Вы находитесь на странице: 1из 11

Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

5
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Peta Topografi
2.1.1 Pengertian
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan
skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah gambaran tentang permukaan bumi
dengan detailnya (jalan, sungai, jembatan, rumah, dll) yang disajikan dalam bidang
datar dengan perbandingan tertentu. Unsur-unsur tersebut dapat dikenal maupun
diidentifikasi dan pada umumnya untuk memperlihatkan keadaan yang
sesungguhnya.
Pengertian lain mengenai peta topografi ada dua, yaitu :
a. Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi beserta bangunan
alami maupun buatan manusia yang ada di atasnya.
b. Peta yang menggambarkan relief/sifat permukaan bumi yang
digambarkan dengan garis kontur.
2.1.2 Garis Kontur
aris kontur adalah garis di peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian yang sama, di atas atau di ba!ah referensi ketinggian tertentu di muka
bumi. "e#uraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya
inter$al kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak hori%ontal antara dua
garis kontur dapat ditentukan dengan #ara interpolasi. aris kontur tidak boleh saling
berpotongan satu sama lain. &elain itu garis kontur harus merupakan garis yang
tertutup baik di dalam maupun di luar peta.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
'
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
Pada gambar berikut ditunjukan jenis-jenis garis kontur :
(a)
(b)
(#)
Gambar 2.1 Jenis!enis garis "ontur.#a$ Kontur sebua% bu"it& #b$ Kontur
sebua% sungai& #'$ Kontur pa(a (aera% (atar
( )5*
( +5*
(55*
( '5*
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
,
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
&ifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut :
-. aris kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), ke#uali pada batas peta.
.. /ua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling
berpotongan.
). aris kontur tidak mungkin ber#abang (dalam hubungannya dengan keaslian
alam, ke#uali buatan manusia).
+. aris kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, ke#uali
pada bagian tanah yang $ertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit.
5. &emakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat.
'. &emakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang.
,. aris kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan #embung kearah turunnya
tanah.
0. aris kontur yang melalui lembah atau teluk akan #embung kearah titik atau
hulu lembah.
1. aris kontur yang memotong sungai akan #embung kearah hulu sungai.
-*. aris kontur yang memotong jalan akan #embung kearah turunnya jalan.
aris kontur merupakan #iri khas yang membedakan peta topografi dengan peta
lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan
bumi yang dipetakan. /ari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis
kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung $olume galian
dan timbunan.
2.2 Ta%ap Pembuatan Peta
2.2.1 Pengu"uran Kerang"a Peta
a. "erangka horisontal
&esuai dengan keadaan luas daerah yang akan dipetakan, maka kerangka peta yang
digunakan dalam praktikum adalah berupa poligon. Poligon dibagi menjadi poligon
terbuka dan tertutup.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
0
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
/alam proses pembuatan kerangka horisontal poligon terbuka/tertutup diikatkan pada
titik pasti yang telah diketahui koordinatnya.

34
5
51
12
1
45
4
23
2
3
51
12
45
23
34
1
2
3
4
5
Gambar 2.2 Pengu"uran "erang"a %orisonta)
"eterangan :
-,.,),2 : nomor titik

-
,
.
,
)
,2 : sudut dalam poligon

-
,
.
,
)
,2 : sudut luar poligon

-.
,
.)
,
)+
,2 : azimuth
3umus-rumus yang harus dipenuhi :
a. &yarat sudut
4umlah sudut dalam poligon : d 5 (n 6 .) 7 -0*
o
4umlah sudut luar poligon : 5 (n ( .) 7 -0*
o
/imana : n 5 jumlah titik poligon
5 jumlah sudut poligon
b. &yarat sisi
4umlah proyeksi pada sumbu y 5 (d sin ) 5 *
4umlah proyeksi pada sumbu 7 5 (d #os ) 5 *
#. Azimuth a!al
Pengukuran azimuth didasarkan pada arah utara magnet bumi atau azimuth
kompas.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
1
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
d. 8enghitung azimuth masing-masing titik
Untuk poligon sudut dalam (n,n(-) 5 (n 6 -, n) ( -0*
o
-
/
Untuk poligon sudut luar (n,n(-) 5 (n 6 -, n) - -0*
o
(
9
/imana : n 5 nomor titik
5 azimuth

