Вы находитесь на странице: 1из 6

LO 4: ANAMNESA PASIEN ANAK

A. Social History

1. - Nama (termasuk nama singkat atau nama kecil)
- Alamat
- Sekolah

Dokter gigi harus memanggil dengan nama yang disukainya agar tercipta
hubungan yang lebih akrab antara pasien anak dan dokter gigi.
Jawaban yang diberikan segera memberi petunjuk terhadap karakter dan
pikiran anak. Jika ia dapat menjawab dengan mudah dan bersahabat hal itu
menunjukkan bahwa ia senang dan santai. Tetapi jika ia menolak atau bahkan
tidak menjawab sama sekali, itu menunjukkan bahwa ia malu, cemas, atau
melawan.

2. -Saudara laki-laki atau perempuan
-Binatang peliharaan
-Kegiatan yang disukai di rumah atau sekolah

Pertanyaan sederhana tentang rumah dan sekolah adaah cara umum untuk
berkomunikasi dengan anak. Selain itu jawabannya dapat menggali lebih jauh
minat dan lingkungan rumah anak.

3. Pekerjaan Ibu
Yang paling sering terjadi, ibulah yang membawa anak pada kunjungan
pertama ke dokter gigi. Bila ada kesulitan mengantar anak ke dokter gigi karena
pekerjaan ibu maka harus dipertimbangkan pada rencana perawatan berikutnya,
khususnya bila diperlukan perawatan yang lama.
4. Pekerjaan Ayah
Untuk menggolongkan keluarga menurut status sosial, berdasar pada
pekerjaan ayah. Dengan mengetahui pekerjaan ayah yang mana berperan sebagai
kepala keluarga maka dapat dilakukan penaksiran terhadap sikap keluarga tentang
perawatan gigi.
Sering pekerjaan ayah dapat ditentukan sewaktu menanyakan pekerjaan
ibu. Akan tetapi kadang-kadang tidak dibenarkan untuk menanyakan hal ini
karena dianggap kurang etis. Maka dari itu di sini keterangan tentang pekerjaan
ayah dapat diketahui pada pertemuan selanjutnya, atau mungkin dapat dikorek
dengan memberikan pertanyaan umpan terhadap pasien anak seperti ingin jadi
apa kalau sudah besar nanti? Karena biasanya anak terinspirasi oleh karir
orangtuanya.

B. Dental History

1. Keluhan Saat Itu
Apakah pasien datang karena keluhan tertentu?
Jika tidak, apa alasan kedatangannya?
Misalnya: -Pemeriksaan rutin
- Dianjurkan pergi ke dokter gigi setelah ada pemeriksaan gigi di
sekolah

Informasi tentang alasan kedatangan dan keluhan pasien sangat
penting untuk penegakan diagnosa dan rencana perawatan.

2.Riwayat Keluhan (jika ada)
Jika keluhannya sakit gigi maka carilah keterangan berikut:
1. Lokasi?
2. Rasa sakit?
3. Kapan mulai sakit?
4. Apakah sakit terus menerus?
5. Apakah sakit putus-putus?
6. Jika sakit terputus-putus, berapa lama
berlangsungnya?
7. Apakah ditimbulkan oleh rangsang panas, dingin,
minuman, rasa manis, atau sewaktu makan?
8. Apakah rasa sakit menyebabkan anak terbangun
pada waktu malam?
9. Apakah rasa sakit berkurang dengna pemberian
analgesia?


Gejala-gejala sakit gigi memberi indikasi macam kelainan pulpa.

Misalnya rasa sakit yang terputus putus dengan jangka waktu
pendek yang disebabkan oleh rangsang panas, dingin, atau manis
mengindikasikan kelainan yang terjadi pada pulpa adalah Hiperemia
pulpa.

Rasa sakit yang spontan, berat, membuat anak tidak bisa tidur
mengindikasikan ada kelainan berupa pulpitis akut dan abses.

Perlu diingat bahwa gejala yang digambarkan anak atau orangtua
biasanya samar-samar dan kurang mempunyai nilai diagnostik.

3.Riwayat kesehatan gigi yang lalu:
Apakah perawatan gigi pasien yang telah lalu dilakukan secara teratur atau
tidak?
Apakah pasien sudah pernah diberikan perawatan gigi di tempat lain
sebelumnya?
Jika iya, mengapa orangtua pasien mengganti dokter gigi?
Apakah anak pernah mengalami sesuatu dengan perawatan gigi
sebelumnya?
Jika iya, perawatan apakah yang terjadi gangguan pada
pasien anak?
Penambalan
Pencabutan
Analgesia lokal
Analgesia umum

Keterangan perawatan gigi yang lalu menunjukkan sikap orangtua.
Jika anak dibawa ke dokter gigi baru karena tidak bisa bekerja
sama dengna dokter gigi yang lama maka alasan seperti ini perlu ditelusuri
dengan teliti dengan memberi tahu anak bahwa dokter gigi itu menarik dan
simpatik dan ia pasti akan mencari jalan untuk mengatasi masalah
Sewaktu menanyai anak tentang pengalaman analgesia lokal yang
lalu sebaiknya ditanyakan pertanyaan apakah gigimu tidak mengganggu
tidurmu? Jangan bertanya apakah gigimu disuntik? karena pertanyaan
tersebut dapat membuat anak takut.
Hal serupa juga dapat ditanyakan pada kasus anestesi umum yaitu
seperti apakah kamu tertidur?, pertanyaan seperti itu akan lebih baik
daripada pertanyaan apakah kamu diberi gas?


4.Sikap anak terhadap perawatan

Setiap sikap yang tidak menyenangkan selama perawatan harus
diperhatikan dalam rencana perawatan mendatang.
Telusuri setiap bentuk perawatan, dengan mengabaikan sikap anak
terhadap perawatan tersebut menunjukkan kurangnya perhatian pada perasaan
anak yang tentunya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip penanganan pasien yang
baik.
Sikap anak terhadap perawatan yang lampau dapat dikatahui dari
reaksinya terhadap pertanyaan sederhana seperti apakah kamu merasa enak?

5. Sikap orang tua terhadap perawatan gigi

Sikap dan harapan orangtua terhadap perawatan gigi sangat berbeda.
Rencana perawatan yang diluar harapan sebaiknya jangan dilakukan
sebelum menjelaskan dan menimbang keuntungannya.
Hal ini dapat diantisipasi bahwa beberapa orang tua tidak akan menerima
hasilnya, misalnya perawatan konservasi gigi geligi susu atau perawatan
pencegahan.


C. Medical History

Yaitu tentang ada atau tidaknya penyakit lain yang diderita yang sekiranya
dapat mempengaruhi perawatan seperti berikut:
Penyakit jantung kongenital
Demam rematik
Kelainan darah
Penyakit saluran napas
Asma
Hepatitits
Penyakit gastrointestinal
Penyakit tulang atau sendi
Penyakit diabetes atau endokrin lain
Penyakit kulit
Kelainan kongenital
Dsb

Adanya penyakit-penyakit tersebut akan dapat mempengaruhi rencana
perawatan dan pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil nantinya.


DAFTAR PUSTAKA

Andlaw RJ, Rock WP. Perawatan gigi anak. Alih bahasa. Agus Djaya. Jakarta :
Widya Medika, 1992:

Вам также может понравиться