
Mudzafat Syah. Beliau memerintah Malaka dari tahun 1424-1458M. Pada
masa pemeintahannya, terjadi serangan itu dapat digagalkan. Keberhasilan
menggagalkan serangan dari Kerajaan Siam itu menambah pentingnya Kerajaan
Malaka di Selat Malaka. Bahkan di bawah pemerintahan Sultan Mudzafat Syah,
Kerajaan Malaka terus mengadakan perluasan ke daerah-daerah yang berada di
sekitar Kerajaan Malaka seperti Pahang, Indragiri, dan Kampar.
Sultan Mansyur Syah. Memerintah Malaka dari tahun 1458-1477M. Di
bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka mengalami kemajuan yang sangat
pesat dan bahkan mencapai masa kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat
penyebaran Agama Islam di Asia Tenggara. Pada masa pemerintahannya, hidup
seorang laksamana yang terkenal dalam membantu Sultan mengembangkan
kerajaannya. Laksamana itu bernama Hang Tuah. Informasi ini didapat dari
sebuah cerita rakyat yang dikenal dengan nama Hikayat Hang Tuah.
Sultan Alauidin Syah. Ia memerintah Malaka dari tahun 1477-1488 M dan
mewarisi wilayah kekuasaan kerajaan Malaka yang cukup luas.


4

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami uraikan di atas, kami memproleh beberapa
rumusan masalah yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan,
yaitu:
1. Bagaimana sejarah Kerajaan Malaka?
2. Bagaimana masa awal dan masa kejayaan Kerajaan Malaka?
3. Apa sajakah perkembangan yang di capai oleh Kerajaan Malaka?

C. Tujuan
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini,
tujuan pembuatan makalh ini ialah, diharapkan pembaca mampu:
1. Mendeskripsikan tentang sejarah kerajaan Kerajaan Malaka.
2. Menganalisis tentang masa awal dan masa kejayaan kerajaan Kerajaan
Malaka.
3. Mendeskripsikan apa saja perkembangan yang di capai oleh Kerajaan
Malaka.
















5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara antara tahun 1380-1403 M.
Parameswara berasal dari Sriwijaya, dan merupakan putra Raja Sam Agi. Saat itu,
ia masih menganut agama Hindu. Ia melarikan diri ke Malaka karena kerajaannya
di Sumatera runtuh akibat diserang Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ
terdapat penduduk asli dari Suku Laut yang hidup sebagai nelayan. Mereka
berjumlah lebih kurang tiga puluh keluarga. Raja dan pengikutnya adalah
rombongan pendatang yang memiliki tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi,
karena itu, mereka berhasil mempengaruhi masyarakat asli. Kemudian, bersama
penduduk asli tersebut, rombongan pendatang mengubah Malaka menjadi sebuah
kota yang ramai. Selain menjadikan kota tersebut sebagai pusat perdagangan,
rombongan pendatang juga mengajak penduduk asli menanam tanaman yang
belum pernah mereka kenal sebelumnya, seperti tebu, pisang, dan rempah-
rempah.
Rombongan pendatang juga telah menemukan biji-biji timah di daratan.
Dalam perkembangannya, kemudian terjalin hubungan perdagangan yang ramai
dengan daratan Sumatera. Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka dari
Sumatera saat itu adalah beras. Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam
memenuhi kebutuhan beras ini, karena persawahan dan perladangan tidak dapat
dikembangkan di Malaka. Hal ini kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang
belum mereka pahami, atau mungkin karena perhatian mereka lebih tercurah pada
sektor perdagangan, dengan posisi geografis strategis yang mereka miliki.
Berkaitan dengan asal usul nama Malaka, bisa dirunut dari kisah berikut.
Menurut Sejarah Melayu (Malay Annals) yang ditulis Tun Sri Lanang pada tahun
1565, Parameswara melarikan diri dari Tumasik, karena diserang oleh Siam.
Dalam pelarian tersebut, ia sampai ke Muar, tetapi ia diganggu biawak yang tidak
terkira banyaknya. Kemudian ia pindah ke Burok dan mencoba untuk bertahan
disitu, tapi gagal. Kemudian Parameswara berpindah ke Sening Ujong hingga
kemudian sampai di Sungai Bertam, sebuah tempat yang terletak di pesisir pantai.
6

