Dr. Mohammer Pasha BAGIAN FISIOLOGI Fakultas Kedokteran UNPRI
HIGH ALTITUDE MEDICAL PROBLEMS Its dangerous up there !!! Keadaan pada Tempat Tinggi w Pada ketinggian > 1,500 m (4,921 ft) atas permukaan laut w Tekanan barometer menurun (hypobaric) w Tekanan parsial oksigen menurun (PO 2 ) w Suhu udara menurun w Kelembaban rendah w Intensitas cahaya matahari meningkat Ketinggian (kaki) Tekanan Barometer (mmHg) pO2 Udara (mmHg) pO2 Alveoli (mmHg) pCO2 Alveoli (mmHg) 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 523 349 226 141 87 110 73 47 29 18 67 40 18 36 24 24 HIPOKSIA pO2 Alveoli P barometer pO2 Udara EFEK AKUT HIPOKSIA Terpapar pada High Altitude Mengantuk, malas, kelelahan mental dan otot, sakit kepala, mual dan euforia, susah bernafas Kedutan otot, Kejang Koma Ketinggian 12.000 kaki Ketinggian >18.000 kaki Ketinggian >23.000 kaki MOUNTAIN SICKNES AKUT, EDEMA Otak & Paru (bbrp jam 2 hari setelah naik dgn cepat di tempat tinggi) Mountain sicknes akut & Edema Otak Edema Otak Hipoksia Vasodilatasi pemb.darah otak Dilatasi Arteriol Tekanan Kapiler Rembesan cairan intravaskular Jar. Otak Edema Paru Mountain sicknes akut & Edema Paru Hipoksia hebat Vasokonstriksi : Vena Pulmonalis >> Arteri Pulmonalis Tekanan Kapiler Rembesan cairan intravaskular Jar. Paru Transportasi Udara Ketinggian 20.000-40.000 kaki Pressured Cabin Tek. & Komp. Udara ~pd permukaan laut Cabin Pressurization GAGAL Tekanan dalam cabin Hypoxia & Expansi gas-gas dlm cavities Emboli Udara Tekanan dalam cabin Tekanan dalam cabin Individu berada Tempat tinggi (pO2 rendah) Dlm beberapa hari, minggu, tahun AKLIMATISASI Efek buruk pd tubuh Ventilasi paru Eritrosit Kapasitas Difusi Vaskularisasi Kemampuan sel gunakan O2 Mekanisme Ventilasi paru pO2 tiba-tiba Rangsang kemoreseptor Ventilasi alveolus (65%) pCO2 pH cairan tubuh Hambat Pusat Pernafasan Vent. alveolus 2-5 hari HCO 3 -
Hilangkan Vent. alveolus (400%) Mekanisme jumlah Eritrosit (POLISITEMIA FISIOLOGIS) HIPOKSIA (pO2 ) 2-3 hari Sekresi eritropoetin (pembentukan eritrosit) Hb(~20gm/dL), Ht (~60), Vol. Darah (20-30%) Jml. Eritrosit : 6-7 juta/mm 3 Mekanisme Kapasitas Difusi Luas permukaan difusi Permukaan membran Alveolus Dorongan darah kapiler paru
KAPASITAS DIFUSI Vol. Darah Kapiler paru Vol. Paru Tek. Arteri paru Mekanisme VASKULARISASI tu.jaringan Aktif (otot vent.kanan) HIPOKSIA KRONIK Jumlah & Ukuran Kapiler Mekanisme Kamampuan sel gunakan O2 HIPOKSIA (pO2 ) Jumlah Mitokondria Sist. Enzim oksidatif Sel Sel gunakan O2 MOUNTAIN SICKNESS KRONIK Eritrosit & Ht sangat Tek. Arteri Pulmonalis sangat Pembesaran jantung Kanan Tek. Arteri Perifer Gagal jantung kongestif EFEK TEKANAN PARSIAL GAS YG TINGGI Pada