Вы находитесь на странице: 1из 48

Pembimbing:

Prof. Mulyardjo, dr, Sp.THT




Oleh :
Arista kf (2007.04.0.0050)
OTITIS MEDIA

Adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel mastoid


Otitis Media
OM
Supuratif
OMS Akut OMS Kronik
OM non
Supuratif
OM Serosa
Akut
OM Serosa
Kronik
OM Spesifik
OM
Tuberkulosa
OM Sifilitika
OM
Adhesi
KLASIFIKASI
Patogenesis otitis media
Batasan :
keradangan / infeksi yang mengenai mukosa
cavum tympani yg sifatnya akut disertai
dengan pembentukan sekret
mukopurulen(pus) di kavum timpani.


Faktor penyebab terjadinya OMA

Faktor Rinogen
Infeksi saluran nafas atas (dapat menjalar
melalui tuba eustachii ke cavum timpani (CT )
mis : rinitis, sinusitis, dll
Faktor exogen
Robekan Membrana Timpani (fr.basis cranii,
korek telinga terlalu dalam, dll) kebersihan
telinga luar jelek kuman masuk melalui
lubang perforasi
Hematogen ( Morbili, Tb, dll)
Otitis media pada anak-anak sering
disertai infeksi pada saluran pernapasan
atas makin sering terkena ISPA, makin
besar kemungkinan dpt OMA
Pd bayi: OMA dipermudah oleh tuba yg
pendek, lebih lebar dan horizontal

Kuman penyebab infeksi
Tersering : bakteri piogenik
Streptococcus haemoliticus
Staphilococcus aureus
Pneumococcus
Haemophilus influenza ( anak < 5 th)

Jarang :
Streptococcus pyogenes
Moraxella catarrhalis ( bayi)
Stadium OMA
1. Stadium kataralis
2. Stadium supurasi (bombans)
3. Stadium perforata
4. Stadium resolusi

Stadium kataralis
infeksi sal. nafas atas

edema mukosa tuba

lumen tuba menyempit

fungsi ventilasi-drainase terganggu

vakum telinga tengah

perubahan mukosa cavum timpani MT retraksi

Transudasi (hydrops ex vacuo)

Klinis

Gejala URI ( batuk, pilek, panas badan, dll)
Otalgi ringan
Telinga terasa penuh
Sprt kmskan air, drsakan
Adanya tinitus, grebek2
Pendengaran menurun


OTOSKOPI
MT retraksi (tertarik ke medial)
Mulai hiperemia
Kadang-kadang air fluid level dan air bubles

TeraPI
Prinsip : pengembalian fungsi tuba yang
terganggu
Tetes hidung:
HCL efedrin 0,5%(anak <12 thn)
HCL efedrin 1%(anak >12 thn)
antibiotika: minimal 7 hari
- amoxicilin
- ampicillin
- eritromisin
Simptomatis: panas antipiretik

Stadium supurasi
Vakum transudasi


penetrasi kuman


eksudasi


bombans






Iskemia

Tromboplebitis pada vena2x
kecil
nekrosis mukosa dan sub
mukosa

Klinis:
URI
Otalgia hebat
Febris tinggi, nadi meningkat
Bayi : rewel & gelisah
Otoskopi:
Bombans
Sangat hiperemis
Kdg tmpk adanya pulsasi
Otorhoe (-)
Terapi:
Penurunan tekanan
Drainage mukopusmyringotomi
Vasokonstriktor tetes hidung
Antibiotika
simptomatis

MIRINGOTOMI

Definisi
Lokasi insisi
Alat-alat
Cara
Komplikasi

Stadium perforasi
Apabila tidak dilakukan miringotomi

Tekanan cavum tympani semakin meningkat

kemungkinan besar menyebabkan
terjadinya perforasi spontan pada bagian MT yang
sudah mengalami nekrosis

Perforasi spontan
Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar
Tekanan dalam cavum tympani menurun
Klinis:
Keadaan menjadi lebih tenang yang tadinya
gelisah
Otore(+) pd liang telinga
Otalgi menurun
Panas turun
Gangguan pendengaran
Kadang2 gejala URI
Masih ada

