Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus : 1. Akuisisi barang dan jasa 2. Pengeluaran kas 3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian
B. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan Yang Terkait
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Dokumen yang umum digunakan meliputi : a. Permintaan Pembelian (purchase requisition) b. Pesanan Pembelian (purchase order) c. Faktur Vendor (vendors invoice) d. Memo debet (debit memo) e. Voucher (voucher) f. File Transaksi Akuisisi g. Jurnal Akuisisi (listing) h. File Induk Utang Usaha (accounts payable master file ) i. Neraca saldo utang Usaha (accounts payable trial balance) j. Laporan Vendor (vendors statement) k. Cek l. File Transaksi Pengeluaran Kas (cash disbursement transaction file) m. Jurnal atau listing Pengeluaran Kas (cash disbursement journal or listing)
C. Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Siklus akuisisi dan Pembayaran Perusahaan menggunakan internet dan opsi e-commerce lainnya untuk merampingkan proses akuisisi barang dan jasa serta proses lainnya seputar manajemen mata rantai suplai. Sementara itu, EDI telah digunakan selama bertahun-tahun oleh pemasok dan pelanggan besar, yaitu teknologi berdasarkan internet yang sekarang memungkinkan hubungan elektronik antara pemasok dan pelanggan yang lebih kecil. Informasi mengenai deskripsi produk, penetapan harga, skedul pengiriman, dan syarat lainnya telah tersedia di Internet melalui website vendor dan database yang dapat diakses dengan mudah lainnya. Agen pembelian mengakses informasi mengenai produk yang diperlukan dari host of provider sebelum mengambil keputusan akuisisi.
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang yang luas : 1. Pengujian akuisisi : a. Fungsi memroses pembelian, b. Fungsi menerima barang dan jasa, c. Fungsi mengakui kewajiban 2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat yaitu memroses dan mencatat pengeluaran kas.
Pengendalian Internal Kunci Untuk Setiap Fungsi Bisnis 1. Otorisasi Pembelian Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan memastikan bahwa barang dan jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan perusahaan yang diotorisasi, dan menghindari akuisisi item yang berlebihan atau tidak diperlukan. 2. Pemisahan penyimpanan Aktiva dari fungsi Lainnya Untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan. 3. Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independent atas Transaksi Dalam beberapa perusahaan , pencatatan kewajiban atas akuisisi dibuat atas dasar penerimaan barang dan jasa. Dalam perusahaan lainnya, pencatatatn ditangguhkan hingga faktur vendor diterima. 4. Otorisasi Pembayaran Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk : a. Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat b. Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi utang usaha c. Pemeriksaan yang dicatat atas dokumen pendukung oleh si penendatanganan cek pada saat ditandatangani. Merancang pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi untuk akuisisi. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi : 1. Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, konsisten dengan kepentingan utama klien (keterjadian). 2. Akuisisi yang ada telah dicatat (kelengkapan). 3. Akuisisi telah dicatat secara akurat (keakuratan). 4. Transaksi akuisisi telah dicantumkan dengan benar dalam file induk pesediaan dan utang usaha serta diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran). 5. Akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi) . 6. Transaksi akuisisi telah dicatat pada tanggal yang benar (penetapan waktu). Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi harus diperiksa seacara lebih teliti. Kebenaran banyak akun aktiva, kewajiban, dan beban tergantung pada pencatatan transaksi yang benar dalam jurnal akuisisi, terutama yang berhubungan dengan keempat tujuan tersebut : Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, konsisten dengan kepentingan utama klien (keterjadian). Akuisisi yang ada telah dicatat (kelengkapan). Akuisisi telah dicatat secara akurat (keakuratan). Akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi). Merancang pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi untuk pengeluaran kas. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pengeluaran kas : 1. Pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasayang benar benar diterima (keterjadian). 2. Transaksi pengeluaran kas yang ada telah dicatat (kelengkapan). 3. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat sudah akurat (keakuratan). 4. Transaksi pengeluaran kas telah dicantumkan dengan benar dalam file induk utang usaha dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran). 5. Transaksi pengeluaran kas telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi). 6. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang benar (penetapan waktu). Sampling atribut untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran dibandingkan dengan siklus lainnya : 1. Banyak akun yang terlibat dalam siklus ini, termasuk laporan laba rugi dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang mungkin akan mempengaruhi laba. 2. Transaksi dalam siklus ini dituntut pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan kontruksi. hal ini mengakibatkan kemungkinan salah saji. 3. Auditor sering kali memisahkan item item yang bernilai besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100 persen. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi utang usaha. Fokus terkini perusahaan pada perbaikan aktivitas manajemen mata rantai suplainya menimbulkan banyak perubahan dalam perancangan sistem yang digunakan untuk mengawali serta mencatat aktivitas akuisisi dan pembayaran. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren. Sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang usaha. Auditor umumnya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi relatif tinggi untuk utang usaha. Auditor juga menilai resiko inheren sebagai sedang atau tinggi. Menilai risiko pengendalian dan merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan substantif atas transaksi. Auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha. Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban.
Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha. Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah untuk menentukan apakah saldo utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara layak. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha, termasuk dalam pengujian kewajiban setelah periode. Pengujian Kewajiban setelah Periode Berikut adalah prosedur audit yang umum : Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Selanjutnya Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari untuk Tagihan yang Belum Dibayar Beberapa Minggu Sebelum Akhir Tahun Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir Tahun ke Faktur Vendor Terkait Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh Tempo ke Neraca Saldo Utang Usaha Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan Bisnis
Pengujian Pisah Batas Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar. 1. Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Titik Persediaan 2. Persediaan dalam Perjalanan
Reliabilitas Bukti Auditor harus memahami reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang umumnya digunakan untuk memverifikasi utang usaha : faktur vendor, laporan vendor dan konfirmasi.
Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor Laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi utang usaha karena mencantumkan saldo akhir. Sedangkan faktur vendor lebih unggul dalam memverifikasi transaksi karena auditor memverifikasi setiap transaksi dan faktur menunjukkan rincian akuisisi.
Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi Perbedaan yang paling penting antara laporan vendor dan konfirmasi utang usaha terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor (pihak ketiga yang independen) tetapi berada di tengah klien pada saat auditor memperiksanya
Ukuran Sampel Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, tergantung pada faktor- faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian risiko pengendalian dan utang tahun sebelumnya. Jika pengendalian internal klien lemah, yang bukan merupakan hal yang umum untuk utang usaha, hampir semua item populasi harus diverifikasi. Pada situasi lainnya, pengujian yang minimal mungkin sudah mencukupi
Rangkuman Mata Kuliah Auditing I kelas C Bab 19 Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian Pengendalian,Pengujian Subtantif atas transaksi, dan Utang Usaha Pertemuan 4 untuk Drs. Wartono, Msi., Akt., CPA, CA
Oleh Gilang Muhammad Akbar F0312057 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Semester ganjil 2014/2015