TUBUH (N2, O2 & CO2) MENYELAM (DIVING) Kepadatan Air >>> Udara Tekanan air sedalam 33 kaki = 2 X tekanan di permukaan = 2 Atmosfir 66 kaki = 3 Atmosfir Seluruh Jar. Tubuh mendapat Tekanan langsung Permukaan Laut Inspirasi (Total Lung Vol. = 6L) Sedalam 33 kaki (10 M) : Vol. Paru = 3L Sedalam 99 kaki (30 m) : Vol. Paru = 1.5L Lebih dalam Tekanan semakin Tinggi Rongga Udara mengecil Kerusakan paru Narkosis Nitrogen (Tek. Nitrogen yg TinggI) Penyelam : berdiam 1 jam NARKOSIS !!! (N2 menurunkan kepekaan syaraf) 120 Kaki : rasa riang & kurang hati-hati K e d a l a m a n 150-200 Kaki : rasa ngantuk 200-250 Kaki : tenaga (lemah) >250 Kaki (8,5 atm) : Tidak dpt berbuat apa-apa Kedalaman 180 kaki Kelarutan N2 plasma 7 X N2 Permukaan Laut Efek Negatif tdk muncul Jar. Nyeri hebat Kerusakan Jantung & SSP CEGAH Rekompresi Cepat Dekompresi Lambat DECOMPRESSION SICKNESS Naik scr Perlahan pN2 di Turunkan mel. Difusi & Ekspirasi Naik scr Cepat (18m/mnt) DEKOMPRESI Gelembung N2 Emboli Udara sumbat Pemb.Darah PNEUMOTHORAX AND EMBOLI FORMATION Cegah Cegah Decompression DECOMPRESSION SICKNESS PENYELAM Beri O2 murni Gelembung N2 tdk terjadi Keracunan O2 KERACUNAN OKSIGEN AKUT Hirup O2 Tekanan Tinggi pO2 Jaringan Tinggi 4 atm pO2=3040mmHg Kejang Koma Radikal Bebas Oksidasi as.Lemak tdk Jenuh & Enzim sel Kerusakan metabolisme sel t.u. jar.saraf Mual, Kedutan otot,pusing, ggn Penglihatan, disorientasi Gerakan tubuh Percepat Keluhan KERACUNAN CO2 DLM PENYELAMAN LAUT DALAM Faktor Kedalaman Tdk meningkatkan pCO2 Alveoli CO2 Dihirup kembali Hiperventilasi (8-11 kali) Alat selam Helm CO2 tertimbun Dlm Ruang Rugi pCO2 > 80 mmHg pCO2 = 80 mmHg (batas toleransi) Kematian Depresi Pusat Pernapasan TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK O2 Diberikan 2-3 atm (mel. Masker /Pipa Intratrakea) Gas di sekitar tubuh = udara Norma Dikompres Tekanan sama Terapi untuk : Gangren Gas Proses Infeksi Terhenti pO2 > 70 mmHg Pertumbuhan Kuman Klostridium (anaerob) Terhenti Terapi lain : Keadaan Decompression Sickness Keracunan Karbonmonoksida Emboli Gas pd Arteri Infark Miokard Osteomielitis Bahaya : Decompression Sickness Keracunan O2 Ledakan/Kebakaran Gas Iritan GAS IRITAN PRIMER Mudah larut dalam air, sehingga mudah menempel pada mukosa yang basah dan kulit yang berkeringat. Gejala : Bronkospasme, sulit bernapas, edem paru. Contoh : Amonia, H2S, Formalin, Klorin, gas air mata. GAS IRITAN SEKUNDER Kelarutan sedang dalam air Gejala : Campuran dari gejala gas iritan primer dan tersier. Contoh : Bromine, Fluorin GAS IRITAN TERSIER Tidak mudah larut dalam air. Tidak memberikan gejala awal seperti batuk, mata perih, tetapi langsung terjadi edem paru. Contoh : NO