Otoskopi
Membran timpani :perforasi
hiperemia
MAE : sekret mukopurulen
kadang tampak pulsasi (berdenyut)
Terapi
Antibiotika
Dekongestan
Pulsasi Cuci Telinga H
2
O
2
3 % 3-5 Hari

Stadium resolusi
Stadium penyembuhan:


Klinis:
Keluhan menurun

Otoskopi
Posisi membran kembali Normal
Hiperemia (-)
Perforasi MT (+)

Terapi
Tidak perlu
Edukasi hindari URI
OMSK
Otitis Media Supuratif Kronik
(OMSK)
Batasan :
INFEKSI kronis (>2 bln) yang mengenai
mukosa dan struktur tulang di dalam cavum
tympani dgn perforasi+sekret yang keluar
dari telinga terus-menerus/hilang timbul,

Sekret :encer,kental,bening,nanah


Patogenesis
OMA OMSubA OMSK sekret tidak
cepat kering
atau selalu
kambuh lagi
< 3 minggu 3 minggu 2 bulan > 2 bulan

Pengobatan terlambat diberikan - adanya perforasi MT yg
permanen
Terapi tidak adekuat - tdpt smber infeksi di hidung
Virulensi kuman tinggi faring, nasofarings, sinus
Daya tahan tubuh rendah / gizi kurang paranasal
Hygiene buruk - sudah terbentuk jaringan
patologik yang irreversibel dlm
rongga mastoid
- gizi dan higiene yg kurang
ETIOLOGI

Kuman-kuman penyebab :
Pseudomonas
Stafilokokus
Proteus
E.coli
Gambaran patologi
Perubahan pada Membran Timpani
Perubahan pada mukosa
Perubahan pada tulang

Perubahan pada membran timpani
Perforasi sentral
Letak perforasi pd pars tensa membrana
timpani (MT). Seluruh tepi perforasi masih
mengandung sisa MT.
Perubahan pada membran timpani
Perforasi Marginal
Perforasi yang terjadi pada pinggir margo
timpani , dimana sebagian tepi perforasi
langsung berhubungan dgn anulus atau
sulkus timpanikum
Hal ini menandakan bahwa tulang pada
margo timpani telah mengalami destruksi.
Perubahan pada membran timpani
Perforasi atik
Perforasi yang terjadi pada pars flaksida.
Hal ini menandakan bahwa sudah ada
kholesteatoma pada epitimpanum.

PERFORASI


PARS TENSA PARS FLACCIDA

CENTRAL MARGINAL ATIK
- Bulat TOTAL
- Ginjal
- Subtotal

- BENIGNA MALIGNA
Perubahan pada mukosa
Hipertrofi : mukosa mengalami
pembesaran sel

Degenerasi : mukosa mengalami degenerasi
Dan berubah menjadi jaringan granulasi
atau polip


Metaplasi : mukosa mengalami perubahan
dari sel kuboid menjadi sel epitel dapat
terbentuk kolesteatoma

Perubahan pada tulang
Struktur tulang dalam cavum tympani dan
sekitarnya mengalami :
Osteitis
Destruksi
Nekrosis


Perubahan pada tulang menunjukkan
OMSK tipe bony/maligna

Pembagian klinik OMSK
Tipe Benigna = tipe aman = tipe mukosa
(Tubo-timpanal, Hipertropik)


1. Keradangan hny sbtas mukosa sj, tdk
mengnai tulang
2. Mukosa hipertrofi
3. Perforasi sentral (subtotal) pd pars
tensa
4. Granulasi (-)
5. Kolesteatoma (-)
6. Gangguan pendengaran ringan/sedang
7. Jarang menimbulkan komplikasi yang
berbahaya
Pembagian klinik OMPK
Tipe Maligna = tipe bahaya = tipe bony
(Atiko antral)
Degeneratif :

1. Perforasi besar
2. Granulasi / polip (+)

Metaplastik :

1. Perforasi atik/marginal
2. Kolesteatoma (+)
3. destruksi tulang pd margo timpani

Sering timbul komplikasi berbahaya


kolesteatoma
Definisi
suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi
epitel (keratin). Deskuamasi terbentuk terus
lalu menumpuk sehingga kolesteatoma
bertambah besar

