Вы находитесь на странице: 1из 39

Sistem Endokrin sebagai

Pengendali Homeostasis
Septian Ika Prasetya
Kelas B6
IBD 27
NPM 1406578754
Pertanyaan 1
Jelaskan bagan tentang aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin dan
pengaturannya!

Gross Anatomy Aksis Hipotalamus-Hipofisis
1
Aksis
Hipotalamus
-Hipofisis-
Organ
Endokrin
1
Aksis hipotalamus-hipofisi
posterior-organ target/organ
endokrin
2

Aksis Hipotalamus-Hipofisis Anterior-Organ Endokrin
3
Pengaturan Sekresi Hormon Hipofisis Anterior
4
Negative
Feedback
Mekanisme Pengaturan
Aksis Hipotalamus-
Hipofisis Anterior-Organ
Endokrin
5

Pengaturan Tiroid
7
Pertanyaan 2
Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon yang termasuk dalam
sistem aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin dan pengaturannya!

Hormon-Hormon pada aksis hipotalamus-hipofisis-organ
endokrin
1. Hipotalamus
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH)
Fungsi : Memicu kortikotrop untuk mensekresikan ACTH dan -endorphin (lipotropin)
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or GnRH)
Fungsi : Memicu gonadotrop untuk mensekresikan LH dan FSH
Prolactin-releasing factor (PRF)
Fungsi : Memicu laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH)
Fungsi : Menghambat laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Growth hormone-releasing factor (GRF or GRH)
Fungsi : Menstimulasi sekresi hormon pertumbuhan
Somatostatin (SIF, also called growth hormone-release inhibiting factor, GIF)
Fungsi : Menghambat sekresi GH dan TSH
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF)
Fungsi : Menstimulasi sekresi TSH dan prolaktin

Hormon-Hormon pada aksis hipotalamus-hipofisis-organ
endokrin
1. Hipotalamus
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH)
Fungsi : Memicu kortikotrop untuk mensekresikan ACTH dan -endorphin (lipotropin)
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or GnRH)
Fungsi : Memicu gonadotrop untuk mensekresikan LH dan FSH
Prolactin-releasing factor (PRF)
Fungsi : Memicu laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH)
Fungsi : Menghambat laktotrop untuk mensekresikan prolaktin
Growth hormone-releasing factor (GRF or GRH)
Fungsi : Menstimulasi sekresi hormon pertumbuhan
Somatostatin (SIF, also called growth hormone-release inhibiting factor, GIF)
Fungsi : Menghambat sekresi GH dan TSH
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF)
Fungsi : Menstimulasi sekresi TSH dan prolaktin

Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari
Oksitosin
Fungsi : kontraksi uterus, menyebabkan pengeluaran susu pada perempuan, merespon refleks
disusui dan reflex terhadap estradiol, menurunkan sintesis steroid pada testis
Vasopressin (Anti-Diuretic Hormone)
Fungsi : Merespon osmoreseptor yang mengindera lingkungan ekstraseluler (Na
=
), pengaturan
tekanan darah, meningkatkan reabsorbsi air dari tubulus kontortus distal pada ginjal, kekurangan
ADH menyebabkan urine encer dan polydipsia (rasa haus konstan) yang merupakan gejala
diabetes insipidus