/
5 sudut dalam polygon

9
5 sudut luar polygon
:ara perhitungan poligon dilakukan menurut tetapan :
-. 8enjumlahkan sudut dari sudut dalam atau luar yang diukur.
.. 8enentukan besar penyimpangan () kemudian memberikan koreksi pada tiap
titik.
). 8enghitung sudut jurusan didasarkan pada sudut poligon yang telah terkoreksi.
+. 8enghitung proyeksi titik ke sumbu 7 dan y yaitu d sin dan d #os .
5. 8enentukan penyimpangan jumlah jarak proyeksi dan memberikan koreksi pada
tiap-tiap jarak tertentu
b. "erangka $ertikal
"erangka $ertikal diukur dengan menggunakan alat aterpass. Pekerjaan
aterpassing atau pengukuran beda tinggi yaitu :
-. Pengukuran beda tinggi di suatu tempat
.. Pengukuran profil/penampang tanah pada arah memanjang.
;eda tinggi antara dua titik adalah selisih tinggi dalam $ertikal atau jarak terpendek
antara dua ni$o yang melalui titik tersebut. Penampang adalah tampang yang arahnya
melintang. Pengukuran beda tinggi diperlukan untuk menghitung $olume galian dan
timbunan tanah.
/alam pembuatan peta topografi digunakan pengukuran memanjang untuk
ketinggian titik detail dan dari hasil pengukuran didapat beda tinggi suatu titik ikat
(poligon) terhadap titik ikat lainnya. ;eda tinggi yang didapat nantinya akan
digunakan sebagai data dalam pembuatan dan penggambaran peta topografi.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
-*
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
Pengukuran beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan berbagai #ara, antara
lain :
-. 8etode menyipat datar
;<= ;<;
>
=
>
;
i
;
>
=;

=
Gambar 2.* Pengu"uran be(a tinggi (engan meto(e men+ipat (atar
8etode ini menggunakan aterpass sebagai alat ukurnya
>
=;
5 ;<
=
6 ;<
;
>
;
5 >
=
( >
=;
/imana :
>=; : beda tinggi antara titik = dan titik ;
;< : ;a#aan benang tengah
> : "etinggian/ele$asi
.. 8etode barometris
Gambar 2., Pengu"uran (engan
meto(e barometris
>
=;
;
=
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
--
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
8etode barometris menggunakan barometer sebagai alat ukurnya. 8etode ini
memakai prinsip menggunakan tekanan udara pada tempat yang akan di#ari
ketinggiannya. Untuk mengetahui ketinggian dari muka air laut rata-rata. &etelah
ketinggian diketahui maka beda tinggi yang diperoleh kurang akurat, karena
tergantung dari suhu, kelembaban udara, dan juga gaya tarik bumi.
/alam pemilihan titik detail harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, yaitu jangan
terlalu jarang maupun terlalu rapat. 4ika titik terlalu jarang maka hasil peta situasi
tidak akan men#erminkan kondisi yang sebenarnya, namun jika terlalu rapat,kurang
efisien. Untuk daerah datar #ukup diambil beberapa titik saja tetapi untuk tanah
bergelombang diambil titik efektifnya, untuk parit diambil data tentang kedalaman
dan lebarnya.
=gar pengambilan titik detail lebih mudah, mengenai sasaran, maka titik tersebut
dapat dikelompokan sebagai berikut :
a. semua jalan (meliputi : jalan raya, jalan ke#il, dll)
b. saluran-saluran air batas sungai, batas pantai
#. jembatan, gardu listrik, tugu, monumen, dll
d. lapangan olahraga, lapangan terbang, persa!ahan, permukiman
e. kantor pemerintahan, kantor polisi, bank, pasar, toko, dll
f. batas-batas propinsi, kabupaten, ke#amatan, kelurahan, dll
Pada setiap pengukuran suatu titik detail, perhitungan, jarak dan beda tinggi
dilakukan dengan #ara tachimetri atau disesuaikan dengan alat yang digunakan,
untuk theodolit digunakan rumus-rumus sebagai berikut :
;=
;;
% m ;
>=; i
=
4d
Gambar 2.- Pengu"uran be(a tinggi (engan 'ara tachimetri
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
-.
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
4d (jarak datar) 5 4m #os m
5 (;= 6 ;;) 7 -** 7 #os
.
m
;eda tinggi 5 > 5 ? (;= 6 ;;) 7 -** sin .m ( i6 ;<
/imana :
i 5 tinggi alat
;= 5 ba#aan benang atas
;; 5 ba#aan benang ba!ah
;< 5 ba#aan benang tengah
m 5 sudut miring
% 5 sudut zenith 5 1*
o
- m
> 5 beda tinggi antara titik = dan ;
4d 5 jarak datar
4m 5 jarak miring
). 8etode trigonometri