Teori Terjadinya
1. Teori Invaginasi
2. Teori Migrasi
3. Teori Metaplasi
4. Teori implantasi


KLASIFIKASI
1. Kolesteatom kongenital
2. Kolesteatum akuisital

a) Kolesteatum aquisital primer
b) Kolesteatum aquisital sekunder






PATOGENESIS

Kolesteatoma media baik tumbuhnya kuman memicu respon imun lokal

mediator inflamasi dan sitokin meningkat
antara lain IL 1, IL 6, TNF , TGF

Menstimulasi sel2 matriks produksi keratin (deposisi keratin), berangiogenesis,
hiperproliferatif dan destruktif

Teori lama (mulai ditinggalkan) teori baru

Kolesteatoma bertumbuh, ostoclast dan mononuklear inflamatory
massa meningkat cell ( karena ada infeksi bakteri)

Mendesak organ sekitar produksi enzym collagenase, asam
Dan menyebabkan nekrosis tlg fosfat, enzym proteolitik

Nekrosis tulang terjadi karena menimbulakan nekrosis pd tlg dsbut
Penekanan masa kolesteatoma enzymatic bone

destructiondestruksi ossicle, bone labyrinth, kanal dari N VII, tegmen tympani, dasar
cavum timpani
komplikasi : labirintis, meningitis, abses otak


Diagnosa
Keluhan & Gejala
Otore terus menerus > 2 bulan
Kental / busuk Kolest/destruksi tulang
Encer Mukosa hipertrofi
Pendengaran menurun


Diagnosa
Pemeriksaan Telinga (Otoskopi)
Sekret pada MAE
Perforasi membran timpani
central benigna
marginal/atik maligna
Mukosa :
Menebal benigna
Granulasi / polip} maligna
kolesteatoma
Diagnosa
Pemeriksaan Pendengaran
Suara bisik
Tes garpu tala tuli konduksi/campuran
Audiogram

X-Foto mastoid (Posisi Schuller)
Mastoid : Sklerotik
Rongga kolesteatoma

Kultur dari sekret telinga dan uji sensitivitas
antibiotik


Terapi
Tipe Benigna
Stadium Aktif
Ear toilet : cotton bud kering steril
obat pencuci telinga H2O2 3% 3-5 hr harus dikeringkan
setelah irigasi
Antibiotik :
Tetes Telinga yg mengandung antibiotik & KS
Sistemik : Clindamycin 3x 150-300 mg po selama 5-7 hari
Sambil menunggu kultur
Pengobatan sumber infeksi yang menyebabkan sekret ttp
ada k/p dilakukan pembedahan mis adenoidektomi dan
tonsilektomi


Stadium Tenang setelah sekret kering
Pembedahan : bila ditemukan polip/ jar granulasi
operasi miringoplasti / timpanoplasti

Terapi
Tipe Maligna
PRINSIP : pembedahan, yaitu mastoidektomi
Terapi konservatif terapi sementara
sebelum operasi
Mastoidektomi radikal dan radikal dg
modifikasi
Tujuan Operasi Mastoidektomi
Menghilangkan sumber infeksi
Mencegah terjadinya komplikasi
Mempertahankan fungsi pendengaran

EDUKASI
komplikasi OMSK


ekstrakranial intrakranial
Mastoiditis - abses ekstradural
Petrositis - trombosis sinus lateralis
Paresis fasialis - abses subdural
Labirinitis - meningitis
Abses subperiosteal / abses
retroaurikular - abses otak
Abses bezold - hydrosefalus otitis
Poin perbandingan Otitis Media
Perbandingan OMA OMS
Nyeri telinga (+) (-)
Inflamasi akut/ demam (+) (-)
Efusi telinga tengah (+) (+)
Membran timpani bombans (+) (-)
Gerakan membran timpani
berkurang
(+) (+)
Gangguan pendengaran (+) (+)
Otore purulen akut (+) (-)
Membran timpani hiperemi (+) (-)

Вам также может понравиться