Melanocyte-stimulating Hormone(MSH)
Fungsi : -MSH yang paling signifikan terlibat dalam pengendalian nafsu makan dan pola makan
melalui reseptor neron pengekspresi melanokortin (MC4R), immunomodulasi melalui monosit
pengekspresi MC1R, makrofag, dan sel dendritic (DCs), mengatur produksi sitokin
proinflamatorik dan immunomodulasi (Inter Leukin (IL-1), IL-6, TNF- ,IL-2,IFN-,IL-4,IL-13),serta
ekspresi molekul kostimulatorik pada sel dendritik pembawa antigen.
Adrenocorticotropic Hormone (Corticotropin)
Fungsi : menstimulasi sel kelenjar adrenal untuk meningkatkan sintesis dan sekresi steroid
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari
Lipotropin
Fungsi : Meningkatkan pelepasan asam lemak dari adiposit
Thyrotropin
Fungsi : Bekerja pada sel folikel tiroid untuk menstimulasi sintesis hormon tiroid
Growth Hormone
Fungsi : Stimulan anabolic umum, meningkatkan pelepasan Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1),
pertumbuhan sel dan sulfasi tulang
Prolaktin
Fungsi : menstimulasi diferenisasi sel sekretorik pada kelenjar mamari dan menstimulasi sintesis
susu
Luteinizing Hormone
Fungsi : meningkatkan sintesis progesterone ovarium, lutenisasi, bekerja pada sel Leydig pada
testis untuk meningkatkan sintesis testosteron serta melepaskan dan meningkatkan
perkembangan sel interstisial
Follice-Stimulating Hormone
Fungsi : untuk perkembangan folikel dan ovulasi, meningkatkan produksi estrogen, bekerja pada
sel Sertoli pada tubulus seminiferus untuk meningkatkan spermatogenesis.

Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Tiroid
Kelenjar Tiroid
1. Tiroksin dan Triiodotironin : Merespon stimulasi TSH dan menstimulasi oksidasi
(metabolism) pada berbagai sel
2. Kalsitonin : Diproduksi pada sel C parafolikuler pada kelenjar tiroid, mengatur
metabolisme Ca
2+
dan P
i


3. Calcitonin Gene-Related Peptide (CGRP) : berperan sebagai vasodilator
Kelenjar Paratiroid
Paratiroid Hormone : regulasi metabolisme Ca
2+
dan P
i
, menstimulasi resorpsi
tulang sehingga meningkatkan serum [Ca
2+
], menstimulasi sekresi P
i
oleh ginjal.

Contoh
Pengatura
n Hormon
diluar
aksis
hipotalamu
s-hipofisis
Pengaturan
Aksis
Hipotalamus-
Hipofisis-
Tiroid
6,8
Pengaturan
Aksis
Hipotalamus-
Hipofisis-
Tiroid
6,8
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Adrenal (HPA)
Hormon Kortikal Adrenal
1. Glukokortikoid (Kortisol) : berbagai efek pada inflamasi/stress dan sintesis
protein
2. Mineralokortikoid (Aldosteron): memelihara keseimbangan garam
Hormon Medular Adrenal
1. Epinefrin (Adrenalin) : Respon klasik flight-to-flight, meningkatkan
glikogenolisis, metabolism lipid, ontraksi otot polos, fungsi jantung, berikatan
pada semua jenis reseptor katekolamin (-adrenergik dan -adrenergik)
2. Norepinefrin (Noradrenalin): respon klasik flight-to-flight, distribusi lipid,
kontraksi arteriol, berperan juga sebagai neurotransmitter pada system saraf
pusat, dilepaskan dari neuron noradrenergic, mengikat semua reseptor
adrenergik kecuali
2
-adrenergik.
Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-Gonadal
Ovarian Gonad
1. Estrogen: pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder wanita
2. Progesteron: Implantasi ovum dan pemeliharaan kehamilan
Testikular Gonad
Androgen : pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder pria
Inhibin A dan B : inhibisi sekresi FSH
Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Adrenal
7,9

Hormon Aksis Hipofisis-Pituitari-
Gonadal
Ovarian Gonad
1. Estrogen: pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder
wanita
2. Progesteron: Implantasi ovum dan pemeliharaan kehamilan
Testikular Gonad
Androgen : pematangan dan fungsi dari organ seks sekunder
pria
Inhibin A dan B : inhibisi sekresi FSH
Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-
Testikular
8

Pengaturan Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
8

Pertanyaan 3
Sebutkan dan jelaskan fungsi hormon-hormon kelenjar endokrin lain di luar sistem
endokrin aksis hipotalamus-hipofisis-organ endokrin serta pengaturannya!

Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Kelenjar Pineal
Melatonin ; regulasi ritme sirkardian
Ginjal
Renin (Angiotensin)
11:
merangsang sekresi aldosteron

Eritropoietin
11
: merangsang produksi eritrosit
Kalsitrol: Berperan dalam pemeliharaan homeostasis kalsium dan fosfor,
meningkatkan penyerapan CA
2+
, mengatur mineralisasi tulang

Jantung
Atrial Natriuretic Peptide (ANP) : dilepaskan dari atria jantung sebagi respon
terhadap hypovolemia, bekerja pada sel adrenal luar untuk mengurangi produksi
aldosterone, untuk relaksasi otot
Liver
Angiotensin II : bertanggung jawab terhadap hipertensi esensial melalui
sisntesis terstimulasi dan pelepasan aldosteron dari sel adrenal
Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Kelenjar Pankreas
1. Amilin : Disebut juga islet amyloid polypeptide (IAPP), diproduksi oleh
sel -pancreas, disekresikan bersama insulin, mengurangi laju
pengosongan lambung, mengurangi pasokan makanan yang
dibutuhkan, mengurangi sekresi glucagon setelah makan.
2. Insulin : diproduksi oleh sel -pancreas, meningkatkan penggunaan
glukosa, meningkatkan lipogenesis, efek anabolisme umum
3. Glukagon : diproduksi oleh sel -pancreas, meningkatkan mobilisasi
lipid dan glikogenolisis untuk meningkatkan level glukosa darah
4. Polipeptida Pankreas : meningkatkan glikogenolisis, regulasi aktivitas
gastrointestinal
5. Somatostatin : inibisi pelepasan glukagon dan somatotropin

Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Polipeptida Pankreas
1. Polipeptida Pankreas (PP) : mengurangi sekresi glukosa yang
terinduksi insulin, menghambat sekresi bikarbonat dan sekresi
protein dari pankreas
2. Neuropeptida Y (NPY) : Efek pada fungsi hipotalamus pada nafsu
makan, mengendalikan pola makan dan homeostasis energy, level
meningkat selama lapar untuk menginduksi pemasukan makanan
3. Peptida Tirosin Tirosin (PYY) : menghambat motilitas lambung
dengan menghambat neurotransmisi kolinergik, menghambat sekresi
asam lambung, emnginduksi sensasi kepuasan yang berlebih
4. Amphiregulin : Homolog dengan EGF dan terikat pada reseptor EGF
(EGFR)

Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
Hormon Lambung dan Usus
1. Bombesin (Neuromedin B dan Gastrin-Releasing Peptide) menstimulasi pelepasan
gastrin dan CCK
2. Enterostatin : Mengatur penyerapan lemak, pengaturan perifer atau pusat menghalangi
konsumsi makanan tinggi lemak tetapi tidak menghalangi makanan rendah lemak
3. Glucose-Dependent Insulinotropic Polypeptide (GIP) disebut juga Gastric Inhibitory
Polypeptide : menghambat sekresi asam lambung, meningkatkan sekresi insulin
4. Glucagon-like peptide 1 (GLP-1) : sekresi glucose-dependent insulin, menghambat
sekresi glucagon, menghambat pengosongan lambung
5. Oxyntomodulin : mengandung semua asam amino glucagon, menghambat sekresi asam
lambung, menginduksi rasa kenyang, mengurangi peningkatan berat badan,
meningkatkan penggunaan energy, memiliki afinitas lemah terhadap reseptor GLP-1 dan
reseptor glukagon
6. Ghrelin : stimulasi nafsu makan, stimulasi pelepasan NPY, pengaturan homeostasis
energy, metablisme glukosa, sekresi asam lambung dan pengosongan lambung, sekresi
insulin
7. Obestatin : mengurangi nafsu makan