Orang-orang Seletar yang mendiami kawasan tersebut kemudian meminta
Parameswara menjadi raja. Suatu ketika, ia pergi berburu. Tak disangka, dalam
perburuan tersebut, ia melihat salah satu anjing buruannya ditendang oleh seekor
pelanduk. Ia sangat terkesan dengan keberanian pelanduk tersebut. Saat itu, ia
sedang berteduh di bawah pohon Malaka. Maka, kawasan tersebut kemudian ia
namakan Malaka

B. Masa Kejayaan Kesultanan Malaka
Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai
dikunjungi oleh para pedagang Islam. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di
Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara
akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam
agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka,
sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.
Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama
Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemeritahan
Sultan Mansyur Syah (14591477). Kebesaran Malaka ini berjalan seiring
dengan perkembangan agama Islam. Negeri-negeri yang berada di bawah
taklukan Malaka banyak yang memeluk agama Islam. Untuk mempercepat proses
penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan antarkeluarga.
Malaka juga banyak memiliki tentara bayaran yang berasal dari Jawa.
Selama tinggal di Malaka, para tentara ini akhirnya memeluk Islam. Ketika
mereka kembali ke Jawa, secara tidak langsung, mereka telah membantu proses
penyeberan Islam di tanah Jawa. Dari Malaka, Islam kemudian tersebar hingga
Jawa, Kalimantan Barat, Brunei, Sulu dan Mindanau (Filipina Selatan).
Dalam masa kejayaannya, Malaka mempunyai kontrol atas daerah-daerah berikut:
1. Semenanjung Tanah Melayu (Patani, Ligor, Kelantan, Trenggano, dan
sebagainya).
2. Daerah Kepulauan Riau.
3. Pesisir Timur Sumatra bagian tengah.
4. Brunai dan Serawak.
5. Tanjungpura (Kalimantan Barat).
7

Sedangkan daerah yang diperoleh dari Majapahit secara diplomasi adalah sebagai
berikut.
1. Indragiri.
2. Palembang.
3. Pulau Jemaja, Tambelan, Siantan, dan Bunguran.

Keruntuhan Kesultanan Malaka
Malaka runtuh akibat serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang
dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan
menyingkir ke negeri lain.
Raja/Sultan yang memerintah di Malaka adalah sebagai berikut:
1. Permaisura yang bergelar Muhammad Iskandar Syah (13801424)
2. Sri Maharaja (14241444)
3. Sri Prameswara Dewa Syah (14441445)
4. Sultan Muzaffar Syah (14451459)
5. Sultan Mansur Syah (14591477)
6. Sultan Alauddin Riayat Syah (14771488)
7. Sultan Mahmud Syah (14881551)
3. Periode Pemerintahan
Setelah Parameswara masuk Islam, ia mengubah namanya menjadi
Muhammad Iskandar Syah pada tahun 1406, dan menjadi Sultan Malaka I.
Kemudian, ia kawin dengan putri Sultan Zainal Abidin dari Pasai. Posisi Malaka
yang sangat strategis menyebabkannya cepat berkembang dan menjadi pelabuhan
yang ramai. Akhir kesultanan Malaka terjadi ketika wilayah ini direbut oleh
Portugis yang dipimpin oleh Alfonso dalbuquerque pada tahun 1511. Saat itu,
yang berkuasa di Malaka adalah Sultan Mahmud Syah.
Usia Malaka ternyata cukup pendek, hanya satu setengah abad.
Sebenarnya, pada tahun 1512, Sultan Mahmud Syah yang dibantu Dipati Unus
menyerang Malaka, namun gagal merebut kembali wilayah ini dari Portugis.