% ;
m
>
=;
i
=

4d
Gambar 2.. Pengu"uran (engan mengguna"an 'ara trigonometri
Pada metode ini alat yang digunakan adalah theo!olit.
;eda tinggi antara = dan ; 5 4d tan m
/imana :
4d 5 jarak datar
% 5 zenith
m 5 sudut miring
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
-)
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
#. /ata yang harus diukur
/ata yang harus di#ari tergantung dengan alat yang digunakan. /ata yang perlu
diukur dalam kaitannya dengan pengukuran kerangka horisontal dengan
menggunakan theo!olit adalah benang atas, benang ba!ah, benang tengah, azimuth,
%enith, tinggi alat dan sket pengukuran, sedangkan data yang perlu diambil untuk
kerangka $ertikal adalah data dari penggunaan aterpass yaitu benang atas, benang
ba!ah, dan benang tengah.
d. Praktikum yang dilaksanakan
Praktikum dilaksanakan di lokasi @akultas <eknik Uni$ersitas &ebelas 8aret
&urakarta. "erangka horisontal berupa poligon segi lima tidak beraturan. Pengukuran
kerangka horisontal dengan menggunakan Theo!olit "il! T#$ dan Digital Theo!olit
(DT), sedangkan untuk kerangka $ertikal digunakan alat berupa "aterpass. &etiap
titik poligon dilakukan dua kali pengukuran, yaitu pengukuran pergi dan pengukuran
pulang.
2.2.2 Pengu"uran Titi" Detai)
<itik detail adalah semua penampakan yang ada di muka bumi baik alamiah maupun
buatan manusia. Pada pengukuran ini tidak mungkin dilakukan se#ara lengkap dan
terperin#i, oleh karena itu harus diambil titik detail seefektif mungkin yang dapat
me!akili dalam penggambaran peta situasi nantinya.
a. :ara-#ara pengambilan titik detail
/alam pengukuran titik detail dapat dilakukan dengan berbagai #ara, antara lain :
-. Pengukuran <itik /etail dengan :ara 8eman#ar
- -
0 . 0 .
, = ) , )
;
' + ' +

5 5
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
-+
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV

ambar 2./ Pengu"uran titi" (etai) (engan 'ara meman'ar
:ara ini dipakai jika jarak antara titik tetap berdekatan. = dan ; adalah titik tetap.
/ari gambar di atas pesa!at diletakan di titik = lalu diambil a-, a., a),2, sedangkan
arah sumbu masing-masing menjauhi titik =, begitu juga titik ;.
.. Pengukuran <itik /etai dengan :ara 8elompat
</
-
-
Gambar 2.0 Pengu"uran titi" (etai) (engan 'ara me)ompat
=dakalanya kita mengalami kesulitan jika menggunakan metode meman#ar dalam
mengukur titik detail karena titik tetap berjauhan, sehingga diperlukan #ara
melompat.
). Pengukuran <itik /etail dengan :ara rid
/ilakukan dengan membuat grid-grid tiap jarak tertentu.
b. /ata yang >arus /iukur
/ata pengukuran titik detail yang diperlukan adalah azimuth, zenith, benang atas,
benang ba!ah, benang tengah, dan tinggi alat serta sketsa pengukuran titik tersebut.
/ata tersebut digunakan untuk men#ari jarak dan beda tinggi antara tempat alat
didirikan dengan titik detail yang diukur.
#. Praktikum yang /ilaksanakan
=lat yang digunakan untuk pengukuran titik detail adalah theo!olit il! T#$ dan
digunakan #ara pengukuran meman#ar pada tiap titik poligon. Pada titik poligon
dilakukan pendekatan dalam arah a%imuth *
o
, +5
o
, 1*
o
, -)5
o
, -0*
o
, ..5
o
, .,*
o
, dan
-
.
)
+
5
'
,
0 .
)
+
5
'
,
0
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah
-5
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok IV
)-5
o
serta ke arah titik penting lainnya, antara lain sudut-sudut bangunan, jalan,
talud, saluran air, dan lain-lain.

Вам также может понравиться