Hormon-Hormon Diluar Aksis Hipotalamus-Hipofisis
8. Gastrin : diproduksi oleh antrum lambung, menstimulasi sekresi asam dan pepsin,
menstimulasi sekresi pankreas
9. Sekretin : disekresikan dari duodenum pada pH dibawah 4,5; menstimulasi sel akinar
pancreas untuk melepaskan bikarbonat dan air
10. Kolesistokinin : menstimulasi kontraksi kantung empedu dan aliran getah
empedu,meningkatkan sekresi enzim pencernaan dari pankreas
11. Motilin : mengendalikan otot gastrointestinal, menstimulasi pelepasan PP,
menstimulasi kontraksi kantong empedu
12. Vasoactive Intestinal Peptide (VIP) : diproduksi oleh hipotalamus dan saluran
gastrointestinal, merilekskan GI, enhambat sekresi asam dan pepsin, berperan sebagai
neurotransmitter pada system saraf perifer otonom, meningkatkan sekresi air dan
elektrolit dari pancreas dan gut
13. Somatostatin : Menghambat pelepasan dan aksi peptide lambung, seperti CKK,OXM,
gastrin,PP,sekretin,motilin,GIP, dan menghambat sekresi insulin dan glucagon dari
pankreas
14. Substansi P, anggota kelompok Takinin yang termasuk Neurokinin A (NKA) dan
Neurokinin B (NKB): berfungsi pada system saraf pusat untuk rasa sakit (nosisepsi),
terlibat dalam reflex muntah, menstimulasi sekresi ludah, menginduksi vasodilasi,
antagonis punya sifat anti-depressan.



Pertanyaan 4
Sebutkan klasifikasi hormon berdasarkan struktur dan mekanisme kerjanya!

Klasifikasi Hormon Berdasar Struktur Biokimia dan Mekanisme
Kerja
Peptida Amin Steroid
Katekolamin Hormon Tiroid
Struktur Tersusun dari rantai asam-asam
amino dengan urutan tertentu dan
panjang bervariasi
Hormon derivat asam amino
tirosin yang disekresikan oleh
medulla adrenal
Hormon derivat asam amino
tirosin dengan suntitusi atom
iodium pada rantai C siklis
Hormon derivat
kolesterol yang berupa
lemak netral
Mekanisme
Kerja
Berikatan dengan reseptor spesifik
di permukaan luar membran plasma
sel target, kemudian;
1. Mengakibatkan perubahan
permeabilitas protein integral
dengan cara mengubah
konformasi protein pada
membrane plasma sehingga
melewatkan/menghalangi
saluran ion-ion tertentu.
2. Mengaktifkan sistem perantara
kedua/sistem perantara intrasel
yang menyebabkan perubahan
konformasi protein enzimatik
intrasel sehingga protein
enzimatik tersebut mengubah
aktivitas sel dalam reaksi
biokimianya
Mengaktifkan sistem
perantara kedua di dalam
sel untuk mengubah
aktivitas protein enzimatik
yang sudah terbentuk
sebelumnya yang
menyebabkan efek
perubahan aktivitas sel
Berikatan dengan reseptor
spesifik intrasel membentuk
kompleks hormon-reseptor,
kemudian kompleks tersebut
berikatan dengan HRE pada
segmen tertentu dari DNA
sehingga mengaktifkan gen-
gen pengkode sintesis
protein tertentu. Protein
yang disintesis dapat berupa
protein struktural maupun
protein enzimatik yang
menyebabkan respon
fisiologis sel target terhadap
hormon.
Berikatan dengan
reseptor spesifik intrasel
membentuk kompleks
hormon-reseptor,
kemudian kompleks
tersebut berikatan
dengan HRE pada
segmen tertentu dari
DNA sehingga
mengaktifkan gen-gen
pengkode sintesis
protein tertentu. Protein
yang disintesis dapat
berupa protein struktural
maupun protein
enzimatik yang
menyebabkan respon
fisiologis sel target
terhadap hormon.

Klasifikasi Hormon Berdasar Struktur Biokimia dan Mekanisme
Kerja
Peptida
Amin
Steroid
Katekolamin Hormon Tiroid
Asal
Kelenjar
Hipotalamus
Pituitari
Pankreas
Ginjal
Hati
Jantung
Saluran Pencernaan
Sel C Tiroid
Kelenjar Paratiroid
Medulla Adrenal Sel Folikel Tiroid
Korteks Adrenal
Gonad
Sebagian Besar
Hormon Plasenta
Kelarutan Hidrofilik (Lipofobik)
Hidrofilik (Lipofobik)

