Вы находитесь на странице: 1из 8

Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer

tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvasdfghjklzxcvwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop



BAB I I

KONSEP ALAM (Relasi antara Hukum
Alam dengan Hukum Al-Quran)

9/23/2011
Kelompok 2
- Asriati Wahyuni
- Kaswan
- Juan Fajar Cahya
- Indra
- Iqbal Ramadhan
- Resty Fauziyah Octaviany


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena atas karunia-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan. Selain itu, kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan
teman-teman yang telah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan laporan
penelitian ini.
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai bahan pembelajaran dan motivasi agar
pemabaca bisa lebih paham tentang materi ini yang berjudul KONSEP ALAM (Relasi antara
Hukum Alam dengan Hukum Al-Quran).
Dan inilah hasil makalah kami dari beberapa materi yang kami dapatkan. Tidak lupa
makalah ini sebagai cerminan bagi kami untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Namun demikian, kami menyadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dosen dalam bidang
ini.
Akhir kata, takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, demikian pepatah
bijak, kiranya dengan semakin bertambahnya wawasan dan pengetahuan, kita semakin
menyadari bahwa Allahlah sumber segala ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi manusia
yang bertakwa kepada Allah swt.



Cilegon, 22 September 2011


Kelompok 2








BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Mahasiswa meyakini bahwa manusia hanya bisa selamat apabila menaati hukum
Allah secara totalitas, baik hukum Alam (hukum Kauniyah) maupun hukum agama
(hukum Qur'aniyah) secara bersamaan.
Tujuan Intsruksional Khusus (TIK):
Mahasiswa bisa menjelaskan hubungan antara hukum Alam dan hukum Agama
(hukum Al-Quran).
Mahasiswa termotivasi untuk secara konsisten menaati hukum alam dan hukum
agama dalam segala aktivitas hidupnya, termasuk dalam pengembangkan sains,
teknologi dan seni.
Pokok Pokok Materi :
Allah telah menciptakan alam, sekaligus dengan hukum alam yang absolut (tetap,
pasti dan objektif). Dalam hal ini, segenap makluk Allah yang berada di langit dan di
bumi, termasuk manusia, secara fisik telah taat kepada hukum alam yang absolut ini,
baik secara terpaksa maupun sukarela (Thawan aw karhan). Allah pun telah
menciptakan aturan tentang tata prilaku manusia, baik perilaku sosial ekonomi,
social politik, maupun social budaya termasuk cara berpakaian.














BAB II INTI MATERI
Eksistensi dan Relasi Hukum Alam dan Hukum Al-Quran :
Allah telah menciptakan alam (mikro dan makro) dalam jumlah jenis dan items yang
sangat sepktakuler. Dalam tempo enam hari.
1
alam berjalan dengan tertib maka Allah
membuat seperangkat aturan (law).
2
Aturan Allah terbagi dua katagori yakni :
Pertama : Hukum Alam (hukum Kauniyah, ghair mathluwwi = tidak tertulis) tetapi
melekat pada alam itu sendiri. Beberapa contoh hukum alam adalah hukum gravitasi,
hukum rotasi, hukum daur, dll. Kedua : Hukum agama (hukum Qur'aniyah) yang
tertulis (mathluwwi ) di dalam kitab-kitab Allah, seperti larangan berzina, riba,
mengumpat dan perintahj berdzikir, shalat, sabar, tawakkal, dll.
Semua hukum Allah, baik hukum Kauniyah maupun Qur'aniyah BERSIFAT
ABSOLUT memiliki sifat yang sama yakni (1). Pasti (exact). Allah menjelaskan :
"Sesungguhnya Aku menciptakan sesuatu menurut ketentuan yang pasti (QS. 54 : 49).
(2). Objektif , yaitu berlaku kepada apa dan siapa saja (QS. 15:21). (3). Tetap, yakni
tidak berubah sepanjang waktu (QS. 48 : 23). Karena hukum Allah bersifat pasti,
objektif dan tetap, maka bisa dibuat rumus.
Segenap alam baik yang ada di langit dan di bumi, secara fisik telah taat kepada
hukum alam. Demikian pula di dalam tubuh manusia sendiri hukum alam berjalan
secara otomatis.
Hukum Alam dengan hukum Agama
Perbedaan hukum Alam dengan hukum Agama adalah dalam hal time respons (reaksi
waktu). Reaksi atau akibat hukum Alam jauh lebih cepat daripada hukum Agama.
Segenap kegiatan manusia, baik prilaku ritual maupun prilaku muamalah (ekonomi,
politik, dan sosial budayal) harus menggunakan hukum absolut (din al-Islam) bukan
hukum relatif produk pemikiran filosofis manusia. Dalam skala kecil, berpakaian
harus menggunakan hukum absolut, penegakkan HAM harus menggunakan hukum
absolut .
Azas Kesatuan (Tauhidullah) antara aturan Alam dan Aturan Agama
Hukum alam adalah ciptaan Allah, hukum Al-Quran (Quraniyah) pun ciptaan Allah.
kalau begitu, secara logika tidak mungkin kedua hukum itu bertentangan. Apa-apa
yang dilarang oleh Al-Quran pasti bagus menurut hukum Alam, sebaliknya apa-apa
yang dilarang oleh Al-Quran pasti buruk menurut hukum Alam. Apa yang dianggap
berbahaya menurut hukum Alam, pasti oleh Al-Qur'an diharamkan.
Karena hukum Allah terbagi dua maka Ilmu-ilmu Allah pun terbagi dua yakni Ilmu
Kauniyah seperti Matematika, Fisika, Biologi, Geologi, Kedokteran serta Ilmu-illmu

