Вы находитесь на странице: 1из 3

Nama : Ridwan Fadil Arif

NPM 230110130134
Kelas B Shift 2
A. Salinitas
Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Satuan salinitas adalah per mil
(), yaitu jumlah berat total (gr) material padat seperti NaCl yang terkandung
dalam 1000 gram air laut (Wibisono, 2004). Salinitas merupakan bagian dari sifat
fisik-kimia suatu perairan, selain suhu, pH, substrat dan lain-lain. Salinitas
dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, presipitasi dan topografi
suatu perairan. Akibatnya, salinitas suatu perairan dapat sama atau berbeda
dengan perairan lainnya, misalnya perairan darat, laut dan payau. Kisaran salinitas
air laut adalah 30-35, estuari 5-35 dan air tawar 0,5-5 (Nybakken, 1992).
B. Penyebaran Salinitas secara Horizontal (permukaan/surface)
Penyebaran salinitas secara horizontal ini sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu
evaporasi dan transpirasi. Kedua faktor tersebut juga secara nyata dipengaruhi
oleh intensitas penyinaran matahari dan parameter iklim dan klimatologi lainnya.
Tingginya evaporasi di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya
pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah
kadar garamnya. Pada sisi lain, di mana transpirasi di suatu wilayah laut tinggi
maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit transpirasi
maka salinitas akan tinggi. Evaporasi dan presipitasi sebagai faktor tinggi rendah
salinitas sendiri sangat bergantung pada suhu dan intensitas penyinaran cahaya
matahari. Perbedaan tersebut tergambarkan berdasarkan letak lintang dan bujur
sebagaimana di gambarkan (gambar 1) di bawah ini.

Gambar 1 Perbandingan Salinitas terhadap kedalaman permukaan (salinitas permukaan)
Nama : Ridwan Fadil Arif
NPM 230110130134
Kelas B Shift 2
Pada gambar di atas menunjukkan perbedaan salinitas permukaan di beberapa titik
permukaan laut. Warna merah tua menggambarkan salinitas permukaan tinggi,
yaitu berkisar 30-35 ppt. Sedangkan warna merah agak keputihan berarti salinitas
melebihi 35 ppt.
Selain evaporasi (penguapan) dan transpirasi (curah hujan), perbedaan salinitas di
beberapa wilayah ini disebabkan beberapa faktor lain, misalnya run off dan
tingginya suhu tropis. Sehingga salinitas laut permukaan tidak merata. Namun
secara umum, semakin tinggi suhu maka semakin rendah salinitas. Grafik di atas
juga menunjukkan, semakin ke arah Timur mendekati Samudera Pasifik maka
salinitasnya semakin rendah yaitu berkisar 20-15 ppt. Jika semakin menjauhi
Samudera Pasifik maka salinitasnya semakin tinggi yaitu berkisar antara 30-35
ppt.
C. Penyebaran Salinitas Secara Vertikal (scatter)
Dalam grafik di bawah ini akan menggambarkan pengaruh kedalaman laut
terhadap suhu dan salinitas.

Berdasarkan pengaruh kedalaman terhadap suhu, terdapat jenis pembagian zona,
yaitu zona Mixed Layer (di kedalaman 0-200 m) suhunya 30
o
C-20
o
C dan
perubahan suhu yang konstan, karena pada zona ini masih terkena banyak sinar
matahari.
Yang kedua adalah zona termoklin (kedalaman 200-500m) memiliki suhu berkisar
antara 20
o
C-10
o
C, pada zona ini terjadi perubahan suhu yang sangat drastis,
} Mixed layer.
} Termoklin.
}Deep Layer
Nama : Ridwan Fadil Arif
NPM 230110130134
Kelas B Shift 2
sehingga dapat terlihat penurunan suhu paling tajam. Pada zona ini masih terkena
sedikit cahaya matahari.
Sedangkan pada zona Deep Layer (kedalaman 500-2000m) suhu air sangatlah
rendah yaitu 10
o
C-2
o
C, penurunan suhu pada zona ini tidak terlalu tinggi, karena
cenderung stabil setelah melalui zona termoklin. Dan cahaya matahari tidak
masuk pada lapisan ini.

Вам также может понравиться