Lipofilik (Hidrofobik) Lipofilik (Hidrofobik)
Tempat
Sintesis
Retikulum Endoplasma Kasar
Dikemas di Kompleks Golgi
Di Sitosol Di Koloid ekstrasel
Modifikasi bertahap
molekul kolesterol di
bebagai
kompartemen intrasel
Transportasi
Dalam
Darah
Sebagai Hormon bebas
Sebagian terikat ke
protein plasma
Sebagian besar terikat ke
protein plasma
Sebagian besar terikat
ke protein plasma
Klasifikasi Hormon : 1. Golongan Peptida
Asal Kelenjar : Hipotalamus
Corticotropin-releasing factor (CRF or CRH)
Gonadotropin-releasing factor (GnRF or
GnRH)
Prolactin-releasing factor (PRF)
Prolactin-release inhibiting factor (PIF or PIH)
Growth hormone-releasing factor (GRF or
GRH)
Somatostatin (SIF, also called growth
hormone-release inhibiting factor, GIF)
Thyrotropin-releasing factor (TRH or TRF)

Asal Kelenjar : Pituitari
Oksitosin
Vasopressin (Anti-Diuretic Hormone)
Melanocyte-stimulating Hormone(MSH)
Adrenocorticotropic Hormone (Corticotropin)
Lipotropin
Thyrotropin
Growth Hormone
Prolaktin
Luteinizing Hormone
Follice-Stimulating Hormone


Klasifikasi Hormon : 1. Hormon Peptida
Asal Kelenjar : Pankreas
1. Amilin
2. Insulin
3. Glukagon
4. Polipeptida Pankreas (PP)
5. Somatostatin
6. Neuropeptida Y (NPY)
7. Peptida Tirosin Tirosin (PYY)
8. Amphiregulin
Asal Kelenjar : Hati : Angiotensin II
Ginjal : Angiotensin (Renin),
Eritropoietin.
Jantung : Atrial Natriuretic Peptide
(ANP)
Kelenjar Paratiroid : Parathyroid
Hormone (PTH)
Sel C Tiroid: Kalsitonin

Klasifikasi Hormon : 1. Golongan Peptida
Saluran Pencernaan : Lambung&Usus
Bombesin (Neuromedin B dan
Gastrin-Releasing Peptide)
Enterostatin
Glucose-Dependent Insulinotropic
Polypeptide (GIP) disebut juga
Gastric Inhibitory Polypeptide
Glucagon-like peptide 1 (GLP-1)
Oxyntomodulin
Ghrelin
Obestatin

Gastrin
Sekretin
Kolesistokinin
Motilin
Vasoactive Intestinal Peptide (VIP)
Somatostatin
Substansi P, anggota kelompok
Takinin yang termasuk Neurokinin A
dan Neurokinin B

Klasifikasi Hormon : 2. Golongan Amin
Katekolamin
i. Epinefrin
ii. Norepinefrin
iii. Isoproterenol
iv. Dopamin
Tiroid

1. Triiodotironin
2. Tiroksin
Klasifikasi Hormon : 3. Golongan Steroid
Korteks Adrenal
i. Aldosteron (Mineralokortikoid)
ii. Kortisol (Glukokortikoid)
iii. Androgen
(Dehidroepiandrosteron)
Gonad
i. Estrogen (Estradiol)
ii. Progesteron
iii. Testosteron
iv. Inhibin
Plasenta
i. Estrogen (Estriol)
ii. Progesteron
iii. Gonadotropin Korionik
Referensi
1. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 1st ed. US : Saunders Publisher ; 2003. p.1011
2. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p 672
3. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p. 671
4. Silverthorn DU. Human Physiology. 5
th
ed. San Francisco : Pearson Education Inc. ; 2010. p 230
5. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p.676
6. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010. 675
7. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010 p. 695
8. Sherwood L. Human Physiology : From Cells to systems. 7
th
ed. Belmont, California : Brooks/Cole
Cengage Learning ; 2010. p. 701
9. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 2
nd
ed. Philadelphia : Elsevier Inc. ; 2011. p.
10. Boron WF, Boulpaep EL. Medical Physiology. 1st ed. US : Saunders Publisher ; 2003. p.1050
11. Sherwood L. Fisiologi Manusia: dari sel ke Sistem. Pendit BU,translator. 2
nd
ed. Jakarta : EGC ; 2001.
p.615

Вам также может понравиться