8

C. Keadaan Masyarakat
Kehidupan Politik
Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Malaka adalah Iskandar Syah.
nama Iskandar Syah merupakan nama islam yang diperoleh setelah memeluk
agama Islam. Pada masa pemerintahannya, Kerjaan Malaka berkembang
sebagai salah satu Kerajaan Islam terbesar yang disegani di Asia Tenggara.
Wilayah kekuasaan Malaka diperluas hingga mencpai wilayah Semenanjung
Malaka pada masa pemerintahan Mehammad Iskandar Syah. Untuk
memajukan perekonomiannya, Muhammad Iskandar Syah berupaya
menjadikan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur perdagangan di Selat
Malaka. Untuk mencapai cita-citanya tersebut, ia harus terlebih dahulu
menguasai Samudra Pasai. MUhammad Iskandar Syah memiliki politik
perkawinan, yaitu dengan mengawini putri dari raja Samudra Pasai.
Kerajaan Malaka dapat mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan
Mansyur Syah. pada masa pemerintahannya, Malaka berhasil menjadi pusat
perdagangan dan penyebaran agama Islam di Asia Tenggara. Sultan Mansyur
Syah melanjutkan politik ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaanya
baik di Semenanjung Malaka maupun di wilayah Sumatra Tengah.
Perkembangan politik Kerajaan Malak mengalami kemunduran pada masa
pemerintahan Sultan Alauddin Syah. Banyak daerah taklukan Kerajaan
Malaka yang melepaskan diri. Perang dan pemberontakan banyak terjadi di
Kerajaan yang berada dibawah kekuasaan Malaka.
Kerajaan Malaka semakin melemah pada saat Sulta Mahmud Syah
memerintah. Daerah kekuasaanya hanya meliputi sebagian kecil
Semenanjung Malaya. Hingga pada akhirnya bangsa portugis berhasil
menduduki Malaka pada tahun 1511 dan mengakhiri kekuasaan di Malaka.

Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat Malaka
Kehidupan perekonomian masyarakat Malaka bertumpu pada perdagangan
dan pelayaran. Masyarakat Malaka dapat disebut sebagai masyarakat
maritim. Masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan
nelayan. Sebagai masyarakat yang hidup dalam dunia maritim, hubungan
9

sosial masyarakatnya sangat terbatas. Bahkan diantara mereka cenderung
mengarah ke sifat-sifat individualisme. Oleh karena itu, hubungan sosial
masyarakat maritim sangat jauh berbeda dengan masyarakat agraris.
Kehidupan sosial masyarakat Malaka juga sudah diatur dengan sistem
undang-undang yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Malaka
mengguanakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Kebudayaan
masyarakat Malaka dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan agama Islam.
Agama yang dianut adalah agama Islam yang dijadikan agama negara.





















10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Pada awal berdirinya kerajaan Malaka menganut ajaran agama Hindu
2. Dalam perkembangannya Kerajaan malaka berubah menjadi Pusat Penyebaran
Agama Islam
3. Kerajaan Malaka mengalami masa kejayaan sejak di pimpin oleh Sultan Mansur
Syah
4. Keruntuhan Kerajaan Malaka disebabkan oleh serangan tentara Portugis

B. Saran
Kita sebagai mahasiswa khususnya pendidikan sejarah harus mengetahui tentang
awal berdirinya suatu kerajaan dengan mengusung corak agama islam yang seperti
kita tahu bahwa islam menjadi negara mayoritas didunia. Kita bisa belajar tentang
bagaimana suatu kerajaan dalam memulai suatu pemeritahan hingga mencapai
puncak kejayaan yang memerlukan waktu yang sangat lama. Kita bisa mengambil
pelajaran dari peristiwa tersebut untuk kehidupan yang akan datang.













11

DAFTAR PUSTAKA

Soejono,R.Z.2008.Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Prtumbuhan dan
Perkembangan Islam di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gade,I,M.1997.Pasai Dalam Perjalanan Sejarah: Abad ke-13 sampai Awal Abad
ke-16.Jakarta: CV. Putra Sejati Raya.
Romeo,I,M.2012.Kerajaaan Malaka online),
http://iqbalromeo.blogspot.com/2012/09/kerajaan-malaka.html

Вам также может понравиться