1
Dan Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. (QS. 11 : 7). Di dalam surat
al-Hajj, satu hari menurut Allah sama dengan 1000 tahun hitungan manusia. Sedangkann di dalam QS. Al-
Maarij, satu hari sama dengan 50.000 tahun. Menurut ahli geofisika (yang mendasarkan hidungannya kepada
pemnbentukkan batu dan sungai), satu periode sama dengan 600 tahun, sedangkan menurut ahli astronomi
(berdasarkan pergerakan bintang, comet), satu periode bisa mencapai 6 milyar tahun.
2
Salah satu aturan Allah tentang alam adalah terjadinya siang dan malam. Allah menegaskan
:Sesungguhnuya dalam kejadian langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(bahan pemikiran) bagi orang yang beriman (QS. 3 : 190).
Qur'aniyah seperti Ulumul Qur'an, Ulumul Hadits,dan Syari'ah, Kedua gugusan ilmu
itu mustahil bertentangan. Apabila manusia berpaling dari hukum Allah yang absolut,
lantas mengambil hukum produk berfikir filosofis manusia yang oleh Allah
dikatagorikan sebagai hukum Jahiliyah, yang bersifat relatif (mudah berubah), maka
pasti manusia akan mengalami kehidupan yang sempit dan menyesakkan (ma'isyatan
dhanka).
Eksistensi Hukum Al-Quran bagi Manusia :
Sejak manusia lahir, Allah telah membekali manusia dengan petunjuk yang bersifat
naluri (instinc, gharizah, ilham),
bayi bisa menyusu kepada ibunya tanpa belajar lebih dahulu. Ini disebut hidayah
ilham atau hidayah wizdan. Tidak cukup dengan naluri, Allah pun memberikan
pancaindera. Dengan petunjuk pancaindera manusia bisa melihat, mendengar,
mencium, meraba, dan merasa. Ini disebut hidayah Hawas. Dengan akalnya, manusia
bisa melahirkan saintek dan seni. Ini disebut hidayah aqli. Akan tetapi pada
kenyataannya karena daya nalar manusia sangat terbatas, maka akal manusia tidak
sanggup menembus persoalan yang berada di luar jangkauan akal, misalnya tentang
hakikat hidup, soal jin, syurga, neraka, dll. Oleh karena itu, manusia memerlukan
hidayah agama (din/ adyan).
orang yang sudah mengetahui ilmu agama pun banyak yang tidak mau mengamalkan
ilmu yang dimilikinya, sering terjadi pertentangan antara ilmu dengan amalnya. Oleh
karena itu manusia memerlukan hidayah Taufiq, yakni petunjuk dari Allah SWT
yang langsung masuk ke dalam hatinya agar seseorang mau melaksanakan ilmu
agamanya. Kemauan untuk mengamalkan ilmu itu disebut hidayah Taufiq (cocok
antara ilmu dan amalnya).
Fungsi hukum Al-Quran
hukum Al-Quran (adyan) berfungsi untuk : (1). Menjaga keselamatan jasad (hifzdu
al-jasad). Untuk itu Allah melarang berkelahi, membunuh, dan memerintah
penegakkan hukum secara tegas dan adil, termasuk hukum qishash dan hudud. (2).
Menjaga keselamatan psikhis (hifzdu an-Nafs). Salah satunya adanya aturan berdzikir,
tawakkal, sabar, qanaah, dan syukur nikmat. (3). Menjaga keselamatan harta (hifdzu
al-mal). Salah satunya adalah aturan jual beli, larangan riba, dan larangan mencuri.
(4). Menjaga keturunan (Hifdzu an-Nasal), Salah satunya adalah aturan pernikahan
dan larangan berzina. (5). Menjaga aqal (hifdzu 'aqli). Salah satunya adalah
keharusan untuk terus menerus mencari ilmu dan larangan meminum khamr.
Pertanyaan Renungan :
Apakah anda percaya bahwa hukum alam secara factual bersifat absolut ?
Jawabannya : ya
Apakah anda menyadari bahwa manusia sebagai bagian dari alam, secara fisik diatur
oleh hukum alam. Jawabannya : Ya, sangat menyadari.
Bisakah manusia menghindari hukum Alam ? Jawabannya : Tidak bisa
Ridakah fisik anda diatur oleh hukum Alam ? Jawabannya : Ridha tidak ridha tetap
harus mau.
Kalau fisik anda diatur oleh hukum Alam yang absolut, pantaskah perilaku anda
diatur oleh hukum yang relatif buatan manusia ? Jawabannya : Sangat tidak pantas.
Menurut anda, hukum apa yang paling tepat untuk mengatur perilaku manusia,
hukum relatif ciptaan manusia atau hukum Al-Quran yang absolut ciptaan Allah ?
Jawabannya : Hukum absolut Al-Quran.
Mungkinkah terjadi pertentangan antara hukum Alam dengan hukum Al-Quran ?
Jawabannya : Tidak mungkin.
Mengapa tidak mungkin ? Jawabannya : Karena kedua-duanya ciptaan Allah.
Mana yang lebih menjamin keselamatan anda, diatur oleh hukum Al-Quran yang
absolut atau oleh hukum manusia yang relatif. Jawabannya : ?????





















BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
PEMBAHASAN :
mana yang lebih menjamin keselamatan anda, diatur oleh hukum Al-Quran yang
absolute atau oleh hukum manusia yang relative. Jawabannya ??
Kami berpendapat : hukum Al-Quran yang absolute yang lebih menjamin keselamatn kami
semua. Karena hukum absolute itu sudah dijelaskan hukum yang memiliki sifat pasti, objektif
dan tetap. Berbeda dengan hukum manusia yang relative sebagai pembandingnya, hukum
tersebut cenderung tak pasti dan dapat berubah-ubah.
KESIMPULAN :
Segenap kegiatan manusia , baik perilaku ritual maupun perilaku muamalah harus
menggunakan hukum absolute ( din al-islam ) bukan hukum relative produk pemikiran
filosofis manusia. Hukum alam adalah ciptaan allah SWT, hukum Al-Quran pun ciptaan
Allah SWT. Oleh karena itu , tidak mungkin terjadi pertentangan antara hukum alam dan
hukum al-quran. Tetapi tetap manusia tidak bisa menghindari hukum alam.

LAMPIRAN DISKUSI
1. Karma itu hukum alam atau hukum al-quran ?
( Syania Sri H. kelompok 12 )
Dalam agama islam tidak dikenal adanya karma, karma tidak ada dalam islam.
Karma berasal dari hindu, budaya hiondu yang masih melekat sampai
perkembangan zaman . Hindu memasuki islam dan membawa budayanya
berupa hukum karma . Jadi di islam tidak ada karma, di islam hanya dikenal
(sunah allah).

2. Hukum alam dan hukum al-quran berkesinambungan, di Indonesia dikenal teori
hukum hujan buatan . bagaimana tugas malaikat memberi rizki ? sedangkan kita dapat
membuat hujan ?
( Jaka kelompok 1 )
Hujan buatan hanyalah cara manusia untuk mendapatkan rizki sama halnya
kita ingin mendapatkan uang dengan cara bekerja, karena hujan buatan
dilakukan dengan cara membawa natrium dan merkuri kedalam sebuah
pesawat, kemudian dijatuhkan diatas gumpalan asap dilangit (awan) supaya
kelembaban meningkat dan curah hujan semakin tinggi. Itupun tidak terlepas
dari ijin Allah SWT jika harus turun hujan atau tidak.

Вам также может понравиться